Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU : yushlihati (snr20215007)

Technical Note Mata Kuliah Maternitas


Topik Trend dan Issue keperawatan Maternitas terkait masalah-masalah kesehatan Wanita

Pertanyaan Penjelasan
Salah satu isu keperawatan maternitas 1. Kematian ibu dan kesakitan ibu hamil
adalah angka kematian ibu. Mengapa dan bersalin sudah lama menjadi

demikian ? masalah kesehatan, khususnya di


negara-negara berkembang. Sekitar 25-
50% kematian perempuan usia subur
disebabkan oleh hal yang berkaitan
dengan kehamilan dan persalinan.
Kematian ketika melahirkan menjadi
faktor utama kematian perempuan pada
puncak produktivitasnya (Jayanti et al.,
2017)
2. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan
indikator penting untuk melihat derajat
kesehatan suatu bangsa dan menjadi
salah satu komponen indeks
pembangunan maupun indeks kualitas
hidup. AKI merupakan indikator paling
sensitif untuk menilai derajat kesehatan
dan kualitas hidup suatu bangsa
(Sumarmi, 2017)
3. Kematian ibu telah lama dilihat sebagai
indikator utama kualitas perawatan
kesehatan di A.S. dan internasional
(Macdorman et al., 2018)
Definisi Kematian ibu adalah? 1. Kematian ibu (MM) didefinisikan
sebagai kematian yang terjadi saat
seorang wanita hamil atau dalam 42
hari pertama setelah melahirkan
(Kuriya et al., 2016)
2. Kematian ibu mengacu pada kematian
seorang wanita saat hamil atau dalam
42 hari setelah penghentian kehamilan,
terlepas dari durasi dan tempat
kehamilan, dari sebab apa pun yang
terkait atau diperburuk oleh kehamilan
atau penatalaksanaannya, tetapi bukan
dari penyebab tidak disengaja atau
tidak disengaja (Mekonnen et al.,
2018)
Berapa angka kejadian kematian ibu? 1. Berdasarkan survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, Angka kematian ibu sebesar 359
per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
masih cukup tinggi jika dibandingkan
dengan negaranegara tetangga di
Kawasan ASEAN. Pada tahun 2007,
ketika AKI di Singapura hanya 6 per
100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per
100.000 kelahiran hidup, serta
Malaysia dan Vietnam sama-sama
mencapai 160 per 100.000 kelahiran
hidup3 . (Jayanti et al., 2017)
2. Kematian yang terkait dengan
kehamilan di Amerika Serikat adalah
“puncak gunung es”; untuk setiap
kematian ibu,> 100 wanita mengalami
morbiditas ibu yang parah, yang
merupakan diagnosis yang mengancam
nyawa, atau menjalani prosedur
penyelamatan jiwa selama persalinan
di rumah sakit.1,2 morbiditas ibu yang
parah mempengaruhi sekitar 60.000
wanita setiap tahun di Amerika Serikat
(Howell et al., 2016)
3. Angka kematian ibu meningkat sebesar
23% dari 2008–2009 hingga 2013–
2014 untuk sekelompok 27 negara
bagian dan District of Columbia yang
menggunakan pertanyaan standar
kehamilan AS pada sertifikat kematian
mereka. Dari 2008–2009 hingga 2013–
2014, satu-satunya peningkatan yang
signifikan dalam angka kematian ibu
menurut kelompok usia ibu adalah
untuk wanita berusia ≥40 tahun
(Macdorman et al., 2018)
4. Menurut Survei Kesehatan Demografi
Ethiopia (EDHS) 2016, rasio kematian
ibu diperkirakan 412 per 100.000
kelahiran hidup. Kematian ibu
menyumbang sekitar seperempat dari
semua kematian pada wanita berusia
15-49 tahun(Mekonnen et al., 2018)
Apa saja faktor resiko kematian ibu? 1. Faktor risiko tersebut dapat berupa
umur ibu kurang dari 20 tahun dan atau
lebih dari 35 tahun, jumlah anak lebih
dari 4, jarak kehamilan terakhir
sekarang kurang dari 2 tahun, riwayat
penyakit sebelumnya dan lingkar
lengan atas kurang dari 23,5 cm
(Jayanti et al., 2017)
2. Wanita dengan karakteristik
demografis berikut memiliki risiko
lebih besar untuk meninggal selama
kehamilan: lebih tua, etnis kulit hitam,
dirawat di rumah sakit pendidikan
perkotaan, tingkat pendapatan lebih
rendah, obesitas dan multigravida
lanjut usia. Selain itu, wanita yang
mengalami kematian janin intrauterine
(IUFD), PTB, plasenta previa, solusio
plasenta, ruptur uterus, kardiomiopati
pasca-partum (PPCM) dan koagulopati
pasca-melahirkan juga memiliki
frekuensi kematian ibu yang lebih
tinggi. (Kuriya et al., 2016)
3. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan
Rumah Tangga Indonesia (2001),
pendarahan setelah melahirkan
(postpartum hemorrhage), eklamsia,
infeksi pasca melahirkan adalah salah
satu penyebab utama kematian ibu di
Indonesia (Dwicaksono & Setiawan,
2013)
Apa saja penyebab kematian ibu? 1. Penyebab kematian ibu paling banyak
ditemui di negara sedang berkembang
diantaranya adalah perdarahan, sepsis,
eklampsia, aborsi (unsafe abortion),
dan obstruksi kelahiran (Sumarmi,
2017)
2. Dalam analisis kumpulan data 31.2281
kehamilan di 29 negara dari Survei
Negara-negara WHO, kemungkinan
kematian ibu dua kali lebih tinggi pada
mereka yang mengalami anemia berat
dibandingkan dengan mereka yang
tidak mengalami anemia berat.
Asosiasi tersebut tampaknya cukup
kuat, temporal, dan konsisten serta
dapat direproduksi dalam analisis
regresi skor bertingkat dan skor
kecenderungan (Daru et al., 2018)
3. Penyebab kematian ibu secara umum
diklasifikasikan sebagai penyebab
langsung atau tidak langsung.
Penyebab langsung akibat komplikasi
kebidanan karena intervensi, kelalaian,
pengobatan yang salah, atau dari
rangkaian kejadian yang diakibatkan
oleh salah satu hal di atas, dan
termasuk perdarahan, persalinan
terhambat, hipertensi akibat kehamilan,
sepsis nifas, dan aborsi tidak aman.
Penyebab tidak langsung adalah
kematian akibat penyakit yang sudah
ada sebelumnya, atau penyakit yang
berkembang selama kehamilan, yang
diperburuk oleh efek fisiologis
kehamilan.(Mekonnen et al., 2018)
Faktor apa saja yang mempengaruhi 1. Di Indonesia, yaitu pendidikan,

upaya penurunan angka kematian ibu? pengetahuan, sosial budaya, sosial


ekonomi, geografis, lingkungan, dan
aksebilitas ibu pada fasilitas kesehatan
(Chasanah, 2017)
2. Faktor sumber daya kesehatan, baik
sumber daya manusia maupun fasilitas
kesehatan sangat menentukan
keberhasilan dalam menangani
komplikasi kehamilan yang terjadi
(Sumarmi, 2017)
Upaya apa saja yang dilakukan 1. Upaya yang dilakukan pemerintah
pemerintah dalam upaya penurunan Indonesia dalam penurunan angka

angka kematian ibu ? kematian ibu juga sudah cukup optimal


dalam mengembangkan berbagai
program kesehatan, diantara nya
pengembangan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan, program
keterpaduan Kelu arga Berencana (KB)
dan Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), Gerakan Sayang Ibu pada
tahun 1996, Desa Siaga pada tahun
2004, Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Generasi Bidang Kesehatan pada tahun
2007, dan berbagai program jaminan
kese hatan salah satunya yaitu Jaminan
Persalinan (Jampersal) pada tahun
2011. Dari program – program yang
dirintis oleh pemerintah Indonesia
tujuannya hanya satu yaitu
menurunkan angka kematian ibu, bayi
dan anak di Indonesia. Akan tetapi
pada kenyataannya, angka kematian
ibu, tidak sesuai dengan target yang
diharapkan (Chasanah, 2017)
2. Cara yang paling efektif untuk
menurunkan angka kematian internal
adalah dengan meningkatkan
pertolongan persalinan oleh tenaga
yang kompeten (Pokja KIA FK UGM,
2015)
Apa saja peran serta masyarakat dalam Pemberdayaan masyarakat pada

upaya menurunkan angka kematian ibu ? hakikatnya adalah cara untuk


menumbuhkan dan mengembangkan
norma yang membuat masyarakat mampu
untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
Pemberdayaan masyarakat juga bertujuan
agar rakyat lebih mampu, proaktif, dan
aspiratif. Pemberdayaan masyarakat
tenaga kesehatan baik medis maupun non
medis pada dasarnya mengajak
masyarakat untuk terampil dalam
menentukan masalah, merencanakan
alternatif pemecahan masalahnya,
melaksanakan serta menilai usaha–usaha
pemecahan yang akan dilaksanakan. Peran
petugas kesehatan masyarakat dalam
pemberdayaan kader sangat penting.
Upaya dalam penurunan angka kematian
ibu, bayi dan anak, petugas kesehatan
wajib bermitra dengan kader, karena kader
yang berada dan dikenal oleh masyarakat
setempat (Chasanah, 2017)

DAFTAR PUSTAKA
Chasanah, S. U. (2017). PERAN PETUGAS KESEHATAN MASYARAKAT DALAM
UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU PASCA MDGs 2015. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Andalas, 9(2), 73. https://doi.org/10.24893/jkma.v9i2.190
Daru, J., Zamora, J., Fernández-félix, B. M., Vogel, J., Oladapo, O. T., Morisaki, N.,
Tunçalp, Ö., & Torloni, M. R. (2018). Articles Risk of maternal mortality in women with
severe anaemia during pregnancy and post partum : a multilevel analysis. 548–554.
https://doi.org/10.1016/S2214-109X(18)30078-0
Dwicaksono, A., & Setiawan, D. (2013). MONITORING KEBIJAKAN DAN ANGGARAN
KOMITMEN PEMERINTAH INDONESIA DALAM KESEHATAN IBU (Pertama).
Perkumpulan INISIATIF.
Howell, E. A., Egorova, N., Balbierz, A., Zeitlin, J., & Hebert, P. L. (2016). Black-white
differences in severe maternal morbidity and site of care. American Journal of
Obstetrics and Gynecology, 214(1), 122.e1-122.e7.
https://doi.org/10.1016/j.ajog.2015.08.019
Jayanti, K. D., N, H. B., & Wibowo, A. (2017). Faktor Yang Memengaruhi Kematian Ibu
(Studi Kasus Di Kota Surabaya). Jurnal Wiyata Penelitian Sains Dan Kesehatan, 3(1),
46–53. http://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/view/70
Kuriya, A., Piedimonte, S., Spence, A. R., Czuzoj-shulman, N., Kezouh, A., & Abenhaim, H.
A. (2016). Incidence and causes of maternal mortality in the USA. 42(6), 661–668.
https://doi.org/10.1111/jog.12954
Macdorman, M. F., Declercq, E., Thoma, M. E., Population, M., & Dean, A. (2018). HHS
Public Access. 129(5), 811–818.
https://doi.org/10.1097/AOG.0000000000001968.Trends
Mekonnen, W., Hailemariam, D., & Gebremariam, A. (2018). Causes of maternal death in
Ethiopia between 1990 and 2016: Systematic review with meta-analysis. Ethiopian
Journal of Health Development, 32(4), 225–242.
Pokja KIA FK UGM. (2015). INOVASI-INOVASI DALAM PROGRAM PENURUNAN
KEMATIAN IBU DAN ANAK.
Sumarmi, S. (2017). Model Sosio Ekologi Perilaku Kesehatan Dan Pendekatan Continuum of
Care Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu. The Indonesian Journal of Public
Health, 12(1), 129. https://doi.org/10.20473/ijph.v12i1.2017.129-141

Anda mungkin juga menyukai