Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TAUHID

Diampu oleh: Tony F.Rafaanjani M.pd.i


Disusun oleh:Risma Cahyanti(22020170004)
Viony Febrina (22020170005)
S1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya dan tidak lupa pula sholawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Besar kita Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang
seperti saat ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Studi Islam I serta
teman-teman yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tauhid” kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam makalah ini, sehingga kami senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik
pembaca demi penyempurnaan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Penyusun

Viony Febrina Abu Bakar


Daftar isi

Kata Pengantar....................................................................................................ii

Daftar Isi ............................................................................................................iii

Bab I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2

C.Tujuan ...........................................................................................3

Bab II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhid...........................................................................................4

B.Pembagian Tauhid...........................................................................................5

C.Aplikasi Tauhid...........................................................................................5

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan...........................................................................................6

B.Saran...........................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Tauhid secara bahasa berasal dari kata “wahhada – yuwahhidu” yang artinya menjadikan sesuatu
satu/tunggal/esa (menganggap sesuatu esa). Secara istilah syar’i, tauhid berarti mengesakan Allah
dalam hal Mencipta, Menguasai, Mengatur dan mengikhlaskan (memurnikan) peribadahan hanya
kepada-Nya, meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya serta menetapkan Asma’ul Husna
(Nama-nama yang Bagus) dan Shifat Al-Ulya (sifat-sifat yang Tinggi) bagi-Nya dan mensucikan-Nya
dari kekurangan dan cacat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
yaitu:

Apakah pengertian dari tauhid?

Berapa macamkah jenis tauhid?

Apakah aplikasi dari tauhid?

C. Tujuan

Adapun tujuan disusunya makalah ini yaitu:

Untuk melengkapi nilai dan tugas kelompok mata kuliah Studi Islam I

Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang ilmu tauhid

BAB II

A. Pengertian Tauhid

Tauhid, secara bahasa berasal dari kata “wahhada – yuwahhidu” yang artinya menjadikan sesuatu
satu/tunggal/esa (menganggap sesuatu esa). Secara istilah syar’i, tauhid berarti mengesakan Allah
dalam hal Mencipta, Menguasai, Mengatur dan mengikhlaskan (memurnikan) peribadahan hanya
kepada-Nya, meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya serta menetapkan Asma’ul Husna
(Nama-nama yang Bagus) dan Shifat Al-Ulya (sifat-sifat yang Tinggi) bagi-Nya dan mensucikan-Nya
dari kekurangan dan cacat.

A. Pembagian Tauhid

Tauhid dibagi menjadi tiga macam:

1. Tauhid Ar-Rububiyyah

Yaitu mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatan Allah, dengan meyakini bahwasanya Dia
adalah satu-satuNya Pencipta seluruh makhluk-Nya. Allah berfirman yang artinya:

Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka Patutkah
kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, Padahal mereka tidak menguasai
kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah: “Adakah sama
orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; Apakah
mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya
sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta
segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. (Ar-Ra’d : 16)

Dan Dia adalah Pemberi Rezeki bagi seluruh binatang dan manusia, Firman-Nya yang artinya:

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan
Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya”. (Hud : 6)

Dia adalah Raja segala raja, Pengatur semesta alam, … Pemberi ketentuan takdir atas segala sesuatu,
Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan.

2. Tauhid Al-Uluhiyyah

Tauhid Al-Uluhiyyah disebut juga Tauhid Ibadah, dengan kaitannya yang disandarkan kepada Allah
disebut tauhid uluhiyyah dan dengan kaitannya yang disandarkan kepada hamba disebut tauhid
ibadah, yaitu mengesakan Allah Azza wa Jalla dalam peribadahan.

3. Tauhid Al-Asma’ wa Shifat

Tauhid Al-Asma’ wa Shifat yaitu mengesakan Allah dalam Nama-nama dan Sifat-sifat bagi-Nya,
dengan menetapkan semua Nama-nama dan sifat-sifat yang Allah sendiri menamai dan mensifati
Diri-Nya di dalam Kitab-Nya (Al-Qur’an), Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tanpa Tahrif
(menyelewengkan makna), Ta’thil (mengingkari), Takyif (mempertanyakan/menggambarkan
bagaimana-nya)dan Tamtsil (menyerupakan dengan makhluk).

Dan ketiga macam Tauhid ini terkumpul dalam firman-Nya yang artinya:

“ Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, Maka
sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada
seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (Maryam : 65).

B. Aplikasi Tauhid

Pengucapan kalimat tauhid dengan lisan belaka tidaklah cukup karena ia mempunyai konsekuensi
yang harus di tunaikan. Para ulama menegaskan bahwa mengesakan Allah adalah dengan
meninggalkan perbuatan syirik baik kecil maupun besar. Di antara konsekuensi pengucapan kalimat
tauhid itu adalah mengetahui kandungan maknanya kemudian mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Allah berfirman “Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan
melainkan Allah.” Kalimat Tauhid berarti Pengingkaran kepada segala sesuatu yg disembah selain
Allah SWT dan menetapkan bahwa yang berhak disembah hanyalah Allah semata tidak kepada
selain-Nya.

Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” adalah keyakinan yang mutlak yang
patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa dalam hal mencipta dalam penyembahan
tanpa ada sesuatu pun yang mencampuri dan tanpa ada sesuatu pun yang sepadan dengan-Nya
kemudian menerima dengan Ikhlas akan apa-apa yang berasal dari-Nya baik berupa perintah yang
mesti dilaksanakan ataupun larangan yang mesti di tinggalkan semua itu akan mudah ketika hati
ikhlas mengakui bahwa Allah SWT itu Maha Esa.

Sesungguhnya wajib bagi kita untuk mengenal Allah ( tauhid ) sebelum kita beribadah & beramal
karena suatu ibadah itu diterima jika Tauhid kita benar & tidak tercampur dengan kesyirikan
( menyekutukannya dalam peribadatan ) , maka tegaknya ibadah & amalan kita harus didasari
terlebih dahulu dengan At Tauhid sebagaimana akan kita jelaskan dibawah ini :

” Ketahuilah ( ya Muhammad ) sesungguhnya tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah, &
mohonlah ampun bagi dosa-dosamu, dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.
( QS. Muhammad : 19 ).
Ketahuilah semoga Allah merohmatimu- sesungguhnya Allah menegaskan & mendahulukan serta
mengutamakan untuk mengetahui dan berilmu tentang At tauhid dari pada beribadah yaitu
beristifghfar, dikarenakan ” mengenal tauhid menunjukkan ilmu ‘usul ( dasar pokok & pondasinya
agama ), adapun beristighfar menunjukkan ilmu furu’ ( cabang dan aplikasi dari ilmu usul tersebut ).

Dan tidak ada perselisihan sedikitpun dikalangan para ulama salaf dan khalaf serta umat islam
seluruhnya bahwasanya : paling afdal & utamanya para nabi & rasul adalah ke empat nabi tersebut
( Muhammad, Musa, Isa, & Ibrahim ) , tatkala Allah menetapkan & memerintahkan kepada empat
rasul yang mulia ini untuk ma’rifah ( berilmu & mengetahui ) ilmu usul dan dasar serta pondasi
agama yaitu Tauhid sebelum ilmu furu’ ( sebagai aplikasi dari ilmu usul ).

Inti dari pembahasan diatas : jadi telah tetap (syabit) dan benar (haq) bahwasanya berilmu dan
mengetahui serta mengenal at tauhid itu adalah kewajiban yang paling pokok & utama sebelum
mengenal yang lainya serta beramal ( karena suatu amalan itu akan di terima jika tauhidnya
benar ).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tauhid dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Dari segi syari’
tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-
Nabi Nya yaitu dari segi Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ Was Sifat’.

Tauhid di bagi menjadi tiga yaitu: (1) Tauhid Ar-Rububiyyah Yaitu mengesakan Allah dalam hal
perbuatan-perbuatan Allah, dengan meyakini bahwasanya Dia adalah satu-satuNya Pencipta seluruh
makhluk-Nya, (2) Tauhid Al-Uluhiyyah disebut juga Tauhid Ibadah, dengan kaitannya yang
disandarkan kepada Allah disebut tauhid uluhiyyah dan dengan kaitannya yang disandarkan kepada
hamba disebut tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah Azza wa Jalla dalam peribadahan, (3) Tauhid
Al-Asma’ wa Shifat yaitu mengesakan Allah dalam Nama-nama dan Sifat-sifat bagi-Nya, dengan
menetapkan semua Nama-nama dan sifat-sifat yang Allah sendiri menamai dan mensifati Diri-Nya di
dalam Kitab-Nya (Al-Qur’an), Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tanpa Tahrif
(menyelewengkan makna), Ta’thil (mengingkari), Takyif (mempertanyakan/menggambarkan
bagaimana-nya)dan Tamtsil (menyerupakan dengan makhluk).

Aplikasi Tauhid bahwasanya berilmu dan mengetahui serta mengenal at tauhid itu adalah
kewajiban yang paling pokok & utama sebelum mengenal yang lainya serta beramal ( karena suatu
amalan itu akan di terima jika tauhidnya benar ).

B. Saran

Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca

Memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang tauhid

Lebih mendekatkan diri kepada Allah


Daftar Pustaka

Fauzan, Shalih. 2001. Kitab Tauhid I . Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

(http://id.islamiclopedia.org/wiki/Kitab_Tauhid-Tauhid)

(http://blog.re.or.id/tauhid-dan-korelasinya-dalam-menghapus-dosa.htm)

(http://halaqah.net/v10/index.php?action=printpage;topic=9800.0)

Anda mungkin juga menyukai