10.2 MOTOR DC
Sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kebanyakan motor
listrik beroperasi melalui interaksi medan magnet dan konduktor pembawa arus untuk
menghasilkan kekuatan, meskipun motor elektrostatik menggunakan gaya elektrostatik. Proses
sebaliknya, menghasilkan energi listrik dari energi mekanik, yang dilakukan oleh generator
seperti alternator, atau dinamo. Banyak jenis motor listrik dapat dijalankan sebagai generator,
dan sebaliknya. Misalnya generator atau starter untuk turbin gas, atau motor traksi yang
digunakan untuk kendaraan, sering melakukan kedua tugas. motor listrik dan generator yang
sering disebut sebagai mesin-mesin listrik.
Mesin arus searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Generator DC alat yang
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC. Motor DC alat yang mengubah energi
listrik DC menjadi energi mekanik putaran. Sebuah motor DC dapat difungsikan sebagai
generator atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan sebagai motor DC.
https://dokumen.tips/documents/motor-dc-penguatan-terpisah.html?page=19
Gerak atau putaran yang dihasilkan oleh motor arus searah diperoleh dari interaksi dua
buah medan yang dihasilkan oleh bagian ‘jangkar‘ (armature) dan bagian ‘medan‘ (field) dari
motor arus searah. Pada gambar ilustrasi diatas, bagian medan berbentuk suatu kumparan yang
terhubung ke sumber arus searah. Sedangkan bagian jangkar ditunjukkan sebagai magnet
permanen (U-S), bagian jangkar ini tidak harus berbentuk magnet permanen, bisa juga
berbentuk belitan yang akan menjadi elektro-magnet apabila mendapatkan sumber arus searah.
Sehingga apabila motor arus searah berjenis jangkar belitan, maka harus tersedia dua sumber
arus searah, satu untuk bagian jangkarnya, satu lagi untuk bagian medannya. Bagian lain yang
tidak kalah penting pada motor arus searah adalah adanya ‘komutator’ (comutator).
Pada motor arus searah kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada kumparan
jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tagangan (GGL) yang berubah-ubah
arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik.
Stator mempunyai kutub yang menonjol dan ditelar oleh kumparan medan. Pembagian
dari fluks yang terdapat pada daerah celah udara yang dihasilkan oleh lilitan medan secara
simetris yang berada disekitar daerah tengah kutub kumparan medan. Kumparan penguat
dihubungkan secara seri, letak kumparan jangkar berada pada slot besi yang berada disebelah
luar permukaan jangkar. Pada jangkar terdapat komutator yang berbentuk silinder dan isolasi
sisi kumparan yang dihubungkan dengan komutator pada beberapa bagian yang berbeda sesuai
dengan jenis belitan.
Konstruksi motor arus searah sama dengan konstruksi generator arus searah, dan
perbedaan diantara keduanya hanya terletak pada aplikasinya. Jadi, satu perangkat mesin arus
searah dapat difungsikan sebagai generator maupun sebagai motor arus searah.
Berdasarkan karakteristiknya, motor arus searah dapat menghasilkan torsi yang lebih
besar dan daerah pengaturan kecepatan putaran yang luas dibandingkan dengan motor arus
bolak balik. Oleh karena itu sampai sekarang motor arus searah ini banyak digunakan di
industry kertas, tekstil dan industri-industri yang mesin produksinya memerlukan pengaturan
kecepatan putaran yang luas.
Motor DC selain harganya relatif lebih tinggi dari motor induksi, motor ini juga
memerlukan sumber tegangan DC yang pengadaannya memerlukan suatu alat yang disebut
rectifier, mengingat pasokan listrik yang tersedia berupa tegangan arus bolak-balik. Namun
motor arus searah juga banyak digunakan pada beberapa mesin produksi, mesin pengangkat
ataupun alat transportasi tertentu yang memerlukan karakteristik dan pengaturan yang khusus.
Adapun keuntungan dari motor arus searah ini adalah memiliki karakteristik mekanis dan
pengaturan yang lebih baik mengingat karateristik pengaturan kecepatannya mudah diubah-
ubah dengan memberikan catu daya atau pun resistan yang variabel hanya saja pada pengaturan
menggunakan resistan memiliki rugi-rugi yang besar sesuai dengan tingkat pengaturan
kecepatannya, karena semakin diperlukan pengaturan kecepatan yang rendah semakin besar
nilai tahanan yang disisipkannya.
10.3 PRINSIP KERJA MOTOR DC
https://elektronika-dasar.web.id/prinsip-kerja-motor-dc/
Motor arus searah bekerja berdasarkan interaksi antara medan magnit yang dihasilkan
kutub-kutub magnit dengan medan magnit yang dihasilkan arus jangkar.
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah
medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Dari percobaan Oerstedt diketahui bahwa disekitar konduktor yang dialiri arus listrik,
terdapat medan magnit. Dari percobaan Maxwell diketahui bahwa jika arus listrik yang
mengalir pada konduktor arahnya mendekati kita, maka medan magnit yang terbentuk disekitar
konduktor mempunyai arah berlawanan jarum jam.
Sebuah motor listrik berfungsi untuk mengubah daya listrik menjadi daya mekanik.
Bagian-bagian penting pada motor DC dilukiskan pada gambar dibawah ini
https://dokumen.tips/documents/motor-dc-penguatan-terpisah.html?page=19
Pada prinsipnya mesin listrik dapat berlaku sebagai motor maupun sebagai generator,
perbedaannya hanya terletak pada konversi dayanya. Generator adalah suatu mesin listrik yang
mengubah daya masuk mekanik menjadi daya keluar listrik, sebaliknya motor mengubah daya
masuk listrik menjadi daya keluar mekanik.
Prinsip dasar motor arus searah adalah berdasarkan hukum Lorentz, yaitu jika sebatang
konduktor berarus listrik ditempatkan diantara kutub-kutub magnit (kutub utara dan kutub
selatan), maka pada konduktor tersebut akan bekerja suatu gaya yang menggerakkan konduktor
itu. Arah gerak konduktor tersebut ditentukan berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming, yaitu
jika telapak tangan kiri diletakkan antara kutub utara dan kutub selatan dan garis-garis gaya
dari kutub utara menembus telapak tangan kiri ke kutub selatan , maka arah arus listrik pada
konduktor dinyatakan searah dengan keempat jari, dan arah gaya pada konduktor itu
dinyatakan searah ibu jari seperti ditunjukkan pada Gambar 2.3
Pada kaedah tangan kiri; Ibu jari menunjukkan besaran gaya (F), jari telunjuk
menunjukkan besaran kerapatan medan magnit (B) serta jari tengah menunjukkan besaran arus
listrik (I)
Fluks magnit atau garis-garis gaya magnit yang dihasilkan oleh beitan penguat (medan)
atau kutub magnit yang arahnya dari kutub utara ke kutub selatan ditunjukkan pada Gambar
2.4 berikut.
Gambar 2.4 Fluks magnit yang dihasilkan kutub-kutub magnit
https://dokumen.tips/documents/motor-dc-penguatan-terpisah.html?page=19
Fluks magnit dengan arah melingkar yang dihasilkan arus mengalir pada konduktor
jangkar ditunjukkan pada Gambar 2.5 berikut ini.
Gambar 2.5 Medan magnit yang dihasilkan pada konduktor berarus listrik
https://dokumen.tips/documents/motor-dc-penguatan-terpisah.html?page=19
Interaksi medan magnit uniform (seragam) yang dihasilkan belitan penguat dengan
medan magnit yang dihasilkan arus pada konduktor jangkar, menghasilkan medan magnit
(fluks magnit) yang tidak seragam dan menyebabkan kerapatan fluks bertambah besar pada
bagian atas konduktor yang berdekatan dengan kutub utara dan pada bagian bawah konduktor
yang berdekatan dengan kutub selatan. Sedangkan kerapatan fluks menjadi berkurang pada
bagian bawah konduktor yang berdekatan denggan kutub utara dan pada bagian atas konduktor
yang berdekatan dengan kutub selatan. Kerapatan fluks tidak seragam ini menyebabkan
konduktor yang berdekatan dengan kutub utara mengalami gaya berarah ke atas, sedangkan
konduktor yang berdekatan dengan kutub selatan mengalami gaya berarah ke bawah. Kedua
gaya tersebut akan menghasilkan torsi yang memutar jangkar searah jarum jam.
Berlaku hubungan-hubungan
Gambar 2.4 Konstruksi Dasar Motor DC
Pada saat motor berputar, belitan jangkarnya akan dibangkitkan suatu gaya gerak
listrik (GGL) awal yang ditentukan dengan persamaan dibawah ini :
Eb = ɸ ZN × (P A) Volt
N = [EB ɸ] × [a PZ]
Dengan menganggap bahwa ujung-ujung motor dicatu dari suatu sumber tegangan
tetap. Pada motor hubungan antara Eb yang dibangkitkan di armatur dengan tegangan ujung
Vt adalah :
Vt – Eb = Ia Ra
Atau
Vt−Eb
Ia = Ra
Dimana Ia sekarang merupakan masukan arus armatur. Tegangan gerak listrik yang
dibangkitkan Ea menjadi lebih kecil dari pada tegangan ujung Vt, arus armaturnya berlawanan
dan momen kakas elektromagnitnya pada arah perputaran armatur.
Jika pada persamaan sebelumnya dikalikan dengan arus yang mengalir jangkar
didapatkan :
Vt Ia - Eb Ia = (Ia)2 Ra
Eb Ia = daya mekanik yang setara dengan daya listrik yang timbul pada
jangkar
Jika tegangan suplai yang diberikan pada kumparan medan diatur dalam kondisi
konstan pada suatu harga maksimum dari motor, maka fluks motor (Ф) yang dibangkitkan
menjadi besar, sehingga untuk harga Vt bernilai konstan. Hubungan antara nilai torsi motor dan
kecepatan motor dapat dipresentasikan dengan hubungan antara dua buah garis lurus dengan
kemiringan garis gradien negatif yang kecil dengan perpotongan yang terletak pada sumbu
kecepatan seperti pada Gambar 2.8. Apabila proses dari motor tersebut dihubungkan pada suatu
sistem mekanik (dalam hal ini motor diberi beban / terbebani) maka sistem akan bekerja pada
poin (P1), yang mana merupakan titik pertemuan antara dua buah garis.
Sedangkan jika motor tidak dihubung pada suatu mekanik (dalam hal ini motor tidak
diberi beban atau tidak terbebani), motor akan beroperasi pada posisi poin (P0). Untuk
kumparan jangkar yang disuplai oleh sumber yang terkontrol dari tegangan searah, maka
kecepatannya dapat diatur mulai dari nol sampai harga V t sama dengan harga tegangan
maksimum. Nilai range dari Vt2 akan mengikuti karakteristik dari tegangan Vt1.
Gambar 2.8 Karakteristik Torsi dan Kecepatan dengan Pengaturan Tegangan Jangkar
Pada Gambar 2.9 menunjukkan rangkaian ekivalen dari motor DC penguat terpisah,
dimana pada sumber tegangan kumparan jangkar dan kumparan medan dalam posisi terpisah.
Dari rangkaian tersebut diperoleh suatu persamaan :
Saat motor start, nilai ggl lawan adalah nol, sehingga arus pada kumparan jangkar cukup
besar. Untuk persamaan torsi internal pada motor diperoleh persamaan sebagai berikut :
Beberapa metode yang digunakan untuk mengatur kecepatan dari motor dc penguat
terpisah mengacu pada persamaan ini
Pada kondisi steady state, kecepatan motor dc dapat dikontrol langsung dengan
mengatur nilai tegangan terminal jangkar Vt, dapat juga diatur melalui besarnya fluks (Ф) pada
kumparan medan dengan cara menambah arus medan (If), dari kedua metode ini dapat
dikombinasikan untuk mendapatkan range pengaturan kecepatan yang lebih baik.
Gambar 2.10 Model Pengukuran Motor DC Penguatan Terpisah (a) Tanpa Beban (b)
Dengan Beban
Karakteristik beban nol dari motor DC penguatan terpisah dapat dibuat, dimana mesin
dijalankan pada kecepatan putar tetap dan emf beban nol yang dibangkitkan pada ujung-ujung
kumparan jangkar diukur tegangannya dengan voltmeter V.Pengukuran arus penguat medan
dimulai dari nol. Penguatan medan terpisah dapat diatur dengan potensio meter penguatan arus
medan atau If dapat diubah dari nol sampai yang dikehendaki dan harganya dapat dibaca.
Gambar 2.14 Grafik perubahan kecepatan Rpm terhadap peningkatan daya (watt)
Gambar 2.15 Grafik peningkatan arus jangkar IA terhadap kenaikan daya (watt)
Pembebanan dituju pada generator dengan menggunakan lampu pijar (resistif), dengan
daya masing-masing lampu 100 Watt. Setting tegangan keluaran generator sama dengan
tegangan VT.
Dalam perbandingan ini tegangan keluaran generator mengalami penurunan. Gejala ini
disebabkan karena semakin besar daya yang digunakan akan diikuti oleh penambahan arus
sehingga mengalami jatuh tegangan pada generator. Namun pada motor sebagai pemutar
mekanik generator tidak mengalami jatuh tegangan. Semakin banyak lampu yang digunakan
sebagai beban maka hambata akan semakin secil, dan sesuai dengan hukum ohm untuk V tetap
maka arus I akan semakin besar.
Pada sesi ini keadaan dari motor sebagai pemutar mekanik di set dengan tegangan VT
200 Volt arus medan tetap 1,5 Ampere dan kecepatan 1502 Rpm. Semakin besar daya yang
dikeluarkan oleh generator sebagai beban motor, maka kecepatan motor mengalami penurunan.
Pada motor tidak mengalami jatuh tegangan yang berarti walaupun generator mendapat
pembebanan. Ini karena pada motor DC penguatan terpisah mendapat dua penguatan terpisah
yaitu pada Armatur dan Medan.
10.7.1 Kelebihan
• Torka dan kecepatannya mudah dikendalikan
• Torka awalnya besar
• Performansinya mendekati linier
• Sistem kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana
• Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon dinamiknyayang baik
• Untuk aplikasi berdaya rendah, motor DC lebih murah dari motor AC
10.7.2 Kekurangan
• Membutuhkan perawatan yang ekstra
• Lebih besar dan lebih mahal (jika dibandingkan dengan motor AC induksi)
• Tidak cocok untuk aplikasi kecepatan tinggi
• Tidak cocok untuk aplikasi berdaya besar
• Tidak cocok digunakan pada kondisi lingkungan yang cepatberdebu
10.8 REFERENSI
• https://www.kelaspinter.com/prinsip-kerja-dan-jenis-jenis-motor-dc/
• https://www.webstudi.site/2019/08/Motor-DC.html?m=1
• https://elektronika-dasar.web.id/prinsip-kerja-motor-dc/
• https://dokumen.tips/documents/motor-dc-penguatan-terpisah.html?page=19
• https://www.kelaspinter.com/prinsip-kerja-dan-jenis-jenis-motor-
dc/#:~:text=Motor%20DC%20Penguat%2FEksitasiTerpisah&text=Motor%20dc%20
penguat%20terpisah%20adalah,pembangkit%20tersendiri%20berupa%20tegangan%2
0dc.