RADIOLOGI
PEMERIKSAAN ABDOMEN
DISUSUN OLEH :
Nim : P119074
Kelas : B
INSTRUKTUR LAB :
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “PEMERIKSAAN ABDOMEN”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi foto polos abdomen?
2. Bagaimana prinsip pemeriksaan abdomen?
3. Apa saja gambaran patologis pada foto polos abdomen?
4. Bagaimana teknik pemeriksaan foto polos abdomen?
5. Apa saja anatomi dan patologi pada abdomen?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Definisi dari foto polos abdomen
2. Mengetahui prinsip pemeriksaan dari foto polos abdomen
3. Mengetahui macam-macam pemeriksaan foto polos abdomen
4. Mengetahui teknik pemeriksaan foto polos abdomen
5. Mengetahui anatomi dan patologi pada abdomen
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Abdomen
Bagian tubuh berupa rongga perut yang berisi alat pencernaan bagian di
antara sekat rongga badan dan pinggul (perut bagian bawah) bagian tubuh di
belakang dada (toraks) pada antropoda
2. Prinsip Pemeriksaan Abdomen
Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan
gelombang radio, panas, cahaya dan ultra violet, tetapi dengan panjang
gelombang yang sangat pendek. Gelombang /sinar elektromagnetik terdiri atas :
listrik, radio , inframerah, cahaya, ultraviolet, sinar-X, sinar gamma, dan sinar
kosmik. Sinar-X bersifat heterogen,panjang gelombangnya bervariasi dan tidak
terlihat.
Sinar-X mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu :
Daya tembus
Pertebaran
Penyerapan
Efek fotografik
Fluoresensi
Ionisasi
Efek biologis
Gambar 2.9. Foto ini menegaskan adanya udara bebas subdafragmapada foto
toraks
tegak.
B.Gambaran gas di luar usus
Gas dapat dideteksi di dinding kandung empedu pada kolesistitisemfisematosa dan di
dalam lumen kandung empedu bila terdapat fistuladengan usus atau bila terdapat
anastomosis dengan percabangan bilier.Gas berada di dalam parenkim ginjal
disebabkan oleh pielonefritisemfisematosa. Hal ini biasanya akibat infeksi ginjal berat
oleh E. Colipada penderita diabetes.
Gambar 2.10. Gas bebas perirenal dan renal pada penderita diabetes yangmengalami
infeksi E. Coli pada ginjalnya
C.Gambaran gas intramural
Gas di dalam dinding usus tampak sebagai bayangan lusen linear di dalamdinding
usus. Ini biasanya disebabkan oleh infark dinding usus. Pada bayi-bayi prematur, gas
intramural dapat terlihat pada keadaan necrotizingenterocolitis (NEC). Pada bayi-bayi
ini juga sering terdapat gas di dalam vena porta.
Gambar 2.11. Pandangan setempat kolon pada bayi prematurmenunjukkan udara
intramural yang disebabkan oleh NEC.
D.Obstruksi usus
Diagnosis obstruksi usus dibuat secara klinis dan ditegakkan dengan fotopolos. Foto
terlentang, tegak, dan dekubitus abdomen biasanya diperlukan.Penyebab tersering
obstruksi usus halus adalah adhesi akibat pembedahansebelumnya, peritonitis,
apendisitis, hernia inkarserata, intusepsi, volvulus,kelainan kongenital berupa stenosis
atau atresis, tumor, dan batu empeduyang masuk ke dalam usus. Terlepasnya batu
empedu pada lumenintestinal dapat menimbulkan keadaan seperti ileus dan disebut
sebagaigallstone ileus yang pada pencitraan menunjukan gambaran seperti
ileusobtruktif namun tanpa disertai air fluid levels yang signifikans danbiasanya
ditemukan batu radiopak yang berasal dari batu empedu.Gambaran radiologis obstruksi
usus pada foto polos abdomen diantaranya adalah :
a)Single bubble appearance
Terjadi pada kondisi kelainan kongenital hipertrofi pilorus, yakniadanya hipertrofi
pada lapisan sirkular otot pilorus, terbatas padalingkaran pilorus dan jarang
berlanjut ke otot gaster. Pada fotopolos abdomen tampak adanya single bubble
appearance, yaituterdapat satu gelembung udara akibat pelebaran lambung.
Gambar 2.12. Atresia pylorum pada neonatus.
Foto supine menunjukkan gambaran distensi dari lambung dantidak adanya gas
dalam usus (single bubble appearance).
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada foto polos abdomen kondisi obstruksi usus adalah
:
1.Posisi terlentang (supine). Gambaran yang diperoleh yaitupelebaran usus di
proksimal daerah obstruksi, penebalan dindingusus, gambaran seperti duri ikan (herring
bone appearance).
2.Posisi setengah duduk atau berdiri. Gambaran radiologisdidapatkan adanya
air fluid level dan step ladder appearance.
E.Batu radioopak
Gambaran radioopak pada foto polos abdomen merupakan tanda
adanyakalsifikasi berupa batu. Gambaran batu ini biasanya terjadi pada
kondisinefrolithiasis, ureterolithiasis, vesicolithiasis, kolelithiasis, dan kolelistitis.Foto
polos abdomen dapat menentukan besar, macam dan lokasi baturadioopak. Penilaian
batu ginjal pada foto polos abdomen yang pentingdiperhatikan adalah : jumlah,
densitas, bayangan batu, lokasi, komplikasi(obstruksi, parut ginjal, atau pembentukan
striktur), terjadinya anomali,dan nefrokalsinosis.
Berdasarkan opasitasnya batu pada traktus urinarius dibagi menjadi tiga :batu
opak (batu kalsium), batu semiopak (batu magnesium-amonium-fosfat atau MAP), dan
batu radiolusen (batu asam urat dan batu sistin).Batu radiolusen adalah batu dengan
kandungan kalsium yang minimalsehingga tidak dapat dilihat pada foto polos abdomen
yang biasanyamengandung komponen asam urat. Dalam keadaan demikian dapat
dilakukan pemeriksaan CT scan polos tanpa media kontras untukmengevaluasinya.
Batu pada traktus urinarius biasanya bersifat multilayer dan permukaannyadapat
kasar atau halus. Batu pada vesica urinaria lebih bulat denganpermukaan regular
sedangkan batu pada ureter atau uretra biasanyaberbentuk irregular. Kadang-kadang
dijumpai batu yang mengisi danmenyerupai pelviocalices ginjal yang disebut staghorn
stone. Batu kecildan halus yang dijumpai pada calices minores kedua ginjal dijumpai
padakelainan yang disebut nephrocalcinosis.
Batu pada kandung empedu dan salurannya biasa dijumpai pada kuadrankanan atas
dan biasanya berbentuk poligonal. Foto polos abdomenbiasanya tidak memberikan
gambaran yang khas karena hanya sekitar 10-15% batu kandung empedu yang bersifat
radioopak. Kadang kandungempedu yang mengandung cairan empedu berkadar
kalsium tinggi dapatdilihat dengan foto polos. Pada peradangan akut dengan kandung
empeduyang membesar atau hidrops, kandung empedu kadang terlihat sebagaimassa
jaringan lunak di kuadran kanan atas yang menekan gambaranudara dalam usus besar,
di fleksura hepatica.
Gambar 2.19. Bayangan batu empedu kalsium di dalam lumenkandung empedu yang
berasal dari endapan kalsium karbonat.
F.Cairan bebas intraperitoneal
Akumulasi dari cairan bebas intraperitoneal di abdomen merupakan
tandaadanya suatu ascites. Penyebab ascites antara lain : hipoproteinemia,sirosis
hepatik, CHF, pankreatitis, keganasan dengan metastase peritoneal,limfoma, dan
sumbatan vena cava inferior.
Gambar 2.20. Foto polos abdomen dengan ascites tanpa adanya massaatau
kalsifikasi.
Pada foto polos abdomen dalam posisi supine akan tampak gambaransebagai berikut :
a) Usus akan tampak melayang di dalam cairan ascites.
b) Abdomen berbentuk bulging.
c) Gambaran abu-abu atau ground-glass appearance karena kontrasberkurang dan
warna abu-abu yang disebabkan hamburan sinarradiasi dari cairan di dalam
abdomen.
d) Bayangan liver, garis psoas, ginjal tampak kabur karena adanyacairan di sekitar
organ tersebut.
e) Peningkatan hemidiafragma kanan dan kiri.
Persiapan Pasien :
Instruksikan pasien agar melepaskan seluruh benda-benda logam pada
daerah abdomen untuk menghindari gangguan pada gambar dan memakai
perlindungan untuk daerah gonad
PROYEKSI AP
PO : -Atur kaset agar batas kaset pada diafragma dan batas bawah pada
simfisis pubis dan crista iliaca berada di pertengahan
FFD : 90 – 120 cm
Tampak garis batas dari liver, spleen, kidney dan udara di dalam lambung
dan usus
Tidak ada rotasi dari abdomen (prosesus spinosus tampak pada
pertengahan vertebra, crista illiaca simetris, batas bawah costae kanan &
kiri berjarak sama terhadap vertebra)
Tampak dinding lateral abdomen dan properitoneal fat
Tampak muskulus psoas dibawah liver dan kidney
Tampak Marker
5. Anatomi Radiografi Abdomen
Keterangan :
A. Diafragma C. Lambung
O. Kandung empedu
P. Liver
Q. Lobus kanan
R. Lobus kiri
6. Patologi Abdomen
Peritonitis, merupakan radang pada peritoneum yang sangat berbahaya sebagai
komplikasi dari penyebaran infeksi yang terjadi pada organ-organ abdomen
seperti appendicitis, salphingitis, rupture, saluran cerna, luka tembus abdomen.
Obstruksi usus, merupakan penyumbatan usus yang terjadi karena adanya daya
mekanik dan mempengaruhi dinding usus sehingga mengakibatkan penyempitan
atau penyumbatan lumen usus.
Preumo peritoneum, merupakan adanya udara di dalam rongga peritoneum,
Editis Ulseratif, merupakan penyakit dimana daerah yang luas dari usus besar
meradang dan mengalami ulserasi
Volvulus, disebut juga torsi merupakan pemutaran usus dengan mesenterium
sehingga poros.
Tumor / neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel
yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh (Dr. Kristanto)
Ulkus atau tukak yaitu terjadi apabila sebagian permukaan tulang jaringan hilang
sedang sekitarnya meradang. Bisa terjadi di kulit atau alat dalam seperti
lambung dan usus (Dr. Kristanto).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Foto polos abdomen adalah suatu pemeriksaan abdomen tanpa
menggunakan kontras dengan sinar-X yang menggambarkan struktur dan organ
di dalam abdomen. Daya tembus sinar-X yang berbeda-beda dengan benda
yang dilaluinya. Benda-benda yang mudah ditembus sinar X akan memberi
bayanganhitam (radiolusen). Benda-benda yang sukar ditembus sinar X akan
memberibayangan putih (radioopak).Tujuan pemeriksaan foto polos abdomen
adalah untuk melihat distribusigas dalam abdomen, udara bebas dalam
abdomen, massa atau jaringan lunakabnormal, dan kalsifikasi di dalam
abdomen.
B. Saran
Abdomen dilakukan pada lini pertama sebelum pemeriksan lanjutan
dilakukan.Pada kasus-kasus yang sulit perlu untuk dilakukan pemeriksaan
penunjang lainseperti Barium enema, Colon in loop, USG, dan CT scan.
DAFTAR PUSTAKA
https://firzandinata.wordpress.com/2012/02/17/teknik-radiografi-abdomen-3-
posisi-abdomen-akut/
http://catatanbreckhelie.blogspot.com/2015/10/teknik-pemeriksaan-abdomen-3-
posisi.html
proses penyakit.Jakarta :