Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN BAB V

TUGAS

DAFFA INDRA KAENI


061001800022

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


TEKNIK MESIN
JAKARTA
APRIL 2019
BAB V
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
A. Pengertian Filsafat, Objek Filsafat

Kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari kata
“Philein”yang artinya cinta dan “Sophia”yang artinya kebijaksanaan. Cinta artinya hasrat
yang berkobar-kobar atau yang menyala-nyala atau keinginan yang sunggug-sungguh akan
kebenaran sejati.

1. Pengertian Umum Filsafat

Filsafat suatu pengetahuan tentang hakikat. Filsafat ialah ilmu pengetahuan tentang alam
semesta yang menjadikan bagaimana hakikat yang sebenarnya terjadi.

2. Objek Filsafat
Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada. Objek formal filsafat merupakan sudut
pandang atau cara memandang terhadap objek material termasuk prinsip-prinsip yang
digunakan. Objek material dalam kaitannya dengan filsafat Pancasila yaitu menyelidiki
tentang hakikat atau intisari yang sifatnya mutlak yang berupa nilai-nilai luhur Pancasila
sedangkan objek formal Pancasila merupakan cara menyelidiki Pancasila dari beberapa atau
seluruh cabang filsafat.
3. Pancasila sebagai sistem filsafat
a. Pendapat Prof. Soediman Kartohadiprojo
Filsafat adalah suatu pemikiran yang bulat, suatu pemikiran yang terdiri dari
rangkaian pikiran-pikiran. Pancasila itu adalah filsafat bangsa Indonesia.
b. Pendapat Prof.Dr.Notonagoro
Sifat kefilsafatan dari dasar negara ini terwujudkan dalam rumusan abstrak dari
kelima sila dari Pancasila. Dasar filsafat, asas kerohanian Negara Pancasila
adalah cita-cita yang harus dijelmakan dalam kehidupan negara dan bangsa kita.
c. Pendapat Prof. Muhammad Yamin
Hakikat filsafatnya ialah suatu sintesis pikiran yang lahir daripada antisepsis
pikiran. Ajaran Pancasila itu adalah system filosofi, sesuai dengan dialektik Neo
Hegelian. Semuanya kelima sila itu adalah tersusun dalam suatu perumahan
pikiran filsafat yang harmonis.

d. Pancasila ditinjau dari cabang-cabang filsafat tertentu


1. Metafisika : Berasal dari kata meta to fisika yang artinya ialah sesuatu yang
adanya setelah fisika yang dibagi menurut empat bidang yaitu ontology,
filsafat keturunan, alam raya kosmologi dan filsafat
2. Ontologi : Berarti mencari realita yang terdalam. Ontologi itu cukup luas.
Esesnsi sila-sila Pancasila
Ketuhanan inti esensinya adalah kata Tuhan
Kemanusiaan inti esensinya adalah kata Manusia
Persatuan inti esensinya adalah kata satu
Kerakyatan inti esensinya adalah kata rakyat
Keadilan inti esensinya adalah kata adil

(1) Hakikat dan sifat-sifat Tuhan


Sesungguhnya hakikat Tuhan sulit diketahui, selama lamanya ada dan
abadi, hanya ada satu, asal mula pertama daripada segala sesuatu,
daripadanya tergantung, jadi sempurna dan kuasa. Oleh karena itu, wajib
ditaklimi dan ditaati.
(2) Hakikat manusia
a. Aliran monoisme : segala sesuatu dari satu asas
b. Aliran dualism : segala sesuatu berasal dari dua asas
c. Aliran pluralisme : segala sesuatu berasal dari banyak asas
d. Aliran evolusionisme : segala sesuatu berasal dari hasil evolusi
(3) Hakikat satu
Sifat dan keadaan di dalam diri kita sesuai dengan hakikat daripada satu
ialah mutlak tidak dapat terbagi dan mutlak terpisah dari segala sesuatu
hal lainnya. Satu itu adalah sifat mutlak. Yang dimaksud dengan mutlak
terpisah ialah mengambil atau mempunyai tempat tersendiri di dalam
ruang.
(4) Hakikat rakyat
Rakyat adalah salah satu unsur mutlak dari negara. Ia menjadi pendukung
dari organisasi negara.
(5) Hakikat adil
Dipenuhinya segala wajib segala apa yang telah menjadi hak tiap orang,
wajib didahulukan daripada hak

3. Pancasila ialah suatu substansi


Substansi ialah segala sesuatu yang ada, yang mandiri yang berasal dari
dirinya sendiri.
4. Pancasila suatu realita
Realita artinya nyata, ada sungguh-sungguh bukan kenampakan, bukan ilusi,
bukan fatamorgana. Pancasila benar-benar merupakan kenyataan hidup
bangsa Indonesia
5. Kosmologi
Membicarakan Pancasila dari sudut pandang kosmologi meliputi tinjauan
menurut ruang, waktu dan gerakan.

e. Tinjauan menurut ruang

Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia, Pancasila adalah kepribadian


bangsa Indonesia

1. Tinjauan menurut waktu


Erat hubungannya dengan sejarah Indonesia yang berasal dari religi,
budaya dan adat istiadat bangsa Indonesia. Dengan demikian unsur-unsur
Pancasila sudah mangakar, melekat, menyatu pada diri setiap manusia
Indonesia.
2. Tinjauan menurut gerakan
Dasar filsafat negara adalah bersifat tetap. Jika diubah-ubah tidak dapat
dijadikan filsafat negara.

3. Pancasila adalah bersifat dinamis


Pancasila bersifat dinamis ini terbawa oleh fungsinya sebagai ideology
bangsa dan negara Indonesia yang terkandung cita-cita, keinginan-
keinginan, gagasan-gagasan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Ideology Pancasila memberi harapan kepada para pendukungnya.
Pancasila bersifat tetap dan sekaligus dinamis. Pancasila sebagai isi jiwa
bangsa dan Pancasila sebagai dasar filsafat negara bersifat tetap, karena
Pancasila berfungsi sebagai ideology bangsa dan negara, maka Pancasila
bersifat dinamis.
4. Aksiologi- masalah nilai
a. Mengandung nilai
b. Merupakan nilai
c. Mempunyai nilai
d. Memberi nilai
5. Epistemologi
Epistomologi atau theory of knowledge ialah cabang filsafat yang
mempelajari pengetahuan manusia. Yang dipelajari ialah asal-usul
pengetahuan manusia, susunan pengetahuan, metode dan validitas
pengetahuan. Hakikat konkret ialah unsur-unsur secara keseluruhan dan
bersama sama membentuk kesatuan dan menjadikannya dirinya sendiri,
terpisah dan berbeda dari suatu hal lainnya. Hakikat pribadi ialah unsur-
unsur yang secara keseluruhan dan bersama-sama merupakan kesatuan
dan menjadikan sejumlah hal/barang menjadi kelompok tunggal jenis.
Hakikat abstrak ialah unsur-unsur inti mutlak yang harus ada bagi halnya
atau barangnya.
Jadi dilihat dari epistomologi, kita mengenal adanya hakikat konkret
Pancasila, hakikat pribadi Pancasila, dan hakikat abstrak Pancasila.

f. Etika dan Pancasila sebagai Etika Politik

Suatu perbuatan yang dinilai sebagai perbuatan yang etis dan perbuatan yang
tidak etis yang mempunyai arti suatu rangkaian daya upaya, usaha, ikhtiar yang
dianggap paling baik atau paling tepat atau paling bijaksana dalam menangani
masalah ekonomi, agrarian, keuangan dan masalah luar negeri

g. Moral dan Pancasila adalah asas moral

Modal adalah ajaran yang sudah menjadi kebiasaan umum tentang sikap,
kata-kata, perbuatan/tingkah laku, akhlak, budi pekerti dan kesusilaan. Arti
sebenarnya Pancasila merupakan suatu kesatuan asas-asas moral.

1. Pancasila adalah Moral Bangsa Indonesia


Nilai-nilai Pancasila itu berasal dari triprakara yaitu dari nilai-nilai religi-
religi yang dipeluk bangsa Indonesia. Moral Pancasila itu merupakan
pedoman/petunjuk hidup pribadi manusia Indonesia.
2. Pancasila sebagai moral perorangan
Moral yang mengikat jiwa kita masing-masing, Pancasila mengatur sikap
dan tingkah laku kita masing-masing terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
terhadap semua manusia, terhadap tanah air, nusa dan bangsa, terhadap
pemerintahan negara dan terhadap negara dalam bidang social dan
ekonomi.
3. Pancasila sebagai moral negara
Dengan ditetapkan Pancasila sebagai dasar filsafat negara, berarti moral
Pancasila menjadi moral negara. Moral Pancasila mengikat negara. Moral
Pancasila menjadi penuntun, pembimbing, petunjuk arah dari semua
usaha negara untuk mewujudkan kesejahteraan umum yang berkeadilan
social.

Anda mungkin juga menyukai