Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH ANFIS

“SISTEM PENCERNAAN”

Disusun Oleh
Kelompok 1:
Nama :
1. Tri Anita Febbri Wulandari (F0G020071)
2. yunita efrida ( F0G020048 )
3.armelia gamayanti (F0G020065)
4. Frischa Putri Oktavia (F0G020056)
5.nyimas dela jatisa(F0G020062)
6.puspita sari (F0G020070)
7.okta putriana (F0G020052)
8.anggely monica ( F0G020049)
9. Enersi Agrey Nelly PUTRI (F0G020067)
10. Dela Alvionita (F0G020063)
11. Rizki tri permata indah (F0G020087)

Kelas :1 B Kebidanan
Mata Kuliah     : ANFIS
Dosen                 : Novianti, S.ST, M.Keb.

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)
UNIVERSITAS BENGKULU
SEPTEMBER TAHUN 2020
Kata Pengantar

 Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun
judul dari makalah ini adalah “SISTEM PENCERNAAN”.
            Makalah ini menyajikan materi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta
didik atau pembaca. Makalah ini juga menjadi bahan ajar bagi guru dan peserta didik dan
untuk menggali ilmu secara mandiri, mencari untuk menemukan aspirasi, motivasi dan dapat
berkarya sehingga bermamfaat bagi kita semua.
            Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga penyajian makalah selanjutnya
dapat kami tingkatkan. Semoga makalah ini dapat membantu mengantarkan peserta didik
untuk mencapai sukses dalam pendidikan, kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

BENGKULU, Oktober 2020

Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PEMBAHASAN
1.SISTEM PENCERNAAN
A. Pembagian regio abdomen
B. Anatomi dan Fisiologi Organ, Kelenjar-Kelenjar Pencernaan dan ekskresinya
Pencernaan.....................................................................................................................
C. Gerakan dan sekresi gastrointestinal.........................................................................
D. Pencernaa secara mekanisme (Fungsi motoric pencernaan), Absorsi zat makanan,
enzimitas......................................................................................................................
E. Pengaturan sisitem pencernaan oleh saraf dan hormon.........................................
F. Reflek defeleksi.......................................................................................................
G. Kelainan sisitem pencernaan..................................................................................
H. Hubungan sistem pencernaan dengan reproduksi wanita.........................................

BAB II PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN

1. SISTEM PENCERNAAN

A. Pembagian Regio Adomain


Garis Orientasi Tubuh dan Region Abdominal
Garis Orientasi Tubuh Manusia (Linea)
Linea mediana : garis tengah tubuh (anterior dan Posterior) 
Linea Sternalis : garis yang memebentang di sepanjang os. Sternum (dextra dan sinistra) 
Linea midclavicularis : garis yang membentang tepat memotong di tengah os. Clavicula
(dextra dan sinistra) 
Linea parasternalis : garis yang membentang diantara linea sternalis dan linea midclavicularis
(dextra dan sinistra) 
Linea axillaris anterior : garis yang membentang di sisi depan ketiak
Linea axillaris media : garis yang membentang di sisi tengah ketiak 
Linea axillaris posterior : garis yang membentang di sisi belakang ketiak 
Linea vertebralis : garis yang membentang di tengah vertebrae (sejajar dengan linea median
posterior) 
Linea scapularis : garis yang membentang di tengah os. Scapula 
Linea paravertebralis : garis yang membentang diantara linea scapularis dan linea vertebralis

gambar 1. garis orientasi tubuh

Pembagian Regio Abdomen


Ada beberapa cara untuk menentukan permukaan dinding perut dalam beberapa regional

1.  Dalam bentuk kuadran

Dalam bentuk kuadran merupakan bentuk garis besar dan sederhana. Penentuan kuadran ini
dengan menarik garis (horizontal dan vertikal) melalui umbilikus. Dengan cara ini dinding
abdomen terbagi atas 4 daerah yang sering disebut :
Kuadran kanan atas
Kuadran kiri atas
Kuadran kanan bawah
Kuadran kiri bawah

gambar 2. Kuadran Abdominalis

Kepentingan pembagian ini yaitu untuk menyederhakan penulisan laporan, misalnya untuk
kepentingan konsultasi atau pemeriksaan kelainan yang mencakup daerah yang cukup jelas.

Berikut gambaran secara besar tentang organ yang terdapat pada kuadran-kuadran.
Kuadran Kanan Atas Kuadran Kiri Atas
Hati, kantung empedu, paru, esofagus Hati, jantung, esofagus, paru, pankreas,
limfa, lambung
Kuadran Kanan Bawah Kuadran Kiri Bawah
Usus 12 jari (duo denum), usus besar, usus Anus, rektum, testis, ginjal, usus kecil,
kecil, kandung kemih, rektum, testis, anus usus besar
tabel 1. Gambaran Organ dalam Kuadran

2. Dalam bentuk regio


Regio digunakan untuk pemeriksaan yang lebih rinci atau lebih spesifik, yaitu dengan
menarik dua garis sejajar dengan garis median dan garis transversal yang menghubungkan
dua titik paling bawah dari arkus kosta dan satu lagi yang menghubungkan kedua spina iliaka
anterior superior (SIAS).

Bedasarkan pembagian yang lebih rinci tersebut permukaan depan abdomen terbagi menjadi
9 regio:
Regio hypocondriaca dextra
Regio epigastrica
Regio hypocondriaca sinistra
Regio abdominal lateralis dextra
Regio umbilicalis
Regio abdominal lateralis sinistra
Regio inguinalis dextra
Regio pubica (hypogastrium)
Regio inguinalis sinistra

gambar 4. Regio Abdominalis

Kepentingan pembagian ini, yaitu bila kita meminta pasien untuk menunjukan dengan tepat
lokasi rasa nyeri serta melakukan deskripsi perjalanan rasa nyeri tersebut. Dalam hal ini
sangat penting untuk membuat peta lokasi rasa nyeri beserta perjalanannya, sebab sudah
diketahui karakteristik dan lokasi nyeri akibat kelainan masing-masing organ intra abdominal
berdasarkan hubungan persarafan viseral dan somatik.
Secara garis besar organ-organ dalam abdomen dapat diproyeksikan pada permukaan
abdomen dalam bentuk regio, yaitu antara lain:
Hati atau hepar berada di regio hypocondriaca dextra, epigastrica dan sedikit ke
hypocondriaca sinistra. 
Lambung berada di regio epigastrium. 
Limpa berkedudukan di regio hypocondrium kiri. 
Kandung empedu atau vesika felea sering kali berada pada perbatasan regio hypocondrium
kanan dan epigastica. 
Kandung kemih yang penuh dan uterus pada orang hamil dapat teraba di regio hypogastrium. 
Apendiks berada di daerah antara regio inguinalis dextra, abdominalis lateral kanan, dan
bagian bawah regio umbilicalis.

B.Anatomi dan Fisiologi Organ, Kelenjar-Kelenjar Pencernaan Dan Ekskresinya


Pencernaan

1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

2. organ dan sistem pencernaan

Organ sistem pencernaan dibagi dalam :

1). Saluran pencernaan.

2). Organ pencernaan tambahan.

Saluran pencernaan, adalah suatu tabung berotot, yang terbentang melalui tubuh. Mencerna
makanan, memecahnya menjadi fragmen yang lebih kecil (mencerna, dilarutkan) dan
menyerap fragmen – fragmen yang sudah dicerna melalui lapisan saluran cerna dan masuk ke
dalam darah.">

3.Organ saluran pencernaan, adalah mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, dan
usus besar. Usus besar berlanjut pada lubang terminal atau anus. Pada mayat, saluran
pencernaan diperkirakan 9 meter (sekitar 30 kaki) panjangnya, tetapi pada orang
hidup, jauh lebih pendek karena tonus ototnya.

Organ pencernaan tambahan, adalah gigi, lidah, kandung empedu, dan sejumlah
kelenjar pencernaan besar – kelenjar saliva, hati, dan pankreas. Gigi dan lidah berada
dalam mulut, atau rongga mulut, sementara kelenjar pencernaan dan kandung empedu
terletak diluar saluran gastrointestinal dan dihubungkan melalui saluran. Kelenjar
pencernaan tambahan menghasilkan berbagai sekresi yang membantu / berperan
dalam pemecahan bahan makanan.

5 Ada empat (4) proses penting yang terjadi disepanjang saluran pencernaan yang
mendukung tersedianya nutrien, elektrolit dan air secara terus-menerus yaitu:

1. Ingesti : Masuknya makanan (bolus) ke dalam saluran pencernaan.

2. Sekresi: pengeluaran secret pencernaan untuk membantu proses digesti, di dalam hal ini
adalah enzim pencernaan.

3. Digesti : Penghancuran bolus baik secara mekanik dan kemis menjadi bentuk yang siap di
absorbsi oleh villi intestin.

4. Absorbsi : Penyerapan oleh villi-villi intestin untuk selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi
darah.

6 Anatomi dan fungsi saluran Cerna

7 Mastikasi (mengunyah).

Proses pencernaan di mulai dengan aktivitas mengunyah, dimana makanan dipecah dalam
partikel kecil yang dapat ditelan. Makanan (bolus) di dalam mulut mengalami penghancuran
yang di sebut mastikasi (mengunyah).

Proses ini terjadi dengan bantuan gigi-geligi, saliva dan lidah. Proses mastikasi dimulut
penting karena:
(a) Enzim hanya bekerja pada permukaan makanan,

(b) Mencegah iritasi pada mulut akibat bolus yang keras.">

8 Di dalam mulut, bolus telah mengalami proses pencernaan meskipun relatif kecil. Sekresi
enzim pencernaan khususnya amilase telah terjadi yang terkandung dalam saliva. Enzim ini
akan memecah amilum menjadi maltosa dan glukosa.

Absorbsi glukosa juga terjadi dimana kita dapat merasakan adanya rasa manis dalam
makanan.

9 Menelan

Menelan mulai sebagai aktivitas volunteer yang diatur oleh pusat menelan di medulla
oblongata dari SSP. Saat makanan di telan epiglottis bergerak menutup lubang trakea untuk
mencegah aspirasi makanan dalam paru. Saat bolus masuk dalam esophagus dinding
esophagus berkontraksi dan mendorong makanan ke lambung.

10 Fase Menelan

11 Esofagus Panjang esophagus lebih kurang 25 cm dengan diameter ±2 cm. Berfungsi


sebagai saluran masuknya bolus ke lambung. Terbentang dari pharing ke lambung, dilapisi
dengan otot skeletal 1/3 bagian atas dan 2/3 oleh otot polos yang menghasilkan mucous.
Esophagus di inervasi saraf simpatis dan parasimpatis.

Di esophagus, bolus bercampur dengan mucus untuk memudahkan masuknya bolus ke


lambung. Masuknya bolus ke lambung dipengaruhi oleh peristaltic dan relaksasi kardia
(spingter gastro esophagal). Normalnya spingter ini selalu tertutup karena perbedaan tekanan.

12 Lambung Lambung terdapat di garis tengah dan kuadran atas kiri abdomen sebelah kiri
dari garis tubuh tepat dibawah diafragma kiri.

Panjangnya 25 cm dan lebar 10 cm, ukuran dapat bertambah tergantung isi dan ukuran tubuh.
Inlet ke lambung disebut: pertemuan esofagus dan gaster bagian ini di kelilingi otot halus di
sebut sfingter esofagus bawah (sfingter kardia) pada saat kontraksi menutup lambung dari
esofagus.

Bolus mengisi lambung selama 2 – 6 jam, perlahan-lahan mengalami digesti dan sedikit demi
sedikit turun di duodenum.

13 Lambung di bagi 4 bagian : - Kardia (jalan masuk), fundus, korpus dan pilorus (outlet),
kapasitas lambung : 1500 ml

Otot halus sirkuler di dinding pilorus membentuk Sfingter pilorus dan mengontrol lubang
diantara lambung

Fungsi lambung antara lain:

a.Fungsi motorik : Disamping menampung, lambung juga memecah bolus menjadi partikel-
partikel kecil dan mencampurnya dengan cairan/getah lambung. Bolus yang sudah tercampur
dengan cairan lambung di sebut kimus/chyme.

14 Fungsi sekresi dan Digesti;

- Lambung menghasilkan cairan lambung 2 – 3 liter/hari, cairan lambung mengandung air,


elektrolit, clorida (HCl), mucus, enzim pencernaan (amilase,lipase, dan pepsin) serta faktor
intrinsic.

- Protein di pecah oleh pepsin dan HCl menjadi pepton, sedangkan lipid tidak mengalami
digestiberarti oleh karena suasana cairan lambungyang asam menyebabkan enzim ini tidak
aktif(pH lambung 1,5 – 2,5) sementara lipase bekerja optimal pada suasana netral sampai
alkali.

- Sekresi pepsin dan HCl yang akan merubah protein tadi diatur oleh hormon. Dan sekresi
gastrin sangat tergantung pada kandungan protein dalam makanan, peregangan antrum dan
rangsangan vagus.

15 Fungsi lambung lainnya dalam proses digesti :


Merangsang sekresi HCl, pepsinMerangsang sekresi faktor intrinsicMerangsang enzim-enzim
pancreasMerangsang peningkatan aliran cairan empeduMerangsang pengeluaran
insulinMerangsang

16 Pada lapisan mukosa lambung terdapat kelenjar:

Kelenjar kardia , terletak dekat lubang kardia fungsinya mensekresi mucus alkali.

Kelenjar fundus dan kelenjar pilorik (gastrik), terletak pada fundus, mempunyai 3 jenis sel,
yaitu :

Sel Zimornik (chief cells) mensekresi pepsinogen (pepsin yang in aktif) Pepsinogen akan
dirubah menjadi pepsin. Dengan bantuan pepsin dan HCl. Pepsin merubah protein menjadi
pepton.

Sel Parietal , mensekresi air, Na. K, dan Cl, HCl dan faktor intrinsik. Faktor intrinsic
berperan dalam absorbsi vitamin B12 di iliumSel Neok, mensekresi gastrin.

17 Pengosongan isi lambung diatur oleh dua faktor yaitu :

Keenceran kimus (semakin encer, kimus semakin cepat pengosongannya)kemampuan usus


halus menerima kimus.

18 Fungsi utama usus halus yaitu:

Usus halus terdiri dari atas tiga bagian besar yaitu duedenum, jejenum dan ileum. Panjang
masing-masing bagian ini; duodenum ± 25 cm, jejenum ± 1,5 – 2,0 m dan ileum ± 2,5 – 4 m
dengan panjang keseluruhan (6000 cm).Fungsi utama usus halus yaitu:

Pergerakan yaitu mencampur dan peristaltic

Digesti
Absorbsi

19 Peristaltik di Usus Halus

Kimus mengalami pencampuran dan pengangkutan melalui gerakan segmental usus yang
disebut peristaltic .

Kimus dari lambung bersifat asam masuk ke duodenum dan bercampur dengan getah
pancreas dan getah empedu. Lamanya kimus berada di usus halus berkisar antara 3 – 10 jam
dengan frekuensi peristaltic : 4 – 8/menit.Masuknya getah pancreas dan getah duodenum
akan merubah keasaman kimus sehingga efek kerja enzim akan optimal.

Getah pancreas mengandung tiga jenis enzim pencernaan yaitu : amilase dan lipase pancreas
serta tripsinogen.

20 Getah empedu juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam


menyempurnakan digesti nutrien
Garam empedu merupakan komponen dalam cairan empedu yang akan mengemulsikan
lemak.

Lemak dengan partikel-partikel besar akan dirubah menjadi partikel-partikel kecil sehingga
enzim lipase lebih bekerja optimal.

Getah pancreas disalurkan melalui duktus pankreatikus dan bersatu dengan duktus koleduktus
yang membawa getah empedu diampula vateri.

Ampula vateri mempunyai spingter oddie yang mengatur pengeluaran secret.Pengaturan


sekresi ini datur oleh hormon sekretin dan pankreosimin Hormon ini akan meningkat bila
kimus mengisi duodenum.

21 Absorpsi di Usus Halus

Disepanjang usus halus terjadi absorbsi nutrien secara optimal.


Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosaLemak dalam bentuk asam lemak dan
gliserolProtein dalam bentuk polipeptida.

Berbagai vitamin dan mineral juga diarbsorbsi di usus halus :

- Fe (besi), dan Ca (Kalsium) diabsorbsi di duodenum

dengan bantuan vitamin D.

- Vitamin A,D,E dan K diabsorbsi dengan bantuanlemak dan garam empedu.

- Vitamin lain yang larut dalam air serta asam folat.

- Di ileum terjadi absorbsi vit B12 dengan bantuan faktor intrinsik.

22 Enzim-enzim usus halus antara lain:

Enterokinase mengubah tripsinogen menjadi tripsinAminopeptidase merubah aminopeptida


menjadi dipeptidaDipeptidase merubah dipeptida menjadi asam aminoSukrase merubah
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosaMaltase merubah maltosa menjadi 3 glukosaLaktase
merubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

23 Usus Besar (Kolon)

Usus besar terdiri dari atas sekum , kolon dan rectum , kolon terbagi atas kolon asenden,
transversum dan desendens serta sigmoid.Sekum merup awal kolon berupa kantong yang
mekar dan tdpt appendiks vermiformis (umbai cacing), serupa dengan tonsil.Terjadi refleks
gastrokolik, yang terjadi ketika makanan masuk ke dalam lambung dan menimbulkan
peristaltik di dalam usus besar. Refleks ini menyebabkan defekasi (pembuangan air besar)

24 Gerakan peristaltic usus besar merupakan kontraksi segmental yang disebut gerakan
Haustra. Gerakan haustra berlangsung 3 – 4 kali sehari, yang memungkinkan absorbsi air
lebih optimal. Sisa fecal tersimpan di kolon selama 12 – 24 jam setelah makan. Kolon juga
menghasilkan mucus yang akan melicinkan faeces sehingga tidak melukai dinding kolon.
25 Fungsi Usus Besar Absorpsi air, garam dan glukosa Sekresi musin

Penyiapan sellulosa dan sisa protein guna di sekresi Defekasi

26 ORGAN ASESORIS Pankreas

Adalah organ retroperitonial di dalam rongga abdomen atas disamping lambung.Panjang 10 –


20 cm dengan lebar 2,5 – 5 cm.Mendapat sirkulasi dari arteri splenic dan arteri mesentrika
superior.Pankreas mempunyai dua saluran, saluran wirsung atau saluran pankreatikur dan
saluran santorini. Saluran wirsung bersatu dengan saluran billiaris membentuk ampula
vateri.Pankreas mempunyai dua fungsi yang berbeda yaitu

- Sebagai organ eksokrin karena sekret yang dihasilkan dicurahkan bukan ke sirkulasi darah,
melainkan ke saluran pencernaan seperti enzim-enzim pancreas.

- Sebagai organ endokrin karena secret yang dalam hal ini adalah hormon (insulin, glukagon
dan somatostatin) dicurahkan langsung ke sirkulasi darah.

27 Caput Badan Pancreas Ductus biliaris Lobus Ekor Ductus pancreatikus

28 Amilase pancreas akan mengubah amilum menjadi maltosa atau glukosa

Sebagai organ eksokrin pancreas menghasilkanAmilase pancreas akan mengubah amilum


menjadi maltosa atau glukosaLipase pancreas akan mengubah lipid menjadi asam lemak dan
gliserolTripsinogen (tripsin in aktif) oleh enterokinase akan mengubah tripsinogen menjadi
tripsin. Selanjutnya tripsin akan mengubah protien menjadi pepton.

29 ANATOMI HATI Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh.

Beratnya sekitar 1500 gram (2,5% dari berat badan).Memiliki dua lobus utama, kiri dan
kanan yang masing-masing dipisahkan oleh ligamentum falsiformis dan fissura segmentalis
kanan.Hatilobulus ( )hepatic cellular plate (mengelilingi vena sentral)terdapat 1 atau 2
kanalikuli empeduduktus biliaris duktus biliaris intralobularbergabung membentuk duktus
interlobularisduktus hepatik kiri dan kanan.

30 Sinusoid hati  2 lapisan sel :

Duktus hepatik kommunis (diluar hati) + duktus sistikus (kandung empedu)duktus biliaris
kommunisbermuara pada duodenum (pada papilla duodenal)dikelilingi oleh otot polos
sfingter Oddi.Sinusoid hati  2 lapisan sel :Sel endotelSel KupferFagositosis bakteri+ Benda
asing

31 FISIOLOGI HATI Fungsi utama hati : Fungsi dasar hati :

Pembentukan empeduPenyimpanan dan pelepasan karbohidratPembentukan


ureaMetabolisme kolesterolPembentukan protein plasmaDetoksifikasiSintesa 25-
hidroksikholekalsiferol.Fungsi dasar hati :Fungsi vaskularFungsi metabolismeFungsi sekresi
dan ekskresipembentukan empedu

32 Fungsi Vaskular Hati Hatimenampung darah jumlah besar

Vena portasinusoid1100cc/menitArteri hepatik350cc/menitTotal : 1450 cc/menit (29%


dari jumlah curah jantung)Dalam keadaan normal, vena hepatik450 cc, bila 1000cc
disebabkan oleh ;Payah jantung dengan bendungan periferPeningkatan atrium kanan

33 Fungsi Vaskular Hati Hatireservoar Hatisuplai

Darahsal.cernamikroorganimefagosit sel Kuppfer (sinusoid)digesti1% mikroorganisme


dapat melalui hatisistemik

34 Fungsi Metabolisme Hati


Metabolisme KarbohidratMetabolisme LemakMetabolisme Protein

35 Metabolisme Karbohidrat :

Penyimpanan glikogen Memindahkan  glukosa  darah Galaktosa dan fruktosa  glukosa


Glukoneogenesis Mempertahankan konsentrasi glukosa darah dalam batas-batas normal
Pembentukan berbagai bahan kimia dari metabolisme karbohidrat.

36 Metabolisme Lemak :

Melakukan oksidasi asam lemak dengan cepat untuk kebutuhan energiMembentuk sebagian
besar lipoproteinSintesa kolesterol dan fosfolipid dalam jumlah besarMengubah karbohidrat
dan protein dalam jumlah besar mejadi lemak.

37 Pembentukan ureamembuang amonia dari cairan tubuh

Metabolisme Protein :Deaminasi asam aminoPembentukan ureamembuang amonia dari


cairan tubuhPembentukan protein plasma90%di hati15-50 gr/hariInterkonversi antara asam
aminoproses metabolisme.s

38 Fungsi-fungsi Hati Lainnya

Penyimpanan vitaminPenyimpanan FeProses pembekuan darahDetoksifikasi, Pembuangan


atau ekskresi obat, hormon dan bahan lainnyaSintesa, sekresi dan penyimpanan empedu

39 Sintesa, Sekresi dan Penyimpanan Empedu


Empedu (sel-sel hati + sel duktal)600cc—1200cc/hari. Kapasitas Kandung empedu
ml.Empedu berfungsi untuk :a.Proses absorbsiProses emulsifikasi lemakMembantu transpor
dan absorbsib.Ekskresi hasil-hasil metabolisme tubuh

40 Sintesa dan Sekresi Empedu

Kolesterol (endogen + eksogen )asam empedu (enzim kolesterol 7-hidroksilase & enzim 12-
hidroksilase).As.empedu(fisiologis 95%)lisin dan taurinas.glikokholik dan
as.taurokholikgaram empeduGaram empedumengurangi tegangan permukaan lemak
emulsifikasi lemak.

41 Fungsi utama Garam empedu :

Membantu memecah lemak menjadi bagian kecil (emulsi) dgn cara menurunkan tegangan
permukaan partikel lemakMembantu absorbsi as.lemak, monogliserida, kolesterol,dan lipid
lain di sal.pencernaan

42 Komposisi Hati Kantung Empedu

Air ,Garam empedu 1,Biirubin 0, ,3Kolesterol 0,1 0,3-0,9Asam lemak 0,12 0,3-1,2Lesitin 0, ,
3Na K Ca Cl HCO

C.Gerakan dan Sekresi gastrointestinal

Gastrointestinal: Fisiologi
September 2, 2012 by Josephine Widya
Fungsi sistem gastrointestinal:
1. Motorik (gerakan saluran cerna)
2. Sekresi dan digesti (getah pencernaan dan pencernaan makanan)
3. Absorpsi (penyerapan hasil pencernaan, nutrien, air, dan elektrolit)
 
Motorik:
 
1. Propulsive movement: mendorong makanan maju ke arah caudal
2. Mixing movement: mencampur makanan dengan getah pencernaan
 
Sekresi dan digesti:
 
Karbohidrat yang terdapat dalam makanan akan dicerna di cavum oris oleh enzim ptialin.
Amilum yang merupakan polisakarida akan diubah menjadi disakarida (maltosa, sukrosa,
laktosa). Pencernaan karbohidrat berikutnya terjadi di usus halus. Enzim maltase akan
mengubah maltosa menjadi monosakarida, yaitu glukosa.
Protein yang terdapat pada makanan mengalami pencernaan pertama di lambung oleh enzim
pepsin dan asam lambung. Protein berubah menjadi bentuk yang lebih sederhana, yaitu
pepton. Selanjutnya di usus halus bagian atas, enzim tripsin akan mengubah pepton menjadi
polipeptida. Dengan enzim peptidase, polipeptida akan diubah menjadi asam amino.
Pencernaan lemak yang pertama terjadi di usus halus. Lemak akan diubah menjadi emulsi
lemak oleh empedu. Dengan enzim lipase, emulsi tersebut pun disederhanakan menjadi asam
lemak bebas dan 2 monogliserida.
 
Absorpsi:
1. Karbohidrat
Glukosa dan galaktosa: kotranspor dengan transpor aktif natrium.
Fruktosa: difusi pasif

2. Protein
Sodium-dependent cotransport (analog dengan absorbsi glukosa dan galaktosa).
3. Lemak
 Asam lemak bebas, monogliserida, dengan garam empedu akan membentuk
micelles.
 Di permukaan brush borders microvilli, asam lemak dan monogliserida berdifusi
masuk ke dalam epitel intestinum.
 Selanjutnya, akan dibentuk kembali menjadi trigliserida dalam sel epitel.
4. Air dan elektrolit
 Transport aktif natrium melalui membran basolateral, lalu masuk ke dalam ruang
paraselular sel epitelial (menyebabkan konsentrasi natrium dalam sel epitel menurun).
 Natrium dalam chyme akan masuk ke dalam sel epitel secara osmosis.
 
Kontrol Saraf terhadap Fungsi Gastrointestinal
 
1. Sistem saraf enterik
a. Plexus myentericus Auerbach: mengatur pergerakan (motorik)
b. Plexus submukosa Meissner: mengatur sekresi dan aliran darah lokal
2. Sistem saraf otonom
a. Persarafan parasimpatis: meningkatkan sebagian besar fungsi gastrointestinal
b. Persarafan simpatis: menghambat sebagian besar fungsi gastrointestinal

 
Hormon yang Mempengaruhi Fungsi Saluran Cerna
 
1. Gastrin (gaster): merangsang sekresi asam lambung dan pertumbuhan mukosa
lambung serta usus.
2. Kolesistokinin (duodenum, jejunum): merangsang sekresi enzim pankreas dan
kontraksi kandung empedu.
3. Sekretin (duodenum, jejunum): merangsang pankreas menghasilkan bikarbonat.
4. Pancreatic polipeptide (PP) pankreas: menghambat sekresi eksokrin pankreas.
5. Gastric inhibitory polipeptide (duodenum): menghambat sekresi asam lambung.
6. Vasoactive intestinal polipeptide (VIP) seluruh saluran gastrointestinal:
mengatur kontraksi dan sekresi gastrointestinal.
7. Motilin (duodenum, jejunum): merangsang kontraksi gastrointestinal.
8. Histamin (sel mastosit mukosa gaster): potensiasi efek gastrin dan asetilkolin,
serta stimulasi sekresi asam lambung.
9. Somatostatin (seluruh saluran cerna): menghambat fungsi semua hormon
gastrointestinal.
10. Enkephalin (saraf pada mukosa dan otot polos gastrointestinal): kontraksi otot
polos, menghambat sekresi cairan dan elektrolit.
D.Pencernaan secara mekanisme (Fungsi motoric pencernaan), absorsi zat makan,
enzimita

1.Mekanisme Pencernaan pada Manusia


Mekanisme pencernaan pada manusia terdiri dari beberapa tahapan yang melibatkan
beberapa organ pencernaan. Jenis-jenis mekanisme yang dilakukan adalah pencernaan
mekanis dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis adalah proses pencernaan yang
menggunakan gerakan organ tubuh seperti gigi, gerakan pada lambung, dan gerakan
penyerapan sari-sari makanan pada usus. Sedangkan pencernaan kimiawi adalah pencernaan
yang melibatkan enzim atau zat kimia seperti ptialin, renin, dan asam klorida. Berikut adalah
mekanisme pencernaan pada manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

Bagian dari: Sistem Pencernaan pada Manusia 

1. Penghancuran Makanan
Penghancuran makanan dilakukan oleh gigi dan dibantu oleh lidah dan ludah. Gigi manusia
terdiri dari tiga jenis yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi seri bertugas
memotong makanan, gigi taring bertugas mengoyak makanan, dan gigi geraham bertugas
untuk menggilas, menghancurkan, melumatkan, dan menghaluskan makanan. Lidah
berfungsi untuk memindah-mindahkan makanan saat dikunyah dan membantu menelan,
selain itu juga berfungsi sebagai pengecap rasa makanan. Sedangkan ludah berfungsi untuk
membantu menghaluskan makanan hingga menjadi seperti bubur.

2. Pencernaan Kimiawi di Rongga Mulut


Selain untuk membasahi makanan, ludah juga berfungsi untuk mencerna makanan secara
kimiawi. Itu karena di ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ini berfungsi mengubah
amilum (karbohidrat) menjadi glukosa (maltosa/gula sederhana). Namun, kadar amilum yang
diubah di dalam rongga mulut hanyalah sekitar 5% dari total makanan yang dimakan, sisanya
akan tertelan dan proses pencernaan berlanjut di dalam lambung sampai pH lambung turun
dibawah 6,8 karena aktivitas asam klorida. Enzim ptialin juga terdapat di dalam pankreas.

3. Proses Menelan
Proses penelanan makanan dimulai dari menelan dengan bantuan lidah. Lidah sangat
berperan dalam proses penelanan makanan. Kemudian makanan akan turun ke lambung
melalui kerongkongan. Di kerongkongan akan terjadi gerak peristaltik untuk membantu
makanan turun ke lambung.

4. Mekanisme Pencernaan di Lambung


Di lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim renin, enzim pepsin, dan asam
klorida. Makanan akan dilumatkan oleh gerakan lambung yang sangat kuat sambil diberikan
zat kimia tersebut. Enzim renin berfungsi menggumpalkan kasein (protein susu), pepsin
mengubah protein menjadi pepton, dan asam klorida berfungsi membunuh bakteri pada
makanan dan mengaktifkan pepsin.

5. Mekanisme Pencernaan di Usus 12 Jari


Di usus dua belas jari terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan empedu dan getah
pankreas. Empedu berasal dari kantung empedu yang merupakan hasil perombakan sel darah
merah di dalam hati (liver). Fungsi empedu adalah untuk mengemulsikan lemak (lipid)
sehingga mudah untuk dicerna. Getah pankreas mengandung enzim tripsinogen, amilase, dan
lipase. Enzim tripsinogen yang telah diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase berfungsi
untuk mencerna pepton menjadi asam amino. Enzim amilase berfungsi mengubah amilum
menjadi glukosa. Enzim lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
6. Mekanisme Pencernaan di Usus Halus
Mekanisme pencernaan pada usus halus berupa pencernaan kimiawi dengan enzim peptidase
dan maltase serta penyerapan sari-sari makanan yang dilakukan oleh vili pada dinding usus.
Enzim peptidase berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino, sedangkan enzim maltase
berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.Vili berjumlah sangat banyak dan terdapat
pada dinding dalam usus halus. Sari-sari makanan yang telah diserap akan dibawa menuju
hati (liver) oleh darah melalui vena porta hepatica.

7. Mekanisme Pencernaan di Usus Besar


Di usus besar terjadi proses pembusukan dan penyerapan air dan garam mineral. Air akan
diserap apabila sisa makanan mengandung banyak air dan air akan dikeluarkan apabila sisa
makanan terlalu padat karena kekurangan air. Pembusukan makanan dibantu oleh bakteri
Escherichia coli (E. coli), hasilnya berupa feses. Pada usus besar terdapat usus buntu, namun
sampai kini belum diketahui fungsinya bagi manusia.

8. Mekanisme Pembuangan di Rektum dan Anus


Setelah sisa makanan membusuk, maka harus segera dikeluarkan. Sebelum itu, feses akan
disimpan sementara di dalam rektum. Sedangkan anus adalah penghubung antara bagian luar
tubuh dengan rektum. Saat rektum penuh, rektum akan mengirim impuls (sinyal saraf) ke
otak sehingga timbul hasrat ingin buang air besar. Saat proses buang air besar, rektum akan
membantu mendorong feses dengan gerak peristaltiknya.

E.Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon

Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh
dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan dengan sistem
koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon dan berikut inilah
pengertiannya :
Sistem Saraf
Sistem saraf itu disusun dari bagian yang paling kecil, yaitu sel saraf (neuron). Kalau Dilihat
dari fungsinya, sel saraf itu dapat dibedakan atau dibagi menjadi 4 yaitu :
1.    Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang dari penerima (reseptor) ke
saraf pusat (otak).
2.    Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari otak menuju ke otot dan
kelenjar.
3.    Neuron penghubung yang fungsinya itu menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel
saraf yang lainnya, dan ternyata neuron penghubung ini kalau kita bisa lihat banyak
ditemukan pada otak dan sumsum tulang belakang.
4.    Neuron ajustor berfungsi sebagai penghubung antara neuron sensorik dengan motorik di
sumsum tulang belakang dan otak.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel saraf.
1.  Badan sel merupakan bagian yang terbesar dari suatu sel saraf, yang terdiri atas nukleus
dan sitoplasma.
2.    Dendrit itu seperti serabut sel saraf yang bercabang pendek, serta keluar dari    sel.
Kalau Akson kayak serabut sel saraf yang panjang serta berfungsi dalam menghantarkan
impuls dari badan sel ke sel saraf lain. Dan pada Umumnya akson itu dibungkus dari
selubung yang dinamakan selubung Myelin, daerah akson yang tidak dibungkus dengan
selubung Myelin yang disebut Nodus Ranvier.
Sistem Saraf Manusia
Pada manusia Sistem saraf itu terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat itu terdiri dari:
1.    Otak
Bagian-bagian dari otak, yaitu:
a.    kalu Otak    besar    {Cerebrum)  ini  merupakan    pusat dari saraf   utama yang tugasnya
itu untuk mengkoordinasikan semua kegiatan yang disadari.
b.    sementara kalu Otak tengah (Mesenchefalon) itu berfungsi sebagai pusat refleksi pupil
pada mata dan sebagai pengatur keseimbangan tubuh.
c.    sedangkan Otak kecil (Cerebellum) ini merupakan pusat dari suatu keseimbangan,
koordinasi gerak,dengan penghalusan gerak.
d.    dan kalau Sumsum lanjutan {Medulla oblongata)ini dapat menghubungkan otak kecil
dengan sumsum tulang belakang.
Berikut ini selaput yang melapisi otak.
a.    Dura matter: berupa selaput yang kuat dan menempel pada tengkorak.
b.    Arakhnoid: bentuknya itu mirip lho kayak sarang laba-laba dan ini juga  terdapat cairan
serebrospinalis. Fungsinya itu untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik seperti
benturan.
c.    Pia matter, lapisan ini lapisan yang paling dekat  dengan permukaan dari otak dan
mengandung banyak pembuluh.
2.    Sumsum tulang belakang {Medula spinalis)
Sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang utama sebagai berikut.
a.  dapat Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar impuls saraf dari
otak dan menuju otak.
b.    Sebagai pusat gerak refleks.
Sumsum tulang belakang ini terletak di dalam rongga ruas tulang belakang (dari ruas tulang
leher sampai tulang ekor), terdiri atas lapisan dalam yang berwarna kelabu dan lapisan
luaryang berwarna putih.
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang dapat menghubungkan semua bagian tubuh
dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi, terdiri ini dari
sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).
1.    Sistem saraf sadar yang fungsinya itu untuk mengontrol kegiatan seluruh tubuh yang cara
kerjanya diatur oleh otak.
2.    Sistem saraf tak sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya itu
tidak dapat diatur otak. Saraf ini meliputi susunan saraf simpatik dan parasimpatik. Perbedaan
saraf simpatik dan parasimpatik berdasarkan pada posisi ganglion. Ganglion pada saraf
simpatik menempel di sepanjang sumsum tulang belakang, sedangkan ganglion saraf
parasimpatik menempel pada organ yang dibantu kerjanya, seperti sekresi keringat, denyut
jantung, dan gerak saluran pencernaan. Fungsi kerja saraf simpatik dan parasimpatik adalah
berlawanan.
Mekanisme Gerak Manusia
Rangsangan (impuls) yang,mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor yang kemudian
diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ
efektor dalam bentuk gerakan. Gerakan yang sudah dihasilkan dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
1.    Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu: Rangsangan -> sel saraf
sensorik -> otak-sel saraf motorik -> respon pada organ efektor
2.    Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak
sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari terlebih dahulu
atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh: mengangkat tangan ketika terkena api dan
mengangkat kaki ketika tertusuk.
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu:
Stimulus pada organ reseptor -> sel saraf sensorik -> sel penghubung (asosiasi)
pada sumsum tulang belakang -> sel saraf motorik -> respon pada organ efektor.
Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau kelainan
lainnya. Contoh:
1.    Meningitis
Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis
disebabkan oleh virus sehingga dapat menular.
2.    Multiple sclerosis (MS = sklerosis ganda atau disseminated sclerosis) Multiple sclerosis
merupakan penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga
menyebabkan gangguan pada organ, seperti rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara,
depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.
3.    Nyeri saraf
Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala
nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan
penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit
kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan
(seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).
4.    Hidrocephalus
Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di
sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ
tubuh.
5.    Penyakit urat saraf terjepit
Penyakit saraf terjepit sering terjadi pada leher, pinggang, dan telapak tangan.
6.    Parkinson dengan gejala tangan dan kaki gemetar.
7.    Gegar otak terjadi karena otak mengalami kerusakan.
8.    Imsomnia atau lupa ingatan sementara.
2. Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu.
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan
masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Pengaruh hormon
berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan
yang memerlukan waktu panjang. Dalam tubuh manusia, ada tujuh kelenjar endokrin yang
penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium,
dan testis.

F. Reflek defeleksi

Defleksi adalah perubahan bentuk pada balok dalam arah y akiat adanya pembebanan vertikal
yang diberikan kepada balok atau batang tersebut. Defleksi diukur dari permukaan netral
awal ke posisi netral setelah terjadi deformasi.

Jarak perpindahan y didefinisikan sebagai defleksi balok. Pada kriteria kekuatan, desain beam
haruslah cukup kuat untuk menahan gaya geser dan momen lentur, sedangkan pada kriteria
kekakuan, desain haruslah cukup kaku untuk menahan defleksi yang terjadi agar batang tidak
melendut melebihi batas yang telah diizinkan.
Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi besar kecilnya defleksi adalah
a. Besar dan jenis pembebanan.
b. Jenis tumpuan.
c. Jenis material.
d. Kekuatan material.
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi besar kecilnya defleksi adalah jenis
tumpuan, dan berikut adalah beberapa jenis tumpuan yang sering digunakan:
a. Tumpuan Jepit.
Tumpuan jepitan merupakan tumpuan yang dapat menahan momen dan gaya dalam arah
vertikal maupun horizontal.
b. Tumpuan Engsel.
Tumpuan engsel merupakan tumpuan yang dapat menahan gaya horizontal maupun gaya
vertical yang bekerja padanya.
c. Tumpuan Rol.
Tumpuan rol merupakan tumpuan yang bias menahan komponen gaya vertikal yang bekerja
padanya.
Salah satu factor yang mempengaruhi besarnya defleksi pada batang adalah jenis beban
yang diberikan kepadanya, dan berikut jenis pembebanan :
a. Beban Terpusat
b. Beban Terbagi Merata
c. Beban Bervariasi Uniform
Adapun metode-metode yang dapat digunakan dalam perhitungan lendutan/defleksi pada
balok yaitu :
a. Metode integrasi
b. Metode luas diagram momen
c. Metode superposisi
d. Metode energi
e. Metoda konyugat
Metoda integrasi dan metoda diagram momen digunakan untuk menganalisis hasil
dalam penelitian ini. Untuk menyelesaikan masalahmasalah perhitungan defleksi, maka
diperlukan syarat-syarat batas, antara lain :
a. Pada tumpuan jepit defleksi dan slope adalah sama dengan nol.
b. Pada tumpuan rol dan engsel, defleksi dan momen sama dengan nol.
c. Pada ujung bebas, momen lentur dan gaya geser sama dengan nol.
Untuk setiap batang yang ditumpu akan melendut apabila diberikan beban yang
cukup besar. Lendutan batang disetiap titik dapat dihitung dengan menggunakan metode
diagram atau cara integral ganda dan untuk mengukur gaya yang digunakan. Lendutan sangat
penting dalam konstruksi terutama dalam konstruksi mesin. Dimana pada bagian-bagian
terntentu seperti poros lendutan sangat tidak diinginkan, karena adanya lendutan maka
operasi mesin menjadi tidak normal sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada bagian
mesin.
Elastisitas merupakan sifat yang menyebabkan sebuah benda kembali ke bentuk
semula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Sebuah benda yang kembali
sepenuhnya kepada bentuk semula dikatakan elastic sempurna, sedang benda yang tidak
kembali sepenuhnya kepada bentuk semula dikatakan elastic parsial. Dalam hal benda elastis
sempurna, usaha yang dilakukan oleh gaya-gaya luar selama deformasi sepenuhnya
ditransformasikan menjadi energi potensial regangan, sedangkan dalam hal benda elastis
parsial sebagian dari usaha yang dilakukan oleh gaya luar selama deformasi diubah ke dalam
bentuk panas yang timbul dalam benda tersebut selama berlangsungnya deformasi non
elastis. Sifat di atas dapat diamati melalui pengujian tarik, dimana tegangan berbanding lurus
dengan regangan yang terjadi sampai pada batas yang disebut batas elastis dimana hukum
Hooke masih berlaku.

G.Kelainan Sistem Pencernaan

Macam-Macam dan Jenis Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan
anus. Dimana semua organ itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Fungsi
utama dari sistem pencernaan yaitu sebagai pencerna nutrisi tubuh. Namun meskipun begitu,
bukan  berarti sistem pencernaan pada tubuh manusia akan selalu aman karena adanya nutrisi
yang banyak. Pintu atau jalan masuknya zat dari luar dengan bebas ternyata akan
menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan. Dimana penyakit
tersebut akan mengganggu atau mengancam orang yang menderitanya. Penyakit atau
gangguan yang menyerang ini akan menghambat sistem kerja organ-organ yang lainnya.
Diperlukan kewaspadaan dan pengetahuan untuk menghindari penyakit atau gangguan yang
akan mengancam, seperti misalkan memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang
akan kita konsumsi, kebersihan mulut dan gigi, konsumsi makanan bergizi dan masih banyak
yang lainnya.
Ada beberapa penyakit yang akan mengancam sistem pencernaan manusia. Untuk menambah
pengetahuan, di bawah ini kami uraikan apa saja penyakit yang dapat menyerang sistem
pencernaan.

1. DIARE

Diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami. Dimana
gangguan pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas dan feses penderita menjadi
encer. Gangguan ini terjadi karena selaput dinding usus besar si penderita mengalami iritasi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menderita diare, dimana salah satunya yaitu
karena penderita mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman,
sehingga dengan begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta di dalam usus
besar tidak terjadi penyerapan air. Jika fases penderita bercampur dengan nanah atau darah,
maka gejala tersebut menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang mana
gangguan itu disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar
orang yang menderitanya.

2. GASTRITIS

Gastritis merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami


peradangan. Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu tinggi.
Selain itu, Gastritis juga dapat disebabkan karena penderita mengkonsumsi makanan yang

banyak mengandung kuman penyebab penyakit.


Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak.
Beberapa gejala gastritis di antaranya:

 Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung

 Hilang nafsu makan

 Cepat merasa kenyang saat makan

 Perut kembung

 Cegukan

 Mual

 Muntah

 Sakit perut

 Gangguan saluran cerna

 BAB dengan tinja berwarna hitam pekat

 Muntah darah
Temui dokter jika gejala gastritis selalu terasa setelah Anda mengonsumsi obat-obatan
tertentu, Anda merasakan gejala sakit maag selama seminggu lebih, Anda BAB dengan
tekstur tinja hitam pekat, dan Anda muntah darah.
Sakit atau nyeri di perut tidak selalu menandakan adanya gastritis. Pengobatan biasanya
bergantung pada penyebab penyakit ini.
Penyebab Gastritis
Berikut ini sejumlah hal yang bisa menyebabkan gastritis, di antaranya:

 Infeksi bakteri H. pylori

 Efek samping konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen dan


aspirin) secara berkala

 Stres

 Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan

 Penyalahgunaan obat-obatan

 Reaksi autoimun

 Pertambahan usia

 Infeksi bakteri dan virus

 Penyakit Crohn

 Penyakit HIV/AIDS

 Refluks empedu

 Anemia pernisiosa

 Muntah kronis

Diagnosis Gastritis
Sejumlah hal akan dilakukan oleh dokter dalam mendiagnosis gastritis, mulai dari
menanyakan gejala, meninjau riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, melakukan
pemeriksaan fisik, hingga melakukan pemeriksaan lanjutan. Beberapa contoh pemeriksaan
lanjutan tersebut di antaranya adalah:
 Tes napas guna melihat keberadaan bakteri H. pylori.

 Endoskopi guna melihat adanya tanda-tanda peradangan di dalam lambung.


Pemeriksaan ini terkadang dikombinasikan dengan biopsi (pengambilan sampel jaringan pada
daerah yang dicurigai mengalami radang untuk selanjutnya diteliti di laboratorium). Metode
biopsi juga bisa diterapkan oleh dokter untuk melihat keberadaan bakteri H. pylori.

 Pemeriksaan X-ray dan cairan barium guna melihat adanya tukak di dalam lambung.

 Pemeriksaan tinja untuk melihat adanya pendarahan dan infeksi di dalam lambung.

 Pemeriksaan kadar sel darah untuk melihat apakah pasien menderita anemia.

Pencegahan dan Pengobatan Gastritis


Jika Anda rentan terkena gejala gastritis, cobalah untuk membagi porsi makan Anda ke
jadwal makan baru. Sebagai contoh, jika sebelumnya Anda suka makan dengan porsi besar
tiap jadwal makan, ubah porsinya menjadi sedikit-sedikit sehingga jadwal makan Anda
menjadi lebih sering dari biasanya. Selain itu, hindari makanan berminyak, asam, atau pedas.
Jika Anda termasuk seseorang yang aktif mengonsumsi minuman beralkohol, maka
kurangilah kebiasaan tersebut karena alkohol juga dapat menyebabkan gejala gastritis. Selain
itu, kendalikan stres Anda.
Jika gejala gastritis sering kambuh setelah Anda menggunakan obat pereda sakit jenis anti-
inflamasi nonsteroid (OAINS) konsultasikan hal tersebut kepada dokter. Dalam kasus ini,
dokter biasanya akan mengganti OAINS dengan obat pereda nyeri golongan lain seperti
paracetamol.
Gejala penyakit gastritis bisa reda jika ditangani dengan benar. Ada beberapa obat yang
biasanya diresepkan oleh dokter, di antaranya:

 Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker). Obat ini mampu meredakan gejala
gastritis dengan cara menurunkan produksi asam di dalam lambung. Salah satu contoh obat
penghambat histamin 2 adalah ranitidine.

 Obat penghambat pompa proton (PPI). Obat ini memiliki kinerja yang sama
seperti penghambat histamin 2, namun lebih efektif. Salah satu contoh obat penghambat
pompa proton adalah omeprazole.
 Obat antasida. Obat ini mampu meredakan gejala gastritis (terutama rasa nyeri)
secara cepat dengan cara menetralisir asam lambung.

 Obat antibiotik. Obat ini diresepkan pada penderita gastritis yang kondisinya
diketahui disebabkan oleh infeksi bakteri. Contoh obat antibiotik adalah amoxicillin,
clarithromycin, dan metronidazole

3. Maag
Maag merupakan penyakit yang sudah tidak aneh lagi untuk kita semua, karena penyakit
yang satu ini biasanya dialami oleh banyak orang. Maag merupakan penyakit atau gangguan
sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya rasa perih pada dinding lambung, selain itu
maag juga disertai dengan adanya rasa mual dan perut menjadi kembung. Gangguan ini
terjadi karena tingginya kadar asam lambung. Penyebab utama gangguan ini yaitu karena
pola makan penderita tidak baik atau tidak teratur, stres dan lain sebagainya. Helicobakter
pylori, merupakan bakteri penyebab terjadinya maag pada manusia.
 
4. KONSTIPASI ATAU SEMBELIT

Sembelit merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si penderita akan
mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi disebabkan karena usus besar menyerap
air terlalu banyak. Sembelit disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan berserat
seperti misalkan buah dan sayur atau kebiasaan buruk yang selalu menunda buang air besar.

5. HEMAROID ATAU WASIR

Hemaroid atau yang lebih dikenal dengan wasir yaitu pembengkakan berisi pembuluh darah
yang membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini yaitu berada di  sekitar atau di
dalam bokong, entah itu di dalam anus atau di dalam rektum. Biasanya kebanyakan hemaroid
yaitu penyakit ringan serta tidak menimbulkan adanya gejala. Jika saja seseorang terdapat
gajala wasir, maka hal yang sering terjadi seperti misalkan:

 Adanya pendarahan setelah buang air besar, dimana dengan warna darah merah
terang.

 Adanya benjolan yang tergantung di luar anus. Biasanya benjolan ini harus didorong
kembali ke dalam anus setelah melakukan buang air besar.
 Adanya rasa gatal di sekitaran anus.

Hemaroid atau wasir biasanya sering dialami oleh mereka yang terlalu lama duduk atau
wanita yang tengah hamil.

6. APENDISITIS

Apendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing atau usus
buntu mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika ada sisa-sisa makanan
yang terjebak serta tidak bisa keluar di umbai cacing. Sehingga lama kelamaan umbai cacing
tersebut akan menjadi busuk serta akan menimbulkan peradangan yang menjalar ke usus
buntu. Jika umbai cacing tidak segera dibuang, maka lama kelamaan akan pecah. Dimana
peradangan usus buntu ini biasanya ditandai dengan terdapatnya nanah. Bila gangguan atau
penyakit ini tidak terawat, maka akan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi.

7. TUKAK LAMBUNG

Tukak lambung merupakan keadaan dimana dinding lambung terluka. Gangguan ini
disebabkan karena terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri. Luka yang muncul ini
juga bisa saja muncul pada dinding duodenum atau usus kecil serta esofagus atau
kerongkongan.
 
Penyakit yang satu ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Namun meskipun
begitu, orang di atas usia 60 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi mengalmi penyakit ini.
Gejala yang biasanya muncul yaitu, penderita akan merasa nyeri atau perih pada bagian
perut. Rasa nyeri yang muncul akan menyebar ke leher, terasa semakin perih saat perut
kosong, muncul ketika malam hari, akan hilang dan kambuh lagi pada minggu kemudian.

8. RADANG USUS BUNTU

Gangguan atau penyakit yang satu ini menyerang usus buntu. Dimana keadaan ini terjadi
karena usus buntu terinfeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena lubang antara
usus buntu dan usus besar tersumbat oleh lendir atau biji cabai.

9. SARIAWAN
Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang biasanya
muncul di sekitar mulut.  Ketika kita mengalami gangguan ini maka ketika makan akan
merasakan perih. Sariawan terjadi karena panas dalam pada rongga lidah atau rongga mulut.
Dimana penyebab yang paling mendasar dari penyakit ini yaitu kurangnya vitamin C.

10. KOLIK

Kolik merupakan suatu


rasa nyeri yang muncul pada perut, dimana rasa nyeri ini akan hilang dan timbul. Rasa nyeri
yang timbul biasanya disebabkan karena saluran di dalam rongga perut tersumbat, seperti
misalkan usus, saluran kencing, empedu dan saluran telur pada wanita. Salah satu penyebab
gangguan ini yaitu karena mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas, asam atau makan
terlalu banyak.

11. GIZI BURUK ATAU MALLNUTRISI

Gizi buruk terjadi karena pembentukan enzim mengalami gangguan. Gizi buruk ini
disebabkan karena sel-sel pankreas atropi mengalami kehilangan reticulum endoplasma
terlalu banyak.

12. KERACUNAN
Keracunan biasanya disebabkan karena salah mengkonsumsi makanan. Dimana keracunan
biasanya terjadi karena pengaruh bakteri seperti bakteri Salmonela, yang mana akan
menyebabkan penyakit tipus dan paratipus.

13. CACINGAN

Penyakit cacingan tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, hal
ini disebabkan karena hampir 80 % orang Indonesia mengalami penyakit yang satu ini.
Cacingan merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia. Penyakit ini
biasanya dialami oleh anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa tidak akan
mengalaminya.
Itulah beberapa penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan. Semoga setelah mengetahui
berbagai macam penyakit di atas, anda bisa lebih waspada lagi untuk menjaga kesehatan
sistem pencernaan anda sendiri.

H. Hubungan Sistem Pencernaan dengan Alat Reproduksi Wanita

A.    Sistem Pencernaan


Secara singkat dan sederhana, sistem pencernaan makanan merupakan saluran yang
menerima makanan dari luar tubuh, mempersiapkannya untuk diasimilasi di dalam oleh
tubuh. Proses pencernaan meliputi pengunyahan, penelanan, dan pencampuran dengan enzim
serta zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai ke rektum dan anus.

Proses pencernaan bisa dilakukan oleh 2 macam, yaitu :


a.    PENCERNAAN MEKANIS : yaitu pengunyahan dengan gigi, pergerakan otot-otot lidah
dan pipi untuk mencampurkan makanan dengan air  ludah sehingga terbentuklah suatu bolus
yang agak bulat di telan.               
b.    PENCERNAAN KIMIAWI : yaitu pemecahan zat pati (amilum) oleh ptiatlin (suatu
amilase)  menjadi maltosa.suatu bukti ialah bila kita mengunyah nasi (zat pati). Lama
kelamaan akan terasa sedikit manis. Ptialin bekerja di rongga mulut (pH 6,3-6,8) dan masih
bekerja didalam lambung untuk pencernaan zat pati kira-kira 15 menit sampai asam lambung
menurunkan pH shingga ptialin tidak bekerja lagi.
Struktur sistem pencernaan terbagi atas bagian-bagian berikut :
1.    Mulut (Oris)
Mulut (oris) merupakan rongga permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian :
•    Bagian luar yang sempit (vestibula) adalah ruang di antara gusi dan gigi dengan bibir dan
pipi.
•    Bagian dalam (rongga mulut) adalah rongga pada mulut yang sisi-sisinya dibatasi oleh
tulang maksilaris dan semua gigi, di atas ada palatum serta di sisi kiri kanan mandibularis.
Lidah terletak di bawah dan di belakang dibatasi faring.
Gigi mempunyai fungsi :
•    Gigi seri (dens inssivus) untuk mendorong makanan;
•    Gigi taring (dens kaninus) untuk memutuskan makanan yang keras dan liat;
•    Gigi geraham (molare) untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.
•    Lidah terdiri atas otot serta melintang dan dilapisi selaput lendir. Otot lidah dapat bekerja
atau digerakkan ke segala arah. Struktur lidah terbagi menjadi 3 bagian :
•    Pangkal lidah (radiks lingua)
•    Punggung lidah (dorsum lingua)
•    Ujung lidah (apeks lingua)
Lidah mempunyai fungsi mengaduk makanan, membentuk suara, merasakan makanan dan
sebagai alat pengecap, kemudian menelan.
Kelenjar ludah (saliva) terletak di sekitar rongga mulut. Terdapat tiga kelenjar ludah, yaitu :
•    Kelenjar parotis. Kelenjar ini letaknya di bawah depan dari telinga di antara prosesus
mastoideus kiri dan kanan os mandibular. Dusktusnya bernama duktus stensoni keluar dari
glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (maskulus buksinator).
•    Kelenjar submaksilaris. Kelenjar ini terletak pada bawah rongga mulut bagian belakang,
sedangkan duktusnya bernama duktus wartoni.
•    Kelenjar sublingualis. Kelenjar ini terletak di bawah selaput lendir dasar rongga mulut dan
mengalir di dasar rongga mulut.
Di garis tengah sebuah lipatan membram mukosa menyambung lidah dengan lantai mulut. Di
kedua sisi terletak papila sublingualis yang memuat lubang kelenjar  ludah submandibularis,
tempat  lubang-lubang halus kelenjar ludah sublingualis bermuara.
Selaput lendir mulut di tutupi oleh epitelium yang berlapis-lapis. Di bawahnya terletak
kelenjar  halus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga
memuat banyak  ujung akhir saraf sensoris.
2.    Tekak ( faring)
Organ ini merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan saluran makanan
esofagus (kerongkongan). Dibagian organ ini terletak persimpangan antara saluran
pernapasan dengan saluran makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga hidung,
di depan ruas tulang belakang.
Tekak(faring) terletak  di belakang hidung, mulut dan tenggorokan. Tekak berupa saluran
berbentuk kerucut dari bahan membram berotot dengan bagian terlebar  di sebelah atas dan
berjalan dari dasar tenggorok sampai ketinggian vertebrata vertikalis keenam yaitu ketinggian
tulang rawan krikoid. Tempat faring bersambung dengan kerongkongan  panjang faring kira-
kira 7cm, faring bagian atas tiga bagian, yaitu;
•    Naso faring, di belakang hidung, di dinding pada daerah ini terdapat lubang saluran
eustakius. Kelenjar-kelenjar adenoid terdapat pada naso faring.
•    Faring oralis, terletak di belakang mulut. Kedua tonsil  ada di dinding lateral  daerah
faring ini.
•    Faring laringeal, ialah bagian terendah yang terletak di bagian laring. Di bagianfaring
terdapat 7 lubang , 2 dari saluran  eustakius, 2 bagian posterior lubang hidung yang berada di
belakang rongga hidung,mulut,laring dan esofagus.
3.    Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) adalah sebuah tabung berotot  yang panjangnya 25cm dan garis
tengah 2cm, di atas di mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak lambung di
bawah.kerongkongan terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung. Setelah
melalui torak menembus diafragma, untuk masukke dalam perut  atau abdomen yang
mengandung dengan lambung (ventrikulus). Esofagus terutama berfungsi menghantarkan
bahan yang di makan dari faring ke lambung.
Lapisan dinding esofagus dari dalam ke luar adalah :
•    Lapisan selaput lendir (mukosa)
•    Lapisan submukosa
•    Lapisan otot melingkar sirkuler
•    Lapisan otot memanjang longitudinal
4.    Lambung (Gaster)
Lambung atau perut besar(kanytong nasi) adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat
mekar,terletak di dalam rongga perut agak ke sebelah kiri atau di bawah diafragma, di depan
prankeas, sedangkan limfe menempel pada sebelah kiri fundus.
Bagian gaster ini terdiri atas:
•    Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam lambung
•    Fundus ventrikuli adalah bagian yang menonjol ke atas terletak di sebelah kiri osteum
kardiak, biasanya terisi gas.
•    Korpus ventrikuli adalah badan lambung, setinggi osteum kardiak, lekukan pada bagian
bawah kurvatura minor.
•    Kurvatura minor terletak di sebelah kanan lambung, dari osteum kardiak sampai pilorus.
•    Kurvatura mayor terletak di sebelah kiri osteum kardiak melalui fundus ventrikuli menuju
ke kanan sampai pilorus inferior.
•    Antrum pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti tabung mempunyai otot tebal
yang membentuk sfingter pilorus.
Fungsi gaster antara lain :
•    Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan, dan menghaluskan makanan oleh
peristaltik lambung dan getah lambung.
•    Mempersiapkan makanan utnuk dicerna oleh usus dengan semua makan dicairkan dan
dicampurkan dengan asam hidroklorida.
•    Mengubah protein menjadi pepton oelh pepsin.
•    Membekukan susu dan kasein yang dikeluarkan oleh renin.
5.    Usus Halus (Intestinum Minor)
Adalah tabung yang berukuran kira-kira 2,5 meter panjang dalam keadaan hidup . angka yg
biasa di gunakan, 6 meter adalah penemuan setelah mati bila otot telah kehilangan tonusnya.
Usus halus memanjang dari lambung sampai katu ileo-kolika, tempat bersambung dengan
usus besar . (usus halus terletak  didaerah umbilikus dan di kelilingi oleh usus besar.
Usus halus di bagi tiga: usus dua belas jari (duodenum), usus kosong(yeyunum), dan usus
penyerapan (ileum)
6.    Usus Besar ( Intetinum Mayor)
Organ tubuh berupa usu besar ini disebut juag kolon, panjangnya kira-kira 0,5 meter, ialah
sambungan dari usus halus dan mulai di katup ileokolik, yaitu tempat sisa makanan lewat.
Reflek  gastrokolid terjadi jika makanan masuk ke lambung dan menimbulkan peristaltik
didalam usus tebal.Usus tebal mulai sbg kantong yang mekar dan padanya terdapat umbai
cacing. Umbai cacing uga terdiri atas 4 lapisan yang sama separti usus lainnya. Hanya lapisan
submokosa berisi sejumlah besar jaringan limfa.
Susunan usus besar dari atas ke bawah adalah:
•    Sekum
•    kolon asendens
•    kolon transversum
•    kolon desedens
•    kolon sikmoid
•    rektum
•    anus
Sekum adalah bermuaranya sisa makanan yang telah diserap usus halus melalui valvula
baukini. Terletak di abdomen sebelah sebelah kanan bawah dan di bawah sekum terdapat
apendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut umbai cacing dengan
panjangnya kurang lebih 6cm.dalam pemeriksaan kolonoskopi harus mencapai sekum, hal ini
sebagai objektif bahw pemeriksaan telah di lakukan mulai dari anus,rektum,sigmoid , kolon
desendends ,kolon transversum,kolon asendens,sampai dg sekum.
Kolon asendens : bagian kolon ini terdapat di abdomen sebelah kanan membujur ke atas dari
ileum menuju ke bawah  hepar dan melengkung ke arah kiri menuju kolon transversum.
Lengkingan ini biasa di sebut fleksura hepatika. Panjang kolon ini dapat mencapai 13cm.
Kolon transversum: bagian kolon ini membujur dari abdomen sebelah kanan kolon asendens
ke abdomen sebelah kiri kolon desensden di bawah hepar dan lambung. Atau sebelah kanan
terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienaris.panjangnya dapat
mencapai lebih kurang 38cm dan bentuk lomen kolon transversum ini khas membentuk
segitiga.
Kolon desendens: kolon ini panjangnya lebih kurang 25cm. Letaknya terdapat pada fleksura
lienalis membujur dari atas ke bawah abdomen sebelah kiri sampai ke depan ileum
kirikemudian menyambung dengan kolon sigmoid
Kolon sigmoid: kolon ini merupakan kelanjutan dari kolon desendens, terletak miring
didalam abdomen bawah tepatnya pelvis sebelah kiri membentuk huruf’’s’’ dan ujung
bawanya berhubungan dengan rektum.
Rektum: merupakan kelanjutan dari kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum  mayor
(usus besar atau kolon)dengan anus. Letaknya dalam rongga pelvis di depan osakrum dan os
koksigius.
Anus adalah: saluran pencernaan makanan yang paling akhir serta menghubungkan
intestinum mayor (usus besar atau kolon) dengan dunia luar. Letaknya di abdomen bawah
bagian tengan di dasar pelvis setelah rektum.
Dinding otot anus di perkuat oleh tiga sfingter yakni:
1.    sfingter  aniinternus (tidak mengikuti keinginan).
2.    sfingter levator ani(tidak mengikuti keinginan)
3.    sfingterani eksternus(mengikuti keinginan)
Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas :
1.    kelenjar ludah
2.    kelenjar lambung
3.    kelenjar usus
4.    hati
Hati terletak di sebelah kanan atas rongga perut  di bawah diafragma beratnya kira-kira 1,5 kg
atau 2,5% berat badan pada orang dewasa normal oleh ligamen falsiformis  hati di bagi
menjadi lobus kanan dan lobus kiri.pada lobus kanan terdapatjuga lobus kaudatus dan lobus
kuadratus
5.    pankreas

B.    ORGAN REPRODUKSI PADA WANITA


1.    Anatomi Pinggul
Pinggul menggunakan tiga sistem organ utama yaitu organ reproduksi, kandung kencing , dan
rektum. Rahim berbentuk buah per, organ berotot dan menepati posisi  tengah dalam pinggul.
Leher rahim adalah bagian bawahnya dan menghubungkan bagian utama rahim dengan
saluran luar untuk melahirkan atau vagina.melalui tiap sudut atas rahim, kedua tabung fallopi
masing-masing masuk dari samping  dan mengeluarkan telur (ovum) dari indung telur
(ovarium).
Didepan rahim terletak kandung kencing dimana urin dari ginjal di kumpulkan kemudian
keluar melalui uretra, saluran untuk urin. Di belakang rahim dan vagina terletak bagian
bawah dari usus besar, namanya rektum (usus poros).
2.    Alat Kelamin Bagian Luar
Pada kedua sisi silang vagina terdapat dua lipatan terdapatdua lipatan kulit.bagian luar yang
lebih tebal di sebut labia mayora dan bagian dalam yang lebih tipis labia minora. Didepan
liang vagina terletak mulut uretra dan klitoris yang sangat sensitif.di belakang vagina adalah
daerah berkulit menutupi jaringan dinamakan perinium. Yang memisahkan vagina dari
rektum dan anus.
Vestibulum, yaitu suatu celah yang terletak di antara di depan dan labia minora di kanan-kiri,
padavestibulum ini terdapat:
a.    lubang vagina
Terletak di sebelah bawah. Ada sisi kanan kirinya terdapat muara kelenjar Bartolin. Kelenjar
ini mengekskresikan lendir yang diperlukan sewaktu hubungan seks.
b.    lubang uretra
Terletak di antara klitoris dan vagina. Pada sisi kanan-kirinya terletak muara kelenjar skene
yang juga mengsekseri lendir. Kelenjar ini homolog dengan kelenjar prostat pada pria.
3.    Alat Kelamin Dalam
a.    Vagina
Vagina (liang kemaluan) ditemukan setelah melewati introitus vagina yang menghubungkan
introitus dan uterus, terletak di depan rektum dan dibelakang kandung kemih dan uretra.
b.    Serviks
Serviks adalah leher rahim, terdiri dari dinding otot yang kokoh mengelilingi saluran serviks
pusat, dilapisi oleh selaput lendir yang banyak mengandung kelenjar yang mengeluarkan
lendir.
c.    Badan Rahim
Badan rahim adalah organ yang berongga, berbentuk buah peer dan berotot, panjang kira-kira
7,5 cm dan lebar 5 cm, terletak ditengah-tengah rongga pinggul. Ke atas ia bersambung
dengan tabung fallopi dan ke bawah berkelanjutan dengan leher rahim.
d.    Tabung Fallopi
sepasang tuba fallopi melekat pada fundus uteri, memanjang ke arah lateral, bukan
merupakan saluran lurus tetapi mempunyai bagian yang lebar. Panjangnya 12 cm, dibedakan
atas empat bgaian yaitu infundibulum, ampula, istmus dan interstitial.
e.    Ovarium
Umumnya wanita mempunyai 2 ovarium, terletak dikiri dan kanan antara uterus dan dinding
penggul. Fungsi utama dari ovarium adaalh menyelenggarakan ovulasi dan menghasilkan
hormon seks steroid dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan
fungsi wanita normal.

C.    Hubungan Sistem Pencernaan Dengan Sistem Reproduksi Wanita


Antara sistem pencernaan dengan sistem reproduksi wanita pastinya adanya hubungannya.
Hubungannya yaitu melalui beberapa alat pencernaan yaitu:
1.    Mulut
Gusi hiperemi, berongga, dan membengkak. Gusi cenderung mudah berdarah karena kadar
estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan vaskularitas selektif dan poliferasi
jaringan ikat (gingivitis tidak spesifik). Tidak ada peningkatan sekresi saliva. Namun, wanita
mengeluhkan ptialisme (kelebihan saliva) perasaan ini diduga akibat wanita secara tidak
sadar jarang menelan saat merasa mual.
2.    Gigi
Wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 g kalsium dan fosfor dalam jumlah yang kira-kira sama
setyiap hari selama ia hamil. Kebutuhan kalsium dan fosfor ini lebih tinggi sekitar 0.4 g
daripada kebutuhan saat ia tidak hamil. Diet yang seimbang memenuhi kebutuhan ini.
Namun, defisiensi diet yang berat dapat mengurangi simpanan unsur-unsur ini di dalam
tulang, tetapi tidak menarik kalsium dari giginya. Demineralisasi gigi tidak terjadi selama
masa hamil. Oleh karena itu, pepatah kuno yang mengatakan “satu gigi untuk setiap anak”
tidaklah benar. Hygiene gigi yang burukj selama masa hamil atau pada setiap waktu dan
gingivitis dapat menimbulkan karies gigi yang dapat menyebabkan gigi hilang.
3.    Nafsu Makan
Nafsu makan berubah selama ibu hamil. Pada trimester pertama sering terjadi penurunan
nafsu makan akibat mual (nausea) dan / atau muntah (vomitus). Mual dan muntah adalah
masalah umum selama awal kehamilan. Banyak wanita yang merasa mual yang menyatakan
keletihan. Wanita yang merasa mual sering mengatakan keletihan daripada mereka yang tidak
mual, namun wanita yang merasa mual berat mengatakan keletihan yang lebih berat. Gejala
ini muncul pada sekitar setengah jumlah kehamilan dan merupakan akibat perubahan pada
saluran cerna dan peningkatan kadar hCG dalam darah. Pada trimester kedua, nausea dan
vomitus lebih jarang dan nafsu makan meningkat. Peningkatan nafsu makan ini memenuhi
kebutuhan untuk pertumbuhan janin.
4.    Esofagus, Lambung, dan Usus Halus
Pada sekitar 15% sampai 20% wanita hamil, heniasi bagian atas lambung (hiatus hernia)
terjadi setelah bulan ke tujuh atau ke delapan kehamilan. Keadaan ini disebabkan pergeseran
lambung keatas, yang menyebabkan hiatus diafragma melebar. Kondisi ini lebih sering
terjadi pada wanita multi para, wanita yang gemuk, atau wanita yang lebih tua. Peningkatan
produksi estrogen menyebabkan penurunan sekresi asam hydrochloride. Peningkatan
produksi progesterone menyebabkan tonus dan motilitas otot polos menurun, sehingga terjdi
regergitasiesofagus, peningkatan waktu pengosongan lambung, dan peristalsis balik.
Akibatnya, wanita “tidak mampu mencerna asam” atau mengalami nyeri ulu hati (pirosis).
Sebagai respons terhadap peningkatan kebutuhan selama masa hamil, besi siap di absorpsi di
usus halus. Pada umumnya, jika individu kekurangan besi, absorpsi meningkat. Peningkatan
progesterone yang menyebabkan kehilangan tonus otot dan penurunan peristaltis
menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat sehingga dapat terjadi konstipasi. Selain
itu, konstipasi merupakan akibat hiperistalsis (perlambatan usus), pilihan makanan yang tidak
lazim, kurang cairan, distensi abdomen akibat kehamilan, dan pergeseran khusus akibat
kompresi. Hemoroid (varises vena di rectum dan anus) dapat semakin menonjol keluar atu
berdarah saat buang air besar. Kebiasaan buang air tipe khas tinja terbentuk pada awal
kehidupan. Variasi akan diperhatikan dan dapat dipersepsikan sebagai proses penyakit. Ileus
yang melemah (melambat, pergerakan menurun) setelah melahirkan, kehilangan cairan
setelah melahirkan dan rasa tidak nyaman di perineum menyebabkan konstipasi berlanjut.
5.    Kandung Empedu dan Hati
Kandung empedu cukup sering distensi akibat penurunan tonus otot selama masa hamil.
Peningkatan waktu pengosongan dan pengentalan empedu biasa terjadi. Gambaran ini,
bersama hiperkolesterolemia ringan akibat peningkatan kadar progesterone, dapat
menyebabkan pembentukan batu empedu selama masa hamil. Fungsi hati sulit di nilai selama
masa hamil, hanya sedikit perubahan fungsi hati yang terjadi selama masa hamil. Gejala-
gejala yang mengganggu ini mereda segera setelah wanita melahirkan.
6.    Rasa Tidak Nyaman di Abdomen
Perubahan pada abdomen yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman meliputi panggul berat
atau tertekan, flatulen (pembentukan gas berlebihan dalam laSmbung), distensi dan kram
usus, serta kontraksi uterus. Selain pergeseran usus, tekanan akibat pembesaran uterus
meningkatkan tekanan vena di dalam panggul. Walupun kebanyakan rasa tidak nyaman
diabdomen yang merupakan konsekuensi perubahan maternal yang normal, petugas
kesehatan harus secara konstan waspada terhadap kemungkinan gangguan, seperti obstruksi
usus atau proses peradangan.
Apendistis mungkin sulit didiagnosa. Apendiks bergeser ke atas dank e arah lateral, ke
tempat yang tinggi dank ke kanan.
BAB II

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. organ-organ yang terlibat dalam system pencernaan makanan meliputi mulut,


farig(tekak), Kerongkongan atau Esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar
2. Kelenjar pencernaan meliputi hati (hepar) dan pancreas
3. Gangguan pada sistem pencernaan meliputi Gastritis, pankreasitis, kontipatis, diare,
flaktus, dan tukak lambung

Anda mungkin juga menyukai