(RPP) 02
A. Kompetensi Inti :
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 3 JP)
\
Pertemuan Keenam (3 JP)
Langkah Sintak Model Deskripsi Nilai Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Karakter Waktu
Pendahuluan a. Guru mengkondisikan peserta didik untuk Religius 20 menit
siap belajar (salam, doa dan absensi)
b. Literasi (baca buku) 15 menit
c. Guru memberikan tanya jawab tentang
materi sebelumnya. Kemandirian
d. Guru menginformasikan pokok materi
yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang
Sifat Sifat Periodik Unsur.
e. Guru menyampaikan tujuan yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran hari
ini :
1. Melalui diskusi kelompok, siswa
dapat menjelaskan keperiodikan sifat
unsure dalam satu golongan yang
meliputi jari-jari atom, afinitas
electron, energy ionisasi, dan
keelektronegatifan.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa
dapat menjelaskan keperiodikan sifat
unsure dalam satu periode yang
meliputi jari-jari atom, afinitas
electron, energy ionisasi, dan
keelektronegatifan .
ANGGELINA W. MANGO
1601060003
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong
Pertemuan 1
No Rumusan Soal Kunci Skor
Jawaban
1. Teori atom yang menjelaskan bahwa atom adalah partikel A 2
terkecil yang tidak bisa dibagi lagi adalah teori menurut …..
A. Dalton
B. Thomson
C. Rutherford
D. Bohr
E. Max Plank
2 Teori yang mendasari timbulnya model atom modern adalah E 2
…. .
A. Sepektrum atom hidrogen
B. Asas larangan Pauli
C. Asas Aufbau
D. Hamburan partikel α
E. Mekanika gelombang
3 Ilmuwan yang terkenal dengan teori penembakan partikel C 2
alfa yang pada akhirnya menemukan inti atom adalah….
A. Dalton
B. Thomson
C. Rutherford
D. Bohr
A. Max Plank
4 Ilmuwan yang terkenal sebagai penemu electron adalah …. B 2
A. Dalton
B. Thomson
C. Rutherford
D. Bohr
A. Max Plank
5 Jika partikel alfa ditembakkan pada lempeng logam tipis, D 2
ada sebagian partikel alfa yang dibelokkan. Partikel itu
adalah….
A. Partikel alfa yang menabrak inti atom
B. Partikel alfa yang melewati ruang hampa sehingga
tertarik oleh inti atom
C. Partikel alfa yang menabrak elektron
D. Partikel alfa yang mendekati inti atom
E. Partikel alfa yang berenergi rendah
Jumlah Skor 10
Jumlh skor X 100 = Total Nilai
Jumlah skor max
Pertemuan 2
ns np
A. 6C D. 13Al
B. 8O E. 16S
C. 15P
3. 10
Jumlh skor X 100 = Total Nilai
Jumlah skor max
Pertemuan 5
Remidial
Remidial dilaksanakan pada waktu pelaksanaan Ulangan Harian 1
Penilaian Ketrampilan
PENILAIAN KETRAMPILAN
(DISKUSI KELOMPOK)
Memvisualka Jumlah
No Menjelaskan Merespon
Nama Siswa n skor
. (1-4) (1-4)
(1-4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
ANGGELINA W. MANGO
1601060003
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong
Pertemuan 1
Pertemuan 2
28
2. 14 Si
16
3. 8 O
40
4. 20 Ca
19
5. 9 F
Lembar Kerja Siswa
Pertemuan 3
Bersama anggota kelompok anda, jelaskan pengertian bilangan kuantum dengan ketentuan :
Kelompok 1 : bilangan kuantum utama
Kelompok 2: bilangan kuantum azimuth
Kelompok 3 : bilangan kuantum magnetic
Kelompok 4 : bilangan kuantum spin
Kelompok 5 : bentuk orbital
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan bilangan kuantum utama, bilangan kuantum azimuth,
bilangan kuantum magnetic, dan bilangan kuantum spin!
2. Bagaimanakah nilai yang diizinkan untuk keempat bilangan kuantum itu!
3. Apakah yang dinyatakan keempat bilangan kuantum itu?
4. Apakah yang dimaksud dengan orbital?
5. Berapakah jumlah subtingkatan energy (subkulit) yang terdapat pada tingkatan energy
(kulit) keempat?
6. Gambarkan bentuk bentuk orbital.
Pertemuan 4
Pertemuan 5
Pertemuan 6
1. Dengan merujuk pada tabel periodik, urutkan kelompok unsur berikut berdasarkan
menurunnya jari jari atom.
a. Ca, Mg, Sr
b. Br, Rb, Kr
c. K, Ga, Ca
d. Sr, Ca, Rb
2. Apa artinya afinitas electron bernilai negative? Bagaimanakah tingkat kemudahan
atom yang memiliki afinitas electron positif dan negative dalam menangkap electron?
3. Gambarlah tabel periodic kosong! Tentukan kecenderungan jari jari atom, energy
ionisasi, afinitas ellektron, dan keelektronegatifan unsure unsure dalam satu golongan
dan satu periode. Gunakan tannda panah untuk menggambarkan kenaiikan periodisitas
sifat tersebut!
4. Mengapa energy ionisasi pertama dalam satu periode dari kiri ke kanan makin besar?
5. Semua logam alkali bereaksi dengan air dengan melepaskan sebuah elektronya.
Berdasarkan posisi relatifnya dalam tabel sisitim periodic unsure, menurut anda, mana
yang lebih reaktif dengan air, natrium, dan litium?
MATERI PEMBELAJARAN
Struktur Atom
Menjelang abad ke-19 dengan ditemukan adanya elektron dangejala radioaktivitas, maka
atom bukan lagi partikel yang tidak dapatdibagi-bagi lagi, melainkan atom itu mengandung
sejumlah partikel subatomik.Partikel-partikel utama yang imaksud ialah elektron, proton,
dannetron. Sedang partikel lain yang terdapat di dalam atom diantaranya ialahpositron,
neutrino dan meson. Partikel-partikel lain ini biasanya diperolehselama terjadi perubahan-
perubahan.
a. Elektron
Bila suatu muatan listrik dilewatkan melalui tabung Geisler yang
berisi gas dengan tekanan sangat rendah, maka akan diemisikan
seberkas sinar dari katoda. Sinar ini biasa disebut sinar katoda yang
ditemukan oleh Plucker (1859) dan diteliti oleh Hittorf (1869) dan
William Crookes (1879 – 1885).
Akhirnya Stoney (1874) memberikannama partikel itu sebagai elektron yang selalu
dikandung oleh semuamateri dengan harga e/m yang sama. Harga e/m yang terbesar
dimilikioleh atom hidrogen. Diperoleh harga e = 1,602 x 10-19 C dan
m = 9,11x 10-34 g.
b. Proton
Oleh karena elektron merupakan penyusun atom yangbermuatan negatip, berarti
materi harus mengandung penyusun lainyang bermuatan positip. Hal ini dibuktikan
oleh Goldstein (1886) danWien yang juga disebut sinar terusan atau sinar kanal.
Partikel positipini terjadi karena tabrakan antara partkel gas dalam tabung dengan
elektron berenergi besar yang bergerak dari katoda ke anoda dalamtabung
Dari berbagai eksperimen diperoleh dua perbedaan terpentingdari pengukuran e/m
terhadap elektron.
. Perbandingan muatan/massa untuk ion positip berbeda, jika gasdalam tabung
berbeda. Pada massa pengukuran e/m elektron
diperoleh harga yang sama apapun jenis gas yang terdapat didalamnya.
Diperoleh hasil, bahwa harga e/m untuk sinar terusan hidrogenlebih besar dari e/m
untuk elektron. Dari sini dipostulatkan, bahwa H+adalah suatu partikel dasar atom
yang besar muatannya sama denganmuatan elektron tetapi tandanya berlawanan.
e/m elektron = 1,76 x 108 Coulomb/g
e/m ion H+ = 96520/1,008 Coulomb/g
c. Netron
Rutherford (1920) meramalkan bahwa kemungkinan besar dialam inti terdapat partikel dasar
yang tidak bermuatan. Akan tetapi karena netralnya, maka partikel ini sukar dideteksi.
Selanjutnya tahun1932 James Chadwick dapat menemukan netron. Dari reaksi inti,partikel ?
dengan massa 4 dapat ditangkap oleh boron (Ar = 11)menghasilkan nitrogen (Ar = 14) dan
netron dengan massa 1. Reaksiinti ini ditunjukkan oleh persamaan : 2He4 + 5B11 ? 7N14 +
0n1Dengan demikian maka partikel elektron, proton dan netronmerupakan penyusun dasar
suatu materi.
layar
Jumlah proton dalam satu atom disebut nomor atom dan dinyatakan dengan
lambing Z.Nomor atom merupakan cirri khas setiap unsure.,artinya atom dari
unsure yang sama mempunyai nomor atom yang sama dan berbeda dari atom
unsure lain
Jumlah proton = Z
Atom bersifat netral karena mengandung electron yang jumlahnya sama
denganjumlah proton.jadi,nomor atom juga menyatakan jumlah electron dalam
atom.Atom yang kehilangan electron berubah menjadi ion positif sementara yang
menerima electron menjadi ion negative.
Nomor massa
Massa electron sangat kecil dibandingkan denga massa proton atau netron.Jadi
massa suatu atom ditentukan oleh jumlah proton dan neutronnya.jumlah
proton dan neutron disebut dengan nomor massa dan dinyatakan dengan
lambang A.
Jumlah e = p = Z
Neutron = no massa – no
atom
A=p+n
No massa = proton + neutron
Neutron = no massa – no atom
Bilangan Kuantum
Energi elektron dalam suatu orbital ditentukan oleh berbagai bilangan seperti bilangan
kuantum utama (n),bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuantum magnetik(m).
Energi perputaran elektron pada sumbunya ditentukanoleh bilangan kuantum spin (s).
a. Orbital s
Bentuk orbital s memiliki satu orbital dengan bentuk seperti bola, sehingga tidak
tergantung pada sudut manapun. Orbital s hanya terdapat 1 nilai m, sehingga hanya terdapat 1
orientasi, yaitu sama ke segala arah
b. Orbital p
Orbital p berbentuk cuping-dumbbell (bagai balon terpilin).Subkulit p memiliki tiga orbital.
Pada subkulit ini terdapat 3 nilai m (–1, 0, +1) sehingga terdapat 3 orientasi yang satu dan
lainnya membentuk sudut 90o
Gambar 1.6 Bentuk orbital p.
c. Orbital d
Orbital d memiliki 5 orbital dengan bentuk yang kompleks dan orientasi yang berbeda. Empat
orbital pertama memiliki bentuk yang sama, sedangkan satu orbital memiliki bentuk yang
berbeda.Kelima orbital itu adalah dxy, dxz, dyz, x2y2 d , dan 2 z d . Untuk lebih jelas,
perhatikan gambaran orbital subkulit d di bawah ini.Gambar 1.7 Bentuk orbital d
d. Orbital f
Orbital f (mempunyai 7 orbital) dan dikelompokan menjadi tiga
kelompok, yaitu
1) kelompok pertama :fxyz
2) kelompok kedua : fx (z2 – y2), fy (z2 – x2, fz (x2 – y2)
3) kelompok ketiga : x3f , y3f , z3 f
Gambar 1.8 Bentuk orbital f.
Berdasarkan ketentuan tersebut maka urutan pengisian (kofigurasi) elektron mengikuti tanda
panah pada gambar berikut!
Berdasarkan diagram di atas dapat disusun urutan konfigurasi elektron sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 …. dan seterusnya
Keterangan :
Jumlah elektron yang ditulis dalam konfigurasi elektron merupakan jumlah elektron
maksimal dari subkulit tersebut kecuali pada bagian terakhirnya yang ditulis adalah elektron
sisanya. Perhatikan contoh di bawah ini :
Jumlah elektron Sc adalah 21 elekron kemudian elektron-elektron tersebut kita isikan dalam
konfigurasi elektron berdasarkan prinsip aufbau di atas. Coba kalian perhatikan, ternyata
tidak selalu kulit yang lebih rendah ditulis terlebih dahulu (4s ditulis dahulu dari 3d). Hal ini
karena semakin besar nomor kulitnya maka selisih energi dengan kulit di atasnya semakin
kecil sementara jumlah sub kulitnya semakin banyak sehingga terjadi tumpang tindih urutan
energi sub kulitnya. Untuk mempermudah penilisan tingkatenerginya digunakan prinsip
aufbau di atas. Untuk keteraturan penulisan, 3d boleh ditulis terlebih dahulu dari 4s namun
pengisian elektronnya tetap mengacu pada prinsip aufbau. hal ini terkesan remeh tapi
penting..... jadi bila kalian disuruh menuliskan bilangan kuantum dari elektron terakhir dari
Sc maka elektron tersebut terletak pada sub kulit 3d bukan 4s, walau dalam penulisan terakhir
sendiri adalah sub kulit 4s.....cirinya pada sub kulit 3d tidak terisi penuh elektron sedangkan
sub kulit 4s nya terisi penuh.
Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan penulisan atom dari golongan gas
mulia yaitu : He (2 elektron), Ne (10 elektron), Ar (18 elektron), Kr (36 elektron), Xe (54
elektron) dan Rn ( 86 elektron). Hal ini karena pada konfigurasi elektron gas mulia setiap sub
kulitnya terisi elektron secara penuh.
Konfigurasi elektron dalam atom selain diungkapkan dengan diagram curah hujan, seringkali
diungkapkan dalam diagram orbital. Ungkapan yang kedua akan bermanfaat dalam
menentukan bentuk molekul dan teori hibridisasi.
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram orbital :
1. Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak
2. Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak
3. Banyaknya kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum magnetik, yaitu:
4. Untuk orbital-orbital yang berenergi sama dilambangkan dengan sekelompok kotak yang
bersisian, sedangkan orbital dengan tingkat energi berbeda digambarkan dengan kotak yang
terpisah.
5. Satu kotak orbital berisi 2 elektron, satu tanda panah mengarah ke atas dan satu lagi
mengarah ke bawah. Pengisan elektron dalam kotak-kotak orbital menggunakan aturan Hund.
B. Aturan Hund
Friedrich Hund (1927), seorang ahli fisika dari Jerman mengemukakan aturan pengisian
elektron pada orbital yaitu :
“orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih dulu oleh satu elektron
arah (spin) yang sama dahulu kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut
dengan arah (spin) berlawanan atau dengan kata lain dalam subkulit yang sama semua orbital
masing-masing terisi satu elektron terlebih dengan arah panah yang sama kemudian sisa
elektronnya baru diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah panah sebaliknya”.
Coba perhatikan contoh diagram elektron di bawah ini, khususnya pada bagian akhirnya :
Pada pengisian diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, 3 elektron diisikan terlebih
dahulu dengan gambar tanda panah ke atas baru sisanya 1 elektron digambar dengan tanda
panah ke bawah.
C. Aturan Penuh Setengah Penuh
Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan bahwa : “suatu
elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital apabila dapat membentuk
susunan elektron yang lebih stabil.....untuk konfigurasi elektron yang berakhiran pada sub
kulit d berlaku aturan penuh setengah penuh. Untuk lebih memahamkan teori ini perhatikan
juga contoh di bawah ini :
2 2 6 2 6 2 4 2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d menjadi 24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
dari contoh terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang satu elektron untuk menjadi
setengah penuh....maka elektron dari 4s akan berpindah ke 3d. hal ini juga berlaku untuk
kasus :
2 2 6 2 6 2 9 2 2 6 2 6 1 10
29Cu = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d menjadi 29Cu = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Penentuan Periode dan Golongan Suatu Unsur
Untuk menentukan letak periode suatu unsur relatif mudah. Periode suatu unsur sama dengan
nomor kulit terbesarnya dalam konfigurasi elektron. musalnya :
2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Nomor kulit terbesarnya adalah 4 (dalam 4s1) maka Cr terletak dalam periode 4
Sedangkan untuk menentukan golongan menggunakan tabel. Bila subkulit terakhirnya pada s
atau p maka digolongkan dalam golongan A (utama) sedangkan bila subkulit terakhirnya
pada d maka digolongkan dalam golongan B (transisi). Lebih lengkapnya coba perhatikan
tabel di bawah ini :
Coba kalian perhatikan tabel di atas. Untuk memudahkan pengingatan golongan A dimulai
dari golongan I A sedangkan golongan B dimulai dari III B. selain itu jika subkulit
terakhirnya p atau d maka sub kulit s sebelumnya diikutkan. Pada golongan VI B dan I B
berlaku aturan penuh setengah penuh.
Sebagai contoh :
2 2 6 2 6 1 5
24Cr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
Periode = 4
Golongan = VI B
Pada awalnya unsur-unsur dipelajari secara terpisahpisah. Ketika jumlah unsur yang
ditemukan cukup banyak, hal ini menyulitkan para ilmuwan untuk mempelajari. Kimiawan
dari Arab dan Persia mulai mengelompokkan unsur berdasarkan sifat kelogamannya.
Sifat-sifat fisika logam dan nonlogam
Lavoisier masih menganggap cahaya dan kalori sebagai zat/unsur dan beberapa senyawa
sebagai unsur. Oleh Lavoisier berdasarkan sifat kimia zat-zat dibagi menjadi unsur gas,
logam, nonlogam, dan tanah.
Menurut Dalton, atom dari unsur yang berbeda mempunyai sifat dan massa atom yang
berbeda. Massa atom adalah perbandingan massa atom unsur tersebut terhadap massa
atom unsur hidrogen. Dalton kemudian mengelompokkan 36 unsur yang ada
berdasarkan kenaikkan massa atomnya. Meskipun kemudian penentuan massa atom
tersebut salah.
Setelah ditemukan spektrometer massa (awal abad XX), muncul perubahan dalam penentuan
massa atom. Bukan lagi hidrogen yang menjadi pembanding melainkan isotop C-12. Satuan
yang digunakan bukan lagi gram melainkan satuan massa atom (sma).
1sma = 1/12 x massa 1 atom 12C
= 1/12 x 1,99268 x 10–23 gram
= 1,66057 x 10–24 gram
Satuan massa atom (sma) terlalu kecil sehingga tidak ada neraca di dunia yang mampu
menimbang massa atom. Berdasarkan hasil penghitungan massa atom ini Berzellius
kemudian mempublikasikan daftar massa atom unsur-unsur yang akurat. Perkembangan
sistem periodik unsur sebagai berikut:
1. Triade Dobereiner
Pada kenyataannya pengulangan sifat unsur tidak selalu terjadi pada unsur ke-8. Hal ini
ditunjukkan oleh Lothar Meyer (1864) yang melakukan pengamatan hubungan antara
kenaikkan massa atom dengan sifat unsur.
Meyer melihat pengulangan sifat unsur tidak selalu terjadi setelah 8 unsur. Berdasarkan kurva
tersebut ia melihat adanya keteraturan unsur-unsur dengan sifat yang mirip. Tahun 1870
Meyer mempublikasikan sistem periodiknya setelah sistem periodik Mendeleyev keluar.
Perbandingan massa atom dan volume atom.
Sumber: Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti.
a. Golongan
Golongan adalah susunan unsur-unsur dalam SPU ke arah tegak (vertikal). Secara garis
besar unsur-unsur dalam Tabel Periodik Modern dibagi dalam 2 golongan, yaitu:
1) Golongan Utama (A), meliputi:
golongan IA disebut golongan alkali;
golongan IIA disebut golongan alkali tanah;
golongan IIIA disebut golongan boron/aluminium;
golongan IVA disebut golongan karbon/silikon;
golongan VA disebut golongan nitrogen/fosfor;
golongan VIA disebut golongan oksigen/sulfur;
golongan VIIA disebut golongan halogen;
golongan VIIIA/O disebut golongan gas mulia/gasinert.
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk
ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom
secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat
secara kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak
antara inti dua atom identik yang terikat secara kovalen.
Energi Ionisasi
Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada
kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom
mempengaruhi besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara
inti dengan elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit
terluar semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron tersebut
semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil dari atas ke
bawah. Sedangkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan. Hal
ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik
antara inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula
untuk melepaskan elektron pada kulit terluar.
Energi ionisasi
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom
Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di puncak grafik yang
mengindikasikan bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya terjadi untuk unsur
golongan 1A yang berada di dasar kurva yang menunjukkan bahwa energi ionisasinya
kecil.Atom suatu unsur dapat melepaskan elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang
dibutuhkan untuk melepaskan elektron keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja
diperlukan energi yang lebih besar. Energi ionisasi semakin besar apabila makin banyak
elektron yang dilepaskan oleh suatu atom.
Afinitas Elektron
Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam
bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya
dan atom menjadi ion negatif. Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas
elektron berharga negatif apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan.
Ion negatif yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila
dalam proses penangkapan satu elektron, energi diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion
yang terbentuk bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur
maka ion yang ter bentuk semakin stabil.
Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A dan 8A mempunyai afinitas elektron
yang berharga positif. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit
menerima elektron. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena
unsur golongan ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan
bahwa afinitas elektron, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan dalam
satu golongan dari atas ke bawah, semakin positif.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur
untuk menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara
umum, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan,
dari atas ke bawah keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang
mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar juga semakin bertambah.
Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi semakin besar,
afinitas elektron makin besar dan makin negatif dan akibatnya kecenderungan untuk menarik
elektron semakin besar.
Elektronegatifitas