Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN

02

MENGHITUNG MTBF POWER SUPPLY

Disusun Oleh:

NISA KARIMAH (1315030012)

TT5C

Rekan Praktik

1. M. FAISAL IHSAN (1315030062)

2 .NOVITA ANGRAINY (1315030083)

3. NUR MUHAMMAD FADLI (1315030023)

PROOGRAM STUDI TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................. 2

1. TUJUAN PRAKTIK . .................................................................................. 3

2. LANDASAN TEORI .................................................................................. 3

3. ALAT DAN BAHAN ................................................................................... 6

4. LANGKAH KERJA .................................................................................... 9

5. HASIL PRAKTIK ....................................................................................... 9

6. ANALISA HASIL PRAKTIK ................................................................ 10

7. KESIMPULAN ............................................................................................ 10

LAMPIRAN ................................................................................................. 11

2
MENGHITUNG MTBF PADA POWER SUPPLY

1. TUJUAN PRAKTIK

1. Mengetahui pentingnya spesifikasi dalam suatu peralatan.


2. Mengetahui karakteristik dan bagian-bagian dalam spesifikasi peralatan yang akan
digunakan.
3. Dapat memilih komponen dengan spesifikasi yang tepat ketika akan merancang
dan membuat alat.
4. Mengetahui panduan perawatan atau perbaikannya.

2. DASAR TEORI

Reliability (Keandalan)
Keandalan / Reliability (Torrel & Avelar, 2010) dapat didefinisikan sebagai
nilai probabilitas bahwa suatu komponen atau sistem akan sukses menjalani
fungsinya, dalam jangka waktu dan kondisi operasi tertentu.
Keandalan digunakan sebagai indikator dari tingkat layanan suatu produk atau jasa.
Keandalan suatu layanan dianggap sempurna jika setiap kali produk atau jasa tersebut
digunakan tanpa ada kegagalan yang terjadi. Dengan mengetahui informasi tentang
keandalan suatu sistem atau produk diharapkan dapat memberikan indikator
keandalan suatu layanan produk atau jasa sehingga dapat dilakukan evaluasi tingkat
atau kualitas layanannya.
MTBF merupakan ukuran dasar dari keandalan sistem. MTBF ini biasanya
direpresentasikan dalam satuan jam. Jika dapat diketahui nilai dari MTBF maka dapat
diketahui pula nilai reliability. Nilai MTBF ini digunakan untuk menentukan nilai
failure rate yang digunakan pada perhitungan nilai reliability.

Availability (Ketersediaan)
Definisi ketersediaan (Torrel & Avelar, 2010) adalah probabilitas bahwa
perangkat akan melakukan fungsi yang diperlukan tanpa kegagalan dalam kondisi
3
persyaratan untuk jangka waktu tertentu. Sebelum ketersediaan sistem dapat
ditentukan, ketersediaan perangkat yang harus dipahami. Penting untuk diingat bahwa
setiap perangkat akan memiliki probabilitas kegagalan.
Ada dua faktor utama yang terlibat dalam perhitungan ketersediaan: Mean Time
Between Failure (MTBF) dan Mean Time To Repair (MTTR). MTBF diperoleh dari
membagi antara total waktu masa optimal dengan jumlah kerusakan yang terjadi.
MTTR adalah waktu rata-rata untuk memperbaiki dan mengembalikan perangkat
untuk kembali ke keadaan normal.
Nilai dari availability dan reliability sangat penting untuk dituntut setinggi mungkin
bahkan kalau bisa dapat mencapai nilai sempurna. Suatu layanan yang baik tentu
dapat memberikan nilai lebih bagi suatu perusahaan. Layanan dalam hal ini dapat
berupa kinerja suatu sistem atau kinerja dari manusia. Kinerja yang baik dari suatu
sistem dapat memberikan kelancaran operasional bagi perusahaan dimana kelancaran
tersebut dapat memberikan keuntungan, baik berupa materi maupun kemudahan
dalam proses bisnis.

Mean Time Between Failure (MTBF)


MTBF, atau Mean Time Between Failure (Torrel & Avelar, 2010) adalah
ukuran dasar dari keandalan sistem. MTBF merupakan waktu rata-rata yang
dibutuhkan oleh sistem untuk bekerja tanpa mengalami kegagalan dalam periode
tertentu. Perkiraan nilai MTBF juga dapat memberikan informasi mengenai keandalan
suatu perangkat TIK dimana dalam permasalahan ini juga dapat dianalisa tentang
kemungkinan human error yang mengakibatkan kegagalan perangkat TIK.
MTBF biasanya direpresentasikan dalam satuan jam. Semakin tinggi jumlah MTBF,
semakin tinggi keandalan suatu sistem atau produk. Bagi produsen, nilai MTBF ini
sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, karena dari nilai MTBF maka
dapat diketahui masa hidup suatu produk. Pengambilan keputusan ini menyangkut
pemilihan produk yang nantinya akan digunakan untuk mendukung suatu sistem yang
ada.
Nilai MTBF dapat dihitung atau diukur dengan membagi antara total waktu masa
optimal dengan jumlah kerusakan yang terjadi. Berikut persamaan untuk menghitung
nilai MTBF :

4
MTBF = Mean Time Between Failure.
tUptime = Waktu optimal.
n = Jumlah kerusakan yang terjadi.

Mean Time To Repair (MTTR)


Menurut Torrel & Avelar (2010), MTTR, atau Mean Time To Repair adalah
waktu yang diperlukan untuk memulihkan suatu sistem dari sebuah kegagalan. Dalam
hal ini juga termasuk waktu yang dibutuhkan dalam mendiagnosa masalah, waktu
yang dibutuhkan untuk mendapatkan teknisi, dan waktu yang diperlukan untuk
memperbaiki sistem (hardware). Sama dengan MTBF, MTTR diwakili dalam satuan
jam. MTTR menunjukkan nilai availability dan bukan reliability seperti MTBF.
Semakin lama MTTR atau semakin tinggi nilai MTTR maka semakin buruk.
Sederhananya, jika dibutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan sebuah sistem
dari kegagalan atau kerusakan, maka sistem ini memiliki ketersediaan (availability)
yang lebih rendah.
MTTR adalah parameter yang berguna yang harus digunakan di awal perencanaan
dan perancangan tahap dari suatu sistem. Parameter yang digunakan dalam menilai
aksesibilitas / lokasi komponen sistem, misalnya sebuah komponen yang sering gagal
harus ditempatkan di mana ia dapat dengan mudah dihapus dan diganti.
MTTR juga dapat memberikan informasi untuk penentuan perangkat teknologi mana
yang harus diberikan cadangan dan mana yang tidak. Nilai MTTR yang sangat tinggi
dapat digunakan sebagai acuan bahwa perangkat teknologi tersebut sebaiknya
diberikan cadangan. Pemberian cadangan ini bertujuan agar operasional perusahaan
dapat segera berjalan normal ketika terjadi kerusakan. Untuk menghitung perkiraan
dari nilai MTTR ini adalah sebagai berikut :

5
MTTR = Mean Time To Repair.
t = Waktu yang diperlukan untuk reparasi.
n = Jumlah reparasi yang pernah dilakukan.

3. ALAT DAN BAHAN

Berikut adalah tabel alat dan komponen yang digunakan yang diperlukan dalm
percobaan ini :

NAMA ALAT JUMLAH ALAT


Power Supply 1
Tool Set 1

4. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan satu buah perangkat instrument yang akan kita akan spesifikasikan
2. Mencatat dan menghitung tentang jumlah komponen-komponen beserta tipenya
masing-masing yang ada di dalam instrument tersebut
3. Mencatat dan menghitung tentang jumlah titik sambungan (solderan) yang ada di
setiap komponen-komponen di dalam instrument tersebut
4. Mencatat dan menghitung masing-masing angka kegagalan dari masing-masing
komponen dari instrument tersebut
5. Mencatat dan menghitung MTBF menggunakan rumus yang telah diketahui

6
5. HASIL PRAKTIK

Angka Kegagalan Jumlah


Komponen n(FR) x (x10-6/h)
FR (x10-6/h) (n)
Saklar 0,1 3 0,3
Transformator 0,4 3 1,2
Potensiometer 3 1 3
Transistor >1 W 0,8 2 1,6
Transistor <1 W 0,08 1 0,08
Kapasitor (elco) 1,5 2 3
Kapasitor (keramik) 0,1 1 0,1
Resistor (karbon film) 0,2 5 1
Resistor (metal film) 0,03 3 0,09
Resistor (gulungan kawat) 0,1 1 0,1
Dioda Penyearah 0,5 1 0,5
IC Linier 0,3 1 0,3
Sambungan/Solderan 0,01 60 0,6
Tusuk Dn soket 0,05 15 0,75
Jumlah 12,62

- Menghitung MTBF :
106
FR = = 12,62 x

1 106
MTBF = m =
= 12,62 = 79239,3 jam

6. ANALISA HASIL PRAKTIK

Berdasarkan nilai MTBF yang didapat kan yaitu cukup tinggi jumlah MTBF nya , berarti
semakin tinggi keandalan sistem power supply tersebut sehingga kemungkinan kecil didapatkan dari
human error yang mengakibatkan kegagalan perangkat tersebut.

7
7. KESIMPULAN

Pada praktik ini dapat disimpulkan bahwa :

1. MTBF merupakan suatu tolak ukur dasar dari keandalan sistem.


2. Nilai MTBF ini sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, karena dari nilai
MTBF maka dapat diketahui masa hidup suatu sistem alat tersebut.
3. MTBF hanya merupakan hasil angka pengolahan perhitungan statistik yang
menunjukkan perkiraan berapa produk tersebut masih berfungsi atau gagal selama
periode penggunaan alat tersebut.

8
LAMPIRAN

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai