Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PROYEK PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

“LAPORAN PEMODELAN HUKUM ARCHIMEDES”

OLEH KELOMPOK 7 :

Darul Marfaruqi (23034036)


Salsa Billa Septiana Wantri (23034020)
Khairunnisa (23034104)

DOSEN PENGAMPU:
Mairizwan, M.Si

PRODI FISIKA NK
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
Penggunaan Prinsip Archimedes pada Kapal Layar untuk
Menganalisa Hubungan Gaya Apung

A. Tujuan Eksperimen
1. Menyelidiki hubungan massa jenis kapal layar dengan gaya angkat
keatas
2. Menyelidiki hubungan volume zat cair yang dipindahkan dengan
massa jenis kapal layar

B. Teori Dasar
Hukum Archimedes mengkemukakan bahwa jika benda terapung
maka kerapatan atau massa jenis benda tersebut akan lebih kecil dari
massa jenis Fluida atau zat cair. Sehingga gaya berat yang diterima
benda itu akan lebih besar daripada gaya berat benda itu sendiri
akibatnya apabila kita mencelupkan benda kedalam zat cair dan kita
lepas benda tersebut maka benda akan di percepat naik kepermukaan
fluida. Apabila benda ini terapung atau sebagian benda itu tercelup
kedalam zat cair, maka volume fluida yang dipindahkan itu sama
dengan volume benda yang tercelup didalam fluida atau kedalam zat
cair tersebut.
Adapun bunyi dari Hukum Archimedes adalah ketika sebuah benda
dicelupkan seluruhnya atau sebagian didalam zat cair, maka benda ini
akan menerima gaya benda keatas atau yang disebut gaya apung.
Prinsip Archimedes menyatakan bahwa suatu benda dicelupkan ke
suatu fluida, fluida tersebut akan memberikan gaya ke atas terhadap
benda sebesar seberat fluida yang dipindahkan. Apabila sebuah benda
dicelupkan kedalam zat cair (seluruhnya atau sebagian), sejumlah gaya
yang arahnya ke atas bekerja pada benda dan di sebut gaya ke atas
(gaya untuk mengapung). Penyebab gaya ini adalah perbedaan tekanan
pada posisi terendah dan teratas benda yang dicelupkan tersebut.
Perbedaan tekanan adalah akibat perbedaan kedalam cairan. Untuk
benda yang bentuknya teratur, seperti kubus atau balok, perbedaan
tekanan di sisi sebelah bawah dengan sisi sebelah atas sangat mudah
ditentukan yaitu tergantung panjang rusuk benda tersebut.
Gaya apung ini terjadi karena tekanan di sekitar air meningkat
dengan kedalaman dibawah permukaan. Maka, tekanan di dekat dasar
botol lebih besar daripada tekanan yang ada di dekat bagian atas yang
berarti gaya pada botol akibat tekanan ini lebih besar di dekat dasar
botol dibandingkan di dekat bagian atas.
Sebuah besi dapat tenggelam di dalam air, tetapi sebuah kapal
yang terbuat dari besi dapat terapung. Dengan menggunakan dua buah
botol yang berisi air dan letakan di permukaan air dalam bejana besar,
dan ternyata bahwa botol tersebut tenggelam. Sekarang kita buat
sebuah kapal mainan dengan bahan botol tersebut, kapal botol dapat
terapung di atas air. Dari percobaan di atas disimpulkan bahwa jika
suatu benda tercelup sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan
mendapat gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
di desak oleh benda tersebut. Pernyataan ini disebut Hukum
Archimedes.
Dengan massa yang sama, sebuah kapal besi mendesak air jatuh
lebih banyak daripada sepotong besi. Oleh karena itu, gaya ke atas
terhadap kapal besi jauh lebih besar dibandingkan terhadap sepotong
besi. Dengan demikian, jika kapal besi dalam keadaan terapung akan
mendapat gaya ke atas yang besarnya sama dengan beratnya,
sedangkan sepotong besi mendapat gaya ke atas yang selalu lebih
kecil dari beratnya. Oleh karena itu, sepotong besi tidak dapat
terapung.

C. Alat dan Bahan


1. Lem tembak
2. Gunting
3. Penggaris
4. Spidol
5. Karton
6. 2 buah botol plastik
7. Benang
8. Stik es krim
9. Lidi
10. Benang
11. Isi lem tembak
D. Prosedur Pembuatan Proyek

1. Sambungkan kedua botol bekas dengan lem,

2. Langkah selanjutnya susun 10 batang stik secara sejajar,


3. Kemudian tempel 1 stik dibagian sisi dari susunan tersebut,

4. Kemudian tempelkan stik es krim diantara stik penyambung


botol,

5. Kemudian tempelkan 3 buah stik es krim agar membentuk


segitiga lancip,
6. Selanjutnya menempelkan stik es krim segitiga yang telah di
buat tadi didepan botol,

7. Kemudian tempelkan pangkal lidi tepat di tengah stik,

8. Kemudian tempelkan tiang penyangga tersebut pada bagian


depan,
9. Agar tiang penyangga kapal lebih kokoh tambahkan dua stik
untuk mengapit layar belakang,

10. Kemudian ikatlah Kemudian ikatlah lidi tiang penyangga seusai


dengan posisi yang di inginkan,

11. Selanjutnya tempelkan stik es krim dibagian ujung pangkal


kertas,
12. Kemudian kertas ini di tempelkan pada tiang penyangga layar
dan lakukan hingga selesai.

E. Prosedur Eksperimen

1. Menentukan hubungan massa jenis kapal layar dengan gaya angkat


keatas.
2. Menentukan hubungan volume zat cair yang dipindahkan dengan
massa jenis kapal layar
F. Tabel Data Pengamatan

1. Tabel 1

No Massa Kapal Keadaan Kapal

1. 280 gram Sedikit Tenggelam

2. 400 gram Setengah Tenggelam

3. 650 gram Tenggelam Lebih dari Setengah

2. Tabel 2

No Objek Tinggi Tabung Volume Air Massa

1. Kapal 3,5 cm 184,74 cm3 280 gram

2. Kapal + M1 6 cm 316,7 cm3 400 gram

3. Kapal + M2 10 cm 527,83 cm3 650 gram


G. Analisis Data

Penjelasan atau kesimpulan dari eksperimen hubungan Volume


dengan massa kapal layar yaitu setelah adanya perbandingan nilai dan
penyelidikan terhadap percobaan dapat disimpulkan bahwa Jika
semakin besar nilai massa pada kapal, maka volume air yang
tercurahkan semakin banyak, dikarenakan massa tersebut membuat
tambahan ruangan pada air sehingga air lainnya mendesak ke tempat
lain. Jika dibandingkan dengan nilai kedua besaran ini, nilainya tidak
jauh besar seperti volume pada air dari hasil kapal layar dengan massa
nya yaitu 184,74 cm³ dan 120 gram. Maka dapat diartikan juga pada
prinsip Archimedes bahwasanya ada hubungan antara Massa jenis
benda dengan volume air yang dipindahkan, yang dimana volume ini
Dapat digunakan pada saat menggunakan rumus untuk mencari gaya
(F). Dikarenakan kekurangan alat untuk mengukur volume pada kapal
kami mengukur dengan cara mencari Volume tabung dgn tempat yang
seadanya seperti pada gambar namun persis berbentuk tabung, Lalu
Dengan Menentukan tinggi tabung yg dihasilkan zat cair maka dapat
diperoleh nilai-nilai volume kapal dan ditambah M1 dan M2.

Contoh Pembahasan:

Diketahui:
t Kapal Layar =3,5 cm
t B1 = 6 cm
t B2 = 10 cm
r = 4,1 cm
Massa Kapal Layar = 280 gram
Massa B1 = 400 gram
Massa B2 = 650 gram

Vair KL = π x r² x t
= 3,14 x (4,1)2 cm x 3,5 cm
= 184,74 cm3

Vair B1 = π x r² x t
= 3,14 x (4,1)2 cm x 6 cm
= 316,7 cm3
Vair B1 = π x r² x t
= 3,14 x (4,1)2 cm x 10 cm
= 527,834 cm3
280 g < f keadaan kapal : tenggelam sangat sedikit
400 g < f keadaan kapal : tenggelam sedikit
600 g < f keadaan kapal : lebih dari setengah

Kesimpulan :
1. Jadi dengan adanya massa suatu benda yang berbeda pada air
maka akan mempengaruhi besarnya gaya angkat, dan dapat kita
lihat hubungan massa kapal layar ini dengan gaya angkat dari
dalam fluida berbanding terbalik.
2. Kapal Layar ini dapat mengapung di karenakan kerapatan pada
massa benda kapal, dan arahkan bentukkan lengkung seperti U
pada kapal layar sehingga adanya ruang hampa sebagai
pengukur terjadinya tenggelam walaupun berat zat tersebut
besar, namun jika massa muatan melebihi kapal, maka kapal
tersebut bisa tenggelam karena jauhnya persentase perbedaan
antara massa kapal dengan gaya angkat.

Dari eksperimen ini dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Pengaruh Massa terhadap Gaya angkat keatas
ini dapat dibuktikan dengan keadaan kapal disaat diberi beban
dan tidak, maka disimpulkan bahwa jika adanya massa pada
suatu benda yang berada pada air maka akan memengaruhi
besarnya gaya apung, dikarenakan jika massanya lebih kecil
dari pada gaya angkat maka kapal tersebut akan tetap
mengapung, namun jika massa lebih besar dari pada gaya
angkat keatas maka kapal akan tenggelam.
Oleh karena itu pada kehidupan sehari-hari kapal yang berlayar
di samudra akan dibatasi beban supaya disaat di tengah laut
dihamparan ombak tidak tenggelam, termasuk juga dengan
kondisi beban, beban juga diposisikan harus seimbang supaya
tidak terjadi kemiringan pada kapal agar kapal tidak tenggelam.
2. Selain Dengan Massa jenis, kapal layar dapat mengapung
dikarenakan bentukan lekung seperti U pada lambung kapal
sehingga adanya ruang hampa sebagai penanggulangan
terjadinya tenggelam walaupun berat kapal tersebut sangat
besar. Namun, jika massa muatan pada kapal melebihi
kapasitas maka kemungkinan kapal tersebut akan tenggelam
karena jauhnya perbedaan persentase antara massa kapal
dengan gaya angkat ke atas.
Pada eksperimen ini, kami memakai botol aqua bekas sebagai
lambung kapal dengan kerapatan plastik lebih kecil dari pada
air supaya kapal tersebut dapat terapung ditambah dengan
bentukan U pada botol aqua. Supaya kapal tidak tenggelam
maka diberi ruang hampa pada lambung kapal agar kapal tidak
tenggelam karena melebihi kapasitanya.
Dari percobaan ini kita mendapatkan adanya Hubungan dan
prinsip Archimedes pada kapal layar, dimana benda dapat
dikatakan mengapung ketika Massa Benda lebih kecil dari pada
gaya angkat keatas. Gaya angkat ke atas dengan massa kapal
layar hubungannnya yaitu berbanding terbalik, jika massa lebih
besar maka gaya angkatnya sedikit begitupula sebaliknya jika
massa lebih kecil maka angkatnya lebih besar.

H. Daftar Referensi

Halliday, David. Robert Resnick., dan Jearl Walker. (2010). Physics,


7th Extended Edition. Penerbit Erlangga
Imam, Poernomo. (1994). Fisika Dasar Petunjuk Guru. Penerbit Balai
Pustaka.
Susianto, Sukarna A. Fathiyah, R. I. (2019). Fluida. Penerbit Erlangga
Streeter, V.E & Wylie, E.B (1998). Mekanika Fluida. Penerbit
Erlangga
Tobing, D.L. (1996). Fisika Dasar 1. Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Young, D. Hugh. Roger A. Freedman (2001) . UNIVERSITY PHYSICS
Tenth Edition. Penerbit Erlangga.

I. Lampiran

Link YouTube:
https://youtu.be/kClJSPHHG9g?si=_PeDOYf2L2q2b3gS

Anda mungkin juga menyukai