Anda di halaman 1dari 49

BUKU MINI IPA

NAMA: AINI NURLAILA


KELAS: 8.1

ALAMAT: DUO BALEH KOTO, TANJUNG ALAM


NO. HP: 081261645031

2022
DATAR ISI

DATAR ISI............................................................................................................................. 1
BAB 7 TEKANAN ZAT DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI ...................................................................................................................... 2
BAB 8 (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA) ............................................................. 10
BAB 9 (SISTEM EKSKRESI MANUSIA) .................................................................... 17
BAB 10 (GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI DALAM KEHIDUPAN
SEHARI - HARI) ................................................................................................................ 25
BAB 11 (CAHAYA DAN ALAT OPTIK) ..................................................................... 35

1
BAB 7
TEKANAN ZAT DAN PENERAPANNYA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

a. Tekanan Zat Padat


❏ Tekanan dipengaruhi oleh gaya (F) dan luas bidang (A). Semakin besar gaya yang
diberikan pada benda, tekanan yang dihasilkan semakin besar pula. Semakin luas
permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan semakin kecil. Secara sistematis,
tekanan dapat dituliskan sebagai berikut :

dengan : P = tekanan (N/m2 disebut juga pascal (Pa)) F = gaya


(Newton)
A = luas bidang (m2)
❏ Contohnya ketika berjalan di tanah berlumpur, lebih mudah menggunakan sepatu boot
agar tidak masuk ke tenah lumpur daripada menggunakan sepatu dengan pijakan
sempi
b. Tekanan Zat Cair
❏ Tekanan hidrostatis adalah kedalaman zat cair dan massa jenis zat cair mempengaruhi
tekanan yang dihasilkan oleh zat cair. Semakin dalam zat cair, semakin besar pula
tekanan yang dihasilkan. Semakin besar massa jenis zat cair, semakin besar pula
tekanan yang dihasilkan.
❏ Pada zat cair, gaya (F) disebabkan oleh berat zat cair (W) yang berada diatas benda,
sehingga :

Karena berat (W) = m × g


m=ρ×V
V=h×A
Maka

Atau

dengan : P = tekanan (N/m2)


m = massa benda (kg)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3) g =
percepatan gravitasi (m/s2) h =
tinggi zat cair (m)
V = volume (m3)
❏ Tekanan hidrostatis penting dalam merancang struktur bangunan penampungan air
seperti pembangunan bendungan untuk PLTA. Para arsitek kapal selam
memperhitungkan tekanan hidrostatis air laut agar kapal selam mampu menyelam ke
dasar laut dengan kedalaman ratusan meter tanpa mengalami kebocoran atau
kerusakan akibat tekanan hidrostatis.
❏ Berikut struktur bendungan :

2
❏ Ketika suatu benda dimasukkan dalam air, beratnya seperti berkurang. Ini disebabkan
oleh gaya apung (Fa) yang mendorong benda keatas atau berlawanan dengan arah
berat benda. Secara sistematis, dapat dituliskan :
Fa = Wbu – Wba
Sehingga,
Wba = Wbu – Fa
dengan : Fa = gaya apung (N)
Wba = berat benda di air (N) Wbu =
berat benda di udara (N)
❏ Berikut gaya pada batu yang tenggelam :

❏ Hukum Archimedes : jika benda dicelupkan kedalam zat cair, maka bendaitu akan
mendapat gaya keatas yang sama besar dengan berat zat cair yang didesak oleh
benda tersebut.
❏ Menurut Archimedes, benda lebih ringan bila diukur dalam air daripada diukur
diudara, karena di dalam air benda mendapat gaya keatas. Ketika di udara, benda
memiliki berat mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat cair yang didesak
atau dipindahkan benda adalah :
Wcp = mcp × g dan mcp = ρcp × Vcp
Sehingga berat air yang didesak oleh benda adalah :
Wcp = ρc × g × Vcp
Berarti, menurut Archimedes, besar gaya keatas adalah :
Fa = ρc × g × Vcp
dengan : Fa = gaya apung (N)
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Vcp = volume zat cair yang dipindahkan (m3)
❏ Hukum Archimedes digunakan sebagai pembuatan dasar kapal laut dan kapal selam.
Suatu benda dapat terapung atau tenggelam tergantung pada besarnya gaya berat (w)
dan gaya apung (Fa). Jika gaya apung maksimum lebih besar daripada gaya berat
maka benda akan terapung. Jika gaya apung lebih kecil daripada gaya berat maka
benda akan tenggelam.
❏ Jika gaya apung maksimum sama dengan gaya berat maka benda akan melayang.
Gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh benda berada dibawah
permukaan zat cair.
❏ Kapal laut dapat terapung karena ketika diletakkan secara tegak di lautan, kapal laut
dapat memindahkan banyak air laut, sehingga kapal laut mendapat gaya keatas yang
sama besar dengan berat kapal laut. Berikut struktur kapal laut di air :

3
❏ Kapal selam dapat terapung, melayang dan tenggelam di laut karena berat kapal selam
dapat diperbesar dengan cara memasukkan air kedalam badan kapal dan dapat
diperkecil dengan cara mengeluarkan air dari badan kapal. Ketika kapal selam akan
tenggelam, air laut dimasukkan ke penampungan badan kapal.
❏ Berat kapal selam menjadi lebih besar daripada gaya keatas sehingga kapal selam
tenggelam. Agar tidak tenggelam terus, air dalam badan kapal dikeluarkan dari
penampungan sehingga berat kapal selam sama dengan gaya keatas dan kapal selam
melayang dalam air.
❏ Saat kapal selam akan mengapung, air di penampungan badan kapal dikeluarkan
sehingga volume kapal selam menjadi lebih kecil dari gaya keatas dan kapal selam
dapat mengapung. Berikut mekanisme keluar masuknya air di badan kapal selam :

❏ Hukum Pascal : tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan
diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Penerapan dari hukum Pascal yaitu
pompa hidrolik. Berikut model pompa hidrolik :

Jika penampang luas A1 diberi gaya dorong F1 maka tekanan yang dihasilkan
adalah :

Menurut hukum pascal, tekanan diteruskan ke segala arah dengan sama besar,
termasuk ke luas penampang A2. Pada penampang A2 muncul gaya angkat F2 dengan
tekanan :
Secara sistematis, diperoleh persamaan pompa hidrolik yaitu :
4
atau

dengan :
P = tekanan (Pa)
F1 dan F2 = gaya yang diberikan (N) A1
dan A2 = luas penampang (m2)
❏ Contoh soal : luas penampang kecil (A1) besarnya 1 cm2 akan diberi gaya kecil (F1)
sebesar 10 N sehingga menghasilkan tekanan (P) sebesar 10 N/cm2. Kemudian
tekanan tersebut diteruskan ke luas penampang besar(A2) besarnya 100 cm2. Berapa
gaya yang dihasilkan pada luas penampang (A2)?
❏ Jawab :

❏ Jadi, dengan memberikan gaya pada luas penampang kecil (A1) mampu menghasilkan
gaya 1000 N pada luas penampang besar (A2). Berdasarkan prinsip inilah sehingga
pompa hidrolik dapat mengangkat mobil ataupun motor.

c.Tekanan Gas
❏ Ketika air dalam enlemeyer ditutup dengan balon karet kemudian dipanaskan akan
membuat balon karet mengembang. Ini terjadi karena partikel gas dalam enlemeyer
menerima kalor dari pemanasan, akibatnya gerakan partikel gas dalam enlemeyer
semakin cepat dan terjadilah pemuaian sehingga tekanannya besar.

❏ Tekanan dalam enlemeyer diteruskan sama besar menuju balon, sehingga tekanan
didalam balon lebih besar daripada tekanan gas diluar balon yang mengakibatkan
balon mengembang. Berikut ilustrasi balon karet dan air dalam enlemeyer :

(a) : balon karet dan air dingin dalam enlemeyer


(b) : balon karet dan elemeyer berisi air panas
❏ Ketika enlemeyer berisi air panas ditutup dengan balon karet kemudian dimasukkan
dalam air dingin maka balon karet tertekan kedalam enlemeyer. Ini disebabkan
partikel gas dalam enlemeyer dirambatkan menuju air dingin. Gerak partikel
semakin lambat dan terjadi penyusutan. Penyusutan menyebabkan tekanan gas
dalam enlemeyer lebih rendah daripada diluar.
❏ Balon udara dapat terbang karena massa jenis balon udara lebih rendah daripada
massa jenis udara disekitarnya. Massa jenis balon dikendalikan oleh pilot

5
perubahan temperatur pada udara dalam balon dengan menggunakan pembakaran
dibawah lubang balon.
❏ Ketika bara api memanaskan udara dalam balon, berat balon menjadi lebih kecil
daripada gaya keatas sehingga balon bergerak keatas (udara panas lebih ringan
daripada udara dingin). Jika ingin turun, pemanasan udara dalam balon dikurangi
atau dihentikan sehingga suhu udara dalam balon menurun.
❏ Berikut struktur balon udara :

c. Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan


❏ Konsep tekanan zat juga terdapat pada makhluk hidup seperti pengangkutan air dan
nutrisi pada tumbuhan; tekanan darah pada sistem peredaran darah manusia; tekanan
gas pada proses pernapasan manusia.
❏ Pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan : pengangkutan air pada tumbuhan
terjadi karena adanya jaringan xilem. Air dari dalam tanah diserap oleh rambut –
rambut akar kemudian masuk ke sel epidermis melalui osmosis. Selanjutnya, air
menuju korteks, endodermis dan perisikel. Kemudian air menuju xilem akar, xilem
batang dan xilem daun.
❏ Berikut ilustrasi pengangkutan air masuk kedalam akar :

❏ Air dapat diangkut naik ke daun dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena
adanya daya kapilaritas batang yang dipengaruhi oleh gaya kohesi dan adhesi.
Kohesi adalah kecenderungan molekul untuk berikatan dengan molekul lain yang
sejenis. Adhesi adalah kecenderungan molekul untuk berikatan dengan molekul lain
yang tak sejenis.
❏ Dengan gaya adhesi, molekul air berikatan lemah dengan dinding pembuluh. Dengan
gaya kohesi, molekul air berikatan dengan molekul air lainnya. Ini menyebabkan
tarik – menarik antar molekul air di sepanjang pembuluh xilem. Selain itu,
penyebab naiknya air ke daun adalah karena daya hisap daun.
❏ Air dimanfaatkan dalam fotosintesis. Didalam daun, air mengalami penguapan

6
(transpirasi). Penggunaan air oleh daun akan menyebabkan terjadinya tarikan
terhadap ari dalam xilem sehingga air didalam akar dapat naik ke daun.
❏ Berikut ilustrasi pengangkutan air dari akar menuju daun :

❏ Semua bagian tumbuhan memerlukan nutrisi. Nutrisi tumbuhan berupa gula dan asam
amino hasil fotosintesis yang diedarkan oleh jaringan floem. Pengangkutan hasil
fotosintesis dimulai dari daun (daerah berkonsentrasi gula tinggi) menuju ke seluruh
tubuh (daerah berkonsentrasi gula rendah) dengan bantuan sirkulasi air yang
mengalir melalui xilem dan floem.
❏ Berikut ilustrasi pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan :

d. Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia


❏ Tekanan pada pembuluh darah berprinsip keja seperti hukum pascal. Ketika jantung
memompa darah, darah mendapat dorongan sehingga dapat mengalir melalui
pembuluh darah kemudian memberi dorongan pada pembuluh darah yang disebut
tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, pembuluh darah harus penuh oleh
darah.
7
❏ Bila kehilangan darah karena kecelakaan atau penyakit, tekanan darah akan hiang
sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel – sel di seluruh tubuh, akibatnya sel
– sel akan mati karena tidak mendapat oksigen dan nutrisi. Tekanan darah diukur
menggunakan alat sphygmomanometer atau tensimeter.
❏ Berikut sphygmomanometer :

❏ Tekanan darah diukur dalam pembuluh nadi (arteri) yang terdapat di lengan atas.
Tekanan darah orang normal sekitar 120/80 mmHg. 120 : angka sistol, menunjukkan
tekanan saat bilik berkontraksi dan darah terdorong keluar dari bilik jantung melalui
pembuluh arteri.

❏ 80 : angka diastol menunjukkan hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan
darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik – bilik berkontraksi lagi.
Berikut cara pengukuran tekanan darah :

❏ Berdasar hukum pascal : tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup
akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Begitu pula tekanan darah pada
aorta, sama dengan tekanan pada arteri atau pembuluhnadi pada lengan atas.

e. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia


❏ Dalam paru – paru, yaitu alveolus terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 secara difusi, yaitu
perpindahan zat terlarut dari daerah berkonsentrasi dan bertekanan parsial tinggi ke
daerah berkonsentrasi dan bertekanan parsial rendah. Setiap menit paru – paru dapat
menyerap sekitar 250 mL O2 dan mengeluarkan CO2 sekitar 200 mL.

❏ Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas
tersebut yaitu tekanan O2 dan CO2 yang terlarut dalam darah. Pada sistem peredaran
darah, darah yang masuk ke paru – paru melalui arteri pulmonalis memiliki parsial O2
yang lebih rendah dan parsial CO2 lebih tinggi daripada udara dalam alveoli (alveoli :
jamaknya alveolus).
8
❏ Ketika darah memasuki kapiler alveoli, CO2 dalam darah berdifusi menuju alveoli
dan O2 dalam alveoli berdifusi ke dalam darah. Akibatnya, pasial O2 dalam darah
naik (banyak mengandung O2) dan parsial CO2 turun (sedikit mengandung CO2).
Selanjutnya, darah menuju jantung kemudian dipompa ke seluruh tubuh.

❏ Ketika darah di jaringan tubuh, O2 dalam berdifusi menuju jaringan tubuh.


Kandungan CO2 dalam jaringan lebih besar dari kandungan jaringan dalam darah,
sehingga CO2 dalam jaringan berdifusi kedalam darah. Setelah melepas O2 dan CO2
dari jaringan, darah kembali ke jantung dan dipompa lagi ke paru – paru.

❏ Berikut proses difusi gas pada pernapasan dan peredaran darah :

9
BAB 8
(SISTEM PERNAPASAN MANUSIA)

a. Organ Sistem Pernapasan Manusia


● Respirasi (pernapasan) adalah proses pertukaran gas yang terjadi didalam tubuh.
Respirasi ada 3 yaitu bernapas, respirasi internal dan respirasi eksternal. Bernapas
atau ventilasi paru – paru adalah menghirup udara (inhalasi) dan menghembuskan
udara (ekhalasi) yang melibatkan pertukaran udara antara atmosfer dengan alveolus
paru – paru.
● Respirasi eksternal adalah pertukaran gas antara alveolus dengan darah dalam
kapiler paru – paru, darah dalam kapiler paru – paru mengikat O2 dari alveolus dan
melepas CO2 menuju alveolus. Respirasi internal adalah pertukaran gas antara darah
dalam kapiler jaringan dengan sel – sel atau jaringan tubuh, darah mengikat O2 dan
melepas CO2.
● Dalam sel tubuh, O2 digunakan dalam reaksi metabolisme yang menghasilkan energi
berupa ATP dan zat sisa berupa CO2. Repirasi metabolisme ini disebut dengan
respirasi seluler.
● Secara struktural, sistem pernapasan tersusun atas 2 bagian yaitu 1). Sistem
pernapasan bagian atas : rongga hidung dan faring 2). Sistem pernapasan bawah :
laring, trakea, bronkus dan paru – paru.
● Secara fungsional, sistem pernapasan tersusun atas 2 bagian yaitu 1). Zona
penghubung : rongga dan saluran yang saling terhubung dari luar dan dari dalam
paru – paru; meliputi : hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan bronkiolus;
fungsinya : menyaring, menghangatkan, melembapkan dan menyalurkan udara
menuju paru – paru.
● 2). Zona respirasi : tersusun atas alveolus yaitu jaringan dalam paru – paru berperan
dalam pertukaran gas. Sistem respirasi manusia tersusun atas hidung, faring
(tenggorokan), laring (ruang suara), trakea (batang tenggorokan), bronkus,
bronkiolus, alveolus dan paru – paru. Berikut sistem pernapasan manusia :

● Rongga hidung : organ yang berhubungan langsung dengan dunia luar, terdiri atas
rambut hidung, selaput lendir dan konka. Rambut hidung berfungsi menyaring debu
atau kotoran; selaput lendir berfungsi memerangkap benda asing seperti debu,
bakteri dan virus; konka mengandung kapiler darah berfungsi menyamakan suhu
udara dengan tubuh.

10
● Faring : organ pernapasan yang letaknya dibelakang (posterior) rongga hidung
hingga rongga mulut dan diatas (superior) laring; tersusun atas otot rangka yang
dilapisi membran mukosa; kontraksi otot rangka membantu dalam proses menelan
makanan.
● Faring berfungsi jalur keluar masuknya udara dan makanan, ruang resonansi suara
dan tempat tonsil yang berfungsi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda
asing. Berikut bagian – bagian rongga hidung, faring dan laring :

● Laring (ruang suara) : organ pernapasan yang menghubungkan faring dan trakea.
Dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. Epiglotis adalah katup tulang rawan
yang bentuknya seperti daun dilapisi sel epitel, berfungsi menutup laring ketika
menelan makanan atau minuman. Jika ada debu, makanan atau minuman yang
masuk ke laring, terjadi refleks batuk.
● Udara yang melewati laring menggetarkan pita suara dan menghasilkan gelombang
suara yang dapat diatur untuk menghasilkan bunyi dengan mengatur kolom udara
pada faring, rongga hidung dan mulut. Apabila pita suara tegang akibat tertarik oleh
otot, pita suara bergetar lebih cepat dan menghasilkan nada tinggi.
● Berkurangnya tegangan pita suara menyebabkan pita suara bergetar lamban dan
menghasilkan nada rendah. Akibat adanya hormon andorgen (hormon kelamin pria),
pita suara pada pria lebih tebal dan lebih panjang sehingga pita suara bergetar lebih
lamban. Berikut struktur pita suara dalam laring :

● Trakea : saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus; tersusun atas cincin
– cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringanepitel bersilia. Silia
berfungsi menyaring benda asing yang masuk saluran pernapasan.
● Bronkus : cabang dari trakea, menghubungkan trakea dengan bronkiolus; bronkus
memasuki paru – paru kanan dan paru – paru kiri; tersusun atas tulang rawan yang
bentuknya tidak teratur dan berselang – seling dengan otot polos. Bronkiolus :
11
cabang bronkus yang berukuran 0,5 – 1 mm.
● Paru – paru : organ utama pernapasan, mempunyai selaput rangkap 2 (pleura);
pleura berfungsi melindungi paru – paru dari gesekan dalam mengembang dan
mengempis; terdapat alveolus yang tersusun atas satu lapis sel epitel. Paru – paru
dibagi jadi 2 yaitu paru – paru kanan (pulmo dexter) terdiri dari 3 lobus dan kiri
(pulmo sinister) terdiri dari 2 lobus.
● Alveolus : berupa gelembung – gelembung yang memudahkan pertambahan luas
permukaan untuk proses pertukaran gas; didalam alveolus terjadi pertukaran gas O2
dengan CO2, luas permukaannya 100 kali luas permukaan tubuh manusia sehingga
penyerapan oksigen lebih efisien.
● Berikut struktur paru – paru :

b. Mekanisme Pernapasan
● Mekanisme pernapasan ada 2 yaitu 1). Menghirup udara (inhalasi/inspirasi) 2).
Menghembuskan udara (ekhalasi/ekspirasi). Diafragma adalah otot yang yang
terdapat diantara rongga dada dan rongga perut. Berikut mekanisme penapasan dada
dan pernapasan perut :
● Inspirasi : diafragma dan otot dada berkontraksi, volume rongga dada membesar,
paru – paru mengembang dan udara masuk ke paru – paru. Ekspirasi : diafragma
dan otot dada relaksasi, volume rongga dada kembali
normal, paru – paru kembali normal dan udara keluar dari paru – paru. Sekali
pernapasan terdiri 1 kali inspirasi dan 1 kali ekspirasi.
● Pernapasan dada adalah bernapas dengan membesarkan dan mengecilkan volume
rongga dada, pernapasan perut adalah bernapas dengan membesarkan dan
mengecilkan rongga perut.

c. Frekuensi Pernapasan
12
● Frekuensi pernapasan adalah banyaknya jumlah respirasi (inspirasi dan ekspirasi)
setiap menit; dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, posisi tubuh, kegiatan tubuh dan
suhu tubuh. Umur : semakin bertambahnya umur, semakin rendah frekuensi
pernapasannya karena energinya juga semakin sedikit.
● Jenis kelamin : frekuensi pernapasan laki – laki lebih banyak daripada perempuan
karena banyak beraktivitas, banyak memerlukan energi dan proses metabolisme
lebih tinggi. Suhu tubuh : semakin tinggi suhu tubuh, semakin banyak frekuensi
pernapasannya karena proses metabolisme meningkat dan diperlukan pasokan O2 lebih
banyak.
● Posisi tubuh : ketika berdiri, otot – otot berkontraksi menghasilkan tenaga yang
dibutuhkan untuk tetap tegak berdiri. Ketika duduk atau berbaring, beban berat
tubuh disangga oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh tidak membutuhkan
banyak energi dan frekuensi pernapasannya rendah.
● Aktivitas tubuh : semakin banyak aktivitas tubuh, semakin banyak energi yang
dibutuhkan sehingga membutuhkan semakin banyak oksigen dan frekuensi
pernapasan meningkat.

d. Volume Pernapasan
● Voloume udara yang digunakan dalam proses pernapasan dikelompokkan menjadi
beberapa macam yaitu volume tidal (500 mL), volume cadangan ekspirasi (1500
mL), volume cadangan inspirasi (1500 mL) dan volume residu (1000 mL).
● Volume tidal adalah volume udara yang keluar masuk paru – paru saat tubuh
melakukan inspirasi atau ekspirasi biasa (normal). Volume cadangan ekspirasi
adalah volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal dari paru –
paru setelah melakukan ekspirasi biasa.
● Volume cadangan inspirasi adalah volume udara yang masih dapat dimasukkan ke
paru – paru setelah melakukan ekspirasi biasa. Volume residu adalah volume udara
yang masih tersisa dalam paru – paru meskipun telah melakukan ekspirasi secara
maksimal.
● Kapasitas vital paru – paru = total dari volume tidal + volume cadangan ekspirasi +
volume cadangan inspirasi. Kapasitas total paru – paru adalah volume udara yang
dapat ditampung secara maksimal dalam paru – paru. Volume kapasitas total =
volume kapasitas vital paru – paru + volume residu.

e. Gangguan pada Sistem Pernapasan dan Upaya Mencegahnya


● Gangguan pada sistem pernapasan disebut juga Infeksi Saluran Pernapasan Atas
atau akut (ISPA) atau Upper Respiratory Tract Infect (URI) merupakan penyakit
yang diakibatkan adanya infeksi virus, bakteri atau jamur pada sistem pernapasan
bagian atas.
● Gangguan pada sistem pernapasan atas yaitu Influenza, Tonsilitis, Faringitis,
Laringitis, Rhinitis dan Sinusitis. Infeksi virus, bakteri atau jamur pada sistem
pernapasan bagian bawah atau Lower Respiratory Tract Infect (LRI) meliputi
13
Pneumonia, Tuberculosis (TBC), Asma, Bronkitis dan Kanker Paru – paru.
● Influenza : penyakit yang disebabkan oleh virus influenza; gejalanya : demam
dengan >39°C, pilek, bersin – bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot dan rongga
hidung gatal, hidung tersumbat, sulit bernapas; ditularkan melalui udara yaitu ketika
penderita batuk atau bersin – bersin, virus keluar dari mulut dan menyebar ke udara.
● Virus influenza juga dapat menular apabila seseorang menyentuh permukaan yang
terkontaminasi virus, kemudian orang tersebut menyentuh mulut dan mata. Agar
tidak tertular virus, gunakan masker ketika berkendara dan rajin cuci tangan dengan
sebelum makan dan setelah beraktivitas. Berikut struktur virus influenza :

● Tonsilitis (amandel) : tonsil berfungsi menyaring virus dan bakteri yang masuk
bersama makanan atau udara; jika sistem imun lemah, virus dan bakteri menginfeksi
tonsil menyebabkan tonsilitis; Gejalanya : tonsil meradang, sakit tenggorokan,
batuk, sakit kepala, sakit leher atau telingadan demam.
● Golongan virus yang menyebabkan tonsilitis yaitu Adenovirus, Rhinovirus,
Influenza virus dan Corona virus. Golongan bakteri yang menyebabkan tonsilitis
yaitu Streptococcus.
● Faringitis adalah infeksi pada faring yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan
zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan faring. Virus yang dapat menyebabkan
faringitis yaitu Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Corona virus. Bakteri
yang menyebabkan faringitis yaitu Streptococcus pyogenes.
● Faringitis merupakan penyebab umum sakit tenggorokan, penderita disertai dengan
tonsilitis. Penanganan faringitis : memberi antibiotik dan antifungi untuk membunuh
bakteri dan jamur, mengonsumsi makanan yang bergizi agar sistem imun lebih kuat.
Berikut faringitis dan struktur bakteri Streptococcus Pyogenes :

(a) : faringitis
(b) : struktur bakteri Streptococcus Pyogenes
● Pneumonioa : infeksi pada bronkiolus dan alveolus; penyebabnya yaitu infeksi
bakteri, virus, jamur dan parasit. Namun, umumnya disebabkan oleh bakteri
Streptococcus pneumoniae. Pada alveolus penderita terdapat cairan kental yang
mengganggu pertukaran gas. Berikut gambar paru – paru normal dengan penderita
pneumonia :
14
(a) : paru – paru normal
(b) : penderita pneumonia
● Gejala pneumonia yaitu demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit dada,
kadang kesulitan bernapas. Pneumonia dapat ditularkan melalui udara ketika
penderita batuk atau bersin. Penanganan pneumonia : diberi antibiotik, obat
pembuat saluran napas lebar (bronkodilator), terapi oksigen dan penyedotan cairan
paru – paru.
● Berikut perbandingan alveolus normal dengan penderita pneumonia :

● Tuberculosis (TBC) : disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.Ketika


bakteri ini menginfeksi paru – paru, memicu sistem imun untuk bergerak menuju
area yang terinfeksi dan segera memakan bakteri tersebut agar tidak menyebar luas.
Jika sistem imun lemah, bakteri masuk ke sistem peredaran darah dan limfa untuk
menginfeksi organ lain.
● Berikut struktur paru – paru penderita TBC dan bakteri Mycobacterium tuberculosis
:

(a) : paru – paru penderita TBC


(b) : bakteri Mycobacterium tuberculosis

15
● Gejala TBC : mudah lelah, berat badan menurun drastis, lesu, nafsu makan hilang,
demam, berkeringat di malam hari, sulit bernapas, sakit pada dada dan batuk
berdarah.
● Asma : kelainan yang menyerang saluran pernapasan; disebabkan faktor lingkungan
seperti masuknya zat pemicu alergi (alergen) yang berupa : asap rokok, debu, bulu
hewan peliharaan dan sebagainya. Masuknya alergen memicu tubuh menghasilkan
senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin yang menyebabkan penyempitan
saluran pernapasan.
● Berikut kondisi bronkus normal dengan penderita asma :

● Penyempitan saluran pernapasan membuat penderita kesulitan menghirup oksigen.


Penderita mengalami batuk, napas berbunyi, napas pendek dan sesak napas.
Sehingga penderita asma harus berhati – hati dan menghindari benda yang dapat
memicu asma.
● Kanker paru – paru : disebabkan pertumbuhan sel – sel yang tidak terkendali (sel
kanker) pada jaringan dalam paru – paru, jika tidak segera ditangani akan menyebar
ke jaringan di sekitar paru – paru. Gejalanya yaitu batuk berdarah, berat badan
menurun drastis, napas pendek dan sakit pada bagian dada.
● Sekitar 85% penderita kanker paru – paru disebabkan oleh merokok dalam waktu
lama dan 15% penderita bukan perokok. Penyebab pada penderita bukan perokok
yaitu faktor keturunan dan lingkungan seperti menghirup debu asbes dan udara
terpolusi, serta perokok pasif.

16
BAB 9
(SISTEM EKSKRESI MANUSIA)
a. Ginjal
● Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh.
Ekskresi diperlukan tubuh agar zat sisa metabolisme tidak meracuni tubuh. Organ
eksresi manusia ada 4 yaitu ginjal, kulit, paru – paru dan hati. Berikut ilustrasi organ –
organ ekskresi :

● Ginjal adalah organ ekskresi yang berperan penting karena membuang sisa metabolisme
melalui urine; berfungsi menyaring darah yang mengandung zat sisa metabolisme dari
sel di seluruh tubuh; terletak di kanan dan kiri tulang pinggang; Ginjal kiri letaknya
lebih tinggi dari ginjal kanan; berwarna merah karena mengandung banyak darah.
● Ginjal mempunyai 3 lapisan yaitu lapisan terluar (korteks renalis/kulit ginjal),
bagian tengah ginjal (medula renalis) dan lapisan terdalam terdapat rongga (rongga
ginjal/pelvis renalis). Berikut penampang melintang ginjal :
● Nefron adalah unit utama penyusun ginjal; berperan penting dalam penyaringan darah;
17
terdiri atas komponen penyaring (badan malpighi) yang dilanjutkan saluran – saluran
(tubulus). Setiap badan malpighi mengandung gulungan kapiler darah yang disebut
glomerulus yang berada dalam kapsula bowman. Berikut struktur badan malpighi

● Medula renalis tersusun atas saluran – saluran yang merupakan kelanjutan dari badan
malpighi dan saluran yang ada di korteks renalis; saluran – saluran tersebut yaitu
tubulus proksimal, lengkung henle, tubulus distal dan tubulus kolektivus. Lengkung
henle adalah ginjal yang melengkung pada daerah medula yang menghubungkan
tubulus proksimal dan tubulus distal.
● Pelvis renalis berfungsi menampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui
ureter. Tahapan ekskresi ginjal ada 3 yaitu filtrasi, reabsopsi dan augmentasi.
● Filtrasi : adalah tahap pembentukan urine primer. ketika darah masuk ke glomerulus,
tekanan darah tinggi sehingga mendorong air dan zat – zat yang memiliki ukuran kecil
keluar melalui pori – pori kapiler dan menghasilkan filtrat. Cairan hasil penyaringan
disebut filtrat, tersusun atas urobilin, urea, glukosa, asam amino, air, asam amino,
natrium, kalium, kalsium dan klor.
● Selanjutnya, filtrat disimpan sementara di kapsula bowman dan merupakan urine
primer. Darah dan protein tetap di kapiler darah karena tidak dapat menembus pori –
pori glomerulus. Berikut proses filtrasi :

● Reabsorpsi : urine masuk ke tubulus proksimal dan terjadi penyerapan kembali


(reabsopsi). Glukosa, asam amino, kalium dan zat – zat yang masih diperlukan tubuh
diangkut ke dalam sel kemudian ke kapiler darah dalam ginjal. Urea hanya sedikit
yang diserap kembali. Berikut proses reabsorpsi :
18
● Hasil dari reabsorpsi yaitu urine sekunder yang mengandung air, garam, urea dan
urobilin. Urobilin memberi warna kuning, urea menyebabkan bau pada urine.
Selanjutnya, urine sekunder mengalir melalui lengkung henle menuju tubulus distal. Di
lengkung henle, air dalam urine sekunder juga di reabsorpsi.
● Augmentasi : pada tubulus distal terjadi proses augmentasi yaitu pengeluaran zat – zat
yang tidak diperlukan dalam urine sekunder. Urine sekunder dan zat – zat sisa inilah
disebut urine sesungguhnya. Selanjutnya, urine disalurkan ke pelvis renalis kemudian
keluar ginjal melwati ureter dan menuju kandung kemih untuk disimpan sementara.
● Kandung kemih memiliki dinding elastis, mampu meregang untuk menampung urine
0,5 L. Urine keluar dari kandung kemih karena adanya tekanan dalam kandung kemih
berupa sinyal yang menunjukkan kandung kemih penuh. Sinyal tersebut memicu
kontraksi otot perut dan otot – oto kandung kemih yang menyebabkan urine keluar
tubuh melalui urethra.
● Berikut sistem pembentukan urine :

b. Kulit
● Kulit berfungsi membentuk dan mengeluarkan keringat; melindungi jaringan
dibawahnya dari kerusakan karena gesekan, penyinaran, kuman penyakit, zat kimia
berbahaya; mengurangi kehilangan air, menjaga suhu tubuh dan menerima rangsang
dari luar. Keringat berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme dan menjaga suhu
tubuh.
● Kulit terdiri dari 2 lapisan utama yaitu kulit ari (epidermis) dan kulit janggat (dermis).
Berikut struktur kulit :

19
● Epidermis adalah lapisan kulit paling luar; tersusun atas sel – sel epitel yang
mengalami kertinisasi; terdapat pembuluh darah dan serabut saraf; terdapat stratum
korneum (lapisan kulit mati, selalu mengelupas) dan stratum granulosum (mengandung
pigmen melanin). Dibawah stratum granulosum, terdapat stratum germinativum.
● Stratum germinativum terus menerus membentuk sel – sel baru menggantikan sel – sel
kulit yang terkelupas.
● Lapisan dermis : terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah, pembuluh limfa,
saraf, kelenjar minyak (glandula sebaceae) dan kelenjar minyak (glandula sudorifera).
Kelenjar keringat berbentuk seperti pembuluh panjang, pangkalnya menggulung,
berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf.

● Serabut saraf

● meningkatkan kerja kelenjar keringat, memicu produksi keringat. Keringat menyerap


air, ion – ion, NaCl dan uera dalam darah yang dikeluarkan melalui pori – pori kulit.

● Lapisan
● hipodermis (subkutan) adalah lapisan yang terdiri dari kumpulan jaringan ikat yang
berfungsi melekatkan kulit pada otot, terdapat banyak jaringan lemak sehingga juga
berfungsi mengatur suhu tubuh.

c. Paru-Paru
● Paru – paru adalah organ ekskresi yang mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2
dan H2O. O2 yang masuk alveolus berdifusi memasuki kapiler darah yang mengelilingi
alveolus, kemudian darah mengikat O2 dan diangkut

● vhgvb jaringan tubuh. CO2 berdifusi berlawanan arah dengan O2, darah mengikat
CO2 untuk dikeluarkan bersama uap air. Berikut prosesnya :
C6H12O6 + O2 → CO2 + H2O
Glukosa + Oksigen → Karbondioksida + Uap air
d. Hati
● Sebagai organ ekskresi, hati berfungsi mengekskresikan zat warna empedu (bilirubin).
Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin pada eritrosit. Eritrosit memiliki
waktu hidup 100 – 120 hari karena tidak memiliki inti sel, membran selnya bergesekan
dengan pembuluh kapiler darah, tidak dapat membentuk komponen baru untuk
menggantikan sel yang rusak.

20
● Berikut struktur hati :

● Eritrosit yang rusak dihancurkan oleh makrofag dalam hati dan limpa; hemoglobin
dipecah menjadi menjadi zat besi, globin dan hemin. Zat besi dibawa ke sumsum
merah tulang untuk membentuk hemoglobin baru; globin dipecah mejadi asam amino
untuk pembentukan protein; hemin diubah menjadi zat warna hijau atau biliverdin.
● Biliverdin diubah menjadi zat warna kuning oranye atau bilirubin. Bilirubin
dikeluarkan bersama getah empedu ke usus dua belas jari menuju usus besar. Dalam
usus besar, bilirubin diubah menjadi urobilinogen; urobilinogen diubah menjadi
urobilin sebagai warna kuning pada urine dan sterkobilin sebagai warna coklat pada
feses.
● Berikut proses pemecahan eritrosit :

● Sel hati menghasilkan 800 – 1000 mL getah empedu perhari. Getah empedu
mengandung air, garam empedu (natrium dan kalium), lesitin, kolestrol, pigmen
empedu dan beberapa ion. Jika getah empedu kekurangan lesitin, garam empedu,
kebanyakan kolesterol, maka kolestrol tersebut membentuk batu kristal (batu empedu).
● Jika batu empedu terus terbentuk akan menyumbat saluran empedu, sehingga getah
empedu tidak dapat dikeluarkan menuju usus halus. Penanganan untuk mengatasi batu
empedu yaitu minum obat pelarut batu empedu, terapi dengan gelombang ultrasonik,
sinar laser, dan operasi.
● Hati memiliki kemampuan menetralisir racun dan menghasilkan getah empedu. Hati
juga berperan mengubah NH3 (amonia) yang akan dibuang melalui kulit dan ginjal.

e. Gangguan sistem ekskresi


21
● Gangguan sistem ekskresi yaitu nefritis, batu ginjal, albuminuria, hematuria, diabetes
insipidus, kanker ginjal, jerawat dan biang keringat.
● Nefritis : peradangan nefron yang disebabkan infeksi bakteri Streptococcus. Nefritis
mengakibatkan masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh darah (uremia),
adanya penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu (edema). Penanganan
nefritis adalah dengan cuci darah (dialisis) dan cangkok ginjal (transplantasi ginjal).
● Berikut gambar penderita nefritis :

● Dialisis adalah cara yang dilakukan ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik
atau mengalami kerusakan, namun kekurangannya penderita harus terus menerus
melakukan dialisis selama periode waktu tertenu. Sehingga, cara lain yang dapat
mengobati kerusakan ginjal yaitu dengan transplantasi ginjal.
● Transplantasi ginjal adalah operasi yang dilakukan dengan cara memberikan ginjal
yang sehat dari orang lain (pendonor) kepada pasien kerusakan ginjal. Namun beresiko
seperti penolakan tubuh terhadap organ ginjal yang diberikan. Jadi, penderita yang
telah mendapatkan transplantasi harus mengonsumsi obat tertentu untuk mencegah
reaksi penolakan tubuh.
● Batu ginjal : adanya endapan garam kalsium dalam pelvis renalis, saluran ginjal, atau
kandung kemih; berbentuk kristal yang tidak dapat larut; mengandung kalsium oksalat,
asam urat dan kristal kalsium fosfat. Endapan terbentuk jika terlalu banyak
mengonsumsi garam mineral, kurang minum airdan sering menahan kencing.
● Selain itu, vitamin C dalam dosis tinggi meningkatkan resiko batu ginjal, karena
sebagian vitamin C tidak diserap tubuh akan dikeluarkan melalui urine sebagai oksalat
yagn merupakan komponen batu ginjal. Jadi, jumlah citamin C yang masuk ek tubuh
harus sesuai dengan kebutuhan.
● Batu ginjal yang kecil dapat keluar melalui urine, tapi seringkali sakit. Batu ginjal yang
besar bisa dikeluarkan melalui operasi. Upaya mencegah batu ginjal yaitu minum air
cukup, kurangi konsumsi garam dan jangan menahan kencing.
● Berikut contoh batu ginjal :

● Albuminuria : adanya kerusakan pada glomerulus, sehingga terdapat protein pada urine.
Albuminuria terjadi akibat kurangnya asupan air ke tubuh sehingga memperberat kerja
22
ginjal; konsumsi banyak protein, kalsium dan vitamin C membuat glomerulus bekerja
ekstra dan meningkatkan resiko kerusakan.
● Upaya untuk mencegah albuminuria yaitu mengatur jumlah garam, protein dan vitamin
C yang dikonsumsi, menjaga pola hidup sehat dnegan gizi seimbang.
● Hematuria : penyakit yang ditandai dengan adanya sel – sel darah merah pada urine;
disebabkan sakit pada saluran kemih akibat gesekan dengan batu ginjal dan infeksi
bakteri pada saluran kemih. Penangannya yaitu memberi antibiotik untuk
membersihkan bakteri pada saluran kemih.
● Upaya mencegah hematuria yaitu segera buang air kecil ketika sudah ingin,
membersihkan tempat keluarnya urine dari depan ke belakang untuk menghindari
masuknya bakteri dari dubur dan minum cukup air.
● Diabetes Insipidus : disebabkan karena kekurangan hormon antidiuretik (ADH),
menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air sehingga penderita sering ingin buang air
kecil secara terus menerus. Penanganannya yaitu memberi suntikan hormon ADH
sehingga dapat mempertahankan pengeluaran urine secara normal.
● Kanker ginjal : adanya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol (sel kanker) pada tubulus
ginjal; menyebabkan adanya darah pada urine, kerusakan ginjal, mempengaruhi kerja
organ lainnya dan jika menyebar menyebabkan kematian. Upaya pencegahannya yaitu
menghindari bahan – bahan kimia yang memicu kanker.
● Jerawat (acne vulgaris) : kondisi kulit yang ditandai peradangan dan penyumbatan
kelenjar minyak; disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan kulit sehingga
terjadi penumpukan kotoran dan sel kulit mati,
faktor hormonal yang merangsang kelejar minyak pada kulit, pengunaan kosmetik
berlebihan dan konsumsi makanan berlemak berlebihan.
● Jerawat muncul pada wajah, leher dan punggung. Upaya pencegahannya yaitu
bersihkan wajah secara rutin, kurangi makanan berlemak, perbanyak makan buah dan
sayur, menjaga aktivitas tubuh, kurangi stres (kontrol stes).
● Biang keringat : kelenjar keringat tersumbat oleh sel – sel kulit mati yang tidak dapat
terbuang. Keringat yang terperangkap menimbulkan bintik – bintik merah disertai
gatal. Sel – sel kulit mati, debu dan kosmetik dapat menyebabkan terjadinya biang
keringat. Biang keringat terjadi pada wajah, leher, punggung dan dada.
● Upaya pencegahannya yaitu menjaga kebersihan kulit, menggunakan pakaian yang
longgar dan menyerap keringat, apabilak ulit berkeringat, segera keringkan dengan
handuk atau tissue. Penanganan biang keringat yaitu memberi bedak atau salep yang
dapat mengobati gatal – gatal.
● Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi yaitu mengatur
pola makan yang sehat, banyak minum air putih minimal 2 liter per hari, olahraga
teratur dan tidak menunda buang air kecil.

23
24
BAB 10

(GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI)

□ Getaran adalah gerakan bolak – balik melalui titik kesetimbangan yang energinya
akan merambat dalam bentuk gelombang, contohnya bandul sederhana.

□ Bandul sederhana mula – mula di posisi O, bila ditarik ke posisi A kemudian


dilepas, bandul akan bergerak bolak – balik secara teratur melalui titik A-O-B-O-A
dan gerakan bolak – balik ini disebut satu getaran. Ciri getaran adalah adanya
simpangan terbesar (amplitudo).
□ Panjang tali berpengaruh terhadap periode getar, semakin panjang tali semakin besar
periode getarnya dan semakin kecil frekuensinya. Karena getaran berbanding
terbalik dengan frekuensi.

a. Gelombang
□ Energi getaran merambat dalam bentuk gelombang, namun yang merambat hanyalah
energinya, zat perantaranya tidak ikut merambat (hanya ikut bergetar). Ketika kita
mendengar, getaran merambat melalui gelombang yang membawa energi sehingga
sampai ke saraf yang menghubungkan dengan otak.
□ Berdasar energinya, gelombang dibagi 2 yaitu gelombang mekanis dan
elektromagnetik. Gelombang mekanis memerlukan perantara (medium), contohnya
gelombang tali, gelombang air dan gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik
tidak memerlukan medium, contohnya gelomabng cahaya.
□ Berdasar arah rambat dan arah getarannya, gelombang dibagi 2 yaitu gelombang
transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang
yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya, contohnya gelombang tali
dan gelombang air. Berikut ilustrasi gelombang transversal :

25
□ Panjang gelombang transversal adalah jarak antara 1 bukit dan 1 lembah (a
sampai e atau d sampai h). Panjang gelombang dilambangkan (dibaca lambda) dan
satuannya meter. Simpangan terjauh dalam gelombng disebut amplitudo (bb’ atau
dd’), dasar gelombang terletak pada titik terendah (d dan h), puncak gelombang
terletak pada titik tertinggi (b dan f).
□ Lengkungan c-d-e dan g-h-i adalah lembah gelombang. Lengkungan a-b-c dan e-f-g
adalah bukit gelombang. Periode gelombang adalah waktu yang ditentukan untuk
menempuh satu gelombang, satuannya sekon (s) dan lambangnya T. Frekuensi
gelombang adalah jumlah gelombang yang terbentuk dalam 1 sekon, lambangnya f
dan satuannya hertz (Hz).
□ Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarnya, contohnya gelombang bunyi, dapat diamati pada slinki atau pegas yang
diletakkan diatas lantai. Ketika slinki digerakkan maju-mundur secara terus
menerus, gelombang merambat pada slinki yangberupa rapatan dan renggangan.
□ Berikut ilustrasi gelombang longitudinal :

□ 1 gelombang longitudinal terdiri dari 1 rapatan dan 1 renggangan.


□ Gelombang cahaya memiliki kecepatan 3 × 108 m/s, gelombang bunyi memiliki
kecepatan 340 m/s. Cepat rambat gelombang dilambangkan
dengan , satuan gelombang m/s.
□ Cepat rambat gelombang dirumuskan dengan :

karena maka cepat rambat gelombang ditulis :

Keterangan : = cepat rambat gelombang (m/s)

26
= panjang gelombang (m)
= frekuensi gelombang (Hz)
= periode gelombang (s)
□ Dalam medium yang sama, cepat rambat gelombang adalah tetap atau sama.
Contohnya diketahui pada tali adalah 12 m/s, adalah 4 Hz, maka adalah 3
m. Jika diperbesar menjadi 6 Hz, maka adalah 2 m dan tetap 12 m/s.

□ Pemantulan gelombang adalah membaliknya gelombang setelah mengenai


penghalang, contohnya gelombang air dan gelombang tali :

(a) : gelombang air


(b) : gelombang tali

□ Pada gelombang tali, gelombang yang mencapai ujung akan memberi gaya keatas
pada penopang yang ada di ujung, sehingga penopang memberikan gaya yang sama
tetapi berlawanan arah kebawah pada tali. Gaya tali kebawah inilah yang
membangkitkan gelombang pantulan yang terbalik.

b. Bunyi
□ Bunyi adalah gelombang longitudinal yang merambatkan energi gelombang di udara
sampai terdengar oleh reseptor pendengar. Bunyi ditimbulkan oleh benda – benda
yang bergetar, misalnya garpu tala. Bunyi garpu tala menuju telinga dihantarkan
oleh rapatan dan renggangan partikel – partikel udara.
□ Pada waktu bunyi keluar dari garpu tala, langsung menumbuk molekul – molekul
udara disebelahnya yang mengakibatkan rapatan dan renggangan, demikian
seterusnya hingga sampai ke telinga. Berikut gelombang bunyi yang merambat
menuju telinga :

□ dapat terdengar bila ada : 1). Sumber bunyi, 2). Medium/zat perantara dan 3). Alat
penerima/pendengar. Kecepatan bunyi dipengaruhi oleh suhu dan medium,
dipengaruhi oleh suhu : semakin rendah suhu udara, kecepatan bunyi semakin
tinggi. Hal ini menjelaskan pada malam hari bunyi terdengar lebih jelas daripada

27
siang hari.
□ Pada siang hari, bunyi dibiaskan ke arah udara yang lebih panas (ke atas) karena
suhu udara di permukaan bumi lebih dingin dibanding udara diatasnya. Pada malam
hari, gelombang bunyi dipantulkan ke arah lebih rendah, karena suhu bumi lebih
hangat daripada udara diatasnya.

□ Berikut cepat rambat bunyi pada berbagai medium :


Medium Suhu (°C) Cepat rambat bunyi (m/s)
Udara 0 331
Udara 15 340
Air 25 1940
Air laut 25 1530
Alumunium 20 5100
Tembaga 20 3560
Besi 20 5130

□ Berdasar frekuensinya, bunyi dibagi menjadi 3 yaitu infrasonik, audiosonik dan


ultrasonik. Infrasonik : frekuensinya <20 Hz, mampu didengar oleh hewan seperti
jangkrik dan anjing. Audiosonik : frekuensinya 20 – 20.000 Hz, mampu didengar
oleh semua makhluk hidup termasuk manusia. Ultrasonik : mampu didengar oleh
hewan seperti kelelawar, lumba – lumba dan anjing.
□ Pada manusia dewasa, suara perempuan lebih tinggi daripada laki – laki. Laki – laki
memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, perempuan mempunyai nada dasar oktaf yaitu
250 Hz. Tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi, semakin besar
frekuensinya, semakin tinggi pula nadanya, semakin kecil frekuensinya, semakin
rendah pula nadanya.
□ Faktor – faktor yang menentukan tinggi rendahnya nada pada dawai atau senar gitar
yaitu :
1). Panjang senar : semakin panjang senar, semakin rendah frekuensi yang
dihasilkan.
2). Tegangan senar : semakin besar tegangan senar, semakin semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkan.
3). Luas penampang senar : semakin kecil penampang senar, semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkan
□ Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi getaran teratur, desah adalah bunyi yang
frekuensinya tidak teratur. Berikut deret nada yang berlaku standar :
□ Setiap alat musik memiliki suara yang khas yang disebut dengan kualitas bunyi

(timbre). Manusia juga memiliki kualitas suara yang berbeda – beda, ada yang
memiliki suara merdu atau serak. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya
sebuah benda karena kesamaan frekuensi alami benda dengan frekuensi sumber
getar.
□ Resonansi terjadi pada kolom udara; bunyi akan terdengar kuat ketika
panjang kolom udara mencapai kelipatan ganjil dari panjang gelombang bunyi;
28
contohnya pada kentongan, gamelan, alat musik pukul, alat musik tiup dan alat

musik petik atau gesek.


□ Telinga memiliki selaput tipis yang mudah bergetar apabila diluar terdapat sumber
getar, mudah beresonansi, sehingga sumber getar yang frekuensinya lebih kecil atau
lebih besar dengan mudah menyebabkan selaput tipis ikut bergetar. Prinsip kerja
resonansi dimanfaatkan manusia seperti memperkuat bunyi asli pada alat musik.
□ Dampak yang merugikan dari resonansi yaitu bunyi ledakan bom dapat
memecahkan kaca jendela meskipun tidak mengenai kaca, bunyi guntur juga dapat
memecahkan kaca jendela meskipun tidak mengenai kaca.
□ Hukum pemantulan bunyi :
1. Arah bunyi datang, bunyi pantul dan garis normal terletak pada satubidang
datar
2. Besarnya sudut datang (i) sama dengan besarnya sudut pantul (r).
□ Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli : antara bunyi pantul dan bunyi asli
terdengar hampir bersamaan, sehingga bunyi asli terdengar lebih keras. Contohnya
apabila berbicara di ruangan kecil, lebih terdengar jelas daripada berbicara di ruang
terbuka seperti lapangan.
□ Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersama
– sama dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas, contohnya
apabila mengucapkan fisika :
Bunyi asli : fi-si-ka
Bunyi pantul : fi... si... ka...
Bunyi yang terdengar jelas : fi. ........... ka
□ Agar dapat menghindari terjadinya gaung, pada dinding ruangan besar dilengkapi
peredam suara. Peredam suara terbuat dari karet busa, karton tebal, karpet dan bahan
– bahan lain yang bersifat lunak. Biasanya dijumpai di bioskop, studio TV atau
radio, aula dan studio rekaman.
□ Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Contohnya apabila
berteriak di lapangan atau lereng gunung, bunyi pantul yang terdengar sama persis
seperti bunyi asli dan akan terdengar setelah bunyi asli.

c. Mekanisme Mendengar pada Manusia


□ Manusia mendengar melalui telinga. Telinga mempunyai 3 bagian yaitutelinga
luar, telinga tengah dan telinga dalam. Berikut struktur telinga :

29
□ Bunyi memerlukan medium untuk merambat, pada telinga luar dan telinga tengah
terisi oleh udara dan rongga telinga dalam terisi oleh cairan limfa. Berikut bagian
telinga dan fungsinya :
Bagian penyusun telinga Fungsi
Bagian luar :
Daun telinga Mengumpulkan gelombang suara ke
saluran telinga
Saluran telinga (menghasilkan Menangkap debu yang masuk ke
minyak serumen) saluran telinga
Mencegah kewan kecil masuk
telinga
Bagian tengah :
Gendang telinga (mimbran timpani) Menangkap gelombang suara dan
mengubahnya menjadi getaran yang
diteruskan ke tulang telinga
Tulang telinga (maleus/martil, Meneruskan getaran dari gendang
inkus/landasan, stapes/sanggurdi telinga ke rumah siput
Bagian dalam :
Saluran eustachius Menghubungkan ruang telinga
tengah dengan rongga mulut
(faring)
Berfungsi menjaga tekanan udara
antara telinga tengah dengan saluran
di telinga luar agar seimbang
Tekanan udara terlalu tinggi atau
rendah disalurkan ke telinga luar
akan mengakibatkan gendang telinga
tertekan kuat lalu sobek
Rumah siput (koklea) Saluran berbentuk spiral yang
menyerupai rumah siput Terdapat
organ korti yang merupakan
fonoreseptor
Organ korti berisi ribuan sel rambut
yang peka terhadap tekanan getaran.
Getaran akan diubah
menjadi impuls saraf didalam sel rambut
kemudian diteruskan keotak.
Saluran gelang (labirin) Terdiri atas saluran setengah
lingkaran (semisirkularis)
Berfungsi mengetahui posisi
tubuh(alat keseimbangan)
□ Tahapan mendengar pada manusia : lubang telinga menerima gelombang dari
sumber suara → gelombang menggetarkan membran timpani → getaran
ditransmisikan melalui tulang martil, landasan dan sanggurdi → getaran dari tulang
sanggurdi ditransmisikan melalui koklea → dalam koklea terdapat organ korti,
berisi cairan sel – sel rambut yang merupakan reseptor

30
→ getaran diteruskan melalui saraf auditori ke otak.
□ Berikut proses mendengar pada manusia :

d. Mekanisme Mendengar pada Hewan


□ Sistem sonar adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam
melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sound
Navigation and Ranging (sonar) merupakan metode penggunaan gelombang
ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, letak dan kedalaman benda – benda.
Berikut sistem sonar pada kelelawar :

□ Kelelawar : dapat mengeluarkan dan menerima gelombang ultrasonik lebih dari


20.000 Hz ketika terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali
oleh objek yang dilewati dan diterima oleh receiver kelelawar. Ekolokasi adalah
kemampuan kelelawar menentukan lokasi.

□ Ketika kelelawar terbang dan berburu, kelelawar menghasilkan bunyi berfrekuensi


tinggi kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Ketika kelelawar
mendengarkan gema, kelelawar terfokus pada suaranya sendiri. Rentang frekuensi
yang mampu didengar oleh kelelawar terbatas, sehingga kelelawar harus
menghindari efek dopler yang muncul.
□ Efek dopler : jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak bergerak, maka
penerima akan mendengar frekuensi bunyi yang sama dengan yang dipancarkan oleh
sumber suara. Namun, jika sumber bunyi atau penerima suara bergerak, frekuensi
yang diterima berbeda dengan yang dipancarkan.
□ Lumba – lumba : memiliki sistem sonar untuk menghindari benda – benda di lautan,
mencari makan dan berkomunikasi. Cara kerja sistem sonarnya yaitu lumba – lumba
bernapas melalui lubang yang ada di kepala, dibawah lubang ini terdapat kantung –
kantung udara yang dapat dialirkan udara untuk menghasilkan bunyi berfrekuensi
tinggi.

31
□ Kantung udara fungsinya memfokuskan bunyi, kemudian diteruskan ke semua arah
secara putus – putus. Gelombang bunyi dipantulkan kembali jika membentur
benda, kemudian ditangkap bagian bawah rahang (jendela akustik), selanjutnya
informasi bunyi diteruskan ke telinga tengah dan ke otak untuk diterjemahkan.
Berikut sitem sonar pada lumba – lumba :

e. Aplikasi Getaran dan Gelombang dalam Teknologi


□ Ultrsonografi (USG) : teknik pencitraan untuk diagnosis menggunakan gelombang
ultrasonik, frekuensinya sekitar 1-8 MHz. USG digunakan untuk melihat struktur
internal seperti otot, tendon, sendi, pembuluh darah, bayi dalam kandungan,
berbagai jenis penyakit seperti kanker dan sebagainya.
□ Tahap gelombang bunyi menghasilkan gambar ada 3 yaitu pemancaran gelombang,
penerimaan gelombang pantul dan interpretasi gelombang pantul. USG
memancarkan berkas gelombang ultrasonik ke jaringan tubuh menggunakan alat
pemancar sekaligus penerima gelombang (transducer).
□ Selanjutnya, transducer mengubah gelombang menjadi sinyal listrik dan dihantarkan
ke komputer. Komputer memproses dan mengubah sinyal listrik menjadi gambar.

Berikut contoh hasil USG :


(a) : transduser USG
(b) : komputer pemroses hasil USG
(c) : hasil USG bayi
□ Sonar : digunakan untuk menentukan kedalaman dasar laut dengan cara
memancarkan bunyi kedalam air. Data waktu dan cepat rambat bunyi di air laut
digunakan untuk menghitung kedalaman dasar laut menggunakan persamaan :

Dengan : s = kedalaman lautan


v = kecepatan gelombang ultrasonik t =
waktu tiba gelombang ultrasonik
□ Untuk mengukur kedalaman laut, menggunakan transduser dan detektor. Transduser
mengubah sinyal listrik menjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke dasar
laut. Pantulan gelombang menimbulkan efek gema (echo) dan dipantulkan kembali
ke kapal kemudian ditangkap detektor. Berikut contoh pengukuran kedalaman laut :

32
□ Sonar banyak digunakan nelayan modern untuk menentukan lokasi ikan, kondisi
ombak dan kecepatan arus air laut.
□ Terapi Ultrasonik : terapi yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk keperluan
medis. Metode yang digunakan yaitu memancarkan gelombang berfrekuensi tinggi
(800 – 2000 kHz) pada jaringan tubuh; contohnya keseleo pada ligamen, keseleo
pada otot, tendonitis, inflamasi sendi, osteoartritis dan memecah endapan batu pada
penderita batu ginjal (lithotripsi).
□ Berikut contoh terapi pada penderita batu ginjal :

□ Selain itu, terapi ultrasonik untuk membersihkan gigi, penanganan penyakit katarak,
kemoterapi sel – sel kanker dan sebagainya.
□ Pembersih Ultrasonik : alat yang menggunakan gelombang ultrasonik dengan
frekuensi antara 20 – 400 kHz dengan cairan pembersih atau air biasa untuk
membersihkan benda seperti perhiasan, lensa, jam tangan, alat bedah, alat musik,
alat laboratorium dan alat – alat elektronik tertentu. Berikut contoh pembersih
ultrasonik pada benda :

(a) : alat pembersih ultrasonik


(b) : gelombang dan gelembung pembersih ultrasonik
(c) : hasil pembersihan ultrasonik
□ Sonifikasi (Sonifikation) : proses pemberian gelombang ultrasonik pada suatu
bahan (larutan atau campuran) sehingga dapat dipecah menjadi sangat kecil.
Didalam laboratorium, sonifikasi dilakukan menggunakan sonikator. Pada alat
pembuatan kertas, terdapat alat yang memancarkan gelombang ultrasonik pada serat
selulosa sehingga tersebar merata dan kertas menjadi lebih kuat.
□ Sonifikasi juga digunakan dalam prosuksi nanopartikel seperti nanoemulsi dan
nanokristal; mempercepat ekstraksi minyak dari jaringan tumbuhan dan pemurnian

33
minyak bumi; merusak atau menonaktifkan material organik seperti merusak
membran sel dan melepaskan isi selulernya (sonoporasi). Berikut contoh sonikator :

□ Pengujian Ultrasonik (ultrasonic testing) : teknik pengujian berdasar penyaluran


gelombang ultrasonik pada objek atau material yang diuji. Frekuensi gelombang
yang digunakan sekitar 0,1 – 15 MHz. Dengan teknik pemantulan gelombang
ultrasonik yang dipancarkan dalam benda, kerusakan bagian dalam benda, ketebalan
dan karakteristiknya dapat diketahui.
□ Contohnya kerusakan logam akibat korosi. Pengujian ultrasonik digunakan dalam
produksi logam baja dan alumunium; produksi pesawat; automotif dan industri
lainnya. Keunggulan pengujian ultrasonik yaitu daya tinggi, akurat, tidak berbahaya
dan mudah dibawa.

34
BAB 11
(CAHAYA DAN ALAT OPTIK)

a. Sifat – sifat Cahaya


❏ Sifat – sifat cahaya ada 4 yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan dan
merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya merambat lurus contohnya lilin atau
lampu yang dinyalakan dalam ruangan gelap akan menerangi ruangan tersebut.
❏ Pemantulan terjadi jika cahaya menumbuk suatu permukaan bidang, pemantulan berupa
pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya
dipantulkan oleh bidang tidak rata seperti aspal, tembok, batang kayu dan sebagainya.
❏ Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang rata seperti cermin datar
atau permukaan air danau yang tenang. Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur,
sudut pemantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut datangnya cahaya.
❏ Berikut ilustrasi pemantulan baur dan teratur :

❏ Hukum Pemantulan Cahaya :


1). Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang
datar
2.)Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul
( )

Berikut proses pemantulan cahaya pada cermin datar :

❏ Cahaya yang mengenai benda sebagian dipantulkan ke mata, sebagian lagi diserap
benda sebagai energi, contohnya cahaya yang mengenai benda terlihat berwarna
merah, berarti spektrum cahaya merah dipantulkan oleh benda dan spektrum cahaya
lainnya diserap oleh benda.
❏ Pembiasan terjadi jika cahaya melalui 2 medium yang kerapatan optiknya berbeda.
Semakin besar kecepatan cahaya melalui 2 medium, semakin besar pula efek
pembiasannya. Namun, pembiasan tidak terjadi saat cahaya masuk dengan posisi tegak
35
lurus bidang batas kedua medium. Berikut contoh pembiasan :

(a) : pembiasan berkas cahaya


(b) : pembiasan sendok dalam gelas berisi air
□ Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan
medan listrik secara periodik sehingga merupakan gelombang
elektromagnetik. Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah
sampai ke bumi meskipun melalui ruang hampa. Ini berarti cahaya dapat
merambat melalui ruang kosong tanpa adanya materi.
❏ Berdasar frekuensinya, gelombang elektromagnetik ada banyak jenis yang disebut
spektrum elektromagnetik. Berikut jenis – jenis spektrum elektromagnetik :

□ Cahaya tampak adalah cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia, sekitar
400 – 700 nm. Warna cahaya yang dapat dilihat tergantung padapanjang
gelombang dari gelombang cahaya yang masuk ke mata. Bendahanya memantulkan cahay

b. Pembentukan Bayangan pada Cermin


□ Bayangan bersifat nyata jika titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar
– sinar pantul yang mengumpul (konvergen). Sebaliknya, bayangan bersifat maya jika
titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar – sinar pantul yang menyebar
(divergen). Berikut contoh pembentukan bayangan pada cermin datar :

36
s = jarak benda terhadap cermin
s’ = jarak bayangan terhadap cermin
□ Cara melukis pembentukan bayangan pada cermin datar :
1). Lukis sinar benda menuju cermin dan dipantulkan ke mata sesuai
hukumpemantulan cahaya yaitu ( )
2). Lukis sinar kedua seperti langkah pertama
3). Lukis perpanjangan sinar – sinar pantul dibelakang cermin hingga
berpotongan. Perpotongan sinar – sinar pantul merupakan bayangan benda
4). Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap
cermin
□ Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan dari
perpotongan sinar – sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus – putus.
Cahaya dapat dipantulkan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin
cembung. Cahaya akan dibiaskan pada lensa cekung dan lensa cembung.
□ Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung. Cermin
lengkung ada 2 yaitu cermin cekung dan cembung. Berikut penampang
melintang cermin lengkung :

□ Unsur – unsur cermin lengkung yaitu :


1). Pusat kelengkungan cermin : titik di pusat bola yang diiris menjadi
cermin, disimbolkan dengan M
2). Vertex : titik di permukaan cermin yang sumbu utamanya bertemu
dengan cermin, disimbolkan dengan O
3). Titik api (titik fokus) : titik bertemunya sinar – sinar pantul yang sejajar
dengan sumbu utama (terletak antara vertex dan titik pusat), disimbolkan
dengan F
4). Jari – jari kelengkungan cermin : jarak antara vertex (O) ke pusat
kelengkungan cermin (M), disimbolkan dengan R
5). Jarak fokus : jarak dari vortex ke titik api, disimbolkan dengan f.
□ Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa menggunakan sinar – sinar
istimewa. Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung :

37
No. Sinar – sinar Diagram sinar
istimewa
2. Sinar datang melalui
titik
fokus akan
dipantulkan sejajar
sumbuutama

3. Sinar datang melalui


titik pusat
kelengkungancermin
akan
dipantulkan melalui
titik pusat
kelengkungancermin

□ Cara melukis sinar istimewa cermin cekung :


1). Pilih titik pada ujung atas benda dan lukis dua sinar datang melalui
titiktersebut menuju cermin
2). Setelah sinar – sinar datang mengenai cermin, pantulkan kedua sinar
sesuai aturan sinar istimewa cermin cekung
3). Tandai titik potong sinar pantul sebagai tempat bayangan
benda4). Lukis perpotongan sinar – sinar pantul tersebut
□ Berikut contoh melukis bayangan cermin

cekung :1). Benda berada pada jarak lebih dari


R:
Bayangan yang terbentuk : nyata, terbalik dan diperkecil 2).

Benda di titik fokus (F) :

38
Bayangan yang terbentuk : tidak terbentuk bayangan atau bayangan terletakdi jauh tak
hingga
3). Benda diantara cermin dan F :

Bayangan yang terbentuk : maya, tegak dan diperbesar

□ Pembagian ruang menurut Dalil Esbach :

□ Menurut Dalil Esbach, jumlah ruang benda dengan ruang bayangan =


5(Rbenda + Rbayangan = 5)
□ Persamaan cermin cekung :

dengan : f = jarak fokus (cm)


s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jarak banyangan (layar) ke cermin (cm)
□ Perbesaran cermin cekung :

dengan : M = perbesaran
s = jarak benda ke
cermin h = tinggi
benda
s’ = jarak bayangan (layar) ke
cerminh’ = tinggi bayangan
h’ positif menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya)
h’ negatif menyatakan bayangan adalah terbalik (dan nyata)
□ Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak dan diperkecil.
Berikut sinar – sinar istimewa pada cermin cembung :

39
□ Cara melukis bayangan pada cermin cembung :
1). Pilih titik pada ujung atas benda dan lukis dua sinar datang melalui
titiktersebut menuju cermin
2). Setelah sinar – sinar datang mengenai cermin, pantulkan kedua sinar
sesuai aturan sinar istimewa pada cermin cembung
3). Tandai titik potong sinar – sinar pantul atau perpanjangan sinar –
sinarpantul sebagai tempat bayangan benda
4). Lukis bayangan benda pada cermin perpotongan sinar – sinar pantul
□ Contoh pembentukan bayangan pada cermin cembung :

□ Persamaan cermin cembung sama dengan cermin cekung, namun titik fokus
(F) dan pusat kelengkungan (M) terletak dibelakang, sehingga jarak folus (f)dan jari –
jari (R) bernilai negatif.

c. Lensa
□ Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung
atau cembung, berfungsi membiaskan cahaya. Jika dipegang, lensa cembung
bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian tepi. Lensa cekung bagian

40
tengahnya lebih tipis daripada bagian tepi. Berikut contoh lensa cembung
dan lensa cekung :

□ Kaca pembesar (lup) bagian utamanya lensa cembung yang berfungsi


memperbesar bayangan benda yang akan diteliti. Sifat bayangan pada lensa
cekung dan cembung tergantung pada posisi benda.
□ Sinar – sinar istimewa pada lensa cembung :

No. Sinar istimewa Diagram sinar


1 Sinar datang
sejajar sumbu
utama lensa akan
dibiaskan menuju
titik fokusaktif (F1)
dibelakang lensa

2 Sinar datang melalui


titik fokus pasif (F2)
didepanlensa akan
dibiaskan sejajar
sumbu utama

3 Sinar datang
melalui pusat optik
lensa (O) akan
diteruskan tanpa
dibiaskan

□ Sinar – sinar istimewa pada lensa cekung :

41
Pada lensa cekung, benda yang terletak didepan lensa akan selalu menghasilkan
bayangan maya, tegak, diperkecil dan terletak didepan lensa. Perbesaran pada lensa :
Pada lensa cembung, titik fokus (F) bernilai positif (sama seperti cermin cekung);

pada lensa cekung, titik fokus bernilai negatif (sama seperti cermin cembung).
□ Kuat lensa (D) adalah kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau
menyebarkan sinar, satuannya dioptri, dinyatakan sebagai :

Dengan syarat f harus dinyatakan dalam m, jika f dinyatakan dalam cm


maka rumusnya :

d. Indra Penglihatan Manusia dan Hewan


□ Mata adalah organ penglihatan pada manusia dan hewan, berbentuk bulat,
memiliki bagian – bagian yang memiliki fungsi berbeda. Mata manusia
dilindungi oleh 3 lapisan yaitu lapisan sklera yang membentuk kornea,
lapisan koroid yang membentuk iris dan lapisan ketiga (retina). Berikut
bagian – bagian mata manusia :

□ Mata berbentuk seperti bola, berdiameter 2,5 cm. Sklera membentuk putih
mata, bersambung dengan bagian depan bening (kornea). Kornea bersifat
kuat, tembus cahaya, berfungsi melindungi bagian sensitif dibelakangnya
dan memfokuskan bayangan pada retina.
□ Pupil adalah bagian berwarna hiam yang merupakan jalan masuknya
cahaya ke mata. Pupil dikelilingi iris : bagian berwarna pada mata yang
letaknya dibelakang kornea. Besar kecilnya pupil dan iris tergantung cahaya
yang masuk ke mata.
□ Lensa mata berbentuk bikonvex (cembung depan – belakang), bersifat
fleksibel, otot siliar yang ada di mata akan membantu mengubah
kecembungan mata. Berikut contoh kecembungan lensa mata :

□ Ketika melihat benda berjarak jauh, otot siliaris berelaksasi, menyebabkan


lensa mata lebih datar (tak berakomodasi). Ketika melihat benda berjarak

42
dekat, otot siliaris berkontraksi, menyebabkan lensa menjadi cembung
(akomodasi maksimum).
□ Retina : sel yang sensitif terhadap cahaya matahari atau saraf penerima
rangsang (fotoreseptor) pada bagian belakang mata. Sel fotoreseptor ada 2
yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang akan menunjukkan responnya
ketika di tempat redup, mampu menerima rangsang sinar tidak berwarna,
jumlah selnya sekitar 125 juta.
□ Sel kerucut memungkinkan kita melihat warna, tapi membutuhkan cahaya
yang lebih terang dari sel batang, jumlah selnya sekitar 6,5 – 7 juta. Berikut
struktur sel batang dan sel kerucut :

□ Mekanisme cahaya masuk ke mata manusia : cahaya masuk melalui kornea


→ merambat melalui pupil → masuk ke lensa mata (bayangan difokuskan)
→ bayangan terbentuk pada retina → sel khusus di retina mengubah bayangan
menjadi impuls → impuls menuju otak dan diterjemahkan sebagai obajek atau benda
yang kita lihat.
□ Gangguan pada lensa mata dapat menyebabkan seseorang menderita
hipermetropi, miopi, buta warna, presbiopi dan astigmatisma.
□ Hipermetropi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat
melihat dengan jelas benda yang jaraknya dekat (± 30 cm). Karena
bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina. Penderita dibantu dengan
lensa cembung. Berikut perubahan fokus sinar pada hipermetropi :

□ Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan yaitu :

dengan : PH = kekuatan lensa kacamata hipermetropi


(D)s = jarak benda didepan kacamata (Cm)
43
PP (punctum proximum) = titik dekat mata (Cm)
□ Miopi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat
dengan jelas benda yang jaraknya jauh (tak hingga). Karena bayangan yang
terbentuk jatuh didepan retina. Penderita dibantu dengan lensa cekung.
Berikut perubahan fokus sinar pada miopi :

□ Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan :

dengan : PM = daya lensa untuk miopi (D)


PR (Punctum Remotum) = titik jatuh mata
(Cm)
□ Buta warna adalah kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel – sel
kerucut mata untuk menangkap suatu warna tertentu, bersifat menurun, ada
2 jenis yaitu buta warna total dan sebagian. Buta warna total hanya mampu
melihat warna hitam dan putih, buta warna sebagian tidak mampu melihat
warna tertentu misalnya merah, biru atau hijau saja.
□ Untuk menguji buta warna (uji ushihara) digunakan huruf tokek seperti
berikut :

□ Penderita presbiopi tidak dapat melihat benda berjarak jauh dan berjarak
dekat, karena kurangnya daya akomodasi mata. Penderita dibantu dengan
lensa rangkap (kacamata bifokal) yaitu kaca mata cekung dan cembung.
□ Astigmatisma (silinder) adalah gangguan pada mata karena penyimpangan
dalam pembentukan bayangan pada lensa, disebabkan cacat lensa yang tidak
dapat memberi gambaran atau bayangan garis vertikal dengan horizontal
secara bersamaan sehingga penglihatannya kabur. Penderita dibantu
menggunakan kacamata silindris.
□ Mata serangga disebut mata majemuk (faset) yang terdiri atas beberapa

44
omatidia (tunggal : omatidium). Omatidia berfungsi sebagai reseptor
penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas 5 bagian yaitu :
1). Lensa : permukaan depannya merupakan satu faset mata majemuk
2). Kerucut kristalin : dapat menembus
cahaya 3). Sel – sel penglihatan : peka
terhadap cahaya
4). Sel – sel yang mengandung pigmen : pemisah antar omatidia
□ Setiap omatidium menangkap informasi penglihatan dari satu objek yang
dilihat serangga dari arah yang berbeda – beda. Gabungan semua informasi
omatidium merupakan bayangan mozaik yang menyusun pandangan
serangga. Berikut struktur mata lalat :

□ Contohnya, lalat terdiri atas mata yang ditata dalam segi enam (omatidium),
setiap oamtidium diarahkan keatas, bawah, depan, belakang dan samping
sehingga bisa melihat ke semua arah; terdapat 8 neuron (reseptor cahaya)
sehingga totalnya 48.000 sel indra penglihatan. Dengan demikian, lalat
dapat memproses 100 gambar per detik.

e. Alat Optik dalam Kehidupan Sehari – hari


□ Pembentukan bayangan pada mata manusia merupakan bentuk pemanfaatan
alat optik dalam kehidupan sehari – hari. Contoh alat optik dalam kehidupan
sehari – hari yaitu kamera, lup, mikroskop, teropong dan teleskop.
□ Kamera : alat untuk mengambil gambar atau foto suatu objek; memiliki
diafragma dan pengatur (shutter) untuk mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke lensa; kemudian memfokuskan bayangan benda pada film foto;
bayangannya nyata, terbalik dan diperkecil; ukuran bayangan tergantung
pada panjang fokus lensa dan jarak lensa pada film.
□ Berikut bagian – bagian kamera analog :

□ Kaca pembesar (lup) : alat untuk melihat objek yang kecil agar terlihat lebih
besar dan jelas. Besar objek yang kita lihat, tergantung pada ukuran

45
bayangan objek pada retina, ukuran bayangan tergantung pada sudut mata
yang berhadapan dengan objek. Agar mata tidak mudah lelah ketika
menggunakan lup, letakkan objek pada titik fokus lup.
□ Berikut contoh pengamatan menggunakan lup :

(a) : pengamatan menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum


(b) : pengamatan menggunakan lup dengan mata tak berakomodasi
□ Mikroskop : alat untuk melihat benda atau makhluk hidup yang bersifat
mikroskopik. Mikroskop mempunyai 2 lensa cembung yaitu 1). Lensa
okuler adalah lensa yang dekat dengan mata 2). Lensa objektif adalah lensa
yang dekat dengan objek. Berikut bagian – bagian mikroskop cahaya :

□ Benda yang diamati ditempatkan pada kaca objek dan disinari bawah.

Cahaya melalui lensa objektif membentuk bayangan nyata dan diperbesar,


kemudian diperbesar lagi oleh lensa okuler membentuk bayangan maya dan
diperbesar. Berikut pembentukan bayangan pada mikroskop :
Teleskop : alat optik yang dapat melihat benda jarak jauh menjadi dekat; ada
2 jenis yaitu teleskop bias dan pantul. Teleskop bias sederhana adalah kombinasi
antara 2 lensa cembung yang terletak pada bagian pipa. Lensa yang besar adalah
objektif, lensa yang kecil adalah okuler. Lensa objektif membentuk bayangan dan
diperbesar lagi dengan lensa okuler.
□ Lensa objektifnya berdiameter lebih besar daripada diameter mata, berarti

46
banyak cahaya yang dipantulkan oleh objek masuk ke lensa kemudian ke
mata, sehingga bayangan yang terbentuk sangat jelas dan detail. Berikut
contoh teleskop bias :

Teleskop pantul : mempunyai cermin cekung pada lensa objektifnya, cahaya yang
dipantulkan objek jauh masuk salah satu ujung tabung dan ditangkap oleh cermin
lain pada ujung yang lain. Cahaya dipantulkan dari cermin cekung ke cermin datar
dalam tabung, kemudian memantulkan cahaya ke lensa okuler yang berfungsi
memperbesar gambar.
□ Berikut contoh teleskop pantul :

47

Anda mungkin juga menyukai