Anda di halaman 1dari 8

Nama : Vergiawan R.

Noho

NIM : F23019025
Mata Kuliah : Rangkaian Listrik II

SOAL

1. Bilangan kompleks beserta 5 contohnya


2. Maksimum power transfer
3. Segitiga daya

JAWABAN

1. Bilangan kompleks beserta 5 contohnya


Rangkaian RLC adalah salah satu rangkaian listrik yang banyak digunakan pada kehidupan
sehari-hari. Perhitungan pada rangkaian RLC tidak terlalu sulit apabila kita memahami bilangan
kompleks dengan baik, karena pada perhitungannya, rangkaian RLC banyak menggunakan konsep
bilangan kompleks. Pada makalah ini, dibahas perhitungan pada rangkaian RLC yang menggunakan
bilangan kompleks. Pada makalah ini juga dibahas bentuk-bentuk penyajian bilangan kompleks dan
transformasinya. Kata Kunci— bilangan kompleks, rektangular, polar, rangkaian RLC, resistor,
induktor, kapasitor, impedansi.
Bilangan kompleks adalah suatu bilangan yang terdiri dari beberapa bagian, yakni
bagian real dan juga bagian imajiner. Umumnya, bilangan ini sering dilambangkan dengan
a + ib, di mana a dan b adalah bilangan real.

Adapun yang membuat bilangan tersebut menjadi disebut kompleks adalah, karena
adanya huruf “i” atau bisa disebut bilangan imajiner.

Dalam bilangan yang kompleks ini bentuk a + ib, bagian “a” adalah bagian nyata,
sedangkan bagian “ib” adalah bagian imajiner.
1. Pengurangan

Pengurangan 6 + 3i dengan 3 –

2i : Jawab :

(6+3i)–(3–2i)

=(6–3) (3i–(-2i))

=3+5i

2. Perkalian
(3+4 )(2-5 ) = …

Jawaban:
Lakukan perkalian biasa terlebih
dahulu. (3+4 )(2-5 ) = 6 -15 + 8
-20 .
Lalu ubah menjadi 1.(3+4 )(2-5 ) = 6 -15 + 8 +20 = 26 -7 .

3. Suatu bilangan kompleks z dinotasikan sebagai z = (x + y ).

Jika z = , tentukan x dan y. Lalu, gambarkan z dalam bidang


kompleks!

Jawaban:
Bentuk z diubah dulu atau disederhanakan…

z=
z=

=
z=
z=

Di sini didapat bahwa x=5 dan y =


. Ini adalah lokasi titik z di bidang kompleks:
Titik yang berwarna merah adalah titik yang dimaksud.

4. Jika z1 =
z2 = z3.
z1 = c + a
.
z2 = b + 2c .
z3 = a+2 – d .
Tentukan a, b, c, d dan z1, z2 dan z3!

Jawab:
Di sini, kita harus tahu bahwa 2 bilangan kompleks p + q dan r+s dikatakan sama jika dan
hanya jika p = r DAN q = s.

Oleh karena itu, kita tinggal menghubung-hubungkan koefisiennya..

z1 = z2 = z3
c + a = b + 2c = a+2 – d .
c = b = a+2 … (i)
a = 2c = -d … (ii)
c= a+2
Substitusikan nilai c ke
persamaan 2 a = 2(a+2)
a=
2a +
4a=
-4
Jadi, kita dapatkan nilai d = 4. c=-2. b = -2. (Substitusi

biasa) Kita dapatkan z1 = z2 = z3 = c + a = -2 -4 .

5. penambahan: (3+2 )+(-2+7 ) =…

Jawaban:
(3+2 )+(-2+7 ) = 3 + 2 -2 + 7 = 1 + 9 .

2. Maksimum power transfer


Dalam teknik kelistrikan, teorema transfer daya maksimum menyatakan bahwa, untuk memperoleh
daya eksternal maksimum dari sumber dengan resistansi internal terbatas, resistansi beban harus sama
dengan resistansi sumber dilihat dari terminal keluarannya. Moritz von Jacobi menerbitkan teorema
daya maksimum (transfer) sekitar tahun 1840; itu juga disebut sebagai "hukum Jacob". Teorema ini
menghasilkan transfer daya maksimum di seluruh rangkaian, dan bukan efisiensi maksimum.
Jika resistansi beban dibuat lebih besar daripada resistansi sumber, maka efisiensi akan
lebih tinggi, karena persentase daya sumber yang ditransfer ke beban lebih tinggi, tetapi
besarnya daya beban lebih rendah karena resistansi rangkaian total meningkat. Jika resistansi
beban lebih kecil dari resistansi sumber, maka sebagian besar daya berakhir di sumber, dan
meskipun daya total yang dihamburkan lebih tinggi, karena resistansi total lebih rendah,
ternyata jumlah yang dihamburkan di beban dikurangi.
Teori Transfer Daya Maksimum
Ekuivalen Thevenin berguna untuk menemukan daya maksimum sebuah rangkaian linear
yang dapat dialirkan ke beban. Kita asumsikan bahwa kita dapat mengatur resistansi beban
RL.
Gambar 1

Jika seluruh rangkaian digantikan oleh ekuivalen Thevenin kecuali beban, seperti di
Gambar.(1), maka daya yang dialirkan ke beban adalah

(1)

Pada rangkaian yang diberikan, VTh dan RTh bernilai tetap. Dengan mengubah nilai resistansi
beban RL, daya yang dialirkan ke beban bervariasi seperti pada Gambar.(2). Kita perhatikan dari
Gambar.(2)bahwa daya bernilai kecil untuk nilai RL yang kecil atau besar tetapi maksimum
untuk nilai RL tertentu antara 0 dan ∞.
Gambar 2

Mari kita lihat bahwa daya maksimum terjadi ketika RL setara dengan RTh. Hal ini dikenal
dengan teorema daya maksimum.

Daya maksimum ditransfer ke beban ketika resistansi beban setara dengan resistansi Thevenin
seperti yang dilihat dari beban (RL = RTh)

Untuk membuktikan teorema transfer daya maksimum, kita membedakan p di Persamaan.(1)


dengan referensi terhadap RL dan atur nilainya menjadi nol. Kita peroleh

(2)
Yang memuat

(3)

Menunjukkan bahwa transfer daya maksimum muncul ketika resistansi beban RL setara dengan
resistansi Thevenin RTh. Kita dapat memastikan bahwa Persamaan.(3) memberikan daya
maksimum dengan menujukkan bahwa d2p/dRL2<0.

Daya maksimum yang ditransfer dapat diperoleh dengan substitusi Persamaan.(3) ke (1), untuk

(4)

Persamaan.(4) berlaku hanya ketika RL = RTh. Ketika RL ≠ RTh, kita hitung daya yang dialirkan
ke beban menggunakan Persamaan.(1).

3. Segitiga Daya
Segitiga daya merupakan trigomometri atau segitiga siku-siku yang digunakan untuk
menghitung daya aktif, reaktif serta semu. Sedangkan jika dilihat dari kata daya ini sendiri
artinya adalah sekumpulan energi listrik yang terpakai dalam aktivitas atau usaha tertentu.
Mudahnya kita bisa mengambil contoh pada aktivitas atau penggunaan alat listrik sehari-
hari. Misalnya saja penggunaan daya listrik pada lampu. Nah lampu 5 watt berarti
membutuhkan energi atau listrik sebanyak 5 watt. Yang mana pada proses tersebut terjadi
konversi dari 5 watt daya listrik menjadi energi cahaya.
Sebagai tambahan informasi, daya listrik ini biasanya diukur dalam dua satuan, yakni HP
(Horsepower) dan watt. Untuk perbandingannya, 746 watt sama dengan 1 horsepower. Untuk
menghitung daya, Anda bisa menggunakan faktor kali untuk tegangan dan arus yang terpakai.

Anda mungkin juga menyukai