Disusun Oleh :
1. Husna Maulida Adhana (P133
2. Olvali Ananda Viari
3. Yuninda Irma Nursanti (P1337431219006)
4. Salma Novelia Putri
5. Husnia Hanna Prihatini
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah
Hukum Acara Peradilan Agama dengan judul “Konsep Aqidah, Ketauhidan,
dan Keimanan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Pengertian Tauhid
Tauhid (Arab: )توحيدadalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan
[1]
keesaan Allah. Pembahasan dalam ilmu Tauhid dibagi menjadi 3 macam yakni
tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan
menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat syahadat yang telah diikrarkan oleh
seorang muslim.
1. Syirik
Syirik yaitu menjadikan sesuatu selain Allah sebagai Tuhan yang disembah dan ditaati
disamping Allah. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus:18:(Artinya: Dan mereka
menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan
kepada mereka dan tidak (pula) kemanfa`atan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah
pemberi syafa`at kepada kami di sisi Allah”. Katakanlah: “Apakah kamu mengabarkan
kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?” Maha
Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka mempersekutukan (itu)”)
Syirik adalah dosa terbesar dengan apa seorang manusia mendurhakai Allah. Firman Allah
dalam Q.S Luqman: 13 (Artinya: “Sesungguhnya syirik itu adalah kezaliman yang
besar”) Syirik juga membatalkan amal pelakunya.Firman Allah dalam Q.S Az-Zumar:65
(Artinya:”Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah
kamu termasuk orang-orang yang merugikan”)
Berikiut adalah Jenis-jenis syirik :
1. Syirik besar adalah seseorang yang menjadikan sesuatu sekutu
selain Allah yang ia sembah dan mentaati sama seperti ia menyembah
dan mentaati Allah.
2. Syirik kecil adalah bahwa ia menyamakan sesuatu baik benda
ataupun makhluk selain Allah dengan Allah dalam bentuk perkataan dan
perbuatan.
3. Syirik tersembunyi adalah syirik yang tersembunyi dalam hakekat kehendak
hati, ucapan lisan, berupa penyerupaan Allah dengan makhluk. Syirik tersembunyi
sebenarnya dapat digolongkan kedalam syirikkecil. Sehingga syirik dapat dibagi
menjadi 2 jenis: syirik besar yang terkait dengan keyakinan hati, dan syirik kecil yang
terkait dengan perbuatan dan perkataan lisanTahayul dan kurafat
a 2. Tahayul
Tahayul yaitu cerita-cerita bohong, tidak masuk akal dan dihubungkan dengan aqidah. Cerita-
cerita dan dongeng-dongeng orang-orang dahulu kala yang membuat orang menjadi penakut
dan pemalas. Ini harus dibasmi oleh setiap orang beriman.
b 3. Kurafat
Kurafat adalah kepercayaan, berbeda dengan tahayul yang dalam bentuk cerita-cerita dan
dongeng, tapi berupa kepercayaan kepada yang ghoib, yang tidak bersumber pada Al-Qur’an
dan Hadits.Hal ini menyebabkan penyelewengan aqidah, oleh karena itu kepercayaan seperti
ini harus dibasmi sampai ke ekar-akarnya.
4. Kufur
Dalam bahasa arab berarti menutupi.secara terminologi kufur berarti mengingkari suatu
bagian dari ajaran islam dimana tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi batal atau
tidaksempurna.Misalnya,mengingkari makna syahadat,mengingkari bagian terpenting dalam
ajaran islam yang diharamkan seperti riba maupun seperti yang diwajibkan seperti shalat.
Jenis-jenis Kufur adalah sebagai berikut :
- Kufur besar berarti mengingkari suatu bagian dari ajaran islam dimana tanpa bagian itu
keislaman seseorang menjadi batal atau tidak sempurna.Misalnya seseorang mengklaim
bahwa Rasulullah membawa ajaran yang bertentangan dengan kebenaran.
-Kufur kecil berarti kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia
adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Seperti kufur
nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firmanNya
5. Nifaq
Adalah manampakan apa yang sesuai dangan kebenaran dan menyembunyikan apa yang
bertentangan denganya.Jadi siapa saja yang menampakan sesuatu yang sejalan dengan
kebenaran di depan orang banyak, padahal kondisi batin atau perbuatanya yang sebenarnya
tidak demikian, maka dialah yang disebut mun afiq.
Jenis-jenis nifaq adalah sebagai berikut :
- Nifaq besar (nifaq aqidah), maksudnya menyembunyikan kekufuran dalam hati dan
menampakan keimanan dalam lisan dan perbuatan.Contoh nifaq besar adalah mendustaka
ajaranyang dibawa oleh Rasulullah.
-Nifaq kecil (nifaq amali), maksudnya bila perbuatan yang tampak berbeda dengan apa yang
diperintahkan oleh syariat islam.
6. Kafir
Terjemahan kafir memang memiliki banyak arti. Yang dimaksud kafir dalam pembahasan ini
adalah orang yang tidak mempercaya tau tidak beriman kepada Allah SWT. Baik orang yang
bertuhan selain Allah SWT maupun tidak bertuhan sama sekali (atheis).
7. Murtad
Murtad adalah sebutan untuk menyebut orang yang keluar dari islam. Pada mulanya orang
seperti ini beriman kepada Allah SWT dan ia seorang muslim, kemudian ia meninggalkan
keimananya itu untuk selanjutnya beriman kepada yang lain atau tidak beriman sama sekali
(atheis).
8. Munafik
Munafik adalah sebutan bagi orang yang secara lahiriah beragama islam, tetapi jiwa atau
batinnya tidak beriman. Secara lahir ia mengaku beriman kepada Allah, mengaku beragama
islam, bahkan dalam hal tertentu nampak seperti berbuat dan bertindak untuk kepentingan
agama islam. Tetapi hatinya tidak beriman.
9. Ria
Ria adalah sikap ingin dipuji orang lain. Ria merupakan putik dari sikap yang namanya
Ujub ( heran/kagum pada kemampuan dirinya ), jika bunga (ujub) ini terus dibiarkan akan
menjadi ria dan jika ria dibiarkan akan berbuah menjadi Takabur(sombong ). Rosulullah
pernah memperingatkan bahwasanya ria adalah syirik khafi ( syirik kecil)
10. Ananiah
Ananiah adalah sikap egoisme ( mementingkan diri sendiri ). Sebenarnya sikap mendahului
diri sendiri dibenarkan oleh Allah SWT namun ada tempat dan batasnya ,misal hak-hak
pribadi dan manusia boleh mendahulukan dirinya dalam bidang mendekekatkan diri
kepada Allh swt ( taqarrub ila Allah ) dengan ibadah yang ikhlas dan khusu’. Manusia adalah
sosial maka dibutuhkan aturan-aturan yang mengikat mereka, nah ketika manusia terlalu
mengedepankan dirinya maka ia akan terjatuh dalam sikap ananiah dan sikap ini akan
mendorong dia mempertuhankan dirinya sendiri maka hancurlah tawhidnya.
11. Takut dan Bimbang
Penyakit ini timbul karena kurang yakinnya kita terhadap kemutlakan kekuasaan Allah SWT
dan kurangnya tawakal sehingga menyebabkan orang tergantung terhadap orang lain. Orang
yang takut dan bimbang akan mudah berfikir yang tidak rasional. Penyakit initergolong
pertanda syirik
12. Zhalim
Zhalim dan kufur hanya berbeda di i’tiqadnya saja. Zhalim ialah meletakan sesuatu yang
tidak pada tempatnya atau melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hukum atau sunnah.
Perbuatan zhalim berlawanan dengan tawhid dan mendekatkan kepada syirik.
Dengki adalah sifat yang merasa tidak senang atas keberhasilan orang lain dan menganggap
dirinya paling hebat, padahal Allah SWT menilai seseorang dari taqwanya bukan prestasi
yang bersifat lahiriah. Sifat ini juga sifat yang mendekati syirik.
“Islam dibangun di atas lima (pondasi, yaitu): (1) Persaksian, bahwa tidak ada
yang berhak diibadahi, kecuali Allah; serta (persaksian), bahwa Muhammad
adalah hamba Allah, sekaligus Rasul-Nya; (2) Menegakkan shalat; (3)
Membayar zakar; (4) Haji ke Baitullah; (5) Puasa Ramadhan.” [HR. Muslim;
Kitabul Iman, Bab Bayanu Arkanil Islam wa-Da‘aimuhu Al ‘Izham]
Telah kita ketahui, bahwa rukun Islam ada lima. Yaitu, dua kalimat syahadat,
shalat, puasa, zakat dan haji. Jika kita perhatikan, dari rukun yang ke-dua
sampai ke-lima, hanya satu perkara; sedangkan rukun yang pertama justru ada
dua perkara, yaitu persaksian, bahwa tidak ada yang berhak disembah, selain
Allah dan persaksian, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
adalah hamba Allah sekaligus Utusan-Nya.
Kenapa dua hal ini dijadikan satu? Seolah, tidak bisa dipisahkan satu sama
lain?
Kemudian, jika kita perhatikan lebih dalam lagi, dua hal ini (yaitu, dua kalimat
syahadat) didahulukan dari shalat, puasa, zakat dan haji.
Tentu saja tidak, karena yang menetapkan rukun Islam adalah Allah dan tidak
mungkin Allah memutuskan sesuatu tanpa hikmah dan tujuan, Maha Suci Allah
dari semua ini.
Seseorang tidak bisa taat kepada Allah, jika tidak mengikuti tuntunan (ajaran)
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini karena beberapa alasan,
yaitu:
(1) – Cinta kepada Allah harus dibuktikan dengan taat kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.
Allah berfirman:
َ ُ)) قُ إل إِن كُنت ُ إم ت ُ ِحبُّونَ هللاَ فَاتَّبِعُونِي يُحإ بِ إب ُك ُم هللاُ َويَ إغ ِف إر لَ ُك إم ذُنُوبَ ُك إم َوهللا
ُ ُ غف
(( ُُ ور ُُ َّر ِحي ُم
(2) – Taat kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, sama dengan taat
kepada Allah.
Syarat diterimanya amal shalih adalah dengan terpenuhi tuntutan dari dua
kalimat syahadat, yaitu ikhlas dan mutaba‘ah (mengikuti tuntunan Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam beramal). Kita ketahui dari
susunan rukun Islam, bahwa dua kalimat syahadat berada di urutan paling
depan, mendahului amalan-amalan yang sangat utama, seperti shalat, zakat,
puasa dan haji. Bahkan, bisa dikatakan dua kalimat syahadat mendahului
seluruh amal. Karena empat amalan tersebut adalah amalan-amalan agung yang
mewakili seluruh amal yang ada di dalam Islam.
Amalan yang ikhlas, akan tetapi tidak mengikuti tuntunan Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, maka amalan tersebut akan tertolak. Berdasarkan
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Barangsiapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunan dari kami,
maka amalan tersebut tertolak.” [HR. Muslim]
Begitu juga sebaliknya; amalan yang sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, akan tetapi tidak ikhlas, maka amalan tersebut juga tertolak.
Sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
mengkhabarkan, bahwa di akhirat kelak ada tiga orang yang mengerjakan
amalan sesuai tuntunan, akan tetapi tidak ikhlas, ketiganya akhirnya disiksa
karena tidak ikhlas. Ketiga orang tersebut adalah seorang mujahid, qari’ (ahli
membaca Al Qur-an) dan orang yang gemar shadaqah.
“Demi bintang ketika terbenam. Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak
pula keliru dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).” [QS. An Najm: 1-3]
Dalam Surat Al An‘am ayat 145 ada isyarat pembatasan makanan yang haram
hanya empat. Allah berfirman:
Hanya saja, menurut Imam Ibnu Katsir rahimahullah, bahwa ‘mafhum’ dalam
ayat ini dihapus oleh ayat-ayat dalam Surat Al Maidah, begitu juga hadist-hadist
yang menjelaskan makanan-makanan haram, selain empat hal tersebut.
Sehingga, ayat ini tidak bisa digunakan untuk membatasi makanan yang haram.
Karena masih banyak makanan haram yang Allah jelaskan dalam ayat-ayat lain,
begitu juga yang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jelaskan dalam hadits-
hadits; seperti haramnya semua binatang yang bertaring dan berkuku tajam.
Maksudnya:
Tidak ada yang kita ikuti sepanjang hayat hidup, kecuali hanya Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak ada seorang pun yang semua
perkataannya diterima, kecuali hanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam.
https://eunlassi.wordpress.com/2016/04/27/hakikat-dan-dampak-dua-kalimat-
syahadat
امرت ان اقاتل الناس حتى يشهد ان ال إله إال هللا و أن محمدا رسول هللا
“ Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai dia bersaksi bahwa tidak
ada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bahwa
Muhammad utusan Allah “.
Dan masih banyak pula dampak dari Syahadatain, yang mana bisa kita dapatkan
di al-Quran ataupun as-Sunnah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. https://abulaysupry.wordpress.com/2015/04/03/hikmah-di-balik-dua-
kalimat-syahadat
2. https://eunlassi.wordpress.com/2016/04/27/hakikat-dan-dampak-dua-
kalimat-syahadat
3. https://mwpberbagi.blogspot.com/2016/04/konsep-tauhid-dalam-
islam.html