1
c. Orbital d berjumlah 5 buah
4. Penentuan bilangan kuantum
a. menuliskan kofigurasi elektron
b. membuat diagram orbital
c. menentukan bilangan kuantumnya
5. Prinsip Aufbau
Elektron secra bertahap menempati orbital dimulai dari energi paling rendah
6. Aturan Hund
Elektron pada orbital yang memiliki tingkat energi yang sama akan mengisi terlebih
dahulu kotak yang kosong dengan arah spin tertentu, kemudian orbital diisi dengan
elektron berikutnya dengan arah spin yang berlawanan.
7. Azas larangan Pauli
Dalam suatu sistem, baik atom atau molekul tidak terdapat dua elektron yang
mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama, artinya setiap orbital maksimum
hanya dapat ditempati 2 elektron.
8. Hubungan konfigurasi elektron dan sistem periodik
a. Golongan A menempati blok s dan blok p
b. Golongan B menempati blok d dan blok f
VII. STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Metode : Diskusi, Ceramah dan Penugasan
B. Pendekatan : Keterampilan Proses dan CTL (Contextual Learning)
C. Model : Pengajaran Langsung
D. Langkah-langkah :
2
sehingga timbulnya teori atom menimbulkan teori atom modern
mekanika kuantum (mekanika kuantum)
- Menunjukkan salah satu satu - Menarik kesimpulan dari hasil
siswa untuk menarik hasil diskusi diskusi
3
Proses KBM Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan Inti -Diskusi informasi tentang cara -Peserta didik memperhatikan dan
( 70 Menit ) penulisan konfigurasi per sub mencatat informasi yang
kulit: aturan Aufbau, aturan Hund disampaikan.
dan Larangan Paulli -Peserta didik mengajukan
-Memberikan kesempatan kepada pertanyaan yang belum dipahami
peserta didik untuk bertanya dari
materi yang belum dipahami.
-Memberikan soal-jawab kepada
siswa
2. Motivasi/masalah
Berdasarkan konfigurasi elektron
4
dapat dibuatkan diagram orbital
persubkulit. Bagaimana membuat
diagram orbital tersebut?
Bagaimana hubungan bilangan
kuantum untuk elektron terakhir
berdasarkan konfigurasi elektron?
Pertemuan 5
Kegiatan Awal -Membuka pelajaran dengan -Peserta didik menjawab
( 10 Menit ) mengabsen siswa dan pertanyaan yang diberikan.
menyampaikan pokok materi yang
akan diajarkan.
1. Apersepsi : Tuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital : 19K,
20Ca, 24Cr!
2. Motivasi/masalah
Berdasarkan konfigurasi elektron
dari suatu unsur dapat
dihubungkan letaknya dalam
sistem periodik.
5
materi yang belum dipahami.
-Memberikan soal-jawab kepada
siswa
IX. PENILAIAN
A. Kognitif : Tes lisan dan tertulis
B. Psikomotorik : Tes performance
B. Afektif : Berpartisipasi dalam kelas, tekun, dan belajar keras
X. ANALISIS HASIL BELAJAR
A. Jenis Tagihan : Tugas individu
B. Bentuk Instrumen : uraian (objektif/pilihan ganda terlampir)
C. Tindak Lanjut :
1. Siswa yang telah mencapai satandar minimum ketuntasan diberikan pengayaan.
2. Siswa yang belum mencapai standar minimum ketuntasan diberikan remedial.
Evaluasi
1. Tentukan nilai bilangan kuantum yang mungkin untuk elektron yang pada keadaan
dasar menempati orbital dengan tingkat energi tertinggi pada atom 19K
Jawaban :
19K = 1s 2s 2p 3s 3p 4s
2 2 6 2 6 1
6
1s 2s 2p
2. 21Sc = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
Jumlah elektron valensi = 3 dan terletak pada blok d
Jadi unsur Sc terletak pada golongan IIIB
7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
B. Standar Kompetensi
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul,
dan sifat sifat senyawa
C. Kompetensi Dasar
1.2. Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi
untuk meramalkan bentuk molekul.
D. Tujuan Pembelajaran (Indikator Pembelajaran)
1. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron.
2. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi
E. Materi Pembelajaran
a. Konsep Prasyarat : Teori-teori atom dan sistem periodik Unsur
b. Materi Pokok / Uraian Materi
- Bentuk Molekul berdasarkan Teori tolakan pasangan elektron kulit valensi
- Bentuk Molekul berdasarkan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi
F. Strategi Pembelajaran
a. Metode : Diskusi dan penugasan serta eksperimen
b. Pendekatan : Keterampilan Proses dan CTL
c. Langkah-langkah :
Proses KBM Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pertemuan 1
8
Proses KBM Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pertemuan 2
Kegiatan Awal -Membuka pelajaran dengan
( 10 Menit ) mengulang kembali pelajaran Peserta didik menjawab
sebelumnya. pertanyaan yang diberikan.
1. Apersepsi:
Tuliskan rumus dari molekul air,
metana!
2. Motivasi/masalah
Molekul air dan metana dapat
diramalkan bentuknya
berdasarkan Teori VSEPR
(Valence shell elektron pair
repultion) dan Hibridisasi.
Bagaimana meramalkan bentuk
molekul berdasarkan Hibridisasi ?
9
H. Penilaian dan Tindak Lanjut
a.Penilaian
1. Untuk menilai aspek kognitif dengan tes lisan/tertulis.
2. Untuk menilai aspek psikomotorik dengan tes performans
3. Untuk menilai aspek afektif yaitu melalui observasi
b. Alat Penilaian :
1. Gambarkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron dan hibridisasi dari:
a. NH3 b. H2O c. CH4 (Diket NA H = 1, N = 7, O = 8, C = 6
c. Tindak Lanjut:
1. Siswa yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan
2. Siswa yang belum mencapai KKM diberikan Pengayaan
10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
B. Standar Kompetensi
1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul,
dan sifat sifat senyawa
C. Kompetensi Dasar
1.3. Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya.
D. Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) senyawa berdasarkan perbedaan
gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya london, dan ikatan hidrogen).
E. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara titik didih dengan molekul yang terbentuk
melalui ikatan hidrogen
2. Siswa dapat menidentifikasi sifat-sifat fisis molekul berdasarkan gaya antar molekul
F. Materi Pembelajaran
a. Konsep Prasyarat : Teori-teori atom ,sistem periodik Unsur dan bentuk molekul
b. Materi Pokok / Uraian Materi
- Ikatan hidrogen : Gaya tarik menearik antar atom yang keelektronegatifannya sangat
besar terhadap atom H dalam molekul lainnya
- Gaya Van der Waals dan Gaya London : Gaya antar molekul yang lemah terdiri dari :
- Gaya antarmolekul yang memiliki Dipol
- Ikatan antar molekul yang memiliki Dipol dan Molekul yang tidak memiliki Dipol
- Gaya Antar molekul yang tidak memiliki Dipol (Gaya Dispersi London)
- Pengaruh Gaya Van der Waals terhadap Titik didih :
- Pengaruh Jumlah Awan Elektron
- Pengaruh Bentuk Molekul
G. Strategi Pembelajaran
a. Metode : Diskusi dan penugasan serta eksperimen
b. Pendekatan : Keterampilan Proses dan CTL
c. Langkah-langkah :
Proses KBM Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
11
Proses KBM Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
2. Motivasi/Masalah
Sifat fisik suatu senyawa dapat
ditentukan dengan adanya ikatan
antar molekul diantaranya adalah
adanya ikatan hidrogen dan Gaya
Van der Walls serta gaya london.
Bagaimana ikatan hidrogen dapat
menentukan sifat fisik suatu
senyawa?
Peserta didik memperhatikan dan
Kegiatan Inti Diskusi informasi tentang ikatan mencatat informasi yang
( 70 Menit ) Hidrogen Pada senyawa Halogen disampaikan.
(HF, HCl, HBr,HI) yang masing- Peserta didik mengajukan
masing memiliki titik didih (oC) +19, pertanyaan yang belum dipahami
-8, -66, -35.
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya dari
materi yang belum dipahami.
Pertemuan 2
Kegiatan Awal Membuka pelajaran dengan
( 10 Menit ) mengulang kembali pelajaran Peserta didik menjawab
sebelumnya. pertanyaan yang diberikan.
1. Apersepsi:
Jelaskan apa yang dimaksud
dengan ikatan kovalen polar dan
ikatan ion!
2. Motivasi/Masalah
Sifat fisik suatu senyawa dapat
ditentukan dengan adanya ikatan
antar molekul diantaranya adalah
adanya ikatan hidrogen dan Gaya
Van der Walls serta gaya london.
Bagaimana gaya Van der Walls
dan gaya london dapat
menentukan sifat fisik suatu
senyawa?
12
Proses KBM Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan Inti Diskusi informasi mengenai Gaya Peserta didik memperhatikan dan
( 70 Menit ) Van der Walls dan gaya London mencatat informasi yang
disampaikan.
Memberikan kesempatan kepada Peserta didik mengajukan
peserta didik untuk bertanya dari pertanyaan yang belum dipahami
materi yang belum dipahami
Senyawa Mr Td (oC)
H2O 28 108
H2S 34 -60
H2Se 81 -42
H2Te 129,5 -2
Apa yang menyebabkan sehingga H2O memiliki td yang paling tinggi dibanding senyawa lain
tersebut? Jekaskan!
2. Mengapa neopentana titik didihnya lebih rendah dibanding n pentana? Jelaskan!(Td pentana = 36
o
C, neopentana = 9,5 oC
c. Tindak Lanjut:
1. Siswa yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan
2. Siswa yang belum mencapai KKM diberikan Pengayaan
13