Anda di halaman 1dari 7

TANGGAL : 24 MARET 2021

TEKANAN PADA ZAT PADAT,CAIR DAN GAS

TEKANAN PADA ZAT

Pada saat musim penghujan tiba, jalanan banyak yang berlumpur akibat terguyur air
hujan, sehingga kita akan kesulitan melintasi jalan tersebut. Agar dapat melewati jalan
berlumpur dengan mudah, maka disarankan menggunakan sepatu boot.

Mengapa? Apabila dicermati, sepatu boot memiliki permukaan pijakan yang lebih
luas, sehingga kita tidak mudah terjebak masuk ke lumpur saat berjalan.

Fenomena tersebut juga dapat diamati pada bebek dan ayam. Bebek dapat dengan
mudah mencari makan di tempat yang berlumpur, misalnya sawah. Akan tetapi, ayam
kesulitan untuk mencari makan di tempat tersebut.

Bebek memiliki selaput pada kakinya, sedangkan ayam tidak memiliki. Permukaan
pijakan yang luas, menyebabkan tekanan yang dihasilkan oleh kaki terhadap lumpur
semakin kecil, sehingga bebek tidak mudah masuk ke dalam lumpur.

Beberapa peristiwa tersebut sangat berhubungan dengan salah satu konsep Fisika, yaitu
tekanan.

A. Tekanan Zat Padat

Secara umum, tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda tiap satuan luas
bidang tekan.

Apabila kamu mendorong uang logam di atas sebuah plastisin, maka kamu telah
memberikan gaya pada uang logam tersebut.

Besarnya tekanan uang logam pada plastisin, tergantung seberapa besar gaya yang kamu
berikan dan juga luas bidang tekan uang logam tersebut.

Berdasarkan percobaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi tekanan pada za padat, yaitu gaya dan luas permukaan bidang tekan.

Secara matematis, hubungan antara tekanan, gaya, dan luas bidang tekan dapat dituliskan
sebagai berikut.

dengan: p = tekanan (N/m2 )

F = gaya tekan (N)

A = luas bidang (m 2)
Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada luas suatu permukaan benda.
Apabila gaya yang diberikan pada suatu benda semakin besar, maka tekanan yang
dihasilkan juga bertambah besar. Antara gaya dengan tekanan berbanding lurus.

Sebaliknya, semakin luas permukaan suatu benda, maka tekanan yang dihasilkan semakin
kecil Antara luas permukaan bidang tekan dengan tekanan memiliki perbandingan terbalik.

Contoh penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

1. Kapak

Mata kapak dibuat tajam untuk memperbesar tekanan sehingga memudahkan dalam
membelah kayu.

Memotong kayu dengan mata kapak yang tajam akan sedikit mengeluarkan tenaga
dibandingkan kapak yang tumpul dengan gaya yang sama. Kapak yang baik adalah yang
memiki luas permukaan kapak yang kecil.

2. Sepatu salju

Orang-orang yang tinggal di daerah bersalju secara tidak langsung telah memanfaatkan
konsep tekanan.

Mereka sudah memiliki pemikiran untuk membuat sepatu salju yang luas alasnya besar
sehingga mampu memperkecil tekanan berat tubuhnya pada salju dengan tujuan
memudahkan mereka berjalan di atas salju.

3. Sirip ikan
Sirip ikan yang lebar akan memungkinkan ikan bergerak dalam air dengan bebas dan linca.
Hal ini disebabkan karena ikan memperoleh gaya dorong dari gerakan siripnya yang lebar.

Sirip tersebut memberikan tekanan yang besar ke air ketika digerakkan, sehingga ikan
memperoleh gaya dorong air sebagai reaksinya.

B. TEKANAN PADA ZAT CAIR

Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh air ke semua arah pada
titik ukur manapun akibat adanya gaya gravitasi. Tekanan hidrostatis akan meningkat seiring
dengan bertambahnya kedalaman diukur dari permukaan air.
Akibat gaya gravitasi, berat partikel air akan menekan partikel dibawahnya, dan
begitu pula partikel-partikel air di bawahnya akan saling menekan hingga ke dasar air
sehingga tekanan dibawah akan lebih besar dari tekanan diatas. Jadi, semakin dalam kita
menyelam dari permukaan air, maka akan semakin banyak volume air yang ada di atas kita
dengan permukaan air sehingga tekanan yang diberikan air pada tubuh kita (tekanan
hidrostatis) akan semakin besar.

Tekanan hidrostatis pada titik kedalaman berapapun tidak dipengaruhi oleh berat air,
luasan permukaan air, ataupun bentuk bejana air. Tekanan hidrostatis menekan ke segala
arah. Satuan tekanan adalah Newton per meter kuadrat (N/m2) atau Pascal (Pa).

Rumus tekanan hidrostatis diformulasikan dengan:

dimana:

adalah berat jenis air (untuk air tawar, );

g adalah besar percepatan gravitasi (percepatan gravitasi di permukaan bumi sebesar g =


9,8 m/s2; h adalah titik kedalaman yang diukur dari permukaan air.

Jadi semakin besar jarak titik ukur dengan permukaan air, maka akan semakin besar
tekanan hidrostatis pada titik tersebut. Fenomena ini dapat dilihat pada gambar dibawah
dimana semakin besar ketinggian air, maka akan semakin besar pula tekanan hidrostatis di
dasar bejana. Akibatnya, air akan muncrat lebih jauh pada bejana sebelah kanan karena
tekanan yang lebih tinggi dibandingkan bejana di sebelah kiri.
Rumus diatas digunakan untuk mengetahui nilai tekanan hidrostatis pada bejana tertutup
(contohnya: tekanan pada titik tertentu pada air di dalam botol tertutup, tangki air atau tong
air yang tertutup).

HUKUM ARCHIMEDES

Hukum Archimedes ditemukan oleh ilmuan Yunani yang bernama Archimedes. Hukum ini
menjelaskan hubungan gaya berat dan gaya ke atas pada suatu benda jika
dimasukkan ke dalam air. Akibat adanya gaya angkat ke atas (gaya apung), benda yang
ada didalam zat cair beratnya akan berkurang. Sehingga benda yang diangkat dalam air
akan terasa lebih ringan dibandingankan ketika diangkat di darat.

Bunyi Hukum Archimedes yaitu:


Ada tiga keadaan benda saat dicelupkan ke dalam zat cair:

1. Benda Tenggelam

Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis benda. Contohnya
besi atau baja akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air.

Benda tenggelam saat Fa < W (Sumber: fisikazone.com)

2. Benda Melayang

Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair sama dengan massa jenis benda. Contohnya
telur yang dimasukkan ke dalam air yang ditambahkan sedikit garam akan melayang karena
massa jenis keduanya sama.

Benda melayang saat Fa = W (Sumber: fisikazone.com)

3. Benda Terapung
Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis benda. Contohnya
sterofoam atau plastik akan terapung jika dimasukkan ke dalam air.

Benda terapung saat Fa > W (Sumber: fisikazone.com)


Penerapan Hukum Archimedes
● Kapal Selam

Kapal selam mampu mengatur massa jenisnya di dalam air agar bisa menyelam, melayang
dan mengapung di permukaan air dengan cara mengeluarkan atau memasukkan air untuk
mengurangi atau menambahkan massanya.

● Balon Udara

Penerapan Hukum Archimedes juga berlaku pada benda jenis gas yaitu pada balon udara.
Agar dapat melayang di udara, balon udara diisi dengan gas yang memiliki massa jenis lebih
kecil daripada massa jenis udara di atmosfer.

● Kapal Laut

Kapal laut biasanya terbuat dari baja atau besi, tetapi dapat mengapung di atas laut.
Mengapa demikian? Hal ini karena gaya angkat kapal sebanding dengan berat kapal. Kapal
laut memiliki bentuk berongga sehingga volume air yang dipindahkan lenih besar dan gaya
angkat ke atas lebih besar juga.

C. TEKANAN PADA ZAT GAS

Kamu tau nggak sih kenapa balon udara sebesar itu bisa terbang? Pada
artikel penerapan gas dalam ruang terbuka kita telah membahas tentang hubungan
tekanan udara dengan ketinggian, di artikel kali ini kita akan membahas tentang
hubungan tekanan udara dengan volume.

Hukum yang dinamakan hukum Boyle tersebut persamaannya adalah:

PV = konstan

Atau

P1V1 = P2V2

Di mana:

P1 = tekanan udara awal

V1= volume udara awal

P2= tekanan udara akhir

V2= volume udara akhir

Kamu pasti masih bingung dan membayangkan ‘seperti apa ya tekanan udara
dalam ruang tertutup di kehidupan sehari-hari’? Nah, berikut ini ada beberapa
fenomena tekanan udara dalam ruang tertutup yang bisa kita temui diantaranya:
1. Contoh pertama adalah balon udara. Menjawab pertanyaan di atas tadi
‘kenapa balon udara bisa terbang?’. Jadi, balon udara bisa terbang atau
mengangkasa karena tekanan udaranya diturunkan. Bagaimana cara
menurunkan tekanan udaranya? Yaitu dengan cara memanaskan balon
udara. Setelah dipanaskan, volume balon udara akan meningkat
sementara tekanan udaranya menurun. Setelah itu, baru balon udara bisa
terbang.
2. Sementara itu prinsip tekanan udara dan volume juga ada pada makhluk
hidup yaitu pada sistem pernapasan manusia. Konsep tekanan dan volume
bisa kita lihat pada proses menarik napas (inspirasi) dan proses
mengeluarkan napas (ekspirasi).

Anda mungkin juga menyukai