Anda di halaman 1dari 41

TATA TERTIB

IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA


UNIVERSITAS MAJALENGKA
PERIODE 2017/2018

BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
NAMA
Persidangan ini bernama Musyawarah Besar Mahasiswa Universitas Majalengka atau disingkat
MUBESMA UNMA.
PASAL 2
KEDUDUKAN
MUBESMA UNMA berkedudukan di tingkat Universitas Majalengka yang merupakan musyawarah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi kemahasiswaan.
PASAL 3
WEWENANG
Wewenang Musyawarah besar Mahasiswa:
(1) Melakukan perubahan dan menetapkan AD-ART UNMA.
(2) Melakukan perubahan dan menetapkan GBPK dan MKO.
(3) Pandangan Umum laporan pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa selama satu
tahun periode kepengurusan.
PASAL 4
TEMA
“Membangun Semangat Gotong Royong Demi Terwujudnya Tridharma Perguruan Tinggi”

BAB II
PESERTA DAN PENINJAU
PASAL 5
PESERTA
(1) Seluruh anggota dan pengurus MPM Universitas Majalengka.
(2) Seluruh anggota dan pengurus BEM Universitas Majalengka.
(3) Seluruh anggota dan pengurus BPM Universitas Majalengka.
(4) Seluruh anggota dan pengurus SEMAF Universitas Majalengka.
(5) Seluruh anggota dan pengurus UKM Universitas Majalengka.
(6) Seluruh anggota dan pengurus HMJ Universitas Majalengka.
(7) Perwakilan masing – masing kelas 2 orang se-Universitas Majalengka.
PASAL 6
PENINJAU
(1) Unsur rektorat dan fakultas di lingkungan Universitas Majalengka yang mendapat surat tugas
dari Rektor untuk menjadi peninjau di MUBESMA.
PASAL 7
KEWAJIBAN
(1) Peserta harus hadir di tempat pelaksanaan MUBESMA UNMA tepat pada waktunya.
(2) Peserta diwajibkan hadir tepat waktu dan sekurang – kurangnya 10 menit sebelum acara
dimulai.
(3) Peserta yang akan izin keluar harus meminta izin kepada panitia MUBESMA.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


(4) Peserta diwajibkan untuk tertib, jika tidak tertib haknya dapat dicabut oleh pimpinan sidang.
(5) Peserta dan peninjau diwajibkan menghormati sidang yang sedang berlangsung.

BAB III
WAKTU DAN TEMPAT
PASAL 8
WAKTU
MUBESMA UNMA dilaksanakan pada Hari Sabtu/Tanggal 30 September 2017/Pukul 08.00 WIB
s.d selesai.
PASAL 9
TEMPAT
MUBESMA UNMA Bertempat di Gedung Auditorium Universitas Majalengka Jalan K.H Abdul
Halim No. 103 Majalengka.

BAB IV
HAK PESERTA DAN PENINJAU
PASAL 10
HAK PESERTA
Peserta memiliki hak bicara, yaitu mengajukan usul, saran, pendapat, serta pandangan lisan maupun
tulisan dan miliki hak memilih dan dipilih ketika voting.
PASAL 11
HAK PENINJAU
Peninjau memiliki hak bicara, mengajukan usul, saran dan pendapat serta pandangan baik secara
lisan maupun tulisan jika diminta oleh forum dan tidak memiliki hak pilih.

BAB V
MEKANISME PERSIDANGAN
PASAL 12
KELENGKAPAN PERSIDANGAN
Kelengkapan MUBESMA UNMA terdiri dari presidium sidang dan perserta sidang.
PASAL 13
JENIS PERSIDANGAN
Persidangan dalam MUBESMA UNMA yaitu Sidang Pleno.
PASAL 14
BENTUK PERSIDANGAN
Sidang Pleno diikuti seluruh peserta MUBESMA UNMA untuk memusyawarahkan secara
keseluruhan.
PASAL 15
TEKNIS PERSIDANGAN
Persidangan dilaksanakan sesuai dengan agenda acara, tata tertib MUBESMA UNMA dan sesuai
kesepakatan.
PASAL 16
PIMPINAN SIDANG
MUBESMA UNMA dan Sidang Pleno dipimpin oleh pimpinan sidang, sekertaris,dan anggota.
PASAL 17
HAK DAN KEWAJIBAN PIMPINAN SIDANG
(1) Pimpinan sidang mengatur jalannya persidangan.
(2) Mengumpulkan dan menyimpulkan pendapat serta mengambil keputusan bersama.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


(3) Pimpinan persidangan memiliki Hak menghentikan persidangan bila menyimpang dari
pembahasan persidangan yang sedang berlangsung.
(4) Mencabut hak bicara atau mengeluarkan peserta sidang bila dianggap tidak menghormati
persidangan.
(5) Memeriksa administrasi persidangan.
PASAL 18
PENGESAHAN
Rancangan keputusan MUBESMA UNMA tentang agenda acara, tata tertib, AD/ART, GBPK, dan
MKO disampaikan oleh pimpinan sidang, kepada peserta sidang untuk membahas dan disahkan.
PASAL 19
INTERUPSI
(1) Pimpinan sidang memperkenankan peserta sidang dan peninjau menyampaikan interupsi
dengan jenis interupsi sebagai berikut :
a. Interupsi saran.
b. Interupsi teknis.
c. Interupsi bertanya.
(2) Jenis diatas harus dipergunakan ketika akan berbicara. Pimpinan sidang dapat menolak
interupsi jika melakukan interupsi menyimpang dari peraturan.

BAB VI
QUORUM DAN CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PASAL 20
QUORUM
(1) MUBESMA UNMA dapat dilaksanakan apabila mencapai 50% +1 dari jumlah peserta yang
terdaftar mengisi daftar hadir, apabila kurang maka MUBESMA UNMA dapat dilaksanakan
dengan status darurat.
(2) SIDANG PLENO dapat dikatakan sah apabila dihadiri minimal 50% +1 dari peserta yang
terdaftar mengisi daftar hadir.
(3) Apabila belum tercapai maka sidang akan ditunda selama 5 menit, seandainya tidak tercapai
maka sidang dapat dilanjutkan dengan status sidang pleno darurat.
PASAL 21
CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Keputusan diambil dengan cara musyawarah Mufakat, Lobby dan Voting.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
PASAL 22
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib persidangan ini maka akan ditinjau kembali dikemudian
hari.
PASAL 23
Peraturan dan tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


TATA TERTIB PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA
UNIVERSITAS MAJALENGKA
PERIODE 2017/2018

BAB I
TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN
Pasal 1
1. Pemilihan Mahasiswa IKBM UNMA dilaksanakan di Auditorium Universitas Majalengka.
2. Pemungutan suara dilaksanakan berdasarkan hasil keputusan ormawa.
3. Perhitungan suara dilaksanakan berdasarkan hasil keputusan ormawa.
4. Waktu yang digunakan adalah waktu Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M)
Universitas Majalengka 2017.

BAB II
PERSYARATAN DAN PENCALONAN
Pasal 2
1. Bakal Calon Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Majalengka.
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Setiap Mahasiswa Universitas Majalengka yang masih aktif dan terdaftar berhak
mencalonkan diri setinggi tinginya semester 4.
c. Cakap berbicara, membaca dan menulis dalam Bahasa Indonesia.
d. Sehat jasmani dan rohani.
e. Memiliki visi misi baik secara lisan maupun tulisan.
f. Bersedia bekerja keras dan mengaktualisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
g. Mengundurkan diri dari jabatannya di kepengurusan organisasi intra kampus, partai
politik, PNS, dana atau badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan
negara, yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri dan tidak dapat ditarik
kembali.
2. Bakal Calon Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Majalengka dicalonkan atas
dasar mendapat dukungan dari mahasiswa UNMA minimal sebanyak 50 (lima puluh) orang
serta Ketua Majelis Permusyawaratan Majalengka dicalonkan atas dasar mendapat dukungan
dari mahasiswa fakultasnya minimal 25 (dua puluh lima) orang.
3. Bakal calon Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa serta Ketua Majelis Permusyawaratan
wajib mendapat surat rekomendasi dari Ketua Senat atau BPM fakultas masing-masing.
Pasal 3

Kelengkapan administrasi bakal calon sebagaimana dimaksud ayat (1) dibuktiakan dengan:

1. Kartu Tanda Mahasiswa Universitas Majalengka bakal calon yang bersangkutan.


2. Pas foto dua lembar ukuran 4x6 berwarna.
3. Sertifikat Program Sosialisasi Studi dan Pengenalan Kampus (PROSSPEK)
4. Surat Keterangan Catatan Kepolisian dari POLSEK/POLRES atau Surat Keterangan
kelakuan Baik dari Fakultas.
5. Surat Keterangan berbadan sehat jasmani dibuktikan dengan KIR dokter
6. Surat pernyataan tentang kesediaan untuk bekerja penuh waktu yang ditanda tangani
diatas materai 6.000.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


7. Surat pengunduran diri dari jabatan lainnya di kepengurusan organisasi intra kampus,
pengunduran diri dari kepengurusan Partai Politik, PNS, badan lain yang anggarannya
bersumber dari keuangan negara, yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri dan
tidak dapat ditarik kembali.
8. Keterangan bakal calon diajukan kepada Komisi Pemilihan Umum Raya yang
ditandatangani oleh ketua dan sekretaris.
9. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) pendukung calon sesuai dengan pasal 2 ayat 2.
10. Surat rekomendasi dari Dekan yang ditandatangani secara sah.
11. Surat rekomendasi dari Ketua Senat/BPM fakultas masing-masing yang ditandatangani
secara sah.
12. Setinggi-tingginya semester IV dibuktikan dengan Surat Keterangan Aktif Kuliah yang
ditandatangani oleh Wakil Dekan I dan atau Ketua Prodi dari fakultas atau program studi
masing-masing.
13. Memiliki pengalaman organisasi intra kampus melalui salinan SK Kepengurusan.

BAB III
PERATURAN KAMPANYE

Pasal 4

Media kampanye yang diperbolehkan hanya berbentuk dua dimensi dan tiga dimensi, tetapi
media kampanye tersebut tidak boleh mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Manghasut atau mengadu domba antar kelompok atau perorangan mahasiswa


2. Mengancam, menganjurkan atau melakukan tindak kekerasan kepada mahasiswa
3. Menghina suku, agama, ras, dan golongan
4. Melakukan segala tindakan yang dianggap merugikan kampanye pasangan lain
5. Memanfaatkan fasilitas tempat ibadah di lingkungan Universitas Majalengka
6. Mengganggu ketertiban di lingkungan Universitas Majalengka
7. Merusak sarana dan prasarana kampus
8. Melakukan kecurangan politik seperti money politic
9. Melakukan kampanye di dalam kelas pada saat aktivitas perkuliahan berlangsung

BAB IV
TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 5

Tata cara pemungutan suara:

1. Pelaksanaan pemungutan suara dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah
ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) Universitas Majalengka
Tahun 2017
2. Pemberian hak pilih tidak boleh diwakilkan kepada orang lain.
3. Calon pemilih menyerahkan kartu identitas sebagaimana mahasiswa (KTM yang berfoto
jelas/KRS dan membawa identitas asli yang memiliki foto yang jelas), kemudian akan

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


mendapat surat suara seiring dengan pengambilan kartu identitas oleh panitia, begitu pula
untuk seluruh organisasi kemahasiswaan untuk menyerahkan SK dan membawa kartu
identitas yang memiliki foto yang jelas untuk mendapatkan surat suara.
4. Pemilih masuk bilik suara untuk mencoblos, apabila bilik suara masih penuh maka
mengantre terlebih dahulu di tempat yang disediakan panitia.
5. Pemilih memasukkan sendiri kertas suara yang telah dicoblos pada kontak suara yang
sesuai fungsinya, kotak suara untuk Badan Eksekutif Mahasiswa dan kotak surat suara
untuk Majelis Permusyawaratan Mahasiswa IKBM UNMA.
6. Setelah memasukkan surat suara, pemilih wajib mencelupkan jari kelingking kiri (sampai
batas kuku) pada tinta yang telah disediakan oleh panitia pada pintu keluar Tempat
Pemungutan Suara.
7. Selama acara pemungutan suara berlangsung, pemilih dan atau calon DILARANG:
a. Melakukan kampanye
b. Melakukan perbuataan yang melanggar, kesopanan, kesusilaan, dan membahayakan
pihak-pihak lain.
c. Menggunakan kata-kata yang mengandung fitnah/umpatan terhadap calon lainnya,
panitia dan publik.
d. Melakukan tindakan kekerasaan kepada siapapun dalam bentuk apapun
e. Merusak properti apapun di lingkungan kampus Universitas Majalengka.
f. Mengotori lokasi pemungutan suara.
g. Merokok di area pemungutan suara.
h. Mengganggu kelanacaran kerja KPU-M dalam proses pemungutan suara.
i. Saling berkomunikasi saat melakukan pecoblosan di bilik suara.
8. Pemilih yang akan menggunakan hak suaranya diwajibkan mendatangi TPS yang telah
ditentukan.
9. Dalam pemilihan Umum Mahasiswa Universitas Majalengka Tahun 2017 tidak diadakan
TPS keliling.
10. Pemilih menentukan pilihan dengan cara mencoblos salah satu Calon Ketua dan Wakil
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas
Majalengka pada kertas suara yang sesuai dengan ketentuan panitia.
11. Pihak yang boleh berada di TPS hanya KOMISI Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M)
dan pemilih yang akan mencoblos.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


BAB V
PEMILIH
Pasal 6
1. Pendaftaran pemilih dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M)
Universitas Majalengka Tahun 2017 dengan referensi nama pemilih sesuai daftar
mahasiswa aktif di Universitas Majalengka yang didelegasikan dari satu kelas sebanyak 2
(dua) orang dan seluruh anggota MPM, BEM, UKM, BPM, serta SEMA.
2. Mahasiswa yang akan memberikan hak pilihnya masih terdaftar sebagai mahasiswa aktif
(mengacu pada data yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M),
dibuktikan dengan KTM atau KRS, atau bag seluruh Organisasi Mahasiswa dibuktikan
dengan SK Kepengurusan. Sebagaimana yang dijelaskan pada Bab IV Ketentuan
Pelaksanaan Ayat 3).
3. Pemberian hak pilih tidak boleh diwakilkan.
4. Pemberian yang akan menggunakan hak suaranya diwajibkan mendatangi TPS yang telah
disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) Tahun 2017.
5. Pemilih yang telah memberikan hak suaranya, nama pemilih dicoret dari daftar pemilih
dan diberi tinta pada bagian kelingking kirinya (sampai batas kuku).
6. Masing-masing pemilih diberi satu lembar kertas suara untuk Ketua dan Wakil Ketua
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Majalengka dan satu lembar kertas surat suara
untuk Ketua dan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas
Majalengka.
7. Kertas suara yang akan diserahkan kepada pemilih diperiksa keabsahannya terlebih dahulu
oleh Panitia dan disaksikan oleh pemilih tersebut.
8. Apabila kertas suara tidak memunuhi keabsahan, maka pemilih segera meminta kertas
suara yang baru kepada panitia yang berwenang dan panitia wajib menyimpan surat suara
yang tidak memenuhi keabsahan.
9. Pemilih menentukan pilihanya dengan cara mencoblos salah satu calon pada kertas suara
yang sesuai denga ketentuan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) Universitas
Majalengka.
10. Pemilih memasukkan sendiri kertas suara yang telah dicoblos ke dalam kotak suara
yang telah disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) Universitas
Majalengka.
11. Pada saat pemilihan, pemilih dilarang:
a. Manghasut atau mengadu domba antar kelompok atau perorangan mahasiswa
b. Mengancam, menganjurkan atau melakukan tindak kekerasan kepada mahasiswa

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


c. Menghina suku, agama, ras, dan golongan
d. Melakukan segala tindakan yang dianggap merugikan calon lain
e. Memanfaatkan fasilitas tempat ibadah di lingkungan Universitas Majalengka sebagai
sarana kampanye.
f. Mengganggu ketertiban kampus
g. Merusak sarana dan prasarana kampus
h. Melakukan kecurangan politik seperti money politic
i. Melakukan kampanye pada saat kegiatan belajar mengajar dalam kelas.

BAB VI
SANKSI
Pasal 7
Bentuk sanksi yang diberiian yaitu:
1. Hak pilih tidak boleh di wakilkan oleh orang lain apabila terjadi maka akan
dikurangi 10 suara.
2. Apabila tim sukses dan atau calon melakukan pelanggaran yang tertera di Bab III
Pasal IV akan dikurangi 10 suara.
3. Telat mencabut Alat Peraga Kampanye (famplet/spanduk) akan dikurangi 10
suara
4. Bilamana melanggar peraturan yang sudah ditetapkan oleh KPU dan atau
melakukan berbagai bentuk kecurangan dikenakan pengurangan 10 suara

BAB VI
KETENTUAN LAIN DAN PENUTUP
Pasal 8
1. Hak lain yang belum diatur dalam tata terbit ini akan ditentukan kemudian dan disujui oleh
50%+1 dari jumlah Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) yang hadir dalam
setiap agenda rapat KPU-M, Universitas Majalengka Tahun 2017.
2. Tata tertib ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan tidak dapat diganggu gugat.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


TATA TERTIB PERHITUNGAN SUARA
PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA
UNIVERSITAS MAJALENGKA
PERIODE 2017/2018

Pasal 1
KETENTUAN UMUM
1. Proses penghitungan suara dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M)
Universitas Majalengka Tahun 2017.
2. Proses penghitungan suara terbuka untuk seluruh Mahasiswa Aktif Universitas Majalengka
yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Mahasiswa.

Pasal 2
JADWAL PENGHITUNGAN SUARA
1. Pelaksanaan penghitungan suara dimulai setelah pemungutan suara sampai dengan selesai
bertempat di Gedung Auditorium Universitas Majalengka.
2. Waktu yang digunakan adalah waktu Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M)
Universitas Majalengka.

Pasal 3
TATA CARA PENGHITUNGAN SUARA
1. Penghitungan suara dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M)
Universitas Majalengka dengan pembagian tugas sebagai berikut:
a. Pemmpin penghitungan suara sekaligus pembaca kertas suara.
b. 3 (tiga) orang pencatat suara, yang terdiri dari 1 (satu) orang pencatat suara pada Berita
Acara Penghitungan Suara, 1 (satu) orang pencatat suara pada papan penghitungan suara
dan 1 (satu) orang notulen.
c. Penjaga kertas suara dan kotak suara melakukan tugasnya baik sebelum maupun sesudah
dihitung.
2. Setiap Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM DAN MPM IKBM UNMA berhak mengajukan
saksi yang terdiri dari:
a. 1 (satu) orang tim sukses calon yang bersangkutan.
3. Pada saat penghitungan suara hanya boleh ada 1 (satu) orang saksi dari masing-masing calon.

Pasal 4
SURAT SUARA
1. Surat dianggap sah apabila:
a. Pemilih mencoblos salah satu calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa pada kertas suara.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


b. Coblosan masih berada dalam salah satu kotak yang berisi foto, nama, dan nomor
urut pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dan
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Majalengka.
c. Surat suara tidak mengalami kecacatan seperti: terbakar sebagian, dan sobek pada
bagian kotak yang berisi foto, nama, dan nomor urut pasangan calon dalam kertas
suara.
2. Surat suara dianggap tidak sah apabila:
a. Pemilih mencoblos diluar gambar yang disediakan ( diluar kotak yang berisi
nama, foto dan nomor urut pasangan calon).
b. Pemilih mencoblos lebih dari satu calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa pada kertas suara.
c. Surat suara mengalami kecacatan seperti: terbakar sebagian, dan sobek pada
bagian kotak yang berisi foto, nama, dan nomor urut pasangan calon dalam kertas
suara.
d. Surat suara sama sekali tidak dicoblos.

Pasal 5

PERATURAN PENGHITUNGAN SUARA

1. Selama proses penghitungan suara berlangsung, peserta DILARANG:


a. Menggunakan kata-kata yang mengandung fitnah, dan atau umpatan terhadap
calon lainnya, panitia dan publik, serta menyinggung suku, agama, ras dan
anatar golongan serta membawa bahkan mengatasnamakan dan menyinggung
suatu lembaga Universitas Majalengka sehingga dapat memancing konflik.
b. Melakukan perbuatan yang melanggar kesopanan, kesusilaan, dan
membahayakan pihak-pihak lain.
c. Melakukan tindakan kekerasan kepada siapapun dalam bentuk apapun.
d. Merusak properti apapun dilingkungan kampus Universitas Majalengka.
e. Mengotori lokasi pemungutan suara.
f. Meroko di area penghitungan suara.
g. Mengganggu kelancaran kerja panitia dalam proses pemungutan suara.
2. Bagi yang bukan Peserta, lalu melakukan kericuhan, maka panitia berhak
mengeluarkan peserta tersebut.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


Pasal 6

KETENTUAN LAIN DAN PENUTUP

1. Hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian dan
disetujui oleh 50%+1 dari jumlah Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M)
yang hadir dalam setiap agenda Pemilihan Umum Mahasiswa Universitas
Majalengka.
2. Tata tertib ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya tata tertib ini, dan tidak
dapat diganggu gugat.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


ANGGARAN DASAR
IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA
UNIVERSITAS MAJALENGKA
PERIODE 2017/2018

BAB I
BENTUK DAN KEDUDUKAN
PASAL 1
BENTUK
Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka adalah Ikatan Organisasi Kemahasiswaan
Intera Perguruan Tinggi Universitas Majalengka.
PASAL 2
KEDUDUKAN
Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka berkedudukan di kampus Universitas
Majalengka yang beralamat di Jl. K.H. Abdul Halim No. 103 Majalengka.

BAB II
LANDASAN, SIFAT DAN FUNGSI
PASAL 3
LANDASAN
Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka berlandaskan pancasila, UUD tahun 1945
dan Tri Darma perguruan tinggi.
PASAL 4
SIFAT
1. Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka bersifat Independen.
2. Independen yang dimaksud pada point 1 adalah IKBM tidak berafiliasi dengan organisai luar
kampus.

PASAL 5
FUNGSI
Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka berfungsi:
1. Meningkatkan peran aktif mahasiswa dalam upaya mewujudkan kualitas sumber daya
manusia.
2. Sarana aktualisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Memberdayakan pendidikan, hukum, keadilan dan demokrasi.
4. Pembinaan dan pengembangan mahasiswa yang berpotensi dalam upaya perkembangan dan
pembangunan nasional yang berkesinambungan.

BAB III
KEDAULATAN
PASAL 6
Kedaulatan tertinggi Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka berada di tangan
mahasiswa Universitas Majalengka dan dilaksanakan melalui mekanisme Musyawarah Besar
Mahasiswa (MUBESMA).

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


BAB IV
TUJUAN
PASAL 7
Meningkatkan aktivitas dunia kemahasiswaan secara bertanggung jawab, untuk mewujudkan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, dan menumbuhkan persatuan di antara seluruh mahasiswa Universitas
Majalengka.

BAB V
KEANGGOTAAN
PASAL 8
ANGGOTA
Keanggotaan Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka adalah seluruh Mahasiswa
Universitas Majalengka yang masih terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan akademis.
PASAL 9
JENIS ANGGOTA
Keanggotaan Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka terdiri dari :
1. Anggota Muda.
2. Anggota Biasa.
3. Anggota Aktif.

BAB VI
ACUAN PERATURAN IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS
MAJALENGKA
PASAL 10
Tata Urut Acuan Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa :
1. Undang – Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang – Undang Republik Indonesia No 12 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 4 tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155 /U/1998.
6. Statuta Universitas Majalengka.
7. Peraturan Rektor Universitas Majalengka.
8. AD-ART Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka.
9. Peraturan Organisasi Kemahasiswaan Universitas Majalengka.

BAB VII
KEORGANISASIAN
PASAL 11
ORGANISASI
Organisasi Mahasiswa yang berada di Universitas Majalengka terdiri dari :
1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Majalengka (MPM UNMA).
2. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Majalengka (BEM UNMA).
3. Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Majalengka (UKM UNMA).

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


4. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF).
5. Senat Mahasiswa Fakultas (SEMAF).
6. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS).

PASAL 12
ATRIBUT IKBM UNMA
1. Lambang, atribut dan warna bendera di tingkat Universitas disesuaikan dengan Universitas.
2. Lambang, atribut dan warna bendera di tingkat Fakultas disesuaikan dengan Fakultas masing-
masing.
3. Lambang, atribut dan warna bendera di tingkat UKM dan HMPS disesuaikan dengan AD/ART
masing-masing.

BAB VIII
MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA
PASAL 13
PESERTA MUBESMA
1. Musyawarah Besar Mahasiswa terdiri atas anggota-anggota MPM, BEM, UKM, BPM, SEMA
dan HMPS ditambah utusan-utusan kelas 2 orang sesuai dengan peraturan organisasi.
2. Musyawarah Besar Mahasiswa diadakan sekali dalam setahun yang diselenggarakan oleh
kepanitiaan berdasarkan peraturan organisasi.
3. Segala putusan Musyawarah Besar Mahasiswa ditetapkan secara musyawarah mufakat atau
berdasarkan suara terbanyak.
4. Setiap anggota Musyawarah Besar Mahasiswa mempunyai hak yang sama.

PASAL 14
WEWENANG
Wewenang Musyawarah Besar Mahasiswa :
1. Melakukan perubahan dan menetapkan AD-ART IKBM UNMA.
2. Melakukan perubahan dan menetapkan GBPKO dan MKO UNMA.
3. Menerima/menolak laporan Pertanggung jawaban Badan Eksekutif Mahasiswa secara lisan dan
tulisan selama satu tahun Periode Kepengurusan.

BAB IX
KEUANGAN
PASAL 15
Sumber keuangan Organisasi Mahasiswa Universitas Majalengka dapat diperoleh dari:
1. Dana Kemahasiswaan.
2. Prosspek.
3. Wisuda.
4. Sumber yang sah tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan AD/ART.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


BAB X
PEMBUBARAN DAN PEMBEKUAN
PASAL 16
PEMBUBARAN
Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan atas usulan yang berupa keputusan atau Rekomendasi
SK MPM Universitas Majalengka selanjutnya dilakukan Referendum Mahasiswa Universitas
Majalengka dengan Ketentuan Quorum sebagai berikut :
1. Sekurang-kurangnya diikuti oleh (50%+1) dari Mahasiswa yang mengikuti organisasi mahasiswa
dan masih aktif secara akademik di Universitas Majalengka.
2. Keputusan ini dianggap sah apabila disepakati oleh sekurang-kurangnya (50%+1) dari
Mahasiswa yang mengikuti musyawarah besar mahasiswa.
3. Pembubaran BEM dapat dianggap sah apabila mendapat persetujuan (50%+1) dari SEMAF.
4. Pembubaran MPM dapat dianggap sah apabila mendapat persetujuan (50%+1) dari BPMF.

PASAL 17
PEMBEKUAN BEM
1. BEM UNMA dapat dibekukan melalui Musyawarah Besar Mahasiswa Luar Biasa
(MUBESMALUB) MPM UNMA.
2. Pembekuan dilakukan pada saat MUBESMALUB dengan dukungan sekurang-kurangnya
(50%+1) suara yang hadir.

PASAL 18
PEMBEKUAN SEMA
Senat Fakultas dapat di bekukan melalui Musyawarah Mahasiswa Luar Biasa BPM Fakultas.

BAB XI
PEMILU
PASAL 19
Pembentukan KPU dan PANWASLU di atur dalam PO yang di buat oleh BEM dan di sahkan oleh
MPM atas kesepakatan RAPIM atau BPH ormawa UNMA.

BAB XII
PENUTUP
PASAL 20
1. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam AD ini akan diatur dalam ART.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA
UNIVERSITAS MAJALENGKA
PERIODE 2017/2018

BAB I
ANGGOTA
PASAL 1
Yang menjadi anggota Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka adalah mahasiswa
UNMA yang terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan akademis.
PASAL 2
1. Masa keanggotaan berlaku sejak terdaftar menjadi Mahasiswa UNMA.
2. Masa keanggotaan berakhir apabila:
a. Meninggal dunia.
b. Sudah tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa aktif.
3. Keanggotaan Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka adalah :
a. Anggota Muda adalah Anggota Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka
Yang Aktif Mengikuti Kegiatan Akademis.
b. Anggota Biasa adalah Anggota Muda Yang Lulus Salah satu Jenjang Pengkaderan organisasi
Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka.
c. Anggota Aktif adalah Anggota Biasa Yang Pernah atau Sedang Menjadi Pengurus di Salah
Satu Bagian Kelengkapan Organisasi Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas
Majalengka.
4. Mekanisme Pengangkatan Anggota Aktif Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas
Majalengka adalah hal-hal tentang Mekanisme Pengangkatan Anggota Aktif, diatur dalam
Peraturan Organisasi.
PASAL 3

Hak, Kewajiban dan Sanksi

1. Anggota Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka berhak untuk :


a. Mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan secara lisan maupun tulisan
kepada pengurus kelembagaan mahasiswa UNMA, serta mengikuti kegiatan lain yang
bersifat umum.
b. Dikurangi haknya apabila tidak mengikuti kegiatan PROSSPEK yaitu Haknya tidak bisa
dipilih sebagai pengurus organisasi mahasiswa Universitas Majalengka.
c. Hak lainnya ditentukan dalam peraturan organisasi dan peraturan lainnya.
2. Anggota Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka berkewajiban:
a. Menjaga nama baik Almamater Universitas Majalengka dan nama baik IKBM UNMA.
b. Melaksanakan AD/ART , dan peraturan organisasi lainnya.
c. Mengikuti PROSSPEK.
3. Sanksi Anggota : Anggota yang tidak melakukan kewajiban akan diberikan sanksi, sesuai dengan
peraturan tersendiri yang ditetapkan kemudian waktu.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


BAB II
PERATURAN IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS
MAJALENGKA
PASAL 4
1. Undang-undang no 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai dasar
penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan mengatur tentang pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan
sistempendidikan nasional oleh Pemerintah, pemerintahprovinsi, pemerintah
kabupaten/kota,penyelenggara pendidikan yang didirikanmasyarakat, dan satuan pendidikan agar
prosespendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuanpendidikan nasional.
3. Keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia Nomor 155 /u/1998 adalah
Pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi menteri Pendidikan dan
kebudayaan.
4. Statuta Universitas Majalengka merupakan pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan sebagai
acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan menyelenggarakan program kegiatan
fungsional sesuai dengan tujuan Universitas Majalengka, berisi dasar yang dipakai sebagai
rujukan pembuatan peraturan umum, peraturan akademik, dan prosedur operasional yang berlaku
di Universitas Majalengka.
5. Peraturan Rektor Universitas Majalengka adalah Pedoman Pengelolaan Administrasi dan
Kegiatan Kemahasiswaan Universitas Majalengka.
6. AD-ART merupakan peraturan yang dibuat dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar Mahasiswa
(MUBESMA) dan Musyawarah Besar Mahasiswa Luar Biasa (MUBESMALUB)sebagai
landasan atau acuan ORMAWA IKBM-UNMA.
7. Peraturan Organisasi Mahasiswa Universitas Majalengka adalah peraturan yang dibuat oleh
lembaga legislatif dan eksekutif Mahasiswa Universitas Majalengka melalui rapat pimpinan.

BAB III
KEORGANISASIAN
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
PASAL 5
Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa adalah Lembaga Tinggi yang bersifat yudikatif dan legislatif
dalam Struktur organisasi kemahasiswaan Universitas Majalengka.
PASAL 6
Tugas dan Wewenang Majelis Permusyawaratan Mahasiswa
Universitas Majalengka

Tugas dan wewenang Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Majalengka :

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


1. Membahas dan menetapkan amandemen Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Ikatan
Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka.
2. Membahas dan menetapkan Garis-Garis Besar Program kerja Organisasi Ikatan Keluarga Besar
Mahasiswa Universitas Majalengka.
3. Membahas dan menetapkan Mekanisme Kerja Organisasi Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa
Universitas Majalengka.
4. Menetapkan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Majalengka Terpilih.
5. Mengawasi lembaga eksekutif dalam melaksanakan hasil keputusan dan atau ketetapan MPM
IKBM UNMA.
6. Menampung, menyerap, merumuskan segala aspirasi anggota IKBM UNMA dan
menyalurkannya kepada pihak-pihak terkait.
7. Menyebar luaskan keputusan dan peraturan kepada pihak-pihak terkait.
8. Menjalankan setiap keputusan sidang MUBESMA dan MUBESMALUB UNMA.
9. Memberikan usul, saran, atau pendapat kepada BEM IKBM UNMA baik diminta maupun tidak
diminta.
10. Bersama dengan ketua lembaga Ormawa IKBM UNMA membentuk dan merevisi peraturan
organisasi lainnya.
11. Melakukan pembentukan panitia pemilu bersama BEM sesuai dengan peraturan organisasi.
12. Bila dalam pandangan MPM, lembaga eksekutif tidak melaksanakan tugasnya atau menyimpang
dari arah kebijakan IKBM UNMA, MPM berkewajiban untuk mengeluarkan memorandum
pertama dengan batas waktu 2(dua) minggu, setelah keputusan dikeluarkan, lembaga eksekutif
harus memperbaiki kemudian jika lembaga eksekutif masih melakukan kesalahan, MPM
berkewajiban mengeluarkan memorandum ke 2 (dua) dengan batas waktu 1 (satu) minggu,
setelah batas waktu tersebut lembaga eksekutif tidak memperbaikinya maka MPM mengadakan
MUBESMALUB dengan dukungan 50%+1 dari lembaga Ormawa Universitas Majalengka.
13. Menjalin koordinasi dengan lembaga BPMF.
14. Menetapkan hal-hal yang dianggap perlu.

PASAL 7A
Fungsi dan Hak
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa memiliki fungsi legislatif, yudikatif, fungsi anggaran dan
fungsi pengawasan.
a. Fungsi legislatif yaitu sebagai lembaga perancang AD/ART.
b. Fungsi yudikatif yaitu sebagai lembaga yang memiliki kewenangan membentuk panitia
khusus untuk menyelesaikan permasalahan di organisasi kemahasiswaan IKBM UNMA.
c. Fungsi Anggaran yaitu sebagai lembaga yang berhak untuk merencanakan Anggaran Belanja
MPM IKBM UNMA.
d. Fungsi Pengawasan yaitu sebagai lembaga yang melakukan pengawasan terhadap yang
menjalankan AD/ART.
2. Dalam melaksanakan fungsinya, Majelis Permusyawaratan Mahasiwa mempunyai hak interpelasi
dan hak angket:
a. Hak interpelasi yaitu hak untuk meminta keterangan kepada lembaga eksekutif mengenai
kebijakan yang penting dan strategis serta berdampak kepada mahasiswa.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


b. Hak angket yaitu hak untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu
lembaga eksekutif yang diduga bertentangan dengan AD/ART.

PASAL 7B
KEWAJIBAN
Kewajiban Majelis Permusyawaratan Mahasiswa IKBM Universitas Majalengka :
1. Menerima laporan pengawasan dari lembaga legislatif.
2. Meminta pertanggungjawaban ketua lembaga eksekutif.
3. Membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan untuk dapat mencapai tujuan Organisasi.
4. Menetapkan tata tertib Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Majalengka.
5. Menjunjung tinggi peraturan - peraturan IKBM UNMA.
6. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan MPM kepada setiap
ORMAWA UNMA.
7. Melaporkan hasil pengawasan kepada Rektor Universitas Majalengka.
PASAL 8
Alat Kelengkapan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Majalengka

Alat kelengkapan MPM IKBM UNMA terdiri dari :


1. Pimpinan.
2. Komisi-komisi.
3. Kepanitiaan tertentu.
Pasal 9
Pimpinan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Majalengka
1. Pimpinan MPM IKBM UNMA sebagai satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif.
2. Masa jabatan pimpinan MPM sama dengan masa keanggotaan MPM.
3. Pimpinan MPM terdiri atas seorang ketua umumdan ketua komisi-komisi
4. Pimpinan MPM mempunyai tugas :
i. Memimpin Sidang MPM sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib serta menyimpulkan
persoalan yang dibicarakan dalam Sidang.
ii. Melaksanakan keputusan Sidang MPM sepanjang menjadi kewajibannya.
iii. Mengadakan konsultasi dengan pimpinan komisi apabila dipandang perlu.
5. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), pimpinan MPM dapat
menunjuk wakil dan sekretaris dari kelengkapan organisasi MPM IKBM UNMA.
6. Apabila pimpinan MPM berhalangan maka dapat diwakilkan oleh wakil ketua MPM atau
sekertaris MPM.
PASAL 10
KEPENGURUSAN
Kepengurusan MPM merupakan keterwakilan dari setiap fakultas yang ada di Universitas
Majalengka.
PASAL 11
KEANGGOTAN
1. Anggota MPM IKBM UNMA diangkat dan diberhentikan oleh ketua MPM sesuai dengan
Peraturan organisasi.
2. Anggota/komisi MPM bertanggung jawab kepada ketua MPM IKBM UNMA.
3. Dalam menjalankan tugasnya ketua MPM IKBM UNMA dibantu oleh 1 (satu) orang wakil dan
Badan Pengurus Harian serta anggota komisi-komisi sesuai dengan kebutuhan.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


4. Hal-hal mengenai persyaratan untuk menjadi anggota MPM diatur dalam peraturan organisasi.

Pasal 12
PERSIDANGAN
1. Macam-macam persidangan MPM IKBM UNMA terdiri dari Musyawarah Besar
Mahasiswa dan Musyawarah Besar Mahasiswa Luar Biasa
2. Musyawarah Besar Mahasiswa dan Musyawarah Besar Mahasiswa Luar Biasa
mempunyai kedudukan yang sama.
3. Persidangan yang lain diatur dalam Tata Tertibpersidangan MPM IKBM UNMA.
Pasal 13
MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA
1. Musyawarah Besar Mahasiswa merupakan forum tertinggi dalam MPM IKBM UNMA.
2. Musyawarah Besar Mahasiswa dilaksanakan dalam satu periode kepengurusan MPM IKBM
UNMA.
3. Musyawarah Besar Mahasiswa dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 50%+1anggota
MPM IKBM UNMA.
Pasal 14
MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA LUAR BIASA
1. Kedudukan musyawarah besar mahasiswa luar biasa adalah sebagaimana dimaksud dalam pasal
12 ayat (2).
2. Hal-hal yang berlaku pada Musyawarah Besar Mahasiswaberlaku juga pada MusyawarahBesar
Mahasiswa Luar Biasa kecuali GBPKO dan MKO IKBM UNMA.
3. Musyawarah Besar Mahasiswa Luar Biasa dapat dilaksanakan apabila :
i. Lembaga Eksekutif tingkat universitas terbukti melanggar AD/ART dan atau GBPKO dan
MKO IKBM UNMA.
ii. Diusulkan oleh sekurang-kurangnya (50%+1) Ormawa Universitas Majalengka.
iii. Ada perubahan AD/ART dan atau GBPK yang disetujui (50%+1) Ormawa Universitas
Majalengka.

BAB IV
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
PASAL 15
Kedudukan dan Keorganisasian
1. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Majalengka sebagai lembaga eksekutif tingkat
Universitas berkedudukan sejajar dengan lembaga legislatif Universitas Majalengka.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa adalah lembaga Eksekutif tertinggi dalam struktur lembaga
kemahasiswaan Universitas Majalengka.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa dipimpin oleh seorang ketua Badan Eksekutif Mahasiswa.
4. Dalam menjalankan tugasnya BEM bertanggung jawab kepada MPM yang disampaikan oleh
ketua BEM IKBM UNMA.

PASAL 16
Wewenang
1. Badan Eksekutif Mahasiswa berwenang membentuk peraturan organisasi dengan persetujuan
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


2. Badan Eksekutif Mahasiswa menetapkan peraturan organisasi untuk menjalankan anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga slelambat – lambatnya satu minggu setelah di lantik nya Badan
Eksekutif Mahasiswa dalam waktu satu bulan

PASAL 17
Ketua dan Wakil
1. Ketua BEM beserta wakilnya ialah mahasiswa Universitas Majalengka yang masih aktif dan
terdaftar.
2. Ketua BEM beserta wakilnya dipilih secara langsung oleh mahasiswa melalui pemilihan umum.
3. Syarat-syarat untuk menjadi Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi (PO).

PASAL 18
KEPENGURUSAN
Kepengurusan BEM merupakan terdiri dari setiap SEMA Fakultas, HMPS dan UKM yang ada di
Universitas Majalengka.
PASAL 19
TUGAS
Tugas Badan Eksekutif Mahasiswa IKBM UNMA :
1. Membuat keputusan-keputusan yang dianggap perlu dalam melaksanakan GBPKO IKBM
UNMA.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa mewakili Mahasiswa Universitas Majalengka baik kedalam maupun
keluar Universitas.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa mebantu pembentukan panitia penyelenggara pemilu bersama MPM
sesuai dengan peraturan organisasi.
4. Badan Eksekutif Mahasiswa Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka memiliki
sifat otonomi khusus dan garis kordinasi dengan Senat Mahasiswa Fakultas

PASAL 20
HAK DAN KEWAJIBAN
Hak dan kewajiban Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Majalengka :
1. Menjunjung AD/ART IKBM UNMA dan segala ketetapan MPM IKBM UNMA.
2. Mengkoordinasikan setiap kebijakan kepada MPM.
3. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan Universitas Majalengka kepada Mahasiswa Universitas
Majalengka.
4. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada MPM IKBM UNMA.
5. Membentuk suatu badan atau departemen dalam kabinet untuk menjalankan roda organisasinya.
6. Mengajukan rancangan Peraturan Organisasi kepada MPM IKBM UNMA.
7. Membuat surat keputusan IKBM UNMA.

PASAL 21
ALAT DAN KELENGKAPAN
1. Dalam menjalankan tugasnya ketua BEM IKBM UNMA dibantu oleh 1 (satu) orang wakil dan
anggota kepengurusan sesuai dengan kebutuhan.
2. Anggota kepengurusan BEM IKBM UNMA diangkat dan diberhentikan oleh ketua BEM sesuai
dengan Peraturan Organisasi.
3. Anggota kepengurusan bertanggungjawab kepada ketua BEM IKBM UNMA.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


4. Masa jabatan BEM IKBM UNMA adalah 1 (satu) tahun periode kepengurusan terhitung sejak
tanggal 1 September sampai 31 Agustus.
5. Ketua BEM IKBM UNMA tidak diperkenankan merangkap jabatan ketua umum pada organisasi
diluar maupun didalam IKBM UNMA.

BAB V
RAPAT-RAPAT
PASAL 22
Persidangan Rapat
1. Satu tahun kepengurusan MPM IKBM UNMA merupakan tahun Sidang.
2. Tahun sidang kegiatannya berisi rapat-rapat yang terdiri dari :
i. Rapat Pleno.
ii. Rapat Pimpinan.
iii. Rapat Komisi.
iv. Rapat Dengar.
v. Rapat Koordinasi
3. Rapat Pleno
i. Rapat Pleno merupakan rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota MPM IKBM UNMA untuk
membahas seluruh kebijakan yang akan dikeluarkan oleh MPM
ii. Rapat Pleno dapat dilakukan atas usulan ketua MPM atau anggota MPM
iii. Putusan Rapat Pleno yang berkaitan dengan setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
MPM dianggap sah jika dihadiri oleh 50% + 1 dari seluruh anggota MPM dan disepakati
peserta rapat menyetujui.
4. Rapat Pimpinan
Adalah rapat yang dihadiri oleh ketua MPM dan para ketua komisi untuk mengagendakan dan
merumuskan agenda persidangan dan kebijakan MPM.
5. Rapat Komisi
i. Adalah rapat yang dilaksanakan oleh komisi untuk membahas agenda komisi.
ii. Rapat komisi dipimpin oleh ketua komisi.
iii. Jika ketua komisi berhalangan hadir maka dapat diwakilkan kepada anggota komisi
6. Rapat Dengar
Adalah rapat yang dilakukan untuk membahas suatu program kerja kebijakan dengan Lembaga
Eksekutif.
8. Rapat Koordinasi
i. Rapat Koordinasi adalah rapat yang dihadiri oleh MPM dan BEM untuk mengesahkan
program kerja atau menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di lingkup ORMAWA
Universitas Majalengka.

BAB VI
LAMBANG DAN ATRIBUT
PASAL 23
Lambang dan atribut yang digunakan IKBM UNMA sebagai berikut :
1. Bendera
2. Logo
3. Stempel

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


4. Dan atribut lain yang diperlukan

BAB VII
OTONOMI ORMAWA IKBM UNMA
PASAL 24
1. Segala urusan rumah tangga dan kelengkapan organisasi selain MPM dan BEM IKBM UNMA
diatur oleh lembaga masing-masing yang disesuaikan dengan AD/ART, GBPKO dan MKO
IKBM UNMA.
2. Kelengkapan alat organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) ini adalah UKM dan
lembaga kesatuan lainnya di lingkungan IKBM UNMA.

BAB VIII
MEKANISME HUBUNGAN
PASAL 25
1. MPM IKBM UNMA mengawasi serta memiliki garis koordinasi dengan BEM IKBM UNMA.
2. BEM IKBM UNMA menaungi serta memiliki garis koordinasi dengan IKBM dan lembaga
kesatuan lainnya yang berada di lingkungan IKBM UNMA.
3. Dalam pelaksanaan kegiatan terpusat yang dilaksanakan oleh BEM IKBM UNMA maka UKM
dan lembaga kesatuan lainnya, yang berada di lingkungan IKBM UNMA mendukung kegiatan
tersebut.

BAB IX
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
PASAL 26
1. Unit kegiatan mahasiswa merupakan kelompok minat bakat di organisasi kemahasiswaan
Universitas Majalengka.
2. Unit kegiatan mahasiswa bersifat semi otonom, dan bertanggung jawab terhadap rektor
Universitas Majalengka.
3. Unit kegiatan mahasiswa menginduk pada jenis dari masing-masing Unit kegiatan mahasiswa.

PASAL 27
1. Unit kegiatan mahasiswa dapat disahkan atau dibekukan oleh rektor UNMA melalui surat
keputusan rektor.
2. Syarat dan ketentuan mengenai pendirian dan pembekuan UKM diatur lebih lanjut dalam
peraturan organisasi.

PASAL 28
1. Unit kegiatan mahasiswa berkewajiban berkoordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Majalengka.
2. Unit kegiatan mahasiswa memiliki anggaran keuangan yang diatur oleh Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Majalengka.

PASAL 29

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


Unit Kegiatan Mahasiswa, wilayah kewenangannya dari kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa,
berhak mengatur bentuk dan susunan organisasinya beserta anggaran dasar dan anggaran rumah
tangganya sendiri, dengan tetap mengacu kepada Anggaran Dasar-Anggaran Rumah Tangga Ikatan
Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka.

BAB X
BADAN-BADAN KHUSUS
PASAL 30
1. Badan otonom adalah wadah kegiatan dan kreasi mahasiswa Universitas Majalengka dalam satu
bidang peminatan yang memiliki status otonom dan berkoordinasi langsung dengan lembaga
tertinggi, yang selanjutnya disebut B.O.
2. Badan semi otonom adalah wadah kegiatan dan kreasi mahasiswa Universitas Majalengka dalam
satu bidang keilmuan, peminatan dan kegiatan keagamaan yang memiliki status semi otonom dan
berkoordinasi dengan lembaga eksekutif tertinggi Universitas Majalengka dan bertanggung
jawab kepada lembaga tertinggi, yang selanjutnya disebut B.S.O.
3. Unit Kegiatan Mahasiswa adalah wadah kegiatan dan kreasi mahasiswa dalam satu bidang
peminatan di tingkat Universitas yang berada di dalam lembaga Universitas Majalengka, yang
selanjutnya disebut UKM.

BAB XI
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS
PASAL 31
1. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas adalah lembaga tinggi dalam struktur kemahasiswaan
Fakultas yang memiliki fungsi legislatif.
2. Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas dipilih melalui MUSWA.
3. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas mempunyai garis koordinasi dengan Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Majalengka.
4. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas bertugas mengawasi Senat Mahasiswa Fakultas dan
bertanggung jawab pada Dekan.
5. Ketua Badan Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas dibantu oleh Wakil Ketua, Badan
Pengurus Harian (BPH) dan komisi-komisi.
6. Masa kerja kepengurusan BPMF adalah satu tahun periode dimulai sejak dikeluarkannya
surat keputusan dan ketuanya tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan berikutnya.

PASAL 32
Badan Permusyawaratan Mahasiwa Fakultas, wilayah kewenangannya adalah mahasiswa fakultas
dan jurusannya masing-masing, berhak mengatur bentuk dan susunan organisasinya beserta anggaran
dasar dan anggaran rumah tangganya sendiri, dengan tetap mengacu kepada Anggaran Dasar-
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka.
PASAL 33
Kepengurusan BPMF ditentukan dan dipilih oleh ketua BPMF sesuai dengan Peraturan Organisasi.

BAB XII
SENAT MAHASISWA FAKULTAS
PASAL 34

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


1. SEMAF adalah lembaga eksekutif tinggi dalam struktur lembaga kemahasiswaan tingkat
Fakultas.
2. SEMAF dipimpin oleh seorang Ketua Senat Mahasiswa.
3. Dalam melakukan kewajibannya Senat Mahasiswa dibantu oleh Wakil Senat Mahasiswa.
4. SEMAF mempunyai garis koordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas.
5. SEMAF bertugas melaksanakan dan menjalankan Organisasi Mahasiswa Fakultas sesuai
AD/ART dan bertanggung jawab pada Badan Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas.
6. Susunan Senat Mahasiswa Fakultas diatur dengan peraturan organisasi.
7. Masa kerja kepengurusan Senat Mahasiswa Fakultas adalah satu tahun periode terhitung sejak
dikeluarkannya surat keputusan dan ketuanya tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan
berikutnya.

PASAL 35
Senat Mahasiswa Fakultas, wilayah kewenangannya adalah mahasiswa fakultas dan jurusannya
masing-masing, berhak mengatur bentuk dan susunan organisasinya beserta anggaran dasar dan
anggaran rumah tangganya sendiri, dengan tetap mengacu kepada Anggaran Dasar-Anggaran Rumah
Tangga Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka.

BAB XIII
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PASAL 36
1. Himpunan Mahasiswa Program Studi adalah organisasi kemahasiswaan tingkat jurusan.
2. Himpunan Mahasiswa Program Studi dipimpin oleh seorang Ketua.
3. Himpunan Mahasiswa Program Studi mempunyai garis koordinasi dengan SEMA Fakultas.
4. Himpunan Mahasiswa Program Studi memiliki anggaran keuangan yang diatur oleh SEMA
Fakultas.
5. Masa kerja kepengurusan Himpunan Mahasiswa Program Studi adalah satu tahun periode
terhitung sejak dikeluarkannya surat keputusan dan ketuanya dapat dipilih kembali untuk satu
tahun periode kepengurusan berikutnya.

BAB XIV
HUBUNGAN DENGAN UNIVERSITAS
PASAL 37
Hubungan dengan Universitas Majalengka didasari pada Hubungan Kesetaraan dan Kemitraan guna
mencapai tujuan masing-masing dalam kerangka Universitas Majalengka.

BAB XV
KEUANGAN
PASAL 38
Sumber keuangan dapat diperoleh dari :
1. Registrasi Mahasiswa Universitas Majalengka sebesar Rp. 25.000,00per Mahasiswa.
2. Herregistrasi Mahasiswa Universitas Majalengka sebesar Rp. 25.000,00 per Mahasiswa.
3. Dana Program Sosialisasi Studi, dan Pengenalan Kampus (PROSSPEK), dan Wisuda masing-
masing 2,5%.
4. Usaha-usaha lain yang tidak mengikat.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


PASAL 39
Alokasi keuangan dibagi sebagai berikut :
Dana Registrasi/Heregistrasi kemahasiswaan, dialokasikan kepada organisasi kemahasiswaan intra
kampus adalah sebagai berikut :
1. Sebanyak 30% untuk Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Majalengka.
2. Sebanyak 10% untuk Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Majalengka.
3. Sebanyak 50% untuk Senat Mahasiswa Fakultas.
4. Sebanyak 10% untuk Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas.

BAB XVI
PERATURAN ORGANISASI
PASAL 40
Peraturan organisasi Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka, dibuat oleh BEM
dalam RAPIM dan di bantu oleh SEMA dan BPM Fakultas disetujui oleh MPM dan disahkan oleh
Badan Eksekutif Mahasiswa, berlaku atas organisasi kemahasiswaan Universitas.

BAB XVII
PEMILIHAN UMUM
PASAL 41
Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan proses demokratisasi kampus oleh mahasiswa
Universitas Majalengka, yang ketentuannya diatur lebih lanjut oleh peraturan organisasi.
PASAL 42
1. Pemilihan Umum diselenggarakan dengan mengadakan pemberian dan pemungutan suara secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
2. Pemilihan Umum dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali, oleh sebuah Komisi Pemilihan
Umum (KPU) yang diatur oleh peraturan organisasi.

PASAL 43
Mengenai tata cara dan penyelenggaraan pemilihan Umumdiatur lebih lanjut oleh peraturan
organisasi.

BAB XVIII
KETENTUAN TAMBAHAN
PASAL 44
Anggaran Rumah Tangga dapat disempurnakan sesuai dengan kebutuhan melalui Musyawarah Besar
Mahasiswa atau Musyawarah Besar Mahasiswa Luar Biasa Universitas Majalengka.

BAB XIX
PERUBAHAN DAN PERALIHAN
PASAL 45
Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan pada saat Musyawarh Besar Mahasiswa atau
Musyawarah Besar Mahasiswa Luar Biasadengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari suara yang
hadir.
PASAL 46
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur dalam Peraturan
Organisasi.

BAB XX

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


PENUTUP
PASAL 47
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas
Majalengka disahkan sejak tanggal ditetapkan.

RANCANGAN GARIS BESAR PROGRAM KERJA


IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA
UNIVERSITAS MAJALENGKA
PERIODE 2017/2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGANTAR
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, ikatan keluarga besar mahasiswa universitas
majalengka dalam mengisi ruang-ruang aktualisasi yang terkandung dalam nilai-nilai tri dharma
perguruan tinggi.
Mahasiswa adalah kelompok sosial masyarakat yang tergolong sebagai kelompok sosial,
yang selalu identik sebagai kelompok menengah. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan
sebagai perwakilan kelas menengah, mahasiswa harus bisa mengakomodir dan memperjuangkan apa
yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat. Potret ideal mahasiwa inilah yang mesti terus di
perjuangkan sebagai wujud pengabdian mahasiswa yang merupakan bagian dari tri darma perguruan
tinggi. Oleh sebab itu, sebagai bagian dari civitas akademika, mahasiswa harus memiliki ciri
tersendiri dalam melakukan gerakannya, dengan lebih mengedepankan intelektualitas dan harus
mampu mewujudkan menjadi idealisme dalam menyongsong perubahan (progresif).
Untuk dapat mewujudkan ide-ide besar akan perubahan bangsa diperlukan analisis sosial,
politik, hukum, ekonomi, dan budaya yang tepat. Sebagai syarat melakukan gerakan adalah adanya
kesamaan ide yang terkumpul dalam sebuah organisasi.Keterlibatan tiap individu mahasiswa dalam
usaha membangun organisasi yang merupakan kegiatan politik mahasiswa untuk mengupayakan
suatu kondisi berkehidupan yang demokratis.
Melakukan upaya-upaya mendasar dengan lebih banyak kegiatan-kegiatan yang berorientasi
pada pengembangan intelektualitas, karena mahasiswa sebagai kelompok intelektual tidak mesti
hanya mampu menampakkan kecerdasan dalam kelas atau lingkungan kampus. Tapi mahasiswa
dengan kemampuan intelektualnya harus mampu menjadi agen social of change (pelopor perubahan
sosial) dan agen social of solution (pelopor solusi sosial) bagi masyarakat juga.

B. PENGERTIAN
Garis-garis Besar Program Kerja adalah haluan ikatan keluarga besar mahasiswa universitas
majalengka tentang pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa dalam garis-garis besar
sebagai pernyataan kehendak mahasiswa yang ditetapkan oleh Musyawarah Besar Mahasiswa setiap
satu tahun Periode.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Garis-garis Besar Program Kerja adalah haluan ikatan keluarga besar mahasiswa universitas
majalengka ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah bagi perjuangan mahasiswa
universitas majalengka dalam mengisi ruang-ruang aktualisasi yang terkandung dalam nilai-nilai tri
dharma perguruan tinggi dengan tujuan mewujudkan kondisi yang diinginkan, baik dalam jangka
sedang maupun dalam jangka panjang, sehingga secara bertahap fungsi ikatan keluarga besar

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


mahasiswa universitas majalengka seperti yang termaktub dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga ikatan keluarga besar mahasiswa universitas majalengka dapat terealisasikan, yaitu
Meningkatkan peran aktif mahasiswa dalam upaya mewujudkan kualitas sumber daya manusia;
Sarana aktualisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi; Memberdayakan pendidikan, hukum, keadilan dan
demokrasi; Pembinaan dan pengembangan mahasiswa yang berpotensi dalam upaya perkembangan
dan pembangunan nasional yang berkesinambungan.

D. LANDASAN
Garis-garis Besar Program Kerja disusun dengan PP. No. 60 tahun 1999 tentang Perguruan
Tinggi; Kep.Mendikbud RI No. 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Mahasiswa; dan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berlandaskan dan berasaskan pancasila.

E. RUANG LINGKUP
Untuk memberikan gambaran mengenai wujud masa depan yang diinginkan dan
diperjuangkan serta bagaimana mencapainya, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka
sedang, Garis-garis Besar Program Kerja yang materinya meliputi pembangunan tentang
pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa, pembangunan jangka panjang, dan
pelaksanaan disusun dalam sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBANGUNAN GERAKAN INTELEKTUALITAS SOSIAL MAHASISWA
BAB III PROGRAM PEMBANGUNAN
BAB IV PELAKSANAAN
BAB IV PENUTUP
BAB II
PEMBANGUNAN GERAKAN INTELEKTUALITAS SOSIAL MAHASISWA
A. MAKNA DAN HAKIKAT
Pembangunan Gerakan Intelektualitas Sosial Mahasiswa
Pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa merupakan rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan mahasiswa sebagai bagian
dari masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan fungsi ikatan keluarga
besar mahasiswa universitas majalengka seperti yang termaktub dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga ikatan keluarga besar mahasiswa universitas majalengka, yaitu Meningkatkan peran
aktif mahasiswa dalam upaya mewujudkan kualitas sumber daya manusia; Sarana aktualisasi Tri
Dharma Perguruan Tinggi; Memberdayakan pendidikan, hukum, keadilan dan demokrasi;
Pembinaan dan pengembangan mahasiswa yang berpotensi dalam upaya perkembangan dan
pembangunan nasional yang berkesinambungan.
Keseluruhan semangat, arah, dan gerak pembangunan dilaksanakan sebagai bentuk perwujudan
aktualisasi tri dharma perguruan tinggi secara serasi dan sebagai kesatuan yang utuh, yang meliputi:
1. Pengamalan nilai Pendidikan dan Pengajaran, yang antara lain mencakup peningkatan
kemampuan intelektual mahasiswa yang berkesadaran ilmiah, disesuaikan dengan bidang
keilmuannya masing-masing.
2. Pengamalan nilai Penelitian dan Pengembangan, yang antara lain mencakup upaya penguatan
nilai-nilai tradisi keilmiahan melalui budaya penalaran keilmuan yang menjunjung tinggi nilai
profesionalitas secara dinamis dan bertanggung jawab.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


3. Pengamalan nilai Pengabdian Pada Masyarakat, yang antara lain mencakup pengembangan
ruang akselerasi terhadap ruang-ruang publik dalam mengedepankan pengetahuan dan keilmuan
yang dimiliki untuk dapat diaktualisasikan menjadi sebuah bentuk kontribusi kekaryaan yang
nyata bagi masyarakat.
Berdasarkan pokok pikiran di atas, maka hakikat pembangunan gerakan intelektualitas sosial
mahasiswa adalah pembangunan karakter intelektualitas mahasiswa yang berkesadaran pada nilai-
nilai tradisi ilmiah secara profesionalitas, dinamis dan bertanggung jawab sebagai upaya
mewujudkan pengetahuan kontribusi keilmuan yang nyata bagi masyarakat dalam konteks
berkehidupan berbangsa dan bernegara. Pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa
dilaksanakan merata di setiap mahasiswa yang merupakan bagian dari ikatan keluarga besar
mahasiswa universitas majalengka dan tidak hanya untuk suatu golongan atau sebagian dari
mahasiswa, tetapi untuk seluruh mahasiswa, serta harus benar-benar dapat dirasakan seluruh
mahasiswa sebagai perbaikan tingkat kemampuan keilmuan yang menunjang untuk melakukan
aktualisasi terhadap nilai tri dharma perguruan tinggi.
Pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa dilaksanakan secara berencana,
menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap, dan berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan
gerakan intelektualitas sosial mahasiswa dalam rangka mewujudkan budaya dan tradisi keilmiahan
kompeten dan kredibilitas
Pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa adalah pembangunan dari, oleh, dan
untuk mahasiswa bagi masyarakat, dilaksanakan di semua aspek kehidupan berbangsa yang meliputi
aspek politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya, yang diselenggarakan dengan membangun
bidang-bidang pembangunan diselaraskan dengan sasaran jangka panjang yang ingin diwujudkan.
Pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa merupakan pencerminan kehendak untuk
terus-menerus meningkatkan kemampuan dan kesadaran ilmiah mahasiswa universitas majalengka
secara adil dan merata,dan turut serta berpartisipasi melalui pengetahuan nilai tri dharma perguruan
tinggi mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan
demokratis berdasarkan Pancasila. Pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa
menghendaki keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antara sesama manusia, dan
antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya.
Pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa dilaksanakan bersama oleh mahasiswa
dan organisasi kemahasiswaan ikatan keluarga besar mahasiswa universitas majalengka. Mahasiswa
adalah pelaku utama pembangunan dan organisasi kemahasiswaan berkewajiban untuk
mengakomodir, memobilisasi, serta menciptakan suasana yang ideal dan menunjang. Kegiatan
mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan saling menunjang, saling mengisi, dan saling melengkapi
dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan gerakan intelektualitas sosial
mahasiswa.
Pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa diselenggarakan secara bertahap dengan
mendayagunakan seluruh sumber daya mahasiswa untuk mewujudkan tujuan pembangunan gerakan
intelektualitas sosial mahasiswa.

B. TUJUAN PEMBANGUNAN GERAKAN INTELEKTUALITAS SOSIAL


MAHASISWA.
Pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa bertujuan untuk mewujudkan
Pengembangan kemahasiswaan yang berorientasikan agar mahasiswa mampu meningkatkan daya
penalaran; menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; berjiwa penuh pengabdian,

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


kemandirian; serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan universitas,
bangsa, dan negara, didasarkan atas tata kehidupan masyarakat ilmiah.
Suatu masyarakat kampus yang mahsiswa-mahasiswanya mampu meningkatkan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan serta cinta tanah air.
C. ASAS PEMBANGUNAN GERAKAN INTELEKTUALITAS SOSIAL MAHASISWA.
Asas pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa adalah prinsip pokok yang harus
diterapkan dan dipegang teguh dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan gerakan
intelektualitas sosial mahasiswa. Asas-asas tersebut adalah:
1. Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa: bahwa segala usaha dan
kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakan, dan dikendalikan oleh keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual,
moral, dan etik dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
2. Asas Manfaat: bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan gerakan intelektualitas sosial
mahasiswa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, dan pengembangan
pribadi warga mahasiswa Universitas Majalengka serta mengutamakan kelestarian nilai-nilai
luhur budaya bangsa dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam rangka pembangunan yang
berkesinambungan dan berkelanjutan.
3. Asas Demokrasi Pancasila: bahwa upaya mencapai tujuan pembangunan gerakan intelektualitas
sosial mahasiswa yang meliputi seluruh kehidupan kampus yang bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, dilakukan dengan semangat kekeluargaan yang bercirikan kebersamaan, gotong-
royong, persatuan dan kesatuan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Asas Adil dan Merata: bahwa pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa yang
diselenggarakan sebagai usaha bersama harus merata di semua lapisan mahasiswa di Universitas
Majalengka, setiap mahasiswa berhak memperoleh kesempatan berperan dan menikmati hasil-
hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan.
5. Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan: bahwa dalam
pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa harus ada keseimbangan antara berbagai
kepentingan, yaitu keseimbangan, keserasian, dan keselarasan antara kepentingan dunia dan
akhirat, materil dan spiritual, jiwa dan raga, individu, kepentingan kelompok.
6. Asas Hukum: bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan gerakan intelektualitas sosial
mahasiswa setiap mahasiswa harus taat pada hukum yang berintikan keadilan dan kebenaran
7. Asas Kemandirian: bahwa pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa berlandaskan
pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan kepada kepribadian
indonesia.
8. Asas Perjuangan: bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan gerakan intelektualitas sosial
mahasiswa, mahasiswa harus memiliki mental, tekad, jiwa, dan semangat pengabdian serta
ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakan kepentingan umum di atas
kepentingan pribadi dan/atau golongan.
9. Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: bahwa agar pembangunan gerakan intelektualitas sosial
mahasiswa dapat memberikan kesejahteraan mahasiswa lahir batin yang setinggi-tingginya,
penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
mendorong pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara seksama dan bertanggung jawab dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai
luhur budaya bangsa.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


BAB III
PROGRAM PEMBANGUNAN
A. KONDISI UMUM
Pada konteks kehidupan berbangsa dewasa ini, gerakan intelektualitas sosial dalam era
globalisasi yang makin didorong oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
terutama teknologi telekomunikasi dan informatika serta transportasi, mengakibatkan makin
derasnya arus informasi, mobilitas manusia, barang dan jasa yang dapat berdampak pada sendi-sendi
kehidupan bangsa indonesia yang pada gilirannya akan mempengaruhi setiap pembangunan di
dalamnya. Globalisasi menimbulkan peluang makin terbukanya pasar internasional bagi produksi
barang dan jasa dalam negeri, termasuk pengembangan pariwisata dalam negeri, perluasan
kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Dalam hubungan kerja sama internasional, globalisasi
telah makin membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan kemajuannya, berperan aktif
bagi terciptanya tatanan dunia baru, terbukanya kesempatan menyerap informasi, ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta penyebaran dan pengembangan budaya bangsa. Globalisasi menghadapkan
pembangunan Indonesia kepada kendala dan tantangan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan,
terutama internasionalisasi sistem politik, nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia, makin
derasnya masukan informasi yang tidak seimbang dan merugikan, makin kuatnya persaingan di pasar
internasional, meningkatnya kecenderungan proteksionisme dan diskriminasi pasar melalui
berkembangnya pengelompokan regional dan internasional, meningkatnya penetrasi budaya yang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sehingga menjadi ancaman terhadap pelestarian dan
pengembangan nilai-nilai luhur budaya bangsa, menimbulkan kendala di bidang politik dan
pertahanan keamanan, meningkatnya rongrongan terhadap ideologi Pancasila yang menghambat
pembangunan nasional serta mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa mutlak memerlukan konsepsi dasar
yang mantap dan fleksibel yang perumusannya merupakan perpaduan antara cita-cita idel yang
dicapai, minat, kebutuhan dan kemampuan mahasiswa dengan kondisi sosialnya.
Berkaitan dengan itu, program pembangunan senantiasa berorientasi pada peningkatan proses
belajar dan harus pula berpegang pada diri hakiki mahasiswa sebagai manusia calon tenaga pemikir
(man of reason) sehingga menghasilkan pemikir yang kreatif, inovatif dan berdayaguna dalam
menunjang pembangunan nasional. Pada mahasiswa harus timbul suatu kesadaran bahwa bagi
seorang calon intelektual didalam sikap dan tindakannya senantiasa harus didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan yang menunjukkan “the force of reason” dan bukan “the force of
violence”.
Oleh karena itu perlu direncanakan secara integral komprehensif mengenai tahap program
kegiatannya, efisiensi penggunaan dana dan fasilitas kelembagaan serta metode yang digunakan
sesuai dengan pemenuhan kebutuhan mahasiswa yang mendesak dewasa ini dan mempunyai
relevansi dengan usaha-usaha pembangunan, sehingga dapat diharapkan hasil yang maksimal baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.

B. TUJUAN PROGRAM PEMBANGUNAN


Tujuan Program Pembangunan, adalah:
Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan tekad kemandirian mahasiswa dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin yang
lebih selaras, adil, dan merata.Meletakkan landasan pembangunan yang mantap untuk tahap
pembangunan berikutnya.

C. SASARAN UMUM PROGRAM PEMBANGUNAN

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


Sasaran umum Program Pembangunan adalah tumbuh dan berkembangnya sikap dan tekad
kemandirian dalam diri mahasiswa melalui peningkatan peranserta aktif, efisiensi, profesionalisme,
serta produktivitas untuk mencapai taraf hidup, kecerdasan, kesejahteraan lahir dan batin yang makin
meningkat.

D. PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN


1. Peningkatan kualitas sumber daya mahasiswa sebagai pelaku utama pembangunan yang
mempunyai kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan tetap dilandasi oleh motivasi serta kendali keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berdisiplin, beretos kerja tinggi, sehat jasmani dan
rohani, mempunyai daya juang, tanggung jawab, kesetiakawanan sosial, mempunyai wawasan
dan jiwa kebangsaan serta kecintaan tanah air dan budaya bangsa. Pembangunan sumber daya
mahasiswa diutamakan pada peningkatan kualitas kebijakan pemerintah tentang kesejahteraan
sosial dan pelayanan kesehatan, perluasan dan peningkatan kualitas pada semua jalur, jenis, dan
jenjang pendidikan yang lebih terkait serta sepadan dengan kebutuhan pembangunan dan
perkembangan zaman yang didukung oleh peningkatan efisiensi kelembagaan dan pengelolaan
sistem pendidikan nasional.
2. Pembangunan bidang lainnya terus ditingkatkan selaras dan serasi serta saling memperkuat
dengan pembangunan lainnya sehingga keseluruhan pembangunan gerakan intelektualitas sosial
mahasiswa merupakan satu kesatuan gerak dalam mewujudkan masyarakat maju, mandiri, dan
sejahtera.

E. SASARAN BIDANG PROGRAM PEMBANGUNAN


1.Bidang Kesejahteraan Mahasiswa, Pendidikan, dan Kebudayaan.
Makin meningkat dan meluasnya kesejahteraan mahasiswa ditandai oleh terpenuhinya
kebutuhan atas kesulitan ekonomi dan hubungan sosial yang mahasiswa dan terpenuhinya syarat
kecerdasan dan perlengkapan materi yang cukup serta berkualitas; meningkatnya pengendalian,
penyebaran, dan mobilitas mahasiswa; makin meningkatnya derajat kesehatan mahsiswa dan
pemerataan pelayanan kesehatan yang berkualitas, makin meningkat dan meluasnya kesejahteraan
sosial, kesetiakawanan sosial serta makin berkurangnya kesenjangan sosial; menguatnya peranserta
mahasiswa dalam penyelenggaraan pendidikan untuk terwujudnya manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, beretos kerja dan
berdisiplin, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan;
memasyarakatnya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai luhur budaya bangsa yang
menjiwai perilaku manusia dan masyarakat dalam segenap aspek kehidupan.
2. Bidang Agama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Mantap dan berkembangnya kehidupan beragama yang makin harmonis, semarak, dan
mendalam, yang ditandai oleh makin meningkatnya kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berkembangnya akhlak mulia untuk mengukuhkan landasan spiritual,
moral, dan etik bangsa; meningkatnya kualitas pelayanan kegiatan keagamaan dan pendidikan
agama; meningkatnya kualitas kerukunan hidup umat beragama dan bermasyarakat; meningkatnya
kualitas peranserta aktif mahasiwa; meningkatnya kualitas pelayanan dan pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana kehidupan beragama; serta terbinanya penganut kepercayaan terhadap tuhan

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


Yang Maha Esa, dengan tetap menghargai nilai-nilai pluralitas dan adanya toleransi terhadap
kerukunan hidup antar umat beragama.
3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Makin meningkatnya kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi sesuai dengan prioritas pembangunan, didukung oleh peningkatan
kualitas sumber daya mahasiswa dengan dilandasi nilai-nilai spiritual, moral, dan etik sesuai dengan
nilai luhur budaya bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
meningkatnya kemampuan mengembangkan teknologi bangsa sendiri; terwujudnya pemanfaatan,
pengembangan, dan penguasaan teknologi dalam proses industrialisasi dan bidang-bidang
pembangunan lainnya; berkembangnya sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangka mempercepat perwujudan masyarakat yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkualitas.
4. Bidang Hukum
Terwujudnya pemahaman terhadap sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 melalui penataan hukum nasional dengan memantapkan kerangka
sistem hukum nasional yang edukatif, penginventarisasian dan penyesuaian unsur-unsur tatanan
hukum dalam rangka pengembangan organisasi kemahasiswaan, yang lebih memprioritaskan pada
nilai peningkatan kualitas penegakan dan tertib hukum, sarana dan prasarana hukum yang memadai
serta peningkatan kesadaran, kepatuhan, ketaatan hukum, disiplin nasional serta lebih dihormati dan
dijunjung tingginya hak asasi manusia demi terwujudnya budaya hukum dalam rangka pembangunan
dan pembaharuan hukum.
5. Bidang Informasi, Komunikasi, dan Media Massa
Meningkatnya kualitas persebaran informasi yang dilandasi moral, etik, dan budaya sebagai
perwujudan demokrasi Pancasila dengan semangat kebersamaan, keterpaduan, dan keterbukaan yang
bertanggung jawab dalam Ruang Lingkup organisasi kemahasiswaan; meluas dan meratanya
peranserta aktif dan positif mahasiswa secara komunikatif dan bertanggung jawab; serta
berkembangnya kemampuan dan kegiatan penerangan informasi, komunikasi, dan media massa
mahasiswa agar lebih mampu memacu peranserta mahasiswa serta berfungsi positif untuk
meningkatkan daya kreatifitas serta inisiatif mahasiswa, dengan mengadakan atau menghidupkan
kembali koran atau majalah ilmiah.

F. KEBIJAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


Setiap perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia baik politik, ekonomi, sosial budaya
yang berkembang di kehidupan masyarakat harus diikuti dan dikaji secara seksama. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dan makin canggih harus diikuti dan dikaji secara
mendalam serta dimanfaatkan bagi kepentingan pengembangan mahasiswa yang makin meluas dan
kompleks. Kemampuan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan dalam manajemen
organisasi kemahasiswaan harus ditingkatkan agar makin terpadu dan dilandasi disiplin, tanggung
jawab, semangat pengabdian, dan kemampuan profesional yang tinggi. Sejalan dengan itu, terus
makin dikembangkan berbagai keahlian dan keterampilan sumber daya mahasiswa yang mampu
melaksanakan alih berbagai teknologi, terutama dalam memilih teknologi yang tepat serta
menerapkan, menguasai, dan mengembangkannya sebagai teknologi hasil sendiri yang serasi dengan
perkembangan budaya masyarakat agar dapat lebih mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat .
Pembangunan di bidang ekonomi diarahkan pada pemantapan sistem ekonomi Pancasila
sebagai pedoman mengembangkan perekonomian mahasiswa yang berkeadilan dan berdaya saing

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


tinggi, dengan terwujudnya pengadaan dan pemantapan koperasi mahasiswa yang dikelola oleh
mahasiswa sendiri, bersamaan dengan pembangunan sektor lainnya serta demi menunjangnya
peningkatan kualitas dan kemandirian sumber daya mahasiswa.
Sarana dan prasarana kelembagaan koperasi yang mantap sehingga mampu berperan sebagai
gerakan dan wadah kegiatan ekonomi mahasiswa yang berakar di mahasiswa dan sebagai badan
usaha yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing serta terbentuknya kemitraan usaha yang saling
menguntungkan dengan badan usaha lainnya guna menstimulus dan memajukan kreatifitas serta
kesejahteraan anggotanya.
Pembangunan jaringan telekomunikasi, dan informatika diarahkan pada peningkatan
kelancaran dan mutu pelayanan arus informasi dan komunikasi kepada mahasiswa, serta melakukan
riset pengembangan kemampuan teknologi, mutu, kecepatan dan ketepatan pelayanan sebagai sarana
adaptasi dan inovasi sebagai usaha pengembangan keilmuan, untuk memenuhi kebutuhan zaman
yang makin meluas dengan biaya yang terjangkau , serta dengan meningkatkan efisiensi pengelolaan
dan kerja sama instansi.
Pembangunan di bidang kesejahteraan mahasiswa, pendidikan, dan kebudayaan diarahkan
pada untuk meningkatnya kecerdasan mahasiswa, meluasnya kesejahteraan mahasiswa, makin
merata dan meningkatnya kualitas pendidikan, makin memasyarakatnya nilai luhur budaya bangsa.
Keberhasilan pembangunan yang mampu dihasilkan mahasiswa akan meningkatkan kesadaran
tentang makna serta manfaat pembangunan sehingga motivasi mahasiswa makin tergugah untuk
berperan aktif dalam fungsi kemahasiswaannya.
Pembangunan kesejahteraan sosial diarahkan pada terwujudnya keadilan sosial yang lebih
merata dan peningkatan kesetiakawanan sosial dengan meningkatkan kualitas dan perluasan
jangkauan pelayanan sosial kepada masyarakat; meningkatkan kepedulian dan peranserta aktif
memantapkan perwujudan kesetiakawanan sosial untuk memperkecil kesenjangan sosial dan
mengatasi bencana serta masalah sosial lainnya.
Turut serta dalam Penelitian dan pengawasan terhadap pengembangan obat dan pengobatan
tradisional, dan melanjutkan penanggulangan penyalahgunaan obat, narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya.Meningkatkan peranserta kegiatan mahasiswa sebagai wahana pembangunan bangsa
serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama, moral, etik, kebangsaan, dan sosial budaya.
Penumbuhan dan pengembangan bakat dan minat mahasiswa; peningkatan pengamalan dan
penghayatan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; serta pemantapan
kedudukan dan fungsinya sebagai tunas bangsa dan penerus cita-cita perjuangan bangsa; serta
pemahaman tentang kebutuhan gizi dan kesehatan, pendidikan akhlak, budi pekerti, jati diri, disiplin,
kemandirian, minat baca, dan semangat belajar sebagai wahana dasar pembudayaan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diselenggarakan sedini mungkin sehingga berkembang menjadi
insan pembangunan yang kreatif, kompetitif, dan memiliki wawasan luas.
Pembangunan peranan kemahasiswaan dalam konteks kepemudaan diarahkan pada
pengembangan kemampuan perannya dalam segenap aspek kehidupan kampus sebagai insan
pembangunan yang berjiwa Pancasila, beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berpikiran maju, beridealisme tinggi, cinta tanah air, beretos kerja tinggi, disiplin, kewirausahaan,
kepribadian, kemandirian, dan mempunyai rasa kesetiakawanan sosial serta berwawasan masa
depan, dengan mempersiapkan pemuda sebagai penerus perjuangan bangsa dan menjadi kader
bangsa yang tangguh, ulet, dan bertanggung jawab dalam menghadapi tantangan di berbagai bidang
pembangunan serta masa depan kehidupan bangsa dan negara yang didukung suasana yang
memberikan keleluasaan untuk berkembang.
Pemberdayaan gender, pada pemantapan prinsip kesetaraan. Bahwasanya, kedudukan wanita
sebagai mitra sejajar pria dalam keluarga dan masyarakat agar wanita dapat menciptakan dan
memanfaatkan seluas-luasnya kesempatan guna mengembangkan kemampuannya dengan

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


meningkatkan peranan wanita dalam kegiatan kemahasiswaan, kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara; meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan sesuai dengan kodrat, harkat,
dan martabat wanita dalam mewujudkan pengembangan iklim sosial budaya yang mendukung.
Peranserta dalam Pembinaan olahraga sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia, diarahkan pada peningkatan gerakan pemasyarakatan olahraga, penyiapan sarana dan
prasarana olahraga yang memadai, peningkatan prestasi olahraga melalui kegiatan pelatihan dengan
perencanaan dan persiapan yang mantap.
Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan
agar tertatanya kehidupan beragama yang harmonis, semarak, dan mendalam, serta ditujukan pada
peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terpeliharanya
kemantapan kerukunan hidup umat beragama dan bermasyarakat yang berkualitas dalam
meningkatkan kesadaran dan peransertanya akan tanggung jawab terhadap berkembangnya akhlak
mulia untuk secara bersama-sama memperkukuh landasan spiritual, moral, dan etik bangsa dalam
pelaksanaan pembangunan nasional, peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana
kehidupan beragama, serta terbinanya penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi harus ditunjang oleh kemampuan
pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan teknik produksi, teknologi, ilmu pengetahuan terapan
dan ilmu pengetahuan dasar secara seimbang dan terpadu, serta kelembagaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dinamis dan efektif. Pembinaan sumber daya mahasiswa yang berkualitas, beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan,
penumbuhan kreativitas dan inovasi, pengembangan sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan
teknologi, penelitian dan pengembangan.Pembangunan di bidang hukum diarahkan pada
terwujudnya sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Peningkatan peranan media masa dalam pembangunan perlu terus didukung oleh peningkatan
jumlah dan kualitas pendidikan dan pelatihan yang profesional dan mampu mengembangkan serta
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi komunikasi, sebagai insan
media massa yang memiliki idealisme, integritas, dan wawasan kebangsaan serta pengetahuan,
keahlian, dan keterampilan dalam pengabdian terhadap profesi disertai peningkatan
kesejahteraannya. Lembaga pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di bidang media massa
perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk mengabdi kepada kepentingan bangsa dan negara.

BAB IV
PELAKSANAAN

A. PELAKSANAAN PROGRAM
Garis-garis Besar Program Kerja yang ditetapkan oleh Musyawarah Besar Mahasiswa
Universitas Majalengka dijalankan oleh Ketua BEM IKBM Universitas Majalengka sebagai
Mandataris Musyawarah Besar Mahasiswa.
Garis-garis Besar Program Kerja pada dasarnya merupakan haluan ikatan keluarga besar
mahasiswa UNMA tentang pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa yang ditetapkan
setiap satu tahun berdasarkan perkembangan dan tingkat kemajuan kehidupan mahasiswa UNMA,
dan pelaksanaannya dituangkan dalam pokok-pokok kebijaksanaan pelaksanaan pembangunan
gerakan kemahasiswaan yang ditentukan oleh ketua BEM IKBM Universitas Majalengka sebagai
Mandataris dengan mendengarkan dan memperhatikan secara sungguh-sungguh pendapat dari
lembaga-lembaga tinggi kampus non struktural terutama Majlis Permusyawaratan Mahasiswa.
Ketua BEM IKBM Universitas Majalengka sebagai Mandataris Musyawarah Besar
Mahasiswa memberikan pertanggungjawaban di Musyawarah Besar Mahasiswa atas tugas
menjalankan Garis-garis Besar Program Kerja pada akhir masa jabatannya.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


B. PELAKSANAAN
Rencana Program Pembangunan disusun berdasarkan Garis-garis Besar Program Kerja dan
ditetapkan oleh ketua BEM IKBM Universitas Majalengka sebagai Kepala Badan Eksekutif
Mahasiswa dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh saran dari Majlis Permusyawaratan
Mahasiswa.
Dalam pelaksanaan program pembangunan kebijaksanaan pembangunan tetap bertumpu pada
Tri Dharma Perguruan Tinggi.Ketiga unsur Tri Dharma perguruan tinggi tersebut saling mengait dan
perlu dikembangkan secara selaras, terpadu, dan saling memperkuat.
Program pelaksanaan kebijaksanaan serta usaha pembangunan untuk setiap tahun dituangkan
dalam rencana operasional kerja.
Untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan program pembangunan, peranan lembaga yang
melaksanakan fungsi pemeriksaan, pengawasan, dan pengendalian perlu makin
dikembangkan.Dalam hubungan ini, terutama Majlis Permusyawaratan Mahasiswa, wajib
meningkatkan kegiatannya sesuai dengan wewenang dan fungsinya yang ditetapkan dalam AD/ART
ikatan keluarga besar mahasiswa universitas majalengka.

BAB V
PENUTUP
Dalam rangka menumbuhkan dan mengembangkan kemajuan, sikap serta tekad kemandirian
bangsa, peran aktif kegiatan kemahasiswaan yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, sikap mental, tekad dan semangat, serta ketaatan dan disiplin para aparatur
organisasi kemahasiswaan serta seluruh mahasiswa universitas majalengka. Sehubungan dengan itu,
semua kekuatan kendaraan gerak, dan lembaga organisasi kemahasiswaan UNMA lainnya perlu
menyusun program menurut fungsi dan kemampuan masing-masing dalam rangka melaksanakan
Garis-garis Besar Program Kerja ini.
Dalam rangka meningkatkan tanggung jawab bersama demi makin kukuhnya persatuan dan
kesatuan bangsa, perlu dikembangkan peran serta mahasiswa di dalam menyiapkan Garis-garis Besar
Program Kerja dimasa yang akan datang.
Hasil pembangunan harus dapat dinikmati secara lebih adil dan merata oleh seluruh
mahasiswa universitas majalengka sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin,
sesuai dengan asas dasar pancasila.
Pada akhirnya pembangunan gerakan intelektualitas sosial mahasiswa sebagai ajang
aktualisasi nilai tri dharma perguruan tinggi sesuai dengan pengamalan Pancasila yang akan
memperkuat jatidiri dan kepribadian mahasiswa sebagai masyarakat, dan bangsa Indonesia yang
tercermin dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, dan seimbang.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


RANCANGAN MEKANISME KERJA ORGANISASI
IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA
UNIVERSITAS MAJALENGKA
PERIODE 2017/2018

BAB I
PENDAHULUAN
Setiap organisasi pada hakekatnya merupakan system kerja, yang antara komponen-
komponen pembentuknya terjalin secara sistematis. Jalinan tersebut dibangun atas dasar fungsinya
masing-masing yang selanjutnya akan menentukan pola tugas yang akan dilakukan, sehingga suatu
organisasi masing-masing komponennya mampu melaksanakan fungsinya dengan baik. Untuk itu
perlu disusun mekanisme kerja organisasi yang harus dijadikan pegangan pengurus dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Pasal 1
Pengertian
Mekanisme kerja organisasi adalah aturan yang memuat pola kerja dan tata tertib organisasi bagi
pengurus dalam melaksanakan usaha dan aktivitas organisasi yang berdasarkan AD/ART Ikatan
Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Majalengka.
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
Mekanisme Kerja Organisasi ini adalah untuk menentukan aturan kerja bagi pengurus
ORMAWA IKBM UNMA dalam pencapaian tujuan organisasi.
Pasal 3
Asas-Asas Organisasi
Dalam melaksanakan kinerja organisasi maka mekanisme kerja organisasi harus mencerminkan
nilai-nilai kemahasiswaan. Oleh karena itu mekanisme kerja organisasi ini disusun atas asas-asas
sebagai berikut:
a. Asas Misi

Dalam pelaksanaannya, organisasi harus mampu memberikan peluang sebesar-besarnya


untuk mengemban misi organisasi dalam memperjuangkan aspirasi bagi anggota.

b. Asas Fleksibilitas

Dalam pelaksanaannya organisasi harus menunjukan adanya fleksibilitas untuk


menghasilkan daya guna organisasi secara optimal.

c. Asas Mobilitas

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


Dalam pelaksanaannya organisasi harus mampu memberikan peluang, ruanglingkup, dan
daya gerak organisasi sehingga tercapainya suasana yang progresif dan dinamis.

d. Asas Keterbukaan

Dalam pelaksanaannya organisasi harus bisa mempertanggung jawabkan kegiatan yang


dilaksanakan kepada Anggota IKBM UNMA.

BAB II
MEKANISME KERJA ORGANISASI
Pasal 4
Komposisi Keanggotaan MPM IKBM UNMA
(1) Pimpinan MPM IKBM UNMA
a. Ketua merangkap anggota.
(2) Anggota MPM IKBM UNMA
a. Utusan tiap Fakultas yang masing-masing berjumlah sekurang – kurangnya lima orang yang
ditetapkan pada SU MPM IKBM UNMA.
b. Komisi – komisi MPM IKBM UNMA.
Pasal 5
Sidang Umum (MUBESMA)
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (SU MPM)
Status
(1) SU MPM memegang kekuasaan tertinggi organisasi.
(2) SU MPM diselenggarakan satu kali dalam satu tahun periode kepengurusan.
Pasal 6
Wewenang
(1) Menetapkan Anggaran Dasar, Aggaran Rumah Tangga, GBPK, MKO dan pedoman-pedoman
pokok organisasi lainnya.
(2) Meminta laporan pengawasan MPM IKBM UNMA Terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa
selama satu periode kepengurusan.
(3) Meminta laporan Pertanggungjawaban BEM IKBM UNMA selama satu periode kepengurusan.
(4) Menetapkan KETUA serta WAKIL MPM dan BEM IKBM UNMA periode berikunya.
Pasal 7
Tata tertib
(1) Peserta SU MPM terdiri atas Anggota MPM dan peninjau/undangan.
(2) MPM IKBM UNMA adalah penanggungjawab penyelenggara SU MPM IKBM UNMA.
(3) Anggota Komisi mempunyai hak bicara dan hak suara sedangkan Peninjau hanya mempunyai
hak bicara.
(4) SU MPM dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 anggota SU MPM
IKBM UNMA.
(5) Apabila poin 2.3. tidak terpenuhi, maka sidang diundur selama 2×15 menit setelah itu SU MPM
dinyatakan sah.
Pasal 8
Fungsi dan tanggung Jawab Personalia

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


(1) Penanggungjawab dan koordinator umum dalam melaksanakan tugas dan wewenang MPM
IKBM UNMA.
(2) Sekretaris Umum:
a. Penanggungjawab dan koordinator kesekretariatan yang berhubungan dengan hal-hal intern
dan ekstern organisasi.
b. Membantu tugas-tugas Ketua MPM IKBM UNMA dan menggantikan Wakil Ketua MPM
IKBM UNMA jika berhalangan hadir.
(3) Bendahara:
a. Penanggungjawab dan koordinator dalam bidang keuangan organisasi.
(4) Ketua Komisi:
a. Penanggungjawab kegiatan dalam kegiatannya masing-masing dan hubungan organisasi
dengan pihak intern dan ekstern.
(5) Anggota Komisi:
a. Bertugas sebagai tim kerja organisasi dalam melaksanakannya di komisi masing-masing.
Pasal 9
Alat kelengkapan
(1) Dalam menjalankan tugasnya MPM IKBM UNMA mempunyai alat kelengkapan :
(2) Rapat Pleno.
a. Rapat Pleno adalah rapat yang dihadiri oleh ketua MPM IKBM UNMA, SEKUM,
Bendahara, para Ketua Komisi, dan anggota komisi untuk mengagendakan dan merumuskan
agenda persidangan dan kebijakan MPM IKBM UNMA.
(3) Rapat Komisi.
a. Rapat komisi adalah rapat yang dilaksanakan oleh komisi.
(4) Rapat Dengar
a. Rapat dengar adalah rapat yang dilakukan untuk membahas suatu program/kebijakan dengan
BEM IKBM Universitas Majalengka.
Pasal 10
Komposisi Keanggotaan
BEM IKBM UNMA
(1) BEM IKBM UNMA terdiri atas:
a. Ketua BEM IKBM UNMA.
b. Pengurus inti.
c. Pengurus harian.
Pasal 11
Fungsi dan tanggung Jawab Personalia
(1) Ketua BEM IKBM UNMA
a. Penanggungjawab dan koordinator umum dalam pelaksanaan tugas dan wewenang BEM
IKBM UNMA.
(2) Pengurus inti
a. Penanggungjawab dan koordinator dalam spesifikasi aktivitas masing-masing dan hubungan
organisatoris dengan pihak intern dan ekstern organisasi.
b. Membantu tugas-tugas Ketua BEM IKBM UNMA dan menggantikan Ketua BEM IKBM
UNMA jika berhalangan hadir.
(3) Pengurus Harian

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


Pelaksana yang bertanggungjawab dalam spesifikasi aktivitas masing-masing dan hubungan
organisatoris dengan pihak intern dan ekstern organisasi.
Pasal 12
Jenis rapat
Rapat-rapat dibawah ini merupakan rapat BEM IKBM UNMA.
(1) Rapat Koordinasi
a. Rapat koordinasi merupakan rapat MPM dan BEM IKBM UNMA.
b. Rapat koordinasi memegang kekuasaan organisasi dibawah SU MPM IKBM UNMA
c. Rapat Koordinasi diselenggarakan minimal 1 kali dalam satu tahun periode kepengurusan.

Wewenang
a. Menjabarkan hasil-hasil keputusan SU MPM IKBM UNMA.
b. Merencanakan dan menetapkan kebijakan organisasi BEM IKBM UNMA atau keduanya.
(2) Rapat Kerja
a. Rapat Kerja adalah rapat yang diselenggarakan oleh BEM IKBM UNMA.
b. Rapat Kerja diselenggarakan minimal 1 kali dalam satu periode kepengurusan.
Wewenang:
a. Menjabarkan GBPK IKBM UNMA
b. Merancang dan merumuskan program kerja BEM IKBM UNMA selama satu periode
kepengurusan.
(3) Rapat Harian
a. Rapat Harian merupakan rapat BEM IKBM UNMA yang memegang kekuasaan organisasi di
bawah Rapat Kerja.
b. Rapat Harian dihadiri oleh pengurus harian.
c. Rapat Harian diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan.
Wewenang:
a. Menjabarkan dan melaksanakan kebijakan organisasi BEM IKBM UNMA
b. Menetapkan program kerja BEM IKBM UNMA.
(4) Rapat Khusus
a. Rapat Khusus merupakan rapat untuk menjabarkan program kerja BEM IKBM UNMA.
b. Rapat Khusus diselenggarakan sesuai kebutuhan.
Wewenang:
a. Rapat Khusus dilaksanakan untuk merencanakan dan menetapkan langkah yang dibutuhkan.

BAB III
PENGAJUAN KEPENGURUSAN
Pasal 13
Surat Kepengurusan
(1) Daftar Pengurus baru diserahkan ke MPM dan diteruskan ke Kabag Kemahasiswaan untuk cek
kebenaran dan kelengkapan, yang seterusnya diajukan ke Rektor melalui WR III untuk
mendapatkan SK Pengangkatan Kepengurusan.
(2) Pengurus baru yang sudah mempunyai SK berhak untuk mengikuti rapat kerja tahunan dan
berhak untuk mengajukan rencana kerja tahunan serta hak-hak lainnya.
Pasal 14
Penyusunan rencana kerja tahunan

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN


Pengurus Organisasi melakukan rapat kerja tahunan untuk membuat Rencana kerja tahunan.
Rencana kerja tahunan berkoordinasi dengan kabag kemahasiswaan diajukan ke Rektor Melalui
WR III.
Pasal 15
Pelaksanaan kegiatan
(1) Mempersiapkan panitia pelaksana kegiatan.
(2) Membuat usulan kegiatan (proposal) dengan mengacu ke Rencana Kerja Tahunan.
(3) Jumlah proposal 2 buah untuk arsip organisasi, dan untuk lembaga keuangan Rektorat.
(4) Melaksanakan kegiatan sesuai persetujuan WR III.
(5) Evaluasi pelaksaan kegiatan.
(6) Menyusun Laporan pertanggungjawaban.
(7) Menyerahkan LPJ kegiatan kepada pihak terkait untuk di cek kebenaran dan kelengkapannya.
(8) WR III memberi otorisasi LPJ kegiatan.
Pasal 16
BPM Fakultas
(1) Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas IKBM UNMA.
(2) Mekanisme kerja dan tata tertib Badan Perwakilan Mahasiswa ditetapkan dalam forum tertinggi
Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas IKBM UNMA.
Pasal 17
SEMA Fakultas
(1) SENAT Mahasiswa Fakultas IKBM UNMA

Mekanisme kerja SENAT Mahasiswa Fakultas Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas
Majalengka merupakan hak perogratif ketua SENAT Mahasiswa Fakultas IKBM UNMA yang
tidak bertentangan dengan AD/ART IKBM UNMA mandataris BPMF IKBM UNMA.

(2) Kelengkapan Organisasi

Mekanisme kerja dan tata tertib kelengkapan ORMAWA IKBM UNMA lainnya disesuaikan
dengan urusan rumah tangga, organisasi yang bersangkutan.

BAB IV
PENUTUP
Pasal 18
(1) Demikian garis-garis besar Mekanisme Kerja Organisasi Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa
periode 2017-2018 untuk dijadikan pedoman dalam memacu gerak organisasi.

FISIP – FKIP – FEKON – FAPERTA – FAI – FT – FH - FAPENDASMEN

Anda mungkin juga menyukai