Anda di halaman 1dari 15

PENYELESAIAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK RL DAN RC SERI

Oleh: 1Ir. SIGIT KUSMARYANTO, M.Eng.


1

Teknik Elektro, http://sigitkus@ub.ac.id

Pengantar:
Modul ini menjelaskan pemodelan rangkaian listrik RL dan RC seri dengan persamaan diferensial
biasa orde satu. Beberapa jenis respon (stabil , transien, lengkap) ditunjukkan dengan penggambaran
solusi PD dengan program MATLAB. Respon rangkaian pada beberapa jenis sumber tegangan
(konstanta , eksponensial dan sinusoida) juga dipaparkan dalam modul ini.

Tujuan Instruksional Khusus:

Mahasiswa dapat memahami pemodelan Rangkaian Listrik RL dan RC seri


Mahasiswa dapat menentukan penyelesaian pemodelan Rangkaian Listrik RL dan RC seri
dengan PDB Orde Satu
Mahasiswa dapat membuat program Matlab untuk menggambar kurva tanggapan lengkap
rangkaian RL dan RC seri

Rangkaian listrik sederhana adalah rangkaian seri. Rangkaian ini terdiri atas:
1. suatu baterai atau generator yang menghasilkan tenaga gerak listrik (electromotive force atau
e.m.f / tegangan atau potensial) sebesar E volt
2. suatu penghambat (resistor) dengan pembatas sebesar R ohm
3. suatu induktor dengan induktansi sebesar L henry.
4. suatu kapasitor dengan kapasitansi sebesar C farad
Arus I yang diukur dalam Ampere adalah laju perubahan sesaat muatan Q pada kapasitor yang diukur
dalam coulomb terhadap waktu, yaitu I=dQ/dt.

Rangkaian RLC seri

Dari prinsip dasar kelistrikan, kita memperoleh:


(a) Potensial yang dihasilkan pada resistor adalah, ER= I.R
(b) Potensial yang dihasilkan pada induktor adalah, EL = L. dI/dt
(c) Potensial yang dihasilkan pada kapasitor adalah, EC = Q/C,
karena: ( ) =

maka

( )

Hukum Kirchoff
a. Jumlah aljabar arus yang mengalir ke dalam suatu simpangan adalah nol

b. Jumlah aljabar potensial yang dihasilkan sepanjang suatu loop tertutup adalah nol.

1.1 RANGKAIAN RL

Rangkaian RL seri

Untuk rangkaian RL seperti Gambar di atas dan berdasarkan hukum tegangan Kirchoff serta (a) dan
(b), diperoleh model persamaan:
+

( )

( )

Kasus A. Jika E(t) = E0 (konstanta), maka dari (d) diperoleh model persamaan:

PD di atas PD Linier berbentuk

(lihat subbab 2.4), penyelesaian PD Linier tersebut

yaitu dengan mengalikan faktor integrasi =

( . )

!=

( . )=

jika diintegrasikan maka

= $ ."
1

"

."

'

'

(
)

(
)

+ +

'

(
)

menjadi:

"

+%

$ ."
*$

!=

."

sehingga dari contoh kasus ( ) dapat dinyatakan:


( ) =

pada persamaan

(
)

+ %!

(
)

+ +,

+ +,

Jika t = tak hingga maka + . = nol, sehingga I(t) sama dengan nilai batas E0 /R. Penyelesaian
khusus untuk syarat awal I(0) = 0 adalah
'

( ) =

*1

'

(
)

Kasus B. Jika E(t) = E0 sint , maka dari (d) diperoleh model persamaan:
+

penyelesaian PD dengan faktor integral yaitu:

, y(x) = I(t), Q=

45
)

678 3 , maka:
( ) =

'

( ) =

sin 3

= 9'

jika D = sin 3 dan E =


(
)

= sin 3 .
=

L N1

(
)

(
)

sin 3

sin 3

3M

sehingga:

+ %!
(
)

sin 3

*$

(
)

sin 3

:
:
< =>
; *
$ ?@A B< 9 ; <

D E = D. E E D

; E=(
)

(
)

$
(
)

(
)

M
M
M

(
)

(
)

(
)

. cos 3 +

3M

P
M

3M M

(
)

3M

(
)

(
)

+ +,

< + C,

3 cos 3

; J7+K D = cos 3

. cos 3 +

. cos 3 +

sin 3
M

(
)

+ +,

, maka:

cos 3

untuk penyederhanaan misalkan L =

L=

$ ."

*$

(
)

sin 3

diselesaikan dengan integral parsial.

Rumus baku integral parsial:

$ sin 3

'

(
)

sin 3
3

3M

(
)

L!

, maka:

. cos 3

sin 3

sin 3

(
)

$ sin 3

K8 E =

3 M
M 3M

(
)
M

. cos 3 Q

sin 3 3 M %S6 3 T

(
)

. cos 3

(
)

;E =

(
)

( ) =

(
)

'

(
'
)

(
)

$ sin 3

(
)

3M

=>
X: ?@A
:W 'BW ;W

R
M

+ +,

sin 3 3 M %S6 3 T V + +

B< B; YZ[ B< \ + C 9'

:
<
;

'

(
)

Suatu sistem listrik (atau dinamis) dikatakan berada dalam keadaan stabil (steady state) jika peubah
yang menjelaskan perilakunya merupakan fungsi periodik dari waktu atau konstan, sedangkan sistem
dikatakan dalam keadaan peralihan (transient state) atau keadaan tidak stabil jika sistem tidak
dalam keadaan stabil. Peubah yang menggambarkan keadaan itu masing-masing disebut fungsi
keadaan stabil dan fungsi peralihan.
Pada Kasus A, fungsi R/E0 merupakan fungsi atau penyelesaian keadaan stabil sedangkan dalam
Kasus B penyelesaian keadaan stabilnya adalah suku pertama.
Contoh:
Rangkaian RL seri diketahui R=10 ohm, L=2 henry, dengan sumber tegangan E, dihubungkan seperti
pada Gambar. Pada t=0 saklar ditutup dan arusnya I(t=0)=0. Tentukan I untuk t>0 jika (a) E=40 (b) E=
20 e-3t, (c) E=50 sin5t!

Contoh Soal Rangkaian RL Seri

Penyelesaian:
Berdasarkan Hukum Kirchoff, jumlah tegangan pada loop tertutup sama dengan nol sehingga
VR+VL-E=0

10 + 2

+ 5 =

penyelesaian PD di atas adalah:


(a) Jika E=40, PD menjadi
a

faktor integrasi
mengalikan
a

+ 5 = 20 , I(t=0)=0

dengan PD, maka:

+ 5 c=

. T=

. 20

. 20

= 0

. =

= 4

maka

. 20

+%

= 4+%

= 44

'a

'a

, ( = 0) = 0 0 = 4 + % % = 4

4
3.5
3

Arus I(t)

2.5
2
1.5
1
0.5
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

sumbu waktu (t)

Arus pada Rangkaian RL Seri,R=10, L=2H, E=40V

Program MATLAB sebagai berikut:


%Arus pada Rangk RL seri
clear all;
clc;
t=(0:0.01:1);
I=4-4*exp(-t*5);
plot(t,I,'r','linewidth',3)
xlabel('sumbu waktu (t)','fontsize',12)
ylabel('Arus I(t)','fontsize',12)
(b) Jika E = 20 e-3t , PD menjadi
a

faktor integrasi
mengalikan
a

+ 5 = 10 e'hi , , I(t=0)=0

dengan PD, maka:

+ 5 ! = 10 eMi

. T = 10 eMi

. = 10 eMi
= 5 M +%
= 5 'h + % 'a , ( = 0) = 0 0 = 5 + % % = 5
= 5 'h 5 'a = 5( 'h 'a )

1
0.9
0.8
0.7

Arus I(t)

0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.5

1.5

2.5

sumbu waktu (t)

Arus pada Rangkaian RL Seri,R=10, L=2H, E=20e(-3t)V

Program MATLAB sebagai berikut:


%Arus pada Rangk RL seri E=20 exp(-3t)
clear all;
clc;
t=(0:0.01:3);
I=5*(exp(-t*3)-exp(-t*5));
plot(t,I,'r','linewidth',3)
xlabel('sumbu waktu (t)','fontsize',14)
ylabel('Arus I(t)','fontsize',14)

(c) Jika E = 200 sin 5t , PD menjadi


a

faktor integrasi
mengalikan
a

dengan PD, maka:

+ 5 ! = 100

. T

+ 5 = 100 678 5 , I(t=0)=0

= 100

= 100 $

678 5

678 5
a

678 5

++

678 5
diselesaikan dengn integral parsial
rumus baku integral parsial: D E = D. E E D
a

jika D =
$

. sin 5

= + $

dan E = 678 5 ; E = a %S6 5 , maka:


=

%S6 5

1
5

%S6 5 + $

; jika D =

1 a
678 5 $ a 678 5
5
untuk penyederhanaan misalkan L =
1
1
L = a %S6 5 + a 678 5 L
5
5
1 a
1 a
L=
%S6 5 +
678 5
10
10
= +

%S6 5

678 5

1
dan E = %S6 5 , E = 678 5
5
, maka:

sehingga:
a

= 100 $

678 5

++

= 10 a %S6 5 + 10 a 678 5 + +
= 10%S6 5 + 10678 5 + + 'a , ( = 0) = 0, nK+K + = 10
= 10%S6 5 + 10678 5 + 10 'a
20

15

Arus I(t)

10

-5

-10

-15

0.2

0.4

0.6

0.8

1.2

1.4

1.6

1.8

sumbu waktu (t)

Arus pada Rangkaian RL Seri, R=10, L=2H, E=200 sin 5t V

Program MATLAB sebagai berikut:


%Arus pada Rangk RL seri E=200 sin 5t
clear all;
close all;
clc;
t=(0:0.01:2);
I=10*(sin(5*t)-cos(5*t));
plot(t,I,'b','linewidth',2)
hold on
I=10*(exp(-5*t));
plot(t,I,'r','linewidth',2)
hold on
I=10*(sin(5*t)-cos(5*t))+10*(exp(-5*t));
plot(t,I,'k','linewidth',2)
xlabel('sumbu waktu (t)','fontsize',14)
ylabel('Arus I(t)','fontsize',14)

1.2 Rangkaian RC

Rangkaian RC Seri

Dengan menerapkan hukum Kirchoff maka model persamaan rangkaian adalah:


"

1
"=
o

1
$
o

atau

diperoleh PD linier orde satu:

Penyelesaian umum:
faktor integral PD Linier :

. !

'

'

1
1
!=
o
=

=$

1
"=
o

1
=
o

1
1
=
o

perkalian PD dengan faktor integral menghasilkan:


(

"

++

'

+ +!

Kasus A. Jika E= Konstanta, maka dE/dt=0, sehingga


1
= '( $

++

. 0.

+ +!

= +.
RC disebut konstanta waktu kapasitif

'

Kasus B. Jika E(t) = E0 sint , maka:

=3

%S6 3

sehingga jika disubstitusikan ke persamaan menjadi:


=

'

'

.3

%S6 3

+ +!

. %S6 3

+ +!

. %S6 3 .
dengan integral parsial dapat diselesaikan menjadi:
rumus baku integral parsial: D E = D. E E D
p
-q

jika D =
$

p
-q

. cos 3

dan E = %S6 3 ; E =

1
$
3 o

1
1

3 o
3

1
3

678 3

678 3

678 3 , maka:

1
$
3 o

; jika D =

%S6 3 +

1
$
3 o

untuk penyederhanaan misalkan L =


L ==
L=

'
'

'

'

3
o
1
M
M
M
1+3
o 3
1

s 3

uv

678 3 +

M M M

sehingga:

1
3

3M

678 3 +

. 6783 .

3M M o M
1
s
1 + 3 M Mo M 3

3h
oM 1
1 + 3 M Mo M 3

3M
oM
sP
1 + 3M MoM

3M

p
-q

678 3 +

678 3 +

678 3 +

%S6 3

+ +!
(

3M

678 3

dan E = 678 3 , E =

%S6 3

. %S6 3

, maka:

3M MoM

%S6 3 !

3M o

3M
oM
3 o
678 3 +
%S6 3 + +
M
M
M
1+3
o
1 + 3M MoM

'

%S6 3 !t + +t

%S6 3 !w + +x

3 o
1 + 3 M Mo M

(
(

%S6 3 Q + +t

1
%S6 3
3

Contoh:
Suatu rangkaian listrik terdiri dari Resistor 20 ohm yang dihubungkan seri dengan kapasitor 0,05
farad dan baterai E volt. Pada saat t=0 tidak ada muatan pada kapasitor. Tentukan besar muatan dan
arus untuk t>0, jika E= 60, E=100t e-2t dan E= 100 cos 2t!
(a) jika E=60, model persamaan rangkaian RC adalah:
"
1
+
"=
o
"
+" =3
faktor integrasi = et
perkalian PD dg faktor integrasi didapatkan:
"
+ "! = 3
R "T = 3

" = $3

" = 3 ++
" =3++ ' ,
" =33 ' ,

++

karena = "/

"( = 0) = 0 + = 3

, maka =

R3 3

'

T=3

'

2.5

Arus I(t)

1.5

0.5

0.5

1.5

2.5

3.5

4.5

sumbu waktu (t)

Arus Pada Rangkaian RC Seri, E=60 V

Program MATLAB :
%Arus pada Rangk RC seri E=60
clear all;
close all;
clc;
t=(0:0.01:5);
I=3*exp(-t)
plot(t,I,'b','linewidth',2)
xlabel('sumbu waktu (t)','fontsize',14)
ylabel('Arus I(t)','fontsize',14)

(b) jika E=100 t e-2t, model persamaan rangkaian RC adalah:


"
1
+
"=
o
"
+ " = 5 'M
faktor integrasi = et
perkalian PD dg faktor integrasi didapatkan:
"
+ "! = 5 '
R . "T

."

=5 .

'

= 5$ .

++

'

diselesaikan dengan integral parsial


. '
rumus baku integral parsial: D E = D. E E D
jika D = dan E = ' ; E = ' , maka:
$ .

'

= .

= .

'

'

+$

'

'

maka:
. " = 5 R . ' ' T + +
" = 5 R . 'M 'M T + + ' , "( = 0) = 0 + = 5
jadi:
= { X<. 9'W< 9'W< \ + {9'<
"
=
= R5 R . 'M 'M T + 5 ' T
= R5. 'M + 10 'M + 10
= |><9'W< + {9'W< {9'<

'M

T5

'

5
4
3

Arus I(t)

2
1
0
-1
-2
-3
-4
-5

0.5

1.5

2.5

3.5

4.5

sumbu waktu (t)

Arus Pada Rangkaian RC Seri, E=100te-2t V

Program MATLAB sebagai berikut:


%Arus pada Rangk RC seri E=60

clear all;
close all;
clc;
t=(0:0.01:5);
I=10*t.*exp(-t*2)
plot(t,I,'b','linewidth',2)
hold on
I=5*exp(-t*2)
plot(t,I,'r','linewidth',2)
hold on
I=-5*exp(-t)
plot(t,I,'g','linewidth',2)
hold on
I=10*t.*exp(-t*2)+5*exp(-t*2)-5*exp(-t)
plot(t,I,'k','linewidth',2)
xlabel('sumbu waktu (t)','fontsize',14)
ylabel('Arus I(t)','fontsize',14)
(c) jika E=100cos2t volt, R=20 ohm, C=0,05 farad, model persamaan rangkaian RC adalah:
"
1
+
"=
o
"
+ " = 5 %S6 2
faktor integrasi = et
perkalian PD dg faktor integrasi didapatkan:
"
+ "! = 5 %S6 2
R . "T

= 5

."

%S6 2

= 5$

%S6 2

++

%S6 2
diselesaikan dengan integral parsial
rumus baku integral parsial: D E = D. E E D

jika D =
$

. %S6 2

dan E = %S6 2 ; E = M 678 2 , maka:


1
678 2 $
2
1
= $ 678 2
2
=

1
2

678 2

; jika D =

dan E = 678 2

1
E = %S6 2
2

1 1
1

%S6 2 + $ %S6 2
!
2 2
2
untuk penyederhanaan misalkan L =
%S6 2
, maka:

L=

L=

1
2

2
5

678 2
678 2 +

sehingga:

1 1

2 2
1
5

1
1
%S6 2 + L! =
2
2

%S6 2

678 2 +

1
4

1
%S6 2 L
4

."

= 5$

%S6 2

++

2
1
678 2 +
%S6 2 ! + +
5
5
" = 2678 2 + %S6 2 + + ' , ( = 0) = 0, nK+K + = 1
= W[}~ W< + YZ[ W< 9'<
= 5

<

= YZ[ W< W[}~ W< + 9'<


5
4
3

Arus I(t)

2
1
0
-1
-2
-3
-4
-5

sumbu waktu (t)


Arus pada Rangkaian RC Seri, E=100 cos 2t V

Program MATLAB untuk Gambar 18 sebagai berikut:


%Arus pada Rangk RC seri E=100cos2t
clear all;
close all;
clc;
t=(0:0.01:7);
I=4*cos(2*t)-2*sin(2*t)
plot(t,I,'r','linewidth',2)
hold on
I=exp(-t)
plot(t,I,'b','linewidth',2)
hold on
I=4*cos(2*t)-2*sin(2*t)+exp(-t)
plot(t,I,'k','linewidth',2)
xlabel('sumbu waktu (t)','fontsize',14)
ylabel('Arus I(t)','fontsize',14)
Latihan Soal:
1. Tentukan respon lengkap I(t) pada rangkaian RL seri, jika E=100volt, R= 100 ohm dan L=20 henry
dengan I(t=0)=0! Gambarkan dengan bantuan program MATLAB komponen respon lengkap I(t)!

2.

Tentukan arus steady state pada rangkaian RL seri, jika E=10 sin 2t volt, R= 2 ohm dan L=2 henry!
Gambarkan dengan bantuan program MATLAB arus steady state I(t)!
3. Rangkaian RL seri R=8 ohm dan L=0,5 henry dihubungkan dengan sumber baterai E volt. Jika
I(t=0)=0, tentukan I(t) pada:
a. E= 64
b. E= 8te-16t
c. E= 32 e-8t
Gambarkan dengan bantuan program MATLAB komponen respon lengkap I(t)!
4. Tentukan I(t) pada soal nomor 3, jika E= 64 sin 8t! Tentukan mana arus keadaan steady state dan
arus transiennya! Gambarkan dengan bantuan program MATLAB komponen respon lengkap I(t)!
5. Tentukan arus transien pada rangkaian RL seri, jika E=10 sin 2t volt, R= 2 ohm dan L=2 henry
dengan I(t=0)=0! Gambarkan dengan bantuan program MATLAB arus transien I(t)!

1.3 Rangkuman

Untuk rangkaian RL seri, jika E(t) = E0 (konstanta), maka diperoleh model persamaan:

Untuk rangkaian RL seri, jika E(t) = E0 sint , maka dari (d) diperoleh model persamaan:

(
.
)
`

(
.
)

( ) =

, Penyelesaian khusus untuk syarat awal I(0) = 0 adalah ( ) =

45
sin 3 , diperoleh penyelesaian/tanggapan
)
:
=>
X: ?@A B< B; YZ[ B< \ + C 9' ;<
:W 'BW ;W

45
*1
(

'

lengkap

Untuk rangkaian RC seri model PD Orde Satu adalah:


" 1
"
1
+ "=

+
"=
o
o
atau
1
1
+ $
=

+
=
o
o
1
1
+
=
o

Untuk rangkaian RC seri, jika E= Konstanta, maka dE/dt=0, sehingga


1
( . 0.
= '( $
+ +!
= +.

45
)

'

p
-q

RC disebut konstanta waktu kapasitif

Untuk rangkaian RC seri, jika E(t) = E0 sint , maka:

3M
oM
3 o
=
678 3 +
%S6 3 + +
1 + 3 M Mo M
1 + 3 M Mo M

=3
'

%S6 3 , sehingga

1.4 Test Formatif


1.

Tentukan respon lengkap I(t) pada rangkaian RL seri, jika E=10volt, R= 100 ohm dan L=200 henry
dengan I(t=0)=1! Gambarkan dengan bantuan program MATLAB komponen respon lengkap I(t)!

2.

Tentukan arus steady state pada rangkaian RL seri, jika E=10 cos 2t volt, R= 2 ohm dan L=2
henry! Gambarkan dengan bantuan program MATLAB arus steady state I(t)!
3. Rangkaian RL seri R=8 ohm dan L=0,5 henry dihubungkan dengan sumber baterai E volt. Jika
I(t=0)=0, tentukan I(t) pada:
a. E= 64sin t
b. E= 2e-16t
c. E= t e-8t
Gambarkan dengan bantuan program MATLAB komponen respon lengkap I(t)!
4. Tentukan I(t) pada soal nomor 3, jika E= 64 sin 8t! Tentukan mana arus keadaan steady state dan
arus transiennya! Gambarkan dengan bantuan program MATLAB komponen respon lengkap I(t)!
5. Tentukan arus transien pada rangkaian RL seri, jika E=10 sin 2t volt, R= 2 ohm dan L=2 henry
dengan I(t=0)=0! Gambarkan dengan bantuan program MATLAB arus transien I(t)!
6. Tentukan Q(t) dan I(t) pada rangkaian RC seri jika E=100volt, R= 5 ohm dan C=0,02 farad dengan
Q(t=0)=5 coulomb! Gambarkan dengan bantuan program MATLAB komponen arus I(t)!
7. Jika pada RL seri, R= 50 ohm, H= 5 H E= 125 sin(t) volt Tentukan I(t) keadaan stabil!
8. Jika E= 110 cos(314t), tentukan muatan Q keadaan stabil soal nomor 9!
9 . Tentukan tegangan kapasitor pada RC seri, jika resistor R=200 ohm, kapasitor C= 0,1 farad
dengan sumber baterai E= 12 volt dan kapasitor tidak bermuatan pada saat t=0 atau Q(t=0)=0!

1.5 Daftar Pustaka


[1] Sigit Kusmaryanto, Buku Ajar Matematika Teknik I,2012
[2] Kreyszig, Erwin, Matematika Teknik lanjutan. Jakarta: Gramedia, 1988.
[3] Stroud, K.A., Matematika untuk Teknik. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1987.
[4] Farlow, Stanley J., An Introduction to Diffrenential Equations and Their Applications, McGraw-Hill,
Singapore, 1994
[5] Howard, P., Solving ODE in MATLAB, Fall, 2007
[6] Thompson, S., Gladwell, I., Shampine, L.F., Solving ODEs with MATLAB, Cambridge University
Press, 2003
[7] Rosenberg, J.M., Lipsman, R.L., Hunti, B.R., A Guide to MATLAB for Beginners and Experienced

Anda mungkin juga menyukai