Anda di halaman 1dari 52

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 02

Sekolah : SMA Kristen 1 Kupang


Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok :Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur
Kelas/Semester : X/1
Alokasi : 18 x 45 Menit (6 kali Pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menganalisis perkembangan model 3.2.1. Menjelaskan teori atom Dalton,
atom dari model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan teori
Thomson, Rutherford, Bohr, dan atom mekanika kuantum.
Mekanika Gelombang 3.2.2. Membandingkan kelebihan dan
kelemahan teori atom Dalton,
Thomson, Rutherford, Bohr, dan teori
mekanika kuantum.

3.3 Menjelaskan fenomena alam atau 3.3.1.Menjelaskan partikel penyusun atom


hasil percobaan menggunakan (proton, electron, dan neutron)
model atom 3.3.2. Menjelaskan nomor atom dan
nomor massa.
3.3.3.Membedakan sifat logam, nonlogam
dan metalloid (semilogam)
3.3.4. Menentukan isotop, isobar dan
isoton suatu unsure.
3.3.5. Menentukan jumlah proton, electron
dan neutron suatu unsure
berdasarkan nomor atom dan nomor
massanya atau sebaliknya.

3.2.1. Menentukan bilangan kuantum dan


bentuk orbital
3.2.2. Menuliskan konfigurasi electron
suatu unsure
3.2.3. Menentukan jumlah electron valensi
berdasarkan konfigurasi electron
3.2.4.Menuliskan diagram orbital
3.2.5.Menjelaskan perkembangan table
periodic unsure
3.2.6.Menentukan letak unsure dalam table
periodic unsure berdasarkan
konfigurasi electron
3.2.7.Menjelaskan keperiodikan sifat
unsure dalam satu golongan dan satu
periode yang meliputi jari jari atom,
afinitas electron, energy ionisasi, dan
keelektronegatifan.
4.2.Mengolah dan menganalisis 4.2. Menggambarkan model atom
perkembangan model atom. berdasarkan teori atom Bohr dan teori
atom mekanika kuantum.
4.3.Mengolah dan menganalisis struktur 4.3. Membuat peta konsep tentang
atom berdasarkan teori atom Bohr dan perkembangan model atom dan
teori mekanika kuantum. mempresentasikannya
4.4. Menyajikan hasil analisis hubungan 4.4.Mempresentasikan hasil diskusi
konfigurasi elektron dan diagram hubungan konfigursi elektron dan
orbital untuk menentukan letak unsur diagram orbital untuk menentukan letak
dalam tabel periodik dan sifat-sifat unsur dalam table periodik
periodik unsur
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery leraning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa
terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu,
teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menjelaskan
perkembangan teori atom, struktur atom, bilangan kuantum dan bentuk orbital,
konfigurasi electron, system periodic unsur, sifat-sifat periodic unsur, dan menyajikan
hasil rancangan pembuatan system periodic unsur
D. Materi Pembelajaran
 Perkembangan Teori Atom
 Struktur Atom
 Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital
 Konfigurasi Elektron
 Sistem Periodik Unsur
 Sifat sifat Periodik Unsur
E. Metode Pembelajaran
Discovery Learning, Problem Based Learning, Membaca aktif, diskusi

F. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


a. Media/alat : Buku Teks, berbagai produk kimia sehari hari
b. Bahan : LKS, beberapa alat dan bahan laboratorium
c. Sumber Belajar : Buku Siswa Kimia 1 kelas X SMA dan MA (Edisi Revisi K13)

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 3 JP)

Langkah Sintak Model Deskripsi Nilai Alokasi


pembelajaran Pembelajaran Karakter Waktu
Pendahuluan a. Guru mengkondisikan peserta didik untuk Religius 20 menit
siap belajar (salam, doa dan absensi)
b. Literasi (baca buku) 15 menit
c. Guru memberikan motivasi dan bersyukur Mandiri
bisa bersekolah, sehingga siswa dapat
mengetahui hubungan antara benda benda
yang ada di sekitar kita dengan materi
yang akan dibahas.
d. Guru menyampaikan pokok materi hari ini
adalah Perkembangan Teori Atom.
e. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran hari
ini :
- Melalui diskusi kelompok, siswa dapat
menjelaskan dan membadingkan teori
atom Dalton, Thomson, Rutherford,
Bohr, dan teori atom Mekanika
Kuantum.
- Melalui diskusi kelompok, peserta didik
dapat menggambarkan model atom
berdasarkan teori atom Bohr dan teori
atom mekanika kuantum.
- Melalui diskusi kelompok, peserta didik
dapat membuat peta konsep tentang
perkembangan model atom dan
mempresentasikannya
f. Guru menyampaikan informasi tentang
model pembelajaran yang akan dilakukan
oleh siswa adalah Discovery Learning

Model pembelajaran : Discovery Learning


Kegiatan inti Menciptakan a. Guru juga meminta siswa mengamati Kemandirian 90 menit
Situasi kacang atom.
(Stimulasi) b. Guru memberikan pertanyaan tantangan
“Apa yang bisa diungkapkan dari struktur
kacang atom?” dan “Mengapa namanya
kacang atom?”
c. Guru menayangkan beberapa gambar
model atom, kemudian meminta siswa
menanggapi gambar tersebut.
d. Siswa diminta untuk mengumpulkan
beberapa masalah tentang Perkembangan
Teori Atom berdasarkan pengamatan dan
bahan bacaan pada literatur sampai siswa
dapat mengemukakan pertanyaan,
misalnya :
“Bagaimanakah sebenarnya perkembangan
model atom dari awalnya?”
“Siapakah tokoh-tokoh yang berperan di
dalam perkembangan teori atom?”

Problem a. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Integritas


statement b. Guru membagikan Lembar Kegiatan
(pertanyaan/ kepada masing masing kelompok.
indentifikasi
masalah)

Pengumpulan Peserta didik menggali informasi dari Kemandirian


Data berbagai sumber tentang perkembangan
teori atom untuk menjawab pertanyaan
pada LKS.

Pengolahan a. Siswa bekerja sama dalam kelompoknya Gotong


data dan untuk mengolah dan menganalisis data royong
analisis hasil pengamatan dan bacaan untuk
menjawab pertanyaan.
b. Guru membimbing para siswa untuk
membuat bagan perkembangan teori atom
lengkap dengan hasil penemuan dan
gambar model atomya .
c. Guru membimbing siswa untuk
menganalisis perkembangan model atom
yang satu terhadap model yang lain.

Verifikasi Mendiskusikan hasil analisis data dan Gotong


(pembuktian) memverifikasi hasil pengolahan dengan data royong
data pada buku sumber.

Generalisasi Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil Integritas


(kesimpulan) diskusi.
Guru mengarahkan siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
tentang Perkembangan Model Atom.
Bersama sama dengan siswa, guru
memberikan penguatan.
Penutup a. Guru bersama sama siswa mereview hasil Kemandirian 25 menit
kegiatan pembelajaran
b. Guru menanyakan kepada siswa apakah
sudah memahami materi.
c. Guru memberikan penghargaan kepada
siswa/kelompok yang berkinerja baik
d. Guru memberikan penugasan berupa soal
untuk menguji pemahaman siswa.
e. Guru menyampaikan pokok materi yang
akan dipelajari pada pertemuan yang akan
datang. Religius
f. Doa penutup

Pertemuan Kedua (3 JP)


Langkah Sintak Model Deskripsi Nilai Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Karakter Waktu
Pendahuluan a. Guru mengkondisikan peserta didik untuk Religius 20 menit
siap belajar (salam, doa dan absensi)
b. Literasi (baca buku) 15 menit
c. Guru memberikan tanya jawab tentang Kemandirian
materi sebelumnya.
d. Guru menginformasikan pokok materi
yaitu tentang Struktur Atom.
e. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran hari
ini:
1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat
menjelaskan partikel penyusun atom.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat
menjelaskan nomor atom dan nomor
massa dalam periodic unsur
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat
menentukan jumlah proton, electron,
dan neutron suatu unsure berdasarkan
nomor atom dan nomor massanya atau
sebaliknya
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat
membedakan sifat logam, nonlogam
dan metalloid (semilogam).
Model pembelajaran : Discovery Learning
Kegiatan inti Menciptakan a. Guru meminta salah satu siswa untuk Kemandirian 90 menit
Situasi mendemonstrasikan percobaan struktur
(Stimulasi) atom dengan cara memotong kertas
sampai diperoleh ukuran terkecil.
b. Guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk memberikan komentar atau
pertanyaan tentang percobaan tersebut.
c. Guru memberikan pertanyaan tantangan
“Tersusun atas apa sajakah sebuah atom
itu?”

Problem Peserta didik diminta untuk Integritas


statement mengumpulkan beberapa masalah atau
(pertanyaan/ pertanyaan berkaitan dengan partikel
indentifikasi partikel penyusun atom berdasarkan
masalah) pengamatan dan bahan bacaan pada
literatur, misalnya :
- Apa saja partikel penyusun atom?
- Bagaimana partikel partikel tersusun
atas atom?
- Adakah unsur yang sama mempunyai
neutron yang berbeda
Pengumpulan Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Kemandirian
Data a. Guru membagikan Lembar Kegiatan
kepada masing masing kelompok.
b. Bersama anggota kelompoknya siswa
mengumpulkan informasi yang berkaitan
dengan struktur atom.

Pengolahan Peserta didik bekerja sama dalam Gotong


data dan kelompoknya untuk mengolah dan royong
analisis menganalisis data hasil pengamatan dari
bahan bacaan untuk menjawab pertanyaan
pertanyaan yang ada pada LK.

Verifikasi Peserta didik mendiskusikan hasil analisis Gotong


(pembuktian) data dan memverifikasi hasil pengolahan royong
dengan data data pada buku sumber.

Generalisasi Peserta didik membuat kesimpulan kemudian Integritas


(kesimpulan) mempresentasikannya.
Bersama sama dengan siswa, guru
memberikan penguatan.

Penutup 1. Guru bersama sama siswa mereview hasil Kemandirian 25 menit


kegiatan pembelajaran
2. Guru memberikan penghargaan kepada
siswa/kelompok yang berkinerja baik
3. Guru memberikan penugasan berupa soal
untuk menguji pemahaman siswa.
4. Guru menyampaikan pokok materi yang
akan dipelajari pada pertemuan yang akan
datang.
5. Doa Penutup Religius

Pertemuan Ketiga ( 3 JP)

Langkah Sintak Model Deskripsi Nilai Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Karakter Waktu
Pendahuluan a. Guru mengkondisikan peserta didik untuk Religius 20 menit
siap belajar (salam, doa dan absensi)
b. Literasi (baca buku) 15 menit
c. Guru memberikan tanya jawab tentang
materi sebelumnya. Kemandirian
d. Guru menyampaikan pokok materi hari ini
adalah Bilangan Kuantum dan Bentuk
Orbital.
e. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran hari
ini :
- Melalui diskusi kelompok, peserta
didik dapat menjelaskan Bilangan
Kuantum
- Melalui diskusi kelompok perserta
didik dapat menggambarkan Bentuk
orbital
f. Guru menyampaikan informasi tentang
model pembelajaran yang akan dilakukan
oleh siswa adalah Discovery Learning

Model Pembelajaran :Discovery Learning


Kegiatan inti Menciptakan a. Guru memberikan motivasi dengan cara Kemandirian 90 menit
Situasi meminta salah satu siswa untuk
(Stimulasi) menyebutkan alamat rumahnya dengan
lengkap (nama jalan, RT dan RW).
b. Guru menjelaskan bahwa elektron juga
memiliki alamat khusus yang berbeda
dengan alamat elektron yang lainnya.
Identitas itu dinyatakan dengan bilangan
kuantum.
c. Guru menayangkan beberapa gambar
bentuk bentuk orbital dan meminta siswa
menanggapi gambar tersebut.
d. Peserta didik diminta untuk
mengumpulkan beberapa masalah tentang
Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital
berdasarkan pengamatan dan bahan
bacaan pada literatur sampai siswa dapat
mengemukakan pertanyaan, misalnya :
“Di mana kemungkinan keberadaan
elektron dalam orbital?”
“Apa yang dimaksud dengan bilangan
kuantum?”

Problem a. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Integritas


statement b. Guru membagikan Lembar Kegiatan
(pertanyaan/ kepada masing masing kelompok dengan
indentifikasi materi yang berbeda ;
masalah) - Kelompok I tentang bilangan kuantum
utama
- Kelompok 2 tentang bilangan kuantum
azimuth
- Kelompok 3 tentang bilangan kuantum
magnetik
- Kelompok 4 tentang bilangan kuantum
spin
- Kelompok 5 tentang bentuk orbital.

Pengumpulan Peserta didik menggali informasi dan Kemandirian


Data mengumpulkan data tentang bilangan
kuantum dari berbagai sumber.

Pengolahan Peserta didik bekerja sama dalam Gotong


data dan kelompoknya untuk mengolah dan royong
analisis menganalisis data hasil bacaan untuk
menjawab pertanyaan pada LK.

Verifikasi Peserta didik mendiskusikan hasil analisis Gotong


(pembuktian) data dan memverifikasi hasil pengolahan royong
dengan data data pada buku sumber.

Generalisasi Guru mengarahkan siswa untuk Integritas


(kesimpulan) mempresentasikan hasil diskusi kelompok
dengan cara :
a. Setiap kelompok diminta untuk saling
bertukar anggota kelompok secara
bertahap. Anggota kelompok (siswa
tamu) yang ditukar harus
menyampaikan apa yang dipelajarinya
di kelompok awal kepada para
anggota kelompok barunya. Anggota
kelompok yang ditukar dalam setiap
tahapan diusahakan berbeda beda
sehingga setiap anggota kelompok
mendapat giliran untuk berbagi ilmu
dengan kelompok lain.
b. Setiap tahapan pertukaran dan
penyampaian materi oleh siswa tamu
hanya diberi waktu 5 menit. Kegiatan
saling tukar (barter) anggota
kelompok terus berlanjut hingga setiap
kelompok mendapat semua penjelasan
mengenai materi yang tidak dipelajari
dan materi tersebut didapat dari
penjelasan anggota kelompok lain.
Kegiatan ini berlangsung selama 30-
35 menit.
c. Guru mereview kegiatan siswa dengan
memberikan penjelasan secara garis
besar mengenai bilangan kuantum dan
bentuk orbital. Guru juga melakukan
tanya jawab untuk menguji
pemahaman siswa akan materi yang
disampaikan oleh sesama siswa.
Penutup a. Guru bersama sama siswa mereview hasil Kemandirian 25 menit
kegiatan pembelajaran
b. Guru menanyakan kepada siswa apakah
sudah memahami materi.
c. Guru memberikan penghargaan kepada
siswa/kelompok yang berkinerja baik
d. Guru memberikan penugasan berupa soal
untuk menguji pemahaman siswa.
e. Guru menyampaikan pokok materi yang
akan dipelajari pada pertemuan yang akan
datang.
f. Doa penutup Religius

Pertemuan Keempat (3 JP)


Langkah Sintak Model Deskripsi Nilai Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Karakter Waktu
Pendahuluan a. Guru mengkondisikan peserta didik untuk Religius 20 menit
siap belajar (salam, doa dan absensi)
b. Literasi (baca buku) 15 menit
c. Guru memberikan pertanyaan tentang
materi sebelumnya untuk menambah Kemandirian
semangat siswa.
d. Guru menginformasikan pokok materi
yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang
Konfigurasi elektron.
e. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran hari
ini :
1. Melalui diskusi kelompok, siswa
dapat menuliskan konfigurasi
elektron.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa
dapat menentukan electron valensi
3. Melalui diskusi kelompok, siswa
dapat menuliskan diagram orbital
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Kegiatan inti Menciptakan Peserta didik membaca materi tentang Kemandirian 90 menit
Situasi Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital
(Stimulasi) dari buku paket.
Peserta didik diminta untuk
mengumpulkan beberapa informasi yang
berkaitan dengan Konfigurasi Elektron dan
Diagram orbital sampai siswa dapat
membuat pertanyaan, misalnya :
- Apa yang dimaksud dengan
konfigurasi elektron?
- Bagaimana menuliskan diagram orbital
secara benar?

Problem a. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Integritas


statement b. Guru membagikan Lembar Kegiatan
(pertanyaan/ kepada masing masing kelompok.
indentifikasi
masalah)

Pengumpulan Bersama anggota kelompoknya peserta Kemandirian


Data didik mengumpulkan informasi dan data
dari berbagai sumber yang berkaitan
dengan Konfigurasi Elektron dan Diagram
Orbital

Pengolahan Peserta didik bekerja sama dalam Gotong


data dan kelompoknya untuk mengolah dan royong
analisis menganalisis data hasil pengamatan dari
bahan bacaan untuk menjawab pertanyaan
pertanyaan yang ada pada LK.

Verifikasi Mendiskusikan hasil analisis data dan Gotong


(pembuktian) memverifikasi hasil pengolahan dengan data royong
data pada buku sumber.

Generalisasi Guru memfasilitasi dalam presentasi dan Integritas


(kesimpulan) meluruskan pengertian siswa yang kurang
benar.
Bersama sama dengan siswa, guru
memberikan kesimpulan.
Penutup a. Guru bersama sama siswa mereview hasil Kemandirian 25 menit
kegiatan pembelajaran
b. Guru memberikan penghargaan kepada
siswa/kelompok yang berkinerja baik
c. Guru memberikan penugasan berupa soal
untuk menguji pemahaman siswa.
d. Guru menyampaikan pokok materi yang
akan dipelajari pada pertemuan yang akan
datang.
e. Doa penutup Religius

Pertemuan Kelima ( 3 JP)

Langkah Sintak Model Deskripsi Nilai Alokasi


Pembelajaran Pembelajaran Karakter Waktu
PBL
Pendahuluan a. Guru mengkondisikan peserta didik untuk Religius 10 menit
siap belajar (salam, doa dan absensi)
b. Literasi (baca buku) 15 menit
c. Guru mengecek prasyarat pengetahuan
yaitu tentang konfigurasi elektron dan Kemandirian
diagram orbital.
d. Guru menyampaikan pokok materi hari
ini yaitu Sistem Periodik Unsur, dengan
tujuan yang akan dicapai :
- Melalui diskusi kelompok siswa dapat
menjelaskan perkembangan sistem
periodik unsur
- Melalui diskusi kelompok siswa
dapat, menentukan letak unsure
dalam table periodic unsure
berdasarkan konfigurasi electron
- Melalui unjuk kerja siswa dapat
mempresentasikan hasil diskusi
hubungan konfigursi elektron dan
diagram orbital untuk menentukan
letak unsur dalam table periodic.
a. Peserta didik diminta mengamati tabel
Sistem Periodik Unsur dan diminta
berpikir tentang beberapa masalah, Kemandirian
Kegiatan Inti Orientasi siswa misalnya : 40
pada masalah - Apa dasar pengelompokkan unsur Menit
dalam tabel periodik?
- Bagaimana hubungan konfigurasi
elektron dengan letak unsur dalam
tabel periodik?
b. Guru memotivasi siswa dengan
mengajukan pertanyaan “Bagaimana
penataan barang barang yang dijual di
supermarket?”
“Mengapa barang barang itu perlu ditata
sedemikian rupa?”

a. Guru membentuk peserta didik ke dalam


kelompok belajar secara heterogen
b. Peserta didik menerima informasi Integritas
Mengorganisas kegiatan yang harus dilakukan, yaitu
ikan siswa mendiskusikan sistem periodik unsur
dalam belajar berdasarkan data hasil pengamatan dan
tabel SPU.

Peserta didik mendiskusikan hasil


pengamatan dan bacaan dari literatur tentang
Perkembangan Sistem Periodik Unsur dan Kemandirian
Membimbing menjawab pertanyaan pada Lembar kerja
penyelidikan
siswa a. Mendiskusikan konsep perkembangan
sistem periodik unsur dengan langkah
pemecahan masalah yang berupa Gotong royong
pertanyaan-pertanyaan pada LKS
Mengembangk b. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
an dan
menyajikan
hasil karya
Membimbing Mengkaji lembar kerja tentang perbedaan Kemandirian 35
penyelidikan masing masing tabel periodik unsur. Menit

Mengembangk a. Mendiskusikan konsep hubungan tabel Gotong royong


an periodik unsur dengan konfigurasi
danmenyajikan elektron.
hasil karya b. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Menganalisis Diskusi kelas untuk menganalisis hasil Integritas 20 menit
dan pemecahan masalah dan menyamakan
mengevaluasi persepsi tentang Perkembangan Sistem
proses Periodik Unsur dan perbedaan masing
pemecahan masing tabel periodik unsur.
masalah
Penutup a. Peserta didik dan guru mereview hasil Kemandirian 30 menit
kegiatan pembelajaran
b. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang berkinerja baik
c. Peserta didik menjawab kuis tentang
Sistem Periodik Unsur
d. Guru menginformasikan pokok materi
untuk pertemuan yang akan datang.
e. Doa Penutup Religius

\
Pertemuan Keenam (3 JP)
Langkah Sintak Model Deskripsi Nilai Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Karakter Waktu
Pendahuluan a. Guru mengkondisikan peserta didik untuk Religius 20 menit
siap belajar (salam, doa dan absensi)
b. Literasi (baca buku) 15 menit
c. Guru memberikan tanya jawab tentang
materi sebelumnya. Kemandirian
d. Guru menginformasikan pokok materi
yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang
Sifat Sifat Periodik Unsur.
e. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran hari
ini :
1. Melalui diskusi kelompok, siswa
dapat menjelaskan keperiodikan sifat
unsure dalam satu golongan yang
meliputi jari-jari atom, afinitas
electron, energy ionisasi, dan
keelektronegatifan.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa
dapat menjelaskan keperiodikan sifat
unsure dalam satu periode yang
meliputi jari-jari atom, afinitas
electron, energy ionisasi, dan
keelektronegatifan .

Model Pembelajaran : Discovery Learning


Kegiatan inti Menciptakan a. Guru memberikan pertanyaan sebagai Kemandirian 90 menit
Situasi motivasi , misalnya apa saja yang
(Stimulasi) mempengaruhi daya tarik seseorang?
Jawaban siswa dihubungkan dengan sifat
periodik unsur. Misalnya makin pandai
seseorang maka biasanya makin menarik
perhatian.
b. Guru menayangkan Tabel Sistem Periodik
Unsur Modern
c. Berdasarkan tayangan tersebut Peserta
didik diminta untuk menanggapi atau
membuat pertanyaan yang berkaitan
dengan Sifat-sifat Periodik Unsur,
misalnya :
- Bagaimana sifat jari jari atom dalam
satu periode?
- Bagaimana afinitas elektron dalam satu
golongan?

Problem a. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Integritas


statement b. Guru membagikan Lembar Kegiatan
(pertanyaan/ kepada masing masing kelompok.
indentifikasi
masalah)

Pengumpulan Bersama anggota kelompoknya peserta Kemandirian


Data didik mengumpulkan informasi yang
berkaitan dengan Sifat sifat periodik Unsur
dari sumber yang relevan.

Pengolahan Peserta didik bekerja sama dalam Gotong royong


data dan kelompoknya untuk mengolah dan
analisis menganalisis data hasil pengamatan dan dari
bahan bacaan untuk menjawab pertanyaan
pertanyaan yang ada pada LK.

Verifikasi Mendiskusikan hasil analisis data dan Gotong royong


(pembuktian) memverifikasi hasil pengolahan dengan data
data pada buku sumber.

Generalisasi Guru memfasilitasi dalam presentasi dan Integritas


(kesimpulan) meluruskan pengertian siswa yang kurang
benar.
Bersama sama dengan siswa, guru
memberikan kesimpulan.
Penutup a. Guru bersama sama siswa mereview hasil Kemandirian 25 menit
kegiatan pembelajaran
b. Guru memberikan penghargaan kepada
siswa/kelompok yang berkinerja baik
c. Guru memberikan penugasan berupa soal
untuk menguji pemahaman siswa.
d. Guru menyampaikan pokok materi yang
akan dipelajari pada pertemuan yang akan
datang.
e. Doa Penutup Religius
H. Penilaian,Remidial dan Pengayaan
1. Jenis/teknik Penilaian
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1 Pengetahuan  Tes Tertulis  Soal Pilihan Ganda
2 Keterampilan  Laporan hasil  Rubrik Penilaian
diskusi

2. Bentuk Instrumen dan Penilaian (Terlampir)

Kupang, Agustus 2018


Mahasiswa PPL

ANGGELINA W. MANGO
1601060003
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong

Dr. YANTUS A.B NEOLAKA SPd, MSi GENOVEVA WUNGA S.Pd


NIP. NIP.19730101 2006 04 2041
Mengesahkan,
Kepala SMAN 5 Kupang
LAMPIRAN 1
PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan
Lembar Penilaian Pengetahuan

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan :
Kompetensi Inti:
1. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar :
3.3. Menganalisis perkembangan model atom
3.4. Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.
3.5. Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan
letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur

Topik : Struktur Atom dan Sistem Periodik

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.2.1. Menjelaskan teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan teori atom mekanika
kuantum.
3.2.2. Membandingkan kelebihan dan kelemahan teori atom Dalton, Thomson, Rutherford,
Bohr, dan teori mekanika kuantum.
3.3.1.Menjelaskan partikel penyusun atom
3.3.2. Menjelaskan nomor atom dan nomor massa.
3.3.3.Membedakan sifat logam, nonlogam dan metalloid (semilogam)
3.3.4. Menentukan isotop, isobar dan isoton suatu unsure.
3.3.5. Menentukan jumlah proton, electron dan neutron suatu unsure berdasarkan nomor atom
dan nomor massanya atau sebaliknya.
3.4.1. Menentukan bilangan kuantum dan bentuk orbital
3.4.2. Menuliskan konfigurasi electron suatu unsure
3.4.3. Menentukan jumlah electron valensi berdasarkan konfigurasi electron
3.4.4.Menuliskan diagram orbital
3.4.5.Menjelaskan perkembangan table periodic unsure
3.4.6.Menentukan letak unsure dalam table periodic unsure berdasarkan konfigurasi electron
3.4.7. Menjelaskan keperiodikan sifat unsure dalam satu golongan dan satu periode yang
meliputi jari jari atom, afinitas electron, energy ionisasi, dan keelektronegatifan.

Pertemuan 1
No Rumusan Soal Kunci Skor
Jawaban
1. Teori atom yang menjelaskan bahwa atom adalah partikel A 2
terkecil yang tidak bisa dibagi lagi adalah teori menurut …..
A. Dalton
B. Thomson
C. Rutherford
D. Bohr
E. Max Plank
2 Teori yang mendasari timbulnya model atom modern adalah E 2
…. .
A. Sepektrum atom hidrogen
B. Asas larangan Pauli
C. Asas Aufbau
D. Hamburan partikel α
E. Mekanika gelombang
3 Ilmuwan yang terkenal dengan teori penembakan partikel C 2
alfa yang pada akhirnya menemukan inti atom adalah….
A. Dalton
B. Thomson
C. Rutherford
D. Bohr
A. Max Plank
4 Ilmuwan yang terkenal sebagai penemu electron adalah …. B 2
A. Dalton
B. Thomson
C. Rutherford
D. Bohr
A. Max Plank
5 Jika partikel alfa ditembakkan pada lempeng logam tipis, D 2
ada sebagian partikel alfa yang dibelokkan. Partikel itu
adalah….
A. Partikel alfa yang menabrak inti atom
B. Partikel alfa yang melewati ruang hampa sehingga
tertarik oleh inti atom
C. Partikel alfa yang menabrak elektron
D. Partikel alfa yang mendekati inti atom
E. Partikel alfa yang berenergi rendah
Jumlah Skor 10
Jumlh skor X 100 = Total Nilai
Jumlah skor max
Pertemuan 2

No Rumusan Soal Kunci Skor


Jawaban
1 Berikut partikel penyusun atom kecuali…. E 2
A. elektron D. electron dan proton
B. proton E. sinar alfa
C. netron
2 Berikut adalah sifat sifat logam kecuali… E 2
A. umumnya padatan
B. dapat ditempa
C. penghantar panas
D. penghantar listrik
E. isolator
3 Unsur unsure yang mempunyai nomor atom sama tetapi C 2
nomor massa berbeda disebut…
A. isoton D. elektron
B. isobar E. inti atom
C. isotope
4 Jika diketahui nuklida 1123Na maka jumlah electron, proton C 2
dan netron adalah….
A. 23 proton, 12 elektron, dan 11 neutron
B. 11 proton, 12 elektron, dan 23 neutron
C. 11 proton, 11 elektron, dan 12 neutron
D. 11 proton, 12 elektron, dan 11 neutron
E. 12 proton, 11 elektron, dan 11 neutron
5 Suatu atom X memiliki 19 proton, 20 neutron, dan 19 C 2
elektron. Penulisan lambing atom X yang benar adalah …..
A. 1920X
B. 1919X
C. 1939X
D. 2020X
E. 2038X
1. 10
Jumlh skor X 100 = Total Nilai
Jumlah skor max
Pertemuan 3

No Rumusan Soal Kunci Skor


Jawaban
1 Bilangan kuantum yang menunjukkan sub kulit atom adalah B 2
bilangan kuantum….
A. utama D. spin
B. azimuth E. utama dan spin
C. magnetik
2 Berikut adalah nama nama bilangan kuantum kecuali E 2
bilangan kuantum…
A. utama D. spin
B. azimuth E. putar
C. magnetic
3 Bentuk orbital ditentukan oleh bilangan kuantum … C 2
A. utama D. spin
B. azimuth E. utama dan spin
C. magnetic
4 Suatu electron memiliki harga bilangan kuantum utama (n) = E 2
5, maka nilai l (bilangan kuantum azimuth) adalah ….
A. 0 D. 3
B. 1 E. 0,1,2,dan 3
C. 2

5 Tempat dimana kemungkinan electron berada adalah ….. A 2


A. Orbital
B. Inti atom
C. Bilangan kuantum
D. Orbit
E. Rumah electron
2. 10
Jumlh skor X 100 = Total Nilai
Jumlah skor max
Pertemuan 4

No Rumusan Soal Kunci Skor


Jawaban
1 Konfigurasi electron dari unsure 511R adalah …. E 2
A. 1s2 2s2 2p5
B. 1s2 2s2 2p4
C. 1s2 2s2 2p3
D. 1s2 2s2 2p2
E. 1s2 2s2 2p1
2 Suatu unsure mempunyai konfigurasi electron : 1s2 2s2 2p6 E 2
3s2 3p6 3d7 4s2. Berlaku pernyataan bahwa unsure tersebut :
(1) Mempunyai nomor atom 7
(2) Terletak pada periode keempat
(3) Mempunyai 3 elektron tak berpasangan
(4) Termasuk golongan alkali tanah
Pernyataan yang benar adalah ….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 3
E. 1,2, dan 3
3 Jumlah electron valensi pada atom 16S pada keadaan dasar D 2
adalah …
A. 3 D. 6
B. 4 E. 7
C. 5

4 Mangan (nomor atom 25) mempunyai kulit valensi dan C 2


electron valensi berturut turut adalah ….
A. 4s dan 2
B. 3d dan 5
C. 4s3d, dan 7
D. 4p dan 5
E. 4s4p dan 7
5 Unsur yang mempunyai diagram electron valensi pada A 2
keadaan dasar seperti berikut adalah …..

ns np
A. 6C D. 13Al
B. 8O E. 16S
C. 15P

3. 10
Jumlh skor X 100 = Total Nilai
Jumlah skor max
Pertemuan 5

No Rumusan Soal Kunci Skor


Jawaban
1 Sistem periodic Mendeleev disusun berdasarkan …. B 2
A. Kenaikan nomor atom
B. Kenaikan massa atom
C. Jumlah proton dalam inti
D. Jumlah neutron dalam inti
E. Sifat kimia atom
2 Prinsip hukum Triade ditemukan oleh ….. C 2
A. Jhon Newlands
B. Mendeleev
C. Dobereiner
D. Dalton
E. Thomson
3 Unsur 1327Y dalam table periodic terletak pada golongan dan A 2
periode berturut turut….
A. IIIA,3
B. VA, 3
C. VIA, 2
D. VIA, A
E. IIIB, 2
4 Unsur dengan nomor atom 15 memiliki sifat kimia mirip D 2
dengan unsure dengan nomor atom….
A. 23
B. 31
C. 43
D. 51
E. 65
5 Unsur X mempunyai konfigurasi electron [18Ar] 4s1 3d5. A 2
Unsur X dalam table periodic unsure terdapat pada periode
dan golongan …
A. VIB periode 4
B. VIB periode 3
C. VB periode 4
D. VB periode 3
E. IB periode 4
4. 10
Jumlh skor X 100 = Total Nilai
Jumlah skor max
Pertemuan 6

No Rumusan Soal Kunci Skor


Jawaban
1 Dalam satu periode, jari-jari atom …. B 2
A. Makin ke kanan makin besar
B. Makin ke kanan makin kecil
C. Makin ke kiri makin kecil
D. Makin ke bawah makin kecil
E. Makin keatas makin besar
2 Kelektronegatifan suatu atom adalah sifat yang menyatakan B 2
…..
A. Besarnya energy yang dilepaskan jika atom menangkap
sebuah electron dan menjadi ion negative
B. Besarnya kecenderungan suatu atom untuk menarik
electron dalam pembentukan ion negative
C. Besarnya energy yang diperlukan jika atom melepaskan
sebuah electron dan menjadi ion positif
D. Besarnya kecenderungan atom untuk melepaskan
electron dalam pembentukan ion positif
E. Besarnya kecenderungan suatu atom untuk menarik
elektron
3 Berikut adalah beberapa sifat keperiodikan unsure, kecuali E 2
….
A. Jari jari atom
B. Afinitas electron
C. Energy ionisasi
D. Keelektronegatifan
E. Electron valensi
4 Jarak antara pusat inti atom dan orbital terluar disebut …. D 2
A. Jari jari atom
B. Afinitas electron
C. Energy ionisasi
D. Keelektronegatifan
E. Electron valensi

5 Dalam satu golongan, sifat afinitas electron…. A 2


A. Makin kecil
B. Makin besar
C. sama
D. bertambah
E. meningkat
5. 10
Jumlh skor X 100 = Total Nilai
Jumlah skor max

Remidial
Remidial dilaksanakan pada waktu pelaksanaan Ulangan Harian 1
Penilaian Ketrampilan

PENILAIAN KETRAMPILAN
(DISKUSI KELOMPOK)

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester :X/1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan :
Kompetensi Inti:
1. Mengolah, menalar,dan menyaji, dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar :
4.2.Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
4.3.Mengolah dan menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori
mekanika kuantum.
4.4.Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsure
Indikator :
4.2. Menggambarkan model atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori atom mekanika
kuantum.
4.3. Membuat peta konsep tentang perkembangan model atom dan mempresentasikannya
4.4. Mempresentasikan hasil diskusi hubungan konfigursi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam table periodik
Rekapitulasi hasil penilaian ketrampilan (diskusi)

Berargum Berkon Jumlah


No Mengkomuni Mendengarka
Nama Siswa entasi (1- tribusi skor
. kasikan (1-4) n (1-4)
4) (1-4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Nilai= jumlah skor dibagi 4
Keterangan :
a. Keterampilan mengomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk
mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif.
b. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak
menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang
mengungkapkan gagasannya.
c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam
mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan
gagasannya.
d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik
memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan
termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat.’
e. Skor rentang antara 1 – 4
1. = Kurang
2. = Cukup
3. = Baik
4. = Amat Baik.
PENILAIAN KETRAMPILAN(PRESENTASI)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X /1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan :
Kompetensi Inti:
4.. Mengolah, menalar,dan menyaji, dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar :
4.2.Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
4.3.Mengolah dan menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori
mekanika kuantum.
4.4.Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsure
Indikator :
4.2. Menggambarkan model atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori atom mekanika
kuantum.
4.3. Membuat peta konsep tentang perkembangan model atom dan mempresentasikannya
4.4. Mempresentasikan hasil diskusi hubungan konfigursi elektron dan diagram orbital untuk
menentukan letak unsur dalam table periodic.

Rekapitulasi hasil penilaian ketrampilan (presentasi)

Memvisualka Jumlah
No Menjelaskan Merespon
Nama Siswa n skor
. (1-4) (1-4)
(1-4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Nilai= Jumlah Skor di bagi 3


Keterangan :
a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan
diskusi secara meyakinkan.
b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk
membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif
mungkin.
c. Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas
pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.
d. Skor rentang antara 1 – 4
1. = Kurang
2. = Cukup
3. = Baik
4. = Amat Baik.
Kupang, Agustus 2018
Mahasiswa PPL

ANGGELINA W. MANGO
1601060003
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong

Dr. YANTUS A.B NEOLAKA SPd, MSi GENOVEVA WUNGA S.Pd


NIP. NIP.19730101 2006 04 2041
Mengesahkan,
Kepala SMAN 5 Kupang
Lembar Kerja Siswa

Pertemuan 1

Jawablah pertanyaan berikut dengan cara mendiskusikannya bersama anggota kelompok


anda!
1. Jelaskan teori atom menurut :
a. Teori atom Dalton
b. Teori atom Thomson
c. Tori atom Rutherford
d. Teori atom Bohr
e. Teori atom Mekanika Kuantum
2. Gambarkan model atom sesuai teori atom di atas secara seerhana!
1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari
masing masing teori atom tersebut!
2. Buatlah bagan perkembangan teoori
atom lengkkap dengan hasil penemuan
dan gambar model atomnya!

Lembar Kerja Siswa

Pertemuan 2

Jawablah pertanyaan berikut dengan cara mendiskusikannya bersama anggota kelompok


anda!
1. Sebutkan partikel partikel penyusun atom!
2. Apa yang dimaksudkan dengan nomor atom dan nomor massa?
3. Jelaskan pengertian isoton, isotob, dan isoba! Berikan masing masing contohnya!
4. Jelaskan perbedaan sifat logam, nonlogam, dan metaloit (semilogam)!
5. Isilah table berikut dengan lengkap!
No. Notasi atom Jumlah proton Jumlah Jumlah
elektron netron
23
1. 11 Na

28
2. 14 Si

16
3. 8 O
40
4. 20 Ca

19
5. 9 F
Lembar Kerja Siswa

Pertemuan 3

Bersama anggota kelompok anda, jelaskan pengertian bilangan kuantum dengan ketentuan :
Kelompok 1 : bilangan kuantum utama
Kelompok 2: bilangan kuantum azimuth
Kelompok 3 : bilangan kuantum magnetic
Kelompok 4 : bilangan kuantum spin
Kelompok 5 : bentuk orbital
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan bilangan kuantum utama, bilangan kuantum azimuth,
bilangan kuantum magnetic, dan bilangan kuantum spin!
2. Bagaimanakah nilai yang diizinkan untuk keempat bilangan kuantum itu!
3. Apakah yang dinyatakan keempat bilangan kuantum itu?
4. Apakah yang dimaksud dengan orbital?
5. Berapakah jumlah subtingkatan energy (subkulit) yang terdapat pada tingkatan energy
(kulit) keempat?
6. Gambarkan bentuk bentuk orbital.

Lembar Kerja Siswa

Pertemuan 4

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konfigurasi elektron!


2. Tentukan konfigurasi electron atom atom berikut.
a. B (Z=5)
b. F (Z=9)
c. K (Z=19)
d. P (Z=15)
3. Tentukan konfigurasi electron ion ion C1-, Ca2+, O2-, dan Al3+.
(Jumlah proton C1=17, Ca=20, O=8, dan Al=13)!
4. Konfigurasi electron berikut ini adalah salah. Jelaskan alasan kesalahannya dan
tuliskan konfigurasi electron yang benar.
Al : 1s22s22p43s23p3
B : 1s22s22p6
F : 1s22s22p6
K : 1s22s22p63s23p54s2
5. Tuliskan empat bilangan kuantum untuk electron electron dalam sebuah atom boron
(Z=5)!

Lembar Kerja Siswa

Pertemuan 5

1. Apakah yang menjadi dasar penyusunan tabel periodik Dobereiner?


2. Mengapa tabel periodik John Newlands dikenal dengan hokum oktaf?
3. Sebutkan dasar penyusunan tabel periodik Mendeleev!
4. Sebutkan alasan Mendeleev menyisakan tempat kosong dalam tabel periodiknya!
5. Tabel periodik unsur modern merupakan perkembangan dari tabel periodic
Mendeleev. Apa perbedaan kedua tabel periodik tersebut?

Lembar Kerja Siswa

Pertemuan 6

1. Dengan merujuk pada tabel periodik, urutkan kelompok unsur berikut berdasarkan
menurunnya jari jari atom.
a. Ca, Mg, Sr
b. Br, Rb, Kr
c. K, Ga, Ca
d. Sr, Ca, Rb
2. Apa artinya afinitas electron bernilai negative? Bagaimanakah tingkat kemudahan
atom yang memiliki afinitas electron positif dan negative dalam menangkap electron?
3. Gambarlah tabel periodic kosong! Tentukan kecenderungan jari jari atom, energy
ionisasi, afinitas ellektron, dan keelektronegatifan unsure unsure dalam satu golongan
dan satu periode. Gunakan tannda panah untuk menggambarkan kenaiikan periodisitas
sifat tersebut!
4. Mengapa energy ionisasi pertama dalam satu periode dari kiri ke kanan makin besar?
5. Semua logam alkali bereaksi dengan air dengan melepaskan sebuah elektronya.
Berdasarkan posisi relatifnya dalam tabel sisitim periodic unsure, menurut anda, mana
yang lebih reaktif dengan air, natrium, dan litium?
MATERI PEMBELAJARAN

Perkembangan Model Atom


Penelitian-penelitian terbaru menyebabkan teori dan model atom semakin berkembang dan
kebenarannya semakin nyata. Teori dan model atom dimulai dengan penelitian yang
dilakukan oleh John Dalton yang selanjutnya dikembangkan oleh Joseph John Thompson,
Ernest Rutherford, Niels Bohr dan teori atom menggunakan mekanika gelombang.
Model Atom John Dalton
Hukum kekekalan massa yang disampaikan oleh Lavoisier dan hukum perbandingan tetap
yang dijelaskan oleh Proust mendasari John Dalton untuk mengemukakan teori dan model
atomnya pada tahun 1803. John Dalton menjelaskan bahwa atom merupakan partikel
terkecil unsur yang tidak dapat dibagi lagi, kekal dan tidak dapat dimusnahkan
demikian juga tidak dapat diciptakan. Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai
bentuk yang sama dan tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain.

Model atom John Dalton


Model Atom Joseph John Thompson
Joseph John Thompson merupakan penemu elektron. Thompson mencoba menjelaskan
keberadaan elektron menggunakan teori dan model atomnya. Menurut Thompson, elektron
tersebar secara merata di dalam atom yang dianggap sebagai suatu bola yang
bermuatan positif. Model atom yang dikemukakan oleh Thompson sering disebut
sebagai model roti kismis dengan roti sebagai atom yang bermuatan positif dan kismis
sebagai elektron yang tersebar merata di seluruh bagian roti. Atom secara keseluruhan
bersifat netral.

Model atom Joseph John Thompson


Model Atom Ernest Rutherford
Penelitian penembakan sinar alfa pada plat tipis emas membuat Rutherford dapat
mengusulkan teori dan model atom untuk memperbaiki teori dan model atom Thompson.
Menurut Rutherford, atom mempunyai inti yang bermuatan positif dan merupakan
pusat massa atom dan elektron-elektron mengelilinginya.
Rutherford berhasil menemukan bahwa inti atom bermuatan positif dan elektron
berada diluar inti atom. Akan tetapi teori dan model atom yang dikemukakan oleh
Rutherford juga masih mempunyai kelemahan yaitu teori ini tidak dapat menjelaskan
fenomena kenapa elektron tidak dapat jatuh ke inti atom. Padahal menurut fisika
klasik, partikel termasuk elektron yang mengorbit pada lintasannya akan melepas
energi dalam bentuk radiasi sehingga elektron akan mengorbit secara spiral dan
akhirnya jatuh ke iti atom.

Model Atom Ernest Rutherford


Model Atom Niels Bohr
Niels Bohr selanjutnya menyempurnakan model atom yang dikemukakan oeh Rutherford.
Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya tentang spektrum garis atom hidrogen.
Beberapa hal yang dijelaskan oleh Bohr adalah
 Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang disebut kulit
 Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan tingkat energi
kulit
 Dalam keadaan stasioner, elektron tidak melepas dan menyerap energi
 Elektron dapat berpindah posisi dari tingkat energi tinggi menuju tingkat
energi rendah dan sebaliknya dengan menyerap dan melepas energi

Model Atom Niels Bohr


Model Atom Mekanika Gelombang
Perkembangan model atom terbaru dikemukakan oleh model atom berdasarkan mekanika
kuantum. Penjelasan ini berdasarkan tiga teori yaitu
Teori dualisme gelombang partikel elektron yang dikemukakan oleh de Broglie pada
tahun 1924.
Azas ketidakpastian yang dikemukakan oeh Heisenberg pada tahun 1927
Teori persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1926
Menurut model atom ini, elektron tidak mengorbit pada lintasan tertentu sehingga
lintasan yang dikemukakan oleh Bohr bukan suatu kebenaran. Model atom ini
menjelaskan bahwa elektron-elektron berada dalam orbita-orbital dengan tingkat
energi tertentu. Orbital merupakan daerah dengan kemungkinan terbesar untuk
menemukan elektron disekitar inti atom.

Model Atom Mekanika Quantum

Struktur Atom
Menjelang abad ke-19 dengan ditemukan adanya elektron dangejala radioaktivitas, maka
atom bukan lagi partikel yang tidak dapatdibagi-bagi lagi, melainkan atom itu mengandung
sejumlah partikel subatomik.Partikel-partikel utama yang imaksud ialah elektron, proton,
dannetron. Sedang partikel lain yang terdapat di dalam atom diantaranya ialahpositron,
neutrino dan meson. Partikel-partikel lain ini biasanya diperolehselama terjadi perubahan-
perubahan.
a. Elektron
Bila suatu muatan listrik dilewatkan melalui tabung Geisler yang
berisi gas dengan tekanan sangat rendah, maka akan diemisikan
seberkas sinar dari katoda. Sinar ini biasa disebut sinar katoda yang
ditemukan oleh Plucker (1859) dan diteliti oleh Hittorf (1869) dan
William Crookes (1879 – 1885).
Akhirnya Stoney (1874) memberikannama partikel itu sebagai elektron yang selalu
dikandung oleh semuamateri dengan harga e/m yang sama. Harga e/m yang terbesar
dimilikioleh atom hidrogen. Diperoleh harga e = 1,602 x 10-19 C dan
m = 9,11x 10-34 g.
b. Proton
Oleh karena elektron merupakan penyusun atom yangbermuatan negatip, berarti
materi harus mengandung penyusun lainyang bermuatan positip. Hal ini dibuktikan
oleh Goldstein (1886) danWien yang juga disebut sinar terusan atau sinar kanal.
Partikel positipini terjadi karena tabrakan antara partkel gas dalam tabung dengan
elektron berenergi besar yang bergerak dari katoda ke anoda dalamtabung
Dari berbagai eksperimen diperoleh dua perbedaan terpentingdari pengukuran e/m
terhadap elektron.
. Perbandingan muatan/massa untuk ion positip berbeda, jika gasdalam tabung
berbeda. Pada massa pengukuran e/m elektron
diperoleh harga yang sama apapun jenis gas yang terdapat didalamnya.
Diperoleh hasil, bahwa harga e/m untuk sinar terusan hidrogenlebih besar dari e/m
untuk elektron. Dari sini dipostulatkan, bahwa H+adalah suatu partikel dasar atom
yang besar muatannya sama denganmuatan elektron tetapi tandanya berlawanan.
e/m elektron = 1,76 x 108 Coulomb/g
e/m ion H+ = 96520/1,008 Coulomb/g
c. Netron
Rutherford (1920) meramalkan bahwa kemungkinan besar dialam inti terdapat partikel dasar
yang tidak bermuatan. Akan tetapi karena netralnya, maka partikel ini sukar dideteksi.
Selanjutnya tahun1932 James Chadwick dapat menemukan netron. Dari reaksi inti,partikel ?
dengan massa 4 dapat ditangkap oleh boron (Ar = 11)menghasilkan nitrogen (Ar = 14) dan
netron dengan massa 1. Reaksiinti ini ditunjukkan oleh persamaan : 2He4 + 5B11 ? 7N14 +
0n1Dengan demikian maka partikel elektron, proton dan netronmerupakan penyusun dasar
suatu materi.

layar

Gambar 6. Percobaan Rutherford


Nomor atom [Z] dan Nomor massa [A]
 Nomor atom (Z)

Jumlah proton dalam satu atom disebut nomor atom dan dinyatakan dengan
lambing Z.Nomor atom merupakan cirri khas setiap unsure.,artinya atom dari
unsure yang sama mempunyai nomor atom yang sama dan berbeda dari atom
unsure lain
Jumlah proton = Z
Atom bersifat netral karena mengandung electron yang jumlahnya sama
denganjumlah proton.jadi,nomor atom juga menyatakan jumlah electron dalam
atom.Atom yang kehilangan electron berubah menjadi ion positif sementara yang
menerima electron menjadi ion negative.

Dalam atom netral,jumlah electron = Z


Dalan ion bermuatan +x,jumlah electron = Z – x
Dalam ion bermuatan –x,jumlah electron = Z + x

 Nomor massa

Massa electron sangat kecil dibandingkan denga massa proton atau netron.Jadi
massa suatu atom ditentukan oleh jumlah proton dan neutronnya.jumlah
proton dan neutron disebut dengan nomor massa dan dinyatakan dengan
lambang A.

Jumlah e = p = Z
Neutron = no massa – no
atom

Susunan suatu atom dinyatakan dengan notasi sebagai berikut:


𝐴
X
𝑍
Keterangan:
X = lambang unsure
A = nomor massa
Z = nomor atom

A=p+n
No massa = proton + neutron
Neutron = no massa – no atom

1. Isotop,Isoton dan Isobar

 Isotop adalah atom unsur sama dengan nomor massa berbeda.


Contoh : 12C6 13C6 14C6
 Isobar adalah atom unsur yang berbeda tetapi mempunyai nomor massa sama.
Contoh : 24Na11 dan 24Mg12
 Isoton adalah atom unsur yang berbeda tetapi mempunyai jumlah netron yang
sama.
Contoh : 40Ca20 dan 39K19
Konfigurasi electronkan dan electron valensi
A. Konfigurasi electron
Konfigurasi electron menggambarkan penyebaran electron pada tiap kulit
atom.penulisan konfigurasi electron diberikan beberapa aturan :
 Pengisian electron dimulai dari tingkat energy rendah ketingkat energy
tinggi.
 Isi penuh sebanyak munkin kulit,dimulai dari kulit K.Kemudian hitung
jumlah electron yang masih tersisa.
 Missal kulit terakir yang terisi penuh adalah kulit ke n ,maka kulit
berikutnya yaitu kulit ke ( n + 1) diisi maksimum sama dengan kulit n jika
electron yang tersisa tidak cukup,diisi sama dengan kulit ke ( n-1) dan
seterusnya.
 Jika jumlah electron yang tersisa < 8 ditempatkan pada kulit berikutnya.
 Jumlah maksimum electron pada kulit terluar adalah 8
Contoh:
 Konfigurasi electron unsure Br (Z=35)
Kulit K= 2;L= 8;N= 18;N= ?
Jumlah electron yang tersisa adalah : 35 – (2+8+18) = 7
Karena jumlah electron yang tersisa kurang dari 8 maka ditempatkan pada
kulit N.maka konfigurasi Br= 2 8 18 7
 Konfigurasi electron unsure Sn (Z=50)
Kulit K= 2;L= 8;N= 18;N= ?
Jumlah electron yang tersisa adalah : 50 – (2+8+18) = 22
Karena jumlah electron yang tersisa lebih dari 8 maka pada kulit N akan terisi
18 elektron (sama dengan M );sisa 4 elektron diisi pada kulit O.Maka
konfigurasi Sn= 2 8 18 18 4
B. Electron Valensi
Electron valensi adalah elektro yang terdapat pada kulit terluar.Elektron
valensi berperan dalam pembentukan ikatan antar atom dalam senyawa.

Bilangan Kuantum
Energi elektron dalam suatu orbital ditentukan oleh berbagai bilangan seperti bilangan
kuantum utama (n),bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuantum magnetik(m).
Energi perputaran elektron pada sumbunya ditentukanoleh bilangan kuantum spin (s).

1. Bilangan kuantum utama (n),


berharga 1, 2, 3, 4, ...
dan seterusnya. Bilangan kuantum ini sesuai dengan kulitkulitelektron dalam suatu
atom karena tingkat energi biasadinyatakan dengan kulit.Bilangan kuantum utama (n)
: 1 2 3 4 ...
Sesuai dengan kulit ke : 1 2 3 4 ...
K L M N ...
Dengan demikian bilangan kuantum utama menunjukkanbesarnya lintasan elektron.

2. Bilangan kuantum azimuth (l),


berharga 0, 1, 2, 3, ... (n – 1)
Bilangan kuantum ini menunjukkan di subkulit (sublintasan)mana elektron bergerak
dan juga menentukanbentuk orbital.
subkulit l = 0 juga disebut orbital s (sharp)
subkulit l = 1 juga disebut orbital p (principle)
subkulit l = 2 juga disebut orbital d (diffuse)
subkulit l = 3 juga disebut orbital f (fundamental)
Setiap kulit mempunyai subkulit sesuai nomor kulitnya,
misalnya:
n = 1 (kulit K) mempunyai harga l = 0, ... (1 – 1) = 0
Kulit ke-1 (K) mempunyai subkulit, yaitu subkulitl = 0 atau orbital 1s
n = 2 (kulit L) mempunyai harga l = 0, ... (2 – 1) = 0, 1
Kulit ke-2 (L) mempunyai 2 subkulit, yaitu subkulitl = 0 atau orbital 2s dan subkulit l
= 1 atau orbital2p
n = 3 (kulit M) mempunyai harga l = 0, ... (3 – 1) = 0, 1, 2
Kulit ke-3 (M) mempunyai 3 subkulit, yaitu:subkulit l = 0 atau orbital 3s
subkulit l = 1 atau orbital 3p
subkulit l = 2 atau orbital 3d
n = 4 (kulit N) mempunyai harga l = 0, ... (4 – 1) = 0, 1,2, 3
Kulit ke-4 (N) mempunyai 4 subkulit, yaitu:
subkulit l = 0 atau orbital 4s
subkulit l = 1 atau orbital 4p
subkulit l = 2 atau orbital 4d
subkulit l = 3 atau orbital 4f
3. Bilangan kuantum magnetik (m),
berharga –l, ..., 0, ... +l
Bilangan kuantum ini menentukan kedudukan atau orientasi orbital, atau juga
menunjukkan adanya satu atau beberapa tingkat energi setingkat yang merupakan
penyusun suatu subkulit.Setiap harga l mempunyai harga m.
Contoh:
Untuk n = 3 maka harga l = 0, 1, dan 2.
l = 0 (orbital s), harga m = 0 berarti mempunyai 1 tingkat
energi atau 1 orbital.
l = 1 (orbital p), harga m = –1, 0, +1, berarti mempunyai
3 tingkat energi setingkat atau 3 orbital yaitu: px, py,dan pz.
l = 2 (orbital d), harga m = –2, –1, 0, +1, +2 berarti
mempunyai 5 tingkat energi yang setingkat atau 5
orbital yaitu: dx – y, dy – z, dx – z, x2 􀀐y2 d , z2 d .
l = 3 (orbital f), harga m = –3, –2, –1, 0, +1, +2, +3 berarti mempunyai 7 tingkat
energi yang setingkat atau 7orbital.
Kesimpulan:
orbital s (l = 0) mempunyai 1 orbital, yang harga m-nya = 0.
orbital p (l = 1) mempunyai 3 orbital, yang harga m-nya:–1, 0, dan +1.
orbital d (l = 2) mempunyai 5 orbital, yang harga m-nya:–2, –1, 0, +1, dan +2.
orbital f (l = 3) mempunyai 7 orbital, yang harga m-nya:–3, –2, –1, 0, +1, +2, dan +3.

4. Bilangan kuantum spin (s),


berharga - ½ dan + 1/2

Bilangan kuantum ini memberikan gambaran tentang


arah perputaran elektron pada sumbunya sendiri.

Bentuk dan orientasi orbital


Bentuk orbital terkait dengan bilangan kuantum azimuth (l).
Orbital-orbital yang memiliki bilangan kuantum azimuth (l) yang
sama akan memiliki bentuk yang sama pula. Bentuk orbital
merupakan fungsi 􀀐2 dari fungsi gelombang Schrödinger. Sedangkan
orientasi orbital terkait dengan bilangan kuantum magnetik (m).
Gambar 1.5 Bentuk orbital s.

a. Orbital s
Bentuk orbital s memiliki satu orbital dengan bentuk seperti bola, sehingga tidak
tergantung pada sudut manapun. Orbital s hanya terdapat 1 nilai m, sehingga hanya terdapat 1
orientasi, yaitu sama ke segala arah

b. Orbital p
Orbital p berbentuk cuping-dumbbell (bagai balon terpilin).Subkulit p memiliki tiga orbital.
Pada subkulit ini terdapat 3 nilai m (–1, 0, +1) sehingga terdapat 3 orientasi yang satu dan
lainnya membentuk sudut 90o
Gambar 1.6 Bentuk orbital p.
c. Orbital d
Orbital d memiliki 5 orbital dengan bentuk yang kompleks dan orientasi yang berbeda. Empat
orbital pertama memiliki bentuk yang sama, sedangkan satu orbital memiliki bentuk yang
berbeda.Kelima orbital itu adalah dxy, dxz, dyz, x2y2 d , dan 2 z d . Untuk lebih jelas,
perhatikan gambaran orbital subkulit d di bawah ini.Gambar 1.7 Bentuk orbital d

d. Orbital f
Orbital f (mempunyai 7 orbital) dan dikelompokan menjadi tiga
kelompok, yaitu
1) kelompok pertama :fxyz
2) kelompok kedua : fx (z2 – y2), fy (z2 – x2, fz (x2 – y2)
3) kelompok ketiga : x3f , y3f , z3 f
Gambar 1.8 Bentuk orbital f.

KOnfigurasi electron dan Diagram Orbital


A. Azas Aufbau
Azas Aufbau menyatakan bahwa :“Pengisian elektron dimulai dari subkulit yang berenergi
paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi energinya”. Dalam setiap sub kulit
mempunyai batasan elektron yang dapat diisikan yakni :
Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron

Berdasarkan ketentuan tersebut maka urutan pengisian (kofigurasi) elektron mengikuti tanda
panah pada gambar berikut!
Berdasarkan diagram di atas dapat disusun urutan konfigurasi elektron sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 …. dan seterusnya
Keterangan :

Jumlah elektron yang ditulis dalam konfigurasi elektron merupakan jumlah elektron
maksimal dari subkulit tersebut kecuali pada bagian terakhirnya yang ditulis adalah elektron
sisanya. Perhatikan contoh di bawah ini :

Jumlah elektron Sc adalah 21 elekron kemudian elektron-elektron tersebut kita isikan dalam
konfigurasi elektron berdasarkan prinsip aufbau di atas. Coba kalian perhatikan, ternyata
tidak selalu kulit yang lebih rendah ditulis terlebih dahulu (4s ditulis dahulu dari 3d). Hal ini
karena semakin besar nomor kulitnya maka selisih energi dengan kulit di atasnya semakin
kecil sementara jumlah sub kulitnya semakin banyak sehingga terjadi tumpang tindih urutan
energi sub kulitnya. Untuk mempermudah penilisan tingkatenerginya digunakan prinsip
aufbau di atas. Untuk keteraturan penulisan, 3d boleh ditulis terlebih dahulu dari 4s namun
pengisian elektronnya tetap mengacu pada prinsip aufbau. hal ini terkesan remeh tapi
penting..... jadi bila kalian disuruh menuliskan bilangan kuantum dari elektron terakhir dari
Sc maka elektron tersebut terletak pada sub kulit 3d bukan 4s, walau dalam penulisan terakhir
sendiri adalah sub kulit 4s.....cirinya pada sub kulit 3d tidak terisi penuh elektron sedangkan
sub kulit 4s nya terisi penuh.

Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan penulisan atom dari golongan gas
mulia yaitu : He (2 elektron), Ne (10 elektron), Ar (18 elektron), Kr (36 elektron), Xe (54
elektron) dan Rn ( 86 elektron). Hal ini karena pada konfigurasi elektron gas mulia setiap sub
kulitnya terisi elektron secara penuh.

Skema yang digunakan untuk memudahkan penyingkatan sebagai berikut :

Contoh penyingkatan konfigurasi elektron :

Konfigurasi elektron dalam atom selain diungkapkan dengan diagram curah hujan, seringkali
diungkapkan dalam diagram orbital. Ungkapan yang kedua akan bermanfaat dalam
menentukan bentuk molekul dan teori hibridisasi.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram orbital :
1. Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak
2. Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak
3. Banyaknya kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum magnetik, yaitu:
4. Untuk orbital-orbital yang berenergi sama dilambangkan dengan sekelompok kotak yang
bersisian, sedangkan orbital dengan tingkat energi berbeda digambarkan dengan kotak yang
terpisah.
5. Satu kotak orbital berisi 2 elektron, satu tanda panah mengarah ke atas dan satu lagi
mengarah ke bawah. Pengisan elektron dalam kotak-kotak orbital menggunakan aturan Hund.
B. Aturan Hund
Friedrich Hund (1927), seorang ahli fisika dari Jerman mengemukakan aturan pengisian
elektron pada orbital yaitu :
“orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih dulu oleh satu elektron
arah (spin) yang sama dahulu kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut
dengan arah (spin) berlawanan atau dengan kata lain dalam subkulit yang sama semua orbital
masing-masing terisi satu elektron terlebih dengan arah panah yang sama kemudian sisa
elektronnya baru diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah panah sebaliknya”.
Coba perhatikan contoh diagram elektron di bawah ini, khususnya pada bagian akhirnya :

Pada pengisian diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, 3 elektron diisikan terlebih
dahulu dengan gambar tanda panah ke atas baru sisanya 1 elektron digambar dengan tanda
panah ke bawah.
C. Aturan Penuh Setengah Penuh
Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan bahwa : “suatu
elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital apabila dapat membentuk
susunan elektron yang lebih stabil.....untuk konfigurasi elektron yang berakhiran pada sub
kulit d berlaku aturan penuh setengah penuh. Untuk lebih memahamkan teori ini perhatikan
juga contoh di bawah ini :
2 2 6 2 6 2 4 2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d menjadi 24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d

dari contoh terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang satu elektron untuk menjadi
setengah penuh....maka elektron dari 4s akan berpindah ke 3d. hal ini juga berlaku untuk
kasus :
2 2 6 2 6 2 9 2 2 6 2 6 1 10
29Cu = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d menjadi 29Cu = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Penentuan Periode dan Golongan Suatu Unsur
Untuk menentukan letak periode suatu unsur relatif mudah. Periode suatu unsur sama dengan
nomor kulit terbesarnya dalam konfigurasi elektron. musalnya :
2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Nomor kulit terbesarnya adalah 4 (dalam 4s1) maka Cr terletak dalam periode 4
Sedangkan untuk menentukan golongan menggunakan tabel. Bila subkulit terakhirnya pada s
atau p maka digolongkan dalam golongan A (utama) sedangkan bila subkulit terakhirnya
pada d maka digolongkan dalam golongan B (transisi). Lebih lengkapnya coba perhatikan
tabel di bawah ini :

Coba kalian perhatikan tabel di atas. Untuk memudahkan pengingatan golongan A dimulai
dari golongan I A sedangkan golongan B dimulai dari III B. selain itu jika subkulit
terakhirnya p atau d maka sub kulit s sebelumnya diikutkan. Pada golongan VI B dan I B
berlaku aturan penuh setengah penuh.
Sebagai contoh :
2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Periode = 4
Golongan = VI B

Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Pada awalnya unsur-unsur dipelajari secara terpisahpisah. Ketika jumlah unsur yang
ditemukan cukup banyak, hal ini menyulitkan para ilmuwan untuk mempelajari. Kimiawan
dari Arab dan Persia mulai mengelompokkan unsur berdasarkan sifat kelogamannya.
Sifat-sifat fisika logam dan nonlogam

Lavoisier masih menganggap cahaya dan kalori sebagai zat/unsur dan beberapa senyawa
sebagai unsur. Oleh Lavoisier berdasarkan sifat kimia zat-zat dibagi menjadi unsur gas,
logam, nonlogam, dan tanah.

Menurut Dalton, atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat dan massa atom yang
berbeda. Massa atom adalah perbandingan massa atom unsur tersebut terhadap massa
atom unsur hidrogen. Dalton kemudian mengelompokkan 36 unsur yang ada
berdasarkan kenaikkan massa atomnya. Meskipun kemudian penentuan massa atom
tersebut salah.
Setelah ditemukan spektrometer massa (awal abad XX), muncul perubahan dalam penentuan
massa atom. Bukan lagi hidrogen yang menjadi pembanding melainkan isotop C-12. Satuan
yang digunakan bukan lagi gram melainkan satuan massa atom (sma).
1sma = 1/12 x massa 1 atom 12C
= 1/12 x 1,99268 x 10–23 gram
= 1,66057 x 10–24 gram
Satuan massa atom (sma) terlalu kecil sehingga tidak ada neraca di dunia yang mampu
menimbang massa atom. Berdasarkan hasil penghitungan massa atom ini Berzellius
kemudian mempublikasikan daftar massa atom unsur-unsur yang akurat. Perkembangan
sistem periodik unsur sebagai berikut:

1. Triade Dobereiner

Contoh-contoh kelompok triade

Tahun 1829, Johann Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat.


Tiap kelompok terdiri atas 3 unsur (triad). Ternyata terdapat kecenderungan di mana massa
atom unsure yang di tengah merupakan rata-rata massaatom2unsuryangmengapit.
Contoh: Kelompok Li, Na, K
2. Oktaf Newlands
Triade Dobereiner mendorong John Alexander Reina Newlands untuk melanjutkan upaya
pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikkan massa atom dan kemiripan sifat unsur.
Newlands mengamati ada pengulangan secara teratur keperiodikan sifat unsur. Unsur ke-
8 mempunyai sifat mirip dengan unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9 mirip sifatnya dengan
unsur ke-2.

Tabel unsur Newlands

Pada kenyataannya pengulangan sifat unsur tidak selalu terjadi pada unsur ke-8. Hal ini
ditunjukkan oleh Lothar Meyer (1864) yang melakukan pengamatan hubungan antara
kenaikkan massa atom dengan sifat unsur.
Meyer melihat pengulangan sifat unsur tidak selalu terjadi setelah 8 unsur. Berdasarkan kurva
tersebut ia melihat adanya keteraturan unsur-unsur dengan sifat yang mirip. Tahun 1870
Meyer mempublikasikan sistem periodiknya setelah sistem periodik Mendeleyev keluar.
Perbandingan massa atom dan volume atom.
Sumber: Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti.

3. Sistem Periodik Mendeleyev


Sesuai kegemarannya bermain kartu, Dimitri Mendeleyev (1869) mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya tentang unsur, kemudian ia menulis pada kartu-kartu. Kartu-kartu unsur
tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Kartu-kartu unsur
yang sifatnya mirip terletak pada kolom yang sama yang kemudian disebut golongan.
Sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode. Mendeleyev
menempatkan unsur-unsur periode 5 berdampingan dengan unsur-unsur dalam periode 4.

Sistem Periodik Mendeleyev (1871)

Kelebihan Sistem Periodik Mendeleyev:


Dapat meramalkan tempat kosong untuk unsur yang belum ditemukan (diberi tanda ?).
Contoh: Unsur Eka-silikon (Germanium-Ge) berada di antara Si dan Sn.
Menyajikan data massa atom yang lebih akurat, seperti Be dan U.
Periode 4 dan 5 mirip dengan Sistem Periodik Modern. Contoh: K dan Cu sama-sama
berada di periode 4 golongan I. Dalam Sistem Periodik Modern K digolongan IA dan Cu di
golongan IB.
Penempatan gas mulia yang baru ditemukan tahun 1890–1900 tidak menyebabkan
perubahan susunan Sistem Periodik Mendeleyev.
Kelemahan Sistem Periodik Mendeleyev:Adanya penempatan unsur yang tidak sesuai dengan
kenaikkan massa atom. Contoh: 127I dan 128Te.Karena sifatnya, Mendeleyev terpaksa
menempatkan Te lebih dulu daripada I. Dalam Sistem Periodik Modern yang berdasarkan
kenaikkan nomor atom Te (Z = 52) lebih dulu dari I (Z = 53).

4. Sistem Periodik Modern


Tahun 1913 Henry Moseley menemukan bahwa urutan kenaikkan nomor atom sama dengan
urutan kenaikkan massa atom.Hasil ini diperoleh berdasarkan pengelompokan unsur-unsur
berdasarkan kenaikkan nomor atom adalah Sistem Periodik Modern dan kemudian sering
disebut Tabel Periodik Unsur. Di dalam Sistem Periodik Modern ditemukan keteraturan
pengulangan sifat dalam periode (baris) dan kemiripan sifat dalam golongan (kolom).

Pengelompokan golongan dan


periode unsur.

a. Golongan
Golongan adalah susunan unsur-unsur dalam SPU ke arah tegak (vertikal). Secara garis
besar unsur-unsur dalam Tabel Periodik Modern dibagi dalam 2 golongan, yaitu:
1) Golongan Utama (A), meliputi:
golongan IA disebut golongan alkali;
golongan IIA disebut golongan alkali tanah;
golongan IIIA disebut golongan boron/aluminium;
golongan IVA disebut golongan karbon/silikon;
golongan VA disebut golongan nitrogen/fosfor;
golongan VIA disebut golongan oksigen/sulfur;
golongan VIIA disebut golongan halogen;
golongan VIIIA/O disebut golongan gas mulia/gasinert.

2) Golongan Transisi (B), meliputi:


Golongan IB sampai dengan VIIIB. Khusus golongan B.
b. Periode
Periode adalah susunan unsur-unsur dalam SPU arah mendatar (horizontal). Periode
dibagi 2 yaitu:
periode pendek, meliputi:
a) periode 1 terdiri atas 2 unsur;
b) periode 2 terdiri atas 8 unsur;
c) periode 3 terdiri atas 8 unsur.
periode panjang, meliputi:
periode 4 terdiri atas 18 unsur;
periode 5 terdiri atas 18 unsur;
periode 6 terdiri atas 32 unsur.
periode 7 belum lengkap

Sifat-sifat keperiodikan unsure


Sifat yang berubah secara beraturan menurut kenaikan nomor atom dari kiri ke kanan
dalam satu periode dan dari atas ke bawah dalam satu golongan disebut sifat
periodik.Sifat periodik meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas electron dan
keelektronegatifan.

Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk
ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom
secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat
secara kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak
antara inti dua atom identik yang terikat secara kovalen.

Penentuan jari-jari atom


Hubungan jari-jari atom dengan nomor atom
Kurva hubungan jari-jari atom dengan nomor atom memperlihatkan bahwa jari-jari atom
dalam satu golongan akan semakin besar dari atas ke bawah. Hal ini terjadi karena dari atas
ke bawah jumlah kulit bertambah sehingga jari-jari atom juga bertambah.

Jari-jari atom unsur


Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama tetapi jumlah
proton bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton bertambah
maka muatan inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan
elektron pada kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang semakin meningkat
menyebabkan jari-jari atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam satu periode, jari-jari
atom semakin kecil dari kiri ke kanan.

Jari-jari ion digambarkan sebagai berikut:


Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion

Energi Ionisasi
Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada
kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom
mempengaruhi besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara
inti dengan elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit
terluar semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron tersebut
semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil dari atas ke
bawah. Sedangkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan. Hal
ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik
antara inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula
untuk melepaskan elektron pada kulit terluar.

Energi ionisasi
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom
Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di puncak grafik yang
mengindikasikan bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya terjadi untuk unsur
golongan 1A yang berada di dasar kurva yang menunjukkan bahwa energi ionisasinya
kecil.Atom suatu unsur dapat melepaskan elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang
dibutuhkan untuk melepaskan elektron keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja
diperlukan energi yang lebih besar. Energi ionisasi semakin besar apabila makin banyak
elektron yang dilepaskan oleh suatu atom.

Afinitas Elektron
Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam
bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya
dan atom menjadi ion negatif. Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas
elektron berharga negatif apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan.
Ion negatif yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila
dalam proses penangkapan satu elektron, energi diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion
yang terbentuk bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur
maka ion yang ter bentuk semakin stabil.
Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A dan 8A mempunyai afinitas elektron
yang berharga positif. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit
menerima elektron. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena
unsur golongan ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan
bahwa afinitas elektron, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan dalam
satu golongan dari atas ke bawah, semakin positif.

Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur
untuk menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara
umum, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan,
dari atas ke bawah keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang
mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar juga semakin bertambah.
Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi semakin besar,
afinitas elektron makin besar dan makin negatif dan akibatnya kecenderungan untuk menarik
elektron semakin besar.

Elektronegatifitas

Keelektronegatifan skala Pauling


Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia tidak mempunyai harga
keelektronegatifan karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia
menyebabkan gas mulia sukar untuk menarik dan melepas elektron. Keelektronegatifan
skala pauling memberikan nilai keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol.
Sifat periodik unsure.

Anda mungkin juga menyukai