“SISTEM PENCERNAAN”
Disusun Oleh
Kelompok 1:
Nama :
1. Tri Anita Febbri Wulandari (F0G020071)
2. yunita efrida ( F0G020048 )
3.armelia gamayanti (F0G020065)
4. Frischa Putri Oktavia (F0G020056)
5.nyimas dela jatisa(F0G020062)
6.puspita sari (F0G020070)
7.okta putriana (F0G020052)
8.anggely monica ( F0G020049)
9. Enersi Agrey Nelly PUTRI (F0G020067)
10. Dela Alvionita (F0G020063)
11. Rizki tri permata indah (F0G020087)
Kelas :1 B Kebidanan
Mata Kuliah : ANFIS
Dosen : Novianti, S.ST, M.Keb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun
judul dari makalah ini adalah “SISTEM PENCERNAAN”.
Makalah ini menyajikan materi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta
didik atau pembaca. Makalah ini juga menjadi bahan ajar bagi guru dan peserta didik dan
untuk menggali ilmu secara mandiri, mencari untuk menemukan aspirasi, motivasi dan dapat
berkarya sehingga bermamfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga penyajian makalah selanjutnya
dapat kami tingkatkan. Semoga makalah ini dapat membantu mengantarkan peserta didik
untuk mencapai sukses dalam pendidikan, kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PEMBAHASAN
1.SISTEM PENCERNAAN
A. Pembagian regio abdomen
B. Anatomi dan Fisiologi Organ, Kelenjar-Kelenjar Pencernaan dan ekskresinya
Pencernaan.....................................................................................................................
C. Gerakan dan sekresi gastrointestinal.........................................................................
D. Pencernaa secara mekanisme (Fungsi motoric pencernaan), Absorsi zat makanan,
enzimitas......................................................................................................................
E. Pengaturan sisitem pencernaan oleh saraf dan hormon.........................................
F. Reflek defeleksi.......................................................................................................
G. Kelainan sisitem pencernaan..................................................................................
H. Hubungan sistem pencernaan dengan reproduksi wanita.........................................
BAB II PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN
1. SISTEM PENCERNAAN
Dalam bentuk kuadran merupakan bentuk garis besar dan sederhana. Penentuan kuadran ini
dengan menarik garis (horizontal dan vertikal) melalui umbilikus. Dengan cara ini dinding
abdomen terbagi atas 4 daerah yang sering disebut :
Kuadran kanan atas
Kuadran kiri atas
Kuadran kanan bawah
Kuadran kiri bawah
Kepentingan pembagian ini yaitu untuk menyederhakan penulisan laporan, misalnya untuk
kepentingan konsultasi atau pemeriksaan kelainan yang mencakup daerah yang cukup jelas.
Berikut gambaran secara besar tentang organ yang terdapat pada kuadran-kuadran.
Kuadran Kanan Atas Kuadran Kiri Atas
Hati, kantung empedu, paru, esofagus Hati, jantung, esofagus, paru, pankreas,
limfa, lambung
Kuadran Kanan Bawah Kuadran Kiri Bawah
Usus 12 jari (duo denum), usus besar, usus Anus, rektum, testis, ginjal, usus kecil,
kecil, kandung kemih, rektum, testis, anus usus besar
tabel 1. Gambaran Organ dalam Kuadran
Bedasarkan pembagian yang lebih rinci tersebut permukaan depan abdomen terbagi menjadi
9 regio:
Regio hypocondriaca dextra
Regio epigastrica
Regio hypocondriaca sinistra
Regio abdominal lateralis dextra
Regio umbilicalis
Regio abdominal lateralis sinistra
Regio inguinalis dextra
Regio pubica (hypogastrium)
Regio inguinalis sinistra
Kepentingan pembagian ini, yaitu bila kita meminta pasien untuk menunjukan dengan tepat
lokasi rasa nyeri serta melakukan deskripsi perjalanan rasa nyeri tersebut. Dalam hal ini
sangat penting untuk membuat peta lokasi rasa nyeri beserta perjalanannya, sebab sudah
diketahui karakteristik dan lokasi nyeri akibat kelainan masing-masing organ intra abdominal
berdasarkan hubungan persarafan viseral dan somatik.
Secara garis besar organ-organ dalam abdomen dapat diproyeksikan pada permukaan
abdomen dalam bentuk regio, yaitu antara lain:
Hati atau hepar berada di regio hypocondriaca dextra, epigastrica dan sedikit ke
hypocondriaca sinistra.
Lambung berada di regio epigastrium.
Limpa berkedudukan di regio hypocondrium kiri.
Kandung empedu atau vesika felea sering kali berada pada perbatasan regio hypocondrium
kanan dan epigastica.
Kandung kemih yang penuh dan uterus pada orang hamil dapat teraba di regio hypogastrium.
Apendiks berada di daerah antara regio inguinalis dextra, abdominalis lateral kanan, dan
bagian bawah regio umbilicalis.
Saluran pencernaan, adalah suatu tabung berotot, yang terbentang melalui tubuh. Mencerna
makanan, memecahnya menjadi fragmen yang lebih kecil (mencerna, dilarutkan) dan
menyerap fragmen – fragmen yang sudah dicerna melalui lapisan saluran cerna dan masuk ke
dalam darah.">
3.Organ saluran pencernaan, adalah mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, dan
usus besar. Usus besar berlanjut pada lubang terminal atau anus. Pada mayat, saluran
pencernaan diperkirakan 9 meter (sekitar 30 kaki) panjangnya, tetapi pada orang
hidup, jauh lebih pendek karena tonus ototnya.
Organ pencernaan tambahan, adalah gigi, lidah, kandung empedu, dan sejumlah
kelenjar pencernaan besar – kelenjar saliva, hati, dan pankreas. Gigi dan lidah berada
dalam mulut, atau rongga mulut, sementara kelenjar pencernaan dan kandung empedu
terletak diluar saluran gastrointestinal dan dihubungkan melalui saluran. Kelenjar
pencernaan tambahan menghasilkan berbagai sekresi yang membantu / berperan
dalam pemecahan bahan makanan.
5 Ada empat (4) proses penting yang terjadi disepanjang saluran pencernaan yang
mendukung tersedianya nutrien, elektrolit dan air secara terus-menerus yaitu:
2. Sekresi: pengeluaran secret pencernaan untuk membantu proses digesti, di dalam hal ini
adalah enzim pencernaan.
3. Digesti : Penghancuran bolus baik secara mekanik dan kemis menjadi bentuk yang siap di
absorbsi oleh villi intestin.
4. Absorbsi : Penyerapan oleh villi-villi intestin untuk selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi
darah.
7 Mastikasi (mengunyah).
Proses pencernaan di mulai dengan aktivitas mengunyah, dimana makanan dipecah dalam
partikel kecil yang dapat ditelan. Makanan (bolus) di dalam mulut mengalami penghancuran
yang di sebut mastikasi (mengunyah).
Proses ini terjadi dengan bantuan gigi-geligi, saliva dan lidah. Proses mastikasi dimulut
penting karena:
(a) Enzim hanya bekerja pada permukaan makanan,
8 Di dalam mulut, bolus telah mengalami proses pencernaan meskipun relatif kecil. Sekresi
enzim pencernaan khususnya amilase telah terjadi yang terkandung dalam saliva. Enzim ini
akan memecah amilum menjadi maltosa dan glukosa.
Absorbsi glukosa juga terjadi dimana kita dapat merasakan adanya rasa manis dalam
makanan.
9 Menelan
Menelan mulai sebagai aktivitas volunteer yang diatur oleh pusat menelan di medulla
oblongata dari SSP. Saat makanan di telan epiglottis bergerak menutup lubang trakea untuk
mencegah aspirasi makanan dalam paru. Saat bolus masuk dalam esophagus dinding
esophagus berkontraksi dan mendorong makanan ke lambung.
10 Fase Menelan
12 Lambung Lambung terdapat di garis tengah dan kuadran atas kiri abdomen sebelah kiri
dari garis tubuh tepat dibawah diafragma kiri.
Panjangnya 25 cm dan lebar 10 cm, ukuran dapat bertambah tergantung isi dan ukuran tubuh.
Inlet ke lambung disebut: pertemuan esofagus dan gaster bagian ini di kelilingi otot halus di
sebut sfingter esofagus bawah (sfingter kardia) pada saat kontraksi menutup lambung dari
esofagus.
Bolus mengisi lambung selama 2 – 6 jam, perlahan-lahan mengalami digesti dan sedikit demi
sedikit turun di duodenum.
13 Lambung di bagi 4 bagian : - Kardia (jalan masuk), fundus, korpus dan pilorus (outlet),
kapasitas lambung : 1500 ml
Otot halus sirkuler di dinding pilorus membentuk Sfingter pilorus dan mengontrol lubang
diantara lambung
a.Fungsi motorik : Disamping menampung, lambung juga memecah bolus menjadi partikel-
partikel kecil dan mencampurnya dengan cairan/getah lambung. Bolus yang sudah tercampur
dengan cairan lambung di sebut kimus/chyme.
- Protein di pecah oleh pepsin dan HCl menjadi pepton, sedangkan lipid tidak mengalami
digestiberarti oleh karena suasana cairan lambungyang asam menyebabkan enzim ini tidak
aktif(pH lambung 1,5 – 2,5) sementara lipase bekerja optimal pada suasana netral sampai
alkali.
- Sekresi pepsin dan HCl yang akan merubah protein tadi diatur oleh hormon. Dan sekresi
gastrin sangat tergantung pada kandungan protein dalam makanan, peregangan antrum dan
rangsangan vagus.
Kelenjar kardia , terletak dekat lubang kardia fungsinya mensekresi mucus alkali.
Kelenjar fundus dan kelenjar pilorik (gastrik), terletak pada fundus, mempunyai 3 jenis sel,
yaitu :
Sel Zimornik (chief cells) mensekresi pepsinogen (pepsin yang in aktif) Pepsinogen akan
dirubah menjadi pepsin. Dengan bantuan pepsin dan HCl. Pepsin merubah protein menjadi
pepton.
Sel Parietal , mensekresi air, Na. K, dan Cl, HCl dan faktor intrinsik. Faktor intrinsic
berperan dalam absorbsi vitamin B12 di iliumSel Neok, mensekresi gastrin.
Usus halus terdiri dari atas tiga bagian besar yaitu duedenum, jejenum dan ileum. Panjang
masing-masing bagian ini; duodenum ± 25 cm, jejenum ± 1,5 – 2,0 m dan ileum ± 2,5 – 4 m
dengan panjang keseluruhan (6000 cm).Fungsi utama usus halus yaitu:
Digesti
Absorbsi
Kimus mengalami pencampuran dan pengangkutan melalui gerakan segmental usus yang
disebut peristaltic .
Kimus dari lambung bersifat asam masuk ke duodenum dan bercampur dengan getah
pancreas dan getah empedu. Lamanya kimus berada di usus halus berkisar antara 3 – 10 jam
dengan frekuensi peristaltic : 4 – 8/menit.Masuknya getah pancreas dan getah duodenum
akan merubah keasaman kimus sehingga efek kerja enzim akan optimal.
Getah pancreas mengandung tiga jenis enzim pencernaan yaitu : amilase dan lipase pancreas
serta tripsinogen.
Lemak dengan partikel-partikel besar akan dirubah menjadi partikel-partikel kecil sehingga
enzim lipase lebih bekerja optimal.
Getah pancreas disalurkan melalui duktus pankreatikus dan bersatu dengan duktus koleduktus
yang membawa getah empedu diampula vateri.
Usus besar terdiri dari atas sekum , kolon dan rectum , kolon terbagi atas kolon asenden,
transversum dan desendens serta sigmoid.Sekum merup awal kolon berupa kantong yang
mekar dan tdpt appendiks vermiformis (umbai cacing), serupa dengan tonsil.Terjadi refleks
gastrokolik, yang terjadi ketika makanan masuk ke dalam lambung dan menimbulkan
peristaltik di dalam usus besar. Refleks ini menyebabkan defekasi (pembuangan air besar)
24 Gerakan peristaltic usus besar merupakan kontraksi segmental yang disebut gerakan
Haustra. Gerakan haustra berlangsung 3 – 4 kali sehari, yang memungkinkan absorbsi air
lebih optimal. Sisa fecal tersimpan di kolon selama 12 – 24 jam setelah makan. Kolon juga
menghasilkan mucus yang akan melicinkan faeces sehingga tidak melukai dinding kolon.
25 Fungsi Usus Besar Absorpsi air, garam dan glukosa Sekresi musin
- Sebagai organ eksokrin karena sekret yang dihasilkan dicurahkan bukan ke sirkulasi darah,
melainkan ke saluran pencernaan seperti enzim-enzim pancreas.
- Sebagai organ endokrin karena secret yang dalam hal ini adalah hormon (insulin, glukagon
dan somatostatin) dicurahkan langsung ke sirkulasi darah.
Beratnya sekitar 1500 gram (2,5% dari berat badan).Memiliki dua lobus utama, kiri dan
kanan yang masing-masing dipisahkan oleh ligamentum falsiformis dan fissura segmentalis
kanan.Hatilobulus ( )hepatic cellular plate (mengelilingi vena sentral)terdapat 1 atau 2
kanalikuli empeduduktus biliaris duktus biliaris intralobularbergabung membentuk duktus
interlobularisduktus hepatik kiri dan kanan.
Duktus hepatik kommunis (diluar hati) + duktus sistikus (kandung empedu)duktus biliaris
kommunisbermuara pada duodenum (pada papilla duodenal)dikelilingi oleh otot polos
sfingter Oddi.Sinusoid hati 2 lapisan sel :Sel endotelSel KupferFagositosis bakteri+ Benda
asing
35 Metabolisme Karbohidrat :
36 Metabolisme Lemak :
Melakukan oksidasi asam lemak dengan cepat untuk kebutuhan energiMembentuk sebagian
besar lipoproteinSintesa kolesterol dan fosfolipid dalam jumlah besarMengubah karbohidrat
dan protein dalam jumlah besar mejadi lemak.
Kolesterol (endogen + eksogen )asam empedu (enzim kolesterol 7-hidroksilase & enzim 12-
hidroksilase).As.empedu(fisiologis 95%)lisin dan taurinas.glikokholik dan
as.taurokholikgaram empeduGaram empedumengurangi tegangan permukaan lemak
emulsifikasi lemak.
Membantu memecah lemak menjadi bagian kecil (emulsi) dgn cara menurunkan tegangan
permukaan partikel lemakMembantu absorbsi as.lemak, monogliserida, kolesterol,dan lipid
lain di sal.pencernaan
Air ,Garam empedu 1,Biirubin 0, ,3Kolesterol 0,1 0,3-0,9Asam lemak 0,12 0,3-1,2Lesitin 0, ,
3Na K Ca Cl HCO
Gastrointestinal: Fisiologi
September 2, 2012 by Josephine Widya
Fungsi sistem gastrointestinal:
1. Motorik (gerakan saluran cerna)
2. Sekresi dan digesti (getah pencernaan dan pencernaan makanan)
3. Absorpsi (penyerapan hasil pencernaan, nutrien, air, dan elektrolit)
Motorik:
1. Propulsive movement: mendorong makanan maju ke arah caudal
2. Mixing movement: mencampur makanan dengan getah pencernaan
Sekresi dan digesti:
Karbohidrat yang terdapat dalam makanan akan dicerna di cavum oris oleh enzim ptialin.
Amilum yang merupakan polisakarida akan diubah menjadi disakarida (maltosa, sukrosa,
laktosa). Pencernaan karbohidrat berikutnya terjadi di usus halus. Enzim maltase akan
mengubah maltosa menjadi monosakarida, yaitu glukosa.
Protein yang terdapat pada makanan mengalami pencernaan pertama di lambung oleh enzim
pepsin dan asam lambung. Protein berubah menjadi bentuk yang lebih sederhana, yaitu
pepton. Selanjutnya di usus halus bagian atas, enzim tripsin akan mengubah pepton menjadi
polipeptida. Dengan enzim peptidase, polipeptida akan diubah menjadi asam amino.
Pencernaan lemak yang pertama terjadi di usus halus. Lemak akan diubah menjadi emulsi
lemak oleh empedu. Dengan enzim lipase, emulsi tersebut pun disederhanakan menjadi asam
lemak bebas dan 2 monogliserida.
Absorpsi:
1. Karbohidrat
Glukosa dan galaktosa: kotranspor dengan transpor aktif natrium.
Fruktosa: difusi pasif
2. Protein
Sodium-dependent cotransport (analog dengan absorbsi glukosa dan galaktosa).
3. Lemak
Asam lemak bebas, monogliserida, dengan garam empedu akan membentuk
micelles.
Di permukaan brush borders microvilli, asam lemak dan monogliserida berdifusi
masuk ke dalam epitel intestinum.
Selanjutnya, akan dibentuk kembali menjadi trigliserida dalam sel epitel.
4. Air dan elektrolit
Transport aktif natrium melalui membran basolateral, lalu masuk ke dalam ruang
paraselular sel epitelial (menyebabkan konsentrasi natrium dalam sel epitel menurun).
Natrium dalam chyme akan masuk ke dalam sel epitel secara osmosis.
Kontrol Saraf terhadap Fungsi Gastrointestinal
1. Sistem saraf enterik
a. Plexus myentericus Auerbach: mengatur pergerakan (motorik)
b. Plexus submukosa Meissner: mengatur sekresi dan aliran darah lokal
2. Sistem saraf otonom
a. Persarafan parasimpatis: meningkatkan sebagian besar fungsi gastrointestinal
b. Persarafan simpatis: menghambat sebagian besar fungsi gastrointestinal
Hormon yang Mempengaruhi Fungsi Saluran Cerna
1. Gastrin (gaster): merangsang sekresi asam lambung dan pertumbuhan mukosa
lambung serta usus.
2. Kolesistokinin (duodenum, jejunum): merangsang sekresi enzim pankreas dan
kontraksi kandung empedu.
3. Sekretin (duodenum, jejunum): merangsang pankreas menghasilkan bikarbonat.
4. Pancreatic polipeptide (PP) pankreas: menghambat sekresi eksokrin pankreas.
5. Gastric inhibitory polipeptide (duodenum): menghambat sekresi asam lambung.
6. Vasoactive intestinal polipeptide (VIP) seluruh saluran gastrointestinal:
mengatur kontraksi dan sekresi gastrointestinal.
7. Motilin (duodenum, jejunum): merangsang kontraksi gastrointestinal.
8. Histamin (sel mastosit mukosa gaster): potensiasi efek gastrin dan asetilkolin,
serta stimulasi sekresi asam lambung.
9. Somatostatin (seluruh saluran cerna): menghambat fungsi semua hormon
gastrointestinal.
10. Enkephalin (saraf pada mukosa dan otot polos gastrointestinal): kontraksi otot
polos, menghambat sekresi cairan dan elektrolit.
D.Pencernaan secara mekanisme (Fungsi motoric pencernaan), absorsi zat makan,
enzimita
1. Penghancuran Makanan
Penghancuran makanan dilakukan oleh gigi dan dibantu oleh lidah dan ludah. Gigi manusia
terdiri dari tiga jenis yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi seri bertugas
memotong makanan, gigi taring bertugas mengoyak makanan, dan gigi geraham bertugas
untuk menggilas, menghancurkan, melumatkan, dan menghaluskan makanan. Lidah
berfungsi untuk memindah-mindahkan makanan saat dikunyah dan membantu menelan,
selain itu juga berfungsi sebagai pengecap rasa makanan. Sedangkan ludah berfungsi untuk
membantu menghaluskan makanan hingga menjadi seperti bubur.
3. Proses Menelan
Proses penelanan makanan dimulai dari menelan dengan bantuan lidah. Lidah sangat
berperan dalam proses penelanan makanan. Kemudian makanan akan turun ke lambung
melalui kerongkongan. Di kerongkongan akan terjadi gerak peristaltik untuk membantu
makanan turun ke lambung.
Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh
dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan dengan sistem
koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon dan berikut inilah
pengertiannya :
Sistem Saraf
Sistem saraf itu disusun dari bagian yang paling kecil, yaitu sel saraf (neuron). Kalau Dilihat
dari fungsinya, sel saraf itu dapat dibedakan atau dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang dari penerima (reseptor) ke
saraf pusat (otak).
2. Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari otak menuju ke otot dan
kelenjar.
3. Neuron penghubung yang fungsinya itu menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel
saraf yang lainnya, dan ternyata neuron penghubung ini kalau kita bisa lihat banyak
ditemukan pada otak dan sumsum tulang belakang.
4. Neuron ajustor berfungsi sebagai penghubung antara neuron sensorik dengan motorik di
sumsum tulang belakang dan otak.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel saraf.
1. Badan sel merupakan bagian yang terbesar dari suatu sel saraf, yang terdiri atas nukleus
dan sitoplasma.
2. Dendrit itu seperti serabut sel saraf yang bercabang pendek, serta keluar dari sel.
Kalau Akson kayak serabut sel saraf yang panjang serta berfungsi dalam menghantarkan
impuls dari badan sel ke sel saraf lain. Dan pada Umumnya akson itu dibungkus dari
selubung yang dinamakan selubung Myelin, daerah akson yang tidak dibungkus dengan
selubung Myelin yang disebut Nodus Ranvier.
Sistem Saraf Manusia
Pada manusia Sistem saraf itu terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat itu terdiri dari:
1. Otak
Bagian-bagian dari otak, yaitu:
a. kalu Otak besar {Cerebrum) ini merupakan pusat dari saraf utama yang tugasnya
itu untuk mengkoordinasikan semua kegiatan yang disadari.
b. sementara kalu Otak tengah (Mesenchefalon) itu berfungsi sebagai pusat refleksi pupil
pada mata dan sebagai pengatur keseimbangan tubuh.
c. sedangkan Otak kecil (Cerebellum) ini merupakan pusat dari suatu keseimbangan,
koordinasi gerak,dengan penghalusan gerak.
d. dan kalau Sumsum lanjutan {Medulla oblongata)ini dapat menghubungkan otak kecil
dengan sumsum tulang belakang.
Berikut ini selaput yang melapisi otak.
a. Dura matter: berupa selaput yang kuat dan menempel pada tengkorak.
b. Arakhnoid: bentuknya itu mirip lho kayak sarang laba-laba dan ini juga terdapat cairan
serebrospinalis. Fungsinya itu untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik seperti
benturan.
c. Pia matter, lapisan ini lapisan yang paling dekat dengan permukaan dari otak dan
mengandung banyak pembuluh.
2. Sumsum tulang belakang {Medula spinalis)
Sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang utama sebagai berikut.
a. dapat Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar impuls saraf dari
otak dan menuju otak.
b. Sebagai pusat gerak refleks.
Sumsum tulang belakang ini terletak di dalam rongga ruas tulang belakang (dari ruas tulang
leher sampai tulang ekor), terdiri atas lapisan dalam yang berwarna kelabu dan lapisan
luaryang berwarna putih.
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang dapat menghubungkan semua bagian tubuh
dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi, terdiri ini dari
sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).
1. Sistem saraf sadar yang fungsinya itu untuk mengontrol kegiatan seluruh tubuh yang cara
kerjanya diatur oleh otak.
2. Sistem saraf tak sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya itu
tidak dapat diatur otak. Saraf ini meliputi susunan saraf simpatik dan parasimpatik. Perbedaan
saraf simpatik dan parasimpatik berdasarkan pada posisi ganglion. Ganglion pada saraf
simpatik menempel di sepanjang sumsum tulang belakang, sedangkan ganglion saraf
parasimpatik menempel pada organ yang dibantu kerjanya, seperti sekresi keringat, denyut
jantung, dan gerak saluran pencernaan. Fungsi kerja saraf simpatik dan parasimpatik adalah
berlawanan.
Mekanisme Gerak Manusia
Rangsangan (impuls) yang,mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor yang kemudian
diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ
efektor dalam bentuk gerakan. Gerakan yang sudah dihasilkan dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
1. Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu: Rangsangan -> sel saraf
sensorik -> otak-sel saraf motorik -> respon pada organ efektor
2. Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak
sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari terlebih dahulu
atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh: mengangkat tangan ketika terkena api dan
mengangkat kaki ketika tertusuk.
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu:
Stimulus pada organ reseptor -> sel saraf sensorik -> sel penghubung (asosiasi)
pada sumsum tulang belakang -> sel saraf motorik -> respon pada organ efektor.
Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau kelainan
lainnya. Contoh:
1. Meningitis
Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis
disebabkan oleh virus sehingga dapat menular.
2. Multiple sclerosis (MS = sklerosis ganda atau disseminated sclerosis) Multiple sclerosis
merupakan penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga
menyebabkan gangguan pada organ, seperti rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara,
depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.
3. Nyeri saraf
Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala
nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan
penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit
kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan
(seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).
4. Hidrocephalus
Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di
sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ
tubuh.
5. Penyakit urat saraf terjepit
Penyakit saraf terjepit sering terjadi pada leher, pinggang, dan telapak tangan.
6. Parkinson dengan gejala tangan dan kaki gemetar.
7. Gegar otak terjadi karena otak mengalami kerusakan.
8. Imsomnia atau lupa ingatan sementara.
2. Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu.
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan
masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Pengaruh hormon
berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan
yang memerlukan waktu panjang. Dalam tubuh manusia, ada tujuh kelenjar endokrin yang
penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium,
dan testis.
F. Reflek defeleksi
Defleksi adalah perubahan bentuk pada balok dalam arah y akiat adanya pembebanan vertikal
yang diberikan kepada balok atau batang tersebut. Defleksi diukur dari permukaan netral
awal ke posisi netral setelah terjadi deformasi.
Jarak perpindahan y didefinisikan sebagai defleksi balok. Pada kriteria kekuatan, desain beam
haruslah cukup kuat untuk menahan gaya geser dan momen lentur, sedangkan pada kriteria
kekakuan, desain haruslah cukup kaku untuk menahan defleksi yang terjadi agar batang tidak
melendut melebihi batas yang telah diizinkan.
Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi besar kecilnya defleksi adalah
a. Besar dan jenis pembebanan.
b. Jenis tumpuan.
c. Jenis material.
d. Kekuatan material.
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi besar kecilnya defleksi adalah jenis
tumpuan, dan berikut adalah beberapa jenis tumpuan yang sering digunakan:
a. Tumpuan Jepit.
Tumpuan jepitan merupakan tumpuan yang dapat menahan momen dan gaya dalam arah
vertikal maupun horizontal.
b. Tumpuan Engsel.
Tumpuan engsel merupakan tumpuan yang dapat menahan gaya horizontal maupun gaya
vertical yang bekerja padanya.
c. Tumpuan Rol.
Tumpuan rol merupakan tumpuan yang bias menahan komponen gaya vertikal yang bekerja
padanya.
Salah satu factor yang mempengaruhi besarnya defleksi pada batang adalah jenis beban
yang diberikan kepadanya, dan berikut jenis pembebanan :
a. Beban Terpusat
b. Beban Terbagi Merata
c. Beban Bervariasi Uniform
Adapun metode-metode yang dapat digunakan dalam perhitungan lendutan/defleksi pada
balok yaitu :
a. Metode integrasi
b. Metode luas diagram momen
c. Metode superposisi
d. Metode energi
e. Metoda konyugat
Metoda integrasi dan metoda diagram momen digunakan untuk menganalisis hasil
dalam penelitian ini. Untuk menyelesaikan masalahmasalah perhitungan defleksi, maka
diperlukan syarat-syarat batas, antara lain :
a. Pada tumpuan jepit defleksi dan slope adalah sama dengan nol.
b. Pada tumpuan rol dan engsel, defleksi dan momen sama dengan nol.
c. Pada ujung bebas, momen lentur dan gaya geser sama dengan nol.
Untuk setiap batang yang ditumpu akan melendut apabila diberikan beban yang
cukup besar. Lendutan batang disetiap titik dapat dihitung dengan menggunakan metode
diagram atau cara integral ganda dan untuk mengukur gaya yang digunakan. Lendutan sangat
penting dalam konstruksi terutama dalam konstruksi mesin. Dimana pada bagian-bagian
terntentu seperti poros lendutan sangat tidak diinginkan, karena adanya lendutan maka
operasi mesin menjadi tidak normal sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada bagian
mesin.
Elastisitas merupakan sifat yang menyebabkan sebuah benda kembali ke bentuk
semula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Sebuah benda yang kembali
sepenuhnya kepada bentuk semula dikatakan elastic sempurna, sedang benda yang tidak
kembali sepenuhnya kepada bentuk semula dikatakan elastic parsial. Dalam hal benda elastis
sempurna, usaha yang dilakukan oleh gaya-gaya luar selama deformasi sepenuhnya
ditransformasikan menjadi energi potensial regangan, sedangkan dalam hal benda elastis
parsial sebagian dari usaha yang dilakukan oleh gaya luar selama deformasi diubah ke dalam
bentuk panas yang timbul dalam benda tersebut selama berlangsungnya deformasi non
elastis. Sifat di atas dapat diamati melalui pengujian tarik, dimana tegangan berbanding lurus
dengan regangan yang terjadi sampai pada batas yang disebut batas elastis dimana hukum
Hooke masih berlaku.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan
anus. Dimana semua organ itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Fungsi
utama dari sistem pencernaan yaitu sebagai pencerna nutrisi tubuh. Namun meskipun begitu,
bukan berarti sistem pencernaan pada tubuh manusia akan selalu aman karena adanya nutrisi
yang banyak. Pintu atau jalan masuknya zat dari luar dengan bebas ternyata akan
menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan. Dimana penyakit
tersebut akan mengganggu atau mengancam orang yang menderitanya. Penyakit atau
gangguan yang menyerang ini akan menghambat sistem kerja organ-organ yang lainnya.
Diperlukan kewaspadaan dan pengetahuan untuk menghindari penyakit atau gangguan yang
akan mengancam, seperti misalkan memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang
akan kita konsumsi, kebersihan mulut dan gigi, konsumsi makanan bergizi dan masih banyak
yang lainnya.
Ada beberapa penyakit yang akan mengancam sistem pencernaan manusia. Untuk menambah
pengetahuan, di bawah ini kami uraikan apa saja penyakit yang dapat menyerang sistem
pencernaan.
1. DIARE
Diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami. Dimana
gangguan pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas dan feses penderita menjadi
encer. Gangguan ini terjadi karena selaput dinding usus besar si penderita mengalami iritasi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menderita diare, dimana salah satunya yaitu
karena penderita mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman,
sehingga dengan begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta di dalam usus
besar tidak terjadi penyerapan air. Jika fases penderita bercampur dengan nanah atau darah,
maka gejala tersebut menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang mana
gangguan itu disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar
orang yang menderitanya.
2. GASTRITIS
Perut kembung
Cegukan
Mual
Muntah
Sakit perut
Muntah darah
Temui dokter jika gejala gastritis selalu terasa setelah Anda mengonsumsi obat-obatan
tertentu, Anda merasakan gejala sakit maag selama seminggu lebih, Anda BAB dengan
tekstur tinja hitam pekat, dan Anda muntah darah.
Sakit atau nyeri di perut tidak selalu menandakan adanya gastritis. Pengobatan biasanya
bergantung pada penyebab penyakit ini.
Penyebab Gastritis
Berikut ini sejumlah hal yang bisa menyebabkan gastritis, di antaranya:
Stres
Penyalahgunaan obat-obatan
Reaksi autoimun
Pertambahan usia
Penyakit Crohn
Penyakit HIV/AIDS
Refluks empedu
Anemia pernisiosa
Muntah kronis
Diagnosis Gastritis
Sejumlah hal akan dilakukan oleh dokter dalam mendiagnosis gastritis, mulai dari
menanyakan gejala, meninjau riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, melakukan
pemeriksaan fisik, hingga melakukan pemeriksaan lanjutan. Beberapa contoh pemeriksaan
lanjutan tersebut di antaranya adalah:
Tes napas guna melihat keberadaan bakteri H. pylori.
Pemeriksaan X-ray dan cairan barium guna melihat adanya tukak di dalam lambung.
Pemeriksaan tinja untuk melihat adanya pendarahan dan infeksi di dalam lambung.
Pemeriksaan kadar sel darah untuk melihat apakah pasien menderita anemia.
Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker). Obat ini mampu meredakan gejala
gastritis dengan cara menurunkan produksi asam di dalam lambung. Salah satu contoh obat
penghambat histamin 2 adalah ranitidine.
Obat penghambat pompa proton (PPI). Obat ini memiliki kinerja yang sama
seperti penghambat histamin 2, namun lebih efektif. Salah satu contoh obat penghambat
pompa proton adalah omeprazole.
Obat antasida. Obat ini mampu meredakan gejala gastritis (terutama rasa nyeri)
secara cepat dengan cara menetralisir asam lambung.
Obat antibiotik. Obat ini diresepkan pada penderita gastritis yang kondisinya
diketahui disebabkan oleh infeksi bakteri. Contoh obat antibiotik adalah amoxicillin,
clarithromycin, dan metronidazole
3. Maag
Maag merupakan penyakit yang sudah tidak aneh lagi untuk kita semua, karena penyakit
yang satu ini biasanya dialami oleh banyak orang. Maag merupakan penyakit atau gangguan
sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya rasa perih pada dinding lambung, selain itu
maag juga disertai dengan adanya rasa mual dan perut menjadi kembung. Gangguan ini
terjadi karena tingginya kadar asam lambung. Penyebab utama gangguan ini yaitu karena
pola makan penderita tidak baik atau tidak teratur, stres dan lain sebagainya. Helicobakter
pylori, merupakan bakteri penyebab terjadinya maag pada manusia.
4. KONSTIPASI ATAU SEMBELIT
Sembelit merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si penderita akan
mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi disebabkan karena usus besar menyerap
air terlalu banyak. Sembelit disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan berserat
seperti misalkan buah dan sayur atau kebiasaan buruk yang selalu menunda buang air besar.
Hemaroid atau yang lebih dikenal dengan wasir yaitu pembengkakan berisi pembuluh darah
yang membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini yaitu berada di sekitar atau di
dalam bokong, entah itu di dalam anus atau di dalam rektum. Biasanya kebanyakan hemaroid
yaitu penyakit ringan serta tidak menimbulkan adanya gejala. Jika saja seseorang terdapat
gajala wasir, maka hal yang sering terjadi seperti misalkan:
Adanya pendarahan setelah buang air besar, dimana dengan warna darah merah
terang.
Adanya benjolan yang tergantung di luar anus. Biasanya benjolan ini harus didorong
kembali ke dalam anus setelah melakukan buang air besar.
Adanya rasa gatal di sekitaran anus.
Hemaroid atau wasir biasanya sering dialami oleh mereka yang terlalu lama duduk atau
wanita yang tengah hamil.
6. APENDISITIS
Apendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing atau usus
buntu mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika ada sisa-sisa makanan
yang terjebak serta tidak bisa keluar di umbai cacing. Sehingga lama kelamaan umbai cacing
tersebut akan menjadi busuk serta akan menimbulkan peradangan yang menjalar ke usus
buntu. Jika umbai cacing tidak segera dibuang, maka lama kelamaan akan pecah. Dimana
peradangan usus buntu ini biasanya ditandai dengan terdapatnya nanah. Bila gangguan atau
penyakit ini tidak terawat, maka akan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi.
7. TUKAK LAMBUNG
Tukak lambung merupakan keadaan dimana dinding lambung terluka. Gangguan ini
disebabkan karena terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri. Luka yang muncul ini
juga bisa saja muncul pada dinding duodenum atau usus kecil serta esofagus atau
kerongkongan.
Penyakit yang satu ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Namun meskipun
begitu, orang di atas usia 60 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi mengalmi penyakit ini.
Gejala yang biasanya muncul yaitu, penderita akan merasa nyeri atau perih pada bagian
perut. Rasa nyeri yang muncul akan menyebar ke leher, terasa semakin perih saat perut
kosong, muncul ketika malam hari, akan hilang dan kambuh lagi pada minggu kemudian.
Gangguan atau penyakit yang satu ini menyerang usus buntu. Dimana keadaan ini terjadi
karena usus buntu terinfeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena lubang antara
usus buntu dan usus besar tersumbat oleh lendir atau biji cabai.
9. SARIAWAN
Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang biasanya
muncul di sekitar mulut. Ketika kita mengalami gangguan ini maka ketika makan akan
merasakan perih. Sariawan terjadi karena panas dalam pada rongga lidah atau rongga mulut.
Dimana penyebab yang paling mendasar dari penyakit ini yaitu kurangnya vitamin C.
10. KOLIK
Gizi buruk terjadi karena pembentukan enzim mengalami gangguan. Gizi buruk ini
disebabkan karena sel-sel pankreas atropi mengalami kehilangan reticulum endoplasma
terlalu banyak.
12. KERACUNAN
Keracunan biasanya disebabkan karena salah mengkonsumsi makanan. Dimana keracunan
biasanya terjadi karena pengaruh bakteri seperti bakteri Salmonela, yang mana akan
menyebabkan penyakit tipus dan paratipus.
13. CACINGAN
Penyakit cacingan tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, hal
ini disebabkan karena hampir 80 % orang Indonesia mengalami penyakit yang satu ini.
Cacingan merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia. Penyakit ini
biasanya dialami oleh anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa tidak akan
mengalaminya.
Itulah beberapa penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan. Semoga setelah mengetahui
berbagai macam penyakit di atas, anda bisa lebih waspada lagi untuk menjaga kesehatan
sistem pencernaan anda sendiri.
PENUTUP
Kesimpulan