Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FISIOLOGI

REPRODUKSI MANUSIA

Disusun Oleh:

1. Tengku Syarifah Raysha


2. Dea Anggi Anggreini
3. Sintiya Awaliyah
4. Rizki fadhilatul Latifa
5. Isnaini Adelia
6. Tini Aulia
7. Shintya Rama Yuni
8. Shella Hilwani Putri
9. Lisda Muslaily

PROGAM S1 KEBIDANAN

STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU

2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
hikmah dan hidayah-Nya atas terselesaikannya penulisan makalah yang berjudul
“Makalah Fisiologi Reproduksi Manusia”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas kami kelompok 3

Dalam penulisan makalah ini kami mengalami hambatan dan kesulitan. Namun,
berkat bantuan dari berbagai pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan
memberi pengarahan serta dukungan semangat kepada kami.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menerima segala kritik dan saran
yang membangun untuk demi perbaikan makalah ini.

Akhirnya dengan segala keterbatasan tersebut, kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya pada proses pembelajaran.

Pekanbaru, 25 September

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................5
1.4 Manfaat..................................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Sistem Reproduksi Wanita....................................................................................6
2.2 Sistem Reproduksi Pria........................................................................................7

BAB III.................................................................................................................................17
PENUTUP............................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................17
3.2 Saran....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem reproduksi atau genetalia baik pria ataupun wanita terdiri dari 2 bagian, yaitu
genetalia interna dan genetalia eksterna.

Sistem reproduksi laki-laki atau sistem kelamin laki-laki terdiri dari sejumlah organ
seks yang merupakan bagian dari proses reproduksi manusia. Pada laki-laki, organ-
organ reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar panggul wilayah.

Organ utama pada laki-laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan
sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam wanita
tubuh dan ovum dibuahi ( zigot ) secara bertahap berkembang menjadi janin, yang
kemudian lahir sebagai anak.

Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon


gondaotr opin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis –
adrenal – ovarium.

Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi


oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimanakan organ reproduksi wanita?

2. Bagaimanakah organ reproduksi pria?

C. Tujuan Penulisan

4
1. Menjelaskan organ reproduksi wanita.
2. Menjelaskan organ reproduksi pria.

BAB II PEMBAHASAN

5
A. Sistem Reproduksi Wanita

Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga
panggul.

Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi

Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi,


pertumbuhan fetus, kelahiran.

Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon


gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis–
adrenal–ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ ekstragenital yang
juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan
sebagainya.

a. Vulva

Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons
pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae
externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.

b. Mons pubis / mons veneris

Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.

Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

c. Labia mayora

Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak
mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah
perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).

6
d. Labia minora

Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak
terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

e. Clitoris

Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus
clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik
dengan penis pada pria.

Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung
serabut saraf, sangat sensitif.

f. Vestibulum

Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora.
Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae
externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus
Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.

g. Introitus / orificium vagina

Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis
bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. dapat robek dan bentuk
lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae).
Bentuk himen postpartum disebut parous.

Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada
wanita pernah melahirkan/ para Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak

7
berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan
darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

h. Vagina

Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian
kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix
disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix
lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang
elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.

Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan
untuk kopulasi (persetubuhan).

Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis.
Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar
cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar
1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal. i.
Perineum

Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma
pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis
transversus profunda, m.constrictor urethra).

Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum
meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar
jalan lahir dan mencegah ruptur.

2. Genitalia Interna

8
a. Uterus (rahim)

- Lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar

- Lapisan otot (lapisan miometrium)di tengah

- Lapisan mukosa (endometrium) di dalam. Fungsi utama uterus :

1) Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan
dan pelepasan dari endometrium

2) Tempat janin tumbuh dan berkembang

3) Tempat melekatnya plasenta

4) Pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya


persalinan dan kembalinya uterus pada saat involusi.

1) Serviks uteri (mulut rahim)

Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding
dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos,
jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam
rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri
externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan
ostium uteri internum (dalam, arah cavum).

Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil,


setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis
melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica.
Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung
glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air.
Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

2) Corpus uteri (batang/badan rahim)

9
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum
latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos
tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular),
serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan
runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus
intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica
urinaria.

Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama
pertumbuhan dan perkembangan wanita.

3) Ligamenta penyangga uterus

a) Ligamentum Latum

Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar
panggul, seolah-olah menggantung pada tuba. Ruangan antar kedua lembar dari
lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana berjalan
arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.

b) Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)

Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua ligamen
ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial labium mayus. Terdiri dari jaringan
otot polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini menahan uterus dalam antefleksi.
Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.

c) Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium)

Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini menggantungkan
uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum
ovarii propium.

10
d) Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament)

Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul.
Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah
(menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.

e) Ligamentum Sakro Uterinum

Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum.

f) Ligamentum Vesiko Uterinum

Dari uterus ke kandung kencing 4) Vaskularisasi uterus

Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri
ovarica cabang aorta abdominalis.

a) Arteri uterina

Berasal dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke sisi
uterus kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan bagian atas vagina
dan mengadakan anastomose dengan arteria ovarica.

b) Arteri ovarica

Berasal dari aorta masuk ke ligamen latum melalui ligamen infundibulo pelvicum
dan memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri.

Darah dari uterus dialirkan melalui vena uterina dan vena ovarica yang sejalan
dengan arterinya hanya vena ovarica kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava
inferior, tetapi melalui vena renalis sinistra.

11
c. Salping / Tuba Falopii

Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta
mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars
ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan
ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya.

1) Pars isthmica (proksimal/isthmus)

Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali


transfer gamet.

2) Pars ampularis (medial/ampula)

Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada
hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.

3) Pars infundibulum (distal)

Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat
dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar
saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.

4) Mesosalping

Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).

c. Ovarium

Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-
kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan
saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan
pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan

12
terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi
hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus
luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui
perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.

Fungsi ovarium adalah :

1. Mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron

2. Mengeluarkan telur setiap bulan

Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum


infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta
abdominalis inferior terhadap arteri renalis.

d. Vagina

Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Suplai darah
vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis
mediana san arteria pudendus interna. Fungsi penting vagina adalah :

- Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim

- Alat untuk bersenggama - Jalan lahir pada waktu bersalin

B.Sistem Reproduksi Pria

Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan


hormon pada pria. Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan
organ reproduksi luar.

1. Organ Reproduksi Dalam

Organ reproduksi dalam pria terdiri dari:

13
a. Testis

Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum).
Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah
kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat
jaringan ikat dan otot polos. testis adalah sepasang struktur oval , agak gepeng
dengan panjang 4 cm sampai 5 cm (1,5 inci sampai 2 inci) dan berdiameter 2,5 cm (1
inci).

Fungsi testis, terdiri dari :

1) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus


seminiferus.

2) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.

Bersama dengan epididimis, testis berada dalam kantung skrotum. Dinding yang
memisahkan testis dengan epididimis disebut tunica vaginalis. Tunica vaginalis
dibentuk dari peritoneum abdominalis yang mengadakan migrasi kedalam skrotum
saat berkembangnya genitalia interna pria.

3) Tubulus seminiferus, tempat berlangsungnya spermatogenesis, terlilit dalam


lobulus. epitelium germinal khusus yang melapisi tubulus seminiferus mengandung
sel-sel batang (spermatogonia) yang kemudian menjadi sperma: sel-sel Sertoli yang
menompang dan memberi nutrisi sperma yang sedang berkembang : dan sel-sel
interstisial (leydig), yang memiliki fungsi endokrin.

b. Saluran Pengeluaran

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas
deferens, saluran ejakulasi dan uretra.

1) Epididimis

14
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari
testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi
matang dan bergerak menuju vas deferens.

2) Vas Deferens

Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimisdengan panjang sekitar 45
cm dan dimulai dari ujung bawah epididimis kemudian naik sepanjang aspek
posterior testis.

Setelah meninggalkan bagian belakang testis, vas deferen melewati chorda


spermatica menuju kedalam abdomen. Setelah menyilang ureter, vas deferen menuju
ke duktusvesikula seminalis.. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung
salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran
tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani
(vesikula seminalis).

3) Saluran Ejakulasi

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen


dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke
dalam uretra.

4) Uretra

Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra
berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran
untuk membuang urin dari kantung kemih.

c. Kelenjar Asesoris

15
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah
kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris
merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar Cowper.

Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar


berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis
menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.

2) Kelenjar prostat

Kelenjar Prostat sebagian struktur berupa kelenjar dan sebagian lainnya otot. Struktur
ini mengelilingi urethra pria. Organ berukuran 2.5x3-5x4.5 cm. Lobus media prostat
secara histologis merupakan zona transisional berbentuk baji yang secara langsung
mengelilingi urethra dan memisahkannya dengan ductus ejaculatorius. Saat terjadi
hipertrofi, lobus media dapat menyumbat aliran urine. Prostat bagian anterior
sebagian besar terdiri dari jaringan fibromuskular. Semua jaringan otot pada vas
deferen , prostat , prostat disebitar urethra dan vesicula seminalis terlibat dalam
proses ejakulasi. Sekresi prostat menyumbang 15% volume total cairan semen.

Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung
kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan
fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Menambah cairan
alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap
sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat
Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan
kelenjar prostat.

3) Kelenjar Cowper

Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya


langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali
(basa).

16
2. Organ Reproduksi Luar

Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.

a. Penis

Penis terdiri dari tiga bagian akar batang dan glans penis yang membesar yang
banyak mengandung ujung – ujung saraf sensorik. Penis terdiri dari tiga rongga yang
berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons
korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan
spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi
oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah
dan ujung-ujung saraf perasa.

1) Kulit penis tipis dan tidak berambut kecuali didekat akar organ. Preposium ( kulup
) adalah lipatan sirkular kulit longgar yang merentang menutupi glans penis kecuali
jika diangkat melalui sirkumsisi. Korona adalah ujung proksimal glans penis.

2) Badan penis dibentuk dari tiga masa jaringan erektil silindris dua korpus
kavernosum spongiosum vebtral di sekitar uretra.

b) Korpus konvernosum dikelilingi oleh jaringan ikat rapat disebut tunika


albugnea.

3) Mekanisme ereaksi penis. Ereksi adalah salah satu fungsi vaskular


korpuskavernosum dibawah pengendalian SSO.

17
b. Skrotum

Adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia, dan otot polos yang
membungkus dan menompangtestis di luar tubuh pada suhu optimum untuk produksi
spermatozoa.

1) Dua kantong skrotal, satiap skrotal berisi satu testis tungggal, dipisahkan oleh
septum internal.

2) Otot dartos adalah lapisan serabut dalam fasia dasar yang berkontraksi untuk
membentuk kerutan pada kulit skrotal sebagai respons terhadap udara dingin atau
eksitasi seksual.

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga
panggul.

Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi

Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi,


pertumbuhan fetus, kelahiran.

Anatomi Saluran Reproduksi pada pria, terdiri dari: 1. Struktur luar

a. Penis

- Akar (menempel pada didnding perut)

- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)

- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).

- Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih)

18
-Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) b. Skrotum

b. Testis

c. Kelenjar Prostat .

d. Vesikula seminalis.

e. Epididimis

f. Funikulus Spermatikus

G. Uretra

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, John. 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern Untuk Perawat. Jakarta: EGC.

Jarvis, Sarrah. 2011. Ensiklopedi Kesehatan Wanita. Jakarta: Erlangga.

Heffner, Linda. 2008. Sistem Reproduksi. Jakarta: Erlangga.

Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

Scott, J. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika.

Syaifuddin,1997, Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat.jakarta:EGC.

Dewi, Rosana & dkk, 2003,biologi 2B, Klaten: Intan pariwara.

19

Anda mungkin juga menyukai