Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA IT Al Halimiyah


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Periodik Unsur
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit (3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menjelaskan konfigurasi 3.3.1 Menjelaskan bilangan kuantum
elektron dan pola konfigurasi 3.3.2 Menentukan bilangan kuantum suatu
elektron terluar untuk setiap unsur
golongan dalam tabel 3.3.3 Menjelaskan prinsip dan aturan
periodik penulisan konfigurasi elektron menurut
teori atom Bohr dan teori mekanika
kuantum
3.3.4 Menentukan konfigurasi elektron suatu
unsur
3.3.5 Menjelaskan sejarah perkembangan
SPU
3.3.6 Menentukan letak unsur dalam tabel
periodik berdasarkan konfigurasi
elektron
4.3 Menentukan letak suatu 4.3.1 Menyajikan hasil pengamatan dan
unsur dalam tabel periodik diskusi mengenai bilangan kuantum,
berdasarkan konfigurasi bentuk orbital, dan hubungan konfigurasi
elektron dengan letak unsur dalam tabel
elektron periodik
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan penerapan model pembelajaran discovery learning siswa dapat memiliki
sikap ingin tahu, disiplin, berpikir kritis, bertanggung jawab dan komunikatif dalam
menjelaskan konfigurasi elektron dan pola konfigurasi elektron terluar untuk setiap
golongan dalam tabel periodik dan menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik
berdasarkan konfigurasi elektron.

D. Materi Pembelajaran
Level Kognitif
No. Pengetahuan
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Faktual IPK
3.3.5
2 Konseptual IPK IPK
3.3.1 3.3.2
3.3.4
3 Prosedural IPK
3.3.3
3.3.6

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran : Saintifik
Model pembelajaran : Discovery Learning
Metode pembelajaran : Diskusi, presentasi, penugasan dan ceramah

F. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media:
 Power point
 Tabel Periodik Unsur
 Internet
2. Alat:
 Laptop
 Infocus
 Whiteboard dan Spidol
3. Sumber Belajar
 Sudarmo, Unggul dan Nanik Mitayani. 2016. Kimia Untuk SMA/ MA Kelas X.
Surakarta. Penerbit: Erlangga
 Rahardjo, Sentot Budi. 2018. Kimia Berbasis Eksperimen 1 untuk Kelas X SMA
dan MA. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1
Tahap Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Kegiatan Waktu
Kegiatan Orientasi 15 menit
Pendahuluan  Guru mengucapkan salam kepada peserta didik
 Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
sebelum belajar
 Guru memeriksa kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran dalam hal
kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk
serta keberhasilan kelas
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik
Apersepsi
 Guru mengaitkan materi pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan tema sebelumnya, yaitu: struktur
atom
“Sebelumnya kita sudah mempelajari model –
model atom dari teori yang paling sederhana
yang dikemukakan oleh John Dalton sampai
teori atom mekanika kuantum. Apakah kalian
masih ingat ide pokok dalam masing – masing
teori tersebut?sekarang kita akan membahas
lebih jauh tentang teori atom Niels Bohr dan teori
atom mekanika kuantum”
Motivasi
 Guru memberikan motivasi seperti: setelah
mempelajari ini akan meningkatkan rasa kagum
kita kepada kekuasaan Allah SWT yang telah
mengatur alam semesta ini dengan rapi. Seperti
perhatikan sekeliling kalian, matahari terbit dari
timur di pagi hari, bulan muncul pada malam
hari, bumi mengelilingi matahari dalam dua
belas bulan, dan banyak lagi keteraturan di alam
semesta ini. Begitulah anugerah Allah SWT
yang telah mengatur alam semesta ini dengan
rapi, bahkan sampai tingkat paling kecil pun,
elektron – elektron di alam semesta ini telah
diatur dengan rapi menurut bilangan
kuantumnya.
Kegiatan Inti Stimulus 105
 Guru membentuk kelompok diskusi menit
 Peserta didik mencermati tayangan yang
disajikan oleh guru berkaitan dengan bilangan
kuantum dan bentuk orbital.

Gambar 1

Gambar 2

Identifikasi Masalah
 Peserta didik mendiskusikan kaitan antara
kedua gambar tersebut dan hubungannya
dengan kedudukan suatu atom. Diharapkan
peserta didik bertanya “dimana kemungkinan
keberadaan elektron dalam orbital (bilangan
kuantum)?”
Mengumpulkan Data
 Peserta didik dipandu guru untuk diskusi
hubungan antara model atom Bohr dan
mekanika kuantum serta hubungannya dengan
bilangan kuantum dan aturan penulisan
konfigurasi elektron
Mengolah Data
 Peserta didik memahami dan mengkaji gambar
yang disajikan kemudian merumuskan
masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan
masalah dan berdiskusi menggali informasi dari
berbagai sumber yang telah disediakan.
 Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya
(untuk masing-masing peserta didik) dan hasil
diskusi kelompok pada LKS yang telah
disediakan
Verifikasi Data
 Guru memantau jalannya diskusi dan
membimbing peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusinya
 Masing – masing perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mengenai
bilangan kuantum dan aturan penulisan
konfigurasi elektron
Menyimpulkan Data
 Peserta didik lain diminta memberikan
tanggapan terhadap presentasi kelompok yang
presentasi
 Kelompok yang presentasi menerima pendapat
atau masukan dari peserta didik lain maupun
guru
 Peserta didik memperbaiki presentasi dan
membuat kesimpulan
Kegiatan  Guru bersama peserta didik menyimpulkan 15 menit
Penutup hasil diskusi mengenai bilangan kuantum,
aturan dan prinsip penulisan konfigurasi
elektron
 Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
tentang proses pembelajaran yang sudah
dilakukan
 Peserta didik menyimak penjelasan guru atas
rencana pembelajaran yang pertemuan berikut.
Peserta didik menjawab salam penutup
pelajaran dari guru
2. Pertemuan ke-2
Tahap Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Kegiatan Waktu
Kegiatan Orientasi 15 menit
Pendahuluan  Guru mengucapkan salam kepada peserta didik
 Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
sebelum belajar
 Guru memeriksa kesiapan peserta didik untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran dalam hal
kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk
serta keberhasilan kelas
 Guru memeriksa kehadiran peserta didik
Apersepsi
 Guru mengaitkan materi pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan tema sebelumnya, yaitu: bilangan
kuantum dan aturan penulisan konfigurasi
elektron. “Bagaimana menentukan keberadaan
elektron pada atom?” “Bagaimana kita bisa
mengenal dan mempelajari unsur – unsur yang
semakin banyak?”
Motivasi
 Guru memberikan motivasi bahwa konfigurasi
elektron digunakan sebagai acuan dalam
menentukan letak suatu unsur dalam sistem
periodik unsur. Sistem ini merupakan susunan
seluruh unsur – unsur kimia yang ada di alam
maupun unsur- unsur buatan. Penyusunan unsur
– unsur dalam sistem periodik dimaksudkan agar
unsur – unsur yang ada dapat dikenal dengan
mudah, baik penamaan, sifat – sifatnya, maupun
hubungan antar unsur yang satu dengan yang
lain.
Kegiatan Inti Stimulus 105
 Peserta didik mencermati tayangan yang menit
disajikan oleh guru berkaitan dengan
hubungan konfigurasi elektron dengan letak
unsur dalam tabel periodik unsur
Identifikasi Masalah
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
contohnya :
 Bagaimana aturan atau cara menata benda –
benda yang banyak dan beragam dalam suatu
lokasi?
 Adakah hubungan antara konfigurasi elektron
dengan letak unsur dalam SPU?
Mengumpulkan Data
 Guru membentuk kelompok diskusi
 Peserta didik dipandu guru untuk diskusi,
memanfaatkan buku teks atau browsing internet
(http://bit.ly/SPU_Mendeleev) guna
mengumpulkan informasi tentang sejarah
perkembangan SPU
 Peserta didik dipandu guru untuk diskusi,
memanfaatkan buku teks atau browsing internet
(http://bit.ly/golongandanperiode) guna
mengumpulkan informasi tentang hubungan
antara konfigurasi elektron dengan letak unsur
dalam SPU
Mengolah Data
 Peserta didik mengerjakan lembar kerja secara
diskusi kelompok agar dapat mengaitkan
informasi yang telah diperoleh pada saat
pengumpulan data
 Guru melakukan penilaian sikap
Verifikasi Data
 Peserta didik mendiskusikan kebenaran
penyelesaian masalah yang telah dikerjakan.
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
tentang
- Sejarah perkembangan SPU
- Hubungan antara konfigurasi elektron dengan
letak unsur dalam SPU
Menyimpulkan Data
 Peserta didik lain diminta memberikan
tanggapan terhadap presentasi kelompok yang
presentasi
 Kelompok yang presentasi menerima pendapat
atau masukan dari peserta didik lain maupun
guru
 Peserta didik memperbaiki presentasi dan
membuat kesimpulan
Kegiatan Penutup  Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil 15 menit
diskusi mengenai hubungan antara konfigurasi
elektron dengan letak unsur dalam SPU
 Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
tentang proses pembelajaran yang sudah
dilakukan
 Peserta didik menyimak penjelasan guru atas
rencana pembelajaran yang pertemuan berikut.
 Peserta didik menjawab salam penutup
pelajaran
dari guru

3. Ulangan Harian
-remedial
-pengayaan

H. Penilaian (terlampir)
1. Jenis/ teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1. Afektif Non tes Lembar observasi afektif
2. Kognitif Tes tertulis Soal evaluasi
3. Psikomotor Non tes Lembar observasi presentasi

2. Remedial
 Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian Kd-nya belum
tuntas
 Dalam pelaksanaan remedial, peserta didik hanya mengerjakan soal yang KD-nya
belum tuntas
 Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.

3. Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi tugas mempelajari cara penggolongan unsur IUPAC terbaru dengan
penomoran golongan 1-18 dengan mempelajari di link (http://bit.ly/18golongan)

Mengetahui Jakarta, 16 Juli 2018


Kepala SMA IT Al Halimiyah Guru Mapel Kimia

Abdul Manan, S. Pd. Siti Aulia Rahmah, S. Pd.


Lampiran 1 Materi Pembelajaran

Bilangan Kuantum
Dalam mekanika kuantum, setiap kulit terdiri atas satu atau beberapa sub kulit dan setiap
sub kulit terdiri atas satu atau beberapa orbital. Orbital dalam sub kulit mempunyai tingkat
energi yang sama. Orbital dari sub kulit berbeda tetapi dari kulit yang sama mempunyai tingkat
energi yang hampir sama.
Untuk menyatakan kedudukan, bentuk serta orientasi suatu orbital digunakan empat bilangan
kuantum sebagai berikut:
a. Bilangan kuantum utama (n)
Menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom
Lambang kulit : K L M N
Harga n :1 2 3 4

b. Bilangan kuantum azimuth (l)


Menyatakan sub kulit, nilai bilangan kuantum azimuth dihubungkan dengan bilangan
kuantum utama nilainya dari 0 sampai (n – 1)
Harga l : 0 1 2 3
Sub kulit : s p d f

c. Bilangan kuantum magnetik (m)


Menyatakan orbital, nilai m bergantung pada bilangan kuantum azimuth yaitu bilangan bulat
mulai dari –l sampai + l. Nilai m = -l 0 +1

d. Bilangan kuantum spins (s)


Menyatakan arah rotasi elektron, yaitu searah dan berlawanan arah dengan jarum jam, yaitu
s = +½ dan s = -½

Bentuk Orbital
Diagram orbital menunjukkan sebaran elektron dalam orbital – orbital pada suatu atom.
a. Orbital s
Orbital s berbentuk bola simetri yang menunjukkan bahwa elektron
memiliki kerapatan yang sama, jika jarak dari inti atom juga sama.
Semakin jauh letak elektron dari inti atom, kerapatannya semakin
rendah. Nilai bilangan kuantum utama suatu orbital memengaruhi
ukuran orbital. Semakin besar nilai bilangan kuantum utama, ukuran
orbitalnya juga semakin besar.

Gambar 1. Bentuk Orbital s


b. Orbital p
Bentuk orbital p seperti balon terpilin (cuping-dumbbell). Kepadatan elektron tidak tersebar
merata, melainkan terkonsentrasi dalam dua daerah yang terbagi sama besar dan terletak
pada dua sisi berhadapan dari inti yang terletak di tengah. Subkulit p terdiri atas 3 orbital,
tiap orbital mempunyai bentuk yang sama. Perbedaan ketiga orbital terletak pada arah, di
mana terkonsentrasinya kepadatan elektron. Biasanya orbital p digambarkan
menggunakan satu kumpulan sumbu x, y, dan z, sehingga diberi tanda px, py dan pz.

Gambar 2. Bentuk orbital px py pz

Pada subkulit p ini terdapat 3 nilai m (–1, 0, +1) sehingga terdapat 3 orientasi yang satu
dan lainnya membentuk sudut 90 o.

Gambar 3. Orbital p digambar menggunakan satu kumpulan sumbu xyz

c. Orbital d
Orbital d memiliki 5 orbital dengan bentuk yang kompleks dan orientasi yang berbeda.
Empat orbital pertama memiliki bentuk yang sama, sedangkan satu orbital memiliki bentuk
yang berbeda. Kelima orbital itu adalah dxy, dxz, dyz, dx2y2, dan dz2.
Untuk lebih jelas, perhatikan gambaran orbital subkulit d di bawah ini.

Gambar 4. bentuk orbital dxy, dxz, dyz, dx2y2, dan dz2


d. Orbital f
Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital
Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara.

Gambar 5. Bentuk orbital f

Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron merupakan cara penulisan yang menunjukan distribusi elektron suatu
atom.
1. Konfigurasi Elektron Berdasarkan Model Atom Bohr
Menurut model atom Bohr elektron-elektron mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Semakin jauh dari inti lintasan
elektron semakin besar tingkat energinya. Kulit yang paling dekat dengan inti diberi lambang
K, dan kulit berikutnya, L, M dan seterusnya. Tiap-tiap kulit elektron maksimal terisi elektron
sebanyak 2n2, dimana n adalah nomor kulit.

Tabel : Kulit dan jumlah elektron maksimal


Nomor Kulit Nama Kulit Jumlah Elektron Maksimum
1 K 2
2 L 8
3 M 18
4 N 32
5 O 50
6 P 72
7 Q 98

Pengisian elektron dimulai dari kulit K, kemudian L dan seterusnya, jumlah elektron di kulit
terluar disebut elektron valensi. Jumlah maksimal elektron valensi 8.
Contoh :
K L M N
3Li : 2 1 Elektron valensi = 1
12Mg : 2 8 2 Elektron valensi = 2
33As : 2 8 5 Elektron valensi = 5

2. Konfigurasi Elektron Berdasarkan Model Atom Mekanika Kuantum


Menurut model atom mekanika kuantum, kulit terdiri atas beberapa sub kulit, dan sub kulit
terdiri dari beberapa orbital. Dalam satu orbital maksimal terisi 2 elektron.
Tabel : Kulit dan sub kulit
Nomor Kulit Kulit Sub kulit Keterangan
1 K s s = sharp
2 L s, p p = principal
3 M s, p, d d = diffuse
4 N s, p, d, f f = fundamental

Tabel : Sub kulit dan orbital


Jumlah Jumlah elektron
Sub Kulit Diagram Orbital
Orbital maksimal
s
1 2
p
3 6
d
5 10
f
7 14

Konfigurasi elektron berdasarkan model atom mekanika kuantum didasarkan tiga aturan,
sebagai berikut:
a. Asas Aufbau
Pengisian elektron pada orbital dimulai dari subkulit dengan tingkat energi yang rendah
ketingkat energi yang lebih tinggi, sehingga atom pada tingkat energi minimum.
Urutan Tingkat Energi Orbital Atom
1s
2s 2p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 5p 5d 5f
6s 6p 6d
7s 7p

Urutan tingkat energi sub kulit sesai diagram tersebut adalah 1s 2s 3s 3p 4s 3d 4p 5s dan
seterusnya sesuai arah tanda panah.

b. Asas Larangan Pauli


Menyatakan bahwa tidak ada dalam satu atom terdapat dua electron yang harga keempat
bilangan kuantumnya sama.
Berdasarkan asas larangan Pauli jumlah electron yang menempati sebuah elektron paling
banyak 2 elektron dengan arah rotasi yang berlawanan.
= arah rotasi searah jarum jam

= arah rotasi berlawanan arah jarum jam

1
Contoh : 2He : 1s 2
Bilangan kuantum elektron pertama : n = 1 l = 0 m = 0 s = + 2
1
Bilangan kuantum elektron pertama : n = 1 l = 0 m = 0 s = - 2
c. Kaidah Hund
Pengisian elektron pada orbital dari satu subkulit mula-mula electron menempati orbital
secara sendiri-sendiri dengan spin yang parallel baru kemudian berpasangan.
Contoh :
2
8O : 1s 2s2 2p4
Beberapa catatan konfigurasi elektron
1. Menyingkat konfigurasi elektron
Konfigurasi elektron dapat disingkat dengan menggnakan unsur gas mulia yang terdekat.
Contoh :
1
11Na : [Ne] 3s

2. Kestabilan subkulit d yang terisi penuh atau setengah penuh


Terdapat beberapa penyimpangan pengisian electron berdasarkan asas aufbau dengan
yang ditemukan berdasarkan percobaan.
Contoh :
4 2 5 1
24Cr : [Ar] 3d 4s , berdasarkan percobaan : [Ar] 3d 4s
9 2 10 1
29Cu : [Ar] 3d 4s , berdasarkan percobaan : [Ar] 3d 4s

3. Konfigurasi Elektron Ion


Ion bermuatan (+) terbentuk dari atom netral dengan melepas electron sesuai muatan.
Elektron yang dilepas adalah elektron dari kulit terluar.
Contoh :
2 2 6 1
11Na : 1s 2s 2p 3s
+ 2 2 6
Na : 1s 2s 2p
Ion bermuatan (-) terbentuk dari atom netral yang menangkap elektron.
Contoh :
2 2 5
9F : 1s 2s 2p
F- : 1s2 2s2 2p6

Perkembangan Sistem Periodik Unsur


a. Hukum Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner melihat adanya kemiripan sifat di antara
beberapa unsur, lalu mengelompokkannya menurut kemiripan sifat yang ada. Ternyata tiap
kelompok terdiri atas tiga unsur, sehingga disebut Triade
Jika unsur-unsur dalam satu triade tersebut disusun menurut kenaikan massa atom-
atomnya, ternyata massa atom maupun sifat-sifat unsur yang kedua merupakan rata-rata
dari massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan ini memperlihatkan adanya
hubungan antara massa atom dengan sifat-sifat unsur.

Kelemahan pengelompokan ini terletak pada kenyataan bahwa jumlah unsur yang memiliki
kemiripan sifat tidak hanya 3 buah.

b. Hukum Oktaf Newlands


Tahun 1864, A.R. Newlands mengumumkan penemuannya yang disebut hukum Oktaf.
Unsur- unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Ternyata
unsur-unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur nomor 1 dengan 8, unsur nomor 2 dengan 9,
dst.) menunjukkan kemiripan sifat atau bisa dikatakan terjadi perubahan sifat unsur yang
teratur.
Kecenderungan tersebut dinyatakan sebagai hukum Oktaf Newland, yaitu: Jika unsur-unsur
disusun berdasarkan kenaikan massa atom maka sifat unsur tersebut akan berulang
setelah unsur kedelapan.

Pada saat daftar Oktaf Newlands disusun, unsur-unsur gas mulia belum ditemukan.
Ternyata pengelompokan ini hanya sesuai untuk unsur-unsur ringan (Ar rendah).
c. Hukum Mendeleyev
Tahun 1869, sarjana bangsa Rusia Dmitri Ivanovich Mendeleyev berdasarkan
pengamatannya terhadap 63 unsur yang sudah dikenal saat itu, menyimpulkan bahwa
sifat-sifat unsur fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Hal itu berarti jika unsur-unsur
disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, sifat-sifat tertentu akan berulang secara
periodik.
Mendeleyev juga membuat suatu daftar periodik unsur. Unsur-unsur yang mempunyai
persamaan sifat ditempatkan dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Dalam
mengelompokkan unsur-unsur, Mendeleyev lebih menekankan pada persamaan sifat unsur
dibandingkan dengan kenaikan massa atom relatifnya, sehingga terdapat tempat-tempat
kosong dalam tabel periodic tersebut. Tempat-tempat kosong ini yang kemudian
diramalkan akan diisi unsur-unsur yang waktu itu belum ditemukan. Di kemudian hari
ramalan itu terbukti dengan ditemukannya unsur- unsur yang mempunyai sifat- sifat yang
mirip sesuai ramalannya.
Kelemahan Tabel Periodik Mendeleyev sebagai berikut.
a. Penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya karena
mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu golongannya.
b. Masih banyak unsur yang belum dikenal pada masa itu sehingga dalam tabel terdapat
banyak tempat kosong
d. Tabel Periodik Modern
Tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik
sesuai kenaikan nomor atom. Tabel periodik modern yang disebut juga tabel periodik
bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Tabel periodik
modern ini dapat dikatakan sebagai penyempurnaan Tabel Periodik Mendeleyev.
Tabel periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal (golongan) yang disusun menurut
kemiripan sifat dan lajur horizontal (periode) yang disusun berdasarkan kenaikan nomor
atomnya.
a. Lajur vertikal (golongan) ditulis dengan angka Romawi terdiri atas 18 golongan.
1. Golongan A (Golongan Utama)
Gol. IA : Alkali Gol.VA : Nitrogen
IIA : Alkali Tanah VIA : Kalkogen
IIIA : Aluminium VIIA : Halogen
IVA : Karbon VIIIA (0): Gas Mulia

2. Golongan Transisi/Golongan Tambahan (Golongan B), terbagi atas:


a. Golongan Transisi (Gol. B), yaitu : IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB (VIII), IB, dan IIB.
b. Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
(1) Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La).
(2) Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89 Ac).
Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu unsur-
unsur Lantanida. Demikian juga pada periode 7 yaitu unsur-unsur Aktinida. Supaya tabel
tidak terlalu panjang, unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah
sistem periodik.
Golongan B terletak di antara Golongan IIA dan IIIA. Unsur-unsur yang berada dalam satu
golongan mempunyai persamaan sifat karena mempunyai elektron valensi (electron di kulit
terluar) yang sama.

Golongan dan Periode


Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode yang disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom dan jumlah tingkat energi tertinggi. Sistem periodik modern terdiri atas 7
periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.
Golongan, yaitu kolom vertikal pada tabel periodik yang disusun berdasarkan kemiripan sifat
dan elektron valensi. Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem
periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:

 Unsur golongan utama adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada
sub tingkat energi s atau p dimana unsur-unsurnya terdiri dari logam alkali, alkali tanah,
dan gas mulia. Unsur-unsur tersebut adalah unsur yang berada pada golongan A yaitu
terdiri dari golongan IA sampai golongan VIIIA.
 Unsur golongan Transisi
Unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B disebut unsur golongan transisi
atau unsur peralihan. Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Semua golongan transisi
adalah unsur blok-d yang berarti bahwa elektronnya terisi sampai orbit d. Unsur-unsur
tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur
yang dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan
golongan IIIA
Menentukan letak golongan dan periode
Golongan ditentukan berdasarkan jumlah elektron valensi.
Golongan utama (golongan A) ditentukan berdasarkan sub tingkat energi p dan s Golongan
transisi (golongan B) ditentukan berdasarkan sub tingkat energi d
Periode ditentukan berdasarkan jumlah tingkat energi tertinggi atau bilangan kuantum utama
(n) tertinggi.
Contoh : jumlah elektron valensi 3

21X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 golongan B


Tingkat energi terluar (periode)

sehingga, unsur X terletak pada golongan IIIB dan periode 4

** Jika jumlah elektron valensinya 8, 9, dan 10 maka golongan VIIIB


Jika jumlah elektron valensinya 11 maka golongan IB
Jika jumlah elektron valensinya 12 maka golongan IIB
Lampiran 2 Instrumen Penilaian

1. Penilaian Afektif

Nama Satuan Pendidikan : SMA IT Al Halimiyah


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia

Kejadian/ Tindak
No. Waktu Nama Butir Sikap +/-
Perilaku Lanjut
1
2
3
4

2. Penilaian Psikomotorik (Presentasi)

Nama Satuan Pendidikan : SMA IT Al Halimiyah


Tahun Pelajaran : 2018/2019
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia

Kelengkapan Kemampuan
Nama Penulisan Materi Total Nilai
No. Materi Presentasi
Siswa Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

total skor
nilai akhir
KISI – KISI ULANGAN HARIAN
MATA PELAJARAN KIMIA
SMA KELAS X
Nama Sekolah : SMA IT Al Halimiyah Tahun Ajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Kimia Jumlah Soal : 10 butir
Kurikulum : 2013 Penyusun : Siti Aulia Rahmah, S. Pd.

Level No. Bentuk


Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
3.3 Menjelaskan Peserta didik dapat menjelaskan konsep bilangan L1 1 PG
konfigurasi elektron kuantum berdasarkan pernyataan yang diberikan dengan
dan pola konfigurasi tepat
Bilangan
elektron terluar Peserta didik dapat menentukan jumlah elektron pada L1 2 PG
kuantum
untuk setiap salah satu orbital dengan tepat
golongan dalam Peserta didik dapat menentukan harga keempat bilangan L2 3 PG
tabel periodik kuantum suatu unsur
Hubungan Peserta didik dapat menentukan konfigurasi elektron L1 4 PG
konfigurasi suatu unsur dengan menggunakan model atom Bohr
elektron dengan Peserta didik dapat menentukan diagram orbital yang L2 5 PG
letak unsur dalam sesuai dengan prinsip Aufbau dan aturan hund
SPU Peserta didik dapat memperkirakan konfigurasi elektron L2 6 PG
yang sesuai berdasarkan tabel periodik yang diberikan
Peserta didik dapat menentukan konfigurasi elektron serta L2 7 PG
letak suatu atom dalam tabel periodik unsur
Peserta didik dapat menganalisis konfigurasi elektron dari L3 8 PG
atom yang belum ditemukan berdasarkan beberapa
parameter yang diberikan.
Peserta didik dapat menganalisis pernyataan yang paling L3 9 PG
tepat berdasarkan data konfigurasi elektron yang
diberikan
Peserta didik dapat menganalisis pernyataan yang paling L3 10 PG
tepat berdasarkan diagram orbital yang diberikan
3. Penilaian Kognitif

Soal Pilihan Ganda


Pilihlah satu jawaban yang menurut Anda paling benar!

1. Perhatikan beberapa pernyataan tentang bilangan kuantum dari elektron yang


berpasangan dalam satu orbital berikut.
(1) Memiliki bilangan kuantum utama yang berbeda
(2) Memiliki bilangan kuantum azimuth yang sama
(3) Memiliki bilangan kuantum magnetik yang berbeda
(4) Memiliki bilangan kuantum spin yang berbeda
Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. (1) dan (2) d. (2) dan (4)
b. (1) dan (4) e. (3) dan (4)
c. (2) dan (3)

Kunci Jawaban: d

2. Jumlah elektron maksimum yang menempati orbital d adalah. . . .


a. 2 b. 3 c. 6 d. 7 e. 10

Kunci Jawaban: e

3. Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir yang dimiliki oleh unsur kadmium
dengan nomor atom 48 adalah . . . .
a. n = 5, l = 0, m = 0, s = + ½
b. n = 5, l = 2, m = +2, s = - ½
c. n = 4, l = 0, m = 0, s = - ½
d. n = 4, l = 1, m = +1, s = + ½
e. n = 4, l = 2, m = +2, s = - ½

Kunci Jawaban: e

4. Konfigurasi elektron atom menurut Niels Bohr adalah. . . .


a. 2 8 9 d. 2 8 2 7
b. 2 9 8 e. 2 8 18 8 3
c. 2 8 8 1

Kunci Jawaban: c

5. Tabel pengisian elektron ke dalam orbital:

1 [Ar] ↿ ↿ ↿ ↿ ↿ ↿⇂

2 [Ar] ↿⇂ ↿ ↿ ↿ ↿

3 [Ar] ↿⇂ ↿⇂ ↿ ↿ ↿ ↿⇂

4 [Ar] ↿⇂ ↿⇂ ↿ ↿

Pengisian elektron yang sesuai dengan prinsip Aufbau dan aturan Hund adalah nomor .
...
a. 1 dan 2 d. 2 dan 3
b. 1 dan 3 e. 2 dan 4
c. 1 dan 4

Kunci Jawaban: b

6. Perhatikan tabel periodik berikut.

Konfigurasi elektron unsur Q yang paling sesuai adalah . . . .


a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4p3
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p1
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p6 5s2 5p3
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 5s1

Kunci Jawaban: c

7. Diberikan suatu unsur dengan notasi:

Konfigurasi elektron unsur X beserta letaknya dalam sistem periodik adalah ....
a. [Ar] 4s2 3d5 4p2 . gol IVA periode 3
b. [Ar] 4s2 3d4 4p3 . gol VB periode 3
c. [Ar] 4s2 3d5 . gol VIIB periode 4
d. [Ar] 4s2 3d6 . gol VIIIB periode 4
e. [Ar] 4s2 3d5 4p1 . gol IIIB periode 4

Kunci Jawaban: d

8. Saat ini, unsur terakhir pada golongan VIIIA adalah radon, Rn (Z= 86). Berdasarkan
prinsip Aufbau, perkiraan konfigurasi elektron unsur berikutnya pada golongan VIIIA jika
berhasil ditemukan atau disintesis adalah...
a. [Rn] 6s2 4f14 5d10 6p6
b. [Rn] 7s2 5f14 6d10 7p6
c. [Rn] 7s2 6f14 6d10 7p6
d. [Rn] 7s2 6d10 7p6
e. [Rn] 7s2 7f14 7d10 7p6
Kunci Jawaban: b
9. Unsur Z mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2 dan jumlah
neutron 40. Pernyataan yang benar mengenai unsur tersebut adalah . . . .
a. Berisoton dengan unsur n
b. Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir: n = 4, l = 1, m = 0, dan s = +½
c. Mempunyai jumlah elektron valensi 2
d. Mempunyai lambang unsur
e. Mempunyai nomor atom 72

Kunci Jawaban: b

10. Diketahui diagram orbital pada subkulit terakhir dari unsur X pada periode keempat saat
melepas 3 elektron adalah sebagai berikut.

↿⇂ ↿ ↿ ↿ ↿

Pernyataan berikut yang tidak tepat adalah . . . .


a. bersifat logam dengan titik leleh tinggi
b. dengan ion fosfat membentuk XPO4
c. mempunyai 24 proton
d. mempunyai nomor atom 27
e. terletak pada golongan VIIIB bagian tengah

Kunci Jawaban: d

jumlah betul
skor
jumlah soal

Anda mungkin juga menyukai