Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA N 4 Senayang


Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Bilangan Kuantum & Konfigurasi elektron
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit (2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI-3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3. Menjelaskan konfigurasi Pertemuan 1
elektron dan pola konfigurasi
3.3.1. Menjelaskan bilangan kuantum
elektron terluar untuk setiap
3.3.2. Menentukan keempat bilangan kuantum
golongan dalam tabel periodik
elektron dari suatu atom
3.3.3. Membedakan bentuk orbital s,p,d,f
Pertemuan 2
3.3.4. Mengidentifikasi jumlah elektron maksimum
yang dapat mengisi setiap jenis orbital
3.3.5. Menelaah aturan penulisan konfigurasi electron
3.3.6. Mengaplikasikan prinsip aufbau, aturan hund,
dan larangan pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron
4.3. Menentukan letak suatu unsur Pertemuan 1
dalam tabel periodik 4.3.1. Menunjukkan bilangan kuantum elektron dari
berdasarkan konfigurasi suatu atom.

elektron Pertemuan 2
4.3.2. Menerapkan prinsip aufbau, hund dan larangan
pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron
dalam bentuk diagram orbital
4.3.3. Mempersentasikan penulisan diagram orbital
4.3.4. Menyajikan penyingkatan konfigurasi elektron
gas mulia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat Menjelaskan konfigurasi elektron
dan pola konfigurasi elektron terluar untuk setiap golongan dalam tabel periodik serta dapat serta
Menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron serta memiliki sikap
ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat bekerjasama dalam kelompok.

D. Materi Pembelajaran
Bilangan kuantum
Bentuk orbital
Konfigurasi elektron (Aturan aufbau, larangan pauli dan kaidah hund)

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran Discovery Learning pada kajian bilangan kuantun dan konfigurasi elektron
dengan metode diskusi, Tanya jawab, persentasi, dan penugasan.

F. Media / Alat dan Bahan Pembelajaran


Media pembelajaran : bahan tayang, Modul dan LKPD
Alat dan bahan pembelajaran : infocus, laptop, whiteboard dll

G. Sumber belajar
 Muchtaridi. 2017. “Kimia SMA Kelas X” Bogor: Yudhistira Ghalia Indonesia
 Buku kimia yang relevan
 Internet
 Modul dan LKPD

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1: (3 JP)
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.3.1. Menjelaskan bilangan kuantum
3.3.2. Menentukan keempat bilangan kuantum dari setiap elektron
3.3.3. Membedakan bentuk orbital s,p,d,f
4.3.1 Menunjukkan bilangan kuantum dari setiap elektron.

Langkah
Discovery Kegiatan Pembelajaran
learning
Pendahuluan  Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah
( 10 menit) seorang peserta didik memimpin do’a, memeriksa kehadiran peserta didik,
kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan
 Menyanyikan lagu wajib nasional (nasionalisme)
 Memberikan apersepsi
o mengajak peserta didik mengingat kembali tentang lintasan elektron
pada teori atom bohr dan atom mekanika kuamtum
atom mekanika kuantum

 Guru memotivasi peserta didik untuk memahami bilangan kuantum dari setiap
elektron
 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan kompetensi,
tujuan pembelajaran, penilaian dan manfaaat mempelajari tentang bilangan
kuantum serta cakupan materi secara garis besar.
 Guru mengkondisikan peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil.
Setiap kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik

Kegiatan Inti
1.Stimulation  Peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan gambar tentang bilangan
(memberi kuantum atau pun melalui buku dan foto
stimulus)
( 10 menit)

2.Problem  Guru membimbing peserta didik untuk mengungkapkan pertanyaan yang


statement berkaitan dengan bilangan kuantum seperti:
(mengidentifikasi  Apa yang dimaksud dengan bilangan kuantum?
masalah)  Bagaimana menentukan keempat bilangan kuantum dari setiap elektron?
( 5 menit) (berfikir kritis)
 Peserta didik bekerjasama dalam kelompok untuk mencermati tayangan gambar
yang disajikan, untuk mengungkapkan pertanyaan yang berhubungan dengan
bilangan kuantum

3.Data collection  Peserta didik bekerjasama dalam kelompoknya dan berbagi tugas untuk mencari
(mengumpulkan informasi / data pendukung dari berbagai sumber untuk mengkaji materi
data) bilangan kuantum sesuai dengan runtutan lembaran kerja peserta didik (literasi,
( 5 menit) berpikir kritis, dan toleransi)
 Guru mengarahkan peserta didik mengkaji literatur tentang bilangan kuantum
dan macam-macam bilangan kuantum
 Guru memantau kegiatan kelompok, memberikan bimbingan dan melakukan
penilaian.

4.Data processing  Peserta didik berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan kajian masalah yang
(mengolah disajikan guru dalam lembaran kerja peserta didik (kreatif, kolaboratif)
data)  Guru mengarahkan peserta didik mendiskusikan hasil kajiannya serta
( 45 menit) menyusun presentasi kelompok yang akan di sajikan

5.Verification  Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan
( 40 menit) memberikan tanggapan secara bergantian.
 Perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya dan
membandingkan dengan hasil diskusi antar kelompok (komunikatif,
menghargai pendapat).
 Peserta didik bekerjasama dalam kelompoknya melakukan verifikasi,
menafsirkan dan mengevaluasi hasil kajian kelompok temannya.

6.Generalization  Guru mengajak peserta didik membuat kesimpulan berkaitan dengan bilangan
( 10 menit) kuantum
 Guru melengkapi kesimpulan yang sudah disampaikan peserta didik

Penutup Kegiatan Pembelajaran ( 15 menit)


 Guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses
dari materi pelajaran
 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
 Guru memberikan evaluasi berupa kuis.
 Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik/kelompok yang
menunjukkan sikap disiplin dan kerja sama yang bagus.
 Guru memberikan tugas untuk menentukan bilangan kuantum dari suatu
elektron (Kreatif)
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa

2. Pertemuan ke 2 (3jp)
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.3.4. Mengidentifikasi jumlah elektron maksimum yang dapat mengisi setiap jenis orbital
3.3.5. Menelaah aturan penulisan konfigurasi elektron
3.3.6. Mengaplikasikan prinsip aufbau, aturan hund, dan larangan pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron
4.3.2 Menerapkan prinsip aufbau, hund dan larangan pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron
dalam bentuk diagram orbital
4.3.3 Mempersentasikan penulisan diagram orbital
4.3.4 Menyajikan penyingkatan konfigurasi elektron gas mulia
Langkah
Discovery Kegiatan Pembelajaran
learning
Pendahuluan  Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah
( 10 menit) seorang peserta didik memimpin do’a, memeriksa kehadiran peserta didik,
kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan
 Menyanyikan lagu wajib nasional (nasionalisme)
 Memberikan apersepsi
o mengajak peserta didik mengingat kembali tentang lintasan/kulit atom
dan bilangan kuantum
o mengajak peserta didik mengamati gambar atau video berikut.

 Guru memotivasi peserta didik untuk menemukan aturan penulisan


konfigurasi elektron dalam bentuk diagram orbital

 Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan kompetensi,


tujuan pembelajaran, penilaian dan manfaaat mempelajari tentang konfigurasi
elektron serta cakupan materi secara garis besar.
 Guru mengkondisikan peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil.
Setiap kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik

Kegiatan Inti
1. Stimulation  Peserta didik memperhatikan dan menyimak tayangan gambar atau video
(memberi tentang konfigurasi elektron atau pun melalui buku (LKPD)
stimulus)
( 10 menit)

2. Problem  Guru membimbing peserta didik untuk mengungkapkan pertanyaan yang


statement berkaitan dengan konfigurasi elektron seperti:
(mengidentifik  Apa itu konfigurasi elektron?
asi masalah)  Bagaimana penulisan konfigurasi elektron yang benar?
( 5 menit)  Apa yang dimaksud dengan diagram orbital?
 Apa saja aturan penulisan konfigurasi elektron (aufbau, pauli dan hund)
(berfikir kritis)
 Peserta didik bekerjasama dalam kelompok untuk mencermati tayangan gambar
dan video yang disajikan, untuk mengungkapkan pertanyaan yang berhubungan
dengan konfigurasi elektron
 Guru membagikan LKPD kepada peserta didik

3. Data collection  Guru mengarahkan peserta didik mengkaji literatur tentang konfigurasi elektron
(mengumpulka dan aturan penulisannya serta diagram orbital LKPD kls 1 KD 3.3
n data)  Peserta didik bekerjasama dalam kelompoknya dan berbagi tugas untuk mencari
( 5 menit) informasi / data pendukung dari berbagai sumber untuk mengkaji materi
konfigurasi elektron sesuai dengan runtutan lembaran kerja peserta didik
(literasi, berpikir kritis, dan toleransi)

4. Data  Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi serta menyusun presentasi
processing kelompok yang akan di sajikan
(mengolah  Peserta didik berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan kajian masalah yang
data) disajikan guru dalam lembaran kerja peserta didik (kreatif, kolaboratif)
( 45 menit)
5. Verification  Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan
( 40 menit) kelompok lain memberikan tanggapan secara bergantian.
 Peserta didik bekerjasama dalam kelompoknya melakukan verifikasi,
menafsirkan dan mengevaluasi hasil kajian kelompok temannya.
(komunikatif, menghargai pendapat).
 guru bersama peserta didik melakukan verifikasi dari diskusi yang ditampilkan

6. Generalization  Guru mengajak peserta didik membuat kesimpulan berkaitan dengan


( 5 menit) konfigurasi elektron
 Guru melengkapi kesimpulan yang sudah disampaikan peserta didik

Penutup Kegiatan Pembelajaran ( 15 menit)


 Guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses
dari materi pelajaran
 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
 Guru memberikan evaluasi berupa kuis
 Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik/kelompok yang
menunjukkan sikap disiplin dan kerja sama yang bagus.
 Guru memberikan tugas untuk menentukan konfigurasi elektron dari suatu
elektron (Kreatif)
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam dan berdoa

I. Penilaian Hasil Belajar


No Aspek Mekanisme dan Bentuk Instrument Keterangan
prosedur
1 Sikap Observasi selama Jurnal sikap / Religious, rasa
kegiatan obervasi ingin tahu, jujur,
pembelajaran disiplin, teliti, dan
kerja sama

2 Pengetahuan Penugasan Soal uraian dan


Tes tertulis objektif
3 Keterampilan Kinerja persentasi Instrument
Kinerja praktik obervasi dan
Laporan rubric penilaian

Pekanbaru, April 2019

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 4 Senayang Guru Mata Pelajaran,

YUSAK, S.Pd YULIA ASMARA, S.Pd


NIP. 19800428 200502 1 004 NIP. 19850327 201503 2 002
Lampiran 1:

Penilaian Sikap ( Observasi)

Format Lembar Pengamatan Perilaku Ilmiah Peserta Didik

Nama Peserta Didik : ...............................................

Tanggal Observasi :...................................................

No Aspek yang diamati Kriteria Hasil Pengamatan

Ya Tidak

1 Disiplin 1. Mengerjakan tugas sesuai


waktu yang ditetapkan
2. Mengumulkan hasil pekerjaan
tepat waktu
2 Tanggung Jawab 1. Membuat tugas yang diberikan
oleh guru
2. Menyelesaikan pekerjaan
sampai tuntas
3 Peduli Lingkungan 1. Menata/ menempatkan
kembali alat/bahan/buku
sumber belajar lainnya dengan
rapi atau menempatkan
kembali pada tempat semula
2. Menenpatkan kembali meja
dan kursi ke tempat semula
4 Kerjasama 1. Menghargai pendapat teman
2. Berpartisipasi aktif dalam kerja
kelompok

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
8

Predikat :

≥ 86 = Amat baik (A)


≥ 78 – 85 = Baik (B)
≥ 75 - 77 = Cukup ( C )
< 75 = kurang ( D )

Yulia Asmara, S.Pd


Lampiran 2: penilaian Keterampilan (pesentasi)

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Nama Satuan pendidikan : SMAN


Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : X / Semester 1
Mata Pelajaran : Kimia
Nama Aspek Penilaina
No Siswa
Kemampuan Kemampuan Memberi Kemampua Jumlah Nilai/predi
1 Bertanya menjawab / masukan / n Skor kat
Argumentasi saran Presentasi
2
3
4
5

Skor Kriteria Penilaian


Aspek
Kemampuan 4 Apabila selalu bertanya
bertanya 3 Apabila sering bertanya
2 Apabila kadang-kadang bertanya
1 Apabila tidak pernah bertanya
Kemampuan 4 Apabila materi/jawaban benar, rasional dan jelas
menjawab / 3 Apabila/materijawaban benar, rasional dan tidak jelas
argumentasi 2 Apabila materi/jawaban benar, tidak rasional dan tidak jelas
1 Apabila/jawaban tidak benar, tidak rasional dan tidak jelas
Kemampuan 4 Apabila selalu memberi masukan/saran
memberi masukan 3 Apabila sering memberi masukan/saran
2 Apabila kadang-kadang memberi masukan/saran
1 Apabila tidak pernah memberi masukan/saran
Kemampuan 4
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
Presentasi
 Seluruh anggota berperan aktif
 Dapat mengemukakan ide dan berargumentasi dengan baik
 Manajemen waktu yang baik
3 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi
2 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi
1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi
Kriterian Penilaian :
Skor Perolehan Nilai / Predikat
14 – 16 A
10 – 13 B
6–9 C
<6 D
Yulia Asmara, S.Pd
Format Penilaian keterampilan

Mata Pelajaran : …………………………………………………..


Nama Tugas : …………………………………………………..
Alokasi Waktu : …………………………………………………..
Nama Peserta Didik : …………………………………………………..
Kelas / SMT : …………………………………………………..
No Nama Aspek penilaian Jumlah Nilai
kelompok 1 2 3 4

Keterangan :

1) Kerjasama dalam kelompok/keaktifan


2) Uraian yang disampaikan jelas dan tepat
3) Bertanya dan menjawab
4) Kelengkapan

Yulia Asmara, S.Pd


Lampiran 3: instrument kognitif dan Kisi-kisi soal

Rubrik
Penilaian/
No Teknik Bentuk Instrumen
No Aspek IPK Kunci
IPK Penilaian penilaian Penilaian
Jawaban/no
soal
1 Pengetahuan 3.3.4 Diberikan 2 data Tertulis Uraian Terlampir 1
nomor atom, siswa
mampu menuliskan
konfigurasi
elektron menurut
atom bohr dan
mekanika kuantum
3.3.6 Diberikan 2 data Tertulis Uraian Terlampir 2
konfigurasi
electron, peserta
didik mampu
menentukan
diagram orbitan
kulit terakhirnya
3.3.6 Diberikan data Tertulis Uraian Terlampir 5
konfigurasi
electron, peserta
didik mampu
menentukan
penyingkatan
konfigurasi dengan
atom gas mulia
3.3.5 Diberikan data Tertulis Uraian Terlampir 3
konfigurasi
electron, peserta
didik mampu
menentukan
menerapkan aturan
penulisan
konfigurasi
elektron
3.3.5 Diberikan data Tertulis Uraian Terlampir 4
suatu konfigurasi
electron ion,
peserta didik
mampu
menentukan
Yulia Asmara, S.Pd
menentukan nomor
atom dari
konfigurasi
tersebut

2 Keterampilan 3.3.6 Diberikan data Tertulis Uraian Terlampir Terlampir


3.3.7 nomor atom, siswa
mampu
menjelaskan
golongan dan
perioda dalam
system periodic

Pertemuan 1

Soal:
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
1. Tentukanlah konfigurasi electron (menurut atom bohr dan mekanika kuantum) dari
a. 12Mg
b. 26Fe
2. Tulislah diagram orbital electron dari konfigurasi electron berikut
2 2 3
a. 7N : 1s 2s 2p
2 2 6 2 6 2 10
b. 21Sc: 1s 2p 2p 3s 3p 4s 3d
3. Tuliskan Konfigurasi atom Cr yang mempunyai nomor atom 24 dan massa atom 52
4. Diketahui konfigurasi elektron ion A2-:1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6. Berapakah nomor
atom A?
5. Tuliskanlah penyingkatan konfigurasi elektron berikut 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5

B. Selesaikan permasalahan berikut:


Amatilah gambar berikut ini

21 22 23 24 25 X

Unsur x merupakan unsur yang banyak digunakan sehari-hari. Unsur ini jika kontak dengan air maka
akan terjadi korosi. Tuliskan konfigurasi unsur tersebut beserta letak unsur tersebut dalam system
periodik

Yulia Asmara, S.Pd


Pedoman pensekoran :

Alternatif Penyelesaian Skor

 Penulisan unsur dengan nomor atomnya 26X 1


 Penulisan konfigurasi elektron 26X: 1s2 2p2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6 2

 Golongan = VIII B 1
 Perioda = 4 1

Total skor 5

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal

Pertemuan 2
Kisi-kisi soal

Nomor Rubrik
No Teknik Bentuk Instrumen soal Penilaian/
No Aspek
IPK Penilaian penilaian Penilaian Kunci
Jawaban
1 Pengetahuan 3.3.1 Tertulis PG Terlampir 1 A

3.3.2 Tertulis PG Terlampir 2,4,5 A


3.3.3 Tertulis PG Terlampir 3,6,7 A

Soal:
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar!
1. Perhatikan tabel berikut, Manakah pernyataan yang paling tepat …
A Bilangan kuantum azimut Menunjukkan letak elektron pada subkulit atom
B Bilangan kuantum utama Menggambarkan orientasi elektron dalam orbital
atom
C Bilangan kuantum magnetik Menggambarkan tingkat energi atau kulit atom

D Bilangan kuantum spin menunjukkan orientasi (arah orbital) dalam ruang


atau orientasi subkulit dalam kulit.
Yulia Asmara, S.Pd
E Spin elektron Menyatakan arah perputaran atom

2. Berikut adalah deretan bilangan kuantumyang dimiliki suatu elektron. Deretan bilangan
kuantum yang tidak mungkin adalahh...
A. n = 3; l = 0 ; m = 0 ; dan s = -1/2
B. n = 3; l = 1 ; m = +1 ; dans = +1/2
C. n = 3; l = 1 ; m = +2 ; dan s = -1/2
D. n = 3;l = 2 ; m = -1 ; dan s = +1/2
E. n = 3;l = 2 ; m = +2 dan s =+1/2
3. Subkulit yang tidak mungkin ada dalam suatu atom adalah....
A. 2s
B. 2d
C. 5f
D. 3p
E. 4d
4. Elektron terkhir dari atom x mempunyai harga n = 4, l = 1, m = 0, dan s = -1/2.
Maka nomor atom x adalaah......
A. 30
B. 33
C. 25
D. 17
E. 35
5. Banyaknya orbital yang ditempati oleh elektron yang telah berpasangan dalam atom yang
bernomor 25 adalah...........
A. 4
B .7
C.10
D.13
E.15
6. Suatu unsur netral memiliki 2 elektron dalam kulit pertama, 8 elektron dalam kulit kedua, dan 7
elektron dalam kulit ketiga. Jumlah total elektron dalam orbital s adalah…
A. 2
B. 6
C. 7
D. 8
E. 17
7. Menurut Aturan Hund, jika tiga elektron menempati subkulit p, distribusi elektronnya adalah…
A. px2py1pz0
B. px2py0pz0
C. px1py1pz1
D. px3py0pz0
E. px0py2pz1

Yulia Asmara, S.Pd


Lampiran 4:
INSTRUMEN PENUGASAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Senayang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X
Kompetensi dasar : 3.1. Menjelaskan konfigurasi elektron dan pola konfigurasi elektron
terluar untuk setiap golongan dalam tabel periodik
Materi : konfigurasi electron dan bilangan kuantum

Contoh Tugas:

Buatlah tugas dalam bentuk laporan kelompok yang memuat tentang:

1. Tuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital dari titanium, besi,


nikel, dan tembaga dengan nomor atom berturut-turut 22, 26, dan 28!
2. Deskripsikan, Apakah kedua elektron dengan bilangan kuantum berikut
menempati orbital yang sama?
a. n=1, l=0, m=0, s=+1/2
n=1, l=0, m=0, s=-1/2

b. n=2, l=1, m=0, s=+1/2


n=3, l=1, m=0, s=-1/2
3. Tentukanlah keempat bilangan kuantum elektron kulit terluar unsur
berikut ini:
a. 19K = [Ar] 4s1
b. 26Fe = [Ar] 4s2 3d6

4. Pada kehidupan sehari-hari produk -produk yang mengandung senyawa


ion dan dan produk yang mengandunf senyawa kovalen

5. Tuliskan perbedaan cara pembentukan senyawa ion dan senyawa kovalen

6. Analisis cara membedakan senyawa ion dan senyawa kovalen ditinjau dari
sifat fisika dan sifat kimia

7. Atomunsur atom X dengan atom unsur Y dengan nomor atom secara


berturut-turut 17 dan 12.
a. Tuliskan rumus kimia dan jenis ikatan yang terbentuk
b. Bila arus listrik dialirkan pada larutan senyawa yang terbentuk dari X
dan Y, apakah larutan dapat menghantarkan listrik. Jelaskan
c. Untuk senyawa X dan Y, perkirakan :
1) Apakah titik didihnya relative tinggi/rendah
Yulia Asmara, S.Pd 2) Kelarutannya dalam air (mudah/sukar)
Lampiran : Rubrik Penilaian (penugasan)

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuai dengan tanggal pengumpulan
yang telah disepakati?
2. 3. Apakah terdapat daftar pustaka sumber
infomasi dalam penyelesaian tugas
yang dikerjakan?
3. Apakah terdapat gambar / tabel dibuat
yang menarik sesuai dengan konsep?
4. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
5. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
6. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal

Yulia Asmara, S.Pd


Lampiran 6: LPKD

Yulia Asmara, S.Pd


Lampiran 7:Materi
Materi pertemuan 2
Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron menggambarkan penataan elektron-elektron dalam suatu atom. elektron


mengelilingi inti pada lintasan tertentu yang disebut kulit elektron. Lambang kulit dimulai dari K, L, M,
N dan seterusnya dimulai dari dekat dengan inti Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing
kulit dan diisi maksimum sesuai daya tampung kulit tersebut. Jika masih ada sisa elektron yang tidak
dapat ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.
Contoh: Pengisian konfigurasi elektron

Nomor atom Kulit


(jumlah K L M N O P Q
elektron) (n=1) (n=2) (n=3) (n=4) (n=5) (n=5) (n=6)
1 1 - - -
3 2 1 - -
4 2 2 - -
11 2 8 1 -
15 2 8 8 -
19 2 8 8 1
20 2 8 8 2
54 2 8 18 18 8
88 2 8 18 32 18 8 2

Tabel 2. Konfigurasi elektron, pada atom golongan utama

Perhatikan konfigurasi elektron pada unsur dengan nomor atom 19.


Konfigurasi elektronnya bukanlah
K L M N
2 8 9
tetapi 2 8 8 1
Hal ini dapat dijelaskan bahwa elektron paling luar maksimum 8, sehingga sisanya harus 1 di kulit terluar.
Begitu pula dengan nomor atom 20.
Bagaimana dengan unsur dengan nomor atom 88?
Unsur dengan nomor atom 88 akan terisi sesuai dengan kapasitas kulit pada kulit K, L, M dan N serta
masih ada sisa 28. sisa ini tidak boleh diletakkan seluruhnya di kulit O, sisa ini diletakkan pada kulit
sesudahnya mengikuti daya tampung maksimum kulit sebelumnya yang dapat diisi yaitu 18, 8 atau 2
sehingga sisanya diisikan sesuai Tabel 2 tersebut.
Pada subbab ini kita akan mempelajari cara menuliskan konfigurasi elektron dalam sub kulit (s,p,d,f)
berdasarkan teori mekanika gelombang. Perhatikan gambar di bawah ini :

Gambar di atas menunjukkan konfigurasi elektron dan diagram orbital dari atom Natrium (Na) :
 2 elektron menempati sub kulit 1s
 2 elektron menempati sub kulit 2s

Yulia Asmara, S.Pd


 6 elektron menempati sub kulit 2p
 1 elektron menempati sub kulit 3s
Terdapat aturan yang bersifat umum dalam memperkirakan penataan elektron dalam suatu atom.
Penulisan konfigurasi elektron didasarkan pada prinsip Aufbau, asas larangan Pauli dan aturan Hund.
1. Prinsip Aufbau
Aufbau artinya membangun. Menurut prinsip Aufbau elektron di dalam suatu atom berada dalam
kondisi yang stabil bila berada dalam orbital atom dengan tingkat energi terendah. Oleh karena itu,
pengisian elektron dimulai dari orbital dengan tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi
Berdasarkan jumlah energi yang dimiliki setiap orbital, urutan
pengisian orbital oleh elektron berdasarkan aturan Aufbau
dapat digambarkan dengan diagram disamping.
Berdasarkan diagram tersebut, dapat disusun konfigurasi
elektron dengan urutan sebagai berikut:
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f,
6d, 7p, 6f, 7d
Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat berdasarkan konfigurasi elektron gas mulia (VIIIA).
Caranya adalah dengan menuliskan lambang unsur gas mulia di dalam kurung yang sesuai dengan nomor
atomnya kemudian diikuti konfigurasi sisanya.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia:
2He = 1s2
10Ne = 1s2 2s2 2p6
18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
36Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
54Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d104p6 5s24d104p6
86Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d104p6 5s24d105p6 4f14 5d10 6p6

Contoh Soal :
1. Tulislah konfigurasi elektron unsur-unsur berikut berdasarkan prinsip Aufbau!
a. 11Na
b. 15P
Penyelesaian:
a. 11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
b. 15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
2. Tuliskan konfigurasi elektron 7N dan 25Mn dengan singkat!
Penyelesaian :
a. 7N = 1s2 2s2 2p4 disingkat [He] 2s2 2p3
[He]
b. 25Mn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 3d5 disingkat [Ar] 4s2 3d5
[Ar]
2. Aturan Hund
Konfigurasi elektron dapat ditulis dalam bentuk diagram orbital. Perhatikan gambar berikut :

Yulia Asmara, S.Pd


Setiap sub kulit kecuali sub kulit s tersusun atas beberapa orbital dengan energi setingkat sehingga
bisa terjadi kemungkinan elektron akan menempati mana saja. Berdasarkan pengamatan spektrum,
diketahui bahwa keadaan yang paling rendah energinya (paling stabil) bila elektron – elektron tersebut
tersebar kesemua orbital dengan arah spin yang sejajar (spin sama), selanjutnya orbital diisi dengan elektron
berikutnya dengan arah spin yang berlawanan. Aturan inilah yang dikenal denagan Aturan Hund.
Contoh Soal :
1. Gambarkan diagram orbital dari atom – atom :
a. 8O
b. 22Ti
Penyelesaian :
a. 8O = 1s2 2s2 2p4
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, atom O memiliki subkulit s dan p. Orbital pada sub kulit s
digambarkan dengan sebuah kotak, sedangkan orbital pada subkulit p digambarkan dengan tiga
buah kotak.

1s2 2s2 2p4


b. 22Ti = [Ar] 4s2 3d2
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, elektron valensi atom Ti terdapat pada subkulit s dan d.
Orbital pada sub kulit s digambarkan dengan sebuah kotak, sedangkan orbital pada subkulit d
digambarkan dengan lima buah kotak.

4s2 3d2
3. Larangan Pauli
Larangan Pauli menyatakan bahwa “di dalam suatu atom tidak boleh terdapat dua elektron dengan
empat bilangan kuantum yang sama.” Orbital yang sama akan menempati bilangan kuantum n, l, dan m
yang sama. Dengan demikian yang bisa membedakan hanya bilangan kuantum spin (s) dengan nilai (+ ½
dan – ½ ). Jadi, setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan arah spin yang berlawanan. Dengan
adanya larangan pauli, maka elektron yang dapat menempati suatu subkulit terbatas hanya dua kali dari
jumlah orbitalnya sehingga jumlah maksimum elektron dalam sub kulit adalah :
 Subkulit s terdiri dari 1 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 2 elektron
 Subkulit p terdiri dari 3 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 6 elektron
 Subkulit d terdiri dari 5 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 10 elektron
 Subkulit f terdiri dari 7 orbital, dapat ditempati oleh maksimum 14 elektron
Periksalah bilangan kuantum setiap elektron dalam orbital 2s2 , adakah dua elektron yang
mempunyai ke 4 bilangan kuantum sama?

Yulia Asmara, S.Pd


↑↓

n=2 n=2

l=0 l=0

m=0 m=0

s=+ s= -

 Penyimpangan dalam Pengisian orbital-orbital di subkulit d


Penyimpangan di subkulit d terjadi pada orbital-orbital yang hampir setengah penuh (d4) atau
hampir penuh (d8 atau d9). Hal ini dikarenakan orbital yang setengah penuh (d5) atau penuh (d10)
bersifat lebih stabil dibandingkan orbital-orbital yang hampir setengah penuh atau hampir penuh.
Tabel 1. Penyimpangan dalam pengisian orbital di subkulit d adalah :
Unsur Nomor Atom Konfigurasi elektron yang Konfigurasi elektron
diharapkan berdasarkan eksperimen
2 4
Cr 24 [Ar] 4s 3d [Ar] 4s1 3d5 (1/2 penuh)
Cu 29 [Ar] 4s2 3d9 [Ar] 4s1 3d10 (penuh)

 Penulisan Konfigurasi Elektron untuk Atom Bermuatan


1. Konfigurasi elektron ion positif
Ion positif terbentuk dari atom netralnya dengan melepaskan elektron dari kulit terluarnya.
Contoh :
11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
Na + : 1s2 2s2 2p6
2. Konfigurasi Elektron Ion Negatif
Ion negatif terbentuk dari atom netralnya dengan menarik elektron untuk mengisi orbital dengan
tingkat energi terendah yang belum penuh. Contoh :
8O : [He] 2s2 2p4
O- : [He] 2s2 2p5
O2- : [He] 2s2 2p6

Yulia Asmara, S.Pd


Materi pertemuan 1
BILANGAN KUANTUM

Teori atom Bohr dan Mekanika Kuantum


Teori atom Bohr mengemukakan gagasan tentang tingkat-tingkat energi dalam atom. Elektron
dalam atom beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu, bagaikan planet-planet mengitari
matahari. Perpindahan electron dari satu lintasan kelintasan lainnya disertai penyerapan atau pelepasan
energi dengan jumlah tertentu.
Teori atom Mekanika Kuantum :
Mengemukakan gagasan tentang orbital. Posisi electron dalam atom tidak dapat dipastikan. Daerah
dengan peluang terbesar menemukan elektron disebut orbital.

Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital


Suatu orbital dideskripsikan oleh tiga bilangan yang disebut bilangan kuantum, yaitu bilangan
kuantum utama, bilangan kuantum azimuth, dan bilangan kuantum magnetik.
a. Bilangan Kuantum Utama (n)
- Menyatakan ukuran orbital : semakin besar nilai n, semakin besar pula ukuran orbital
- Nilai yang diijinkan untuk n adalah semua bilangan bulat positif, mulai dari 1, 2, 3, dan
seterusnya.
- Orbital-orbital dengan nilai n yang sama menyusun apa yang disebut kulit atom, jadi nilai n juga
menyatakan kulit keberadaan orbital.
- Kulit dilambangkan dengan satu huruf capital : K untuk n = 1, L untuk n = 2, M untuk n = 3, dan
seterusnya sesuai urutan abjad.
Nilai n 1 2 3 4 5 dst
Lambang K L M N O dst

b. Bilangan Kuantum Azimut (l)


 Menyatakan bentuk orbital
 Nilai l terkait pada nilai n, yaitu 0 dan semua bilangan bulat positif hingga n – 1.
Contoh : Untuk n = 4, nilai l yang diijinkan adalah 0, 1, 2, dan 3 (ada 4 nilai l )
 Bilangan kuantum azimuth dilambangkan dengan huruf kecil, s untuk l = 0, p untuk l = 1, d untuk l
= 2, f untuk l = 3, dan seterusnya (sesuai urutan abjad).
Nilai l 0 1 2 3 dst
Lambang S p d F dst
Nilai l = 0 terdapat untuk setiap nilai n, jadi orbital s ada pada setiap kulit. Nilai l = 1 terdapat
untuk nilai n > 2, jadi orbital p tidak ada pada kulit K. Nilai l = 2 terdapat untuk nilai n > 3, jadi
orbital d tidak ada pada kulit K dan L. Nilai l = 3 terdapat untuk nilai n > 4, jadi orbital f tidak
ada pada kulit K, L dan M.
Bentuk orbital s, p, d, f diberikan pada gambar dibawah ini :
 Orbital-orbital dengan nilai n dan l yang sama menyusun subkulit.
 Subkulit dilambangkan dengan kombinasi nilai n dan l, dimana n dinayatakan dengan angka ,
sedangkan l dengan huruf.
Contoh : Subkulit s dari kulit pertama dinyatakan dengan lambing 1s
Subkulit p dari kulit ketiga dinyatakan dengan lambing 3 p

c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)


 Menyatakan orientasi ruang orbital
 Nilainya terkait pada nilai l, yaitu semua bilangan bulat mulai dari – l hingga + l termasuk 0.
 Setiap nilai m menyatakan satu orbital dengan orientasi tertentu.

Yulia Asmara, S.Pd


Contoh 1 : Untuk l = 1 (supkulit p), maka nilai m yang dijinkan adalah -1, 0, dan +1 (ada 3 nilai m). Hal
itu berarti, ada 3 orbital p untuk setiap subkulit p (l = 1). Ketiga orbital tersebut diberi tanda
px, py dan pz sesuai dengan orientasi ruangnya.
Contoh 2: Untuk l = 2 (subkulit d), maka nilai m yang diijinkan adalah -2, -1, 0, +1, dan +2 (ada 5 nilai
m). Hal itu berarti, subkulit d terdiri dari 5 orbital. Kelima orbital tersebut ditandai sebagai dx2-
y2, dz2, dxy, dxz, dan dyz, sesuai dengan orientasi ruangnya ( lihat gambar : )

1 2 3 4 5
d. Bilangan Kuantum Spin (s)
 Sambil beredar mengitari inti, electron juga berotasi pada sumbunya ( seperti gasing)
 Arah rotasi electron dinyatakan dengan bilangan kuantum yang keempat, yaitu bilangan kuantum
spin (s)
 Hanya ada dua nilai untuk bilangan kuantum spin, yaitu +1/2 dan -1/2.
Bilangan kuantum spin tidak berkaitan dengan bilangan kuantum utama, azimuth ataupun magnetik.
Contoh, sub-kulit dengan n=3 mempunyai energi yang berbeda
2s<2p
 3s<3p< 3d.
Aturan umum urutan tingkat energi sub-kulit adalah:
e-menempati sub-kulit berdasarkan urutan peningkatan jumlah (n+l).
 untuk sub-kulit dengan jumlah (n+l) yang sama, maka pertama e-kali menempati sub-kulit dengan
nilai n terendah.
Contoh:e-menempati sub-kulit 3s (n+l=3+0=3) sebelum menempati sub-kulit 3p (n+l=3+1=4), dan
sebelum 3d (n+l=3+2=5).
-
Berarti:e mengisi sub-kulit 4s (n+l=4+0=4).sebelum 3d (n+l=3+2=5).
Bila jumlah (n+l) sama, e-terlebih dahulu mengisi sub-kulit dengan n terendah.
Contoh: konfigurasie- P (Z=15) adalah:
P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Tabel : Hubungan bilangan kuantum dan konfigurasi electron

elektron n l ml ms Konfigurasi elektron dalam orbital


elektron
1,2 1 0 0 + ½ dan -½ 1s2 
1s
3,4 2 0 0 + ½ dan -½ 2s2 
2s
2 1 -1 + ½ dan -½
5-10 2 1 0 + ½ dan -½ 2p6 
2 1 +1 + ½ dan -½ 2px 2py2pz
11-12 3 0 0 + ½ dan -½ 3s2 
3s
3 1 -1 + ½ atau -½ *
13-15 3 1 0 + ½ atau -½ * 3p3 
3 1 +1 + ½ atau -½ * 3px 3py 3pz

Yulia Asmara, S.Pd


Bentuk Orbital

a. Orbital s
Orbital s adalah orbital dengan l = 0 berbentuk bola dengan inti atom pada bagian tengah.
Oleh karena bola hanya memiliki satu orientasi, semua orbital s hanya memiliki satu nilai m l,
yaitu ml = 0. Orbital 1s memiliki densitas (kerapatan) elektron tertinggi pada bagian inti atom
dan kemudian densitas semakin menurun perlahan-lahan setelah menjauh dari inti atom.
Orbital 2s memiliki dua daerah dengan densitas elektron tinggi. Di antara kedua daerah
tersebut terdapat simpul bola, di mana probabilitas menemukan elektron pada daerah tersebut
menurun hingga nol (ψ2 = 0). Pada orbital 3s, terdapat tiga daerah dengan densitas elektron
tinggi dan dua simpul. Pola bertambahnya simpul orbital s ini masih terus berlanjut dengan
orbital 4s, 5s, dan seterusnya

b. Orbital p
Orbital p adalah orbital dengan l = 1 berbentuk seperti balon terpilin dengan dua cuping. Kedua
cuping terletak pada dua sisi inti atom yang saling bersebrangan. Inti atom terletak pada
bidang simpul orbital p, yakni di antara dua cuping yang masing-masing memiliki densitas
elektron tinggi. Orbital p memiliki tiga jenis orientasi ruang, p x, py, dan pz, sebagaimana
terdapat tiga nilai ml yang mungkin, yaitu −1, 0, atau +1. Ketiga orbital p tersebut terletak saling
tegak lurus pada sumbu x, y, dan z koordinat Kartesius dengan bentuk, ukuran, dan energi
yang sama.

c. Orbital d
Orbital d adalah orbital dengan l = 2. Orbital d memiliki lima jenis orientasi, sebagaimana
terdapat lima nilai ml yang mungkin, yaitu −2, −1, 0, +1, atau +2. Empat dari lima orbital d,
antara lain dxy, dxz dyz, dan dx2−y2, memiliki empat cuping seperti bentuk daun semanggi. Orbital
d kelima, dz2, memiliki dua cuping utama pada sumbu z dan satu bagian berbentuk donat pada
bagian tengah

Yulia Asmara, S.Pd


d. Orbital f
Orbital f adalah orbital dengan l = 3. Orbital f memiliki tujuh jenis orientasi, sebagaimana
terdapat tujuh nilai m l yang mungkin (2l + 1 = 7). Ketujuh orbital f memiliki bentuk yang
kompleks dengan beberapa cuping.

Yulia Asmara, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai