Anda di halaman 1dari 10

SUPERPOSISI GELOMBANG

A. Metode Aljabar

Pada teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier, dimana rangkaian
linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan memenuhi jika y
=kx, dimana k = konstanta dan x = variabel.

Dalam setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan/ sumber arus
dapat dihitung dengan cara :

Menjumlah aljabarkan tegangan/ arus yang disebabkan tiap sumber independent/bebas


yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan/arus independent/ bebas lainnya
diganti dengan tahanan dalamnya.

Pengertian dari teorema diatas bahwa jika terdapat n buah sumber bebas maka dengan
teorema superposisi samadengan n buah keadaan rangkaian yang dianalisis, dimana
nantinya n buah keadaan tersebut akan dijumlahkan. Jika terdapat beberapa buah
sumber tak bebas maka tetap saja teorema superposisi menghitung untuk n buah
keadaan dari n buah sumber yang bebasnya.

Rangkaian linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang mempunyai sumber
independent atau sumber bebas, sumber dependent / sumber tak bebas linier (sumber
dependent arus/ tegangan sebanding dengan pangkat satu dari tegangan/ arus lain, atau
sebanding dengan jumlah pangkat satu besaran-besaran tersebut) dan elemen resistor (R
), induktor ( L ), dan kapasitor ( C ).

Teorema superposisi menyatakan bahwa tegangan atau arus yang melalui seuatu elemen
dari sebuah jaringan linear bilateral (semua elemen 2 arah) yang mengandung lebih dari
satu sumber bebas sama dengan jumlah aljabar tegangan atau arus yang dihasilkan oleh
masing masing sumber bebas. Sebagai contoh, di dalam sebuah rangkaian ada 3 sumber
bebas. Teorema diatas mengatakan bahwa kita dapat mencari sebuah respon yang
diberikan dengan meninjau satu persatu dari ketiga sumber yang bekerja sendiri sendiri
dan menjumlahkam ketiga hasil tersebut.
Jadi, jika ada N sumber bebas, maka kita lakukan N percobaan. Setiap sumber bebas
adalah aktif hanya dalam satu eksperimen. Sebuah sumber tegangan yang tidak aktif
diganti dengan sebuah hubung singkat dan sebuah sumber arus bebas yang tidak aktif
diganti dengan sebuah rangkaian terbuka. Perhatikan bahwa sumber sumber tak bebas
pada umumnya adalah aktif dalam setiap percobaan. Super posisi tidak dapat langsung
diterapkan pada perhitungan daya sebab daya dalam sebuah elemen sebanding dengan
kuadrat arus atau kuadrat tegangan yang tidak linear.

Arus atau tegangan yang melalui sebuah elemen dalam sebuah jaringan linear dua arah
yang memiliki beberapa sumber sama dengan jumlah aljabar arus atau tegangan yang
dihasilkan secara terpisah oleh masing-masing sumber. Teorema superposisi berlaku
untuk semua rangkaian linear dan bilateral. Dalam teorema superposisi ini terdapat dua
atau lebih sumber yang bebas.Dalam teorema superposisi ini terdapat dua atau lebih
sumber yang bebas.

Sumber tersebut bisa tegangan dengan tegangan dan bisa tegangan dengan arus.
Sumber-sumber tersebut tidak dapat bekerja secara bersamaan atau hanya berpatokan
pada satu sumber saja. Sumber-sumber ini bekerja satu persatu. Sumber-sumber
tegangan yang akan di tahan sewaktu salah satu sumber lain (sumber tunggal) bekerja
digantikan oleh rangkaian hubung singkat (short), sumber-sumber arus digantikan
dengan rangkaian terbuka (o.c). Teorema superposisi digunakan untuk menghitung
besar arus pada masing-masing beban dengan menentukan terlebih dahulu arah arus
pada rangkaian. Dibawah ini adalah contoh gambar rangkaian listrik yang dapat di
analisis dengan metode atau teorema superposisi.
Sifat-sifat Teorema Superposisi

Berpatokan pada satu sumber, sumber (E) yang lain di hubung singkat (short) atau jika
pada arus (I) dalam rangkaian terbuka (o.c)

1. Tidak berpengaruh dengan sumbernya


2. Besar I 3akan sama dengan I 1+ I 2apabila searah
3. Jika I 12> I 22 maka I 12−I 22 atau sebaliknya.

Langkah-langkah Analisa Teorema Superposisi

a. Menghitung arus dengan dua sumber tegangan.

1. Berpatokan pada V1 dan pada V2 di short.


 Cari arus yang dihasilkan oleh V1 saja. Ganti sumber tegangan V2 dengan
hubung singkat

.
1
 Carilah arus pada I 1 dengan menggantikan R 1, R2 dan R 3 menjadi R 4

R 2 R3
RT =R1 +
R 2 + R3
1 1 1
 Setelah RT di ketahui maka I 1 , I 2 , I 3 dapat di cari
E1
I 11=
RT

1 R2 1
I 2= ×I
R 2 + R3 1
R3
I 13= × I 11
R 2 + R3

2. Bepatokan pada V2 saja dan pada V1 di short


 Cari arus yang dihasilkan oleh V2 saja. Ganti sumber tegangan V1 dengan

hubung singkat.
2
 Carilah arus pada I 1dengan menggantikan R1, R2 dan R3 menjadi R5
R 2 × R3
R5=R 1+
R2 + R3
1 1 1
 Setelah RT di ketahui maka I 1 , I 2 , I 3 dapat di cari dengan formula dibawah ini:

2 E1
I 3=
RT
R2
I 22= × I 23
R 2 + R3

2 R3 2
I 1= × I3
R 2 + R3
b. Menghitung arus menggunakan sumber tegangan dan arus.

1. Berpatokan pada I dan E di hubung singkat


 Cari arus yang dihasilkan oleh I saja.
 Ganti sumber tegangan E dengan hubung singkat. (Lihat gambar di bawah ini)

R2
I 11= ×I
R 1 + R2

1 R1
I 2= ×I
R 1 + R2
I 13 tidak dicari karena tidak ada arus yang melewati R3

2. Berpatokan pada sumber tegangan (E)


 Cari arus yang dihasilkan oleh tegangan E saja.
 Ganti arus I dengan rangkaian terbuka (o.c)

Dari gambar di atas akan di dapat suatu formulasi sebagai berikut :


E
I 21=
R 1+ R 2
E
I 22=
R 1+ R 2
E
I 23=
R3
Teorema superposisi digunakan untuk memperoleh penyelesaian rangkaian yang
memiliki dua buah sumber atau lebih. Masing-masing sumber akan diperlakukan
sendiri-sendiri dan jumlah aljabarnya diperoleh untuk menentukan besaran tertentu pada
rangkaian yang tidak diketahui. Seperti Gambar dibawah ini:

Untuk menyelesaikan rangkaian tersebut, kita dapat menggunakan teorema analisis


Superposisi. Pertama kita harus menentukan sumber mana yang dijadikan patokan. Lalu
sumber yang lain harus di-short. Misalkan kita memilih E1 sebagai sumber tegangan,
maka E2 kita short. Perhatikan gambar:

Pastikan pada V1 => V2 di short


Lalu setelah itu, tentukan arah arus pada rangkaiannya. Pada tahap ini, arus kita beri
nama I 11 , I 12 , I 13 . Pada rangkaian terlihat bahwa tahanan pada R3 dan R2 terhubung secara
paralel, maka dapat kita cari tahanan penggantinya sebagai RP, yaitu:
R2 × R 3
R P=
R2 + R 3
2.1 2
R P= = Ω
2+1 3

Dari rangkaian pada Gambar, dapat diperoleh penyelesaian untuk mencari I 1, yaitu:
V 28
I 11= = =6 A
R 1+ R P 2
4+
3
Besar arus yang mengalir pada tahanan pengganti RP sama dengan besar I 11 , sedangkan

arus I 12 ,dan I 13 berada pada tahanan yang terhubung paralel, maka penyelesaiannya dapat
kita peroleh dengan:
1 R2 1
I 2= ×I1
R 2+ R 3
2
I 12= ×6=4 A
3
R3
I 13= × I1
R 2+ R 3 1

1
I 13= ×6=2 A
3
Pada tegangan sumber V2, V1 yang di short. Perhatikan rangkaian berikut:

Pada tegangan yang bersumber dari V2, untuk arus yang mengalir kita namai dengan
I 21 , I 22 , I 32. Tahanan R1 dan R2 dapat digantikan dengan tahanan pengganti RP , yaitu:

R 2 . R3
R P 2=
R 2+ R 3

2.1 2
R P 2= = Ω
2+ 1 3

Maka dapat diperoleh,

V 7
I 22= = =3 A
R 3+ R P 2 8
1+
6
R 2
I 21= × I 2= ×3=1 A
R 3+ R 2 2 6

2 R1 1 4
I 3= × I 1= ×3=2 A
R 1+ R 2 6
Jadi, besar arus yang mengalir melalui R1, R3 , dan R2 adalah:
I 1=I 11 −I 21=6−1=5 A
I 2=I 12−I 22 =4−3=1 A
I 3=I 13−I 32=2−2=0 A

Anda mungkin juga menyukai