Anda di halaman 1dari 91

TATA TERTIB PERSIDANGAN

SIDANG UMUM X
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2016

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam tata tertib ini yang dimaksud dengan :
1. Sidang Umum X Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia adalah persidangan legislatif terpilih FK UII sebagai peserta dan dihadiri oleh
peninjau, undangan, dan pengunjung.
2. DPM adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa.
3. FK adalah Fakultas Kedokteran.
4. UII adalah Universitas Islam Indonesia.
5. Peserta adalah anggota legislatif terpilih FKUII.
6. Peninjau adalah perwakilan lembaga kemahasiswaan tingkat universitas dan lembaga
kemahasiswaan tingkat fakultas yang diundang oleh Badan Pekerja Sidang Umum X
DPM FK UII atas nama DPM FK UII untuk mengikuti dan mengamati jalannya sidang
umum.
7. Undangan adalah mereka yang diundang secara khusus oleh Badan Pekerja Sidang
Umum X DPM FK UII atas nama DPM FK UII untuk menghadiri sidang umum.
8. Pengunjung adalah fungsionaris lembaga kemahasiswaan FK UII dan atau mahasiswa
aktif UII yang hadir dalam sidang umum.
9. Hak suara adalah hak yang dimiliki dan digunakan oleh peserta Sidang Umum X DPM
FK UII untuk memilih.
10. Hak bicara adalah hak yang dimiliki dan digunakan oleh peserta dan peninjau untuk
menyampaikan pendapat dan atau bertanya sesuai dengan tata tertib yang ada.
11. Materi persidangan adalah draft yang akan dibahas dalam persidangan.
12. Tanda pengenal sidang adalah co card yang disediakan oleh Badan Pekerja Sidang
Umum DPM dan Kartu Tanda Mahasiswa yang masih aktif.

BAB II
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
Nama kegiatan ini adalah Sidang Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia yang selanjutnya disebut SU X DPM FK UII.
Pasal 3
SU X DPM FK UII adalah forum permusyawaratan tertinggi di lingkungan Lembaga
Kemahasiswaan FK UII yang diselenggarakan oleh DPM FK UII.

BAB III
SIFAT
Pasal 4
SU X DPM FK UII bersifat terbuka bagi seluruh mahasiswa UII.

BAB IV
PESERTA, PENINJAU, UNDANGAN, DAN PENGUNJUNG
Pasal 5
Peserta SU X DPM FK UII adalah sebagaimana penjelasan pasal 1 ayat 5.
Pasal 6
Peninjau SU X DPM FK UII adalah mereka yang diutus oleh lembaga kemahasiswaan FK UII
sebagaimana penjelasan pasal 1 ayat 6 dengan sepengetahuan ketua lembaga.
Pasal 7
Peninjau sebagaimana dimaksud pasal 1 ayat 6 di atas terdiri dari:
1. Anggota DPM FK UII Demisioner.
2. 2 orang perwakilan LEM FK UII Demisioner.
3. 2 orang anggota DPM UII Masa Bhakti 2016-2017.
4. 2 orang perwakilan TBMM HUMERUS FK UII.
5. 2 orang perwakilan CMIA FK UII.
6. 2 orang perwakilan UKM Basket FK UII.
7. 2 orang perwakilan UKM Sepak Bola FK UII.
8. 2 orang perwakilan UKM SMART FK UII.
9. 2 orang perwakilan club Voli FK UII.
10. 2 orang perwakilan club CARDIOS FK UII.
11. 2 orang perwakilan club Tari FK UII.
12. 2 orang perwakilan club Kadiksuh FK UII.
13. 2 orang perwakilan club Badminton FK UII.
14. 2 orang perwakilan club Nada Medika FK UII.
Pasal 8
Undangan SU X DPM FK UII adalah mereka yang diundang secara khusus oleh Badan Pekerja
Sidang Umum X DPM FK UII atas nama DPM FK UII sebagaimana penjelasan pasal 1 ayat 7.
Pasal 9
Pengunjung SU X DPM FK UII adalah fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan FK UII dan atau
mahasiswa aktif UII yang hadir dalam Sidang Umum X DPM FK UII.

BAB V
HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN
Bagian ke-1
HAK
Pasal 10
Peserta mempunyai hak:
1. Bicara dan suara.
2. Mencalonkan dan dicalonkan.
3. Mendapatkan materi persidangan.
4. Mendapatkan konsumsi dan penginapan selama persidangan.

Pasal 11
Peninjau mempunyai hak:
1. Bicara.
2. Mendapatkan materi persidangan.
3. Mendapatkan konsumsi dan penginapan selama persidangan.
Pasal 12
Undangan dan pengunjung mempunyai hak:
1. Mendapatkan materi persidangan.
2. Mendapatkan konsumsi selama persidangan.

Bagian ke-2
KEWAJIBAN
Pasal 13
Peserta dan peninjau wajib:
1. Menunjukkan dan mengenakan tanda pengenal sidang sebagaimana pasal 1 ayat 12
2. Menggunakan jas almamater UII.
3. Memakai sepatu dan pakaian sesuai aturan UII.
4. Meminta izin pimpinan sidang apabila akan meninggalkan dan memasuki ruangan.
5. Mengisi daftar hadir.
6. Menaati semua peraturan yang berlaku dalam persidangan.
7. Peserta dan peninjau wajib meminta izin kepada pimpinan sidang untuk berbicara.

Pasal 14
Undangan dan Pengunjung wajib :
1. Mengisi daftar hadir undangan dan pengunjung sidang.
2. Memakai sepatu dan pakaian sesuai aturan UII.
3. Menaati semua peraturan yang berlaku dalam persidangan.
4. Menunjukan KTM yang masih aktif.
Bagian ke-3
LARANGAN
Pasal 15
Peserta, Peninjau, undangan, dan pengunjung dilarang:
1. Mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan.
2. Melakukan perbuatan yang tidak sopan dan atau mengganggu jalannya persidangan.
3. Merokok selama di ruang sidang.
4. Melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
BAB VI
SANKSI
Pasal 16
Sanksi terhadap pelanggaran sebagaimana pasal 13,14, dan 15 di atas adalah melalui tahapan
sanksi sebagai berikut:
1. Klasifikasi sanksi:
a. Sanksi ringan: melanggar salah satu atau lebih pasal 13 ayat 1,2,3,4,5,6, 7 dan
pasal 14 ayat 1,2,3 dan 4.
b. Sanksi sedang: melanggar salah satu dari pasal 15 ayat 1,2,3 atau 4.
c. Sanksi berat: melanggar pasal 15 ayat 4.
2. Mekanisme penjatuhan sanksi:
a. Sanksi ringan: diberikan teguran 3 kali dan apabila tidak diindahkan maka tidak
diperkenankan mengikuti sidang pada sesi tersebut.
b. Sanksi sedang: diberikan teguran 1 kali sekaligus meminta maaf kepada forum
dan apabila tidak diindahkan maka tidak diperkenankan mengikuti sidang
sebanyak 3 sesi selanjutnya.
c. Sanksi berat: tidak diperkenankan mengikuti SU X DPM FK UII dan langsung
diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

BAB VII
PIMPINAN SIDANG
Pasal 17
Pimpinan Sidang adalah dua orang anggota legislatif terpilih hasil Pemilihan Wakil Mahasiswa
(PEMILWA) yang pemilihannya difasilitasi oleh Badan Pekerja SU X DPM FK UII.
Pasal 18
Pimpinan sidang sebagaimana pasal 17 di atas hanya bersifat sementara, dan selanjutnya akan
digantikan oleh pimpinan DPM definitif yang pemilihannya dilakukan dalam SU X DPM FK
UII.
Pasal 19
Dalam memimpin sidang, pimpinan sidang bertugas:
1. Memimpin sidang sesuai dengan tata tertib.
2. Sebagai fasilitator dalam setiap pembahasan materi persidangan.
3. Memberikan nasehat atau mengarahkan peserta, peninjau, pengunjung, dan undangan
sidang.
4. Melaksanakan asas-asas demokrasi yang berintikan musyawarah untuk mencapai
mufakat.
5. Menetapkan hasilkeputusan sidang yang telah disepakati.
6. Menjatuhkan sanksi apabila ada yang melanggar selama persidangan.

BAB VIII
PALU SIDANG
Pasal 20
Palu sidang adalah alat yang hanya dapat digunakan oleh pemimpin sidang selama persidangan
untuk mengatur jalannya persidangan.

Pasal 21
Arti ketukan palu sidang:
1. Satu kali: mengesahkan setiap hasil kesepakatan.
2. Dua kali: skorsing sidang, mencabut skorsing sidang, dan pergantian pimpinan sidang.
3. Tiga kali: membuka sidang, mengesahkan seluruh hasil sidang, dan menutup sidang.
4. Lebih dari 3 kali: untuk mengkondisikan forum.

BAB IX
KUORUM
Pasal 22
1. SU X DPM FK UII dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh ½ + 1 dari jumlah peserta
sidang.
2. Apabila ayat 1 pasal ini tidak terpenuhi, maka sidang umum ditunda sampai waktu yang
ditentukan atas kebijaksanaan pimpinan sidang, setelah itu dianggap sah dengan
kesepakatan peserta sidang.
3. Kuorum sebagaimana ayat 1 pasal ini juga berlaku dalam setiap pengambilan keputusan.

BAB X
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
Pasal 23
1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Musyawarah mufakat sebagaimana ayat 1 di atas apabila tidak terpenuhi, maka dilakukan
lobi sesuai waktu yang ditentukan oleh pimpinan sidang berdasarkan kesepakatan forum
hingga mencapai suatu mufakat.
Pasal 24
Semua keputusan sidang yang telah disahkan bersifat mengikat dan apabila terjadi kesalahan
maka dapat dilakukan peninjauan kembali atas persetujuan peserta sidang.

BAB XI
PENUTUP
Pasal 25
Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur kemudian, berdasarkan kesepakatan
peserta sidang.
KETETAPAN SIDANG UMUM X
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor: I / TAP/ SU X / DPM FK UII/ VII/ 2016
Tentang
TATA TERTIB PERSIDANGAN
SIDANG UMUM X
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Bismillahirrahmannirrahiem
Atas Berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk mewujudkan terarahnya
persidangan maka perlu ditetapkannya Tata
Tertib Persidangan Sidang Umum X Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
MENGINGAT : Pasal 23, 24, 25,26 dan 27 PD KM UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang II dalam Sidang
Umum X Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia

MEMUTUSKAN MENETAPKAN : 1. Tata Tertib Persidangan Sidang Umum X


Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia
sebagaimana terlampir
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan

Wabillahitaufiq wal hidayah,


Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 18 Juli 2016
Pukul : 21.20 WIB
PRESIDIUM SIDANG UMUM KE-VIII
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

GHANIY PRIMA SANDI AGUNG FADILAH T.


PRESIDIUM SIDANG 1 PRESIDIUM SIDANG 2
TATA TERTIB
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang
dimaksud dalam keputusan ini adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
sebagaimana dimaksud dalam peraturan dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Islam
Indonesia, yang selanjutnya disebut DPM FK Ull.
2. Anggota DPM FK Ull adalah wakil mahasiswa sebagaimana yang dimaksud dalam
peraturan dasar keluarga mahasiswa Universitas Islam Indonesia, yang selanjutnya
disebut anggota.
3. Pemilihan Wakil Mahasiswa adalah Proses pemilihan calon legislatif sampai dengan
ditetapkan menjadi anggota dewan perwakilan mahasiswa, yang selanjutnya disebut
PEMILWA.
4. Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga independen yang dibentuk oleh Dewan
Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (DPM UII) untuk
menyelenggarakan PEMILWA, selanjutnya disebut KPU.

BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
DPM FK UII adalah perwujudan seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia dan merupakan lembaga perwakilan tertinggi, yang berkedudukan di tingkat
fakultas.
Pasal 3
DPM FK UII mempunyai tugas menjalankan fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran
sebagaimana dalam pasal 25, 26, 27 dan 28 Peraturan Dasar Keluarga Mahasiswa
Universitas Islam Indonesia

Pasal 4
DPM FK UII mempunyai wewenang :
1. Menetapkan Tata Tertib DPM FK UII
2. Menetapkan pimpinan DPM FK UII yang dipilih dari dan oleh anggota.
3. Membentuk tim kerja.
4. Melakukan pengawasan dan audit terhadap organisasi lainnya yang bernaung.
5. Membuat peraturan-peraturan DPM FK UII
6. Membuat keputusan-keputusan DPM FK UII

BAB III
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian ke-1
Keanggotaan DPM FK Ull
Pasal 5
Bermulanya status keanggotaan DPM FK UII adalah pada saat legislatif terpilih
bersumpah/berjanji.
Pasal 6
Berakhirnya status keanggotaan DPM FK UII adalah pada saat legislatif terpilih periode
berikutnya bersumpah/berjanji.
Pasal 7
Anggota berhenti karena :
1. Meninggal dunia.
2. Tidak menjalankan tugas sebagaimana dijelaskan pada pasal 3 sebagai anggota DPM FK
UII selama 15 (lima belas) hari berturut-turut tanpa alasan yang jelas.
3. Hilangnya status kemahasiswaan FK UII, kecuali sedang dalam masa transisi menuju
pendidikan klinik atau sedang dalam pendidikan klinik maksimal 180 hari setelah
yudisium akhir
4. Melanggar sumpah atau janji sebagai DPM FK UII.
Pasal 8
1. Sebelum memangku jabatannya, seluruh calon anggota bersumpah/berjanji dalam Forum
SU X DPM FK UII yang pengucapannya dipandu oleh ketua DPM UII atau yang
mewakili.
2. Ketua DPM UII atau yang mewakili memandu pengucapan sumpah/janji bagi anggota
yang belum bersumpah/berjanji selambat-lambatnya 3x24 jam sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat 1.
3. Bunyi sumpah/janji yang dimaksud ayat 1 dan 2 pasal ini ditentukan dalam peraturan pada
pedoman administrasi dan protokoler UII.

Bagian ke-2
Hak-Hak Anggota
Pasal 9
1. Setiap anggota berhak mengikuti semua kegiatan DPM FK UII.
2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai anggota, setiap anggota mempunyai :
a. hak suara
b. hak bicara
c. hak usul dan menyokong usul perubahan terhadap rancangan keputusan DPM FK UII
d. hak menilai laporan akhir jabatan delegatoris DPM FK UII
e. hak mencalonkan dan dicalonkan sebagai pimpinan DPM FK UII dan delegatoris
DPM FK UII

Bagian ke-3
Kewajiban anggota
Pasal 10
Setiap anggota wajib menjalankan tugas sebagaimana tercantum dalam pasal 3 sampai akhir masa
jabatan.

BAB IV
ALAT KELENGKAPAN DPM FK Ull
Pasal 11
Alat-alat kelengkapan DPM FK UII disusun menurut pengelompokan kegiatan dalam rangka
pelaksanaan tugas DPM FK Ull.
Pasal 12
DPM FK Ull mempunyai alat-alat kelengkapan sebagai berikut:
a. Pimpinan DPM FK Ull
b. Komisi DPM FK Ull

BAB V
PIMPINAN DPM FK UII
Bagian ke-1
Ketentuan umum
Pasal 13
Pimpinan DPM FK UII merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif kolegial.
Pasal 14
Pimpinan DPM FK UII terdiri atas ketua, sekretaris jenderal, dan para ketua komisi.
Pasal 15
Masa jabatan pimpinan DPM FK UII sama dengan jabatan keanggotaan DPM FK UII, seperti
yang dimaksud dalam pasal 5, 6 dan 7.
Pasal 16
1. Selama pimpinan DPM FK UII belum terpilih, rapat-rapat DPM FK UII untuk
sementara waktu dipimpin oleh pimpinan sidang sementara.
2. Pimpinan sidang sementara yang dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah berjumlah 2
(dua) orang yang dipilih dari dan oleh anggota yang pemilihannya difasilitasi oleh
Badan Pekerja dalam Forum SU X DPM FK UII.

Bagian ke-2
Tugas dan Wewenang Pimpinan DPM FK UII
Pasal 17
1. Tugas dan Wewenang Ketua DPM FK UII:
a. Menyampaikan hasil-hasil Keputusan DPM FK UII kepada delegatoris DPM FK UII
untuk dilaksanakan.
b. Mengkoordinasikan seluruh anggota.
c. Menjaga ketertiban dalam rapat dengan melaksanakan musyawarah untuk mencapai
mufakat.
d. Memimpin rapat pleno DPM FK UII.
e. Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis dan disampaikan secara lisan
kepada seluruh KM FK UII
2. Tugas dan Wewenang Sekretaris Jenderal DPM FK UII:
a. Mengkoordinasikan seluruh lembaga kemahasiswaan di lingkungan FK UII.
b. Mengkoordinasikan agenda-agenda kegiatan DPM FK UII kepada seluruh anggota.
c. Menginventarisasi rapat- rapat DPM FK UII.
d. Menjalankan tata administrasi DPM FK UII yang berhubungan dengan protokoler dan
surat menyurat.
e. Membuka dan menutup rapat-rapat DPM FK UII sesuai dengan tata tertib DPM
FK UII dan menyimpulkan pembicaraan-pembicaraan dalam rapat tersebut.
f. Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis dan disampaikan secara lisan
kepada seluruh KM FK UII

3. Tugas dan Wewenang Ketua Komisi


a. Bertanggung jawab terhadap tugas dan kewenangan masing-masing komisi.
b. Mengkoordinasi agenda kegiatan komisi kepada sekertaris jenderal DPM FK UII
minimal setiap 3 bulan.
c. Mengkoordinasikan anggota komisi.
d. Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis dan disampaikan secara lisan
kepada seluruh KM FK UII
BAB VI
KOMISI DPM FK Ull
Bagian ke-1
Ketentuan umum
Pasal 18
1. DPM FK UII membentuk komisi-komisi.
2. Komisi bertugas memusyawarahkan spesifikasi bidang kerja yang telah ditetapkan.
3. Komisi membuat laporan dalam setiap pembahasan untuk disampaikan dalam rapat pleno
DPM FK UII.
4. Tugas komisi DPM FK UII berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa tugas DPM FK
UII.
Bagian ke-2
Ketentuan Khusus Komisi
Pasal 19
Komisi DPM FK UII sebagaimana yang disebut dalam pasal 12 mencakup kelembagaan,
kemahasiswaan, keislaman, jaringan, kerjasama dan sosial kemasyarakatan, dan anggaran.

Pembagian Komisi
Pasal 20
1. Komisi DPM FK UII berjumlah tiga komisi.
2. Ketiga komisi sebagaimana ayat 1 pasal ini masing-masing adalah :
a) Komisi I: Internal meliputi kelembagaan, kemahasiswaan, dan keislaman.
b) Komisi II: Eksternal dan Advokasi meliputi jaringan, kerjasama, sosial
masyarakat, dan advokasi.
c) Komisi III: Keuangan dan Pengelolaan Keuangan.
Bagian ke-3
Keanggotaan
Pasal 21
1. Setiap anggota harus menjadi anggota salah satu komisi kecuali unsur pimpinan DPM FK UII.
2. Jumlah anggota komisi ditetapkan oleh pimpinan berdasarkan musyawarah mufakat DPM FK
UII.
3. Anggota suatu komisi tidak boleh merangkap sebagai anggota komisi lain tetapi boleh
mengikuti rapat-rapat komisi lainnya sebagai peninjau.
4. Unsur pimpinan DPM FK UII dapat mengikuti rapat komisi untuk melakukan tugas koordinasi.

BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI DPM FK UII
Pasal 22

KETUA

SEKRETARIS
JENDERAL

KOMISI I KOMISI II KOMISI III

Interpretasi garis adalah sebagai garis koordinasi.


BAB VIII
PEMILIHAN PIMPINAN DPM FK UII
Pasal 23
Calon pimpinan DPM FK UII dipilih dari dan oleh anggota sesuai dengan ketentuan pasal 13
dan 14.
Pasal 24
Tata urutan pemilihan adalah sebagai berikut :
1. pemilihan ketua
2. pemilihan sekretaris jenderal
3. Pemilihan ketua komisi I
4. Pemilihan ketua komisi II
5. Pemilihan ketua komisi III.
Pasal 25
Tata cara pemilihan:
1. Pemilihan Pimpinan DPM FK UII dilakukan secara bertahap dan berurutan sebagaimana pasal
24 di atas.
2. Calon Pimpinan DPM FK UII dipilih dari dan oleh anggota.
3. Anggota mencalonkan diri atau dicalonkan oleh peserta SU X DPM FK UII.
4. Calon Pimpinan DPM FK UII tersebut selanjutnya dipilih oleh peserta SU X DPM FK UII untuk
menjadi Pimpinan DPM FK UII berdasarkan musyawarah mufakat oleh para anggota DPM FK
UII.
5. Dalam musyawarah tersebut, peninjau berhak memberikan usulan.
6. Apabila hanya ada 1 orang calon pimpinan DPM FK UII, maka otomatis menjadi Pimpinan
DPM FK UII tanpa adanya musyawarah mufakat.
7. Calon Pimpinan DPM FK UII yang terpilih sesuai dengan tatacara pemilihan di atas
ditetapkan sebagai Pimpinan DPM FK UII.

BAB IX
Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
Bagian ke-1
Ketentuan Umum
Pasal 26
1. Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII adalah perangkat organisasi yang dalam
menjalankan aktifitasnya bertanggung jawab penuh kepada DPM FK UII.
2. Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII menjalankan tugas sesuai dengan
GarisGaris Besar Program Kerja DPM FK UII yang telah ditetapkan.
3. Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII wajib memberikan laporan pelaksanaan
kerja kepada DPM FK UII setiap 1 (satu) bulan.
4. Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII akan berakhir masa jabatannya
bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan DPM FK UII.

Bagian ke-2
Tata cara pemilihan Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
Pasal 27
1. Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII dipilih dari dan oleh anggota.
2. Anggota mencalonkan diri atau dicalonkan oleh peserta SU X DPM FK UII.
3. Anggota yang telah menjadi unsur pimpinan DPM FK UII dilarang mencalonkan diri atau
dicalonkan sebagai Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII.
4. Apabila hanya ada 1 (satu) orang Anggota yang belum menjadi unsur pimpinan DPM FK
UII, maka Iangsung ditetapkan sebagai Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII.
. Anggota yang memiliki suara minimal 2 (dua) suara dinyatakan sebagai calon Delegatoris DPM
FK UII.
5. Calon Delegatoris DPM FK UII tersebut selanjutnya dipilih oleh peserta SU X DPM FK UII
untuk menjadi Delegatoris DPM FK UII berdasarkan musyawarah mufakat oleh para anggota
DPM FK UII.
6. Dalam musyawarah tersebut, peninjau berhak memberikan usulan.
7. Apabila hanya ada 1 orang calon Delegatoris DPM FK UII, maka otomatis menjadi
delegatoris DPM FK UII tanpa adanya musyawarah mufakat.
8. Calon Delegatoris DPM FK UII yang terpilih sesuai dengan tata cara pemilihan di atas
ditetapkan sebagai Delegatoris DPM FK UII.

Bagian ke-3
Pengangkatan Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
Pasal 28
Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII terpilih kemudian diangkat dan ditetapkan
oleh Pimpinan DPM FK UII dalam sidang pleno DPM FK UII.

BAB X
TIM KERJA
Pasal 29
Tim Kerja dapat dibentuk oleh DPM FK UII untuk melakukan tugas -tugas tertentu yang
bersifat insidental yang menyangkut permasalahan yang ada di FK UII.

Pasal 30
Pimpinan Tim Kerja dan anggotanya ditetapkan melalui Sidang Pleno DPM FK UII
Pasal 31
Anggota Tim Kerja berasal dari mahasiswa yg ditunjuk dan ditetapkan oleh DPM FK UII
Pasal 32
Masa tugas Tim Kerja di tentukan dalam sidang pleno DPM FK UII bersamaan dengan
pembentukan Tim Kerja dengan mempertimbangkan kebutuhan waktu, terkait dengan
permasalahan yang dihadapi.

BAB XI
PERSIDANGAN DALAM DPM FK UII
Bagaian ke-1
Jenis jenis persidangan
Pasal 33
DPM FK UII memiliki empat macam sidang yaitu :
1. Sidang umum
2. Sidang istimewa
3. Sidang pleno
4. Sidang komisi
Pasal 34
Sidang Umum adalah sidang yang dilakukan pada awal dan akhir masa jabatan
keanggotaan DPM FK UII.
Pasal 35
Sidang Istimewa adalah sidang insidental dengan agenda Penggantian Pimpinan DPM
FK UII, Penggantian Delegatoris DPM FK UII, maupun agenda lain yang termasuk
agenda dalam sidang umum karena suatu hal tidak dapat ditangguhkan sampai
pelaksanaan sidang umum berikutnya.
Pasal 36
1. Sidang Pleno adalah sidang keseluruhan anggota yang berfungsi :
a. Pemilihan Ketua LEM FK UII selaku delegatoris DPM FK UII.
b. Membahas dan memutuskan Rancangan Keputusan DPM FK UII.
c. Mengevaluasi Pelaksanaan Program Kerja LEM FK UII.
d. Pembentukan alat kelengkapan DPM FK UII.
e. Penyampaian laporan akhir jabatan LEM FK UII dan Ketua LEM FK UII.
f. Membentuk tim kerja.
2. Pelaksanaan sidang pleno minimal satu kali dalam tiga bulan.
Pasal 37
1. Sidang Komisi adalah sidang yang dilakukan internal komisi untuk membahas masalah-
masalah yang terkait dengan fungsi komisi.
2. Waktu pelaksanaan sidang komisi ditentukan dengan kebijakan internal komisi.

Bagian ke-2
Tata tertib persidangan
Pasal 38
1. Informasi dan bahan-bahan untuk sidang pleno, sidang umum, maupun sidang istimewa
harus sudah diterima anggota sekurang-kurangnya dua hari sebelum sidang di mulai.
2. Sebelum menghadiri sidang, setiap anggota menandatangani daftar hadir.
3. Apabila daftar hadir telah ditandatangani oleh 1/2+ 1 dari jumlah anggota, pimpinan
segera membuka sidang.
4. Jika pada waktu yang telah di tetapkan untuk dimulainya sidang jumlah anggota yang di
tentukan pada ayat 3 belum juga tercapai, pimpinan sidang menunda rapat paling lama tiga
puluh menit.
5. Jika setelah tertunda tiga puluh menit belum juga tercapai jumlah yang di tentukan
sebagaimana ayat 3 pasal ini, maka pimpinan berhak menunda sidang sampai batas waktu
yang ditentukan oleh pimpinan sidang untuk membuka dan memulai sidang.
Pasal 39
1. Anggota berbicara setelah mendapat izin dari pimpinan sidang.
2. Dalam memimpin sidang diharapkan pimpinan sidang dapat memimpin dengan tegas, lugas,
dan dapat menunjukkan duduk perkara yang sebenarnya atau mengembalikan kepada
pokok pembicaraan.
3. Anggota yang sedang berbicara tidak boleh diganggu sebelum pembicaraannya selesai.
4. Pimpinan sidang dapat mengadakan ketentuan mengenai lamanya para anggota berbicara
dengan persetujuan anggota.
5. Apabila pembicara melampaui. batas waktu yang ditetapkan, pimpinan sidang
memperingatkan pembicara supaya mengakhiri pembicaraannya dan pembicara harus
menaati peringatan itu.
6. Untuk kelancaran sidang, pimpinan sidang dapat menunjuk giliran anggota yang berbicara
berdasarkan permintaan anggota.
7. Pimpinan sidang memiliki kewenangan penuh terhadap penunjukan sebagaimana ayat 3
pasal ini.
8. Apabila seorang pembicara menyimpang dari pokok-pokok pembicaraan, pimpinan sidang
dapat memperingatkan dan memintanya supaya kembali kepada pokok pembicaraan.
Pasal 40
Kesempatan instrupsi dapat diberikan setiap waktu kepada anggota dengan tujuan :
1. Mengajukan koreksi mengenai pelaksanaan peraturan tata tertib.
2. Meminta penjelasan tentang duduk persoalan yang sebenarnya, mengenai soal yang
dibicarakan.
3. Mengajukan usul tata cara pembahasan mengenai suatu hal yang sedang dibicarakan.
4. Mengajukan usul untuk menunda sementara sidang.
Pasal 41
1. Apabila seorang pembicara dalam sidang menggunakan kata-kata yang tidak layak,
mengganggu ketertiban atau menganjurkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan hukum, pimpinan sidang dapat memberi nasehat dan memperingatkan
supaya pembicara tertib kembali.
2. Dalam hal demikian, pimpinan sidang memberi kesempatan kepada pembicara yang
bersangkutan untuk meminta maaf kepada forum dan berjanji tidak mengulangi perbuatan
tersebut. Jika ia memenuhi permintaan pimpinan sidang, kata-kata tersebut tidak
dimuat dalam risalah, laporan, atau catatan tentang perundingan itu dan dianggap tidak
pernah diucapkan.
3. Apabila kesempatan sebagaimana ayat 2 pasal ini tidak dihiraukan, maka pembicara
yang mendapat peringatan tersebut dapat dikeluarkan dari ruang sidang dan tidak boleh
mengikuti sidang tersebut dan dianggap menyetujui keputusan terhadap sidang yang
ditinggalkannya.
Bagian ke-3
Sifat-Sifat Sidang
Pasal 42
1. Sidang Umum dan sidang istimewa bersifat terbuka.
2. Sidang Pleno pada dasarnya bersifat terbuka, kecuali berdasarkan kesepakatan anggota
agar sidang bersifat tertutup.
3. Sidang Komisi bersifat tertutup.
Pasal 43
Sidang terbuka selain dihadiri oleh para anggota, juga dapat dihadiri oleh Fungsionaris LEM
FK UII, Fungsionaris Lembaga Kemahasiswaaan FK UII, dan mahasiswa UII, dan tamu
undangan
Pasal 44
Sidang tertutup hanya di hadiri oleh para anggota dan tamu yang diundang.
Pasal 45
1. Pembicaraan dalam sidang tertutup tidak dapat diumumkan , kecuali jika sidang
memutuskan untuk mengumumkan seluruhnya atau sebagian.
2. Atas usul pimpinan, sidang dapat pula memutuskan bahwa pembicaraan dalam sidang
tertutup bersifat rahasia.
3. Penghapusan sifat rahasia itu dapat dilakukan terhadap seluruhnya atau sebagian dari
pembicaraan.
4. Rahasia itu harus dipegang teguh oleh mereka yang berhubungan dan mengetahui apa
yang dibicarakan itu.

Bagian ke-4
Risalah sidang
Pasal 46
Untuk setiap sidang dibuat risalah resmi, yaitu laporan sidang atau notulensi yang selain
memuat pengumuman dan pembicaraan yang telah dilakukan dalam rapat juga mencantumkan:
1. tempat dan agenda sidang
2. hari / tanggal sidang dan jam di buka serta di tutupnya sidang
3. tanda tangan pimpinan sidang dan notulen sidang
4. nama-nama anggota yang hadir dan yang tidak hadir
5. nama-nama pembicara dan resume pendapat masing-masing, dan
6. keterangan - keterangan tentang usulan/kesimpulan.
Pasal 47
1. Dalam waktu 2x24 jam setelah selesainya sidang, para anggota yang bersangkutan
mendapat kesempatan untuk mengadakan koreksi dalam bagian risalah tanpa bermaksud
mengubah maksud semula.
2. Setelah jangka waktu yang di maksud pada ayat 1 pasal ini lewat risalah sementara
secepatnya ditetapkan menjadi risalah resmi.
3. Jika terdapat perbedaan tafsiran terhadap risalah sidang, pimpinan sidang menetapkan
berdasarkan hasil risalah resmi.

BAB XII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DPM FK UII
Bagian ke-1
Ketentuan umum
Pasal 48
1. Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan dengan musyawarah untuk mencapai
mufakat, apabila hal ini tidak tercapai, maka dilakukan lobi selanjutnya sampai tercapai
keputusan mufakat.
2. Keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah sebagai hasil sidang, harus dapat
dipertanggungjawabkan dan tidak bertentangan dengan Peraturan Dasar KM UII, Keputusan
DPM UII, Hasil-hasil SU X DPM FK UII dan Keputusan DPM FK UII
3. Setiap peserta sidang mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk mengemukakan
pendapat dan memberikan kritik yang bersifat membangun tanpa tekanan dari pihak
manapun.

Bagian ke-2
Keputusan berdasarkan mufakat
Pasal 49
1. Segala keputusan di usahakan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
2. Hakikat musyawarah untuk mufakat pada dasarnya adalah inti sebuah permusyawaratan
yang bijaksana, menampung segala aspirasi dengan mengerucutkan sebuah keputusan
yang ideal dilandasi semangat untuk membangun.
3. Apabila keputusan sebagaimana ayat 1 tidak terpenuhi, pimpinan sidang dapat memberikan
waktu untuk melakukan lobi agar sidang dapat berhasil dengan mencapai mufakat.
Pasal 50
Keputusan mufakat sah apabila diambil dari sidang yang dihadiri oleh setengah + 1 dari
jumlah anggota.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Usulan perubahan dan tambahan mengenai keputusan ini dapat diusulkan jika disetujui dari ½
+ 1 jumlah anggota DPM FK UII.
KETETAPAN SIDANG UMUM VIII
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor : II / TAP / SU X/ DPM FK Ull / VII/2016
Tentang
TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Bismillahirrahmannirrahiem

Atas Berkah dan rahmat Allah SWT, setelah


MENIMBANG : Bahwa untuk kelancaran mekanisme organisasi di tingkat Fakultas
Kedokteran maka perlu ditetapkan Tata Tertib Dewan Perwakilan
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam donesia.
MENGINGAT : Pasal 23, 24, 25, 26, 27 PD KM Ull
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno II dalam Sidang Umum X Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia.

M EMUTUS KAN
MENETAPKAN : 1. Tata Tertib Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia sebagai terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Wabillahiittaufiq wal hidayah,

Ditetapkan di : Sleman
Pada
Tanggal : 19 Juli 2016
Pukul : 22.03 WIB

PIMPINAN SIDANG UMUM VIII


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

GHANIY PRIMA SANDI AGUNG FADILAH T.


PRESIDIUM SIDANG 1 PRESIDIUM SIDANG 2
KETETAPAN SIDANG UMUM X
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor : III/TAP/SU X/DPM FK UII/XI/2016
Tentang
PENGANGKATAN DAN PENETAPAN
PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Bismillahirrahmaanirrahiim
Atas berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk terciptanya dinamika keorganisasian di lingkungan
lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu diangkat dan ditetapkan Pimpinan Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia
MENGINGAT : 1. Pasal 24 ayat 1 PD KM UII
2. Pasal 4 Tata Tertib DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang III dalam Sidang Umum X Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Mengangkat dan menetapkan saudara:
Nama : Faisal Ridho Sakti Nama : Fikri Wahyudi
Sebagai : Ketua Umum Sebagai : Ketua Komisi 2
Nama : Agung Fadlilah T. Nama : Ghaniy Prima Sandi
Sebagai : Sekretaris Jenderal Sebagai : Ketua Komisi 3
Nama : Zaki Hardianto Nama : Aditia
Sebagai : Ketua Komisi 1 Sebagai : Delegatoris
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali apabila terdapat kekeliruan dan atau diperlukan.

Wabillahittaufiq wal hidayah


Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 21 November 2016
Pukul : 18.45 WIB

PRESIDIUM SIDANG UMUM KE-X


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

GHANIY PRIMA SANDI AGUNG FADILAH T.


PRESIDIUM SIDANG 1 PRESIDIUM SIDANG 2
KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor : I/KPTS/DPM FK/UII/XI/2016
Tentang
PENGANGKATAN DAN PENETAPAN
DELEGATORIS DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Bismillahirrahmaanirrahiim
Atas berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk terciptanya dinamika keorganisasian di lingkungan
lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu diangkat dan ditetapkan Pimpinan Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia
MENGINGAT : 1. Pasal 25 ayat 3 PD KM UII
2. Pasal 28 Tata Tertib DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno I Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Mengangkat dan menetapkan saudara:
Nama :
Sebagai : Ketua LEM FK UII
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali apabila terdapat kekeliruan dan atau diperlukan.

Wabillahittaufiq wal hidayah


Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 21 November 2016
Pukul : 18:48

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAISAL RIDHO SAKTI AGUNG FADLILAH T.


KETUA SEKRETARIS JENDERAL

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang dibekali oleh ilmu untuk dapat
mempelajari ayat-ayat Qauliyah dan kauniyah Allah yang ada di muka bumi ini. Ilmu tersebut
merupakan bekal bagi umat manusia untuk dapat mengemban tanggung jawab di muka bumi
sebagai khalifah sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30-31. Sungguh
berbahagia seseorang yang dibekali ilmu dan dapat mengamalkan ilmu yang diberikan
kepadanya. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Mujadilah ayat 11 bahwa Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sungguh berat
tugas dan tanggung jawab manusia dihadapan Allah, karena dengan ilmu yang dimiliki oleh
manusia tersebut hendaknya dapat mewujudkan eksistensi Allah SWT.
Ketika agama Islam ini diturunkan oleh Allah SWT, asa yang berlipat-lipat berada
dalam genggaman umat manusia yang pada saat itu dahaga akan keimanan dan keislaman.
Sejarah perjuangan mujahidin dalam menegakkan agama Islam tidak pernah terlepas dari
peran The Role Model, Nabi Muhammad SAW. Rasulullah mengajarkan kepada umat
manusia tentang arti pentingnya perjuangan dan pengorbanan terhadap Islam. Beliau
merupakan suri tauladan yang membimbing, mengarahkan dan menuntun umat manusia dari
zaman jahiliyah ke zaman terang benderang seperti saat ini. Peran Rasulullah SAW begitu
sentral dalam membawa perubahan dimuka bumi, termasuk peran dalam bidang kesehatan.
Sejarah perkembangan ilmu kesehatan yang terjadi secara continue mulai zaman
Rasulullah sampai saat ini merupakan buah perjuangan dari para dokter dalam membuat
pembaharuan di bidang kesehatan. Puncak kejayaan perkembangan kesehatan terjadi pada
zaman Ibnu Sina yang merupakan Bapak Kedokteran. Bukan hanya lbnu Sina saja yang
tercatat sebagai Role Model Kedokteran Islam, tetapi juga terdapat nama-nama lbnu Rusyd,
Az Zahrawi, Abu Bakar Ar Razi dan masih banyak lagi. Di tangan merekalah kejayaan
kedokteran Islam lahir dan ditangan merekalah kebangkitan kedokteran islam berada. Patut
dicermati bahwa, dinamika perubahan paradigma kesehatan sebagai agent of treatment
pernah terlahir dan tugas bagi setiap insan kedokteran untuk melanjutkan tongkat estafet
tersebut.
Sejarah perkembangan kedokteran di Indonesia bermula ketika Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan kawan-kawan sebagai founding fathers kedokteran Indonesia dengan
kiprahnya telah mengingatkan kembali bahwa dokter terlahir sebagai profesi mulia dan
menyandang trias peran : agent of change, agent of development dan agent of treatment.
Inilah benang merah yang telah menjadi fakta sejarah yang menempatkan keberadaan figur
dokter di Indonesia sebagai pelopor semangat nasionalisme dan kesadaran berbangsa.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Berangkat dari itu, lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia yang berada pada barisan paling depan dalam melakukan perubahan mendasar
dalam bidang kesehatan berusaha mewujudkan eksistensinya dalam melakukan perubahan.
Lembaga Kemahasiswaan FK UII yang diharapkan nantinya akan melahirkan tokoh-tokoh
penggerak bangsa dapat berperan secara optimal dalam menuju profesionalisme kedokteran.
Dengan mengacu pada narasi di atas, maka di susunlah arah penyelenggaraan
Lembaga Kemahasiswaan di tingkat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dalam
bentuk Garis-ganis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII, yang memuat
konsepsi tentang penyelenggaraan Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia, dengan tujuan agar ada kebijakan yang terintegrasi, tertib, dan
mampu memberikan kontribusi positif bagi elemen kedokteran Indonesia.

B. Pengertian
Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII adalah haluan
dalam penyelenggaraan kebijakan di internal lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia dalam bentuk garis besar sebagai manifestasi keinginan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, yang ditetapkan oleh Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran UII, kemudian dilaksanakan sepenuhnya oleh
Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran UII dan lembaga lainnya sesuai dengan
tugas dan wewenangnya.

C. Sistematika
Naskah Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII di susun
menurut sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II SEJARAH LEMBAGA KEMAHASISWAAN
BAB III VlSI DAN MISI
BAB IV KONDISI UMUM
BAB V PROYEKSI MASA DEPAN DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI PEDOMAN PELAKSANAAN
BAB VIII PENUTUP

BAB II
SEJARAH LEMBAGA KEMAHASISWAAN

Sejarah lembaga kemahasiswaan di dalam lingkup FK UII berawal dari himbauan


Dekanat kepada mahasiswa FK UII angkatan 2001 (angkatan pertama) untuk membentuk
Dewan Angkatan 2001 sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi, kegiatan, informasi dan
perkembangan yang ada di sekitar mahasiswa untuk mempermudah komunikasi dengan pihak
Dekanat. Sehingga para mahasiswa FK UII sepakat akan adanya Dewan Angkatan dengan acara
pemilihan umum (pemilu) internal FK UII, yang dimandatkan kepada KPU angkatan yang

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
diketuai oleh Rahadian Beny. Melalui pemilu ini akhirnya terbentuk sebuah kepengurusan
Dewan Angkatan yang diketuai oleh Alfan Nur.

MASA PRESIDIUM
Meskipun di FK UII, telah terbentuk Dewan Angkatan, namun kepengurusan tersebut
belum dapat diakui secara sah sebagai Keluarga Mahasiswa UII. Mengingat banyaknya kegiatan
yang dilakukan oleh mahasiswa FK UII, maka diperlukan suatu lembaga yang legitimate. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah penyaluran aspirasi mahasiswa kepada universitas dan
sebagai sarana informasi tentang berbagai perkembangan yang ada di dalam maupun di luar
kampus. Pada tanggal 15 Mei 2002, dibentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Presidium yang
beranggotakan 13 orang dengan Ketua Herdhana S. KPU Presidium ini kemudian
menyelanggarakan pemilu mahasiswa (PEMILWA) FK UII pada tanggal 24 dan 28 Mei 2002
dengan berlandaskan Surat Keputusan Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam
Indonesia (DPM UII) No.VIII/TAP/DPMU-UII/V/2002. Akhirnya melalui PEMILWA ini
terpilih 4 orang sebagai Dewan Presidium, yaitu: Wirawan Hanindito W., Nasrah Anastasia
Anjani, Pandang Tedy A., dan Hari P. Selanjutnya diadakan pelantikan dewan Presidium
Mahasiswa oleh ketua DPM UII periode 2000-2002; Anshor Sholeh berdasarkan SK DPM UII
No. VIIII/TAP/DPMU-UII/V/2002.

DPM-LEM
Setelah tiga tahun, akhirnya melalui SK DPM UII No.8/SK/DPM UII/VIII/2005
diputuskan Dewan Presidium Mahasiswa Fakultas Kedokteran telah layak menjadi dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM).
Pada bulan Mei 2005, diadakan PEMILWA FK UII untuk memilih mahasiswa-
mahasiswa yang layak menjadi wakil-wakil mahasiswa yang duduk di DPM FK UII. Akhirnya
terpilih 9 orang anggota legislatif yaitu: Kiki Widyastuti, Agus Rovikul Anwar, Muhammad
Sarwansyah, Harry Purnama Putra, Adrian Taufik, Afina Rahma, Andrianor Rahman, Eka
Rosmarini Sariwulan dan Henny Cloridina.
Pada hari Minggu 12 Juni 2005, diadakan Sidang Umum I mahasiswa fakultas
Kedokteran yang dihadiri oleh anggota legislatif terpilih dan beberapa elemen perwakilan
mahasiswa. Dalam Sidang Umum ini diputuskan beberapa keputusan-keputusan, termasuk
diantaranya yang terpenting adalah: menetapkan struktur DPM FK UII dan mengangkat Agus
Rovikul Anwar sebagai Delegatoris DPM FK UII untuk menjadi Ketua LEM FK UII.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Pada tangga 13 Juni 2005 diadakan acara pelantikan pengurus DPM FK UII oleh DPM
UII dan serah terima jabatan dari Dewan Presidium Mahasiswa kepada DPM FK UII.
Selanjutnya pada bulan Juli 2005 diadakan seleksi dan rekrutment fungsionaris LEM FK UII
oleh Ketua LEM FK UII

BAB III
VlSI DAN MISI

VISI
Membangun karakter mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sebagai
agent of change, agent of development, dan agent of treatment menuju masyarakat yang
rahmatan lil ’alamin.

MISI
1. Menegakkan pondasi Islam dalam setiap kegiatan kemahasiswaan yang bersumber dari
Al Quran dan Al Hadist.
2. Mencetak iron stock yang memiliki jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan
profesionalisme kerja dalam satu kesatuan Ukhuwah Islamiyah.
3. Membangun pola berfikir mahasiswa yang inovatif, produktif, kreatif, peka terhadap
perubahan sosial dimasyarakat dan kritis terhadap isu yang sedang berkembang.
4. Mengoptimalkan peranan lembaga sebagai wadah pembangunan karakter mahasiswa

BAB IV
KONDISI UMUM

Kompleksnya permasalahan kampus FK UII menuntut lembaga mahasiswa FK UII


untuk bergerak dalam mengatasi permasalahan tersebut. Tipe mahasiswa FK UII yang hedonis,
acuh tak acuh, apatis dan tidak peka terhadap permasalahan semakin membuat kronis perjalanan
lembaga kemahasiswaan. Permasalahan demi permasalahan yang muncul membuat lembaga
kemahasiswaan FK UII rentan terhadap masalah yang menyebabkan fluktuasi motivasi dan
semangat kader lembaga kemahasiswaan. Permasalahan tersebut berdampak terhadap minimnya
kader yang dapat teroptimalkan. Kurangnya kesadaran dan sikap kritis mahasiswa tentang
fenomena-fenomena yang terjadi baik secara internal maupun eksternal membuat permasalahan
ini menjadi lebih kompleks.
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Peran lembaga kemahasiswaan FK UII begitu sentral dan dapat menjadi oase penyejuk
sehingga diperlukan kerjasama yang komprehensif dengan semua elemen baik secara lokal,
regional, nasional maupun internasional. Koordinasi antar elemen lembaga sangat dibutuhkan
guna memenuhi kebutuhan dalam rangka pembentukan karakter mahasiswa. Networking yang
dibangun saat ini bukan hanya dengan lembaga - lembaga berbasis kedokteran, tetapi juga
dengan lembaga non medis lainnya. Alumni FK UII merupakan salah satu target operasi dalam
membangun jaringan ini. Dengan kuatnya jejaring alumni tentunya dapat memperkuat posisi
lembaga kemahasiswaan di FK UII.
Posisi lembaga mahasiswa sebagai salah satu penentu arus kebijakan kampus
memegang peranan yang cukup vital dalam dinamika kehidupan kampus. Untuk itu diperlukan
manajemen organisasi yang memadai dalam hal peningkatan kualitas SDM, tertib administrasi,
tertib keuangan dan meningkatkan stimulus berpikir mahasiswa terhadap permasalahan publik.
Dalam konteks urgensi lembaga kemahasiswaan poin-poin di atas perlu dioptimalkan sehingga
tujuan lembaga mahasiswa dapat diaplikasikan dalam kehidupan kampus. Sudah saatnya
lembaga kemahasiswaan FK UII memiliki basis SDM yang qualified, mampu memanfaatkan
kesempatan sebagai sarana untuk meningkatkan pemasukan yang halal dan thayyib serta
memiliki pemahaman yang baik tentang administrasi kegiatan kemahasiswaan. Satu hal yang
cukup sukar dan hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama adalah bagaimana dapat
menumbuhkan sikap aktif dan kritis mahasiswa sehingga dapat merespon permasalahan-
permasalahan yang aktual yang berkembang di masyarakat.
Kiprah lembaga kemahasiswaan secara umum dalam periode satu tahun lalu memang
sangat impresif. Membawa nama FK UII baik secara lokal, regional, nasional maupun
internasional dengan memberikan kontribusi yang optimal. Prestasi demi prestasi yang diraih
membuat nama lembaga kemahasiswaan FK UII tidak lagi dipandang sebelah mata, lebih dari
itu, lembaga kemahasiswaan FK UII muncul sebagai salah satu yang terbaik. Hal ini perlu
dicermati dan diberikan apresiasi yang besar bahwa apa yang didapat oleh FK UII selama ini
tidak terlepas dari peran sentral mahasiswa FK UII.

BAB V
PROYEKSI MASA DEPAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. PROYEKSI MASA DEPAN

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Arah kebijakan tidak terlepas dari proyeksi perjalanan mahasiswa FK UII ke depan,
dengan memperhatikan pada kondisi umum di atas maka perlu adanya proyeksi dalam masing-
masing periode kepengurusan, yaitu:
Periode 2016-2017 : “Mengoptimalkan peran dan fungsi lembaga kemahasiswaan FK UII
sebagai wadah pembangunan karakter mahasiswa yang mengedepankan pola berpikir mahasiswa
yang kreatif, inovatif, produktif, peka terhadap perubahan sosial masyarakat dan kritis terhadap
isu yang berkembang dan meningkatkan peran sebagai salah satu penentu kebijakan kampus
dengan menjunjung transparansi dan akuntabilitas serta meningkatkan jaringan kerjasama di
lembaga kemahasiswaan baik secara internal maupun eksternal dalam kerangka ukhuwah
islamiyah.”

B. ARAH KEBIJAKAN
1. Organisasi dan Kepemimpinan
a. Pengaturan perangkat-perangkat kemahasiswaan yang terorganisir dan sesuai
kebutuhan.
b. Membudayakan kedisiplinan dan pola berpikir kritis di lingkungan mahasiswa.
c. Penelusuran dan meningkatkan potensi kepemimpinan dan manajemen mahasiswa
melalui kegiatan kemahasiswaan.
d. Pembinaan karakter kepemimpinan mahasiswa dengan nilai-nilai keilmuan dan ke-
Islaman.
e. Pengaturan seluruh organisasi dalam kelembagaan FK UII harus memberi
kebermanfaatan bagi seluruh mahasiswa FK UII dan atau masyarakat.

2. Advokasi dan politik kemahasiswaan


a. Merespon segala permasalahan kampus baik akademik maupun non akademik dan
berupaya memecahkan masalah tersebut.

b. Meningkatkan peran sosial dan sikap kritis mahasiswa.


c. Menjembatani kepentingan mahasiswa terhadap kebijakan kampus.

3. Minat dan bakat


a. Menstimulasi aktivitas minat dan bakat di FK UII.
b. Membangun dan mengawal keberlangsungan dinamika minat dan bakat di FK UII.
c. Meningkatkan prestasi-prestasi di bidang minat dan bakat yang ada di lingkungan FK
UII.
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
4. Dakwah dan Pengabdian Masyarakat
a. Meningkatkan syiar Islam di dalam dan di luar FK UII.
b. Mengoptimalkan peran kader-kader dakwah dalam lingkup FK UII untuk
meningkatkan syiar Islam.
c. Peka dan tanggap terhadap segala permasalahan kesehatan masyarakat.

5. Hubungan Alumni, Masyarakat dan Jaringan Komunikasi


a. Mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa dengan alumni.
b. Menjalin tali silaturrahmi antar mahasiswa dengan masyarakat.
c. Menjalin kerja sama dengan berbagai instansi dan lembaga yang menunjang
pelaksanaan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan.
d. Meningkatkan komunikasi yang intensif, berperan serta dan aktif dengan lembaga
yang menunjang pelaksanaan kegiatan – kegiatan kemahasiswaan.

6. Keuangan
a. Optimalisasi penggunaan keuangan mahasiswa secara cermat, tepat guna dan tepat
sasaran.
b. Kemandirian dalam pengelolaan keuangan mahasiswa.
c. Kemandirian dalam mendapatkan sumber dana halal selain dari dana
kemahasiswaan.
d. Transparansi dalam pengelolaan keuangan mahasiswa.

BAB VI
PEDOMAN PELAKSANAAN
Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII merupakan arah
penyelenggaraan aktifitas bagi seluruh lembaga kemahasiswaan dan segenap mahasiswa di
lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Lembaga Eksekutif Mahasiswa FK UII yang dipimpin oleh ketua menjalankan tugas
penyelenggaraan aktivitas kemahasiswaan, dan berkewajiban untuk mengerahkan semua
potensi dan kekuatan secara hirarkis di tingkat eksekutif.
2. Unit Kegiatan Mahasiswa berkewajiban melaksanakan GBPK lembaga kemahasiswaan
FK UII ini sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenangnya.
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
3. Dalam penyelenggaraannya LEM FK UII berkewajiban untuk membuat program kerja
yang mengacu pada GBHKM dan GBPK sebagai acuan penyelenggaraan kerja
kemahasiswaan.
4. LEM FK UII wajib menyusun struktur kepengurusan dengan GBPK sebagai acuan yang
dalam pelaksanaan kerjanya secara otomatis dipimpin oleh Ketua LEM FK UII.
5. Pedoman pelaksanaan GBPK ini dalam aplikasinya di kehidupan kampus dilaksanakan
dengan asas ukhuwah islamiyah.

BAB VII
PENUTUP

Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII berlaku sejak


tanggal ditetapkan sampai ditetapkannya kembali GBPK hasil Sidang Umum XI.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor : II /KPTS/TAP / DPM FK UII / XI / 2016
Tentang
GARIS - GARIS BESAR PROGRAM KERJA LEMBAGA KEMAHASISWAAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmannirrahim

Atas Berkah dan rahmat Allah SWT, setelah


MENIMBANG : Bahwa untuk mewujudkan Tujuan dari lembaga
kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu ditetapkan Garis - garis Besar Program
Kerja Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia.
MENGINGAT : 1. Pasal 70 PD KM UII
2. Pasal 3 Tata Tertib DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno II Dewan Perwakilan
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Garis - garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.sebagaimana
terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Wabillahittauflq wal hidayah,
Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 21 November 2016
Pukul : 21:19

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAISAL RIDHO SAKTI AGUNG FADILAH


KETUA SEKREATARIS JENDRAL

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB I
NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN DAN STRUKTUR
Pasal 1

Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas


Islam Indonesia yang selanjutnya disebut sebagai UKM LEM FK UII adalah organisasi
mahasiswa yang berfungsi sebagai wadah untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengembangkan kegiatan yang terkonsentrasi di bidangnya masing-masing.

Pasal 2
UKM LEM FKUII bertempat di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
Pasal 3
UKM LEM FK UII berkedudukan di bawah koordinasi Ketua LEM FK UII. DPM FK UII -
mempunyai fungsi evaluasi langsung terhadap UKM LEM FK UII.

DPM FK UII

KETUA LEM FK UII

Keterangan :

Koordinasi

Instruksi UKM LEM FK UII

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
BAB II
UKM-UKM LEM FK UII

Bagian Ke-1
Tim Bantuan Medis Mahasiswa Humerus FK UII
Pasal 4
1. Tim Bantuan Medis Mahasiswa “Humanity Mission in Medical Rescue” Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang selanjutnya disebut TBMM HUMERUS FK
UII adalah organisasi sosial kemanusiaan yang berasaskan Islam, bertujuan sebagai wadah
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dalam hal pengabdian kepada
masyarakat dan penyaluran serta pengembangan minat mahasiswa dalam kemampuan medis.
2. Keanggotaan TBMM HUMERUS FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga TBMM HUMERUS FK UII.
3. Ketua TBMM HUMERUS FK UII dipilih dan diangkat oleh Musyawarah Anggota TBMM
HUMERUS FK UII.
4. Ketua terpilih melengkapi personalia kepengurusan TBMM HUMERUS FK UII yang
kemudian diajukan kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.

Bagian Ke-2
Center for Medical Islamic Activities FK UII
Pasal 5
1. Center for Medical Islamic Activities Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang
selanjutnya disebut dengan CMIA FK UII adalah Organisasi keislaman yang belandaskan
Al-Qur’an dan As–Sunnah, bertujuan sebagai wadah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia dalam menjalankan syiar Islam dan kegiatan keislaman.
2. Keanggotaan CMIA FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga CMIA FK UII.
3. Ketua CMIA FK UII dipilih dan diangkat melalui mekanisme yang disepakati dalam
Musyawarah Besar CMIA FK UII.
4. Ketua terpilih melengkapi personalia kepengurusan CMIA FK UII yang kemudian diajukan
kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.

Bagian ke-3
Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket FK UII
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pasal 6

1. UKM Bola Basket FK UII adalah merupakan wadah mahasiswa FK UII dalam hal minat
dan bakat bola basket.
2. Keanggotaan UKM Bola Basket FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga UKM Bola Basket FK UII.
3. Kepengurusan UKM Bola Basket FK UII dipilih dan diangkat oleh musyawarah anggota
UKM Bola Basket FK UII.
4. Kepengurusan UKM Bola Basket FK UII yang terpilih kemudian diajukan kepada Ketua
LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.

Bagian ke-4
Medical UII Footbal Club FK UII
Pasal 7
1. Medical UII Footbal Club FK UII adalah merupakan wadah mahasiswa FK UII dalam
hal minat dan bakat sepak bola.
2. Keanggotaan Medical UII Footbal Club FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga UKM Sepak Bola FK UII.
3. Kepengurusan Medical UII Footbal Club FK UII dipilih dan diangkat oleh musyawarah
anggota Medical UII Footbal Club FK UII.
4. Kepengurusan Medical UII Footbal Club FK UII yang terpilih kemudian diajukan
kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah
Bagian ke-5
Scientific Medical Activities of Research and Technology FK UII
Pasal 8
1. Unit Kegiatan Mahasiswa Scientific Medical Activities of Research and Technology
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang selanjutnya disebut SMART FK
UII adalah organisasi yang bergerak dibidang penelitian dan pengembangan akademik,
bertujuan sebagai wadah mahasiswa Fakutas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
dalam membentuk mahasiswa yang kreatif dan mempunyai kemampuan dalam
melakukan penelitian serta kecintaan pada ilmu pengetahuan.
2. Keanggotaan SMART FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan Anggaran
Rumah Tangga SMART

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
3. Ketua SMART FK UII dipilih dan diangkat melalui mekanisme yang disepakati dalam
Musyawarah Besar SMART FK UII.
4. Ketua terpilih melengkapi personalia kepengurusan SMART FK UII yang kemudian
diajukan kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.

BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 9
Kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa minimal terdiri dari :
1. Ketua UKM
2. Sekretaris UKM
3. Bendahara UKM

BAB IV
KEGIATAN
Pasal 10
UKM LEM FK UII dapat mengadakan kegiatan-kegiatan mahasiswa sesuai dengan
bidangnya masing-masing dengan mengacu pada PDKM UII dan ketetapan Sidang Umum
DPM FK UII X yang dikoordinasikan dengan Ketua LEM FK UII, dan dengan persetujuan
DPM FK UII.

BAB V
KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 11
KEWAJIBAN
1. UKM LEM FK UII bertanggungjawab menjaga nama baik almamater dalam kegiatan
yang dilakukan.
2. UKM LEM FK UII berkewajiban mengajukan seluruh proker selama 1 tahun periode
kepengurusan yang telah dikoordinasikan bersama ketua LEM FK UII kepada DPM FK
UII.
3. UKM LEM FK UII dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, tidak bertentangan
dengan nilai-nilai keislaman, PD KM UII dan ketetapan Sidang Umum X DPM FK UII.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
4. UKM LEM FK UII bertanggungjawab memberi penjelasan mengenai hasil-hasil
kegiatan dan kebijakannya kepada Ketua LEM FK UII dan DPM FK UII di akhir
kepengurusan.

Pasal 12
HAK
1. Mengatur Anggaran Rumah Tangganya sendiri dengan sepengetahuan dari ketua LEM
FK UII dan persetujuan dari DPM FK UII selama tidak melanggar atau menyimpang dari
PD KM UII dan ketetapan SU VIII DPM FK UII.
2. Mendapatkan subsidi dana dari DPM FK UII, dan Dekan FK UII.
3. UKM LEM FK UII berhak mengkoordinir segala bentuk aspirasi kegiatan mahasiswa
sesuai unit kegiatannya masing-masing.
BAB VI
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 13
Pembentukan UKM LEM FK UII:

1. Pembentukan UKM LEM FK UII harus mendapatkan izin dan persetujuan dari ketua
LEM FK UII dengan pengesahan DPM FK UII dalam Sidang Umum FK UII.
2. Pengajuan pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa dilakukan oleh mahasiswa kepada
Ketua LEM FK UII dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
3. Selama belum memenuhi syarat yang telah ditentukan disebut dengan club dengan
persetujuan Ketua LEM FK UII dan berada di bawah departemen LEM FK UII yang
menaunginya .
Pasal 14

Syarat-syarat pembentukan UKM LEM FK UII:

1. Memiliki orientasi yang jelas dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.
2. Telah memiliki aktivitas rutin minimal selama 6 (enam) bulan.
3. Menyerahkan proposal pembentukan UKM LEM FK UII kepada ketua LEM FK UII dan
DPM FK UII
4. Pengurus dan anggota pada awal pembentukan minimal 20 orang mahasiswa FK UII.
5. Telah memiliki Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
6. Sudah menjadi Club terlebih dahulu

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
7. Mendapatkan persetujuan dari setiap UKM yang sudah ada secara tertulis

Pasal 15

Komponen Proposal pembentukan UKM LEM FK UII sebagaimana disebutkan dalam pasal 14
ayat 3 terdiri dari :
1. Latar Belakang Pembentukan.
2. Bukti Kegiatan Selama 6 Bulan Terakhir.
3. Struktur Kepengurusan Awal.
4. Surat Permohonan Pembentukan.
5. Surat pernyataan persetujuan dari setiap UKM yang sudah ada.
Pasal 16

Pembubaran UKM LEM FK UII :


1. UKM LEM FK UII dapat dibubarkan jika:
a. Melanggar nilai-nilai keislaman.
b. Melanggar PD KM UII dan ketetapan SU X DPM FK UII
c. Tidak aktif selama 3 (tiga) bulan berturut - turut
d. Jumlah pengurus dan anggota kurang dari 10 (sepuluh) orang selama 30 hari berturut-
turut
2. Pembubaran UKM LEM FK UII dapat dilakukan oleh Ketua LEM FK UII melalui
persetujuan DPM FK UII jika memenuhi minimal salah satu syarat dari yang disebutkan
di atas setelah ketua LEM FK UII menerbitkan 3 (tiga) kali surat peringatan.
BAB VII
PENUTUP
Pasal 17
Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali jika terdapat
kekeliruan

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor : III /KPTS/DPM FK/UII/XI/2016
Tentang
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmaanirrahiim
Atas berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk terciptanya dinamika keorganisasian di lingkungan
lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu ditetapkan Pedoman Unit Kegiatan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
MENGINGAT : 1. Pasal 70 PD KM UII
2. Pasal 3 Tata Tertib DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno II Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Pedoman Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sebagaimana terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Wabillahittaufiq wal hidayah
Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 22 November 2016
Pukul : 21:55
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAISAL RIDHO SAKTI AGUNG FADILAH


KETUA SEKREATARIS JENDRAL

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
MEKANISME KEPANITIAAN DALAM KEGIATAN KEMAHASISWAAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Kepanitiaan adalah sekelompok mahasiswa yang dibentuk oleh lembaga kemahasiswaan
untuk mengadakan suatu kegiatan.
2. Pembentukan kepanitiaan harus dengan persetujuan ketua LEM FK UII.

BAB II
KEPANITIAAN
Bagian Ke-1
PELINDUNG dan PENANGGUNG JAWAB
Pasal 2
1. Pelindung kepanitian LEM FK UII adalah DPM FK UII dan DEKAN FK UII.
2. Penanggung Jawab kepanitian LEM FK UII adalah Ketua LEM FK UII.
Pasal 3
1. Pelindung kepanitian UKM LEM FK UII adalah DPM FK UII dan DEKAN FK UII
2. Penanggung Jawab kepanitian UKM LEM FK UII adalah Ketua UKM LEM FK UII dan
Ketua LEM FK UII.

Bagian Ke-2
PANITIA
Pasal 4
1. Panitia terdiri dari:
a) Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana
b) Atau hanya Panitia Pelaksana

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Bagian Ke-3
PANITIA PENGARAH
Pasal 5
1. Panitia Pengarah (Steering Comittee) yang selanjutnya disebut SC adalah panitia yang
dibentuk atas persetujuan ketua LEM FK UII yang mempunyai wewenang untuk
membuat konsep kegiatan yang tertuang dalam bentuk proposal.
2. Kegiatan LEM FK UII harus melalui proses verifikasi ketua LEM FK UII dan DPM FK
UII, sedangkan kegiatan UKM LEM FK UII harus melalui proses koordinasi ketua LEM
FK UII dan verifikasi DPM FK UII.
3. SC bertugas mengarahkan kegiatan dengan merujuk kepada proposal yang telah
dibuatnya.
4. Jika SC terdiri dari beberapa komisi, maka mekanisme kerjanya akan diatur sendiri oleh
SC.
5. SC berhak melakukan intervensi kepanitiaan melalui ketua pelaksana atau panitia lain
yang menggantikan apabila ketua pelaksana tidak berada ditempat bila dibutuhkan.
6. SC wajib mengevaluasi aktivitas kegiatan panitia pelaksana dibawah pengawasan ketua
UKM untuk kegiatan UKM LEM FK UII.
7. SC wajib mengevaluasi aktivitas kegiatan panitia pelaksana dibawah pengawasan ketua
LEM FK UII untuk kegiatan LEM FK UII.
8. SC wajib verifikasi kegiatan kepada ketua lembaga masing-masing.

Bagian Ke-4
PANITIA PELAKSANA
Pasal 6
1. Panitia Pelaksana (Organizing Comittee) yang selanjutnya disebut OC adalah panitia
yang bertanggungjawab untuk melaksanakan operasional kegiatan.
2. OC memiliki hak dan kewajiban penuh untuk melaksanakan operasional kegiatan dengan
merujuk kepada proposal yang telah dibuat oleh SC.
3. Jika tidak terdapat SC, OC mempunyai wewenang untuk membuat konsep kegiatan yang
tertuang dalam bentuk proposal.
4. OC kegiatan acara LEM FK UII harus melakukan verifikasi proposal kepada ketua LEM
dan DPM FK UII. Sedangkan kegiatan acara UKM LEM FK UII harus melakukan
koordinasi ketua LEM dan verifikasi DPM FK UII.
5. OC wajib verifikasi kegiatan kepada ketua lembaga masing-masing.

Bagian Ke-5
PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
Pasal 7

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
1. Kepanitiaan dibentuk melalui mekanisme seleksi atau dipilih oleh lembaga
kemahasiswaan yang mengadakan kegiatan tersebut.
2. Seleksi panitia meliputi salah satu atau keduanya yang tersebut dibawah ini:
a) Seleksi tertulis
b) Seleksi wawancara
3. Seleksi panitia diadakan oleh lembaga kemahasiswaan yang mengadakan kegiatan
tersebut dengan sepengetahuan Ketua LEM FK UII.

Bagian Ke-6
PERATURAN PANITIA
Pasal 8
1. Panitia wajib mentaati peraturan Disipilin Mahasiswa Universitas Islam Indonesia
2. Pada hari pelaksanaan kegiatan panitia wajib berbusana sesuai dengan peraturan berikut
ini :
a) Putra: Jas Almamater, atasan kemeja atau koko berkerah, bawahan celana kain
(resmi) selain celana jeans dan codorai, sepatu atau memakai pakaian sesuai
kesepakatan panitia selama menutup aurat, tidak ketat dan tidak transparan.
b) Putri: Jas Almamater, atasan kemeja atau berbahan kain, bawahan rok kain (resmi)
selain rok jeans dan kodorai, sepatu atau memakai pakaian sesuai kesepakatan panitia
selama menutup aurat, tidak ketat dan tidak transparan.
3. Panitia wajib mengikuti seluruh kegiatan kepanitiaan yang berlangsung dan apabila
berhalangan hadir maka harus mengikuti peraturan yang disepakati oleh panitia.

Bagian Ke-7
PEMBUBARAN PANITIA
Pasal 9
1. Pembubaran kepanitiaan dapat dilakukan:
a) Ketika selesainya tugas-tugas kepanitiaan atau berakhirnya kegiatan, atau
b) Tidak berjalannya kegiatan karena suatu hal yang tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
2. Pembubaran panitia dilakukan oleh Panita atas sepertujuan Ketua lembaga mahasiswa
yang mengadakan kegiatan tersebut dengan sepengetahuan Ketua LEM FK UII.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
3. Panitia dinyatakan keluar jika tidak bertanggung jawab terhadap tugas dan atau
mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima.
4. Panitia yang mengundurkan diri wajib mengajukan surat pengunduran diri yang
ditujukan kepada ketua panitia.
5. Jika ketua panitia mengundurkan diri, surat pengunduran diri ditujukan kepada ketua
LEM FK UII dan penunjukan segera ketua panitia yang baru oleh ketua lembaga yang
mengadakan kegiatan tersebut

BAB III
PROPOSAL KEGIATAN
Pasal 10
1. Proposal kegiatan adalah konsep rancangan kegiatan yang merupakan acuan bagi
pelaksana kegiatan tersebut.
Pasal 11
1. Proposal kegiatan yang diajukan harus memenuhi sistematika sebagai berikut:
a. Halaman judul memuat nama dan tema kegiatan, lambang UII, nama lembaga
penyelenggara dan tahun kegiatan
b. Lembar pengesahan
c. Nama kegiatan
d. Tema kegiatan
e. Landasan nilai (min 3 ayat Al-Quran dan 2 Al-Hadist)
f. Landasan pemikiran
g. Tujuan kegiatan
h. Indikator Keberhasilan
i. Sasaran / peserta
j. Waktu dan tempat kegiatan
k. Bentuk dan susunan acara (terlampir)
l. Struktur panitia dan Job desccription (terlampir)
m. Rancangan anggaran (terlampir)
2. Proposal kegiatan yang telah disahkan harus dijilid rapi dan dibuat rangkap 2
3. Proposal kegiatan yang telah disahkan menjadi hak dan tanggungjawab panitia untuk
merealisasikannya

BAB IV
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
PROPOSAL SPONSORSHIP
Pasal 12
Proposal sponsorship adalah konsep usulan kerjasama yang diajukan oleh panitia kepada
pihak lain guna memenuhi kebutuhan kepanitiaan.
Pasal 13
Pengajuan sponsorship harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di UII.

Pasal 14
Proposal sponsorship yang diajukan dibuat semenarik mungkin oleh panitia kegiatan
dengan persetujuan Ketua LEM FK UII, pengesahan DPM FK UII, sepengetahuan
Dekan FK UII.

BAB V
STEMPEL, KOP SURAT dan AMPLOP KEPANITIAAN
Pasal 15
STEMPEL
1. Panitia berhak membuat stempel kepanitiaan sendiri dengan memuat unsur-unsur sebagai
berikut:
a. Nama kepanitiaan
b. Logo kepanitiaan
c. Nama lembaga
d. Tulisan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
2. Stempel kepanitiaan yang dibuat minimal harus memuat unsur-unsur pada poin a dan b
pada pasal 15(1)
3. Menggunakan tinta warna biru

Pasal 16
KOP SURAT dan AMPLOP KEPANITIAAN
Kepanitiaan sebuah kegiatan berhak membuat kop surat dan amplop sendiri dengan
ketentuan yang ditetapkan DPM UII tentang pedoman administrasi dan protokoler KM
UII Bab II pasal 2, 3, 4, dan 5

BAB VI
VERIFIKASI
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pasal 17
1. Verifikasi adalah pengkajian ulang proposal kegiatan dan operasional kegiatan yang
diajukan oleh panitia.
2. Verifikasi kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia LEM FK UII diajukan kepada
Ketua LEM FK UII dan DPM FK UII.
3. Verifikasi kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia UKM LEM FK UII yang telah
diverifikasi oleh ketua lembaganya, dikoordinasikan bersama ketua LEM FK UII,
dan diajukan kepada DPM FK UII.
Pasal 18
1. Pengajuan proposal kegiatan SC dilakukan selambat-lambatnya 21 hari sebelum
pelaksanaan kegiatan dengan disertakan surat permohonan verifikasi.
2. Pengajuan proposal kegiatan OC dilakukan selambat-lambatnya 14 hari sebelum
pelaksanaan kegiatan dengan disertakan surat permohonan verifikasi.
3. Forum verifikasi dilaksanakan selambat-lambatnya 3 hari kerja setelah pengajuan
surat permohonan verifikasi.
4. Forum verifikasi kegiatan LEM FK UII meliputi 2 tahap :
a. Verifikasi kepada LEM FK UII yang dihadiri oleh Ketua LEM FK UII dan panitia
kegiatan.
b.Verifikasi kepada DPM FK UII yang dihadiri oleh DPM FK UII dan panitia
kegiatan.
5. Forum verifikasi kegiatan UKM LEM FK UII meliputi 2 tahap :
a. Verifikasi kepada ketua UKM masing-masing.
b. Koordinasi kepada LEM FK UII yang dihadiri oleh Ketua LEM FK UII dan
panitia kegiatan.
c. Verifikasi kepada DPM FK UII yang dihadiri oleh DPM FK UII dan panitia
kegiatan.

Pasal 19
1. Jika dalam forum verifikasi proposal yang diajukan ditolak maka panitia wajib
melakukan perbaikan dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari hingga proposal
tersebut disetujui.
2. Kegiatan kepanitiaan yang dilaksanakan oleh LEM FK UII dilakukan setelah
proposal kegiatan disetujui secara tertulis oleh Ketua LEM FK UII serta disahkan
secara tertulis oleh Ketua DPM FK UII.
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
3. Kegiatan kepanitiaan yang dilaksanakan oleh UKM dilakukan setelah proposal
kegiatan disetujui secara tertulis oleh Ketua UKM dan Ketua LEM FK UII serta
disahkan secara tertulis oleh Ketua DPM FK UII.

BAB VII
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 20
1. Laporan Pertanggungjawaban kegiatan kemahasiswaan FK UII yang diajukan harus
mempunyai sistematika sebagai berikut:
a. Halaman judul
b. Lembar pengesahan
c. Daftar isi
d. Pendahuluan
e. Persiapan panitia
f. Pelaksanaan kegiatan
g. Pertanggungjawaban panitia kegiatan, meliputi:
i. Muqoddimah
ii. Idealita (Job description)
iii. Realita
iv. Problem & solusi
v. Rekomendasi
vi. Laporan keuangan
vii. Nama panitia
viii. Penutup
h. Rekapitulasi keuangan
i. Lampiran, meliputi:
i. Proposal
ii. Nota, kwitansi, berita acara keuangan
iii. Daftar inventaris
iv. Dokumentasi Kegiatan
Pasal 21
1. Laporan keuangan harus dapat melampirkan bukti-bukti autentik pemasukan dan
pengeluaran dana yaitu nota, kuitansi dan berita acara keuangan.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
2. Apabila panitia tidak dapat melampirkan bukti-bukti autentik pemasukan dan
pengeluaran dana, maka harus membuat surat pernyataan bermaterai sesuai ketentuan
dari DPM FK UII dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
3. Apabila total pengeluaran suatu kegiatan lebih kecil daripada dana yang didapat dari
dana kemahasiswaan, maka sisa uang yang berasal dari kemahasiswaan tersebut
wajib dikembalikan kepada komisi 3 DPM FK UII.
4. Apabila total pengeluaran suatu kegiatan lebih kecil daripada dana yang didapat
selain dari dana kemahasiswaan, maka sisa uang tersebut wajib dikembalikan kepada
komisi 3 DPM FK UII sebesar 50% dan lembaga yang mengadakan kegiatan sebesar
50%.
Pasal 22
1. Laporan pertanggungjawaban diajukan maksimal 10 hari setelah tanggal pelaksanaan
kegiatan dengan mengajukan surat terlebih dahulu.
2. Laporan pertanggungjawaban yang diajukan akan dibahas dalam forum verifikasi
laporan pertanggungjawaban.
Pasal 23
1. Forum pertanggungjawaban kegiatan LEM FK UII meliputi 2 tahap :
a. Forum pertanggungjawaban kepada LEM FK UII yang dihadiri oleh Ketua LEM
FK UII dan panitia kegiatan, jika Ketua LEM FK UII berhalangan hadir maka
dapat diwakilkan oleh BURT LEM FK UII yang ditunjuk oleh Ketua LEM FK
UII.
b. Forum pertanggungjawaban kepada DPM FK UII yang dihadiri oleh DPM FK
UII dan panitia kegiatan.
2. Forum pertanggungjawaban kegiatan UKM LEM FK UII meliputi 3 tahap :
a. Forum pertanggungjawaban kepada ketua UKM LEM FK UII yang dihadiri
oleh Ketua UKM LEM FK UII dan panitia kegiatan.
b. Koordinasi kepada LEM FK UII yang dihadiri oleh Ketua LEM FK UII dan
panitia kegiatan.
c. Forum pertanggungjawaban kepada DPM FK UII yang dihadiri oleh DPM FK
UII dan panitia kegiatan.
2. DPM FK UII berhak menerima atau menolak Laporan Pertanggungjawaban
kepanitiaan LEM FK UII dan UKM LEM FK UII.
3. Waktu yang diperlukan sejak pertama kali dilakukan forum pertanggungjawaban
hingga diterimanya LPJ maksimal 4 hari.
Pasal 24
1. Laporan Pertanggungjawaban kepanitiaan LEM FK UII yang disetujui oleh ketua
LEM FK UII kemudian disahkan oleh ketua DPM FK UII secara tertulis.
2. Laporan Pertanggungjawaban kepanitiaan UKM LEM FK UII yang disetujui oleh
ketua UKM LEM FK UII dan ketua LEM FK UII, kemudian disahkan ketua DPM
FK UII secara tertulis.
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
3. Laporan Pertanggungjawaban yang telah disahkan harus dijilid rapi dengan cover
berwarna biru.
4. Laporan Pertanggungjawaban dibuat rangkap 2 (dua) dengan ketentuan 1 asli dan 1
fotokopi.
Pasal 25
Laporan pertanggungjawaban yang ada wajib dipelajari bagi panitia yang akan
mengadakan kegiatan serupa

BAB VIII
SANKSI
Pasal 26
Apabila pasal 23(1) dan 24(4) tidak terpenuhi, panitia kegiatan akan dikenakan sanksi
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh DPM FK UII
Pasal 27
Ketentuan sanksi yang diberikan adalah:
1. Teguran
a. Teguran I: diberikan apabila pasal 23 (1), 24(4) tidak terpenuhi
b. Teguran II: diberikan 3 hari setelah teguran I dikeluarkan
2. Pemanggilan terhadap Ketua Panitia (Pengarah dan atau Pelaksana) untuk
memberikan penjelasan yang diperlukan jika pasal 28 (1) diabaikan. Pemanggilan
dilakukan 2 hari setelah teguran II diabaikan.
3. Pemanggilan penanggungjawab kegiatan untuk memberikan penjelasan yang
diperlukan jika pasal 28 (2) diabaikan. Pemanggilan dilakukan 2 hari setelah pasal
28(2) diabaikan.
4. DPM FK UII berhak menolak dan atau membatalkan kegiatan berikutnya jika pasal
28 (3) diabaikan.

Pasal 28
Sanksi yang diberikan oleh DPM FK UII pada pasal 28 harus didasarkan atas bukti-
bukti yang ada.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 29
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian sesuai dengan
kesepakatan anggota DPM FK UII

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor : IV/KPTS/DPM FK/UII/XI/2016
Tentang
MEKANISME KEPANITIAAN DALAM KEGIATAN KEMAHASISWAAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmaanirrahiim
Atas berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk terciptanya dinamika keorganisasian di lingkungan
lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu ditetapkan Mekanisme kepanitiaan dalam kegiatan
Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MENGINGAT : 1. Pasal 70 PD KM UII
2. Pasal 3 Tata Terbit DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno IV Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Pedoman Mekanisme Kepanitiaan dalam Kegiatan Kemahasiswaan
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sebagaimana terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Wabillahittaufiq wal hidayah
Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 23 November 2016
Pukul : 22.00 WIB

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

_______________________
KETUA SEKRETARIS JENDERAL

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
PEDOMAN PENGELOLAAN ANGGARAN KERJA RUTIN
LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Kerja Rutin adalah anggaran yang dirancang untuk melaksanakan aktivitas LEM FK
UII dan UKM LEM FK UII dan diajukan oleh Ketua LEM FK UII kepada DPM FK UII satu kali
dalam tiga bulan (per triwulan).
BAB II
ALOKASI ANGGARAN KERJA
Pasal 2
Alokasi Anggaran Kerja Rutin terbagi dua yaitu Alokasi Anggaran Umum (AAU) dan Alokasi
Anggaran Khusus (AAK). Besarnya Alokasi Anggaran Umum dan Alokasi Anggaran Khusus
ditentukan dalam persentase berikut:
AAU (30%)

DPM FK UII (100%)

AAK (70%)

Pasal 3
Alokasi Anggaran Umum merupakan anggaran untuk membantu operasional dan atau kegiatan
yang dilakukan oleh LEM FK UII.
Pasal 4
Alokasi Anggaran Khusus merupakan anggaran untuk membantu operasional dan atau kegiatan
UKM LEM FK UII yang penurunannya melalui prosedur yang ditentukan.
Pasal 5
Alokasi Anggaran Umum diatur oleh kebijakan Ketua LEM FK UII untuk kepentingan LEM FK
UII
Pasal 6

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Alokasi Anggaran Khusus diatur oleh kebijakan Komisi III DPM FK UII untuk kepentingan
UKM LEM FK UII

Pasal 7
Dalam keadaan khusus AAU 30 % dan AAK 70 % dapat disesuaikan dengan mekanisme
peminjaman yang kemudian akan dikembalikan pada anggaran triwulan berikutnya.

BAB III
MEKANISME PERMOHONAN ANGGARAN KERJA RUTIN
Pasal 8
1. Seluruh permohonan anggaran kerja rutin diajukan kepada Ketua Komisi III DPM FK
UII.
2. Permohonan anggaran kerja rutin dilakukan oleh Ketua dan Bendahara LEM FK UII.
3. Mekanisme permohonan anggaran kerja rutin dilakukan dengan syarat-syarat:
a. Anggaran tersebut sudah disetujui dan disahkan oleh ketua DPM FK UII dan Komisi
III DPM FK UII.
b. Permohonan penurunan anggaran kerja rutin yang telah disetujui dan disahkan oleh
DPM FK UII ditujukan kepada ketua DPM UII C.q Komisi III dengan melampirkan
perincian anggaran kerja rutin.
c. Permohonan penurunan anggaran kerja rutin dari LEM FK UII dibuat masing-
masing rangkap tiga, untuk tembusan kepada DPM FK UII, DPM UII dan arsip
LEM FK UII.

BAB IV
MEKANISME PENURUNAN ANGGARAN KERJA RUTIN
Pasal 9
1. Anggaran kerja rutin dapat diambil pada saat melakukan kegiatan non insidental dengan
mengacu pada BAB II.
2. Jika membutuhkan anggaran kegiatan-kegiatan yang bersifat insidental maka keputusan
sesuai dengan kebijakan DPM FK UII.
3. Jika terdapat sisa alokasi anggaran kerja rutin selama 3 bulan maka akan dimasukkan ke
dalam alokasi anggaran triwulan selanjutnya.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
BAB V
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
Pasal 10

1. Laporan Pertanggungjawaban keuangan diajukan tiap 3 bulan sekali (per triwulan)


kepada Komisi III DPM FK UII yang dihadiri oleh Ketua dan Bendahara LEM FK UII
serta ketua dan bendahara UKM LEM FK UII.
2. DPM FK UII berhak menerima atau menolak suatu Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan.
3. Jika Laporan Pertanggungjawaban Keuangan yang diajukan ditolak, maka wajib
melakukan perbaikan selambat-lambatnya tujuh hari setelah pengajuan Laporan
Pertanggungjawaban keuangan pertama.
4. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan disusun berdasarkan format yang telah
ditentukan oleh DPM UII.
BAB VI
ASAS-ASAS PELAPORAN
Pasal 11
Asas-asas pelaporan keuangan LEM FK UII sebagai berikut:
1. Asas kas
Dalam asas ini yang dimaksudkan dengan penerimaan atau pengeluaran anggaran adalah
penerimaan atau pengeluaran yang benar-benar telah dilakukan secara tunai dalam
periode anggaran yang bersangkutan dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Asas netto
Semua penerimaan atau pengeluaran yang diperoleh lembaga, departemen, atau
kepanitiaan dicatat secara rinci pada suatu rekapitulasi anggaran keuangan.
3. Asas kelengkapan
Semua kegiatan Lembaga kemahasiswaan yang mendatangkan dan menyebabkan
pengeluaran harus seluruhnya tercermin dalam laporan keuangan dan melampirkan
bukti-bukti pengeluaran secara lengkap dan terperinci.
4. Asas penghematan
Setiap pengeluaran harus dilakukan sehemat mungkin dan tepat guna.
5. Asas kelembagaan
Semua harta kekayaan lembaga kemahasiswaan adalah milik lembaga, tidak diakui hak
kepemilikan pribadi.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
BAB VII
SANKSI
Pasal 12
Keterlambatan pengajuan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan dan anggaran kerja rutin
akan dikenakan sanksi berupa penundaan penurunan dana.

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 13
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian sesuai dengan kesepakatan
anggota DPM FK UII.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor : VI/KPTS/DPM FK/UII/XI/2016
Tentang
PEDOMAN PENGELOLAAN ANGGARAN KERJA RUTIN
LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmaanirrahiim
Atas berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk terciptanya dinamika keorganisasian di lingkungan
lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu ditetapkan Mekanisme Permohonan Anggaran
Kerja Rutin Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
MENGINGAT : 1. Pasal 34 dan 72 PD KM UII
2. Pasal 3 Tata Tertib DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno V Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Pedoman Pengelolaan Anggaran Kerja Rutin Lembaga Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
sebagaimana terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Wabillahittaufiq wal hidayah
Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 24 November 2016
Pukul : 20.02 WIB

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAISHAL RIDHO SAKTI AGUNG FADHLILAH


KETUA SEKRETARIS JENDERAL

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
MEKANISME PENDELEGASIAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Pendelegasian adalah segala bentuk pengiriman wakil dari mahasiswa FK UII untuk
keikutsertaan kegiatan di luar institusi FK UII yang membawa nama institusi FK UII.
2. Delegatoris adalah orang yang terpilih sebagai wakil dari mahasiswa FK UII dalam
pendelegasian.
3. Panitia kecil adalah panitia yang dibentuk oleh LEM FK UII atau UKM LEM FK UII
guna keperluan seleksi dan pengurusan administrasi delegatoris dari LEM FK UII atau
UKM LEM FK UII.
4. Delegasi Kejuaraan Akademik (ilmiah) adalah delegasi yang mengikuti kegiatan
akademik yang berupa perlombaan karya tulis ilmiah, olimpiade, dan kegiatan akademik
lainnya.
5. Delegasi Kejuaraan non-Akademik (olahraga dan seni) adalah delegasi yang mengikuti
kegiatan berupa perlombaan dalam bidang olahraga dan seni yang dinaungi oleh UKM
LEM FK UII dan klub LEM FK UII.
6. Delegasi non-Akademik (Kegiatan Eksternal) adalah delegasi yang mengikuti kegiatan
non-akademik yang berupa kegiatan yang diselenggarakan oleh afiliasi lembaga
kemahasiswaan FK UII (IFMSA, ISMKI, PTBMMKI, FULDFK, BAPIN-ISMKI, dan
BPN-ISMKI).
7. Delegasi umum adalah delegasi yang mengikuti kegiatan di luar kampus yang boleh
diikuti oleh seluruh mahasiswa FK UII dengan persetujuan Ketua LEM FK UII dan DPM
FK UII.

BAB II
PERSYARATAN DELEGASI
Bagian ke-1
Delegasi Kejuaraan Akademik (Ilmiah)

Pasal 2
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi tingkat nasional harus memenuhi persyaratan:
1. Mahasiswa Aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
2. IPK > 2,75.
3. Lolos seleksi dari proses seleksi yang diberlakukan.
Pasal 3
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi tingkat internasional harus memenuhi persyaratan:
1. Mahasiswa Aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
2. IPK >2,75.
3. Lolos seleksi dari proses seleksi yang diberlakukan.
Bagian ke-2
Delegasi kejuaraan Non-Akademik (Olahraga dan seni)
Pasal 4
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi harus memenuhi persyaratan:

1. Mahasiswa Aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
2. IPK > 2,25.
3. Lolos seleksi dari proses seleksi yang diberlakukan.
Bagian ke-3
Delegasi non-akademik (Kegiatan Eksternal)
Pasal 5
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi harus memenuhi persyaratan:
1. Mahasiswa Aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
2. IPK > 2,5.
3. Anggota lembaga kemahasiswaan FK UII.
4. Mendapat rekomendasi sesuai dengan seleksi ataupun kebijakan dari Ketua LEM FK UII
dan ketua UKM LEM FK UII.
Bagian ke-4
Delegasi Umum (kegiatan bakti sosial,seminar umum,dan sejenisnya)
Pasal 6
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi harus memenuhi persyaratan:
1. Mahasiswa Aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
2. Selama mengikuti kegiatan, menggunakan biaya mandiri (pribadi).

BAB III
MEKANISME PEMILIHAN DELEGATORIS
Pasal 7
1. Pemilihan delegasi melalui mekanisme yang ditetapkan oleh Ketua LEM FK UII atau
Ketua UKM LEM FK UII
2. Delegatoris LEM FK UII yang terpilih selanjutnya disahkan oleh DPM FK UII serta
diketahui Dekan FK UII
3. Delegatoris UKM LEM FK UII yang terpilih selanjutnya disetujui oleh ketua LEM FK
UII, disahkan oleh DPM FK UII, serta diketahui Dekan FK UII.
4. Setelah disahkan oleh DPM FK UII dengan sepengetahuan Dekan FK UII, delegatoris
berhak langsung mendaftar ke pihak penyelenggara sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN DELEGATORIS
Pasal 8
Hak Delegatoris
1. Mendapat subsidi, setelah menyerahkan proposal, yang besarnya sesuai dengan
perjanjian.
2. Mendapatkan bantuan pengurusan dan pelayanan dispensasi akademik oleh pihak LEM
FK UII
3. Mendapat dispensasi akademik sesuai ijin yang diberikan pihak akademik.

Pasal 9
Kewajiban Delegatoris
1. Menjaga nama baik institusi FK UII
2. Mengetahui dan melaksanakan semua amanat dan tugas khusus yang diberikan sebaik-
baiknya.
3. Mengikuti segala kegiatan yang telah dijadwalkan
4. Membuat laporan pertanggungjawaban sesuai waktu dan format ketentuan.
5. Menyetujui, memahami dan melaksanakan perjanjian yang dibuat serta bersedia dengan
segala konsekuensinya.
6. Mengembalikan dana yang tersisa kepada LEM atau UKM masing-masing.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
7. Menjaga ukhuwah dengan baik antar delegasi.
8. Proaktif mengikuti diskusi dan pelatihan yang ada selama kegiatan
9. Membuat LPJ paling lambat 7 hari setelah kegiatan berakhir kecuali Delegasi Umum
10. Berbagi ilmu yang didapatkan atas pendelegasian kepada KM FK UII secara umum dan
lembaga yang mendelegasikan secara khusus, dalam bentuk publikasi atau forum diskusi
langsung.
BAB V
PENDANAAN
Pasal 10
1. Semua delegasi yang berhak mendapatkan biaya akomodasi, sepenuhnya akan dikelola
oleh lembaga masing-masing.
2. Delegasi kejuaraan akademik (ilmiah) tingkat nasional, delegasi kejuaraan non-
Akademik (olahraga dan seni) tingkat nasional, dan delegasi non-akademik (kegiatan
Eksternal) tingkat nasional, mendapatkan subsidi dari pihak dekanat dan sesuai kebijakan
DPM FK UII. Biaya selain yang sudah ditentukan, biaya ditanggung sendiri oleh peserta
secara mandiri.
3. Delegasi kejuaraan akademik (ilmiah),delegasi kejuaraan non-akademik (olahraga dan
seni),dan delegasi kejuaraan non-akademik (kegiatan eksternal) tingkat internasional,
mendapatkan subsidi khusus dari dekanat, sesuai kebijakan DPM FK UII dalam
penggunaan dana kemahasiswaan.
4. Delegasi umum tidak mendapat subsidi
5. Penurunan dana bagi pendelegasian yang tidak disahkan oleh DPM FK UII dinyatakan
bukan tanggung jawab lembaga mahasiswa, dan delegasi dianggap ilegal.
6. Hal-hal yang belum diatur di atas akan diatur kemudian sesuai dengan kesepakatan
bersama.

BAB VI
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN SANKSI

Pasal 11
Laporan Pertanggungjawaban
1. Laporan pertanggungjawaban pendelegasian dikumpulkan selambat-lambatnya 7 hari
setelah kegiatan berakhir
2. Revisi laporan pertanggungjawaban dikumpulkan selambat-lambatnya 3 hari setelah
laporan pertanggungjawaban yang pertama
3. Untuk laporan pertanggungjawaban delegasi LEM FK UII dan delegasi UKM LEM FK
UII, dinyatakan sah apabila telah disahkan oleh DPM FK UII.
4. Isi laporan pertanggungjawaban terdiri atas :
a. laporan umum (Pembukaan, Laporan kegiatan umum harian, hasil yang
didapatkan secara umum/ kelompok, kendala dan solusi, saran, penutup, rincian
laporan keuangan).
b. Laporan individu (Pembukaan, Laporan kegiatan individu harian, hasil yang
didapatkan secara khusus/ individu, kendala dan solusi, saran, penutup, rincian
laporan keuangan).
c. lampiran yang terdiri dari nota, kuitansi, dan dokumentasi kegiatan

Pasal 12
Sanksi
1. Pelanggaran pasal 11 untuk semua ayat akan mendapat teguran dari DPM FK UII

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
2. Jika ada keterlambatan pada pengumpulan laporan pertanggungjawaban pertama ataupun
revisi, maka pendelegasian selanjutnya akan ditunda serta dana pendelegasian akan
ditunda sampai dengan LPJ terselesaikan.

BAB VII
PENUTUP
Pasal 13
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian sesuai dengan
kesepakatan anggota DPM FK UII

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor : VII/KPTS/DPM FK/UII/XI/2016

Tentang
MEKANISME PENDELEGASIAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Bismillahirrahmaanirrahiim

Atas berkah dan rahmat Allah SWT, setelah


MENIMBANG : Bahwa untuk terciptanya dinamika keorganisasian di lingkungan
lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu ditetapkan Mekanisme Pendelegasian Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MENGINGAT : 1. Pasal 70 dan 71 PD KM UII
2. Pasal 3 Tata Terbit DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno I Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Mekanisme Pendelegasian Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia sebagaimana terlampir
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Wabillahittaufiq wal hidayah

Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 24 November 2016
Pukul : 21.56 WIB

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAISAL RIDHO SAKTI AGUNG FADLILLAH


KETUA SEKRETARIS JENDERAL

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Bab I
Pasal 1 Ayat 1
Point 1 :
Opsi 1 : dan dipimpin oleh pimpinan sidang dengan menunjung tinggi permusyawaratan dan
mufakat
Opsi 2 : tetap
Opsi 3 : dan dipimpin oleh pimpinan sidang
Point 8 :
Mahasiswa umum = selain FK dan aktif
Opsi 1 :diganti mahasiswa aktif UII
Point 12 :
Semua (peserta,panitia)

BAB II
Tetap
BAB III
Tetap

BAB IV
Pasal 7 : opsi (ditambahin 2 perwakilan per angkatan) opsi 2 ( tetap)
OPSI 1: point 8 dihapus dan tambah point 2 orang perwakilan club paduan suara FK UII
Point 12: club tari saman diganti club tari fk uii
Opsi 1 : diganti minimal 1 orang perwakilan (semua redaksional diganti),
Opsi 2 : tetap
Opsi 3 : tetap dan ditambahi perwakilan wajib hadir atau sunnah atau tidak diwajibkan
Pasal 9 : umum diganti aktif
Point 3 pasal 7
OPSI : masa bhakti 2015-2016
Usulan tambah 1 BAB untuk tempat dan waktu

BAB V
Pasal 13 point 3
Opsi : Memakai sepatu dan memakai pakaiana sesuai aturan UII
Pasal 14 point 2
Opsi: Bekerah apakah wajib?
Pasal 12
Opsi 1 : jangan dipisah(tetap)
Opsi 2 : dihapuskan (konsumsi)
Opsi 3 : Mendapatkan konsumsi saat pengunjung dan undangan mengikuti sidang

Undangan untuk peninjau-

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
BAB VI
Pasal :
Opsi 1 : dikasih hari (tenggang waktu)
Opsi 2 : tetap

BAB VII
Usulan : (tetap dan sementara) tidak di bahas mengenai hak suara/hak bicara

BAB IX
Tetap

BAB IX
Opsi : setelah itu dianggap sah dengan kesepakatan peserta sidang

BAB X
Tetap
Opsi :
1. Buat bab baru
2. tetap
BAB XI

TATIB DPM FKUII


Opsi 1 : per pasal
Opsi 2 : per BAB

BAB I
Tetap
BAB II
Mengenai pasal 3 pasal 25,26,27 PDKMUII jika ada perubahan apa konsekuensinya? Solusi
ada Sidang Istimewa
BAB III
Pasal 7
Opsi 1: TAMBAH: Telah mengikuti Janji Dokter Muda.
Opsi 2: point 3 hilang status kemahasiswaan bagaimana? Diperjelas statusnya
Opsi 3 : tetap

Pasal 5 dan Pasal 6


Opsi :
Pasal 5 : Dimulainya status keanggotaan DPM pada saat anggota baru bersumpah/berjanji

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Opsi 2 :
Pasal 5 : Dimulainya status keanggotaan DPM pada saat legislatif terpilih bersumpah/berjanji

Opsi 1 :
Pasal 6 : Berakhirnya keanggotaan sebagai anggota DPM pada saat anggota yang baru
bersumpah/berjanji.
Opsi 1 : legislatif terpilih yang baru
Opsi 2 : Legislatif terpilih periode berikutnya

BAB IV
Tetap

BAB V
KOLEKTIF : secara bersama; secara gabungan
KOLEGIAL : bersifat seperti teman sejawat (sepekerjaan) / akrab ; keputusan bersifat sama
tanpa ada kasta/jabatan
Pasal 15 ditambah Opsi : timbah pasal 5
Pasal 17 delegatoris : Ketua LEM

BAB VI
PASAL 20 point 1 : Komisi dibagi menjadi tiga komisi
Point 2 :
Komisi I : Internal meliputi kelembagaan , kemahasiswaan, dan keislaman
Komisi II : Eksternal dan Advokasi meliputi jaringan, kerjasama, social masyarakat, dan
advokasi
Komisi III : Keuangan dan Pengelolaan Keuangan

Pasal 19 : opsi1 : tambah advokasi


Opsi 2: Inventarisasi kemahasiswaan dihapus
Opsi 3 : TETAP

Pasal 18

BAB VII
Opsi : Interpretasi garis2 terputus2 semua, sama tambah kolom 1 lagi

BAB VIII
Pasal 24
Ditambah Pemilihan ketua komisi III
Pasal 25
Opsi : Delegatoris diganti pimpinan

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
BAB IX
Pasal 26 point 3 dalam bentuk rapat/ sidang pleno/rapat perbulan
Pasal 27 point 4 :
Opsi 1: suara minimal 4 (empat)
Opsi 2 : 3 (tiga)
Opsi 3 : tetap
BAB X
Tetap
BAB XI
Laporan LEM dan DPM (1x 3bulan)
Pasal 38 point 5
Opsi 1 :
Jika setelah tertunda tiga puluh menit belum juga tercapai jumlah yang di tentukan sebagaimana
ayat 3 pasal ini, maka pimpinan berhak menunda sidang sampai batas waktu yang ditentukan
oleh pimpinan dan peserta sidang yang telah disepakati untuk membuka dan memulai sidang.
Opsi 2 : tetap
Opsi 1 = Pasal 39 ayat 3 dihapus
Opsi 2 = Pasal 39 ayat 8 menjadi mengikuti ayat diatasnya
PK = Pasal 19 ,25
Opsi 1 :2x 5 menit
Opsi 2 : 2x 10 menit

BAB XII
Sepakat

BAB XIII
Sepakat

Opsi :
1. Sidang lanjut
2. Sidang pending------- Sabtu 1 Agustus 2015 07.30 WIB

.................................................
BAB VIII
PEMILIHAN PIMPINAN DPM FK UII
A. PEMILIHAN KETUA DPM FK UII
Usulan sebatas apa pada pasal 25? Peninjau memberikan usulan pimpinan seperti
apa, yang mencalonkan tetap peserta SU.

CALON
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Opsi 1 : Harry (bersedia)
Kepemimpinan yg sukses di LEM
Dapat merangkul keakraban dan membangun kekeluargaan di LEM
Sudah terbiasa dengan pihak-pihak/jaringan terkait (Dekanat, dll)
Loyal dan dapat dipercaya
Disayang oleh mahasiswa FK
Instruksi dapat dipatuhi dan dihormati
Berpengalaman dan hasilnya nyata
Dapat memotivasi orang lain
Dapat menerima pendapat orang lain
Tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan
Sidang ditunda 2x5 menit

KETUA DPM FK UII PERIODE 2015/2016 : HARRY KURNIAWAN

B. PEMILIHAN SEKJEN DPM FK UII


CALON
Opsi 1 : Mutia Amalina (bersedia)
SEKJEN DPM FK UII PERIODE 2015/2016 : MUTIA AMALINA

C. PEMILIHAN KETUA KOMISI


KETUA KOMISI I
CALON
Usulan :
Firman

Opsi 1 : Farid (bersedia)


Opsi 2 : Firman (bersedia)
Opsi 3 : Anandyo (bersedia)

Sidang tertutup 2x10 menit

BAB IX
Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
PEMILIHAN KETUA LEM FK UII :
CALON
Opsi 1: Ghaniy (Bersedia)
Opsi 2 : Zaky (Bersedia)
Opsi 3 : Dany (Bersedia)

Sidang di tunda 2x5 menit

Garis-garis Besar Program Kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa


Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Sidang berlangsung sampai:
Opsi 1: 2x 45
Opsi 2: 2x 90
Opsi 3 : 2x 60

BAB I
Menegenai pendapat paragraf 1 (Farid) =
Opsi satu : tambah
Opsi dua : tetap
Opsi 1 : Surat Al-Baqarah: 30

BAB II

Sidang Pending 2x5MENIT

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
SIDANG UMUM X : Senin, 18 Juli 2016

SIDANG I TATIB SIDANG


Pembahasan

Opsi 1 : per bab

Opsi 2 : per pasal

Waktu

Opsi 1 (ZAKY) : 2X 15 MENIT

BAB I
Opsi pasal 1 poin 12:

1. Tetap
2. Tanda pengenal sidang adalah Co card bagi peserta dan peninjau, Kartu Tanda
Mahasiswa bagi pengunjung (mas Fikri)
3. Tanda pengenal sidang adalah Co card dan KTM yang masih aktif (mas Faishal)
4. Tanda pengenal sidang adalah co card yang disediakan oleh Badan Pekerja Sidang
Umum DPM dan Kartu Tanda Mahasiswa yang masih aktif (Adit) DISEPAKATI

Saran pasal 1 poin 9

Zul (peninjau) : Hak suara adalah hak yang dimiliki dan digunakan oleh peserta dan peninjau Sidang
Umum X DPM FK UII untuk memilih.

BAB I DISEPAKATI

BAB II
Tanya

Mas Fikri: arti permusyawaratan pada pasal 3?

Jawab

Mas Faishal: musyawarah yang besar

Tanya

Pandhu: Penyelenggara sidang?

Jawab

Aguf: DPM dengan dibantu dengan BP SU

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
BAB II DISEPAKATI

BAB III
Tanya

Adit: kenapa tidak seluruh mahasiswa FK UII pada pasal 4?

Zhafier: kurang sesuai dengan pasal 1 poin 6 bab I

Jawab

Aguf: tetap saja agar sesuai dengan PDKM

Usul tambahan waktu

2x30 menit (mas Fikri) DISEPAKATI

BAB III DISEPAKATI

BAB IV
Saran

-Pasal 5,6,8,9 dihapuskan, sedangkan pasal 7 tetap (mas Faishal)

-Tidak setuju, ditetapkan saja (mas zaky dll)

Usulan skorsing waktu untuk ishoma:

1X30 menit (mas Fikri) DISEPAKATI

SIDANG DI SKORSING

Usulan skorsing waktu untuk ishoma

1X15 menit DISEPAKATI

SIDANG DILANJUTKAN

Saran

-Pasal 5,6,8,9 dihapuskan, sedangkan pasal 7 tetap (mas Faishal)

-Tidak setuju, ditetapkan saja (mas zaky dll)

Tanya : (Zul) Kenapa tiap perwakilan 2?

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Jawab : (Mas zaky) Dirasa 2 perwakilan sudah mencukupi.

Saran : (Amel) 2 sudah representatif, atau bila tidak ditambah mjd 3.

Redaksi :Kopi diganti mjd CARDIOS, kata dari dihapuskan, paduan suara mjd Nada Medika, UKM
Bola basket mjd UKM Basket

BAB IV DISEPAKATI
SIDANG DI SKORSING

Opsi 1: 1x20mnt

BAB V
Tanya : Pandu : batasan tidak sopan? (pasal 15 ayat 1)

Jawab : atas kesepakatan bersama.

Tanya : (Aguf) pasal 13 ayat 1 : tanda pengenal sidang? Cocard

Pasal 13

Opsi 3 : (pengubahat ayat 1)Menunjukan dan mengenakan tanda pengenal sidangsebagaimana pasal 1
ayat 12

Pasal 14,

Opsi 1 tetap

Opsi 2 tambah ayat 4 : menunjukan KTM yang masih aktif.

BAB V DISEPAKATI

BAB VI
Pasal 16 : poin a & b, Tambah ayat 4

BAB VI DISEPAKATI

BAB VII

DPM definitif : brdasar musyawarah : ketua, sekjen.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
BAB VII DISEPAKATI

BAB VIII

BAB VIII DISEPAKATI

BAB IX
Pasal 22 ayat 2 :

Opsi 1:Tetap

Opsi 2 : ayat 2: Apabila ayat 1 pasal ini tidak terpenuhi, maka sidang umum ditunda sampai waktu yang
ditentukan atas kesepakatan seluruh peserta sidang

BAB IX DISEPAKATI

BAB X
Opsi 1 tetap

Opsi 2 : 3 & 4 dihapus, hingga mencapai suatu mufakat

Ayat 1 sedapat mungkin dihapus

BAB X DISEPAKATI
Penambahan waktu :

opsi 1: 1x5mnt

opsi 2: 2x10mnt

BAB XI

BAB XI SEPAKAT

PENINJAUAN KEMBALI

BAB IV Pasal 6 :
Opsi 1 : Tetap

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Opsi 2 : Peninjau SU X DPM FK UII adalah mereka yang diutus oleh lembaga kemahasiswaan
FK UII sebagaimana penjelasan pasal 1 ayat 6 dengan sepengetahuan ketua lembaga

TATA TERTIB PERSIDANGAN DISEPAKATI

TATA TERTIB
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Per bab

Per pasal

2x15 menit

BAB 1
TETAP

BAB 2

Pasal 2 :

Faishal : perwujudan ? bisa berubah ubah dong ? Gimana kalo dicari kata ganti

Ulwan : Diksi Tidak usah dibahas, kalo sudah paham semua, mending lebih ke pembahasan yang lebih
penting

Faishal : Monggo yang mengerti mohon dijelaskan

Fikri : Maksudnya adalah perwakilan , perwujudannya adalah wujud dari perwakilan yang bersatu,
jadilah dia DPM, yang ber 6 jadi 1 jadilah dinamakan DPM FK UII

Aditia : seharusnya kita sudah paham tentang draft sebelum masuk, kalo bisa langsung saja

Zulfikar : perwujudan disini adalah perwakilan, biar lebih puitis saja, biar mantap, contoh kaya pas jadi
waljam, lebih holistik aja

Zhafir : lebih mendalam menyeluruh

Pandhu : intinyakan DPM itu kan perwujudan dari perwakilan, seumpama jadi perwujudan perwakilan

Ghaniy : Dileburkan jadi satu wujud, makanya dipilih perwakilan

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Aguf : Dari kebahasaannya, (baca pasalnya), perwujudan disini maksudnya representasi, apabila pakai
perwakilan itu beda konteks, semangat aja.

Opsi 1 : tetap

Opsi 2 (faishal) : kata perwujudan digantikan perwakilan

Pasal 4

Ulwan baca PDKM UII pasal 25, 26, 27

Opsi 1 : tetap

Opsi 2 ( fikri) : ditambah 2 ayat

Ayat 5 : Membuat peraturan-peraturan DPM FK UII


Ayat 6 : Membuat keputusan-keputusan DPM FK UII

Zaky : Pending sampai besok ( 19 Juli 2016 )

Opsi 1: 16 :00

Opsi 2: 16 :30

PENDING

Opsi 1: 1x60 mnt

19 Juli : 16:45

Dibahas per Bab & per Pasal

Pasal 2 opsi 1: tetap

Pasal 3 :

Opsi 1 Tetap

Opsi 2 : ditambah pasal 28

BAB II DISEPAKATI

BAB III

Pasal 5, 6 disepakati

Pasal 7 : poin 3 :

Mas Fikri dilihat dr mn?


Aguf : DO
Mas fikri : semisal krn koas on time? 4 bulan masih tersisa.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Adit : tambah ayat : misal koas msh dpt menjalankan sbg DPM, jd status masih
Mas faisal : tetap aja, krn koas masih status kemahasiswaan krn masuknya ke pre klinis.
Alvin : ayat 3 ditambah pengecualian untuk koas.
Zhafir: apakah saat koas msh bisa dipertahankan tanggung jawab di DPMnya?
Saran: Adit:Tambah ayat : Ayat 5: Dinyatakan Drop Out
Saran: Alvin : ayat 3 dibuat poin : karena a. b.
Pasal 7 poin 3
Opsi 1 : tetap
Opsi 2 : Hilangnya status kemahasiswaan FK UII, kecuali dikarenakan masa transisi dari
preklinik ke klinik
Opsi 3: Hilangnya status keanggotaan DPM FK UII sejak wisuda + 6 bulan sejak saat itu
Opsi 4: Hilangnya status kemahasiswaan FK UII, kecuali sedang dalam masa transisi menuju
pendidikan klinik atau sedang dalam pendidikan klinik maksimal 180 hari setelah yudisium
akhir
Skorsing waktu :
Opsi1 1x45 :18.30
Opsi2 1x30
Waktu
Opsi 1x30
Pasal 7 sepakat
Pasal 8 sepakat

Pasal 9 ayat 2: poin D


Mas faisal : hak LPJ di LEM : (jawab) pd poin D sudah masuk menerima dan menolak
Zul : poin D di perjelas aja:menerima/menolak
Opsi 1 : tetap
Opsi 2 : Mempunyai hak menerima atau menolak laporan akhir jabatan delegatoris DPM FK
UII
Pasal 9 Disepakati
Pasal 10 Disepakati
BAB III DISEPAKATI

BAB IV
Pasal 11 Disepakati
Mas fikri : maksud pengelompokan?
Aguf : sudah tercantum di bab VI
Pasal 12 Disepakati
BAB IV DISEPAKATI

BAB V
Pasal 13 Disepakati
Mas fikri : perjelas kolektif kolegial?
Mas zaky : yaitu bekerjasama bersama-sama
Pasal 14 Disepakati

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Pasal 15 Disepakati
Pasal 16 Disepakati
Pasal 17 Disepakati
Mas teg: mengkoordinasi? Poin e tertulisnya bgmn?
Zhafir: alangkah baiknya tertulis dan lisan
Zhafir: saran tambah poin +lisan
Pasal 17 ayat 1 poin e (pd poin e: redaksi pasal 2)
Opsi 1 tetap
Opsi 2 Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis dan lisan sebagaimana yang
dimaksud ayat 2 pasal 2 peratuaran dasar KM UII.
Opsi 3 : Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis . + poin F
f.
Opsi 4: Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis dan lisan
Opsi 5: Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis dan disampaikan secara lisan
kepada seluruh KM FK UII

Ayat 2: poin F
3 poid D disamakan diatas

Pending solat
Opsi 1x20 menit
PenambahanWaktu
Opsi1 2x30

BAB V DISEPAKATI
Pasal 18 Disepakati
Pasal 19 Disepakati
Opsi 1: Tetap
Opsi 2: Ayat 1 dihapuskan.
Komisi DPM FK UII sebagaimana yang disebut dalam pasal 12 mencakup kelembagaan,
kemahasiswaan, keislaman, jaringan, kerjasama dan sosial kemasyarakatan, dan anggaran.
Pasal 20 Disepakati
Pasal 21 Disepakati
Pasal 22 Disepakati
BAB VII DISEPAKATI

BAB VIII
Pasal 23 Disepakati
Pasal 24 Disepakati
Pasal 25 Disepakati
Usulan dan mencalonkan berbeda. peninjau hanya mengusulkan. Pencalonan dr peserta

BAB VIII DISEPAKATI


BAB IX
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pasal 26 Disepakati
Ayat 3:
Mas faisal: laporan dalam bentuk?
Mas ghaniy: Komunikasi cukup.
Pasal 27 Disepakati
Ayat 6
Opsi 1: tetap
Opsi 2: Apabila calon Delegatoris DPM FK UII > 2 maka tetap diperbolehkan mengikuti
musyawarah mufakat.
Opsi 3: ayat 6 dihapus (Apabila calon Delegatoris DPM FK UII > 2 maka tidak diperbolehkan
mengikuti musyawarah mufakat)
Pasal 28 Disepakati
BAB IX DISEPAKATI

BAB X

Pasal 29 Disepakati
Pasal 30 Disepakati
Pasal 31 Disepakati
Zul: Realita anggota tim ditunjuk DPM?
Alvin:awalnya per UKM, tp akhirnya alvin mencari sendiri kemudian atas persetujuan ketua
DPM
Saran : Pimpinan tim kerja berhak menunjuk anggota tim kerja dan disahkan oleh DPM FK
UII
Pasal 32 Disepakati
BAB X DISEPAKATI

Waktu : Opsi 2x30


BAB XI
Pasal 33 Disepakati
Pasal 34 Disepakati
Pasal 35 Disepakati
Pasal 36 Disepakati
Pasal 37 Disepakati
Pasal 38 Disepakati
Pasal 39 Disepakati
Opsi 2: Ayat 3 dihapuskan ; ayat sm dengan ayat 2.(Dalam memimpin sidang diharapkan
pimpinan sidang dapat memimpin dengan tegas, lugas, dan dapat menunjukkan duduk perkara
yang sebenarnya atau mengembalikan kepada pokok pembicaraan.)
Pasal 40 Disepakati
Pasal 41 Disepakati
Pasal 42 Disepakati
Zafir: anggota? Saran : sidang pleno bersifat terbuka semuanya pd ayat 2
Alvin : tidak semua pleno semua terbuka, tertentu ada yg privasi hanya DPM saja.
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pending 10mnt
Pending ditambah: opsi 2x5mnt
Sepakat)))))
Pasal 43 Disepakati
Pasal 44 Disepakati
Pasal 45 Disepakati
Pasal 46 Disepakati
Pasal 47 Disepakati
BAB XI DISEPAKATI
Tambahan waktu 2x5mnt
BAB XII
Pasal 48 Disepakati
Pasal 49 Disepakati
Pasal 50 Disepakati
BAB XII DISEPAKATI

BAB XIII
Pasal 51
Opsi 1: tetap
Opsi 2 :Usulan perubahan dan tambahan mengenai keputusan ini dapat diusulkan jika
disetujui dari ½ + 1 jumlah anggota DPM FK UII. (kata lebih dihapus)
BAB XIII DISEPAKATI

PENDING : BESOK, RABU 20 juli 2016 PUKUL 17.00

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Rabu, 20 Juli 2016
18:40

Peninjau
1. Adit’15 (basket)
2. Afif ’15 (basket)
3. M. Ilwan (Cardios)
4. Zulfikar (CMIA)
5. Zhafir (TBMM)
6. Amel (SMART)
7. Fiffa (LEM)
8. Faisal M. (Nada Medika)
9. M. Maulana (Bola)
10. Alvin (Kadiksuh)
11. Pandu (Voli)
12. Adel (LEM)
13. Alfu (Bola)*
14. Mas rifan (Basket)*
15. Lukman (TBMM)*
16. Bang ikram

Waktu Sidang:
Opsi 2x30

PEMILIHAN KETUA DPM

Mas fikri : dimulai dr pandangan peninjau. DISEPAKATI


Alvin: tanya : apakah ketua hrs angkatan atas, baku?
Mas Ghaniy : tidak.

Pending waktu: 20 Menit


Alvin: masukan: 4 mas mas angkatan 2013 :
mas ghaniy, berpengalaman dan cerdas.
Mas fikri, berwibawa, santai tp beres
Mas zaky: mudah dihubungi,humble
Mas faisal: paling islami, lebih rapi,berani mencoba yg baru
M.Farid: 2 org:
mas faisal: pembawaan tenang & respek kengkatan bawah
mas ghaniy: lebih pengalaman
Zul:
Mas faisal : mumpuni dlm keislaman
Mas fikri : bagus, tp katanya mau lulus duluan
Mas aguf: lebih mudah ditemui ketimbang yg 2013, pernah kepanitiaan univ
Zhafir:
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Condong ke 2014, karena mei 2013 koas.
Mas adit: rapih & lancar dlm kelembagaan, tegas, public speaking, tp trkadang ada keraguan
Mas aguf: santai tetapi dibaliknya serius, orangnya terbuka shg banyak relasi, berkepala
dingin, tapi kurang tegas
Faisal ’14:
Mas faisal: ketika jd ketua panitia dirasa layak jd suri tauladan, anggotanya terstruktur
Mas aguf: bisa mempengaruhi org lain mjd lebih baik, selalu berpikiran FK UII jd lebih baik
Mas Adit: mampu menggali potensial org lain dgn baik, cukup polos,
Pandangannya lebih condong ke 2014, krn 2013 koas.
Alfu:
lebih baik yg pandai berkomunikasi, as role model, orang yg bisa membujuk yg dpt
memotivasi KM FK UII kedepan dlm berorganisasi.
Condong ke 2013, krn mnta ttd hanya masalah teknis, dan lebih berpengalaman dalam
proposal verif lpj dll dan masalah lainnya. Mas faisal: pemikirannya dewasa dan
pandangannya berbeda dr yg lain.
2014 Aguf, friendly
Rifan:
Mas faisal: hubungan baik dengan dekan,dosenn, tmen2 yg lain. Banyak mengajak kebaikan.
Dan katanya rela mengundur masa koas.
Mas zaky: berpengalaman
Amalia rachmi:
Melihat saat ini kondisi, kurang inspirasi.
Mas faisal : hubungan dengan dekanat baik, dan organisasi luar hubungan baik.
Lukman:
Butuh role model yg bisa merangkul.
Mas faisal: high integritas, sabar, open minded, enak diajak negosiasi
Aguf : sangat bersahabat, mengontrol emosi dgn baik, decision maker, baby face , meski
sering becanda tp bisa diajak serius
Adit : tegas, pemikiran kuat, tp negosiasi dirasa kurang mgkn krn kurang bahasa jawanya.

Calon atas saran peserta

Mas Zaky : OPSI 1. Mas faisal: pemikiran dewasa


Mas Aguf : Mas faisal: potensi luar biasa, yg diinginkan KM ada semua pd mas faisal
Mas Faisal : OPSI 2. Mas Zaky: pengalaman
OPSI 3: Mas Ghaniy

Mas faisal : tidak bersedia, dirasa yg lain dulu


Mas fikri : Mas faisal: role model yg diinginkan dr KM, lebih islami, menjadi ketua angkatan
dr awal, mjd ketua SMART ditahun kedua, banyak karya yang sudah dibuat.

Mas Zaky: tidak bersedia, karena blm yakin mencukupi sbg role model untuk KM
Mas Fikri: tp banyak pengalaman di DPM.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Mas Ghaniy: tidak bersedia, karena ada amanah yang lain, tidak ingin menduakan amanah.
Mas Faisal: amanah yg lain dr mas faisal juga banyak dr angkatan dan SMART. Pandangan,
lebih baik dr yg berpengalaman.
Mas Aguf: tidak bersedia,

Saran: ilwan: DPM diskusi scr tertutup,


Mbak Vina (Demisioner FK UII 2011): Terpilihnya peserta, jangan mengalasankan karena ada
kepentingan lain, karena katanya demi kemajuan KM FK UII
Ilwan: demisioner? 2011?
Mas faisal: ya, lebih baik dibicarakan secara tertutup dulu.
Lukman: tp krn forum terbuka, jd lebih baik bersama-sama dibicarakan.
Mas ghaniy: hanya ttg ketersedian
Adit: Pending: OPSI 1: 1x15mnt
Mas faisal : OPSI 2 : 1x10mnt.
Ilwan: demisioner, berdasarkan KBBI tidak termasuk.
Aguf: lebih baik terbuka saja, agar lebih mantap kedepannya.
SKORSING (rapat DPM diruang sidang)
Adit: mas zaky & mas faisal. Prefer mas faisal
Mas fikry: mas faisal

Mas fikri: tidak mengajukan diri. Tidak bisa sampai akhir kepengurusan
Adit: tidak mengajukan diri. Merasa tidak memiliki sifat sbg ketua DPM
Aguf: tidak mengajukan diri. Merasa mas faisal lebih layak.

Aguf: mencalonkan mas faisal


Mas ghaniy: mencalonkan mas faisal
Mas zaky: Bersedia, tp merasa mas faisal lebih baik
Mas faisal: Bersedia, pertimbangan dr forum dan atas izin orang tua. Mau diposisi mana aja
boleh.

KETUA DPM
OPSI 1 : MAS FAISAL. DISEPAKATI

Penambahan waktu
Opsi 1: 2x20

Calon sekretaris jendral


Aguf: mencalonkan diri.
Mas fikri: mencalonkan mas zaky
Mas Zaky: bersedia
Maulana : mas zaky, lebih berpengalaman
Zul: mas aguf 2014, mengingat masa koas 2013
Mas faisal: sekjen harus bisa mengkoordinasi dgn baik

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Ilwan: krn koordinasi agar mudah lebih enak seangkatan, komunikasi mudah.
Pandu: komunikasi bukan jd alasan
Farid: pengaturan berkas, condong mas zaky krn bisa mengayomi masalah berkas spt proposal.
Mas fikri: setuju dgn pandu. Mas zaky lebih mumpuni, sblmnya sudah pernah mengkoordinasi
kelembagaan.
Alfu: merasa mas aguf tulus dlm mencalonkan diri. Condong cocok ke aguf.
Mas faisal: sekjen harus rapi, rajin, dan membantu ketua. Mungkin lebih baik alasan mas zaky
perlu didengar.
Mas zaky: Bersedia, dulu ketika kom 1 banyak bekerja sbg sekjen krn kondisi mbak mutia saat
itu.
Bang ikram: sekjen dpt sbg delegatoris ketika ketua berhalangan, ketika 13 tidak ada, bgmn
selanjutnya.
Mas ghaniy: waktu lulus tidak jd masalah, krn sebelumnya sudah dibicarakan antar DPM dan
keputusan tersebut sudah atas izin dr orang tua.
Amel : sy rasa komitmen DPM terpilih ini sudah tidak diragukan lg. Sekjen lebih ke
koordinasi internal dan administrasi, sy rasa mas aguf condong ke eksternal, smntara mas zaky
tidak bisa disia-siakan pengalaman ketika menggantikan sekjen. Lebih memilih mas zaky.
Mas fikri : 2013 mau pergi apa bgmn tidak jd masalah, krn diawal semua sudah komitmen.
Pending waktu.
Opsi:1x5
Opsi 2:1x10
Mas fikri: mengingat jam 10 batas peminjaman ruang, lebih baik pending.
PENDING.
Opsi 1: senin, 25 Juli pukul:17.00
Sekretaris Jenderal
OPSI 1: AGUF
OPSI 2: MAS ZAKY

Senin, 25 Juli 2016


WAKTU
Opsi 1 : 1x30 menit DISEPAKATI

Sekretaris Jenderal
OPSI 1: AGUF
OPSI 2: MAS ZAKY

USUL
Adit: lebih baik keduanya mempromosikan dirinya (seperti kampanye) DISEPAKATI

Aguf: seperti kemarin alasannya, kedepan akan tetap disini, intensitas datang ke kampus
sering, dekat dengan angkatan 2014 dan 2015, bisa menyamakan persepsi orang banyak
Mas Zaky: merasa pantas menjadi sekjen DPM, memiliki kualitas mengatur agenda, pernah
menjadi anggota DPM komisi 1 periode tahun lalu

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
USUL
Aguf: pending terlebih dahulu agar ada gambaran DISEPAKATI

WAKTU PENDING
Opsi 1: 1x10 menit DISEPAKATI

PENDING DICABUT

WAKTU PENDING SHOLAT


Opsi 1 : 1x30 menit DISEPAKATI

PENDING DICABUT

OPSI TAMBAHAN WAKTU


Opsi 1 : 2x30 menit DISEPAKATI

1 peserta belum hadir (mas Zaky)  PENDING DISEPAKATI

WAKTU PENDING
Opsi 1 : 1x15 menit DISEPAKATI (mulai 19,55)

1 peserta belum hadir (mas Zaky)  PENDING DISEPAKATI

WAKTU PENDING LAGI


Opsi 1 : 1x30 menit
Opsi 2 : 1x15 menit DISEPAKATI

PENDING DICABUT

WAKTU PENDING LAGI (2)


Opsi 1 : 1x15 menit DISEPAKATI

PENDING DICABUT

Aguf: Belum bisa disepakati, sehingga perlu waktu lagi (ditunda).


Mas Zaki: belum bisa diputuskan untuk malam ini, shg daripada terburu-buru dan dipending
terus, lebih baik diputuskan di sidang berikutnya.

Zhafier: peserta sudah sejak awal sudah siap menjadi DPM, harus dipikirkan lagi terkait
masalah ego masing-masing sehingga sebaiknya diredam karena soal waktu juga.
Alvin: untuk pending selanjutnya besok (selasa 26 juli) tidak bisa, bisa dilanjutkan lagi kira-
kira setelah osce. Contoh dari BP univ apabila waktu dilanggar, maka BP bisa meninggalkan.
Mas Harry: kecewa karena baru kali ini yang pembahasan mengenai pimpinan sangat alot.
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Apakah karena ego masing-masing yang kemudian mengesampingkan kepentingan bersama.
Teman2 yang menjadi DPM terpilih berarti sudah mewakafkan diri untuk FK. Seandainya ada
teman2 yang keberatan di posisi yang ada di DPM (karena beda background), itu sebagai jalan
untuk belajar. Sebaiknya introspeksi diri, diri masing-masing itu lebih cocok dimana. Saling
menguatkan satu sama lain sebagai kinerja tim dari internal DPM agar bisa bekerja bersama
kedepannya karena membawa nama mahasiswa FK UII. Mohon kedewasaan teman2,
introspeksi diri, dan mengurangi ego masing-masing. Ketua, sekjen, dll itu tidak bisa
memutuskan sendiri, karena kolektif kolegial.

WAKTU PENDING
Opsi 1 : 1x20 menit DISEPAKATI
Opsi 2 : 1x15 menit

PENDING DICABUT

Karena pada malam ini belum juga ada keputusan. Apakah akan dipending?

Mas Faishal: sidang umum univ juga belum selesai, dan seandainya kita saat ini sudah ada
kesepakatan juga masih belum bisa di sahkan. Dan karena jumlah kami pas, otomatis itu
berimbas ke posisi-posisi lain. Jadi secara tidak langsung butuh perundingan menyeluruh.
Mohon maaf juga kepada peninjau dan BP. Takutnya ada sesuatu yang tidak diinginkan.
Sehingga pada malam hari ini kami baru mulai ngobrol terbuka. Pertimbangan untuk pending
karena SU univ juga, KKN, dsb sehingga dimulai lagi semester depan. Hingga saat ini sudah
ditetapkan ketua DPM (mas Faishal) dan delegatoris (Adit).
Zul: DPM terpilih telah diberi amanah, sehingga jangan mementingkan ego sendiri. Dilihat
juga kompetensi per individu masing-masing mana yang lebih berkompeten. Diikhlaskan saja
kepada yang lebih berkompeten itu. Dan juga harus siap mau ditempatkan diposisi mana saja.
Seharusnya lebih didengarkan juga pendapat dari peninjau karena DPM terpilih merupakan
wakil dari kami (mahasiswa). Undang teman-teman yang mendukung kalian untuk duduk di
posisi tersebut.
Mas Fikri: kalau begitu suara berarti dari peninjau. Benar kami harus mendengar saran dan
masukan, tapi balik lagi ke kami jadi bukan semua dari peninjau. Boleh sebagai masukan tapi
kami yang berdiskusi. Kembali lagi agar tidak ada kesalahpahaman.
Mas Shandy: hak memilih memang dari peserta, tapi balik lagi ke diri masing-masing, dengan
mendengarkan hati masing-masing dan para peninjau. DPM terpilih merupakan wakil
mahasiswa yang punya hati tulus ya sudah jangan lagi ada ego-ego, sebaiknya dicoba untuk
menurunkan ego masing masing karena mewakili mahasiswa
Zhafier: dari awal kami sudah mencoba untuk melobby scr terbuka, jadi maksudnya peninjau
dimasukkan kedalam diskusi agar usulan dijadikan pertimbangan. Sehingga bisa tergerak
hatinya jika netral dan tidak mementingkan ego. Kami kecewa karena teman2 belum menjadi
perwujudan mahasiswa. Jangan memanfaatkan karena atasan belum selesai sidang umum, kita
juga telat. Apabila ada waktu mohon dimanfaatkanlah dengan baik untuk membicarakan hal
ini. Sehingga tolong dihilangkan ego masing-masing
Mas Zaki: yg diluar yg kita bahas adalah saran dari peninjau. Sehingga kami membahas siapa
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
yang lebih pantas untuk berada di posisi tertentu. Kami sudah berusaha untuk jujur.
Mas Ghani: karena kami sangat memandang usulan teman-teman, maka kami tidak jadi
melakukan pleno tertutup agar peninjau bisa menyampaikan saran. Oleh karena seluruh
elemen tidak semua dapat hadir, maka dari itu menggunakan sistem keterwakilan, dan juga
tidak pernah menggunakan voting.
Zul: bukan maksud saya peninjau itu segalanya, tapi peninjau saat disidang sepakat memilih
mas Befri (saat itu) menjadi delegatoris saat banyak yang ingin menjadi delegatoris. Ingat lagi
kata mas Indro jika melakukan pleno tertutup. Memang tidak semua elemen hadir, tapi yang
hadir disini merupakan orang-orang yang peduli dengan KM, dan disini kami punya hak suara
sehingga patut dihargai. Bukan berarti suara peninjau sebagai keputusan.
Alfu: saya setuju dengan Zul karena suara kami (peninjau) sebagai keputusan. Jadi sebagai
peserta itu bisa jadi pertimbangan. Sy percaya orang yang terpilih adalah orang yang kritis.
Untuk siapapun yang terpilih, dicari yang bisa membawa KM agar mempermudah
kepengurusan berikutnya juga (bukan hanya untuk tahun kepengurusan ini saja). Saya kurang
setuju bila orang yg disini sangat harus dipertimbangkan, jadi butuh dikritisi lagi karena belum
tentu bisa diterapkan ke semua orang. Buat tahun depan, tolong harus terbuka, kalau bisa
jangan mengeluh. Dan sebagai rakyat jangan men-judge. Dalam suatu forum jadilah orang
yang selalu rendah.
Mas Faishal: trimakasih pertimbangan dari teman-teman peninjau, dan selama pending juga
bisa memberi saran pada kami.
Adit: kami juga mempertimbangkan pendapat peninjau. Karena ini bukan hanya soal jalannya
organisasi, tapi juga surga neraka. dan pemilihan ini juga kompleks, bukan persoalan yang
sederhana.

WAKTU PENDING
Opsi 1: Senin, 5 September 2016 pukul 17.00 WIB DISEPAKATI

Senin, 5 september 19:07 @Auditorium FK

Opsi 1: 15 menit

Opsi 1:1x10
Opsi 2: 1x15 menit

Mas ghani:
Ketua : faisal
Sekjen : agung fadillah
Kom 1: zaki hardianto
Kom2 : fikri
Kom 3: ghaniy
Delegatoris: adit
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pending:
Opsi 1:Selasa 13 sep , pukul 17:00

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Senin, 21 november 2016
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA
Opsi 1x10 mnt
Pembahasan : perbab

BAB 1 DISEPAKTI
Opsi pending 1x30 mnt
BAB 2 DISEPAKATI
Mas fikri : samakan frame makna dewan presidium?
Mas faisal : cikal bakal DPM, tp masih blm disah kan oleh KM-UII.
BAB 3 DISEPAKATI
Mas faisal: ditambah FK UII
Mas fikri: apakah visi misi bisa diubah krn bersifat jangka panjang?
Opsi 1: ditambah : Membangun karakter mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia sebagai agent of change, agent of development, dan agent of
treatment menuju masyarakat yang rahmatan lil ’alamin. (SEPAKAT)
Opsi 2 : tetap
BAB 4 DISEPAKATI
Aguf : opsi : cuek jadi apatis, berfikir-berpikir,
BAB 5 DISEPAKATI
Mas ghaniy: maksud proyeksi masa depan itu seperti apa? Selama apa?
Mas zaki : bukan per periode, tp tak masalah selama apa mungkin bisa diubah bila ada saran
yg lebih inovatif
Adit: peran DPM sejauh apa bila melihat proyeksi masa depan “mengoptimalkan…”
Mas ghaniy: proyeksi masa depan ngga ada parameter disini, tp sebagi bayangan yg jauh untuk
kedepannya
Opsi1: tetap
Opsi 2: perumusan baru 3/5 thn
BAB 6 DISEPAKATI
Mas faisal : break down?
Mas ghaniy: metode mencapai tujuan
Opsi 1 : ganti : Dalam penyelenggaraannya LEM FK UII berkewajiban untuk membuat program
kerja sebagai perwujudan atas GBHKM dan GBPK sebagai acuan penyelenggaraan kerja
kemahasiswaan.
Opsi 2 :Yang mengacu pada
Opsi 3 : tetap
BAB VII DISEPAKATI

OPSI 1 : pending, 22 november 2016 pukul 17.00


Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
22 November 2016 08:00
Opsi 1x30mnt
Pembahasan:
Opsi 1 : per pasal
Opsi per bab

Pasal 1 : DISEPAKATI
Zhafir:knp ada lem nya?
Mas harry: krn mrpakan unit dr lem
Zul: tp cmia sbelum lem trbentuk
Mas harry: dulu sudah ada yg namanya dewan presidium, kmbali ke sejarah.
Pasal 2 : DISEPAKATI
Pasal 3: DISEPAKATI
Lukman: garis koordinasi & instruksi? Sm batasanya?
Mas ghaniy: garis instruksi harus dilaksanakan/perintah, garis koordinasi bisa mundur dr
perintah itu bila tidak sanggup
Mas faisal: maksud evaluasi langsung?
Adit: apa yg direncanakan dan apa yg dilaksanakan apakah sudah sesuai, tp dengan cara
diskusi scr kekeluargaan.
Mas faisal: garis evaluasi dari DPM ke UKM lem? = tersirat
BAB 1 DISEPAKATI
Opsi tambahan waktu : 2x30mnt

Pasal 4: DISEPAKATI
Pasal 5 : DISEPAKATI
Rahman: saran,sesuai ART cmia diatur yaitu beragama islam, kemudian bila ada yg non spt
apa? Boleh, art masing masing bisa diatur kembali.
Pasal 6 : DISEPAKATI
Pasal 7 : DISEPAKATI
Opsi 1: ganti nama Medical UII Football Club
Opsi 2: tetap
Pasal 8 :
Opsi1 : nama ukm dihapus,
Opsi 2: tetap
Opsi 1: ayat 3& 4 disamakan dgn cmia.
Ketua CMIA FK UII dipilih dan diangkat melalui mekanisme yang disepakati dalam
Musyawarah Besar CMIA FK UII.

Ketua terpilih melengkapi personalia kepengurusan CMIA FK UII yang kemudian diajukan
kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.

BAB II DISEPAKATI

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Pasal 9 DISEPAKATI
Pasal 10 DISEPAKATI
Opsi : ditambahkan ketetapan Sidang Umum
Pasal 11 DISEPAKATI
Ayat 4: kebijaksanaan kebijakannya
Pasal 12 DISEPAKATI
Pasal 13 DISEPAKATI
Pasal 14
Opsi 1 : redaksi Ayat 3 ditambahkan ketua lem fk uii
Rahman : aktivitas rutin selama 6 bln?
Mas ghaniy: setiap 6 bulan ada aktivitas
Mas teg: ART atau bisa jg ADRT.
AD sbg fundamental dr ART yg tidak bisa diganggu gugat. Lebih baik dipisah,tp ngga
masalah krn sering nyampur/tumpang tindih dijadikan satu.
Pasal 15: yg dimaksud pasal 14
Pasal 16:
Ayat 1 poin d: opsi tetap
Opsi tambahan waktu 1x10 mnt
Pasal 17: disepakati

PK: pasal 14 poin 5 : AD & ART


Pasal 4, dll

Opsi PENDING : Rabu, ba’da maghrib 6:20

23 November 2016 18:48


Opsi waktu 10 menit disepakati
PEMBAHASAN PER BAB

Mas faishal : persetujuan lem maksudnya apa? Jadi sebelum bentuk panitia harus sepertujuan
ketua lem?
Mas zaky : tergantung teknis, ada yg bilang ada yg engga. Tp realitanya memang perlu.
Adit : apa ini kepanitiaan apapun ditingkat eksekutif?
Mas Ghani : iya apapun
Mas faishal : jadi perlu ditekankan ke tiap ukm apabila akan membentuk kepanitiaan
Adit : dari dpm sebaiknya dibilang ketika verif
Aguf : apakah hanya lapor?
Mas zaky : kalau dulu ke dpm. Atau bsk bila ingin membentuk kepanitiaan harus kasih tau
ketua lem terlebih dahulu
Alvin : apa lapor ketua saja atau semua susunan panitia?
Mas ghani : hanya sekedar laporan ingin mau bentuk panitia acara ….saja
Opsi 1: BAB I tetap disepakati
BAB II dibahas per BAGIAN. DISEPAKATI
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
BAGIAN I
Alvin : beda pelindung dan penanggung jawab apa?
Pasal 3 ayat 1 pelindung kepanitiaan ketua lem dihapus. Menjadi Pelindung kepanitian UKM
LEM FK UII adalah DPM FK UII dan DEKAN FK UII DISEPAKATI
BAGIAN II
BAGIAN II DISEPAKATI
BAGIAN III
Aguf: pasal 5 ayat 6 realita gimana? Apa benar evaluasi?
Mas zaky : yg mengevaluasi jg dievaluasi agar SC tidak semena-mena
BAGIAN III DISEPAKATI
Opsi 1 tambah waktu 10 menit DISEPAKATI
BAGIAN IV
Aguf: apa harus melalui proses verifikasi ketua lem dan dpm?
Opsi 1 : pasal 5 ayat 1:
Panitia Pengarah (Steering Comittee) yang selanjutnya disebut SC adalah panitia yang
dibentuk atas persetujuan ketua LEM FK UII yang mempunyai wewenang untuk
membuat konsep kegiatan yang tertuang dalam bentuk proposal dan harus melalui proses
verifikasi ketua LEM FK UII dan DPM FK UII bila itu kegiatan LEM, serta koordinasi
ketua LEM FK UII serta verifikasi DPM FK UII bagi kepanitiaan UKM LEM
Opsi 2: pasal 5 ayat 1: Panitia Pengarah (Steering Comittee) yang selanjutnya disebut SC
adalah panitia yang dibentuk atas persetujuan ketua LEM FK UII yang mempunyai wewenang
untuk membuat konsep kegiatan yang tertuang dalam bentuk proposal. Ayat 2: Kegiatan LEM
FK UII harus melalui proses verifikasi ketua LEM FK UII dan DPM FK UII, sedangkan
kegiatan UKM LEM FK UII harus melalui proses koordinasi ketua LEM FK UII dan verifikasi
DPM FK UII.

OPSI 2 DISEPAKATI
Pending SIDANG sampai 19.30

BAGIAN IV Pasal 6 ayat 3 DAN 4:


Opsi 1: sebelum kata jika ditambah acara LEM FK UII
Opsi 2 : ayat 3 hanya sampai proposal. Dan tambah ayat 4: OC kegiatan acara LEM FK UII
harus melakukan verifikasi proposal kepada ketua LEM dan DPM FK UII. Sedangkan kegiatan
acara UKM LEM FK UII harus melakukan koordinasi ketua LEM dan verifikasi DPM FK UII
OPSI 2 DISEPAKATI

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
BAGIAN V
Pasal 7 tetap DISEPAKATI

BAGIAN VI
Pasal 8 ayat 2b : Opsi ganti codorai ganti kodorai DISEPAKATI

BAGIAN VII
Pasal 9 tetap DISEPAKATI

Kembali ke BAGIAN 3 pasal 5:


Opsi 1: tambah ayat 8 di SC, yaitu: SC wajib verifikasi kegiatan kepada ketua lembaga masing-
masing DISEPAKATI

Kembali ke BAGIAN 4 pasal 6:


Opsi 1: tambah ayat 5 di OC, yaitu: OC wajib verifikasi kegiatan kepada ketua lembaga masing-
masing DISEPAKATI

BAB II KEPANITIAAN DISEPAKATI


Pending 1x15 menit DISEPAKATI
Pending dicabut 20.42

Opsi waktu 1x30 menit DISEPAKATI


BAB III
BAB III tetap DISEPAKATI

BAB IV
BAB IV tetap DISEPAKATI

BAB V
BAB V tetap DISEPAKATI

BAB VI
Pasal 17 ayat 3:

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Opsi 1: Verifikasi kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia UKM LEM FK UII yang telah
diverifikasi oleh ketua lembaganya, dikoordinasikan bersama ketua LEM FK UII, dan diajukan
kepada DPM FK UII. OPSI 1 DISEPAKATI
Opsi 2: tetap

Pasal 18 ayat 1
Alvin: takut melanggar aturan bila terlalu ideal
Mas ghani: boleh ada aturan, tapi semisal ada yang melanggar ditentukan juga konsekuensinya
Rahman: diusahakan ada exceptional nya
Mas fikri: usul sanksi, bila melanggar ditahan uang sekian persen hingga LPJ
Adit: dibuat waktu serasional mungkin. Tidak setuju dg konsekuensi dana acara
Alvin: OC selambat-lambatnya 14 hari. Sanksi tergantung DPM
Rahman: setuju 14 hari.
Aguf: untuk acara besar seperti aorta, intermedisco, diamond, jangan dipepetkan 14 hari.
Adit: SC selambat-lambatnya 3 minggu
Aguf : pasal 18 (3) harus dipatuhi
Mas ghani: pasal 18 (3) diganti 3 hari kerja, agar libur tidak dihitung
OPSI ayat 1: 45 hari diganti 21 hari. Ayat 2 : 14 hari. Ayat 3 : 3 hari kerja. OPSI 1
DISEPAKATI

Pasal 18 ayat 5(a)


Opsi 1: a. Verifikasi kepada ketua UKM masing-masing OPSI 1 DISEPAKATI

Opsi waktu 1x15 menit DISEPAKATI


Pasal 19 ayat 2
Opsi 1: tetap
Opsi 2: Kegiatan kepanitiaan dilakukan setelah proposal kegiatan disetujui oleh Ketua UKM
dan/atau Ketua LEM FK UII serta disahkan oleh Ketua DPM FK UII.
Opsi 3: TAMBAH AYAT ayat 3. Kegiatan kepanitiaan yang dilaksanakan oleh UKM dilakukan
setelah proposal kegiatan disetujui oleh Ketua UKM dan Ketua LEM FK UII serta disahkan oleh
Ketua DPM FK UII. Ayat 2.Kegiatan kepanitiaan yang dilaksanakan oleh LEM FK UII
dilakukan setelah proposal kegiatan disetujui oleh Ketua LEM FK UII serta disahkan oleh Ketua
DPM FK UII. OPSI 3 DISEPAKATI

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Pasal 20 (sebelumnya)
Opsi 1: dihapuskan, dg pasal 19 ditambahkan “Secara tertulis” pada ayat 19(2) dan 19(3). OPSI
DISEPAKATI
BAB VI DISEPAKATI

BAB VII
Pasal 20
Mas faishal : yg dimaksud kemahasiswaan uii atau fk uii?
Opsi waktu 1x15 menit DISEPAKATI

Opsi 1: Ayat 1 ditambah laporan pertanggungjawaban kegiatan kemahasiswaan fk uii. Ayat 2


dihapus. OPSI 1 DISEPAKATI

Pasal 21
Mas zaky: yang dibahas uang RKAT/hibah. Dan pasal 21 tetap.
Pasal 21 tetap DISEPAKATI

Pasal 22
Mas faishal: diajukan itu spt apa? Proposal atau sekedar bilang aja?
Aguf : sudah jelas di pasal 21
Mas zaky: max ngajuin surat verif LPJ 7 hari, 3 hari nya untuk persiapan forum verifikasi.
Pasal 22 tetap DISEPAKATI

Pasal 23
Mas fikri: ayat 1(a) lem fk uii diganti ketua lem fk uii.
Opsi 1: ayat 1(a) ditambah ketua lem fk uii. OPSI DISEPAKATI
Mas fikri: verifikasi ketua UKM sebaiknya juga diadakan.
Opsi 1: di pasal 23 ayat 2 diganti menjadi
Forum pertanggungjawaban kegiatan UKM LEM FK UII meliputi 3 tahap :
a. Forum pertanggungjawaban kepada ketua UKM LEM FK UII yang dihadiri oleh
Ketua UKM LEM FK UII dan panitia kegiatan.
b. Koordinasi kepada LEM FK UII yang dihadiri oleh Ketua LEM FK UII dan
panitia kegiatan.
c. Forum pertanggungjawaban kepada DPM FK UII yang dihadiri oleh DPM FK
UII dan panitia kegiatan.
OPSI DISEPAKATI
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pasal 23 DISEPAKATI

Pasal 24 ayat 1 dan 2


Opsi 1:
1. Laporan Pertanggungjawaban kepanitiaan LEM FK UII yang disetujui oleh ketua
LEM FK UII kemudian disahkan oleh ketua DPM FK UII secara tertulis.
2. Laporan Pertanggungjawaban kepanitiaan UKM LEM FK UII yang disetujui oleh
ketua UKM LEM FK UII dan ketua LEM FK UII, kemudian disahkan ketua DPM
FK UII secara tertulis.
OPSI DISEPAKATI
Pasal 25 tetap DISEPAKATI
BAB VII DISEPAKATI
Opsi waktu 1x5 menit DISEPAKATI

BAB VIII
Ayat menyesuaikan
Pasal 26 Tetap. DISEPAKATI
Pasal 27 Tetap. DISEPAKATI
Pasal 28 Tetap. DISEPAKATI
BAB VIII DISEPAKATI
BAB IX
Pasal 29 Tetap. DISEPAKATI
BAB IX DISEPAKATI
Sidang pending hingga kamis 24 november 2016 jam 18.15

24 NOVEMBER 2016
PENDING DIBUKA 18.50
Opsi waktu 1x10 menit DISEPAKATI

SIDANG PEDOMAN PENGELOLAAN ANGGARAN KERJA RUTIN


BAB I tetap DISEPAKATI
BAB II tetap DISEPAKATI
BAB III C.q = mengacu/tembusan
BAB III tetap DISEPAKATI

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
PENDING SAMPAI 19.25
PENDING DIBUKA PUKUL 19.50
Opsi waktu 1x20 menit DISEPAKATI
BAB IV
Mas faishal: insidental dan non itu maksudnya gmn?
Mas zaky: intinya membolehkan menurunkan anggaran kapanpun ketika ada acara mendadak
yang sangat membutuhkan dana
BAB IV tetap DISEPAKATI
BAB V tetap DISEPAKATI
BAB VI
Aguf: kata “tunai”? Maksudnya langsung semua ga boleh dicicil?
Mas zaky: uang benar2 real keluar, direkap, melampirkan bukti, penghematan/tepat guna, dan
milik lembaga
BAB VI tetap DISEPAKATI
BAB VII tetap DISEPAKATI
BAB VIII tetap DISEPAKATI
SIDANG PEDOMAN PENGELOLAAN ANGGARAN KERJA RUTIN DISEPAKATI

SIDANG MEKANISME PENDELEGASIAN


Opsi waktu 1x30 menit DISEPAKATI
DIBAHAS PER BAB DISEPAKATI
BAB I
Pasal 1 ayat 6
Mas fikri: kata “dll” lebih baik dihapus dan ditentukan afiliasi organisasi apa saja agar lebih
jelas.
Mas zaky: delegasi internasional kan luas, apakah termasuk dibahas disini?

Opsi 1: Delegasi non-Akademik (Kegiatan Eksternal) adalah delegasi yang mengikuti kegiatan
non-akademik yang berupa kegiatan yang diselenggarakan oleh afiliasi lembaga kemahasiswaan
FK UII (IFMSA, ISMKI, PTBMMKI, FULDFK, BAPIN-ISMKI, dan BPN-ISMKI). OPSI
DISEPAKATI
Pasal 1 ayat 6 DISEPAKATI
Pasal 1 ayat 7
Mas faishal: “yang boleh”? yang boleh dan tidak itu yg mana?
Mas fikri: “dengan atau tanpa rekomendasi”? maksudnya bgmn? Perlu dicermati lebih lanjut.

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Mas faishal: maksud delegasi umum?
Aguf: tidak mendapatkan biaya akomodasi, jadi pake pribadi
Mas ghani: itu maksudnya ya selain akademik, non akademik.
Mas fikri: saran, kl delegasi umum kl bs ada rekomendasi, paling tidak sepengetahuan Ketua
DPM FK UII
Opsi 1: Delegasi umum adalah delegasi yang mengikuti kegiatan di luar kampus yang
boleh diikuti oleh seluruh mahasiswa FK UII dengan persetujuan Ketua LEM FK UII
dan DPM FK UII. OPSI DISEPAKATI
Pasal 1 ayat 7 DISEPAKATI
BAB I DISEPAKATI

BAB II
Pasal 2 ayat 2 dan 3 ayat 2
Aguf: usul IPK diturunkan menjadi 2,25
Mas faishal: usul IPK 2,75 (nasional dan internasional)
Atok: IPK memang harus dibatasi. Agar lebih mudah mendapatkan izin juga dari prodi dan
preklinik. Kl syarat dari prodi itu minimal 2,75. Prodi sebetulnya jg masih memberi kesempatan
dg ketemu departemen preklinik, terutama kejuaraan non akademik.
Ulwan: di bagian kejuaraan akademik lebih baik berbanding lurus dg IPK juga. Dan lebih baik
nanti disosialisasikan IPK minimal untuk mengikuti suatu kejuaraan.
Adit: setuju IPK minimal kejuaraan akademik 2,75.

Opsi 1: IPK >2,75. OPSI DISEPAKATI


Pasal 2 ayat 2 dan 3 ayat 2 DISEPAKATI
Pasal 4 tetap DISEPAKATI
Pasal 5 tetap DISEPAKATI
Pasal 6. Opsi 1: diberi tanda koma setelah kata kegiatan. OPSI DISEPAKATI
BAB II DISEPAKATI
Opsi waktu 1x 20 menit
Bab III Mekanisme Pemilihan Delegatoris
DISEPAKATI
Bab IV Hak dan Kewajiban delegatoris
DISEPAKATI
Bab V Pendanaan
Pasal 10 ayat 4

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia
Opsi 1 : tetap
Opsi 2 : Delegasi umum tidak mendapat subsidi
BAB V DISEPAKATI
Bab VI LPJ dan Sanksi
Pasal 12 ayat 1
Opsi 1 : Tetap
Opsi 2 : Pelanggaran pasal 11 untuk semua ayat akan mendapat teguran dari DPM FK
UII.
BAB VI DISEPAKATI

Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Indonesia

Anda mungkin juga menyukai