Pertanyaan Penjelasan
Program jaminan kesehatan apa saja yang 1. Pada tahun 2004, Asuransi Kesehatan
ada di Indonesia ? Masyarakat Miskin Program
(Askeskin) di Indonesia menetapkan
jaminan kesehatan bagi masyarakat
miskin. Program Askeskin dirancang
untuk meningkatkan akses dan kualitas
layanan kesehatan bagi masyarakat
miskin melalui dana operasional yang
diberikan kepada puskesmas dalam
bentuk pembayaran kapitasi dan
jaminan kesehatan fee-for-service
skema diganti melalui lembaga kuasi-
pemerintah. Program Askeskin
memberikan hibah melalui ini lembaga
untuk menyasar masyarakat miskin
melalui pendistribusian kartu jaminan
kesehatan Askeskin dan pembayaran
rumah sakit klaim. Pada tahun 2008,
program Askeskin diperluas hingga
mencakup masyarakat hampir miskin
sebagai bagian dari program
Jamkesmas yang baru.(Brooks et al.,
2017)
2. BOS dan Jamkesmas merupakan
program program pelayanan publik
untuk seluruh masyarakat, khususnya
untuk meningkatkan akses masyarakat
miskin terhadap pendidikan serta
kesehatan(Mujiarti et al., 2016)
3. Di bawah sistem kesehatan saat ini di
Indonesia, para lansia dapat ditanggung
ASKES, JAMKESMAS, JAMKESDA,
JAMSOSTEK, atau asuransi swasta.
Secara singkat ASKES merupakan
program asuransi bagi pensiunan PNS.
JAMKESMAS dan JAMKESDA
adalah program asuransi bagi mereka
yang berada di bawah garis
kemiskinan. Jamkesmas didanai oleh
pemerintah pusat, sedangkan Jamkesda
dibiayai oleh provinsi atau pemerintah
kabupaten. Jamkesda dimaksudkan
sebagai jaminan pelengkap bagi
mereka yang tidak tercakup
JAMKESMAS. JAMSOSTEK adalah
asuransi sosial yang menargetkan
karyawan swasta. Pada tahun 2014,
semua skema asuransi tersebut
diintegrasikan ke dalam Kesehatan
Nasional Asuransi, dikoordinasikan
oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) (Mujiarti et al., 2016)
4. Selain program JKN, pemerintah
membuat program JAMPERSAL. Apa
tujuan pemberian jampersal bertujuan
untuk menyediakan bantuan keuangan
untuk wanita hamil dan ibu bersalin
untuk mengurangi resiko melahirkan.
Ini merupakan kegiatan pemerintah
untuk merespon masalah akses karena
masalah kesulitan keuangan yang
dialami ibu hamil, yang menghambat
mereka untuk mengakses pelayanan
kesehatan ibu. Melalui skema ini, para
ibu diharapkan memiliki akses ke
pelayanan pra persalinan yang
berkualitas sehingga seti ap kelahiran
terkait komplikasi dapat dideteksi
sedini mungkin dan memberikan
perawatan yang tepat guna mengurangi
resiko fatal (Dwicaksono & Setiawan,
2013)
Peraturan yang mengatur sistem rujukan Menurut Permenkes RI No. 001 Tahun
pelayanan kesehatan adalah ? 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan,
sistem rujukan pelayan kesehatan adalah
penyelengaraan pelayanan kesehatan yang
mengatur pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab atas kasus penyakit
atau masalah kesehatan yang
diselenggarakan secara timbal balik,
baik secara vertikal dalam arti satu
strata sarana pelayanan kesehatan ke
strata sarana pelayanan kesehatan
lainnya, maupun secara horisontal
dalam arti antar sarana pelayanan
kesehatan yang sama yang wajib
dilaksanakan oleh peserta jaminan
kesehatan atau asuransi kesehatan
sosial dan seluruh fasilitas kesehatan
(Listyorini et al., 2019)
Definisi dari sistem rujukan adalah ? Sistem rujukan adalah suatu sistem
jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinan terjadinya penyerahan
tanggung jawab secara timbal balik atas
timbulnya masalah dari suatu kasus atau
masalah kesehatan masyarakat, baik
secara vertical maupun horisontal, kepada
yang lebih kompeten, terjangkau dan
dilakukan secara rasional (Listyorini et
al., 2019)
Tujuan dari sitem rujukan adalah? Tujuan umum sistem rujukan adalah
untuk meningkatkan mutu, cakupan dan
efisiensi pelayanan kesehatan secara
terpadu (kebidanan komunitas). Tujuan
umum rujukan untuk memberikan
petunjuk kepada petugas puskesmas
tentang pelaksanaan rujukan medis dalam
rangka menurunkan IMR dan AMR
(Listyorini et al., 2019)
Apa tujuan dilaksanakan sistem rujukan ? Sistem rujukan dilakukan sebagai bentuk
pelimpahan tugas dan tanggung jawab
pelayanan kesehatan secara timbal balik,
baik secara vertikal maupun horizontal
kepada pasien di seluruh fasilitas
kesehatan.10 Sistem tersebut juga
dilakukan sebagai upaya untuk
mengendalikan mutu dan biaya pelayanan
dalam sistem JKN.11 Selain itu, sistem
rujukan berjenjang secara tidak langsung
dapat memperbaiki fasilitas kesehatan di
semua tingkatan. Selain itu terjadinya
pemerataan dalam infrastruktur pelayanan
kesehatan di Indonesia. Tujuannya adalah
pelayanan kesehatan di semua FKTP
menjadi lebih baik dan optimal (Setiawati
& Nurrizka, 2019)
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, D., Dwi Pangesti, W., & Savitri, D. (2018). PELAKSANAAN SISTEM
RUJUKAN PADA KASUS KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL
PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu ( AKI ) merupakan indikator dari keberhasilan
pelaksanaan pelayanan kesehatan disuatu wilayah . AKI di Banyumas tahun 2014
sebanyak 114 , 73 (%) per 10. 108–120.
Brooks, M. I., Thabrany, H., Fox, M. P., Wirtz, V. J., Feeley, F. G., & Sabin, L. L. (2017).
Health facility and skilled birth deliveries among poor women with Jamkesmas health
insurance in Indonesia : a mixed- methods study. 1–12. https://doi.org/10.1186/s12913-
017-2028-3
Dettrick, Z., Gouda, H. N., Hodge, A., & Jimenez-Soto, E. (2016). Measuring quality of
maternal and newborn care in developing countries using demographic and health
surveys. PLoS ONE, 11(6), 1–20. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0157110
Listyorini, P. I., Wijananto, D. A., Ilmu, F., Universitas, K., Bangsa, D., Ilmu, F., Universitas,
K., Bangsa, D., & Prosedur, S. O. (2019). Sistem rujukan pelayanan kesehatan ibu dan
anak di puskesmas jayengan kota surakarta. 9(1).
Mujiarti, A. I. O., Ananda, C. F., & Susilo. (2016). ANALSIS MANFAAT INSIDEN
( BENEFIT INCIDENCE ANALYSIS ) PELAYANAN PUBLIK DI MALANG RAYA. 2(1),
69–76.
Nababan, H. Y., Hasan, M., Marthias, T., Dhital, R., Rahman, A., & Anwar, I. (2018). Trends
and inequities in use of maternal health care services in Indonesia, 1986–2012.
International Journal of Women’s Health, 10, 11–24.
https://doi.org/10.2147/IJWH.S144828
Setiawati, M. E., & Nurrizka, R. H. (2019). Evaluasi pelaksanaan sistem rujukan berjenjang
dalam program jaminan kesehatan nasional. 08(01), 35–40.
Sparrow, R., Budiyati, S., Yumna, A., Warda, N., Suryahadi, A., & Bedi, A. S. (2017). Sub-
national health care financing reforms in Indonesia. Health Policy and Planning, 32(1),
91–101. https://doi.org/10.1093/heapol/czw101
Suryadi, E., & Dawani, V. (2017). Kualitas Pelayanan Terhadap Peserta Jamkesmas Pada
Puskesmas Serasan Timur Di Kabupaten Natuna. Jurnal Manajemen Motivasi, 12(2),
701. https://doi.org/10.29406/jmm.v12i2.446