Soft Starter and Soft Stop Sequence for Universal Motor Control using
Microcontroller AT89S51
Yunanda Raharjanto, M.Facta
Laboratorium Konversi Energi Listrik & Sistem Tenaga
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
Telepone & Faksimili : 024-7460057
e-mail : labpower@elektro.undip.ac.id, mochfacta@yahoo.com
Untuk menghasilkan tegangan bolak balik maupun
tegangan arus searah yang bervariasi untuk suplai daya
motor universal terdapat beberapa alternatif diantaranya
dengan menggunakan rangkaian AC/DC terkonrol
maupun rangkaian AC/DC tak terkontrol.
Motor universal merupakan motor yang bisa
beroperasi dengan menggunakan supply DC maupun
supply AC. Pengaturan starting motor universal dapat
dilakukan dengan mengatur tegangan input pada motor
universal tersebut. Dengan adanya starting tersebut arus
pada motor atau arus awal tidak terlalu tinggi. Pada
dasarnya motor universal adalah suatu motor seri yang
mempunyai kemampuan bekerja pada supply AD/DC. Hal
ini disebabkan karena sudut momen kakas dibuat tetap
oleh kedudukan sifat dan biasanya pada harga optimum
900.
Dalam Makalah ini digunakan triac sebagai
pengaturan tegangan ac fasa tunggal terkontrol atau single
phase converter. Sedangkan untuk tegangan dc digunakan
thyristor dengan satu pemicuan, sehingga akan
menghasilkan dc setengah gelombang terkontrol. Sistem
kontrol yang dipilih adalah mikrokontroler AT89S51,
karena akan diperoleh hasil yang cukup baik walaupun
dalam perencanaan cukup rumit. Sistem pengaturan yang
dipilih adalah kalang terbuka (open loop) yang
memberikan sistem kerja yang diinginkan, yaitu
pengaturan putar motor universal yang bekerja secara
berurutan dengan kecepatan yang konstan dengan
pengaturan waktu starting yang bervariasi.
Abstrak
Pertumbuhan pesat dunia industri membutuhkan
peralatan yang mendukung proses produksi yang
menggunakan motor dc ataupun motor ac yang bekerja
dengan kecepatan putar konstan (dengan pengasutan
langsung atau pengasutan bertingkat) maupun yang
bervariasi
Sebuah alat dengan AT89S51 digunakan untuk
mengatur besarnya sudut pemicuan pada triac untuk
suplai daya motor arus searah maupun motor arus bolak
balik serta sebagai pengaturan sistem sequensilnya
dengan sistem kalang terbuka. Alat ini dibuat untuk
mengatur tegangan pada sumber dengan menggunakan
penyearah setengah gelombang terkontrol penuh dan
tegangan ac tekontrol, serta dapat bekerja pada system
yang bertegangn ac maupun tegangan dc. Selain sebagai
pengontrol tegangan sumber juga sebagai pengontrol
motor yang bekerja secara sequensial yang bekerja pada
system kalang terbuka. Untuk mencegah pembebanan
berlebih maka ditambahkan snubber. Sebagai obyek
pengujian di gunakan motor masin jahit dengan merek
Nasional.
Kata kunci : mikrokontroler AT89S51, motor universal,
sequensial.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan pesat dunia perindustrian membutuhkan
peralatan proses produksi atau yang mendukung proses
produksi yang menggunakan motor, baik motor dc
ataupun motor ac, yang bekerja dengan kecepatan putar
konstan (dengan pengasutan langsung atau pengasutan
bertingkat) maupun yang bervariasi. Terdapat beberapa
metode untuk mengatur kecepatan putar motor yang
bervariasi dan pengasutan bertingkat (untuk menghindari
arus pengasutan yang terlalu tinggi) pada motor dc dan
motor ac. Maka diperlukan sebuah peralatan yang bekerja
secara konvensional (mekanis) atau secara elektronis
(elektronika daya) yang terhubung dengan motor tersebut.
1.2. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai pada pembuatan makalah
ini adalah :
Mempelajari cara menggunakan mikrokontroler
AT89S51 untuk membuat pengaturan sederhana
pada motor universal dengan mengatur besarnya
sudut pemicuan pada thyristor dan triac.
Mempelajari dan menerapkan penggunaan
komponen DAC0808 untuk mengkonversi
tegangan digital ke analog, dan untuk pengaturan
pemicuan pada thyristor dan triac.
62
2.
Dasar Teori
63
+5V
4K7
39K/5W
optocoupler 1
220 V AC
Keluaran
optocoupler 2
2.6. Snubber
Rangkaian snubber dibuat untuk menjamin bahwa
komponen tidak dalam kondisi tidak terlindungi terhadap
perubahan tegangan dan arus secara berlebihan selama
kondisi transient (sementara waktu atau sesaat). Gambar
11 menunjukkan pemakaian rangkaian snubber pada triac.
2.5. TRIAC
Triac adalah komponen yang tersusun sedemikian
rupa dari dua buah thyristor. Jadi secara umum perlakuan
triac mirip dengan thyristor, kecuali adalah bahwa triac
itu sendiri paling tepat untuk kontrol fasa tegangan ac.
Gambar 3.17 adalah simbol triac dan struktur dasar
sebuah triac, dan Gambar 3.18 adalah gambar ekivalen
sebuah triac yang tersusun dari dua buah thyristor.
Terminal-terminal yang dimiliki triac adalah A1 (MT1),
A2 (MT2), dan gate. Kutup pemicuannya adalah gate-A1.
Arah arus listrinya adalah dua arah, A1 ke A2 dan A2 ke
A1.
64
Parameter-parameter
persamaannya adalah :
RS =
yang
dibutuhkan
VS
I TD
0,632 R VS
dalam
(1)
dV
=
dt C S (R S R )2
(2)
dVD
dt
R
CS
D1
R8
D1
R8
mikrokontroler
AT89S51
rangkaian
pengaman dan
penyearah
terkontrol dan
anti pararel
G
K
zero crossing
detector
G
K
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
M
M
M
keypad
65
Arus (A)
0.25
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
Kecepatan (rpm)
351.1
764.8
964.8
1187
1442
1654
1904
2113
2313
2597
2604
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0.22
2500
2000
0.23
0.24
0.25
0.26
0.27
kecepatan
kecepatan (rpm)
0.28
arus (A)
1500
1000
0
2500
0.1
0.2
0.3
arus
2000
1500
Kecepatan (rpm)
1000
500
0
0
50
100
150
200
t eg ang an ( V o lt )
1500
1000
500
0
50
100
150
200
tegangan (V)
2000
40
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
2500
0
0
3.9
96.8
233.2
438.3
765.8
1135
1477
1776
2017
2350
5.
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
5.
Daftar Pustaka
[1]
[2]
[3]
66
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
67