Anda di halaman 1dari 11

ELEKTRONIKA DAYA 2018

SAKLAR STATIS
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan prinsip kerja dari saklar
statis

INDIKATOR PENCAPAIAN :
 Menjelaskan tentang dasar-dasar saklar statis
 Menjelaskan tentang macam-macam saklar statis
 Menjelaskan tentang komponen saklar statis

A. DASAR-DASAR SAKLAR STATIS

Saklar statis adalah saklar elektronika yang tidak membutuhkan


komponen mekanis untuk melakukan kontak. Untuk menghubungkan
antara input dan output, saklar statis tidak perlu melakukan gerakan
mekanis seperti yang terjadi pada saklar manual atau sejenis kontak relay.
Beberapa komponen yang bisa digunakan sebagai saklar statis adalah
: Transistor, Thyristor, Reaktor Saturable, SCR.

Saklar statis dapat digunakan sebagai Rele Solid State (SSR), yang
mana digunakan untuk kontrol daya ac dan dc. SSRs mendapatkan
banyak aplikasi pada control industri (eg kontrol dari beban motor,
transformer, pemanasan resistansi, dan sebagainya) untuk menggantikan
rele elektromekanik. Untuk aplikasi ac, thyristor atau TRIAC dapat
digunakan dan untuk dc aplikasi, transistor dapat digunakan. SSRs secara
elektrik diisolasi normal antara sirkuit kontrol dan sirkuit beban dengan
rele reed, transformator, atau opro coupler.

Saklar solid state terdapat secara komersial dengan tegangan yang


dibatasi dan range testing arus dari 1 A hingga 50 A dan hingga 440 V
jika kebutuhan untuk desain SSRs untuk mengetahui persyaratan yang
spesifik, desain sederhana, dan membutuhkan penentuan tegangan dan
rating arus dari peralatan semikonduktor daya.

BAB 7 – SAKLAR STATIS 155


2018 ELEKTRONIKA DAYA

Pada sistem saklar statis digunakan komponen semikonduktor


seperti SCR. Pada dasarnya penggunaan SCR akan lebih baik karena
kecepatan peralihan pada saklar elektromekanikal terlalu lama yaitu
sekitar 50 sampai 100 ms jika dibandingkan dengan operasi pemindahan
yang dilakukan dengan SCR yang hanya membutuhkan waktu 3 sampai 4
ms.

Gambar 7.1. Saklar Statis


(Sumber : Wasito : 2006)

B. MACAM-MACAM SAKLAR STATIS

1. Saklar AC Satu Fasa


Prinsip kerja dari saklar statis AC satu fasa adalah penggabungan
dua buah komponen thyristor yang dihubungkan secara paralel.
Gambar rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 7.2. Saklar AC Satu Fasa


(Sumber : Wasito : 2006)

156 BAB 7 – SAKLAR STATIS


ELEKTRONIKA DAYA 2018

Thyristor T1 dinyalakan pada saat ω = 0 dan thyristor T2


dinyalakan pada saat ω = π, hasil tegangan pada output adalah sama
dengan tegangan inputnya. Bentuk gelombang pada tegangan input,
arus output, tegangan output, arus output ditunjukkan pada gambar
7.3.

Gambar 7.3. Bentuk Gelombang Tegangan dan Arus Saklar AC 1 fasa


(Sumber : http://zonaelektro.net/uninterruptable-power-supply-ups/)

Karena adanya beban induktif, pada thyristor T1 dinyalakan saat


arus melewati beban nol selama waktu setengah siklus positif dari
tegangan input, sementara thyristor T2 menyala pada saat arus melalui
beban nol selama setengah siklus negatif dari tegangan input. Pulsa
penyalaan pada T1 dan T2 ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 7.4. Bentuk Gelombang Pulsa Penyalaan T1 dan T2


(Sumber : http://zonaelektro.net/uninterruptable-power-supply-ups/)

BAB 7 – SAKLAR STATIS 157


2018 ELEKTRONIKA DAYA

Untuk penggunaan komponen TRIAC sebagai pengganti


thyristor, penyalaan T1 dan T2 dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 7.5. Saklar Statis Penyalaan T1 dan T2 TRIAC


(Sumber : Wasito : 2006)

Jika arus sesaat adalah i(t) = Im Sin ωt, maka arus RMS adalah:


*( ) ∫ ( )+

Karena setiap thyristor hanya membawa arus sebesar satu setengah


siklus, maka arus rata-rata tiap thyristor adalah:

( ) ∫ ( )

Sementara arus RMS disetiap thyristor adalah:


[( ) ∫ ( )]

158 BAB 7 – SAKLAR STATIS


ELEKTRONIKA DAYA 2018

Pada gambar dibawah ini adalah perubahan dari gambar


rangkaian sederhana saklar statis dimana dua buah komponen
thyristor memiliki katoda bersama dan gerbang sinyal mempunyai
terminal bersama.

Gambar 7.6. Saklar Statis dengan Katoda Yang Sama


(Sumber : Wasito : 2006)

Thyristor T1 dan dioda D1 konduksi pada setengah siklus dan


thyristor T2 dan D2 konduksi pada setengah siklus lainnya. Penyearah
dioda jembatan dan thyristor dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 7.7. Penyearah Dioda Jembatan


(Sumber : Wasito : 2006)

Pada gambar diatas menunjukkan fungsi yang sama seperti pada


gambar rangkaian sederhana saklar statis. Arus yang melalui beban
adalah arus AC dan yang melewati thyristor adalah arus DC.
Transistor bisa digantikan pada T1. Rangkaian yang terdiri dari
transistor atau thyristor dan penyearah disebut rangkaian bidirectional.

BAB 7 – SAKLAR STATIS 159


2018 ELEKTRONIKA DAYA

2. Saklar AC Tiga Fasa


3 buah saklar Satu fasa dalam gambar dapat dihubungkan
membentuk saklar tiga fasa seperti gambar . Sinyal gate untuk
thyristor dan arus melalui T1 ditunjukkan pada gambar . Beban
dapat dihubungkan secara Wye atau Delta. Untuk mengurangi
jumlah thyristor dan biaya, sirkuit dengan diode dan thyristor yang
sama sperti ditunjukkan pada gambar sebelumnya dapat digunakan
untuk bentuk 3 fasa saklar seperti gambar 5-6. Pada kasus 2 thyristor
dihubungkan (back to back) berbalik ada kemungkinan untuk
menghentikan aliran arus tiap ½ siklus. Tapi dengan sebuah dioda
dan thyristor, aliran arus hanya dapat dihentikan tiap siklus dari
tegangan input dan waktu reaksi menjadi lambat.

3. Saklar Pembalik Arus Bolak-balik Tiga Fasa


Pulsa gate dan thyristor T1 melalui T 6 dihidupkan. Line A
mengisi terminal a, line B mengisi terminal b, dan line c mengisi
terminal c. Pembalikan daya 3 fasa yang disuplai untuk beban dapat
dilakukan dengan 3 fasa dan dengan menambah 2 saklar 1. Di bawah
operasi phasa-berlawanan, thyristor T 2, T3, T5, dan T6 dimatikan oleh
pulsa gerbang dan thyristor T 7 melalui T10 yang beroperasi. Line B
mengisi terminal c dan line C mengisi terminal b, menghasilkan phasa
yang berlawanan dari tegangan beban. Untuk memperoleh phasa yang
berlawanan, semua peralatan harus thyristor. Komutasi thyristor dan
diode ditunjukkan pada gambar 7.8 tidak dapat digunakan; sebaliknya,
short circuit phasa ke phasa akan terjadi.

Gambar 7.8. Saklar AC 3 Fasa Dengan Dioda dan Thyristor


(Sumber : http://zonaelektro.net/uninterruptable-power-supply-ups/)

160 BAB 7 – SAKLAR STATIS


ELEKTRONIKA DAYA 2018

4. Saklar AC Untuk Pemindahan Bus


Saklar statis dapat digunakan untuk perpindahan bus dari
sumber catu ke lainnya. Pada sistem yang mensuplai secara praktis,
itu kadang-kadang dibutuhkan untuk saklar beban dari sumber
normal dan ke sumber alternatif dalam kasus:
1) Tidak terdapatnya sumber normal
2) Kondisi tegangan jatuh/tegangan lebih dari sumber normal

Gambar 7.9. Saklar AC 1 Fasa Pemindahan Bus


(Sumber : http://zonaelektro.net/uninterruptable-power-supply-ups/)

5. Saklar DC
Pada kasus saklar dc, tegangan input adalah dc dan transistor
daya atau thyristor fast-switching dapat digunakan. Sekali thyristor
dihidupkan, itu harus dimatikan dengan komutasi paksa dan saklar.
Transistor berkutub tunggal ditunjukkan pada gambar 7.10 dengan
beban resistif; dan pada kasus beban induktif, sebuah diode harus
dihubungkan melalui beban untuk melindungi transistor selama saklar
mati. Saklar satu kutub dapat dilanjutkan untuk perpindahan bus dari
sumber satu ke sumber lainnya.

Gambar 7.10. Saklar DC Satu Kutub Dengan Transistor


(Sumber : http://zonaelektro.net/uninterruptable-power-supply-ups/)

BAB 7 – SAKLAR STATIS 161


2018 ELEKTRONIKA DAYA

Saklar dc dapat dipakai untuk mengatur aliran daya pada


tegangan yang sangat tinggi dan aplikasi arus tinggi (misal reaktor
fusi) dan dapat juga digunakan untuk pemutus arus fast-dering.
Disamping transistor, GTO dapat digunakan. GTO dihidupkan dengan
mengaplikasikan pulsa positif singkat sehingga gerbangnya sama pada
thyristor normal. Bagaimanapun juga, GTO dapat dimatikan dengan
memakai pulsa negatif singkat hingga gerbangnya tidak
membutuhkan pengulangan komutasi lagi.

Gambar 7.11. Saklar DC Satu Kutub Dengan GTO


(Sumber : http://zonaelektro.net/uninterruptable-power-supply-ups/)

C. KOMPONEN SAKLAR STATIS

Switching Static (saklar statis) sebuah komponen elektronik yang


dirancang khusus untuk menghubungkan dan memutuskan arus pada
suatu rangkaian elektronik yang mampu bekerja dalam waktu yang
sangat cepat biasanya mikrodetik. Komponen yang termasuk sebagai
saklar statis diantaranya dioda, SCR, TRIAC, transistor, mosfet. Masing-
masing komponen tersebut memiliki prinsip kerja yang berbeda meski
samasama berfungsi sebagai saklar.

Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen


yang mirip dengan transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi kaki
pada SCR tidak sama dengan kaki yang terdapat pada transistor. Kaki
yang terdapat pada SCR terdiri dari ; A = Anoda, G = Gate, K = Katoda.
SCR ini memiliki berbagai macam daya dan kekuatan, misalnya saja
SCR yang memiliki daya dan kekuatan sebesar 100 V / 2A. Ini berarti
SCR tersebut hanya bisa dipakai tidak lebih dari 2 Ampere atau sama

162 BAB 7 – SAKLAR STATIS


ELEKTRONIKA DAYA 2018

dengan tak lebih dari 200 Watt. Fungsi SCR adalah sebagai pengatur
daya dan juga sebagai saklar arus yang otomatis.

Dengan karakteristik yang serupa tabung thiratron, maka SCR atau


Tyristor (Therystor) masih termasuk keluarga semikonduktor. Kaki gate
(G) adalah sebagai pengendalinya. Sebetulnya SCR terbuat dari bahan
campuran P dan N. SCR berisi bahan-bahan yang terdiri dari PNPN
(Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut sebagai PNPN
Trioda. Dengan memberi arus gate melalui kaki (pin) gate tersebut
memungkinkan komponen ini dipicu menjadi ON. Ternyata dengan
memberi arus gate yang semakin besar dapat menurunkan tegangan
breakover sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan minimum
yang diperlukan SCR untuk menjadi ON.

Triac merupakan komponen semikonduktor yang tersusun atas diode


empat lapis berstruktur p-n-p-n dengan tiga p-n junction. Triac memiliki
tiga buah elektrode, yaitu : gate, MT1, MT2. Triac biasanya digunakan
sebagai pengendali dua arah (bidirectional). Triac akan tersambung (on)
ketika berada di quadran I yaitu saat arus positif kecil melewati terminal
gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi dari MT1, saat triac
terhubung dan rangkaian gate tidak memegang kendali, maka triac tetap
tersambung selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus
yang mengalir lebih besar dari arus genggamnya (holding current/Ih), dan
triac juga akan tersambung saat arus negatif melewati terminal gate ke
MT1, dan polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2, dan triac akan tetap
terhubung walaupun rangkaian gate tidak memegang kendali selama
polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2.

Selain dengan cara memberi pemicuan melalui teminal gate, triac


juga dapat dibuat tersambung (on) dengan cara memberikan tegangan
yang tinggi sehingga melampaui tegangan breakover-nya terhadap
terminal MT1 dan MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat
menyebabkan triac akan rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka
tegangan jatuh maju antara terminal MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu
berkisar antara 0.5 volt sampai dengan 2 volt.

MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)


merupakan salah satu jenis transistor yang memiliki impedansi mauskan
(gate) sangat tinggi (Hampir tak berhingga) sehingga dengn
menggunakan MOSFET sebagai saklar elektronik, memungkinkan untuk
menghubungkannya dengan semua jenis gerbang logika. Dengan

BAB 7 – SAKLAR STATIS 163


2018 ELEKTRONIKA DAYA

menjadikan MOSFET sebagai saklar, maka dapat digunakan untuk


mengendalikan beban dengan arus yang tinggi dan biaya yang lebih
murah daripada menggunakan transistor bipolar. Untuk membuat
MOSFET sebgai saklar maka hanya menggunakan MOSFET pada
kondisi saturasi (ON) dan kondisi cut-off (OFF).

Ada dua jenis MOSFET menurut jenis bahan semikonduktor


pembuatnya, yaitu tipe N (nMOS) dan tipe P (pMOS). Bahan
semikonduktor yang digunakan untuk membuat MOSFET adalah silikon,
namun beberapa produsen IC, terutama IBM, mulai menggunakan
campuran silikon dan germanium (SiGe) sebagai kanal MOSFET.
Sayangnya, banyak semikonduktor dengan karakteristik listrik yang lebih
baik daripada silikon, seperti galium arsenid (GaAs), tidak membentuk
antarmuka semikonduktor-keisolator yang baik sehingga tidak cocok
untuk MOSFET. Hingga kini terus diadakan penelitian untuk membuat
isolator yang dapat diterima dengan baik untuk bahan semikonduktor
lainnya.

164 BAB 7 – SAKLAR STATIS


ELEKTRONIKA DAYA 2018

RANGKUMAN
1. Saklar statis adalah saklar elektronika yang tidak membutuhkan
komponen mekanis untuk melakukan kontak.
2. Saklar statis dapat digunakan sebagai Rele Solid State (SSR), yang
mana digunakan untuk kontrol daya ac dan dc.
3. Macam-macam saklar statis diantaranya :
 Saklar statis AC satu fasa
 Saklar statis AC tiga fasa
 Saklar statis pembalik arus bolak balik tiga fasa
 Saklar statis AC pemindahan bus
 Saklar statis DC
4. Switching Static (saklar statis) sebuah komponen elektronik yang
dirancang khusus untuk menghubungkan dan memutuskan arus pada
suatu rangkaian elektronik yang mampu bekerja dalam waktu yang
sangat cepat biasanya mikrodetik
5. Komponen yang termasuk sebagai saklar statis diantaranya dioda,
SCR, TRIAC, transistor, mosfet.

BAB 7 – SAKLAR STATIS 165

Anda mungkin juga menyukai