Disusun oleh :
Kelompok 3
Muhammad Rafly (112311221)
Dila Nur Kharisma (112311233)
Wahyu Ari Febriyati (112311305)
Zahra Nur Maulidia (112311232)
Kelas : MA.23.C.16
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas
makalah manajemen tentang “Pentingnya Pelatihan dan Pengembangan dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia”.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Sarwo Edy,S.Ag.,MM selaku dosen
pengampu mata kuliah Agama Islam, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan Bapak Dr. Sarwo Edy,S.Ag.,MM dan
teman teman, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Kami berharap materi ini dapat memberikan informasi dan pemahaman yang berguna bagi
pembaca mengenai pentingnya perlindungan kepada konsumen. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun materi ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
4
I.2 Rumusan Masalah
Untuk mengetahui lebih dalam Iman Kepada Allah yang membuat pembahasan
lebih terjuruh dan mendetail. Adapun rumusan masalah dari makalah tentang aspek
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai berikut :
1. Apa itu beriman kepada Allah?
2. Apa bukti-bukti adanya Allah?
3. Bagaimana kemahaesaan Allah?
4. Apa saja Hikmah beriman kepada Allah?
Tujuan penulisan makalah ini diharapkan menjadi salah satu alternatif panduan
dan menambah wawasan, agar para pembaca dapat mengetahui dan lebih memahami
tentang Iman Kepada Allah Bagian II.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Didalam Al-qur’an banyak ayat tentang metode ini. Oleh karena itu, Allah
memuji orang-orang yang memperhatikan penciptaan langit dan bumi dan
menyanjung orang-orang yang memikirkan jejak-jejak tindakan dan eksistensi-Nya.
Kemudian banyak sumber lain juga menyebutkan bukti adanya Allah. Apabila kita
hendak berbicara tentang bukti-bukti material, seperti:
6
1) Makhluk. Dialah yang merupakan bukti nyata yang sepanjang siang dan
malam berada dihadapan kita, itu adalah perkara yang tidak dapat dibantah
oleh siapapun. Tidak ada orang yang bisa mengatakan (dengan bukti yang
masuk akal) bahwa langit dan bumi tercipta sesudah terciptanya manusia,
dalam arti bahwa manusia datang dengan tidak menemukan bumi sebagai
tempat tinggalnya, dan tanpa adanya matahari yang bercahaya, tanpa adanya
siang dan malam. Dengan demikian, maka dengan menggunakan akal saja
sudah cukup untuk membuktikan bahwa alam telah dicipta dan dipersiapkan
bagi kehidupan manusia sebelum manusia ada. Dia-lah Allah, yang
menjadikan segala yang ada dibumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit! Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-Baqarah: 29)
2) Perjanjian. Kita mengetahui apa-apa yang dihalalkan dan diharamkan Allah,
dan kita juga mengetahui bagaimana kondisi hati manusia pada umumnya
terhadap apa yang diperbuatnya. Siapakah yang mengajari manusia terlebih
bisa memberikan perasaan cocok bagi kebaikan yang ada dalam manusia,
dan memberikan rasa gelisah dalam hati manusia. Itu semua karena kuasa
sang pencipta, disinilah diperlukan pentingnya beriman kepada Allah
meskipun keberadaan Allah merupakan hal yang Ghaib.
3) Ayat-ayat Al-qur’an. Yang dimaksud adalah bahwa dalam keadaan apapun
didunia ini, maka ayat Al-qur’an ada. Bagi orang-orang yang mampu
berfikir dan mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah. Bahwa didalam
Al-qur’an telah diatur segalanya, baik dari hukum, aqidah, maupun ilmu
pengetahuan yang lain. Kemudian bentuk pengingkaran yang biasa
dilakukan manusia adalah mengklaim bahwa dirinya yang menciptakan,
pada dasarnya manusia hanyalah sekedar menemukan. Betapa besar kuasa
Allah yang mampu menggantikan dan menutupi siang dengan malam,
begitupun sebaliknya.
7
pada ajaran Islam, hal itu sebagai wujud pengakuan terhadap kemahaesaan Allah.
Selanjutnya dalil dalam Al-qur’anyang menunjukkan kesaksian bahwa tidak ada
tuhan selain Allah.
Lebih lanjut pada ayat ketiga Allah berfirman (yang artinya), “Dia tiada
beranak dan tiada pula diperanakkan”. Ayat ini menjelaskan bahwa tidak ada anak
yang dilahirkan dari-Nya. Demikian pula Allah tidaklah lahir dari sesuatu apa pun.
Kemudian surat ini diakhiri dengan firman-Nya (yang artinya), “Dan tidak ada
seorang pun yang setara dengan Dia” untuk memperkuat karena Allah adalah Tuhan
Yang Maha Esa tentu menuntut penafian (peniadaan) keberadaan sesuatu yang
setara dengan-Nya.
8
II.4 Hikmah Beriman kepada Allah
9
7) Rasa Syukur Bertambah
Allah SWT yang telah menciptakan segalanya, memberi nikmat yang sangat
besar kepada kita semua. Sudah sangat sepantasnya jika kita terus dan
semakin bersyukur atas segala karunia yang telah Allah berikan kepada kita.
8) Ketaatan Kepada Allah Bertambah
Perintah dan larangan Allah SWT akan mudah dibedakan oleh seorang
mukmin, dan jika manusia patuh maka hasilnya hati akan selalu ingat
kepada Allah Swt.
9) Mendapat Kebahagiaan Sesungguhnya
Beriman dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT akan membuat hati
manusia yang beriman kepada Allah tenteram dan membuat manusia
merasakan kebahagiaan yang sebenar-benarnya. Berada lurus di jalan yang
diridhoi oleh Allah SWT.
10
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Iman adalah pengakuan yang di(ucapkan) dalam hati dan lisan serta bersedia
melakukan yang dibenarkannya melalui amal hati. Sebagaimana kita ketahui dalam agama
Islam memiliki Rukun Iman yakni beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada qadha’ dan qadar (ketentuan).
Seorang muslim yang beriman kepada Allah adalah yang membenarkan adanya Tuhan
Yang Maha Agung Tuhan Maha Pencipta langit dan bumi. Dia mengetahui alam gaib dan alam
nyata, Maha Pengatur, raja segala sesuatu. Tiada Tuhan melainkan Dia. Dialah Yang Maha
Agung, Yang memiliki sifat-sifat maha sempurna. Untuk pertama kalinya kita mendapat
petunjuk dari petunjuk-Nya. Iman kepada Allah adalah salah asas dan inti kaidah
Islamiyah.Hikmah Beriman Kepada Allah SWT :
1) Dapat menyelamatkan seseorang dari segala sesuatu yang menimpa dirinya karena
orang beriman akan ditolong oleh Allah .
III.2 Saran
Penulis menyadari penulisan dalam makalah masih jauh dari katasempurna, untuk ini
kedepan nya penulisan akan lebih baik lagi dalammenyusun makalah diatas dan dapat lebih
dipertanggung jawabkan lagi dalam membuat referensi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Studocu.com, 2019, Pengertian Iman Kepada Allah, Diakses pada tanggal 08 November
2023 melalui https://www.studocu.com/id/document/universitas-muria-
kudus/pendidikan-agama/pengertian-iman-kepada-allah/43260297
Liputan6.com, 2023, Iman kepada Allah artinya meyakini keberadaanya Ketahui Sifat
Wajib Allah, Diakses pada tanggal 008 November 2023 melaui
https://www.liputan6.com/hot/read/5291879/iman-kepada-allah-artinya-
meyakini-keberadaannya-ketahui-sifat-wajib-allah
Cnnindonesia.com, 2021, 9 Hikmnah Beriman Kepada Allah dan Cara Menjaganya,
Diakses pada tanggal 08 November 2023 melalui
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20210303111526-569-613089/9-hikmah-
beriman-kepada-allah-dan-cara-menjaganya
Buletin.muslim.or.id, 2016, Keesaan Allah, Diakses pada tanggal 08 November 2023
melalui https://buletin.muslim.or.id/keesaan-allah/
Kemenag.go.id, 2018, Keesaaan Allah Berupa Rububiyah, Uluhiyah, dan AsmaWa shifat,
Diakses pada tanggal 08 November 2023 melalui
https://dki.kemenag.go.id/berita/keesaan-allah-berupa-rububiyah-uluhiyah-dan-
asma-wa-shifat-
LO4gz#:~:text=Keesaan%20Allah%20Berupa%20Rububiyah%2C%20Uluhiyah
%20dan%20Asma'%20wa%20Shifat
12