Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN SURAT KETETAPAN NO. /KTTP/Sid.

Sarasehan/FKMI-MPTMSI/V/2013
Tentang Tata Tertib

RANCANGAN TATA TERTIB PERSIDANGAN SARASEHAN JAMBORE IX


FORUM KOMUNIKASI DAN MEDIA INFORMASI
MAHASISWA PECINTA ALAM PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH
SE – INDONESIA.

BAB I
NAMA, WAKTU TEMPAT DAN PENYELENGGARA
Pasal 1
NAMA
Kegiatan ini dinamakan sidang Sarasehan Jambore IX Forum Komunikasi dan Media Informasi
Mahasiswa Pencinta Alam Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se- Indonesia 2013.
Pasal 2
WAKTU
Sidang Sarasehan Jambore IX Forum Komunikasi dan Media Informasi Mahasiswa Pencinta Alam
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se- Indonesia dilaksanakan pada tanggal 14 – 18 Mei 2013

Pasal 3
TEMPAT
Sidang Sarasehan Jambore IX Forum Komunikasi dan Media Informasi Mahasiswa Pencinta Alam
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah
Malang.
Pasal 4
PENYELENGGARA
Sidang Sarasehan Jambore IX Forum Komunikasi dan Media Informasi Mahasiswa Pencinta Alam
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se- Indonesia diselenggarakan oleh DIMPA (Divisi Mahasiswa
Pencinta Alam) Universitas Muhammadiyah Malang.

BAB II
KEDUDUKAN, DASAR, TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 5
KEDUDUKAN
Sidang Sarasehan Jambore IX Forum Komunikasi dan Media Informasi Mahasiswa Pencinta Alam
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia merupakan forum musyawarah tertinggi dalam
pengambilan keputusan.
Pasal 6
DASAR
1. Pedoman Dasar Pelaksanaan Jambore FKMI MAPALA PTM Se-Indonesia.
2. Hasil sidang Sarasehan Jambore VIII FKMI MAPALA Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-
Indonesia 2011 yang diselenggaran oleh MAPALA SALAWAT Universitas Muhammadiyah
Parepare yang bertempat di aula Universitas Muhammadiyah Parepare.
Pasal 7
TUGAS DAN WEWENANG
1. Meminta Laporan Pertanggung Jawaban BPS FKMI MAPALA PTMSI 2011-2013
2. Mengevaluasi pedoman dasar BPS FKMI MAPALA PTMSI
3. Mengamandemen dan mengesahkan pedoman dasar BPS FKMI MAPALA PTMSI
4. Meminta Laporan pertanggung jawaban masing-masing rayon.
5. Memilih dan menetapkan BPS FKMI MAPALA PTMSI priode 2013-2015
6. Menetapkan koordinator rayon FKMI MAPALA PTMSI priode 2013-2015.
7. Memilih dan menetapkan pelaksana jambore MAPALA Perguruan Tinggi
Muhammadiyah Se-Indonesia berikutnya.
8. Mengevaluasi Laporan pertanggungjawaban pelaksana LATGABNAS Arung Jeram FKMI
MAPALA PTMSI.
9. Mengevaluasi pelaksana JAMBORE IX FKMI MAPALA PTMSI.
10. Membahas hal-hal lain yang dianggap perlu oleh FKMI MAPALA PTMSI.

BAB III
PESERTA
Pasal 8
PESERTA
Peserta sidang Sarasehan FKMI MAPALA PTMSI IX adalah Utusan MAPALA Perguruan Tinggi
Muhammadiyah di Indonesia yang telah direkomendasikan oleh pimpinan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah atau organisasi masing-masing untuk mengikuti sarasehan dan mendaftarkan diri
pada panitia.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 9
HAK
1. Peserta mempunyai hak
 Berbicara
 Dipilih dan memilih
 Menghadiri seluruh acara sidang Sarasehan Jambore IX FKMI MAPALA PTMSI
2. Setiap MAPALA PTM mempunyai 1 hak suara.

Pasal 10
KEWAJIBAN
1. Setiap peserta wajib menjaga kelancaran jalannya persidangan.
2. Setiap peserta wajib mengenakan (ID Card) dan atribut lembaga masing-masing.
3. Setiap pesera wajib meminta ijin kepada pimpinan sidang jika hendak meninggalkan
ruangan sidang
4. Setiap peserta sidang yang mengikuti persidangan wajib mengisi daftar hadir.

BAB V
PIMPINAN SIDANG
Pasal 11
PIMPINAN SIDANG
1. Pimpinan Sidang Sementara terdiri Steering Committee Jambore dan Peserta bila diperlukan
2. Pimpinan sidang dipilih dari dan oleh peserta sidang.
3. Pimpinan sidang terdiri dari ketua sidang, wakil ketua sidang, dan sekretaris sidang.

Pasal 12
HAK PIMPINAN SIDANG
1. Mengeluarkan peserta yang dianggap mengganggu kelancaran sidang dan memberi
peringatan terlebih dahulu sebanyak tiga kali.
2. Menunda jalannya persidangan bila dianggap perlu.
3. Memotong pembicaran peserta sidang yang dianggap diluar konteks pembicaraan.
Pasal 13
KEWAJIBAN PIMPINAN SIDANG
1. Memimpin sidang selama berlangsungnya sidang Sarasehan Jambore IX FKMI MAPALA PTMSI.
2. Menjaga kelancaran dan ketertiban sidang selama berlangsungnya sidang Sarasehan Jambore
IX FKMI MAPALA PTMSI.
3. Mengesahkan dan menandatangani setiap ketentuan dan keputusan sidang.
4. Bersifat netral.

Pasal 14
TATA CARA PEMILIHAN PIMPINAN SIDANG
1. Pemilihan diselenggarakan secara langsung dan terbuka.
2. Pempinan sidang dipilih dari calon yang mencalonkan diri atau dicalonkan peserta.
3. Pemilihan pimpinan sidang dilakukan melalui musyawarah dan mufakat.
4. Apabilah melalui musyawarah mufakat tidak ada kesepakatan maka dilakukan voting.

Pasal 15
PERGANTIAN PIMPINAN SIDANG
Apabilah pimpinan sidang tidak bisa melanjutkan kewajibannya maka dapat diganti atas
kesepakatan forum.
BAB VI
PERSIDANGAN
Pasal 16
Jenis-jenis persidangan dalam pelaksanaan Sarasehan Jambore IX FKMI MAPALA PTMSI terdiri dari:
1. Pra Sidang
2. Sidang Pleno
3. Sidang Komisi
4. Sidang Paripurna

Pasal 17
1. Pra Sidang adalah pembahasan dan penetapan hal-hal yang berkaitan dengan jalannya
persidangan Sarasehan Jambore IX FK MI MAPALA Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-
Indonesia 2013.
2. Sidang Pleno adalah sidang yang membahas agenda sarasehan Jambore IXFKMI MAPALA
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia 2013
3. Sidang Komisi adalah sidang yang hanya dihadiri oleh anggota komisi yang bersifat tertutup.
4. Sidang Paripurna adalah sidang pembacaan dan pengesahan hasil-hasil sidang.

Pasal 18
ATURAN KETUKAN PALU
1. Membuka dan menutup sidang sebanyak 3 kali ketukan
2. Pengesahan keputusan dengan 1 kali ketukan
3. Penetapan keputusan dengan 3 kali ketukan
4. Skorsing sidang dengan 2 kali ketukan
5. Mengkondisikan peserta sidang dengan ketukan berkali-kali
6. Penyerahan palu pimpinan sidang dengan 2 kali ketukan.

BAB VII
KOMISI-KOMISI
Pasal 19
Sidang Komisi terdiri dari
1. Komisi A membahas tentang Pedoman Dasar
2. Komisi B membahas tentang masalah internal dan eksternal FKMI MAPALA PTMSI
3. Komisi C membahas tentang rekomendasi

Pasal 20
1. Pimpinan sidang komisi dipilih oleh anggota komisi yang bersangkutan.
2. Ketua komisi atau juru bicara komisi memberikan laporan kepada sidang pleno tentang hasil
sidang komisi masing-masing.
3. Hasil sidang komisi dibahas dan disempurnakan pada sidang pleno.

BAB VIII
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 21
Quorum
1. Sidang dianggap memenuhi Quorum apabilah dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
peserta sidang.
2. Jika jumlah peserta yang hadir tidak memenuhi dari 2/3 peserta yang hadir maka sidang akan
diskorsing 2 x 15 menit.
3. Jika dalam tenggang waktu tersebut belum memenuhi quorum maka sidang dianggap sah.

Pasal 22
Tata Cara Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan keputusan dilaksanakan dengan musyawarah untuk mufakat.
2. Apabilah yang dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai maka keputusan diambil dengan lobby.
3. Apabila yang dimaksud ayat (2) tidak tercapai maka keputusan diambil dengan suara
terbanyak.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 23
1. Peserta wajib memenuhi ketentuan yang diatur dalam tata tertib ini.
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian.

Anda mungkin juga menyukai