0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan1 halaman
Ketiga dokumen tersebut membahas tentang eksperimen kimia yang melibatkan titrasi asam basa, pengukuran laju reaksi, dan hidrolisis garam. Titrasi asam basa melibatkan titrasi larutan NaOH terhadap HCl dengan indikator fenolftalein. Pengukuran laju reaksi melibatkan pengukuran waktu reaksi larutan Na2S2O3 dengan HCl pada berbagai konsentrasi. Hidrolisis garam melibatkan uji lar
Ketiga dokumen tersebut membahas tentang eksperimen kimia yang melibatkan titrasi asam basa, pengukuran laju reaksi, dan hidrolisis garam. Titrasi asam basa melibatkan titrasi larutan NaOH terhadap HCl dengan indikator fenolftalein. Pengukuran laju reaksi melibatkan pengukuran waktu reaksi larutan Na2S2O3 dengan HCl pada berbagai konsentrasi. Hidrolisis garam melibatkan uji lar
Ketiga dokumen tersebut membahas tentang eksperimen kimia yang melibatkan titrasi asam basa, pengukuran laju reaksi, dan hidrolisis garam. Titrasi asam basa melibatkan titrasi larutan NaOH terhadap HCl dengan indikator fenolftalein. Pengukuran laju reaksi melibatkan pengukuran waktu reaksi larutan Na2S2O3 dengan HCl pada berbagai konsentrasi. Hidrolisis garam melibatkan uji lar
1. Buret 1. Tabung reaksi 1. Plat tetes 2. Statif & Klem 2. Rak tabung reaksi 2. Pipet tetes 3. Gelas Ukur 3. Gelas ukur 3. Lakmus merah 4. Gelas Kimia 4. Batang pengaduk 4. Lakmus biru 5. Labu Erlenmeyer 5. StopWatch 5. Indikator universal 6. Pipet tetes 7. Corong Bahan Bahan 1. Larutan Na2S2O3 0,1 M; ; 0,3 M; dan 0,5 M 1. Soda kue (NaHCO3) Bahan 2. Larutan HCl 0,1 M 2. Larutan garam dapur (NaCl) 1. Larutan NaOH X M 2. Larutan HCl 0,1 M Prosedur Kerja Prosedur Kerja 3. Indikator PP (Fenolftalein) Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju 1. Siapkan plat tetes dan letakkan Reaksi potongan kertas lakmus merah dan Prosedur Kerja biru pada setiap lekukan 1. Pasang buret pada klem dan statif yang 1. Masukkan 5 mL Na2S2O3 0,1 M dalam 2. Tetesi kertas lakmus pada masing – telah disediakan gelas kimia masing lekukan dengan larutan uji 2. Isi buret dengan larutan NaOH X M 2. Taruh kertas putih yang sudah diberi yang telah disediakan sampai tanda batas miniskus tanda X di bawah gelas kimia yang berisi 3. Dengan cara yang sama, uji pula 3. Masukkan 25mL larutan HCl 0,1 M ke Na2S2O3 larutan garam dengan kertas dalam labu erlenmeyer yang bersih dan 3. Masukkan 5mL HCl 0,1 M ke dalam gelas indikator universal kering. kimia yang berisi Na2S2O3, nyalakan 4. Amati dan catat perubahan warna 4. Tambahkan 3 tetes indikator PP ke dalam stopwatch kertas lakmus pada lembar labu erlenmeyer tersebut 4. Catat waktu yang dibutuhkan hingga pengamatan berikut, serta baca pH 5. Lakukan titrasi asam basa hingga terjadi tanda X tidak terlihat yang terukur melalui kertas indikator perubahan warna pada larutan 5. Ulangi prosedur yang sama dengan universal 6. Catat volume NaOH yang dibutuhkan mengganti Na2S2O3 0,3 M dan 0,5 M hingga terjadi perubahan warna indikator 6. Catat seluruh hasil percobaan pada tabel 7. Ulangi langkah 3 – 6 sebanyak dua kali data pengamatan 8. Catat seluruh hasil percobaan pada tabel data pengamatan