SIDANG UMUM X
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2016
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam tata tertib ini yang dimaksud dengan :
1. Sidang Umum X Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia adalah persidangan legislatif terpilih FK UII sebagai peserta dan dihadiri oleh
peninjau, undangan, dan pengunjung.
2. DPM adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa.
3. FK adalah Fakultas Kedokteran.
4. UII adalah Universitas Islam Indonesia.
5. Peserta adalah anggota legislatif terpilih FKUII.
6. Peninjau adalah perwakilan lembaga kemahasiswaan tingkat universitas dan lembaga
kemahasiswaan tingkat fakultas yang diundang oleh Badan Pekerja Sidang Umum X
DPM FK UII atas nama DPM FK UII untuk mengikuti dan mengamati jalannya sidang
umum.
7. Undangan adalah mereka yang diundang secara khusus oleh Badan Pekerja Sidang
Umum X DPM FK UII atas nama DPM FK UII untuk menghadiri sidang umum.
8. Pengunjung adalah fungsionaris lembaga kemahasiswaan FK UII dan atau mahasiswa
aktif UII yang hadir dalam sidang umum.
9. Hak suara adalah hak yang dimiliki dan digunakan oleh peserta Sidang Umum X DPM
FK UII untuk memilih.
10. Hak bicara adalah hak yang dimiliki dan digunakan oleh peserta dan peninjau untuk
menyampaikan pendapat dan atau bertanya sesuai dengan tata tertib yang ada.
11. Materi persidangan adalah draft yang akan dibahas dalam persidangan.
12. Tanda pengenal sidang adalah co card yang disediakan oleh Badan Pekerja Sidang
Umum DPM dan Kartu Tanda Mahasiswa yang masih aktif.
BAB II
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
Nama kegiatan ini adalah Sidang Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia yang selanjutnya disebut SU X DPM FK UII.
Pasal 3
SU X DPM FK UII adalah forum permusyawaratan tertinggi di lingkungan Lembaga
Kemahasiswaan FK UII yang diselenggarakan oleh DPM FK UII.
BAB III
SIFAT
Pasal 4
SU X DPM FK UII bersifat terbuka bagi seluruh mahasiswa UII.
BAB IV
PESERTA, PENINJAU, UNDANGAN, DAN PENGUNJUNG
Pasal 5
Peserta SU X DPM FK UII adalah sebagaimana penjelasan pasal 1 ayat 5.
Pasal 6
Peninjau SU X DPM FK UII adalah mereka yang diutus oleh lembaga kemahasiswaan FK UII
sebagaimana penjelasan pasal 1 ayat 6 dengan sepengetahuan ketua lembaga.
Pasal 7
Peninjau sebagaimana dimaksud pasal 1 ayat 6 di atas terdiri dari:
1. Anggota DPM FK UII Demisioner.
2. 2 orang perwakilan LEM FK UII Demisioner.
3. 2 orang anggota DPM UII Masa Bhakti 2016-2017.
4. 2 orang perwakilan TBMM HUMERUS FK UII.
5. 2 orang perwakilan CMIA FK UII.
6. 2 orang perwakilan UKM Basket FK UII.
7. 2 orang perwakilan UKM Sepak Bola FK UII.
8. 2 orang perwakilan UKM SMART FK UII.
9. 2 orang perwakilan club Voli FK UII.
10. 2 orang perwakilan club CARDIOS FK UII.
11. 2 orang perwakilan club Tari FK UII.
12. 2 orang perwakilan club Kadiksuh FK UII.
13. 2 orang perwakilan club Badminton FK UII.
14. 2 orang perwakilan club Nada Medika FK UII.
Pasal 8
Undangan SU X DPM FK UII adalah mereka yang diundang secara khusus oleh Badan Pekerja
Sidang Umum X DPM FK UII atas nama DPM FK UII sebagaimana penjelasan pasal 1 ayat 7.
Pasal 9
Pengunjung SU X DPM FK UII adalah fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan FK UII dan atau
mahasiswa aktif UII yang hadir dalam Sidang Umum X DPM FK UII.
BAB V
HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN
Bagian ke-1
HAK
Pasal 10
Peserta mempunyai hak:
1. Bicara dan suara.
2. Mencalonkan dan dicalonkan.
3. Mendapatkan materi persidangan.
4. Mendapatkan konsumsi dan penginapan selama persidangan.
Pasal 11
Peninjau mempunyai hak:
1. Bicara.
2. Mendapatkan materi persidangan.
3. Mendapatkan konsumsi dan penginapan selama persidangan.
Pasal 12
Undangan dan pengunjung mempunyai hak:
1. Mendapatkan materi persidangan.
2. Mendapatkan konsumsi selama persidangan.
Bagian ke-2
KEWAJIBAN
Pasal 13
Peserta dan peninjau wajib:
1. Menunjukkan dan mengenakan tanda pengenal sidang sebagaimana pasal 1 ayat 12
2. Menggunakan jas almamater UII.
3. Memakai sepatu dan pakaian sesuai aturan UII.
4. Meminta izin pimpinan sidang apabila akan meninggalkan dan memasuki ruangan.
5. Mengisi daftar hadir.
6. Menaati semua peraturan yang berlaku dalam persidangan.
7. Peserta dan peninjau wajib meminta izin kepada pimpinan sidang untuk berbicara.
Pasal 14
Undangan dan Pengunjung wajib :
1. Mengisi daftar hadir undangan dan pengunjung sidang.
2. Memakai sepatu dan pakaian sesuai aturan UII.
3. Menaati semua peraturan yang berlaku dalam persidangan.
4. Menunjukan KTM yang masih aktif.
Bagian ke-3
LARANGAN
Pasal 15
Peserta, Peninjau, undangan, dan pengunjung dilarang:
1. Mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan.
2. Melakukan perbuatan yang tidak sopan dan atau mengganggu jalannya persidangan.
3. Merokok selama di ruang sidang.
4. Melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
BAB VI
SANKSI
Pasal 16
Sanksi terhadap pelanggaran sebagaimana pasal 13,14, dan 15 di atas adalah melalui tahapan
sanksi sebagai berikut:
1. Klasifikasi sanksi:
a. Sanksi ringan: melanggar salah satu atau lebih pasal 13 ayat 1,2,3,4,5,6, 7 dan
pasal 14 ayat 1,2,3 dan 4.
b. Sanksi sedang: melanggar salah satu dari pasal 15 ayat 1,2,3 atau 4.
c. Sanksi berat: melanggar pasal 15 ayat 4.
2. Mekanisme penjatuhan sanksi:
a. Sanksi ringan: diberikan teguran 3 kali dan apabila tidak diindahkan maka tidak
diperkenankan mengikuti sidang pada sesi tersebut.
b. Sanksi sedang: diberikan teguran 1 kali sekaligus meminta maaf kepada forum
dan apabila tidak diindahkan maka tidak diperkenankan mengikuti sidang
sebanyak 3 sesi selanjutnya.
c. Sanksi berat: tidak diperkenankan mengikuti SU X DPM FK UII dan langsung
diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
BAB VII
PIMPINAN SIDANG
Pasal 17
Pimpinan Sidang adalah dua orang anggota legislatif terpilih hasil Pemilihan Wakil Mahasiswa
(PEMILWA) yang pemilihannya difasilitasi oleh Badan Pekerja SU X DPM FK UII.
Pasal 18
Pimpinan sidang sebagaimana pasal 17 di atas hanya bersifat sementara, dan selanjutnya akan
digantikan oleh pimpinan DPM definitif yang pemilihannya dilakukan dalam SU X DPM FK
UII.
Pasal 19
Dalam memimpin sidang, pimpinan sidang bertugas:
1. Memimpin sidang sesuai dengan tata tertib.
2. Sebagai fasilitator dalam setiap pembahasan materi persidangan.
3. Memberikan nasehat atau mengarahkan peserta, peninjau, pengunjung, dan undangan
sidang.
4. Melaksanakan asas-asas demokrasi yang berintikan musyawarah untuk mencapai
mufakat.
5. Menetapkan hasilkeputusan sidang yang telah disepakati.
6. Menjatuhkan sanksi apabila ada yang melanggar selama persidangan.
BAB VIII
PALU SIDANG
Pasal 20
Palu sidang adalah alat yang hanya dapat digunakan oleh pemimpin sidang selama persidangan
untuk mengatur jalannya persidangan.
Pasal 21
Arti ketukan palu sidang:
1. Satu kali: mengesahkan setiap hasil kesepakatan.
2. Dua kali: skorsing sidang, mencabut skorsing sidang, dan pergantian pimpinan sidang.
3. Tiga kali: membuka sidang, mengesahkan seluruh hasil sidang, dan menutup sidang.
4. Lebih dari 3 kali: untuk mengkondisikan forum.
BAB IX
KUORUM
Pasal 22
1. SU X DPM FK UII dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh ½ + 1 dari jumlah peserta
sidang.
2. Apabila ayat 1 pasal ini tidak terpenuhi, maka sidang umum ditunda sampai waktu yang
ditentukan atas kebijaksanaan pimpinan sidang, setelah itu dianggap sah dengan
kesepakatan peserta sidang.
3. Kuorum sebagaimana ayat 1 pasal ini juga berlaku dalam setiap pengambilan keputusan.
BAB X
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
Pasal 23
1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Musyawarah mufakat sebagaimana ayat 1 di atas apabila tidak terpenuhi, maka dilakukan
lobi sesuai waktu yang ditentukan oleh pimpinan sidang berdasarkan kesepakatan forum
hingga mencapai suatu mufakat.
Pasal 24
Semua keputusan sidang yang telah disahkan bersifat mengikat dan apabila terjadi kesalahan
maka dapat dilakukan peninjauan kembali atas persetujuan peserta sidang.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 25
Hal-hal yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur kemudian, berdasarkan kesepakatan
peserta sidang.
KETETAPAN SIDANG UMUM X
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor: I / TAP/ SU X / DPM FK UII/ VII/ 2016
Tentang
TATA TERTIB PERSIDANGAN
SIDANG UMUM X
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmannirrahiem
Atas Berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk mewujudkan terarahnya
persidangan maka perlu ditetapkannya Tata
Tertib Persidangan Sidang Umum X Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
MENGINGAT : Pasal 23, 24, 25,26 dan 27 PD KM UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang II dalam Sidang
Umum X Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang
dimaksud dalam keputusan ini adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
sebagaimana dimaksud dalam peraturan dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Islam
Indonesia, yang selanjutnya disebut DPM FK Ull.
2. Anggota DPM FK Ull adalah wakil mahasiswa sebagaimana yang dimaksud dalam
peraturan dasar keluarga mahasiswa Universitas Islam Indonesia, yang selanjutnya
disebut anggota.
3. Pemilihan Wakil Mahasiswa adalah Proses pemilihan calon legislatif sampai dengan
ditetapkan menjadi anggota dewan perwakilan mahasiswa, yang selanjutnya disebut
PEMILWA.
4. Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga independen yang dibentuk oleh Dewan
Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (DPM UII) untuk
menyelenggarakan PEMILWA, selanjutnya disebut KPU.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
DPM FK UII adalah perwujudan seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia dan merupakan lembaga perwakilan tertinggi, yang berkedudukan di tingkat
fakultas.
Pasal 3
DPM FK UII mempunyai tugas menjalankan fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran
sebagaimana dalam pasal 25, 26, 27 dan 28 Peraturan Dasar Keluarga Mahasiswa
Universitas Islam Indonesia
Pasal 4
DPM FK UII mempunyai wewenang :
1. Menetapkan Tata Tertib DPM FK UII
2. Menetapkan pimpinan DPM FK UII yang dipilih dari dan oleh anggota.
3. Membentuk tim kerja.
4. Melakukan pengawasan dan audit terhadap organisasi lainnya yang bernaung.
5. Membuat peraturan-peraturan DPM FK UII
6. Membuat keputusan-keputusan DPM FK UII
BAB III
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian ke-1
Keanggotaan DPM FK Ull
Pasal 5
Bermulanya status keanggotaan DPM FK UII adalah pada saat legislatif terpilih
bersumpah/berjanji.
Pasal 6
Berakhirnya status keanggotaan DPM FK UII adalah pada saat legislatif terpilih periode
berikutnya bersumpah/berjanji.
Pasal 7
Anggota berhenti karena :
1. Meninggal dunia.
2. Tidak menjalankan tugas sebagaimana dijelaskan pada pasal 3 sebagai anggota DPM FK
UII selama 15 (lima belas) hari berturut-turut tanpa alasan yang jelas.
3. Hilangnya status kemahasiswaan FK UII, kecuali sedang dalam masa transisi menuju
pendidikan klinik atau sedang dalam pendidikan klinik maksimal 180 hari setelah
yudisium akhir
4. Melanggar sumpah atau janji sebagai DPM FK UII.
Pasal 8
1. Sebelum memangku jabatannya, seluruh calon anggota bersumpah/berjanji dalam Forum
SU X DPM FK UII yang pengucapannya dipandu oleh ketua DPM UII atau yang
mewakili.
2. Ketua DPM UII atau yang mewakili memandu pengucapan sumpah/janji bagi anggota
yang belum bersumpah/berjanji selambat-lambatnya 3x24 jam sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat 1.
3. Bunyi sumpah/janji yang dimaksud ayat 1 dan 2 pasal ini ditentukan dalam peraturan pada
pedoman administrasi dan protokoler UII.
Bagian ke-2
Hak-Hak Anggota
Pasal 9
1. Setiap anggota berhak mengikuti semua kegiatan DPM FK UII.
2. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai anggota, setiap anggota mempunyai :
a. hak suara
b. hak bicara
c. hak usul dan menyokong usul perubahan terhadap rancangan keputusan DPM FK UII
d. hak menilai laporan akhir jabatan delegatoris DPM FK UII
e. hak mencalonkan dan dicalonkan sebagai pimpinan DPM FK UII dan delegatoris
DPM FK UII
Bagian ke-3
Kewajiban anggota
Pasal 10
Setiap anggota wajib menjalankan tugas sebagaimana tercantum dalam pasal 3 sampai akhir masa
jabatan.
BAB IV
ALAT KELENGKAPAN DPM FK Ull
Pasal 11
Alat-alat kelengkapan DPM FK UII disusun menurut pengelompokan kegiatan dalam rangka
pelaksanaan tugas DPM FK Ull.
Pasal 12
DPM FK Ull mempunyai alat-alat kelengkapan sebagai berikut:
a. Pimpinan DPM FK Ull
b. Komisi DPM FK Ull
BAB V
PIMPINAN DPM FK UII
Bagian ke-1
Ketentuan umum
Pasal 13
Pimpinan DPM FK UII merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif kolegial.
Pasal 14
Pimpinan DPM FK UII terdiri atas ketua, sekretaris jenderal, dan para ketua komisi.
Pasal 15
Masa jabatan pimpinan DPM FK UII sama dengan jabatan keanggotaan DPM FK UII, seperti
yang dimaksud dalam pasal 5, 6 dan 7.
Pasal 16
1. Selama pimpinan DPM FK UII belum terpilih, rapat-rapat DPM FK UII untuk
sementara waktu dipimpin oleh pimpinan sidang sementara.
2. Pimpinan sidang sementara yang dimaksud pada ayat 1 pasal ini adalah berjumlah 2
(dua) orang yang dipilih dari dan oleh anggota yang pemilihannya difasilitasi oleh
Badan Pekerja dalam Forum SU X DPM FK UII.
Bagian ke-2
Tugas dan Wewenang Pimpinan DPM FK UII
Pasal 17
1. Tugas dan Wewenang Ketua DPM FK UII:
a. Menyampaikan hasil-hasil Keputusan DPM FK UII kepada delegatoris DPM FK UII
untuk dilaksanakan.
b. Mengkoordinasikan seluruh anggota.
c. Menjaga ketertiban dalam rapat dengan melaksanakan musyawarah untuk mencapai
mufakat.
d. Memimpin rapat pleno DPM FK UII.
e. Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis dan disampaikan secara lisan
kepada seluruh KM FK UII
2. Tugas dan Wewenang Sekretaris Jenderal DPM FK UII:
a. Mengkoordinasikan seluruh lembaga kemahasiswaan di lingkungan FK UII.
b. Mengkoordinasikan agenda-agenda kegiatan DPM FK UII kepada seluruh anggota.
c. Menginventarisasi rapat- rapat DPM FK UII.
d. Menjalankan tata administrasi DPM FK UII yang berhubungan dengan protokoler dan
surat menyurat.
e. Membuka dan menutup rapat-rapat DPM FK UII sesuai dengan tata tertib DPM
FK UII dan menyimpulkan pembicaraan-pembicaraan dalam rapat tersebut.
f. Membuat laporan hasil kinerja dalam bentuk tertulis dan disampaikan secara lisan
kepada seluruh KM FK UII
Pembagian Komisi
Pasal 20
1. Komisi DPM FK UII berjumlah tiga komisi.
2. Ketiga komisi sebagaimana ayat 1 pasal ini masing-masing adalah :
a) Komisi I: Internal meliputi kelembagaan, kemahasiswaan, dan keislaman.
b) Komisi II: Eksternal dan Advokasi meliputi jaringan, kerjasama, sosial
masyarakat, dan advokasi.
c) Komisi III: Keuangan dan Pengelolaan Keuangan.
Bagian ke-3
Keanggotaan
Pasal 21
1. Setiap anggota harus menjadi anggota salah satu komisi kecuali unsur pimpinan DPM FK UII.
2. Jumlah anggota komisi ditetapkan oleh pimpinan berdasarkan musyawarah mufakat DPM FK
UII.
3. Anggota suatu komisi tidak boleh merangkap sebagai anggota komisi lain tetapi boleh
mengikuti rapat-rapat komisi lainnya sebagai peninjau.
4. Unsur pimpinan DPM FK UII dapat mengikuti rapat komisi untuk melakukan tugas koordinasi.
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI DPM FK UII
Pasal 22
KETUA
SEKRETARIS
JENDERAL
BAB IX
Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
Bagian ke-1
Ketentuan Umum
Pasal 26
1. Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII adalah perangkat organisasi yang dalam
menjalankan aktifitasnya bertanggung jawab penuh kepada DPM FK UII.
2. Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII menjalankan tugas sesuai dengan
GarisGaris Besar Program Kerja DPM FK UII yang telah ditetapkan.
3. Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII wajib memberikan laporan pelaksanaan
kerja kepada DPM FK UII setiap 1 (satu) bulan.
4. Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII akan berakhir masa jabatannya
bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan DPM FK UII.
Bagian ke-2
Tata cara pemilihan Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
Pasal 27
1. Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII dipilih dari dan oleh anggota.
2. Anggota mencalonkan diri atau dicalonkan oleh peserta SU X DPM FK UII.
3. Anggota yang telah menjadi unsur pimpinan DPM FK UII dilarang mencalonkan diri atau
dicalonkan sebagai Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII.
4. Apabila hanya ada 1 (satu) orang Anggota yang belum menjadi unsur pimpinan DPM FK
UII, maka Iangsung ditetapkan sebagai Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII.
. Anggota yang memiliki suara minimal 2 (dua) suara dinyatakan sebagai calon Delegatoris DPM
FK UII.
5. Calon Delegatoris DPM FK UII tersebut selanjutnya dipilih oleh peserta SU X DPM FK UII
untuk menjadi Delegatoris DPM FK UII berdasarkan musyawarah mufakat oleh para anggota
DPM FK UII.
6. Dalam musyawarah tersebut, peninjau berhak memberikan usulan.
7. Apabila hanya ada 1 orang calon Delegatoris DPM FK UII, maka otomatis menjadi
delegatoris DPM FK UII tanpa adanya musyawarah mufakat.
8. Calon Delegatoris DPM FK UII yang terpilih sesuai dengan tata cara pemilihan di atas
ditetapkan sebagai Delegatoris DPM FK UII.
Bagian ke-3
Pengangkatan Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
Pasal 28
Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII terpilih kemudian diangkat dan ditetapkan
oleh Pimpinan DPM FK UII dalam sidang pleno DPM FK UII.
BAB X
TIM KERJA
Pasal 29
Tim Kerja dapat dibentuk oleh DPM FK UII untuk melakukan tugas -tugas tertentu yang
bersifat insidental yang menyangkut permasalahan yang ada di FK UII.
Pasal 30
Pimpinan Tim Kerja dan anggotanya ditetapkan melalui Sidang Pleno DPM FK UII
Pasal 31
Anggota Tim Kerja berasal dari mahasiswa yg ditunjuk dan ditetapkan oleh DPM FK UII
Pasal 32
Masa tugas Tim Kerja di tentukan dalam sidang pleno DPM FK UII bersamaan dengan
pembentukan Tim Kerja dengan mempertimbangkan kebutuhan waktu, terkait dengan
permasalahan yang dihadapi.
BAB XI
PERSIDANGAN DALAM DPM FK UII
Bagaian ke-1
Jenis jenis persidangan
Pasal 33
DPM FK UII memiliki empat macam sidang yaitu :
1. Sidang umum
2. Sidang istimewa
3. Sidang pleno
4. Sidang komisi
Pasal 34
Sidang Umum adalah sidang yang dilakukan pada awal dan akhir masa jabatan
keanggotaan DPM FK UII.
Pasal 35
Sidang Istimewa adalah sidang insidental dengan agenda Penggantian Pimpinan DPM
FK UII, Penggantian Delegatoris DPM FK UII, maupun agenda lain yang termasuk
agenda dalam sidang umum karena suatu hal tidak dapat ditangguhkan sampai
pelaksanaan sidang umum berikutnya.
Pasal 36
1. Sidang Pleno adalah sidang keseluruhan anggota yang berfungsi :
a. Pemilihan Ketua LEM FK UII selaku delegatoris DPM FK UII.
b. Membahas dan memutuskan Rancangan Keputusan DPM FK UII.
c. Mengevaluasi Pelaksanaan Program Kerja LEM FK UII.
d. Pembentukan alat kelengkapan DPM FK UII.
e. Penyampaian laporan akhir jabatan LEM FK UII dan Ketua LEM FK UII.
f. Membentuk tim kerja.
2. Pelaksanaan sidang pleno minimal satu kali dalam tiga bulan.
Pasal 37
1. Sidang Komisi adalah sidang yang dilakukan internal komisi untuk membahas masalah-
masalah yang terkait dengan fungsi komisi.
2. Waktu pelaksanaan sidang komisi ditentukan dengan kebijakan internal komisi.
Bagian ke-2
Tata tertib persidangan
Pasal 38
1. Informasi dan bahan-bahan untuk sidang pleno, sidang umum, maupun sidang istimewa
harus sudah diterima anggota sekurang-kurangnya dua hari sebelum sidang di mulai.
2. Sebelum menghadiri sidang, setiap anggota menandatangani daftar hadir.
3. Apabila daftar hadir telah ditandatangani oleh 1/2+ 1 dari jumlah anggota, pimpinan
segera membuka sidang.
4. Jika pada waktu yang telah di tetapkan untuk dimulainya sidang jumlah anggota yang di
tentukan pada ayat 3 belum juga tercapai, pimpinan sidang menunda rapat paling lama tiga
puluh menit.
5. Jika setelah tertunda tiga puluh menit belum juga tercapai jumlah yang di tentukan
sebagaimana ayat 3 pasal ini, maka pimpinan berhak menunda sidang sampai batas waktu
yang ditentukan oleh pimpinan sidang untuk membuka dan memulai sidang.
Pasal 39
1. Anggota berbicara setelah mendapat izin dari pimpinan sidang.
2. Dalam memimpin sidang diharapkan pimpinan sidang dapat memimpin dengan tegas, lugas,
dan dapat menunjukkan duduk perkara yang sebenarnya atau mengembalikan kepada
pokok pembicaraan.
3. Anggota yang sedang berbicara tidak boleh diganggu sebelum pembicaraannya selesai.
4. Pimpinan sidang dapat mengadakan ketentuan mengenai lamanya para anggota berbicara
dengan persetujuan anggota.
5. Apabila pembicara melampaui. batas waktu yang ditetapkan, pimpinan sidang
memperingatkan pembicara supaya mengakhiri pembicaraannya dan pembicara harus
menaati peringatan itu.
6. Untuk kelancaran sidang, pimpinan sidang dapat menunjuk giliran anggota yang berbicara
berdasarkan permintaan anggota.
7. Pimpinan sidang memiliki kewenangan penuh terhadap penunjukan sebagaimana ayat 3
pasal ini.
8. Apabila seorang pembicara menyimpang dari pokok-pokok pembicaraan, pimpinan sidang
dapat memperingatkan dan memintanya supaya kembali kepada pokok pembicaraan.
Pasal 40
Kesempatan instrupsi dapat diberikan setiap waktu kepada anggota dengan tujuan :
1. Mengajukan koreksi mengenai pelaksanaan peraturan tata tertib.
2. Meminta penjelasan tentang duduk persoalan yang sebenarnya, mengenai soal yang
dibicarakan.
3. Mengajukan usul tata cara pembahasan mengenai suatu hal yang sedang dibicarakan.
4. Mengajukan usul untuk menunda sementara sidang.
Pasal 41
1. Apabila seorang pembicara dalam sidang menggunakan kata-kata yang tidak layak,
mengganggu ketertiban atau menganjurkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan hukum, pimpinan sidang dapat memberi nasehat dan memperingatkan
supaya pembicara tertib kembali.
2. Dalam hal demikian, pimpinan sidang memberi kesempatan kepada pembicara yang
bersangkutan untuk meminta maaf kepada forum dan berjanji tidak mengulangi perbuatan
tersebut. Jika ia memenuhi permintaan pimpinan sidang, kata-kata tersebut tidak
dimuat dalam risalah, laporan, atau catatan tentang perundingan itu dan dianggap tidak
pernah diucapkan.
3. Apabila kesempatan sebagaimana ayat 2 pasal ini tidak dihiraukan, maka pembicara
yang mendapat peringatan tersebut dapat dikeluarkan dari ruang sidang dan tidak boleh
mengikuti sidang tersebut dan dianggap menyetujui keputusan terhadap sidang yang
ditinggalkannya.
Bagian ke-3
Sifat-Sifat Sidang
Pasal 42
1. Sidang Umum dan sidang istimewa bersifat terbuka.
2. Sidang Pleno pada dasarnya bersifat terbuka, kecuali berdasarkan kesepakatan anggota
agar sidang bersifat tertutup.
3. Sidang Komisi bersifat tertutup.
Pasal 43
Sidang terbuka selain dihadiri oleh para anggota, juga dapat dihadiri oleh Fungsionaris LEM
FK UII, Fungsionaris Lembaga Kemahasiswaaan FK UII, dan mahasiswa UII, dan tamu
undangan
Pasal 44
Sidang tertutup hanya di hadiri oleh para anggota dan tamu yang diundang.
Pasal 45
1. Pembicaraan dalam sidang tertutup tidak dapat diumumkan , kecuali jika sidang
memutuskan untuk mengumumkan seluruhnya atau sebagian.
2. Atas usul pimpinan, sidang dapat pula memutuskan bahwa pembicaraan dalam sidang
tertutup bersifat rahasia.
3. Penghapusan sifat rahasia itu dapat dilakukan terhadap seluruhnya atau sebagian dari
pembicaraan.
4. Rahasia itu harus dipegang teguh oleh mereka yang berhubungan dan mengetahui apa
yang dibicarakan itu.
Bagian ke-4
Risalah sidang
Pasal 46
Untuk setiap sidang dibuat risalah resmi, yaitu laporan sidang atau notulensi yang selain
memuat pengumuman dan pembicaraan yang telah dilakukan dalam rapat juga mencantumkan:
1. tempat dan agenda sidang
2. hari / tanggal sidang dan jam di buka serta di tutupnya sidang
3. tanda tangan pimpinan sidang dan notulen sidang
4. nama-nama anggota yang hadir dan yang tidak hadir
5. nama-nama pembicara dan resume pendapat masing-masing, dan
6. keterangan - keterangan tentang usulan/kesimpulan.
Pasal 47
1. Dalam waktu 2x24 jam setelah selesainya sidang, para anggota yang bersangkutan
mendapat kesempatan untuk mengadakan koreksi dalam bagian risalah tanpa bermaksud
mengubah maksud semula.
2. Setelah jangka waktu yang di maksud pada ayat 1 pasal ini lewat risalah sementara
secepatnya ditetapkan menjadi risalah resmi.
3. Jika terdapat perbedaan tafsiran terhadap risalah sidang, pimpinan sidang menetapkan
berdasarkan hasil risalah resmi.
BAB XII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DPM FK UII
Bagian ke-1
Ketentuan umum
Pasal 48
1. Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan dengan musyawarah untuk mencapai
mufakat, apabila hal ini tidak tercapai, maka dilakukan lobi selanjutnya sampai tercapai
keputusan mufakat.
2. Keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah sebagai hasil sidang, harus dapat
dipertanggungjawabkan dan tidak bertentangan dengan Peraturan Dasar KM UII, Keputusan
DPM UII, Hasil-hasil SU X DPM FK UII dan Keputusan DPM FK UII
3. Setiap peserta sidang mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk mengemukakan
pendapat dan memberikan kritik yang bersifat membangun tanpa tekanan dari pihak
manapun.
Bagian ke-2
Keputusan berdasarkan mufakat
Pasal 49
1. Segala keputusan di usahakan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
2. Hakikat musyawarah untuk mufakat pada dasarnya adalah inti sebuah permusyawaratan
yang bijaksana, menampung segala aspirasi dengan mengerucutkan sebuah keputusan
yang ideal dilandasi semangat untuk membangun.
3. Apabila keputusan sebagaimana ayat 1 tidak terpenuhi, pimpinan sidang dapat memberikan
waktu untuk melakukan lobi agar sidang dapat berhasil dengan mencapai mufakat.
Pasal 50
Keputusan mufakat sah apabila diambil dari sidang yang dihadiri oleh setengah + 1 dari
jumlah anggota.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Usulan perubahan dan tambahan mengenai keputusan ini dapat diusulkan jika disetujui dari ½
+ 1 jumlah anggota DPM FK UII.
KETETAPAN SIDANG UMUM VIII
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor : II / TAP / SU X/ DPM FK Ull / VII/2016
Tentang
TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmannirrahiem
M EMUTUS KAN
MENETAPKAN : 1. Tata Tertib Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia sebagai terlampir.
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sleman
Pada
Tanggal : 19 Juli 2016
Pukul : 22.03 WIB
Bismillahirrahmaanirrahiim
Atas berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk terciptanya dinamika keorganisasian di lingkungan
lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu diangkat dan ditetapkan Pimpinan Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia
MENGINGAT : 1. Pasal 24 ayat 1 PD KM UII
2. Pasal 4 Tata Tertib DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang III dalam Sidang Umum X Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Mengangkat dan menetapkan saudara:
Nama : Faisal Ridho Sakti Nama : Fikri Wahyudi
Sebagai : Ketua Umum Sebagai : Ketua Komisi 2
Nama : Agung Fadlilah T. Nama : Ghaniy Prima Sandi
Sebagai : Sekretaris Jenderal Sebagai : Ketua Komisi 3
Nama : Zaki Hardianto Nama : Aditia
Sebagai : Ketua Komisi 1 Sebagai : Delegatoris
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali apabila terdapat kekeliruan dan atau diperlukan.
Bismillahirrahmaanirrahiim
Atas berkah dan rahmat Allah SWT, setelah
MENIMBANG : Bahwa untuk terciptanya dinamika keorganisasian di lingkungan
lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia maka perlu diangkat dan ditetapkan Pimpinan Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Indonesia
MENGINGAT : 1. Pasal 25 ayat 3 PD KM UII
2. Pasal 28 Tata Tertib DPM FK UII
MEMPERHATIKAN : Hasil pembahasan Sidang Pleno I Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Mengangkat dan menetapkan saudara:
Nama :
Sebagai : Ketua LEM FK UII
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali apabila terdapat kekeliruan dan atau diperlukan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang dibekali oleh ilmu untuk dapat
mempelajari ayat-ayat Qauliyah dan kauniyah Allah yang ada di muka bumi ini. Ilmu tersebut
merupakan bekal bagi umat manusia untuk dapat mengemban tanggung jawab di muka bumi
sebagai khalifah sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30-31. Sungguh
berbahagia seseorang yang dibekali ilmu dan dapat mengamalkan ilmu yang diberikan
kepadanya. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Mujadilah ayat 11 bahwa Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sungguh berat
tugas dan tanggung jawab manusia dihadapan Allah, karena dengan ilmu yang dimiliki oleh
manusia tersebut hendaknya dapat mewujudkan eksistensi Allah SWT.
Ketika agama Islam ini diturunkan oleh Allah SWT, asa yang berlipat-lipat berada
dalam genggaman umat manusia yang pada saat itu dahaga akan keimanan dan keislaman.
Sejarah perjuangan mujahidin dalam menegakkan agama Islam tidak pernah terlepas dari
peran The Role Model, Nabi Muhammad SAW. Rasulullah mengajarkan kepada umat
manusia tentang arti pentingnya perjuangan dan pengorbanan terhadap Islam. Beliau
merupakan suri tauladan yang membimbing, mengarahkan dan menuntun umat manusia dari
zaman jahiliyah ke zaman terang benderang seperti saat ini. Peran Rasulullah SAW begitu
sentral dalam membawa perubahan dimuka bumi, termasuk peran dalam bidang kesehatan.
Sejarah perkembangan ilmu kesehatan yang terjadi secara continue mulai zaman
Rasulullah sampai saat ini merupakan buah perjuangan dari para dokter dalam membuat
pembaharuan di bidang kesehatan. Puncak kejayaan perkembangan kesehatan terjadi pada
zaman Ibnu Sina yang merupakan Bapak Kedokteran. Bukan hanya lbnu Sina saja yang
tercatat sebagai Role Model Kedokteran Islam, tetapi juga terdapat nama-nama lbnu Rusyd,
Az Zahrawi, Abu Bakar Ar Razi dan masih banyak lagi. Di tangan merekalah kejayaan
kedokteran Islam lahir dan ditangan merekalah kebangkitan kedokteran islam berada. Patut
dicermati bahwa, dinamika perubahan paradigma kesehatan sebagai agent of treatment
pernah terlahir dan tugas bagi setiap insan kedokteran untuk melanjutkan tongkat estafet
tersebut.
Sejarah perkembangan kedokteran di Indonesia bermula ketika Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan kawan-kawan sebagai founding fathers kedokteran Indonesia dengan
kiprahnya telah mengingatkan kembali bahwa dokter terlahir sebagai profesi mulia dan
menyandang trias peran : agent of change, agent of development dan agent of treatment.
Inilah benang merah yang telah menjadi fakta sejarah yang menempatkan keberadaan figur
dokter di Indonesia sebagai pelopor semangat nasionalisme dan kesadaran berbangsa.
B. Pengertian
Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII adalah haluan
dalam penyelenggaraan kebijakan di internal lembaga kemahasiswaan Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia dalam bentuk garis besar sebagai manifestasi keinginan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, yang ditetapkan oleh Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran UII, kemudian dilaksanakan sepenuhnya oleh
Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran UII dan lembaga lainnya sesuai dengan
tugas dan wewenangnya.
C. Sistematika
Naskah Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII di susun
menurut sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II SEJARAH LEMBAGA KEMAHASISWAAN
BAB III VlSI DAN MISI
BAB IV KONDISI UMUM
BAB V PROYEKSI MASA DEPAN DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI PEDOMAN PELAKSANAAN
BAB VIII PENUTUP
BAB II
SEJARAH LEMBAGA KEMAHASISWAAN
MASA PRESIDIUM
Meskipun di FK UII, telah terbentuk Dewan Angkatan, namun kepengurusan tersebut
belum dapat diakui secara sah sebagai Keluarga Mahasiswa UII. Mengingat banyaknya kegiatan
yang dilakukan oleh mahasiswa FK UII, maka diperlukan suatu lembaga yang legitimate. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah penyaluran aspirasi mahasiswa kepada universitas dan
sebagai sarana informasi tentang berbagai perkembangan yang ada di dalam maupun di luar
kampus. Pada tanggal 15 Mei 2002, dibentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Presidium yang
beranggotakan 13 orang dengan Ketua Herdhana S. KPU Presidium ini kemudian
menyelanggarakan pemilu mahasiswa (PEMILWA) FK UII pada tanggal 24 dan 28 Mei 2002
dengan berlandaskan Surat Keputusan Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam
Indonesia (DPM UII) No.VIII/TAP/DPMU-UII/V/2002. Akhirnya melalui PEMILWA ini
terpilih 4 orang sebagai Dewan Presidium, yaitu: Wirawan Hanindito W., Nasrah Anastasia
Anjani, Pandang Tedy A., dan Hari P. Selanjutnya diadakan pelantikan dewan Presidium
Mahasiswa oleh ketua DPM UII periode 2000-2002; Anshor Sholeh berdasarkan SK DPM UII
No. VIIII/TAP/DPMU-UII/V/2002.
DPM-LEM
Setelah tiga tahun, akhirnya melalui SK DPM UII No.8/SK/DPM UII/VIII/2005
diputuskan Dewan Presidium Mahasiswa Fakultas Kedokteran telah layak menjadi dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM).
Pada bulan Mei 2005, diadakan PEMILWA FK UII untuk memilih mahasiswa-
mahasiswa yang layak menjadi wakil-wakil mahasiswa yang duduk di DPM FK UII. Akhirnya
terpilih 9 orang anggota legislatif yaitu: Kiki Widyastuti, Agus Rovikul Anwar, Muhammad
Sarwansyah, Harry Purnama Putra, Adrian Taufik, Afina Rahma, Andrianor Rahman, Eka
Rosmarini Sariwulan dan Henny Cloridina.
Pada hari Minggu 12 Juni 2005, diadakan Sidang Umum I mahasiswa fakultas
Kedokteran yang dihadiri oleh anggota legislatif terpilih dan beberapa elemen perwakilan
mahasiswa. Dalam Sidang Umum ini diputuskan beberapa keputusan-keputusan, termasuk
diantaranya yang terpenting adalah: menetapkan struktur DPM FK UII dan mengangkat Agus
Rovikul Anwar sebagai Delegatoris DPM FK UII untuk menjadi Ketua LEM FK UII.
BAB III
VlSI DAN MISI
VISI
Membangun karakter mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia sebagai
agent of change, agent of development, dan agent of treatment menuju masyarakat yang
rahmatan lil ’alamin.
MISI
1. Menegakkan pondasi Islam dalam setiap kegiatan kemahasiswaan yang bersumber dari
Al Quran dan Al Hadist.
2. Mencetak iron stock yang memiliki jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan
profesionalisme kerja dalam satu kesatuan Ukhuwah Islamiyah.
3. Membangun pola berfikir mahasiswa yang inovatif, produktif, kreatif, peka terhadap
perubahan sosial dimasyarakat dan kritis terhadap isu yang sedang berkembang.
4. Mengoptimalkan peranan lembaga sebagai wadah pembangunan karakter mahasiswa
BAB IV
KONDISI UMUM
BAB V
PROYEKSI MASA DEPAN DAN ARAH KEBIJAKAN
B. ARAH KEBIJAKAN
1. Organisasi dan Kepemimpinan
a. Pengaturan perangkat-perangkat kemahasiswaan yang terorganisir dan sesuai
kebutuhan.
b. Membudayakan kedisiplinan dan pola berpikir kritis di lingkungan mahasiswa.
c. Penelusuran dan meningkatkan potensi kepemimpinan dan manajemen mahasiswa
melalui kegiatan kemahasiswaan.
d. Pembinaan karakter kepemimpinan mahasiswa dengan nilai-nilai keilmuan dan ke-
Islaman.
e. Pengaturan seluruh organisasi dalam kelembagaan FK UII harus memberi
kebermanfaatan bagi seluruh mahasiswa FK UII dan atau masyarakat.
6. Keuangan
a. Optimalisasi penggunaan keuangan mahasiswa secara cermat, tepat guna dan tepat
sasaran.
b. Kemandirian dalam pengelolaan keuangan mahasiswa.
c. Kemandirian dalam mendapatkan sumber dana halal selain dari dana
kemahasiswaan.
d. Transparansi dalam pengelolaan keuangan mahasiswa.
BAB VI
PEDOMAN PELAKSANAAN
Garis-garis Besar Program Kerja Lembaga Kemahasiswaan FK UII merupakan arah
penyelenggaraan aktifitas bagi seluruh lembaga kemahasiswaan dan segenap mahasiswa di
lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Lembaga Eksekutif Mahasiswa FK UII yang dipimpin oleh ketua menjalankan tugas
penyelenggaraan aktivitas kemahasiswaan, dan berkewajiban untuk mengerahkan semua
potensi dan kekuatan secara hirarkis di tingkat eksekutif.
2. Unit Kegiatan Mahasiswa berkewajiban melaksanakan GBPK lembaga kemahasiswaan
FK UII ini sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenangnya.
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
3. Dalam penyelenggaraannya LEM FK UII berkewajiban untuk membuat program kerja
yang mengacu pada GBHKM dan GBPK sebagai acuan penyelenggaraan kerja
kemahasiswaan.
4. LEM FK UII wajib menyusun struktur kepengurusan dengan GBPK sebagai acuan yang
dalam pelaksanaan kerjanya secara otomatis dipimpin oleh Ketua LEM FK UII.
5. Pedoman pelaksanaan GBPK ini dalam aplikasinya di kehidupan kampus dilaksanakan
dengan asas ukhuwah islamiyah.
BAB VII
PENUTUP
BAB I
NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN DAN STRUKTUR
Pasal 1
Pasal 2
UKM LEM FKUII bertempat di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
Pasal 3
UKM LEM FK UII berkedudukan di bawah koordinasi Ketua LEM FK UII. DPM FK UII -
mempunyai fungsi evaluasi langsung terhadap UKM LEM FK UII.
DPM FK UII
Keterangan :
Koordinasi
Bagian Ke-1
Tim Bantuan Medis Mahasiswa Humerus FK UII
Pasal 4
1. Tim Bantuan Medis Mahasiswa “Humanity Mission in Medical Rescue” Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang selanjutnya disebut TBMM HUMERUS FK
UII adalah organisasi sosial kemanusiaan yang berasaskan Islam, bertujuan sebagai wadah
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dalam hal pengabdian kepada
masyarakat dan penyaluran serta pengembangan minat mahasiswa dalam kemampuan medis.
2. Keanggotaan TBMM HUMERUS FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga TBMM HUMERUS FK UII.
3. Ketua TBMM HUMERUS FK UII dipilih dan diangkat oleh Musyawarah Anggota TBMM
HUMERUS FK UII.
4. Ketua terpilih melengkapi personalia kepengurusan TBMM HUMERUS FK UII yang
kemudian diajukan kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.
Bagian Ke-2
Center for Medical Islamic Activities FK UII
Pasal 5
1. Center for Medical Islamic Activities Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang
selanjutnya disebut dengan CMIA FK UII adalah Organisasi keislaman yang belandaskan
Al-Qur’an dan As–Sunnah, bertujuan sebagai wadah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia dalam menjalankan syiar Islam dan kegiatan keislaman.
2. Keanggotaan CMIA FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga CMIA FK UII.
3. Ketua CMIA FK UII dipilih dan diangkat melalui mekanisme yang disepakati dalam
Musyawarah Besar CMIA FK UII.
4. Ketua terpilih melengkapi personalia kepengurusan CMIA FK UII yang kemudian diajukan
kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.
Bagian ke-3
Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket FK UII
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pasal 6
1. UKM Bola Basket FK UII adalah merupakan wadah mahasiswa FK UII dalam hal minat
dan bakat bola basket.
2. Keanggotaan UKM Bola Basket FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga UKM Bola Basket FK UII.
3. Kepengurusan UKM Bola Basket FK UII dipilih dan diangkat oleh musyawarah anggota
UKM Bola Basket FK UII.
4. Kepengurusan UKM Bola Basket FK UII yang terpilih kemudian diajukan kepada Ketua
LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.
Bagian ke-4
Medical UII Footbal Club FK UII
Pasal 7
1. Medical UII Footbal Club FK UII adalah merupakan wadah mahasiswa FK UII dalam
hal minat dan bakat sepak bola.
2. Keanggotaan Medical UII Footbal Club FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga UKM Sepak Bola FK UII.
3. Kepengurusan Medical UII Footbal Club FK UII dipilih dan diangkat oleh musyawarah
anggota Medical UII Footbal Club FK UII.
4. Kepengurusan Medical UII Footbal Club FK UII yang terpilih kemudian diajukan
kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah
Bagian ke-5
Scientific Medical Activities of Research and Technology FK UII
Pasal 8
1. Unit Kegiatan Mahasiswa Scientific Medical Activities of Research and Technology
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang selanjutnya disebut SMART FK
UII adalah organisasi yang bergerak dibidang penelitian dan pengembangan akademik,
bertujuan sebagai wadah mahasiswa Fakutas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
dalam membentuk mahasiswa yang kreatif dan mempunyai kemampuan dalam
melakukan penelitian serta kecintaan pada ilmu pengetahuan.
2. Keanggotaan SMART FK UII diatur sendiri dalam Anggaran dasar dan Anggaran
Rumah Tangga SMART
BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 9
Kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa minimal terdiri dari :
1. Ketua UKM
2. Sekretaris UKM
3. Bendahara UKM
BAB IV
KEGIATAN
Pasal 10
UKM LEM FK UII dapat mengadakan kegiatan-kegiatan mahasiswa sesuai dengan
bidangnya masing-masing dengan mengacu pada PDKM UII dan ketetapan Sidang Umum
DPM FK UII X yang dikoordinasikan dengan Ketua LEM FK UII, dan dengan persetujuan
DPM FK UII.
BAB V
KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 11
KEWAJIBAN
1. UKM LEM FK UII bertanggungjawab menjaga nama baik almamater dalam kegiatan
yang dilakukan.
2. UKM LEM FK UII berkewajiban mengajukan seluruh proker selama 1 tahun periode
kepengurusan yang telah dikoordinasikan bersama ketua LEM FK UII kepada DPM FK
UII.
3. UKM LEM FK UII dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, tidak bertentangan
dengan nilai-nilai keislaman, PD KM UII dan ketetapan Sidang Umum X DPM FK UII.
Pasal 12
HAK
1. Mengatur Anggaran Rumah Tangganya sendiri dengan sepengetahuan dari ketua LEM
FK UII dan persetujuan dari DPM FK UII selama tidak melanggar atau menyimpang dari
PD KM UII dan ketetapan SU VIII DPM FK UII.
2. Mendapatkan subsidi dana dari DPM FK UII, dan Dekan FK UII.
3. UKM LEM FK UII berhak mengkoordinir segala bentuk aspirasi kegiatan mahasiswa
sesuai unit kegiatannya masing-masing.
BAB VI
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 13
Pembentukan UKM LEM FK UII:
1. Pembentukan UKM LEM FK UII harus mendapatkan izin dan persetujuan dari ketua
LEM FK UII dengan pengesahan DPM FK UII dalam Sidang Umum FK UII.
2. Pengajuan pembentukan Unit Kegiatan Mahasiswa dilakukan oleh mahasiswa kepada
Ketua LEM FK UII dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
3. Selama belum memenuhi syarat yang telah ditentukan disebut dengan club dengan
persetujuan Ketua LEM FK UII dan berada di bawah departemen LEM FK UII yang
menaunginya .
Pasal 14
1. Memiliki orientasi yang jelas dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.
2. Telah memiliki aktivitas rutin minimal selama 6 (enam) bulan.
3. Menyerahkan proposal pembentukan UKM LEM FK UII kepada ketua LEM FK UII dan
DPM FK UII
4. Pengurus dan anggota pada awal pembentukan minimal 20 orang mahasiswa FK UII.
5. Telah memiliki Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
6. Sudah menjadi Club terlebih dahulu
Pasal 15
Komponen Proposal pembentukan UKM LEM FK UII sebagaimana disebutkan dalam pasal 14
ayat 3 terdiri dari :
1. Latar Belakang Pembentukan.
2. Bukti Kegiatan Selama 6 Bulan Terakhir.
3. Struktur Kepengurusan Awal.
4. Surat Permohonan Pembentukan.
5. Surat pernyataan persetujuan dari setiap UKM yang sudah ada.
Pasal 16
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Kepanitiaan adalah sekelompok mahasiswa yang dibentuk oleh lembaga kemahasiswaan
untuk mengadakan suatu kegiatan.
2. Pembentukan kepanitiaan harus dengan persetujuan ketua LEM FK UII.
BAB II
KEPANITIAAN
Bagian Ke-1
PELINDUNG dan PENANGGUNG JAWAB
Pasal 2
1. Pelindung kepanitian LEM FK UII adalah DPM FK UII dan DEKAN FK UII.
2. Penanggung Jawab kepanitian LEM FK UII adalah Ketua LEM FK UII.
Pasal 3
1. Pelindung kepanitian UKM LEM FK UII adalah DPM FK UII dan DEKAN FK UII
2. Penanggung Jawab kepanitian UKM LEM FK UII adalah Ketua UKM LEM FK UII dan
Ketua LEM FK UII.
Bagian Ke-2
PANITIA
Pasal 4
1. Panitia terdiri dari:
a) Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana
b) Atau hanya Panitia Pelaksana
Bagian Ke-4
PANITIA PELAKSANA
Pasal 6
1. Panitia Pelaksana (Organizing Comittee) yang selanjutnya disebut OC adalah panitia
yang bertanggungjawab untuk melaksanakan operasional kegiatan.
2. OC memiliki hak dan kewajiban penuh untuk melaksanakan operasional kegiatan dengan
merujuk kepada proposal yang telah dibuat oleh SC.
3. Jika tidak terdapat SC, OC mempunyai wewenang untuk membuat konsep kegiatan yang
tertuang dalam bentuk proposal.
4. OC kegiatan acara LEM FK UII harus melakukan verifikasi proposal kepada ketua LEM
dan DPM FK UII. Sedangkan kegiatan acara UKM LEM FK UII harus melakukan
koordinasi ketua LEM dan verifikasi DPM FK UII.
5. OC wajib verifikasi kegiatan kepada ketua lembaga masing-masing.
Bagian Ke-5
PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
Pasal 7
Bagian Ke-6
PERATURAN PANITIA
Pasal 8
1. Panitia wajib mentaati peraturan Disipilin Mahasiswa Universitas Islam Indonesia
2. Pada hari pelaksanaan kegiatan panitia wajib berbusana sesuai dengan peraturan berikut
ini :
a) Putra: Jas Almamater, atasan kemeja atau koko berkerah, bawahan celana kain
(resmi) selain celana jeans dan codorai, sepatu atau memakai pakaian sesuai
kesepakatan panitia selama menutup aurat, tidak ketat dan tidak transparan.
b) Putri: Jas Almamater, atasan kemeja atau berbahan kain, bawahan rok kain (resmi)
selain rok jeans dan kodorai, sepatu atau memakai pakaian sesuai kesepakatan panitia
selama menutup aurat, tidak ketat dan tidak transparan.
3. Panitia wajib mengikuti seluruh kegiatan kepanitiaan yang berlangsung dan apabila
berhalangan hadir maka harus mengikuti peraturan yang disepakati oleh panitia.
Bagian Ke-7
PEMBUBARAN PANITIA
Pasal 9
1. Pembubaran kepanitiaan dapat dilakukan:
a) Ketika selesainya tugas-tugas kepanitiaan atau berakhirnya kegiatan, atau
b) Tidak berjalannya kegiatan karena suatu hal yang tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
2. Pembubaran panitia dilakukan oleh Panita atas sepertujuan Ketua lembaga mahasiswa
yang mengadakan kegiatan tersebut dengan sepengetahuan Ketua LEM FK UII.
BAB III
PROPOSAL KEGIATAN
Pasal 10
1. Proposal kegiatan adalah konsep rancangan kegiatan yang merupakan acuan bagi
pelaksana kegiatan tersebut.
Pasal 11
1. Proposal kegiatan yang diajukan harus memenuhi sistematika sebagai berikut:
a. Halaman judul memuat nama dan tema kegiatan, lambang UII, nama lembaga
penyelenggara dan tahun kegiatan
b. Lembar pengesahan
c. Nama kegiatan
d. Tema kegiatan
e. Landasan nilai (min 3 ayat Al-Quran dan 2 Al-Hadist)
f. Landasan pemikiran
g. Tujuan kegiatan
h. Indikator Keberhasilan
i. Sasaran / peserta
j. Waktu dan tempat kegiatan
k. Bentuk dan susunan acara (terlampir)
l. Struktur panitia dan Job desccription (terlampir)
m. Rancangan anggaran (terlampir)
2. Proposal kegiatan yang telah disahkan harus dijilid rapi dan dibuat rangkap 2
3. Proposal kegiatan yang telah disahkan menjadi hak dan tanggungjawab panitia untuk
merealisasikannya
BAB IV
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
PROPOSAL SPONSORSHIP
Pasal 12
Proposal sponsorship adalah konsep usulan kerjasama yang diajukan oleh panitia kepada
pihak lain guna memenuhi kebutuhan kepanitiaan.
Pasal 13
Pengajuan sponsorship harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di UII.
Pasal 14
Proposal sponsorship yang diajukan dibuat semenarik mungkin oleh panitia kegiatan
dengan persetujuan Ketua LEM FK UII, pengesahan DPM FK UII, sepengetahuan
Dekan FK UII.
BAB V
STEMPEL, KOP SURAT dan AMPLOP KEPANITIAAN
Pasal 15
STEMPEL
1. Panitia berhak membuat stempel kepanitiaan sendiri dengan memuat unsur-unsur sebagai
berikut:
a. Nama kepanitiaan
b. Logo kepanitiaan
c. Nama lembaga
d. Tulisan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
2. Stempel kepanitiaan yang dibuat minimal harus memuat unsur-unsur pada poin a dan b
pada pasal 15(1)
3. Menggunakan tinta warna biru
Pasal 16
KOP SURAT dan AMPLOP KEPANITIAAN
Kepanitiaan sebuah kegiatan berhak membuat kop surat dan amplop sendiri dengan
ketentuan yang ditetapkan DPM UII tentang pedoman administrasi dan protokoler KM
UII Bab II pasal 2, 3, 4, dan 5
BAB VI
VERIFIKASI
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pasal 17
1. Verifikasi adalah pengkajian ulang proposal kegiatan dan operasional kegiatan yang
diajukan oleh panitia.
2. Verifikasi kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia LEM FK UII diajukan kepada
Ketua LEM FK UII dan DPM FK UII.
3. Verifikasi kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia UKM LEM FK UII yang telah
diverifikasi oleh ketua lembaganya, dikoordinasikan bersama ketua LEM FK UII,
dan diajukan kepada DPM FK UII.
Pasal 18
1. Pengajuan proposal kegiatan SC dilakukan selambat-lambatnya 21 hari sebelum
pelaksanaan kegiatan dengan disertakan surat permohonan verifikasi.
2. Pengajuan proposal kegiatan OC dilakukan selambat-lambatnya 14 hari sebelum
pelaksanaan kegiatan dengan disertakan surat permohonan verifikasi.
3. Forum verifikasi dilaksanakan selambat-lambatnya 3 hari kerja setelah pengajuan
surat permohonan verifikasi.
4. Forum verifikasi kegiatan LEM FK UII meliputi 2 tahap :
a. Verifikasi kepada LEM FK UII yang dihadiri oleh Ketua LEM FK UII dan panitia
kegiatan.
b.Verifikasi kepada DPM FK UII yang dihadiri oleh DPM FK UII dan panitia
kegiatan.
5. Forum verifikasi kegiatan UKM LEM FK UII meliputi 2 tahap :
a. Verifikasi kepada ketua UKM masing-masing.
b. Koordinasi kepada LEM FK UII yang dihadiri oleh Ketua LEM FK UII dan
panitia kegiatan.
c. Verifikasi kepada DPM FK UII yang dihadiri oleh DPM FK UII dan panitia
kegiatan.
Pasal 19
1. Jika dalam forum verifikasi proposal yang diajukan ditolak maka panitia wajib
melakukan perbaikan dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari hingga proposal
tersebut disetujui.
2. Kegiatan kepanitiaan yang dilaksanakan oleh LEM FK UII dilakukan setelah
proposal kegiatan disetujui secara tertulis oleh Ketua LEM FK UII serta disahkan
secara tertulis oleh Ketua DPM FK UII.
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
3. Kegiatan kepanitiaan yang dilaksanakan oleh UKM dilakukan setelah proposal
kegiatan disetujui secara tertulis oleh Ketua UKM dan Ketua LEM FK UII serta
disahkan secara tertulis oleh Ketua DPM FK UII.
BAB VII
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 20
1. Laporan Pertanggungjawaban kegiatan kemahasiswaan FK UII yang diajukan harus
mempunyai sistematika sebagai berikut:
a. Halaman judul
b. Lembar pengesahan
c. Daftar isi
d. Pendahuluan
e. Persiapan panitia
f. Pelaksanaan kegiatan
g. Pertanggungjawaban panitia kegiatan, meliputi:
i. Muqoddimah
ii. Idealita (Job description)
iii. Realita
iv. Problem & solusi
v. Rekomendasi
vi. Laporan keuangan
vii. Nama panitia
viii. Penutup
h. Rekapitulasi keuangan
i. Lampiran, meliputi:
i. Proposal
ii. Nota, kwitansi, berita acara keuangan
iii. Daftar inventaris
iv. Dokumentasi Kegiatan
Pasal 21
1. Laporan keuangan harus dapat melampirkan bukti-bukti autentik pemasukan dan
pengeluaran dana yaitu nota, kuitansi dan berita acara keuangan.
BAB VIII
SANKSI
Pasal 26
Apabila pasal 23(1) dan 24(4) tidak terpenuhi, panitia kegiatan akan dikenakan sanksi
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh DPM FK UII
Pasal 27
Ketentuan sanksi yang diberikan adalah:
1. Teguran
a. Teguran I: diberikan apabila pasal 23 (1), 24(4) tidak terpenuhi
b. Teguran II: diberikan 3 hari setelah teguran I dikeluarkan
2. Pemanggilan terhadap Ketua Panitia (Pengarah dan atau Pelaksana) untuk
memberikan penjelasan yang diperlukan jika pasal 28 (1) diabaikan. Pemanggilan
dilakukan 2 hari setelah teguran II diabaikan.
3. Pemanggilan penanggungjawab kegiatan untuk memberikan penjelasan yang
diperlukan jika pasal 28 (2) diabaikan. Pemanggilan dilakukan 2 hari setelah pasal
28(2) diabaikan.
4. DPM FK UII berhak menolak dan atau membatalkan kegiatan berikutnya jika pasal
28 (3) diabaikan.
Pasal 28
Sanksi yang diberikan oleh DPM FK UII pada pasal 28 harus didasarkan atas bukti-
bukti yang ada.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 29
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian sesuai dengan
kesepakatan anggota DPM FK UII
_______________________
KETUA SEKRETARIS JENDERAL
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Anggaran Kerja Rutin adalah anggaran yang dirancang untuk melaksanakan aktivitas LEM FK
UII dan UKM LEM FK UII dan diajukan oleh Ketua LEM FK UII kepada DPM FK UII satu kali
dalam tiga bulan (per triwulan).
BAB II
ALOKASI ANGGARAN KERJA
Pasal 2
Alokasi Anggaran Kerja Rutin terbagi dua yaitu Alokasi Anggaran Umum (AAU) dan Alokasi
Anggaran Khusus (AAK). Besarnya Alokasi Anggaran Umum dan Alokasi Anggaran Khusus
ditentukan dalam persentase berikut:
AAU (30%)
AAK (70%)
Pasal 3
Alokasi Anggaran Umum merupakan anggaran untuk membantu operasional dan atau kegiatan
yang dilakukan oleh LEM FK UII.
Pasal 4
Alokasi Anggaran Khusus merupakan anggaran untuk membantu operasional dan atau kegiatan
UKM LEM FK UII yang penurunannya melalui prosedur yang ditentukan.
Pasal 5
Alokasi Anggaran Umum diatur oleh kebijakan Ketua LEM FK UII untuk kepentingan LEM FK
UII
Pasal 6
Pasal 7
Dalam keadaan khusus AAU 30 % dan AAK 70 % dapat disesuaikan dengan mekanisme
peminjaman yang kemudian akan dikembalikan pada anggaran triwulan berikutnya.
BAB III
MEKANISME PERMOHONAN ANGGARAN KERJA RUTIN
Pasal 8
1. Seluruh permohonan anggaran kerja rutin diajukan kepada Ketua Komisi III DPM FK
UII.
2. Permohonan anggaran kerja rutin dilakukan oleh Ketua dan Bendahara LEM FK UII.
3. Mekanisme permohonan anggaran kerja rutin dilakukan dengan syarat-syarat:
a. Anggaran tersebut sudah disetujui dan disahkan oleh ketua DPM FK UII dan Komisi
III DPM FK UII.
b. Permohonan penurunan anggaran kerja rutin yang telah disetujui dan disahkan oleh
DPM FK UII ditujukan kepada ketua DPM UII C.q Komisi III dengan melampirkan
perincian anggaran kerja rutin.
c. Permohonan penurunan anggaran kerja rutin dari LEM FK UII dibuat masing-
masing rangkap tiga, untuk tembusan kepada DPM FK UII, DPM UII dan arsip
LEM FK UII.
BAB IV
MEKANISME PENURUNAN ANGGARAN KERJA RUTIN
Pasal 9
1. Anggaran kerja rutin dapat diambil pada saat melakukan kegiatan non insidental dengan
mengacu pada BAB II.
2. Jika membutuhkan anggaran kegiatan-kegiatan yang bersifat insidental maka keputusan
sesuai dengan kebijakan DPM FK UII.
3. Jika terdapat sisa alokasi anggaran kerja rutin selama 3 bulan maka akan dimasukkan ke
dalam alokasi anggaran triwulan selanjutnya.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 13
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian sesuai dengan kesepakatan
anggota DPM FK UII.
BAB II
PERSYARATAN DELEGASI
Bagian ke-1
Delegasi Kejuaraan Akademik (Ilmiah)
Pasal 2
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi tingkat nasional harus memenuhi persyaratan:
1. Mahasiswa Aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
2. IPK > 2,75.
3. Lolos seleksi dari proses seleksi yang diberlakukan.
Pasal 3
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi tingkat internasional harus memenuhi persyaratan:
1. Mahasiswa Aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
2. IPK >2,75.
3. Lolos seleksi dari proses seleksi yang diberlakukan.
Bagian ke-2
Delegasi kejuaraan Non-Akademik (Olahraga dan seni)
Pasal 4
Setiap mahasiswa yang menjadi delegasi harus memenuhi persyaratan:
BAB III
MEKANISME PEMILIHAN DELEGATORIS
Pasal 7
1. Pemilihan delegasi melalui mekanisme yang ditetapkan oleh Ketua LEM FK UII atau
Ketua UKM LEM FK UII
2. Delegatoris LEM FK UII yang terpilih selanjutnya disahkan oleh DPM FK UII serta
diketahui Dekan FK UII
3. Delegatoris UKM LEM FK UII yang terpilih selanjutnya disetujui oleh ketua LEM FK
UII, disahkan oleh DPM FK UII, serta diketahui Dekan FK UII.
4. Setelah disahkan oleh DPM FK UII dengan sepengetahuan Dekan FK UII, delegatoris
berhak langsung mendaftar ke pihak penyelenggara sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN DELEGATORIS
Pasal 8
Hak Delegatoris
1. Mendapat subsidi, setelah menyerahkan proposal, yang besarnya sesuai dengan
perjanjian.
2. Mendapatkan bantuan pengurusan dan pelayanan dispensasi akademik oleh pihak LEM
FK UII
3. Mendapat dispensasi akademik sesuai ijin yang diberikan pihak akademik.
Pasal 9
Kewajiban Delegatoris
1. Menjaga nama baik institusi FK UII
2. Mengetahui dan melaksanakan semua amanat dan tugas khusus yang diberikan sebaik-
baiknya.
3. Mengikuti segala kegiatan yang telah dijadwalkan
4. Membuat laporan pertanggungjawaban sesuai waktu dan format ketentuan.
5. Menyetujui, memahami dan melaksanakan perjanjian yang dibuat serta bersedia dengan
segala konsekuensinya.
6. Mengembalikan dana yang tersisa kepada LEM atau UKM masing-masing.
BAB VI
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN SANKSI
Pasal 11
Laporan Pertanggungjawaban
1. Laporan pertanggungjawaban pendelegasian dikumpulkan selambat-lambatnya 7 hari
setelah kegiatan berakhir
2. Revisi laporan pertanggungjawaban dikumpulkan selambat-lambatnya 3 hari setelah
laporan pertanggungjawaban yang pertama
3. Untuk laporan pertanggungjawaban delegasi LEM FK UII dan delegasi UKM LEM FK
UII, dinyatakan sah apabila telah disahkan oleh DPM FK UII.
4. Isi laporan pertanggungjawaban terdiri atas :
a. laporan umum (Pembukaan, Laporan kegiatan umum harian, hasil yang
didapatkan secara umum/ kelompok, kendala dan solusi, saran, penutup, rincian
laporan keuangan).
b. Laporan individu (Pembukaan, Laporan kegiatan individu harian, hasil yang
didapatkan secara khusus/ individu, kendala dan solusi, saran, penutup, rincian
laporan keuangan).
c. lampiran yang terdiri dari nota, kuitansi, dan dokumentasi kegiatan
Pasal 12
Sanksi
1. Pelanggaran pasal 11 untuk semua ayat akan mendapat teguran dari DPM FK UII
BAB VII
PENUTUP
Pasal 13
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian sesuai dengan
kesepakatan anggota DPM FK UII
Tentang
MEKANISME PENDELEGASIAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmaanirrahiim
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Mekanisme Pendelegasian Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia sebagaimana terlampir
2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Wabillahittaufiq wal hidayah
Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 24 November 2016
Pukul : 21.56 WIB
BAB II
Tetap
BAB III
Tetap
BAB IV
Pasal 7 : opsi (ditambahin 2 perwakilan per angkatan) opsi 2 ( tetap)
OPSI 1: point 8 dihapus dan tambah point 2 orang perwakilan club paduan suara FK UII
Point 12: club tari saman diganti club tari fk uii
Opsi 1 : diganti minimal 1 orang perwakilan (semua redaksional diganti),
Opsi 2 : tetap
Opsi 3 : tetap dan ditambahi perwakilan wajib hadir atau sunnah atau tidak diwajibkan
Pasal 9 : umum diganti aktif
Point 3 pasal 7
OPSI : masa bhakti 2015-2016
Usulan tambah 1 BAB untuk tempat dan waktu
BAB V
Pasal 13 point 3
Opsi : Memakai sepatu dan memakai pakaiana sesuai aturan UII
Pasal 14 point 2
Opsi: Bekerah apakah wajib?
Pasal 12
Opsi 1 : jangan dipisah(tetap)
Opsi 2 : dihapuskan (konsumsi)
Opsi 3 : Mendapatkan konsumsi saat pengunjung dan undangan mengikuti sidang
BAB VII
Usulan : (tetap dan sementara) tidak di bahas mengenai hak suara/hak bicara
BAB IX
Tetap
BAB IX
Opsi : setelah itu dianggap sah dengan kesepakatan peserta sidang
BAB X
Tetap
Opsi :
1. Buat bab baru
2. tetap
BAB XI
BAB I
Tetap
BAB II
Mengenai pasal 3 pasal 25,26,27 PDKMUII jika ada perubahan apa konsekuensinya? Solusi
ada Sidang Istimewa
BAB III
Pasal 7
Opsi 1: TAMBAH: Telah mengikuti Janji Dokter Muda.
Opsi 2: point 3 hilang status kemahasiswaan bagaimana? Diperjelas statusnya
Opsi 3 : tetap
Opsi 1 :
Pasal 6 : Berakhirnya keanggotaan sebagai anggota DPM pada saat anggota yang baru
bersumpah/berjanji.
Opsi 1 : legislatif terpilih yang baru
Opsi 2 : Legislatif terpilih periode berikutnya
BAB IV
Tetap
BAB V
KOLEKTIF : secara bersama; secara gabungan
KOLEGIAL : bersifat seperti teman sejawat (sepekerjaan) / akrab ; keputusan bersifat sama
tanpa ada kasta/jabatan
Pasal 15 ditambah Opsi : timbah pasal 5
Pasal 17 delegatoris : Ketua LEM
BAB VI
PASAL 20 point 1 : Komisi dibagi menjadi tiga komisi
Point 2 :
Komisi I : Internal meliputi kelembagaan , kemahasiswaan, dan keislaman
Komisi II : Eksternal dan Advokasi meliputi jaringan, kerjasama, social masyarakat, dan
advokasi
Komisi III : Keuangan dan Pengelolaan Keuangan
Pasal 18
BAB VII
Opsi : Interpretasi garis2 terputus2 semua, sama tambah kolom 1 lagi
BAB VIII
Pasal 24
Ditambah Pemilihan ketua komisi III
Pasal 25
Opsi : Delegatoris diganti pimpinan
BAB XII
Sepakat
BAB XIII
Sepakat
Opsi :
1. Sidang lanjut
2. Sidang pending------- Sabtu 1 Agustus 2015 07.30 WIB
.................................................
BAB VIII
PEMILIHAN PIMPINAN DPM FK UII
A. PEMILIHAN KETUA DPM FK UII
Usulan sebatas apa pada pasal 25? Peninjau memberikan usulan pimpinan seperti
apa, yang mencalonkan tetap peserta SU.
CALON
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Opsi 1 : Harry (bersedia)
Kepemimpinan yg sukses di LEM
Dapat merangkul keakraban dan membangun kekeluargaan di LEM
Sudah terbiasa dengan pihak-pihak/jaringan terkait (Dekanat, dll)
Loyal dan dapat dipercaya
Disayang oleh mahasiswa FK
Instruksi dapat dipatuhi dan dihormati
Berpengalaman dan hasilnya nyata
Dapat memotivasi orang lain
Dapat menerima pendapat orang lain
Tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan
Sidang ditunda 2x5 menit
BAB IX
Delegatoris DPM FK UII atau Ketua LEM FK UII
PEMILIHAN KETUA LEM FK UII :
CALON
Opsi 1: Ghaniy (Bersedia)
Opsi 2 : Zaky (Bersedia)
Opsi 3 : Dany (Bersedia)
BAB I
Menegenai pendapat paragraf 1 (Farid) =
Opsi satu : tambah
Opsi dua : tetap
Opsi 1 : Surat Al-Baqarah: 30
BAB II
Waktu
BAB I
Opsi pasal 1 poin 12:
1. Tetap
2. Tanda pengenal sidang adalah Co card bagi peserta dan peninjau, Kartu Tanda
Mahasiswa bagi pengunjung (mas Fikri)
3. Tanda pengenal sidang adalah Co card dan KTM yang masih aktif (mas Faishal)
4. Tanda pengenal sidang adalah co card yang disediakan oleh Badan Pekerja Sidang
Umum DPM dan Kartu Tanda Mahasiswa yang masih aktif (Adit) DISEPAKATI
Zul (peninjau) : Hak suara adalah hak yang dimiliki dan digunakan oleh peserta dan peninjau Sidang
Umum X DPM FK UII untuk memilih.
BAB I DISEPAKATI
BAB II
Tanya
Jawab
Tanya
Jawab
BAB III
Tanya
Jawab
BAB IV
Saran
SIDANG DI SKORSING
SIDANG DILANJUTKAN
Saran
Redaksi :Kopi diganti mjd CARDIOS, kata dari dihapuskan, paduan suara mjd Nada Medika, UKM
Bola basket mjd UKM Basket
BAB IV DISEPAKATI
SIDANG DI SKORSING
Opsi 1: 1x20mnt
BAB V
Tanya : Pandu : batasan tidak sopan? (pasal 15 ayat 1)
Pasal 13
Opsi 3 : (pengubahat ayat 1)Menunjukan dan mengenakan tanda pengenal sidangsebagaimana pasal 1
ayat 12
Pasal 14,
Opsi 1 tetap
BAB V DISEPAKATI
BAB VI
Pasal 16 : poin a & b, Tambah ayat 4
BAB VI DISEPAKATI
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
Pasal 22 ayat 2 :
Opsi 1:Tetap
Opsi 2 : ayat 2: Apabila ayat 1 pasal ini tidak terpenuhi, maka sidang umum ditunda sampai waktu yang
ditentukan atas kesepakatan seluruh peserta sidang
BAB IX DISEPAKATI
BAB X
Opsi 1 tetap
BAB X DISEPAKATI
Penambahan waktu :
opsi 1: 1x5mnt
opsi 2: 2x10mnt
BAB XI
BAB XI SEPAKAT
PENINJAUAN KEMBALI
BAB IV Pasal 6 :
Opsi 1 : Tetap
TATA TERTIB
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Per bab
Per pasal
2x15 menit
BAB 1
TETAP
BAB 2
Pasal 2 :
Faishal : perwujudan ? bisa berubah ubah dong ? Gimana kalo dicari kata ganti
Ulwan : Diksi Tidak usah dibahas, kalo sudah paham semua, mending lebih ke pembahasan yang lebih
penting
Fikri : Maksudnya adalah perwakilan , perwujudannya adalah wujud dari perwakilan yang bersatu,
jadilah dia DPM, yang ber 6 jadi 1 jadilah dinamakan DPM FK UII
Aditia : seharusnya kita sudah paham tentang draft sebelum masuk, kalo bisa langsung saja
Zulfikar : perwujudan disini adalah perwakilan, biar lebih puitis saja, biar mantap, contoh kaya pas jadi
waljam, lebih holistik aja
Pandhu : intinyakan DPM itu kan perwujudan dari perwakilan, seumpama jadi perwujudan perwakilan
Opsi 1 : tetap
Pasal 4
Opsi 1 : tetap
Opsi 1: 16 :00
Opsi 2: 16 :30
PENDING
19 Juli : 16:45
Pasal 3 :
Opsi 1 Tetap
BAB II DISEPAKATI
BAB III
Pasal 5, 6 disepakati
Pasal 7 : poin 3 :
BAB IV
Pasal 11 Disepakati
Mas fikri : maksud pengelompokan?
Aguf : sudah tercantum di bab VI
Pasal 12 Disepakati
BAB IV DISEPAKATI
BAB V
Pasal 13 Disepakati
Mas fikri : perjelas kolektif kolegial?
Mas zaky : yaitu bekerjasama bersama-sama
Pasal 14 Disepakati
Ayat 2: poin F
3 poid D disamakan diatas
Pending solat
Opsi 1x20 menit
PenambahanWaktu
Opsi1 2x30
BAB V DISEPAKATI
Pasal 18 Disepakati
Pasal 19 Disepakati
Opsi 1: Tetap
Opsi 2: Ayat 1 dihapuskan.
Komisi DPM FK UII sebagaimana yang disebut dalam pasal 12 mencakup kelembagaan,
kemahasiswaan, keislaman, jaringan, kerjasama dan sosial kemasyarakatan, dan anggaran.
Pasal 20 Disepakati
Pasal 21 Disepakati
Pasal 22 Disepakati
BAB VII DISEPAKATI
BAB VIII
Pasal 23 Disepakati
Pasal 24 Disepakati
Pasal 25 Disepakati
Usulan dan mencalonkan berbeda. peninjau hanya mengusulkan. Pencalonan dr peserta
BAB X
Pasal 29 Disepakati
Pasal 30 Disepakati
Pasal 31 Disepakati
Zul: Realita anggota tim ditunjuk DPM?
Alvin:awalnya per UKM, tp akhirnya alvin mencari sendiri kemudian atas persetujuan ketua
DPM
Saran : Pimpinan tim kerja berhak menunjuk anggota tim kerja dan disahkan oleh DPM FK
UII
Pasal 32 Disepakati
BAB X DISEPAKATI
BAB XIII
Pasal 51
Opsi 1: tetap
Opsi 2 :Usulan perubahan dan tambahan mengenai keputusan ini dapat diusulkan jika
disetujui dari ½ + 1 jumlah anggota DPM FK UII. (kata lebih dihapus)
BAB XIII DISEPAKATI
Peninjau
1. Adit’15 (basket)
2. Afif ’15 (basket)
3. M. Ilwan (Cardios)
4. Zulfikar (CMIA)
5. Zhafir (TBMM)
6. Amel (SMART)
7. Fiffa (LEM)
8. Faisal M. (Nada Medika)
9. M. Maulana (Bola)
10. Alvin (Kadiksuh)
11. Pandu (Voli)
12. Adel (LEM)
13. Alfu (Bola)*
14. Mas rifan (Basket)*
15. Lukman (TBMM)*
16. Bang ikram
Waktu Sidang:
Opsi 2x30
Mas Zaky: tidak bersedia, karena blm yakin mencukupi sbg role model untuk KM
Mas Fikri: tp banyak pengalaman di DPM.
Mas fikri: tidak mengajukan diri. Tidak bisa sampai akhir kepengurusan
Adit: tidak mengajukan diri. Merasa tidak memiliki sifat sbg ketua DPM
Aguf: tidak mengajukan diri. Merasa mas faisal lebih layak.
KETUA DPM
OPSI 1 : MAS FAISAL. DISEPAKATI
Penambahan waktu
Opsi 1: 2x20
Sekretaris Jenderal
OPSI 1: AGUF
OPSI 2: MAS ZAKY
USUL
Adit: lebih baik keduanya mempromosikan dirinya (seperti kampanye) DISEPAKATI
Aguf: seperti kemarin alasannya, kedepan akan tetap disini, intensitas datang ke kampus
sering, dekat dengan angkatan 2014 dan 2015, bisa menyamakan persepsi orang banyak
Mas Zaky: merasa pantas menjadi sekjen DPM, memiliki kualitas mengatur agenda, pernah
menjadi anggota DPM komisi 1 periode tahun lalu
WAKTU PENDING
Opsi 1: 1x10 menit DISEPAKATI
PENDING DICABUT
PENDING DICABUT
WAKTU PENDING
Opsi 1 : 1x15 menit DISEPAKATI (mulai 19,55)
PENDING DICABUT
PENDING DICABUT
Zhafier: peserta sudah sejak awal sudah siap menjadi DPM, harus dipikirkan lagi terkait
masalah ego masing-masing sehingga sebaiknya diredam karena soal waktu juga.
Alvin: untuk pending selanjutnya besok (selasa 26 juli) tidak bisa, bisa dilanjutkan lagi kira-
kira setelah osce. Contoh dari BP univ apabila waktu dilanggar, maka BP bisa meninggalkan.
Mas Harry: kecewa karena baru kali ini yang pembahasan mengenai pimpinan sangat alot.
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Apakah karena ego masing-masing yang kemudian mengesampingkan kepentingan bersama.
Teman2 yang menjadi DPM terpilih berarti sudah mewakafkan diri untuk FK. Seandainya ada
teman2 yang keberatan di posisi yang ada di DPM (karena beda background), itu sebagai jalan
untuk belajar. Sebaiknya introspeksi diri, diri masing-masing itu lebih cocok dimana. Saling
menguatkan satu sama lain sebagai kinerja tim dari internal DPM agar bisa bekerja bersama
kedepannya karena membawa nama mahasiswa FK UII. Mohon kedewasaan teman2,
introspeksi diri, dan mengurangi ego masing-masing. Ketua, sekjen, dll itu tidak bisa
memutuskan sendiri, karena kolektif kolegial.
WAKTU PENDING
Opsi 1 : 1x20 menit DISEPAKATI
Opsi 2 : 1x15 menit
PENDING DICABUT
Karena pada malam ini belum juga ada keputusan. Apakah akan dipending?
Mas Faishal: sidang umum univ juga belum selesai, dan seandainya kita saat ini sudah ada
kesepakatan juga masih belum bisa di sahkan. Dan karena jumlah kami pas, otomatis itu
berimbas ke posisi-posisi lain. Jadi secara tidak langsung butuh perundingan menyeluruh.
Mohon maaf juga kepada peninjau dan BP. Takutnya ada sesuatu yang tidak diinginkan.
Sehingga pada malam hari ini kami baru mulai ngobrol terbuka. Pertimbangan untuk pending
karena SU univ juga, KKN, dsb sehingga dimulai lagi semester depan. Hingga saat ini sudah
ditetapkan ketua DPM (mas Faishal) dan delegatoris (Adit).
Zul: DPM terpilih telah diberi amanah, sehingga jangan mementingkan ego sendiri. Dilihat
juga kompetensi per individu masing-masing mana yang lebih berkompeten. Diikhlaskan saja
kepada yang lebih berkompeten itu. Dan juga harus siap mau ditempatkan diposisi mana saja.
Seharusnya lebih didengarkan juga pendapat dari peninjau karena DPM terpilih merupakan
wakil dari kami (mahasiswa). Undang teman-teman yang mendukung kalian untuk duduk di
posisi tersebut.
Mas Fikri: kalau begitu suara berarti dari peninjau. Benar kami harus mendengar saran dan
masukan, tapi balik lagi ke kami jadi bukan semua dari peninjau. Boleh sebagai masukan tapi
kami yang berdiskusi. Kembali lagi agar tidak ada kesalahpahaman.
Mas Shandy: hak memilih memang dari peserta, tapi balik lagi ke diri masing-masing, dengan
mendengarkan hati masing-masing dan para peninjau. DPM terpilih merupakan wakil
mahasiswa yang punya hati tulus ya sudah jangan lagi ada ego-ego, sebaiknya dicoba untuk
menurunkan ego masing masing karena mewakili mahasiswa
Zhafier: dari awal kami sudah mencoba untuk melobby scr terbuka, jadi maksudnya peninjau
dimasukkan kedalam diskusi agar usulan dijadikan pertimbangan. Sehingga bisa tergerak
hatinya jika netral dan tidak mementingkan ego. Kami kecewa karena teman2 belum menjadi
perwujudan mahasiswa. Jangan memanfaatkan karena atasan belum selesai sidang umum, kita
juga telat. Apabila ada waktu mohon dimanfaatkanlah dengan baik untuk membicarakan hal
ini. Sehingga tolong dihilangkan ego masing-masing
Mas Zaki: yg diluar yg kita bahas adalah saran dari peninjau. Sehingga kami membahas siapa
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
yang lebih pantas untuk berada di posisi tertentu. Kami sudah berusaha untuk jujur.
Mas Ghani: karena kami sangat memandang usulan teman-teman, maka kami tidak jadi
melakukan pleno tertutup agar peninjau bisa menyampaikan saran. Oleh karena seluruh
elemen tidak semua dapat hadir, maka dari itu menggunakan sistem keterwakilan, dan juga
tidak pernah menggunakan voting.
Zul: bukan maksud saya peninjau itu segalanya, tapi peninjau saat disidang sepakat memilih
mas Befri (saat itu) menjadi delegatoris saat banyak yang ingin menjadi delegatoris. Ingat lagi
kata mas Indro jika melakukan pleno tertutup. Memang tidak semua elemen hadir, tapi yang
hadir disini merupakan orang-orang yang peduli dengan KM, dan disini kami punya hak suara
sehingga patut dihargai. Bukan berarti suara peninjau sebagai keputusan.
Alfu: saya setuju dengan Zul karena suara kami (peninjau) sebagai keputusan. Jadi sebagai
peserta itu bisa jadi pertimbangan. Sy percaya orang yang terpilih adalah orang yang kritis.
Untuk siapapun yang terpilih, dicari yang bisa membawa KM agar mempermudah
kepengurusan berikutnya juga (bukan hanya untuk tahun kepengurusan ini saja). Saya kurang
setuju bila orang yg disini sangat harus dipertimbangkan, jadi butuh dikritisi lagi karena belum
tentu bisa diterapkan ke semua orang. Buat tahun depan, tolong harus terbuka, kalau bisa
jangan mengeluh. Dan sebagai rakyat jangan men-judge. Dalam suatu forum jadilah orang
yang selalu rendah.
Mas Faishal: trimakasih pertimbangan dari teman-teman peninjau, dan selama pending juga
bisa memberi saran pada kami.
Adit: kami juga mempertimbangkan pendapat peninjau. Karena ini bukan hanya soal jalannya
organisasi, tapi juga surga neraka. dan pemilihan ini juga kompleks, bukan persoalan yang
sederhana.
WAKTU PENDING
Opsi 1: Senin, 5 September 2016 pukul 17.00 WIB DISEPAKATI
Opsi 1: 15 menit
Opsi 1:1x10
Opsi 2: 1x15 menit
Mas ghani:
Ketua : faisal
Sekjen : agung fadillah
Kom 1: zaki hardianto
Kom2 : fikri
Kom 3: ghaniy
Delegatoris: adit
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pending:
Opsi 1:Selasa 13 sep , pukul 17:00
BAB 1 DISEPAKTI
Opsi pending 1x30 mnt
BAB 2 DISEPAKATI
Mas fikri : samakan frame makna dewan presidium?
Mas faisal : cikal bakal DPM, tp masih blm disah kan oleh KM-UII.
BAB 3 DISEPAKATI
Mas faisal: ditambah FK UII
Mas fikri: apakah visi misi bisa diubah krn bersifat jangka panjang?
Opsi 1: ditambah : Membangun karakter mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia sebagai agent of change, agent of development, dan agent of
treatment menuju masyarakat yang rahmatan lil ’alamin. (SEPAKAT)
Opsi 2 : tetap
BAB 4 DISEPAKATI
Aguf : opsi : cuek jadi apatis, berfikir-berpikir,
BAB 5 DISEPAKATI
Mas ghaniy: maksud proyeksi masa depan itu seperti apa? Selama apa?
Mas zaki : bukan per periode, tp tak masalah selama apa mungkin bisa diubah bila ada saran
yg lebih inovatif
Adit: peran DPM sejauh apa bila melihat proyeksi masa depan “mengoptimalkan…”
Mas ghaniy: proyeksi masa depan ngga ada parameter disini, tp sebagi bayangan yg jauh untuk
kedepannya
Opsi1: tetap
Opsi 2: perumusan baru 3/5 thn
BAB 6 DISEPAKATI
Mas faisal : break down?
Mas ghaniy: metode mencapai tujuan
Opsi 1 : ganti : Dalam penyelenggaraannya LEM FK UII berkewajiban untuk membuat program
kerja sebagai perwujudan atas GBHKM dan GBPK sebagai acuan penyelenggaraan kerja
kemahasiswaan.
Opsi 2 :Yang mengacu pada
Opsi 3 : tetap
BAB VII DISEPAKATI
Pasal 1 : DISEPAKATI
Zhafir:knp ada lem nya?
Mas harry: krn mrpakan unit dr lem
Zul: tp cmia sbelum lem trbentuk
Mas harry: dulu sudah ada yg namanya dewan presidium, kmbali ke sejarah.
Pasal 2 : DISEPAKATI
Pasal 3: DISEPAKATI
Lukman: garis koordinasi & instruksi? Sm batasanya?
Mas ghaniy: garis instruksi harus dilaksanakan/perintah, garis koordinasi bisa mundur dr
perintah itu bila tidak sanggup
Mas faisal: maksud evaluasi langsung?
Adit: apa yg direncanakan dan apa yg dilaksanakan apakah sudah sesuai, tp dengan cara
diskusi scr kekeluargaan.
Mas faisal: garis evaluasi dari DPM ke UKM lem? = tersirat
BAB 1 DISEPAKATI
Opsi tambahan waktu : 2x30mnt
Pasal 4: DISEPAKATI
Pasal 5 : DISEPAKATI
Rahman: saran,sesuai ART cmia diatur yaitu beragama islam, kemudian bila ada yg non spt
apa? Boleh, art masing masing bisa diatur kembali.
Pasal 6 : DISEPAKATI
Pasal 7 : DISEPAKATI
Opsi 1: ganti nama Medical UII Football Club
Opsi 2: tetap
Pasal 8 :
Opsi1 : nama ukm dihapus,
Opsi 2: tetap
Opsi 1: ayat 3& 4 disamakan dgn cmia.
Ketua CMIA FK UII dipilih dan diangkat melalui mekanisme yang disepakati dalam
Musyawarah Besar CMIA FK UII.
Ketua terpilih melengkapi personalia kepengurusan CMIA FK UII yang kemudian diajukan
kepada Ketua LEM FK UII untuk dilantik dan diambil sumpah.
BAB II DISEPAKATI
Mas faishal : persetujuan lem maksudnya apa? Jadi sebelum bentuk panitia harus sepertujuan
ketua lem?
Mas zaky : tergantung teknis, ada yg bilang ada yg engga. Tp realitanya memang perlu.
Adit : apa ini kepanitiaan apapun ditingkat eksekutif?
Mas Ghani : iya apapun
Mas faishal : jadi perlu ditekankan ke tiap ukm apabila akan membentuk kepanitiaan
Adit : dari dpm sebaiknya dibilang ketika verif
Aguf : apakah hanya lapor?
Mas zaky : kalau dulu ke dpm. Atau bsk bila ingin membentuk kepanitiaan harus kasih tau
ketua lem terlebih dahulu
Alvin : apa lapor ketua saja atau semua susunan panitia?
Mas ghani : hanya sekedar laporan ingin mau bentuk panitia acara ….saja
Opsi 1: BAB I tetap disepakati
BAB II dibahas per BAGIAN. DISEPAKATI
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
BAGIAN I
Alvin : beda pelindung dan penanggung jawab apa?
Pasal 3 ayat 1 pelindung kepanitiaan ketua lem dihapus. Menjadi Pelindung kepanitian UKM
LEM FK UII adalah DPM FK UII dan DEKAN FK UII DISEPAKATI
BAGIAN II
BAGIAN II DISEPAKATI
BAGIAN III
Aguf: pasal 5 ayat 6 realita gimana? Apa benar evaluasi?
Mas zaky : yg mengevaluasi jg dievaluasi agar SC tidak semena-mena
BAGIAN III DISEPAKATI
Opsi 1 tambah waktu 10 menit DISEPAKATI
BAGIAN IV
Aguf: apa harus melalui proses verifikasi ketua lem dan dpm?
Opsi 1 : pasal 5 ayat 1:
Panitia Pengarah (Steering Comittee) yang selanjutnya disebut SC adalah panitia yang
dibentuk atas persetujuan ketua LEM FK UII yang mempunyai wewenang untuk
membuat konsep kegiatan yang tertuang dalam bentuk proposal dan harus melalui proses
verifikasi ketua LEM FK UII dan DPM FK UII bila itu kegiatan LEM, serta koordinasi
ketua LEM FK UII serta verifikasi DPM FK UII bagi kepanitiaan UKM LEM
Opsi 2: pasal 5 ayat 1: Panitia Pengarah (Steering Comittee) yang selanjutnya disebut SC
adalah panitia yang dibentuk atas persetujuan ketua LEM FK UII yang mempunyai wewenang
untuk membuat konsep kegiatan yang tertuang dalam bentuk proposal. Ayat 2: Kegiatan LEM
FK UII harus melalui proses verifikasi ketua LEM FK UII dan DPM FK UII, sedangkan
kegiatan UKM LEM FK UII harus melalui proses koordinasi ketua LEM FK UII dan verifikasi
DPM FK UII.
OPSI 2 DISEPAKATI
Pending SIDANG sampai 19.30
BAGIAN VI
Pasal 8 ayat 2b : Opsi ganti codorai ganti kodorai DISEPAKATI
BAGIAN VII
Pasal 9 tetap DISEPAKATI
BAB IV
BAB IV tetap DISEPAKATI
BAB V
BAB V tetap DISEPAKATI
BAB VI
Pasal 17 ayat 3:
Pasal 18 ayat 1
Alvin: takut melanggar aturan bila terlalu ideal
Mas ghani: boleh ada aturan, tapi semisal ada yang melanggar ditentukan juga konsekuensinya
Rahman: diusahakan ada exceptional nya
Mas fikri: usul sanksi, bila melanggar ditahan uang sekian persen hingga LPJ
Adit: dibuat waktu serasional mungkin. Tidak setuju dg konsekuensi dana acara
Alvin: OC selambat-lambatnya 14 hari. Sanksi tergantung DPM
Rahman: setuju 14 hari.
Aguf: untuk acara besar seperti aorta, intermedisco, diamond, jangan dipepetkan 14 hari.
Adit: SC selambat-lambatnya 3 minggu
Aguf : pasal 18 (3) harus dipatuhi
Mas ghani: pasal 18 (3) diganti 3 hari kerja, agar libur tidak dihitung
OPSI ayat 1: 45 hari diganti 21 hari. Ayat 2 : 14 hari. Ayat 3 : 3 hari kerja. OPSI 1
DISEPAKATI
BAB VII
Pasal 20
Mas faishal : yg dimaksud kemahasiswaan uii atau fk uii?
Opsi waktu 1x15 menit DISEPAKATI
Pasal 21
Mas zaky: yang dibahas uang RKAT/hibah. Dan pasal 21 tetap.
Pasal 21 tetap DISEPAKATI
Pasal 22
Mas faishal: diajukan itu spt apa? Proposal atau sekedar bilang aja?
Aguf : sudah jelas di pasal 21
Mas zaky: max ngajuin surat verif LPJ 7 hari, 3 hari nya untuk persiapan forum verifikasi.
Pasal 22 tetap DISEPAKATI
Pasal 23
Mas fikri: ayat 1(a) lem fk uii diganti ketua lem fk uii.
Opsi 1: ayat 1(a) ditambah ketua lem fk uii. OPSI DISEPAKATI
Mas fikri: verifikasi ketua UKM sebaiknya juga diadakan.
Opsi 1: di pasal 23 ayat 2 diganti menjadi
Forum pertanggungjawaban kegiatan UKM LEM FK UII meliputi 3 tahap :
a. Forum pertanggungjawaban kepada ketua UKM LEM FK UII yang dihadiri oleh
Ketua UKM LEM FK UII dan panitia kegiatan.
b. Koordinasi kepada LEM FK UII yang dihadiri oleh Ketua LEM FK UII dan
panitia kegiatan.
c. Forum pertanggungjawaban kepada DPM FK UII yang dihadiri oleh DPM FK
UII dan panitia kegiatan.
OPSI DISEPAKATI
Ketetapan Sidang Umum IX Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Pasal 23 DISEPAKATI
BAB VIII
Ayat menyesuaikan
Pasal 26 Tetap. DISEPAKATI
Pasal 27 Tetap. DISEPAKATI
Pasal 28 Tetap. DISEPAKATI
BAB VIII DISEPAKATI
BAB IX
Pasal 29 Tetap. DISEPAKATI
BAB IX DISEPAKATI
Sidang pending hingga kamis 24 november 2016 jam 18.15
24 NOVEMBER 2016
PENDING DIBUKA 18.50
Opsi waktu 1x10 menit DISEPAKATI
Opsi 1: Delegasi non-Akademik (Kegiatan Eksternal) adalah delegasi yang mengikuti kegiatan
non-akademik yang berupa kegiatan yang diselenggarakan oleh afiliasi lembaga kemahasiswaan
FK UII (IFMSA, ISMKI, PTBMMKI, FULDFK, BAPIN-ISMKI, dan BPN-ISMKI). OPSI
DISEPAKATI
Pasal 1 ayat 6 DISEPAKATI
Pasal 1 ayat 7
Mas faishal: “yang boleh”? yang boleh dan tidak itu yg mana?
Mas fikri: “dengan atau tanpa rekomendasi”? maksudnya bgmn? Perlu dicermati lebih lanjut.
BAB II
Pasal 2 ayat 2 dan 3 ayat 2
Aguf: usul IPK diturunkan menjadi 2,25
Mas faishal: usul IPK 2,75 (nasional dan internasional)
Atok: IPK memang harus dibatasi. Agar lebih mudah mendapatkan izin juga dari prodi dan
preklinik. Kl syarat dari prodi itu minimal 2,75. Prodi sebetulnya jg masih memberi kesempatan
dg ketemu departemen preklinik, terutama kejuaraan non akademik.
Ulwan: di bagian kejuaraan akademik lebih baik berbanding lurus dg IPK juga. Dan lebih baik
nanti disosialisasikan IPK minimal untuk mengikuti suatu kejuaraan.
Adit: setuju IPK minimal kejuaraan akademik 2,75.