Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

IMAN KEPADA ALLAH BAGIAN II

Dosen pengampu : Dr. Sarwo Edy, S.Ag., M.M

Disusun oleh :
Kelompok 3
Muhammad Rafly (112311221)
Dila Nur Kharisma (112311233)
Wahyu Ari Febriyati (112311305)
Zahra Nur Maulidia (112311232)

Kelas : MA.23.C.16

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas
makalah manajemen tentang “Pentingnya Pelatihan dan Pengembangan dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia”.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Sarwo Edy,S.Ag.,MM selaku dosen
pengampu mata kuliah Agama Islam, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan
yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan Bapak Dr. Sarwo Edy,S.Ag.,MM dan
teman teman, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.

Kami berharap materi ini dapat memberikan informasi dan pemahaman yang berguna bagi
pembaca mengenai pentingnya perlindungan kepada konsumen. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun materi ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa.

Bekasi, November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................ii


DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
I.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
I.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 5
I.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 6
II.1 Pengertian Beriman kepada Allah ................................................................................... 6
II.2 Bukti – Bukti Adanya Allah ............................................................................................ 6
II.3 Kemahaesaan Allah ......................................................................................................... 7
3.1 Tafsir Ringkas Surat al-Ikhlas ...................................................................................... 8
II.4 Hikmah Beriman kepada Allah ....................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 11
III.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 11
III.2 Saran ............................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Adanya alam semesta beserta isinya, termasuk manusia dengan segala


kelebihan dan kekurangannya pasti ada yang menciptakan. Untuk mengakui kebenaran
dan keberadaan Allah SWT dibutuhkan dalam hati, mengakui dan membenarkan
tentang adanya Allah SWT. Beriman kepada Allah adalah salah satu pokok terpenting
yang harus dilakukan oleh seluruh umat islam, selain beriman kepada Malaikat, kitab-
Nya, Rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan kepada qada’ dan qadhar.
Allah SWT adalah Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta dan segala
isinya, Yang Maha Esa dalam zat-Nya, maksudnya Zat Allah SWT hanya satu, tidak
dua, tidak tiga, dan tidak pula lebih. Zat Allah SWT tidak sama atau serupa dengan zat
selainnya. Allah SWT Esa dalam sifat-Nya, maksudnya sifat Allah SWT walaupun
banyak, tetapi hanya dimiliki oleh Allah SWT sendiri. Tidak ada zat selain Allah SWT
yang memiliki atau menandingi sifat-sifat Allah SWT. Allah SWT Esa dalam
perbuatan-Nya, maksudnya perbuatan-perbuatan Allah tidak terhingga banyaknya,
tetapihanya dimiliki oleh Allah SWT sendiri. Tidak ada zat selain Allah SWT yang
dapat menandingi, apalagi melebihi perbuatan-Nya.
Adapun beriman kepada sifatAllah termasuk juga dalam klasifikasi iman
kepada Allah. Terkait keimanan kepada Allah, sudah bukan hal asing jika sebagai
muslim kita dituntut untuk mampu mempelajari dan memahami apa arti iman kepada
Allah.
Dalam penulisan makalah ini akan coba kita uraikan makna iman kepada Allah,
juga bagimana kemahaesaan Allah yang selama ini kitayakini bersama sebagai sifat
Allah SWT. Maka dari itu, sebagai umat muslim kita wajib meyakini bahwa Allah
mempunyai sifat yang melekat pada-Nya, yang patut kita percayai dan kita imani. Maka
dari itu, pada makalah ini kami akan membahas mengenai iman kepada Allah, tidak
hanya membahas tentang iman kepada Allah saja, melainkan juga membahas tentang
cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari.

4
I.2 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui lebih dalam Iman Kepada Allah yang membuat pembahasan
lebih terjuruh dan mendetail. Adapun rumusan masalah dari makalah tentang aspek
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai berikut :
1. Apa itu beriman kepada Allah?
2. Apa bukti-bukti adanya Allah?
3. Bagaimana kemahaesaan Allah?
4. Apa saja Hikmah beriman kepada Allah?

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini diharapkan menjadi salah satu alternatif panduan
dan menambah wawasan, agar para pembaca dapat mengetahui dan lebih memahami
tentang Iman Kepada Allah Bagian II.

5
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Beriman kepada Allah

Menurut bahasa, iman berarti percaya atau membenarkan. Menurut ilmu


tauhid, iman berarti kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan
atau diikrarkan lewat lisan, dan dibuktikan lewat perbuatan. Jadi, iman kepada
Allah adalah percaya dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah itu ada
dengan segala sifat kesempurnaan-Nya.
Iman kepada Allah meliputi tiga unsur penting, yaitu meyakini lewat hati,
mengikrarkan lewat lisan, dan mewujudkan lewat perbuatan (amal). Seseorang tidak
dapat dikatakan beriman jika hanya melakukan satu atau dua dari tiga komponen
tersebut. Ketiganya harus ada, tidak bisa dipisah-pisahkan satu sama lain.
Seseorang yang mengaku beriman tetapi hatinya ragu-ragu akan keberadaan Allah,
akan jatuh pada kemunafikan. Adapun yang meyakini adanya kekuatan, kekuasaan,
atau sembahan selain Allah Swt. akan jatuh pada kemusyrikan. Keimanan kepada
Allah Swt. dapat dipupuk melalui pemahaman terhadap sifat-sifat Allah Swt. dan
ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang keimanan.
Kewajiban umat muslim dalam memahami rukun iman dijelaskan dalam ayat
Al-Quran maupun keterangan hadits. Salah satunya dalam QS An-Nisa ayat 136
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasulnya,
dan kepada kitab (Al Quran) yang Allah turunkan kepada Rasulnya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”.

II.2 Bukti – Bukti Adanya Allah

Didalam Al-qur’an banyak ayat tentang metode ini. Oleh karena itu, Allah
memuji orang-orang yang memperhatikan penciptaan langit dan bumi dan
menyanjung orang-orang yang memikirkan jejak-jejak tindakan dan eksistensi-Nya.
Kemudian banyak sumber lain juga menyebutkan bukti adanya Allah. Apabila kita
hendak berbicara tentang bukti-bukti material, seperti:

6
1) Makhluk. Dialah yang merupakan bukti nyata yang sepanjang siang dan
malam berada dihadapan kita, itu adalah perkara yang tidak dapat dibantah
oleh siapapun. Tidak ada orang yang bisa mengatakan (dengan bukti yang
masuk akal) bahwa langit dan bumi tercipta sesudah terciptanya manusia,
dalam arti bahwa manusia datang dengan tidak menemukan bumi sebagai
tempat tinggalnya, dan tanpa adanya matahari yang bercahaya, tanpa adanya
siang dan malam. Dengan demikian, maka dengan menggunakan akal saja
sudah cukup untuk membuktikan bahwa alam telah dicipta dan dipersiapkan
bagi kehidupan manusia sebelum manusia ada. Dia-lah Allah, yang
menjadikan segala yang ada dibumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit! Dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-Baqarah: 29)
2) Perjanjian. Kita mengetahui apa-apa yang dihalalkan dan diharamkan Allah,
dan kita juga mengetahui bagaimana kondisi hati manusia pada umumnya
terhadap apa yang diperbuatnya. Siapakah yang mengajari manusia terlebih
bisa memberikan perasaan cocok bagi kebaikan yang ada dalam manusia,
dan memberikan rasa gelisah dalam hati manusia. Itu semua karena kuasa
sang pencipta, disinilah diperlukan pentingnya beriman kepada Allah
meskipun keberadaan Allah merupakan hal yang Ghaib.
3) Ayat-ayat Al-qur’an. Yang dimaksud adalah bahwa dalam keadaan apapun
didunia ini, maka ayat Al-qur’an ada. Bagi orang-orang yang mampu
berfikir dan mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah. Bahwa didalam
Al-qur’an telah diatur segalanya, baik dari hukum, aqidah, maupun ilmu
pengetahuan yang lain. Kemudian bentuk pengingkaran yang biasa
dilakukan manusia adalah mengklaim bahwa dirinya yang menciptakan,
pada dasarnya manusia hanyalah sekedar menemukan. Betapa besar kuasa
Allah yang mampu menggantikan dan menutupi siang dengan malam,
begitupun sebaliknya.

II.3 Kemahaesaan Allah

Kemahaesaan Allah artinya wujud satu yang Haqq atas keberadaanAllah


tuhan semesta Allam, tidak ada yang menyamai wujud AllahSWT. Dalam agama
islam dikenal istilah syahadat, sebagai syarat yang utama ketika akan berpegang

7
pada ajaran Islam, hal itu sebagai wujud pengakuan terhadap kemahaesaan Allah.
Selanjutnya dalil dalam Al-qur’anyang menunjukkan kesaksian bahwa tidak ada
tuhan selain Allah.

3.1 Tafsir Ringkas Surat al-Ikhlas

Sebagian ahli tafsir menyampaikan suatu riwayat yang menerangkan bahwa


surat ini diturunkan untuk menjawab pertanyaan kaum musyrikin kepada Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam perihal sifat dan nasab Tuhan yang beliau
dakwahkan untuk disembah. Untuk tujuan tersebut, surat ini diturunkan kepada
beliau. Dalam surat ini, pada ayat pertama, disampaikan bahwa Tuhan yang mereka
tanyakan itu adalah Allah al-Ahad, yang Maha Esa. Terkait makna al-Ahad, Ibnu
Katsir memaparkan bahwa “Dia-lah al-Wahid al-Ahad, tidak ada yang setara
dengan-Nya, tidak memiliki pembantu, tanpa sekutu, serta tidak ada yang serupa
dan sepadan dengan-Nya [Tafsir Ibn Katsir : 8/527].

Pada ayat berikutnya ditegaskan bahwa Allah adalah ash-Shamad, yaitu


Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Mengingat Allah senantiasa
berada dalam kesibukan sebagaimana dinyatakan dalam surat ar-Rahmaan ayat 29,
adalah tepat jika Allah memiliki nama ash-Shamad , nama yang memiliki cakupan
makna yang sangat luas karena memiliki arti as-Sayyid, yang dijadikan tujuan atau
sandaran, dan tidak ada seorang pun yang berada di atas-Nya [Jaami’ al-Bayaan fii
Takwiil al-Quraan 24/692].

Lebih lanjut pada ayat ketiga Allah berfirman (yang artinya), “Dia tiada
beranak dan tiada pula diperanakkan”. Ayat ini menjelaskan bahwa tidak ada anak
yang dilahirkan dari-Nya. Demikian pula Allah tidaklah lahir dari sesuatu apa pun.
Kemudian surat ini diakhiri dengan firman-Nya (yang artinya), “Dan tidak ada
seorang pun yang setara dengan Dia” untuk memperkuat karena Allah adalah Tuhan
Yang Maha Esa tentu menuntut penafian (peniadaan) keberadaan sesuatu yang
setara dengan-Nya.

8
II.4 Hikmah Beriman kepada Allah

Kalian percaya kepada sifat-sifat Allah ialah dengan tunduk dan


patuhkepada seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Adapun hikmah
dari mempercayai sifat-sifat Allah diantaranya :
1) Hati Menjadi Tenang
Salah satu hikmah beriman kepada Allah yaitu adanya ketenangan di dalam
hati, hati tidak akan mudah goyah oleh ajakan nafsu jahat atau orang yang
menyesatkan.
2) Mendapat Bimbingan dari Allah SWT
Orang yang beriman kepada Allah SWT akan mendapatkan petunjuk dari
Allah, sehingga harapannya apa yang dikerjakan oleh orang beriman
tersebut merupakan berbagai macam perbuatan terpuji dan baik.
3) Mempunyai Rasa Kasih Sayang yang Tinggi
Hikmah beriman kepada Allah dapat menjadikan diri lebih mengingat orang
lain, seperti anak yatim, fakir miskin, dan menghargai sesama muslim dan
orang lain. Hasilnya sikap kasih sayang, jiwa sosial orang yang beriman
kepada Allah sangat tinggi. Dikarenakan orang beriman akan memiliki jiwa
rendah hati, sering melakukan amal saleh, menyayangi semua makhluk
ciptaan Allah SWT, karena tidak ada satupun ciptaan-Nya yang sia-sia.
4) Diampuni Dosanya dan Mendapat Pahala Besar
Orang-orang dijamin akan digugurkan dosanya dan memperoleh pahala
yang besar karena ketaatan dan kepatuhan terhadap perintah dan larangan
Allah SWT ketika berada di dunia.
5) Diberi Kemudahan Hidup
Orang beriman diberi kemudahan dalam mewujudkan tujuan hidup,
terutama bagi orang yang berpedoman kepada Al-Qur'an dan Hadist.
6) Mencegah Perbuatan Syirik
Dengan mengetahui kebesaran dan kemuliaan Allah SWT, akan sulit
seorang yang beriman akan berubah menjadi kafir, dan menyekutukan
Allah.

9
7) Rasa Syukur Bertambah
Allah SWT yang telah menciptakan segalanya, memberi nikmat yang sangat
besar kepada kita semua. Sudah sangat sepantasnya jika kita terus dan
semakin bersyukur atas segala karunia yang telah Allah berikan kepada kita.
8) Ketaatan Kepada Allah Bertambah
Perintah dan larangan Allah SWT akan mudah dibedakan oleh seorang
mukmin, dan jika manusia patuh maka hasilnya hati akan selalu ingat
kepada Allah Swt.
9) Mendapat Kebahagiaan Sesungguhnya
Beriman dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT akan membuat hati
manusia yang beriman kepada Allah tenteram dan membuat manusia
merasakan kebahagiaan yang sebenar-benarnya. Berada lurus di jalan yang
diridhoi oleh Allah SWT.

10
BAB III

PENUTUP
III.1 Kesimpulan

Iman adalah pengakuan yang di(ucapkan) dalam hati dan lisan serta bersedia
melakukan yang dibenarkannya melalui amal hati. Sebagaimana kita ketahui dalam agama
Islam memiliki Rukun Iman yakni beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada qadha’ dan qadar (ketentuan).

Seorang muslim yang beriman kepada Allah adalah yang membenarkan adanya Tuhan
Yang Maha Agung Tuhan Maha Pencipta langit dan bumi. Dia mengetahui alam gaib dan alam
nyata, Maha Pengatur, raja segala sesuatu. Tiada Tuhan melainkan Dia. Dialah Yang Maha
Agung, Yang memiliki sifat-sifat maha sempurna. Untuk pertama kalinya kita mendapat
petunjuk dari petunjuk-Nya. Iman kepada Allah adalah salah asas dan inti kaidah
Islamiyah.Hikmah Beriman Kepada Allah SWT :

1) Dapat menyelamatkan seseorang dari segala sesuatu yang menimpa dirinya karena
orang beriman akan ditolong oleh Allah .

2) Hati menjadi tenang dan tidak gelisah .

3) Mendatangkan keuntungan. Tanpa dibekali iman, seseorang akan beradadalam


kerugian. Sifat adalah kualitas yang melekat pada dzat.

Sifat Allah yangterkandung dalam asma-Nya sebagaimana tercantum dalam Al-Quran,


secara keseluruhan menggambarkan kesempurnaan mutlak bagi Allah dan tidak adasatu pun
yang menyamai-Nya. Karena itu, selain Allah, tidak ada yang boleh dilekati sifat-sifat ke-
Tuhanan. Adapun sifat Allah diklasifikasikan menjaditiga, yakni sifat Wajib, sifat Mustahil,
dan sifat Jaiz bagi Allah

III.2 Saran

Penulis menyadari penulisan dalam makalah masih jauh dari katasempurna, untuk ini
kedepan nya penulisan akan lebih baik lagi dalammenyusun makalah diatas dan dapat lebih
dipertanggung jawabkan lagi dalam membuat referensi.

11
DAFTAR PUSTAKA
Studocu.com, 2019, Pengertian Iman Kepada Allah, Diakses pada tanggal 08 November
2023 melalui https://www.studocu.com/id/document/universitas-muria-
kudus/pendidikan-agama/pengertian-iman-kepada-allah/43260297
Liputan6.com, 2023, Iman kepada Allah artinya meyakini keberadaanya Ketahui Sifat
Wajib Allah, Diakses pada tanggal 008 November 2023 melaui
https://www.liputan6.com/hot/read/5291879/iman-kepada-allah-artinya-
meyakini-keberadaannya-ketahui-sifat-wajib-allah
Cnnindonesia.com, 2021, 9 Hikmnah Beriman Kepada Allah dan Cara Menjaganya,
Diakses pada tanggal 08 November 2023 melalui
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20210303111526-569-613089/9-hikmah-
beriman-kepada-allah-dan-cara-menjaganya
Buletin.muslim.or.id, 2016, Keesaan Allah, Diakses pada tanggal 08 November 2023
melalui https://buletin.muslim.or.id/keesaan-allah/
Kemenag.go.id, 2018, Keesaaan Allah Berupa Rububiyah, Uluhiyah, dan AsmaWa shifat,
Diakses pada tanggal 08 November 2023 melalui
https://dki.kemenag.go.id/berita/keesaan-allah-berupa-rububiyah-uluhiyah-dan-
asma-wa-shifat-
LO4gz#:~:text=Keesaan%20Allah%20Berupa%20Rububiyah%2C%20Uluhiyah
%20dan%20Asma'%20wa%20Shifat

12

Anda mungkin juga menyukai