Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

PENYUSUN HEWAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
GRACETEEN ANGEL ZEBUA
TATIA LAULYA HULU
HENNY FALENTINE HULU
LINCHE PUSPITA SARI GIAWA
ALYA RAHMA TANJUNG
JEVON ALBIN SOLOMON TELAUMBANUA

SMA NEGERI 1 GUNUNGSITOLI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Banyak orang yang melupakan pentingnya struktur dan fungsi hewan, ketika kita
mempelajari struktur dan fungsi hewan, kita akan mempelajari jaringan, organ dan sistem
organ. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk
membentuk satu organ. Gabungan dari beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu
didalam tubuh tersebut disebut sistem organ. Dalam makalah ini penulis akan membahas lebih
detail tentang macam-macam jaringan, fungsi dai organ dan sistem organ.

Menurut penulis bab ini sangat penting sekali utnuk dibahas karena dalam kenyataannya
kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan kurang bersyukur atas nikmat yng telah Tuhan berikan
kepada kita. Contohnya saja kita belajar tentang organ kulit, organ kulit terdiri beberapa
jaringan yaitu jaringan epitel, jaringan saraf, jaringan ikat, jaringan otot dan pembuluh darah.
Bayangkan saja ketika dalam salah satu bagian tubuh kita tidak terdapat salah satu jaringan
diatas, itu akan sangat mengerikan. Harapan penulis kepada pembaca setelah membaca
makalah ini, pembaca akan lebih mengerti tentang pentingnya jaringan, organ dan sistem
organ khususnya pada manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah macam-macam jaringan, organ, dan sistem organ pada hewan?


2. Apakah fungsi dari jaringan, organ dan sistem organ pada hewan?
3. Bagaimanakah penggolongan hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui macam-macam jaringan, organ dan sistem organ pada hewan.
2. Untuk mengetahui fungsi dari jaringan, organ, dan sistem organ pada hewan.
3. Untuk mengetahui penggolongan hewan berdasarkan ada tidak tulang belakang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur, Letak, dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


Hewan vertebrta adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Yang tergolong vertebrata
adalah Pisces, Amfibi, Reptika, Aves, dan Mamalia.

1. Jenis-jenis Penyusun Organ Pada Hewan vertebrata

a. Jaringan Epitel

Jaringan epitel merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh
sbelah luar maupun sebelah dalam, jaringan epitel juga jaringan yang melapisi
permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh, contoh permukaan luar yang memiliki
jaringan epitilium adalah kulit, sedangkan sebelah dalam tubuh yang mengandung
epitilium adalah permukaaan dalam usus, paru-paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh.
Jraingan epitel dapat berasal dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma,
endoderma.

Ciri-ciri Jaringan Epitel:


a) Disusun oleh sel-sel dan molekul ekstraseluler.
b) Bentuk bervariasi bergantung pada fungsi dan letak.
c) Tidak terdapat material diantara sel-sel penyusunya.
Berfungsi sebagai penutup dan kelenjar.

Jenis-jenis Epitel Berdasarkan Struktur dan Fungsi:


a) Epitel Penutup
Epitel penutup adalah jaringan yang tersusun dalam bentuk lembaran yang
menutup permukaan luar tubuh, ringga tubuh, atau saluran yang berhubungan
dengan permukaan tubuh.
b) Epitel Kelenjar
Epitel kelenjar adalah jaringan yang terbentuk atas sel-sel yang terspesialisasi
untuk memproduksi secret (getah cair). Sel-sel epitel kelenjar dapat
mensekresikan protein (prankeas), lemak (anak ginjal dan kelenjar minyak
rambut), atau kompleks karbohidrat dan protein ( kelenjar air liur ).

b. Jaringan Pengikat

Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan menyokong jaringan lain. Jaringan juga
disebut jaringan penyokong. Jaringan ikat terdiri atas berbagai jenis, yaitu:
a) Jaringan Lemak ( Adiposa )
Jaringan lemak terususn atas sel-sel lemak yang tidak membentuk serat-serat
intraseluler dan matriks, tetapi terspesialisasi untuk menimbun lemak. Jaringan
lemak berasal dari sel-sel mesenkim. Jaringan ini berfungsi sebagai bantalan
untuk melindungi organ-organ secara mekanis dari benturan, sebagai persediaan
cadangan makanan, dan sebagai alat untuk mengatur panas dengan cara
membantu menjaga suhu badan terutama pada bayi yang baru saja dilahirkan.
b) Jaringan Ikat padat
Jaringan ikat padat memiliki ciri susunan serat yang padat dan jumlah selnya
berkurang. Jaringan ini didominasi oleh serat kolagen tersebut terdapat sel
fibroblast. Jaringan ikat padat berfungsi sebagai menghubungkan antara organ
tubuh yang satu dengan tubuh yang lainnya.
c) Jaringan Tulang Rawan
Bahan jaringan tulang rawan mengandung suatu kompleks protein dan
karbohidrat yang dikenal sebagai kondromukoid. Sel tulang rawan disebut
kondrosit berfungsi untuk mensintetis matriks.

Berdasarkan kandungan senyawa matriksnya, jaringan tulang rawan dapat


dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Tulang Rawan Hialin.
2. Tulang Rawan Elastis.
3. Tulang Rawan Fibroblast.

d) Jaringan Darah
Jaringan darah dapat disebut sebagi jaringan ikat yang terspesialisasi yang
dibentuk sel-sel darah berkembang lalu masuk kedalam aliran darah sebagai sel-
sel sepenuhnya setelah terbentuk. Jaringan darah berfungsi sebagai membawa
sari-sari makanan, hormone, oksigen, dan sisa-sisa hasil metabolism, serta
mencegah infeksi. Jaringan darah teridiri dari eritrosit, leukosit, trombosit, dan
plasma.
e) Jaringan Limfa (Getah Bening)
Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpulkan dari berbagai jaringan dan
kembali kealiran darah. Komponen seluler dalam cairan limfa berupa limfosit
dan granulosit. Limfa berfungsi mengangkut cairan jaringan , protein, lemak, dan
zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran darah.

c. Jaringan Otot

Jaringan otot tersusun dari sel-sel yang dapat berkontraksi sehingga mampu melakukan
pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung
protein dan aktin dan miosin. Jaringan otot dibagi menjadi tiga macam, yaitu jaringan
otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung.

d. Jaringan Saraf

Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron berfungsi merespon
perubahan lingkungan, membawa implus-implus saraf ke pusat saraf atau sebaliknya, dan
bereaksi aktif terhadap rangsang.

Neuron terbagi atas bagian-bagian berikut.


1) Badan sel saraf yang mengandung inti sel dan neuroplasma.
2) Neurit atau akson, berfungsi membawa implus meninggalkan badan sel saraf.
3) Dendrit, berfungsi membawa implus kebadan sel saraf.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron aferen, interneuron,
dan neuron eferen.
1) Neuron aferen atau neuron sensorik berfungsi menyampaikan rangsang dari reseptor
ke sistem saraf pusat.
2) Neuron asosiasi/interneuron berfungsi menyampaikan implus dari neuron sensorik
atau interneuron yang lain ke neuron motoric.
3) Neuron aferen atau neuron motorik berfungsi menyampaikan implus dari sistem saraf
pusat ke efektor.

e. Organ

Kumpulan beberapa jaringan yang saling bekerja sama untuk melaksanakan fungsi
tertentu didalam tubuh. Berdasarkan letaknya, organ pada tubuh dibedakan menjadi dua
mcam, yaitu orgam dalam (contohnya usus) dan organ dalam (kulit).

f. Sistem Organ

Kumpulan berbagai organ yang sama melakukan suatu fungsi. Beberapa sistem organ
dalam tubuh hewan maamalia antara lain sistem pencernaan (digesti), sistem pernapasan
(sirkulasi), sistem pengeluaran (eskresi), sistem peredaran darah (sirkulasi), sistem
rangka, sistem otot, sistem kelenjar buntu (endokrin), sistem saraf, sistem
perkembangbiakan (reproduksi), dan sistem integurmen.

2.2 Teknologi yang Berkaitan dengan Jaringan Hewan

1. Stem Cell
Stem cell dalam bahasa Indonesia disebut juga sel batang, selinduk, atau sel punca. Sel
ini aktif melakukan pembelahan dan dapat berkembang menjadi sel apa saja. Ada dua
macam stem cell yaitu :

a. Embrionic Stem Cell ( Sel Induk Embrio)


Embrionic stem cell adalah stem cell yang diperoleh dari embrio fase blastosit (5-7
hari setelah pembuahan) yang sudah dibuahi.
Embrionis stem cell memiliki sifat sebagai berikut.
1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini
stem cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel
saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain.
2. Kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-
regenerate/self-renew). Dalam hal ini stem cell dapat membuat salinan sel yang
persis sama dengan dirinya melalui pembelahan sel.

b. Adult Stem Cell (Sel Induk Dewasa)

Adult stem cell adalah stem cell yang diperoleh dari sel-sel orang dewasa. Sel
tersebut berfungsi meregenerasi sel yang rusak akibat penyakit atau cedera.

Adult stem cell memiliki dua karakteristik utama. Pertama, dapat berproliferasi
dalam periode yang panjang untuk memperbarui diri. Kedua, dapat berdiferensiasi
untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai karakteristik morfologi dan
fungsi special. Ada tiga sumber utama sel induk dewasa yang terdapat pada
manusia, yaitu sumsum tulang, jaringan lemak, dan darah dari plasma.

Teknologi stem cell dapat digunakan untuk berbagai penyakit. Tiga golongan
penyakit ini yang dapat diatasi dengan stem cell yaitu penyakit autoimun, penyakit
degenerative, dan penyakit kanker.

2. Transplantasi Organ

Transplantasi atau cangkok atau pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu
tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu bagian ke bagian yang lain pada tubuh yang
sama. Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ yang rusak atau tak
berfungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor.

BAB III
KESIMPULAN
Dilihat dari adanya tulang belakang hewan, jaringan pada hewan dibagi menjadi empat
yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf serta organ
yang terbagi dua antara organ dalam dan luar pada hewan. Serta mengetahui teknologi
yang berkaitan atau berhubungan dengan jaringan hewan.

Anda mungkin juga menyukai