Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IDENTITAS
1. Sekolah : SMA NEGERI 1 TALANG UBI
2. Mata Pelajaran : KIMIA
3. Kelas/Semester : X/1
4. Materi Pokok : Sistem Periodik Unsur
5. Alokasi Waktu : 3 × 45 menit

B. KOMPETENSI INTI
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli(gotong
royong,kerjasama,toleran,damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak dilingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar,bangsa,negara,kawasan regional,dan kawasan internasional.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KD3 KD4
3.3. Menjelaskan konfigurasi elektron 4.3 Menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik
dan pola konfigurasi elektron berdasarkan konfigurasi elektron
terluar untuk setiap golongan dalam
tabel periodik

IPK IPK
3.3.1. Memahami prinsip dan aturan 4.3.1. Menentukan hubungan konfigurasi elektron dengan
penulisan konfigurasi elektron letak unsur dalam tabel periodik
3.3.2. Menuliskan konfigurasi elektron
dan diagram orbital suatu unsur.
3.3.3. Menentukan bilangan kuantum
suatu unsur
3.3.4. Menjelaskan bentuk orbital.
3.3.5. Menjelaskan perkembangan tabel
periodik
3.3.6. Menjelaskan hubungan konfigurasi
elektron dengan letak unsur dalam
tabel periodik.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik mampu menjelaskan konfigurasi
elektron dan pola konfigurasi elektron terluar untuk setiap golongan dalam tabel periodik dan
menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron dengan
mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotong
royong) dan kejujuran (integritas) .

E. MATERI PEMBELAJARAN
 Konfigurasi elektron dan diagram orbital
 Bilangan kuantum
 Bentuk orbital
 Perkembangan tabel periodik
 Hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik

F. PENDEKATAN, METODE DAN MODELPEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
3. Model : Discovery learning

G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media/ Alat : LCD, papan tulis, dan Spidol
2. Bahan ajar : Tabel Periodik Unsur, gambar perkembangan tabel periodik unsur.

H. SUMBER BELAJAR
 Haris, A Watoni dkk. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Yrama Widya. 2017
 Rahayu, Sri Ningsih. Dkk. Kimia SMA/MA Kelas X. Bumi Aksara. 2014

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3.1. Memahami prinsip dan aturan penulisan konfigurasi elektron
3.3.2. Menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital suatu unsur.
3.3.3. Menentukan bilangan kuantum suatu unsur
3.3.4. Menjelaskan bentuk orbital.
Nilai Estimasi
No Tahap Kegiatan
Karakter Waktu
1 Pendahulu a. Guru memberi salam dan berdoa sebelum Religiositas 10’
an pembelajaran dimulai, dilanjutkan mengecek (kegiatan
berdoa)
kehadiran peserta didik.
Gotong
b. Guru meminta peserta didik untuk mengecek royong
kebersihan kelas secara bersama-sama, minimal Disiplin
sekitar tempat duduknya tidak ada sampah. (kehadiran)

c. Guru memberi apersepsi mengenai kedudukan


elektron berdasarkan pemahaman mengenai teori
atom Bohr dan mekanika kuantum.
d. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai
berkaitan dengan cara menuliskan konfigurasi
elektron dan menentukan bilangan kuantum suatu
unsur.
e. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi.
f. Guru menyampaikan metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas
materi konfigurasi elektron dan bilangan kuantum.

2 Inti 115’
Stimulasi a. Guru meminta siswa untuk mengamati cara penulisan Proaktif
konfigurasi elektron yang terdapat pada tabel
periodik unsur.
b. Guru meminta siswa untuk mengamati harga 4
bilangan kuantum dan bentuk orbital dari beberapa
unsur.
Identifikasi Pada kegiatan ini diharapkan muncul pertanyaan- Mandiri
Masalah pertanyaan kritis dari peserta didik/guru, antara lain: (Berpikir
a. Bagaimana cara menuliskan konfigurasi elektron Kritis)
dari suatu unsur ?
b. Bagaimana cara menentukan 4 bilangan kuantum
dan bentuk orbital dari suatu unsur ?
Pengumpul a. Peserta didik dengan teliti membaca artikel atau Teliti
an data buku ajar untuk mencari tentang cara penulisan
konfigurasi elektron menggunakan prinsip aufbau,
aturan Hund, dan asa larangan Pauli.
b. Peserta didik dengan teliti membaca artikel
atau buku ajar untuk cara menentukan 4
bilangan kuantum dan bentuk orbital dari
suatu unsur.
c.
Pengolah- a. Guru membimbing peserta didik untuk proaktif Proaktif
an data dan responsif dalam diskusi tentang cara penulisan Responsif
konfigurasi elektron menggunakan prinsip aufbau, Bekerja
aturan Hund, dan asa larangan Pauli. sama
b. Guru membimbing peserta didik untuk proaktif
dan responsif dalam diskusi tentang menentukan
4 bilangan kuantum dan bentuk orbital dari
suatu unsur.
Verifikasi a. Peserta didik diminta untuk menuliskan konfigurasi Kritis
(Pembukti elektron dari suatu unsur.
an)
b. Peserta didik diminta untuk menentukan harga 4
bilangan kuantum dan bentuk orbital dari unsur.

Generalisa a. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan Kemandirian


-si tentang cara menuliskan konfigurasi elektron dari (Kreatif)
suatu unsur.
b. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang cara untuk menentukan harga 4 bilangan
kuantum dan bentuk orbital dari unsur.
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview Kemandirian 10’
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Religius
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui
ketercapaian indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk
menentukan konfigurasi elektron, dan harga 4
bilangan kuantum.
d. Berdoa dan memberi salam

PertemuanKedua
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3.5. Menjelaskan perkembangan tabel periodik

Estimasi
No Tahap Kegiatan Nilai Karakter
Waktu
1 Pendahulua a. Guru memberi salam dan berdoa sebelum Religius 10’
n pembelajaran dimulai, dilanjutkan mengecek Gotong
kehadiran peserta didik. royong
b. Guru meminta peserta didik untuk mengecek Disiplin
kebersihan kelas secara bersama-sama, minimal
sekitar tempat duduknya tidak ada sampah.
c. Guru memberi apersepsi mengenai keberadaan
unsur-unsur di alam yang jumlahnya sangat banyak.
d. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai
berkaitan dengan perkembangan sistem periodik
unsur
e. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi.
f. Guru menyampaikan metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi sistem periodik unsur.

2 Inti 135’
Stimulasi a. Peserta didik diminta untuk mengamati sistem periodik Rasa ingin
modern yang di tampilkan guru. Guru dapat memancing tahu
rasa ingin tahu siswa

Identifikasi Pada kegiatan ini diharapkan muncul pertanyaan-


masalah pertanyaan kritis dari peserta didik/guru, antara lain:
a) Apa yang menjadi dasar penyusunan unsur-unsur
dalam tabel periodik unsur?

Pengumpul a. Peserta didik dengan teliti mencari dan Teliti


an data mengumpulkan data/informasi tentang dasar-dasar Jujur
penyusunan unsur dalam tabel periodik. Rasa ingin
tahu
Pengolahan a. Peserta didik bekerja sama dengan kelompoknya Bekerja
data untuk mendiskusikan tentang dasar-dasar sama
penyusunan unsur dalam tabel periodik. Kritis
b. Peserta didik diarahkan untu menganalisis Mandiri
informasi apa saja yang dapat diperoleh dari tabel
periodik.
c. Guru dapat menanyakan apa makna dari
informasi-informasi yang terkandung dalam tabel
periodik.
Verifikasi Perwakilan kelompok diminta untuk menyampaikan Kritis
(Pembukti- hasil diskusinya tentang dasar pengelompokkan unsur
an)
dalam tabel periodik

Generalisasi Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan Kemandirian


dasar penempatan unsur-unsur dalam satu periode dan (Kreatif)
satu golongan
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview Kemandirian 10’
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Religius
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui
ketercapaian indikator
c. Berdoa dan memberi salam

Pertemuan Ketiga
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3.7. Menjelaskan hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik.
4.3.1. Menentukan hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik

Estimasi
No Tahap Kegiatan Nilai Karakter
Waktu
1 Pendahulua a. Guru memberi salam dan berdoa sebelum Religius 10’
n pembelajaran dimulai, dilanjutkan mengecek Gotong
kehadiran peserta didik. royong
b. Guru meminta peserta didik untuk mengecek Disiplin
kebersihan kelas secara bersama-sama, minimal
sekitar tempat duduknya tidak ada sampah.
c. Guru memberi apersepsi mengenai materi
konfigurasi elektron yang sudah dipelajari
sebelumnya.
d. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai
berkaitan dengan hubungan konfigurasi elektron
dengan letak unsur dalam tabel periodik.
e. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi.
f. Guru menyampaikan metode pembelajaran dan
teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi sistem periodik unsur.

2 Inti 135’
Stimulasi a. Peserta didik diminta untuk mengamati sistem periodik Rasa ingin
modern yang di tampilkan guru. tahu
b. Peserta didik diminta untuk mengamati beberapa
konfigurasi elektron yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya dan letak unsur tersebut dalam
sistem periodik unsur.
Identifikasi Pada kegiatan ini diharapkan muncul pertanyaan-
masalah pertanyaan kritis dari peserta didik/guru, antara lain:

Bagaimana hubungan konfigurasi elektron dan letak


unsur dalam sistem periodik unsur?

Pengumpul b. Peserta didik dengan teliti mencari dan Teliti


an data mengumpulkan informasi tentang hubungan Jujur
konfigurasi elektron dan letak unsur dalam sistem Rasa ingin
periodik unsur. tahu
Pengolahan a. Peserta didik bekerja sama dengan kelompoknya Bekerja
data untuk mendiskusikan tentang hubungan sama
konfigurasi elektron dan letak unsur dalam sistem Kritis
periodik unsur. Mandiri
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan kembali
konfigurasi elektron dari suatu unsur.
c. Peserta didik diajak untuk menelaah konfigurasi
elektron terluar dan kaitannya dengan letak unsur
dalam tabel periodik.
Verifikasi Peserta didik diminta untuk menentukan konfigurasi Kritis
(Pembukti- elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik.
an)
Generalisasi Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan Kemandirian
cara menentukan konfigurasi elektron dengan letak (Kreatif)
unsur dalam tabel periodik
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview Kemandirian 10’
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Religius
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui
ketercapaian indikator
c. Guru meminta siswa untuk praktik menentukan
letak unsur berdasarkan konfigurasi elektron unsur
tersebut.
d. Berdoa dan memberi salam

J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Jurnal sikap
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis dan Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja (Praktik)
*
) coret yang tidak perlu

2. Bentuk Penilaian:
a. Jurnal : lembar jurnal guru mata pelajaran
b. Tes tertulis : uraian
c. Penugasan : lembar penilaian penugasan
d. Projek : lembar penilaian unjuk kerja

3. Instrumen Penilaian (terlampir)

Mengetahui, Talang Ubi, 14 Juli 2022


Kepala SMA Negeri 1 Talang Ubi, Guru Mata Pelajaran Kimia

Jainul Abidin, S.Pd., M.Pd. Wulan Fitrianti, S. Pd., Gr


NIP. 196410251992031003 NIP. 198605052019032015
LAMPIRAN :
A. Bahan Ajar

Sistem Periodik Unsur

A. Konfigurasi Elektron
1. Konfigurasi elektron dengan model atom Bohr
Menurut model atom Niels Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Kulit yang paling dekat dengan inti
diberi lambang K, kulit kedua diberi lambang L, kulit ketiga M, dan seterusnya. Tiap-tiap
kulit elektron hanya dapat ditempati maksimum 2n2 elektron, n adalah nomor kulit.
Pengisian atau penyebaran elektron pada kulit atom dinamakan konfigurasi elektron.
Nomor Nama Kulit Jumlah elektron maksimum
Kulit
1 K 2 elektron
2 L 8 elektron
3 M 18 elektron
4 N 32 elektron
5 O 50 elektron
6 P 72 elektron
7 Q 98 elektron

Contoh konfigurasi elektron 12Mg = 2)8)2


11Na = 2)8)1
Dari susunan konfigurasi elektron tersebut dapat diketahui jumlah kulit yang dimiliki suatu
atom serta jumlah elektron pada masing-masing kulit. Jumlah elektron terluar yang
menempati kulit terluar disebut elektron valensi.

2. Konfigurasi elektron dengan teori mekanika kuantum


Elektron-elektron suatu atom terdistribusi dalam orbital-orbital pada kulit utama dan
subkulitnya. Cara penulisan yang menunjukkan distribusi elektron ini disebut konfigurasi
elektron. Konfigurasi elektron berdasarkan model atom mekanika kuantum didasarkan pada
tiga aturan, yaitu asas aufbau, asas larangan pauli, dan kaidah hund.
a. Asas Aufbau
Asas aufbau menyatakan bahwa:
“pengisian elektron dalam orbital dimulai dari orbital dengan tingkat energi paling
rendah. Setelah penuh, pengisian berlanjut ke orbital yang tingkat energinya satu
tingkat lebih tinggi. Demikian seterusnya hingga semua elektron menempati orbital”
Skema urutan pengisian orbital
Urutan pengisian elektron dalam orbital dari tingkat energi rendah adalah
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p . . . . .
b. Asas larangan pauli
Asas larangan pauli menyatakan bahwa:
“Tidak ada dua buah elektron dalam orbital yang sama memiliki keempat bilangan
kuantum yang sama.”
Berdasarkan larangan pauli itu, jumlah elektron yang menempati orbital paling banyak
dua elektron dengan arah rotasi yang berlawanan. Dengan demikian jumlah elektron
maksimum yang menempati suatu subkulit dapat dinyatakan dengan rumus:

Jumlah elektron maksimum = 2 × jumlah orbital dalam sub kulit

Sehingga jumlah maksimum elektron yang menempati suatu orbital adalah


Jenis orbital Jumlah orbital Jumlah
dalam subkulit maksimum
S 1 2
P 3 6
D 5 10
F 7 14

c. Kaidah Hund
Friedrich Hund menyatakan aturan untuk menggambarkan arah rotasi elektron. Aturan
ini dikenal dengan kaidah Hund, yang berbunyi:
“Elektron-elektron yang berada disuatu orbital akan menempati orbital yang kosong
dengan arah rotasi sejajar. Setelah itu, elektron-elektron lainnya menempati orbital
tersebut dengan arah rotasi yang berlawanan.”
d. Penulisan konfirgurasi elektron
Penulisan konfigurasi elektron dapat ditulis secara panjang dan dapat ditulis secara
singkat. Penulisan konfigurasi elektron secara singkat dapat didasarkan pada konfigurasi
gas mulia.
Unsur Konfigurasi Elektron Penyingkatan
7 N 1s2 2s2 2p3 [He] 2s2
12Mg 1s2 2s2 2p63s2 [Ne] 3s2
35 Br 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5 [Ar] 4s2 3d10 4p5
48 Cd 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 [Kr] 5s2 4d10
56 Ba 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s24d10 5p6 6s2 [Xe] 6s2
87 Fr 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 5d10 6p6 7s1 [Ra] 7s1

e. Pengecualian konfigurasi elektron dalam subkulit d dan f


Kestabilan suatu orbital dipengaruhi oleh sifat orbitalnya. Elektron dalam subkulit d
akan lebih stabil apabila subkulit d berisi elektron penuh atau setengah penuh. Untuk
mencapai kestabilan, satu elektron valensi dari subkulit s berpindah ke subkuli d.
penyimpangan juga terjadi pada subkulit f. Tingkat energi subkulit f sangat berdekatan
dengan subkulit d sehingga satu atau dua elektron dari subkulit f berpindah ke subkulit
d. orbital yang ditempati elektron secara maksimum disebut orbital penuh. Orbital yang
ditempati elektron sebanyak setengah dari jumlah maksimum disebut elektron setengah
penuh.
Atom Nomor atom Konfigurasi elektron (belum stabil) Konfigurasi elektron (stabil)
Cr 24 [Ar] 4s 3d
2 4
[Ar] 4s1 3d5
Cu 29 [Ar] 4s2 3d9 [Ar] 4s1 3d10
Mo 42 [Kr] 5s2 4d4 [Kr] 5s1 4d5
Ag 47 [Kr] 5s2 4d9 [Kr] 5s1 4d10
Au 79 [Xe] 6s2 4f14 5d9 [Xe] 6s1 4f14 5d10

B. Bilangan Kuantum
Untuk menentukan kedudukan dan posisi elektron dalam atom ditentukan oleh bilangan
kuantum, yang merupakan hasil perhitungan persamaan Schrodinger. Ada empat bilangan
kuantum yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), bilangan kuantum
magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s). Bilangan kuantum utama, azimut dan magnetik
menyatakan posisi suatu elektron dalam suatu atom sedangkan bilangan kuantum spin
menyatakan arah rotasi elektron.
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama menyatakan bentuk ukuran dan tingkat energi orbital. Semakin
besar n maka semakin besar orbitalnya. Nilai n dari bilangan kuantum utama dimulai dari
1,2,3,4, . . . Bilangan kuantum utama dinyatakan dengan lambang kulit K untuk n =1, kulit L
untuk n= 2, kulit M untuk n = 3, kulit N untuk n= 4 dan seterusnya.
2. Bilangan kuantum azimut (l)
Bilangan kuantum azimut menyatakan bentuk orbital satu atau lebih orbital dengan nilai n
dan l sama disebut subkulit. Subkulit-subkulit tersebut diberi nama s (sharp), p (principal),
d(diffuse), dan f(fundamental). Setiap sub kulit mempunyai nilai bilangan kuantum azimuth
yang berbeda-beda. Nilai-nilai bilangan kuantum azimut dikaitkan dengan nilai bilangan
kuantum utamanya.
l = n-1

Subkulit Azimut (l)


s 0
p 1
d 2
f 3
3. Bilangan kuantum magnetik
Daerah kebolehjadiaan ditemukannya elektron disebut orbital. Bilangan kuantum magnetik
menggambarkan orientasi orbital. Nilai bilangan kuantum magnetik (m) bergantung pada
harga bilangan kuantum azimut (l), yaitu dari –l sampai +l. Berikut harga m untuk setiap
subkulit.
Subkulit l Harga m Jumlah orbital
S 0 0 1
P 1 -1, 0, +1 3
D 2 -2, -1, 0, +1, +2 5
F 3 -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 7

Orbital biasanya digambarkan dalam kotak segiempat seperti gambar:

Orbitasl s Orbital p Orbital d Orbital f

4. Bilangan kuantum spin (s)


Elektron saat mengelilingi inti akan berputar pada sumbunya dan perputaran elektron akan
menimbulkan medan magnet. Arah perputaran eletron yang mungkin adalah searah jarum
jam atau berlawanan arah jarum jam. Bilangan kuantum spin menyatakan ke arah mana
elektron berputar. Jika arah putaran elektron berlawanan maka elektron akan berlaku sebagai
kutub magnet yang berlawanan, jadi akan tarik menarik. Akan tetapi jika arah putaran searah
maka elektron akan tolak menolak. Sehingga satu orbital maksimal hanya berisi dua elektron
+1 −1
masing-masing mempunyai harga s = (searah jarum jam) atau s = (berlawanan arah
2 2
+1
jarum jam). Elektron digambarkan dengan tanda panah. Harga s = digambarkan dengan
2
−1
tanda panah keatas ↑ dan s = digambarkan dengan tanda panah ke bawah ↓
2

C. Bentuk orbital
Orbital yang terletak dalam subkulit diberi nama sesuai dengan nama subkulit tersebut. Berikut
ini penjelasan mengenai bentuk orbital dan orientasi orbital.
1. Orbital s
Orbital yang paling sederhana adalah orbital s. Orbital s berbentuk bola simetris. Hal ini
berarti pada setiap jarak yang sama dari inti atom selalu ditemukan rapatan elektron yang
sama. Semakin jauh dari inti atom, rapatan elektronnya semakin rendah.

Bentuk orbital s
Semua bentuk orbital s, baik 1s, 2s, maupun 3s dan seterusnya semuanya berbentuk bola
tetapi berbeda ukurannya. Semakin besar harga bilangan kuantum semakin besar pula
ukuran orbitalnya.
2. Orbital p
Rapatan elektron orbital p terdistribusi pada bagian yang paling berlawanan dengan inti
atom. Inti atom terletak pada bagian simpul dengan kerapatan elektron nol. Perhatikan
gambar dibawah ini

Bentuk dan orientasi orbital p


Setiap subkulit p terdiri atas 3 orbital yang setara, sesuai dengan 3 harga m, untuk l=1 yaitu
-1, 0,+1. Ketiga orbital p pada subkulit p ini dinamai orbital px,py, dan pz. Terletak
disepanjang garis yang memotong sumbu x, y, dan z.
3. Orbital d
Setiap subkulit d terdiri atas 5 orbital yang tersebar diantara sumbu-sumbu ruang x, y, dan z.
Semua orbital d tersusun pada inti atom. Masing-masing orbital d dibedakan atas dxy, dxz, dyz,
dx-y, dan dz.

Bentuk dan orientasi orbital d


Orbital dz mempunyai bentuk yang berbeda dari keempat orbital d lainnya. Namun energi
orbitak setara dengan energi orbital d lainnya.
4. Orbital f
Setiap subkulit f terdiri atas 7 orbital. Orbital f mempunyai 7 harga m yaitu -3, -2, -1, 0 , +1,
+2, +3. Energi dari ketujuh orbital setara atau sama besar.

D. Perkembangan sistem periodik unsur


Beberapa unsur kimia mempunyai sifat yang mirip satu sama lain. Oleh karena kemiripan
sifatnya unsur-unsur tersebut dikelompokkan ke dalam golongan-golongan tertentu. Penyusunan
tabel periodik unsur senantiasa mengalami perkembangan untuk menyempurnakan
kekurangannya. Perkembangan penyusunan tabel periodik melalui tahap-tahap.
a. Logam dan Nonlogam
Para ahli kimia Arab dan Persia pertama kali mengelompokkan unsur-unsur menjadi dua
yaitu Lugham (Logam) dan Laisa Lugham (nonlogam). Unsur logam yang dikenal pada saat
itu ada 16 unsur, diantaranya besi, emas, perak, seng, nikel, dan tembaga. Sementara unsur
nonlogam yang dikenal ada 7 yaitu arsen, hidrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang dan
fosfor.
b. Tabel periodik Lavoisier
Antoine Lavoisier (1743-1794) adalah ahli kimia Prancis yang pertama membuat tabel
periodik. Lavoisier mengelompokkan unsur-unsur ke dalam empat golongan. Unsur-unsur
yang terdapat dalam keempat kelompok ditunjukkan dalam tabel berikut:
Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV
Oksigen Sulfur Arsen Kalsium oksida
Hidrogen Fosfor Bismut Barium oksida
Karbon Kobalt Silikon (IV) oksida
Klor Timbal Magnesium oksida
Flour Seng Aluminium oksida
Nikel
Perak
Timah
Menurut Lavoisier, keempat golongan tersebut terdiri atas golongan gas, logam, nonlogam
dan logam oksida. Namun, tabel periodik unsur Lavoisier memiliki kekurangan karena tidak
semua unsur dimasukkan kedalam tabel.

c. Triade Dobereiner
John Wolfgang Dobereiner menemukan kenyataan bahwa massa atom relatif stronsium (Sr)
berdekatan dengan massa atom relatif rata-rata dua atom barium (Ba). Selanjutnya ilmuwan
Jerman ini mengelompokkan unsur-unsur tersebut menurut kemiripan sifat yang ada. Setiap
kelompok terdiri atas tiga unsur sehingga disebut triade. Unsur-unsur dalam satu triade juga
disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya. Berdasarkan aturan tersebut massa atom
rekatif unsur kedua merupakan rata-rata dari massa atom relatif unsur kesatu dan ketiga.
Penemuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom relatif dengan sifat-sifat
unsur.
Triade 1 Triade 2 Triade 3 Triade 4 Triade 5
Li Ca S Cl Mn
Na Sr Se Br Cr
K Ba Te I Fe

d. Oktaf Newlands
Pada tahun 1868 A.R. Newlands mengumumkan penemuannya yang disebut Hukum Oktaf.
Berdasarkan hukum ini, unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya.
Ternyata unsur-unsur yang berselisih 1 oktaf misal unsur H dengan unsur kedelapannya F
menunjukkan kemiripan sifat dan keteraturan perubahan sifat unsur. Hukum oktaf
menyatakan bahwa “Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor massa atom, sifat
unsur tersebut akan berulang pada unsur kedelapan.

Saat daftar Oktaf Newlands disusun, unsur-unsur gas mulia belum ditemukan.
Pengelompokkan ini hanya sesuai untuk unsur-unsur ringan dengan massa atom relatif
rendah.
e. Sistem periodik Mendeleyev
Pada tahun 1869, Dmitri Ivanoch Mendeleyev, melakukan pengamatan terhadap 63 unsur
yang sudah dikenal saat itu. Mendeleyev menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur fungsi
periodik diketahui dari massa atom relatifnya. Hal itu berarti jika unsur-unsur disusun
menurut kenaikan massa atom relatifnya. Sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik.
Hukum Mendeleyev lebih menekankan persamaan sifat unsur dibandingkan kenaikan massa
atom relatifnya. Akibat cara pengelompokkan ini terdapat tempat-tempat kosong yang
diramalkan akan diisi unsur-unsur yang belum ditemukan saat itu. Dikemudian hari ramalan
itu terbukti dengan ditemukan unsur germanium yang sebelumnya diberi nama ekasiliko yang
terletak dibawah silikon dan galium dibawah aluminium.
f. Lothar Meyer
Lothar Meyer mengelompokkan atom-atom sesuai volume suatu atom unsur. Volume suatu
atom unsur ditentukan berdasarkan rumus:

massa1 mol unsur


Volume suatu atom ¿
kerapatan unsur

Lothar meyer menggambarkan grafik hubungan antara volume suatu atom unsur terhadap
massa atom relatifnya.

Berdasarkan grafik tersebut, Meyer menjelaskan bahwa unsur-unsur yang menempati posisi
dalam grafik menunjukkan sifat kimia yang mirip, contoh unsur Li, Na, K, dan Rb yang
menempati puncak grafik memperlihatkan kemiripan sifat. Demikian juga unsur Be, Mg, Ca
dan Sr yang menempati posisi setelah puncak grafik juga memperlihatkan kemiripan sifat
kimia.

g. Sistem periodik modern


Pada tahun 1914, Henry.G.J. Moseley ahli kimia dari Inggris menemukan bahwa urutan
unsur dalam tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Sistem periodik ini disebut sistem
periodik modern. Sistem periodik modern disusun menurut kenaikan nomor atom dan
kemiripan sifat. Sistem periodik Modern ini adalah penyempurnaan dari sistem periodik
Mendeleyev.

Sistem periodik modern ini terdiri atas lajur vertikal (golongan) dan lajur horizontal
(periode). Golongan disusun menurut kemiripan sifat sedangkan periode disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom. Sistem periodik modern tersusun atas tujuh periode dan
16 golongan yang tebagi menjadi 8 golongan utama (A) dan 8 golongan transisi atau
peralihan (B).

1. Golongan (Lajur Vertikal)


Golongan dalam sistem periodik menyatakan elektron valensi unsur yang bersangkutan.
Elektron valensi adalah jumlah elektron yang terdapat pada kulit terluar atom. Unsur yang
memiliki elektron valensi sama terletak pada golongan yang sama. Golongan ditulis
dengan angka romawi.
a. Golongan A (golongan utama)
Golongan utama terdiri atas delapan golongan unsur berikut: Golongan IA (golongan
alkali), Golongan IIA (golongan alkali tanah), Golongan IIIA, Golongan IVA,
golongan VA, golongan VIA, golongan VII A, dan golongan VIIIA (golongan gas
mulia).
b. Golongan B (Golongan transisi atau golongan peralihan).
Golongan transisi yaitu IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, (VIII), IB, dan IIB, dimulai dari
periode 4. Golongan B terletak diantara golongan IIA dan IIIA. Khusus golong VIIB
terdiri dari lajur vertikal. Didalam golongan transisi juga terdapat golongan transisi
dalam yang terdiri dari deret lantanida (terletak pada periode 6 dan golongan IIIB,
terdiri atas 14 unsur) dan deret aktinida (terletak pada periode 7 dan golongan IIIB,
terdiri atas 14 unsur).
2. Periode
Periode dalam sistem periodik unsur menyatakan banyaknya kulit atom yang dimiliki
oleh unsur yang bersangkutan. Periode ditulis dengan angka Arab, terdiri atas tujuh
periode berikut:
Periode 1 berisi 2 unsur
Periode 2 berisi 8 unsur
Periode 3 berisi 8 unsur
Periode 4 berisi 18 unsur
Periode 5 berisi 18 unsur
Periode 6 berisi 32 unsur
Periode 7 berisi 32 unsur (belum lengkap)
Unsur-unsur yang berada pada lajur horizontal atau mendatar dikelompokkan dalam satu
periode .

E. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur


Didalam teori atom Bohr hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur (nomor
golongan dan periode) dalam sistem periodik sebagai berikut:

Jumlah elektron valensi = nomor golongan


Jumlah kulit atom = nomor periode

Sedangkan didalam teori atom mekanika kuantum hubungan antara konfigurasi elektron dengan
letak unsur (nomor golongan dan periode) dalam sistem periodik sebagai berikut:

Orbital Letak Golongan


s Jumlah elektron pada orbital ns
P Jumlah elektron pada orbital ns dan np
D Jumlah elektron pada orbital ns (n-1) d
F Jumlah elektron pada orbital nf
Periode = Bilangan kuantum utama terbesar
B. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap

Instrumen Penilaian Sikap

Butir Positif Tindak


No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Paraf
Sikap /Negatif Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
24
.
25
.
26
.
27
.
28
.
29
.
30
.
31
.
32
.
33
.
34
.
35
.
36
.

2. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis pertemuan pertama
a. Kisi-kisi soal
No Kompetensi Materi Indikator No Soal Bentuk Skor
Dasar Soal Soal
1. 3.3.Menjelaskan Sistem Disajikan 1 Pilihan 20
konfigurasi Periodik konfigurasi ganda
elektron dan Unsur elektron suatu
pola unsur, siswa
konfigurasi dapat
elektron memahami
terluar prinsip dan
untuk setiap aturan
golongan penulisan
dalam tabel konfigurasi
periodik elektron.
2. Disajikan 2 Pilihan 20
lambang atom ganda
suatu unsur,
siswa dapat
menuliskan
konfigurasi
elektron dan
diagram orbital
suatu unsur.

3. Disajikan 3,4 Pilihan 20


lambang atom ganda
suatu unsur,
siswa dapat
menentukan
bilangan
kuantum suatu
unsur.

Disajikan 5 Pilihan 20
gambar orbital, ganda
siswa dapat
menjelaskan
bentuk orbital.

Skor total 100


Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = x 100
jumlah skor total

b. Rubrik penilaian
Kunci jawaban:
1. A 3. B 5. D
2. D 4. B
c. Lembar Soal
Lembar Soal

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 Talang Ubi


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X/1
Materi : Sistem periodik unsur

1. Urutan pengisian elektron kedalam satu subkulit dimulai dengan elektron menempati seluruh
orbital dengan spin yang sama, selanjutnya baru berpasangan. Aturan ini dinyatakan oleh. . . .
a. Hund d. Niels Bohr
b. Pauli e. Goudsmit
c. Aufbau
2. Nomor atom Y adalah 15 sehingga konfigurasi elektron ion Y3- adalah . . . .
a. 1s2 2s2 2p6 3s2
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
3. Nikel mempunyai nomor atom 28. Elektron tidak berpasangan yang terdapat dalam ion Ni3+
berjumlah
a. 0
b. 1
c. 2
d. 3
e. 4
1
4. Suatu atom memiliki elektron terakhir dengan bilangan kuantum n=3, l=2, m=-1, dan s =+ .
2
Nomor atom unsur tersebut adalah . . . . .
a. 21
b. 22
c. 23
d. 24
e. 25
5. Gambar orbital dz2 ditunjukkan oleh gambar. . . . .

a. b c. d. e.
Tes tertulis pertemuan kedua dan ketiga
a. Kisi-kisi Soal

No Kompetensi Materi Indikator Soal No Soal Bentuk Skor


Dasar Soal
1. 3.3.Menjelaskan Sistem Disajikan fakta 1,2,3,4,5 Pilihan 10
konfigurasi Periodik pengelompokkan ganda
elektron dan Unsur unsur, siswa
pola dapat
konfigurasi menjelaskan
elektron terluar perkembangan
untuk setiap tabel periodik
2. golongan Disajikan 6,7,8,9,10 Pilihan 10
dalam tabel lambang atom ganda
periodik suatu unsur, siswa
dapat
menjelaskan
hubungan
konfigurasi
elektron dengan
letak unsur dalam
tabel periodik.

Skor total 100


Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = x 100
jumlah skor total

b. Rubrik penilaian pengetahuan


Kunci jawaban:
1. D
2. C
3. D
4. E
5. C
6. B
7. E
8. A
9. C
10. E
c. Lembar soal
Lembar Soal

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 Talang Ubi


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X/1
Materi : Sistem Periodik unsur

1. Antoine Lavoisier mengelompokkan unsur ke dalam empat golongan. Akan tetapi,


penggolongan unsur tersebut masih mempunyai kekurangan antara lain. . . .
a. Penggolongan unsur melibatkan bentuk senyawa oksida
b. Penggolongan tidak berdasarkan wujud unsur pada suhu kamar
c. Kenaikan massa atom relatif unsur dalam satu golongan tidak teratur
d. Unsur-unsur dalam satu golongan tidak mempunyai sifat kimia yang sama.
e. Sebagian besar unsur yang telah diketahui hanya dimasukkan ke salah satu golongan.
2. Penggolongan unsur kimia berdasarkan kenaikan nomor massa atom dengan teori bahwa sifat
unsur akan berulang pada unsur kedelapan dikemukakan oleh. . . .
a. Lothar Meyer d. J.W. Dobereiner
b. Henry Moseley e. D.I. Mendeleyev
c. A.R. Newlands
3. Letak suatu unsur dalam sistem periodik modern dapat diperkirakan berdasarkan informasi
mengenai. . . . .
a. Sifat unsur
b. Jumlah kulit atom
c. Nomor massa unsur
d. Konfigurasi elektron
e. Bilangan oksidasi atom
4. Neon dan kripton berada dalam satu golongan karena . . . .
a. Jumlah proton sama
b. Jumlah elektron sama
c. Mempunyai jumlah kulit yang sama
d. Mempunyai konfigurasi elektron sama
e. Mempunyai jumlah elektron valensi sama
5. Unsur lantanida dan aktinida dalam sistem periodik bentuk panjang berturut-turut terletak
pada . . . .
a. Periode 5 golongan III B dan periode 6 golongan IIIB.
b. Periode 3 golongan IVB dan periode 4 golongan VIB
c. Periode 6 golongan IIB dan periode 7 golongan IIIB
d. Periode 6 golongan IIIB dan periode 7 golongan IIIB
e. Periode 7 golongan IIIB dan periode 6 golongan IIIB
6. Unsur Y mempunyai konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4. Dalam sistem
periodik, unsur Y terletak pada periode dan golongan berturut-turut. . . .
a. 3, IIIA
b. 4, VIA
c. 4, VIIA
d. 5, VI A
e. 7, VIA
7. Pasangan unsur yang terletak pada periode yang sama pada tabel periodik unsur mempunyai
nomor atom. . . .
a. 6 dan 14
b. 8 dan 16
c. 11 dan 20
d. 16 dan 21
e. 19 dan 32
8. Kelompok unsur yang memiliki elektron valensi 7 yaitu . . . .
a. F, Cl, Br, dan At
b. Mg, Al, Si, dan Ar
c. He, Li, Na dan K
d. Ra, La, Ce dan Yb
e. Mn, Fe, Cu dan Zn
9. Sebuah unsur mempunyai konfigurasi dengan elektron terakhir berada pada kulit O. Dengan
demikian, unsur tersebut terletak pada periode . . . .
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
10. Konfigurasi elektron beberapa ion berikut:
A2+ = 1s2 2s2 2p6
B2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
C3+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
D3+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
Pasangan unsur yang terletak dalam satu blok adalah . . . .
a. A dan D
b. B dan C
c. B dan D
d. C dan A
e. C dan D
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : X/1
Tahun pelajaran : 2019/2020
Indikator:
4.3.1. Menentukan hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik

Nilai
No Nama Siswa
Konfigurasi elektron Letak unsur dalam SPU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
....

Rubrik penilaian unjuk kerja


No Penilaian Skor Kriteria
1 Menuliskan 20 Menuliskan konfigurasi elektron suatu unsur dengan benar
konfigurasi 10 Menuliskan konfigurasi elektron suatu unsur kurang tepat
elektron suatu 0 Menuliskan konfigurasi elektron suatu unsur salah
unsur
2. Menentukan 20 Menentukan letak suatu unsur (golongan dan periode) dengan
letak unsur benar
dalam sistem 10 Kurang tepat menentukan letak suatu unsur (golongan atau
periodik periode)
0 Salah menentukan letak suatu unsur (golongan atau periode)

Anda mungkin juga menyukai