Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR


BARISAN ANSOR SERBA GUNA
(DIKLATSAR BANSER)

DISUSUN OLEH : ISMAIL SHALEH

MATERI : CARAKA MALAM

Disusun sebagai salah satu syarat mengikuti Kursus Pelatih


(Suspelat) Angkatan II Satuan Koordinasi Wilayah Banser
Provinsi Lampung Tahun 2022

SATUAN KOORDINASI CABANG


BARISAN ANSOR SERBA GUNA
KABUPATEN TULANG BAWANG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh


Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillahirobbil’alamin kehadirat
Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Karunianya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah ini berisi tentang Materi Diklatsar Banser yaitu “Caraka
Malam” yang merupakan salah satu materi dalam Pendidikan dan Latihan
Dasar (DIKLATSAR) BANSER. Makalah ini ditulis berdasarkan beberapa
referensi yang ada.
Dalam makalah yang bentuk dan isinya sangat sederhana ini,
semoga dapat membantu menambah pengetahuan bagi pembacanya
sehingga dapat diaplikasikan dalam kegiatan-kegiatan kebanseran
khususnya, dan dimasyarakat umumnya.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran demi perbaikan kedepannya.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tulang
Bawang dan Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kabupaten
Tulang Bawang yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk
mengikuti kegiatan Kursus Pelatih Banser dan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam bentuk apapun sehingga terselesaikannya
Makalah tentang Caraka Malam ini. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpakan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya kepada kita semua
guna menegakkan li’I’laaikalimatillah dalam perjuangan dibawah Panji
Ansor. Aamiin.
Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamiththoriq.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Tulang Bawang, 21 Desember 2022


Penyusun,

i
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................... 1
C. TUJUAN ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2


A. PERSIAPAN DIKLATSAR .......................................................... 2
1. Perencanaan ......................................................................... 2
2. Persiapan .............................................................................. 3
B. PELAKSANAAN ......................................................................... 4
1. Kegiatan Awal ....................................................................... 5
2. Kegiatan Inti .......................................................................... 5
C. MATERI ....................................................................................... 5
1. Konsep Dasar Sajian ............................................................ 6
2. Bentuk Pelaksanaan Materi Caraka Malam ......................... 6
D. EVALUASI .................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) adalah Lembaga semi-
otonom dari Gerakan Pemuda Ansor dan merupakan kader inti
Gerakan Pemuda Ansor yang bertugas sebagai pengaman kegiatan-
kegiatan Gerakan Pemuda Ansor serta Nahdlatul Ulama.
Pendidikan dan Latihan Dasar atau yang disebut dengan Diklatsar
adalah pengkaderan pertama dalam jenjang pendidikan BANSER.
Diklatsar sangatlah berperan penting dalam membangun fisik, mental,
serta pemahaman ideologi bagi anggota Banser.
Didalam pengkaderan Diklatsar umumnya ada dua jenis materi
yang dilaksanakan yaitu materi lapangan dan materi ruangan. Materi
ruangan dalam hal ini berisikan dengan materi-materi ideologi seperti
ke-Ansor-an, ke-Banser-an, ke-NU-an, Aswaja, dan materi-materi
kepemimpinan lainnya. Kemudian untuk materi lapangan berisi
latihan–latihan fisik, peraturan baris-berbaris, Tata Upacara Banser,
Dasar Intelejen, dan masih banyak lagi yang lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis merumuskan beberapa masalah yang
nantinya akan penulis bahas, yaitu :
1. Bagaimana persiapan Diklatsar?
2. Bagaimana pelaksanaan Diklatsar?
3. Apa materi-materi yang ada dalam Diklatsar?
4. Apa dan bagaimana proses evaluasi kegiatan diklatsar?

C. TUJUAN
Selain menjadi salah satu syarat untuk mengikuti Kursus Pelatih
(Suspelat), pembuatan makalah ini bertujuan sebagai salah satu
referensi bagi seorang pelatih dalam mempersiapkan dan
melaksanakan serta mengevaluasi hasil dari sebuah pengkaderan
Diklatsar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERSIAPAN DIKLATSAR
Sebelum pelaksanaan Diklatsar, ada tahapan-tahapan persiapan yang
harus dilalui yaitu :
1. Perencanaan
Yang dimaksud dalam perencanaan Diklatsar Banser adalah
kegiatan yang dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP
Ansor bersama Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser di
wilayah Pulau Jawa dan Propinsi Lampung dan Pimpinan Cabang
(PC) GP Ansor bersama Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab)
Banser untuk wilayah luar Pulau Jawa kecuali Lampung, yang
meliputi :
a. Rapat GP Ansor untuk memutuskan tentang rencana kegiatan
Diklatsar yang memuat tentang waktu pelaksanaan, lokasi
pelaksanaan, dan jumlah peserta. Selanjutnya juga diputuskan
tentang Struktur Komando Latihan (Skolat) sebagai pelaksana
untuk menyelenggarakan Diklatsar. Meskipun dalam
prakteknya ditahap persiapan ini biasanya kerjakan oleh
Panitia, dan Skolat dibentuk dan bekerja pada saat hari
pertama Diklatsar dilaksanakan.

b. Rapat koordinasi Satkoryon untuk mengisi pejabat-pejabat


dalam skolat yang selanjutnya di SK-kan oleh Satkoryon
dengan mengetahui ketua PAC GP Ansor dan Ketua PC GP
Ansor setempat. Selanjutnya Skolat melaksanakan rapat untuk
pemenuhan jumlah peserta yang ditargetkan dengan membuat
pemberitahuan ke publik, mempersiapkan formulir pendaftaran,
dan menetapkan syarat-syarat yang telah disepakati.
Selanjutnya, skolat juga membuat surat undangan untuk
menjadi Instruktur kepada Instruktur yang telah ada dengan
mempertimbangkan monitoring, supervisi, dan pembinaan oleh
Pimpinan GP Ansor bersama Satuan Koordinasi Banser
setingkat diatasnya.

2
2. Persiapan
Dalam tahapan persiapan ini seluruh komponen akan
dilibatkan, baik dari pimpinan GP. Ansor maupun dari personalia
Satuan Kordinasi Banser.
Sebelum melaksanakan pelatihan, maka kepengurusan GP.
Ansor melaksanakan rapat guna membahas persiapan dan
membentuk kepanitiaan yang didalamnya juga melibatkan banser
guna membentuk struktur Skolat.

Gambar Struktur Skolat

Segala kebutuhan pelatihan diinventarisir dalam kegiatan


persiapan. dari sarana dan prasarana sampai kebutuhan
administrasi pelatihan. Dibentuk kepanitiaan dan skolat agar
nantinya ketika pelaksanaan tidak ada tumpang tindih tugas setiap
seksinya.
Selain membentuk kepanitiaan, penyiapan administrasi dan
penyiapan kebutuhan diklat, maka juga dalam tahapan ini perlu
juga dipersiapkan dan diinventarisir peserta yang akan mengikuti
diklatsar agar dalam pelaksanaannya antara jumlah peserta dan
kebutuhan sesuai, selain itu juga kualifikasi peserta juga menjadi
penting agar pelaksanaan diklatsar dan atau DTD menjadi efektif

3
dan sesuai visi-misi organisasi. Adapun kriteria/kualifikasi peserta
diklatsar/DTD adalah :
Kualifikasi peserta Diklatsar/DTD adalah sebagai berikut :
a. Kader muda Nahdlatul Ulama.
b. Berusia maksimal 25 tahun.
c. Tinggi badan minimal 160 cm dan atau mempunyai
kecakapan khusus.
d. Minimal telah lulus SMP atau sederajat dan diutamakan
lulusan SMA.
e. Sehat jasmani dan rohani.
f. Memiliki kesetian terhadap jam'iyyah Nahdlatul Ulama.

Selanjutnya juga perlu diperhatikan mengenai penyelenggara


diklatsar dan atau DȚD, untuk kriteria penyelenggara Diklatsar
adalah sebagai berikut :
- Untuk di Jawa dan Lampung bisa dilaksanakan oleh Pimpinan
Anak Cabang (PAC) GP Ansor. yang dilaksanakan oleh Sistem
Komando Latihan (Skolat) yang dibentuk oleh Satkoryon
Banser setempat dan dalam situasi tertentu dapat dilaksanakan
oleh PC. GP .Ansor dengan Skolat yang dibentuk oleh
Satkorcab Banser setempat.
- Sedangkan untuk luar Jawa dan Lampung dilaksnakan oleh
PC. GP. Ansor dengan Skolat yang dibentuk oleh Satkorcab
Banser setempat.

B. PELAKSANAAN
Tahapan pelaksaan adalah tahapan terpenting dalam
penyelenggaraan diklat, menindaklanjuti dari tahapan persiapan,
maka ditahapan ini segala sesuatu terkait dengan persiapan dari mulai
sarana-prasarana, administrasi dan struktur skolat sudah harus
berjalan.
Dalam tahapan ini maka yang harus dilakukan adalah memastikan
seluruh materi dan kegiatan diklat berjalan dengan lancar serta tidak
ada kendala-kedala baik teknis maupun non teknis.
Adapun langkah-langkah dalam tahapan ini adalah langkah-
langkah sesuai dengan jadwal kegiatan. secara garis besarnya adalah
sebagai berikut :

4
1. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dalam Diklatsar/DTD adaiah sebagai berikut:
a. Upacara Pembukaan/Pembukaan Ruangan (jika tidak
memungkinkan diadakan upacara).
b. Bina Suasana : Adalah kegiatan serah terima peserta dari
panitia kegiatan setempat kepada tim Instruktur yang bertugas
dilanjutkan perkenalan tim instruktur yang bertugas kepada
peserta diklat.
c. PreTes.
d. Pembagian Kompi, Pleton dan Regu.
e. Latihan Laporan, Do'a, Mars Ansor, Banser dan Syubanul
Wathon.

2. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, akan dibagi menjadi 2. Yaitu kegiatan
pengkaderan menjadi anggota Gerakan Pemuda Ansor, berupa
pemberian materi-materi khusus dan kebangsaan serta
managemen organisasi dan kegiatan diklatsar banser berupa
materi-materi lapangan, kedisplinan dan pengetahuan tentang
kebanser-an.

C. MATERI
Salah satu materi yang ada di diklatsar Banser dalah caraka
malam.
Diambil dari website tni.mil.id caraka malam adalah suatu teknik
komunikasi yang digunakan oleh tentara di jaman dulu disaat
teknologi belum modern seperti saat ini. Dimana prajurit diberikan
pesan oleh atasannya dan pesan tersebut harus disampaikan kepada
tujuan, seluruh isi berita sangat rahasia dan tidak boleh dibocorkan
kepada siapapun.
Caraka malam sangat efektif untuk penyampaian pesan penting
disaat semua teknologi dan jaringan komunikasi sudah dikuasai
musuh.
Tujuan daripada diadakannya latihan Caraka Malam adalah
sebagai penanaman loyalitas dan kemampuan penyimpanan rahasia
organisasi. Pelaksanaan caraka malam yaitu melaksanakan
perjalanan malam dengan melewati beberapa pos gangguan.

5
1. Konsep Dasar Sajian :
a. Anggota bisa menghafal/mengingat/menyimpan sandi/ pesan
yang diberikan pada pos pemberangkatan.
b. Anggota dapat / mampu melampaui berbagai rintangan/
hambatan.
c. Anggota bisa/dapat menyampaikan pesan hanya kepada yang
dituju oleh pos pemberangkatan yang berada pada pos finish.
d. Dan lain-lain (unsur pengembangan Satkorcab)

2. Bentuk Pelaksanaan Materi Caraka Malam


a. Terdiri 5 Pos, masing-masing:
1) Pos Pemberangkatan (pemberian pesan)
2) Pos gangguan 1
3) Pos gangguan 2
4) Pos gangguan 3
5) Pos Akhir (penyampaian pesan)

b. Peserta didik dikumpulkan dalam suatu tempat (Lapangan


terbuka) formasi per peleton dengan jarak masing-masing
peleton 3 s/d 5 meter.

c. Dalam formasi barisan perpeleton, peserta diberikan


pengarahan secukupnya tentang situsai perjalanan yang harus
dan akan dilalui oleh Seksi Operasi Staf Komando Latihan
meliputi:
1) Kerawanan route perjalanan
2) Rintangan/gangguan yang akan dan harus dilalui
3) Tata aturan penyimpanan dan penyampaian pesan
4) Tata aturan menyikapi hambatan dan gangguan.

d. Peserta didik dipersilahkan duduk ditempat untuk menunggu


giliran pemanggilan pemberangkatan dengan interval 3 -5 menit
tiap anggota.

e. Pada titik pemberangkatan peserta dipanggil satu per satu dan


diberikan pesan oleh Komandan Latihan (Danlat). Pesan ini

6
hanya untuk disampaikan kepada penjaga pos akhir
(Kepala/Ketua PC GP. Ansor) dengan pesan misalnya:
1) 9 orang sahabat Ansor pada posisi 24.58.12 terkepung.
Segera kirim bantuan 3 peleton melaui serangan lambung
kanan.
2) 3 Ulama di titik 17.35.68 dalam keadaan bahaya. Segera
lakukan pengamanan dengan kekuatan 1 kompi.
3) Dan lain-lain.

f. Disediakan paling sedikit 6 pesan yang berbeda, supaya antar


peserta terdekat tidak ada kesamaan pesan untuk
mengantisipasi saling bertanya ditengah perjalanan.

g. Pada saat pemberangkatan peserta yang pertama diberikan


isyarat:
1) Tembakan Cahaya Isyarat : dapat mempergunakan
kembang api.
2) Suara ledakan yang dapat dilihat atau didengar pada
masing-masing pos ganggu dan pos akhir untuk segera
mempersiapkan diri melaksanakan tugas sesuai dengan
fungsinya.

h. Pos ganggu, berfungsi mengacaukan perhatian peserta didik


agar tidak lagi hafal/ ingat pesan yang diberikan pada pos I
(pemberangkatan) meliputi:
1) Pos Ganggu 1 : Gangguan makanan-minuman beracun yang
dilakukan dengan cara merayu, membujuk peserta agar mau
memakan/meminum makanan / minuman yang disediakan
dengan dalih perjalanan masih sangat panjang dsb.
Minuman yang disediakan air matang yang diberi garam dsb.

2) Pos Gannggu 2 : Route Makam atau tempat keramat lain.


Pada route ini dilengkapi dengan alat-alat yang menakutkan
misalnya gantungan pocong yang bisa ditarik naik-turun dari
kejauhan yang dilengkapi bau-bauan minyak serimpi, dupa
(kemenyan) dan sebagainya. Dilengkapi dengan tulisan-
tulisan menyeramkan yang harus dibaca oleh peserta didik

7
agar melupakan pesan yang diberikan dari pos
pemberangkatan. Dapat juga diberikan gangguan fisik
misalnya tendangan, pemukulan yang tidak membahayakan
dengan kelebatan yang sagat cepat sehingga peserta didik
tidak mempunyai kesembatan untuk memberikan balasan.

3) Pos Ganggu 3 : Membujuk seakan-akan merupakan pos


akhir untuk menanyakan pesan agar bisa terbongkar oleh
lawan.

4) Pos Akhir : Menanyakan pesan yang diberikan pada pos


pemberangkatan. Pada Pos Akhir peserta dipersilahkan
menempati tempat yang saling berjauhan antara peserta
didik yang satu dengan yang lain berjarak antara 1 - 2 meter
(boleh tidur ditempat) sambil menunggu hadirnya seluruh
peserta didik yang mengikuti Caraka malam.

i. Jika peserta terakhir telah diberangkatkan pada pos


pemberangkatan meberikan isyarat Cahaya/Suara ledakan
dengan kembang api atau ledakan yang dapat
diketahui/didengar oleh petugas masing-masing pos bahwa
semua peserta telah diberangkatkan dari pos pemberangkatan

j. Setelah semua tiba di Pos Akhir maka peserta dibentuk dalam


formasi barisan kemudian diberikan penjelasan tentang maksud
dan tujuan kepelatihan dan orientasi pelaksanaan kegiatan yang
telah/baru dilaksanakan, untuk menunjukkan berhasil atau
tidaknya masing-masing personil melaksanakan tugas
penyampaian pesan dari pimpinan yang satu ke pimpinan yang
lain.

D. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses dalam penentuan nilai atau
pentingnya kegiatan atau program yang sedang dilaksanakan.
Evaluasi biasanya berupa penilaian yang subyektif dan sistematik
terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung,
atau yang telah selesai.

8
Evaluasi sangatlah penting dalam rangkaian diklatsar, karena
dapat memberikan informasi terkait kinerja, efektivitas, serta
membantu pemecahan masalah yang terjadi selama kegiatan diklatsar
dan tak lupa juga untuk menilai tingkat keberhasilan suatu kegiatan.
Dalam proses evaluasi ini umumnya terbagi menjadi beberapa
tahap, diantaranya :
1. Menentukan topic maupun agenda kegiatan yang akan dievaluasi.
Dalam hal ini adalah diklatsar banser.
2. Membuat perencanaan kegiatan evaluasi supaya tidak ada aspek
yang tertinggal.
3. Mengumpulkan semua materi dan mencatat informasi tersebut.
4. Melakukan pengolahan serta analisis data berdasarkan informasi
yang disampaikan dalam proses evaluasi.
5. Membuat laporan evaluasi yang dapat digunakan sebagai acuan
kegiatan berikutnya.

9
BAB III
PENUTUP

Banser adalah organisasl semi otonom Nahdlatul Ulama dibawah


Gerakan Pemuda Ansor. Kader Inti Gerakan Pemuda Ansor. Kader inti
sebagai penggerak, pengemban dan pengaman program-program
Gerakan Pemuda Ansor.
Sebagai kader inti sudah barang tentu tugas Banser merupakan
tugas yang penting baik dalam tugasnya sebagai Kaderisasi, Dinamisator,
Stabilisator dan Katalisator yang tugas itu bukanlah tugas yang mudah
dan ringan.
Tetapi apabila dalam melaksanakan tugas tersebut dilaksanakan
dengan hati yang ikhlas serta sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan, maka tidak ada yang sulit bagi kita sebagai kader muda NU.
Uraian diatas sudah mengajarkan dan memberikan pandangan
kepada kita bagaimana melaksanakan suatu kegiatan pengkaderan yang
runtut dan sesuai dengan Peraturan Organisasi yang telah ditetapkan.
Mari bersama-sama kita laksanakan fungsi-fungsi Banser untuk
menjaga NKRI, menegakkan Ahlussunah Wal Jam'ah An-Nahdliyyah serta
Nahdlatul Ulama di Negeri tercinta Indonesia.
Bravo Banser Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai