adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang berfungsi
sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct
Current).
Silicon Controlled Rectifier atau sering disingkat dengan SCR adalah Dioda yang
memiliki fungsi sebagai pengendali.
SCR adalah dioda yang memiliki 3 kaki Terminal. Kaki Terminal ke-3 pada SCR
tersebut dinamai dengan Terminal Gate atau Gerbang yang berfungsi sebagai
pengendali (Control), sedangkan kaki lainnya sama seperti Dioda pada umumnya
yaitu Terminal Anoda dan Terminal Katoda. Silicon Controlled Rectifier (SCR)
merupakan salah satu dari anggota kelompok komponen Thyristor.
SCR memiliki kemampuan untuk mengendalikan Tegangan dan daya yang relatif
tinggi dalam suatu perangkat kecil. Oleh karena itu SCR atau Thyristor sering
difungsikan sebagai Saklar (Switch) ataupun Pengendali (Controller) dalam
Rangkaian Elektronika yang menggunakan Tegangan / Arus menengah-tinggi
(Medium-High Power). Beberapa aplikasi SCR di rangkaian elektronika diantaranya
seperi rangkaian Lampu Dimmer, rangkaian Logika, rangkaian osilator, rangkaian
chopper, rangkaian pengendali kecepatan motor, rangkaian inverter, rangkaian timer
dan lain sebagainya.
Pada dasarnya SCR atau Thyristor terdiri dari 4 lapis Semikonduktor yaitu PNPN
(Positif Negatif Positif Negatif) atau sering disebut dengan PNPN Trioda. Terminal
Gate yang berfungsi sebagai pengendali terletak di lapisan bahan tipe-P yang
berdekatan dengan Kaki Terminal Katoda. Cara kerja sebuah SCR hampir sama
dengan sambungan dua buah bipolar transistor (bipolar junction transistor).
Untuk melihat urutan konduksi dari keenam Thyristor dapat dilihat dari gelombang tiga phasa
gambar-10.40. Contoh ketika tegangan DC terbentuk dari puncak gelombang UL1L2 yang konduksi
Thyristor Q1+Q6, berikutnya pada puncak tegangan UL3L1 yang konduksi Thyristor Q1+Q2 dan
seterusnya. Apa yang terjadi jika salah satu dari keenam Thyristor tersebut mati (misalnya Q1)
tidak bekerja, dan apa yang terjadi ketika Thyristor Q1 dan Q3 tidak bekerja? Berikan jawabannya
dengan melihat gelombang sinusoida di bawah ini.
Dalam
penggunaan penyearah ini perlu dilakukan pertimbangan lebih jauh, karena
penyearah ini akan menghasilkan harmonisa pada sisi masukan, yang pada
akhirnya akan mempengaruhi sistem tenaga listrik. Disamping itu tegangan yang
rata pada keluaran merupakan hal lain yang perlu dipertimbangkan. Keluaran dari
penyearah akan dipengaruhi oleh besarnya tegangan masukan, frekuensi masukan,
sudut picu dari masing-masing thyristor, dan kondisi masingmasing thyristor
Hampir semua listrik yang digunakan oleh industri, dibangkitkan, ditransmisikan,
dan didistribusikan dalam sistem tiga fasa. Sistem tiga fasa ini memiliki besar
yang sama (untuk arus dan tegangan) tetapi mempunyai perbedaan sudut sebesar
120o antar fasanya. Sumbu ini disebut juga sumbu yang seimbang. Penyearah tiga
fasa sering digunakan pada banyak aplikasi di industri untuk pengendalian motor
listrik. Pada rangkaian penyearah tiga fasa terkontrol gelombang penuh
menggunakan 6 buah thyristor terhubung seri, dengan sumber tegangan tiga fasa
terhubung bintang (star), dan dihubungkan dengan beban induktif. Rangkaian ini
dikenal dengan sebagai jembatan tiga fasa. Thyristor dinyalakan pada interval /3.
Frekuensi ripple tegangan keluaran akan 6fs dan kebutuhan proses
filtering menjadi lebih ringan dari konverter gelombang setengah maupun
semikonverter tiga fasa. Pada t = /6 + , thyristor T6 telah tersambung dan
thyristor T1 akan dinyalakan. Selama interval (/6 + ) t (/2 + ), thyristor
T1 dan T6 tersambung dan tegangan line to line
Vab = (Van Vbn) akan muncul sepanjang beban.