Anda di halaman 1dari 12

RANGKAIAN LISTRIK

TEOREMA THEVENIN DAN TEOREMA NORTON

DOSEN PENGAMPU : Prof.Dr.Hamonangan Tambunan S.T.M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

ANDRI SAPUTRA HARAHAP(5232431008)

J O A N E M A N U E L L A S I T O R U S ( 5 2 3 11 3 1 0 1 0 )

M U H A M M A D D A F FA R I Z K I ( 5 2 3 11 3 1 0 11 )
TEOREMA THEVENIN

Pada teorema ini berlaku bahwa:


Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber
tegangan yang dihubungkan secara seri dengan sebuah tahanan ekuivalennya pada dua terminal
yang diamati.
Tujuan sebenarnya dari teorema ini adalah untuk menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu membuat
rangkaian pengganti berupa sumber tegangan yang dihubungkan secara seri dengan suatu resistansi
ekuivalennya.

Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Thevenin:


1. Cari dan tentukan titik terminal a-b di mana parameter ditanyakan. Pada Gambar 1.1 yang ditanyakan adalah besar atau
nilai dari IR3, maka titik terminal a-b terdapat pada komponen tahanan R3
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut. Sehingga diperoleh gambar berikut:
Gambar 1.2. Komponen tahanan R3 dilepas menjadi terminal a-b

Gambar 1.2. Komponen tahanan R3 dilepas menjadi terminal a-b


3. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur pada titik a-b tersebut saat semua
sumber di non aktifkan dengan cara diganti dengan tahanan dalamnya ( jika sumber tegangan bebas maka diganti dengan
rangkaian short circuit, apabila sumber arus bebas maka diganti dengan rangkaian open circuit).

Maka didapatkan Rab = RTh,


R R
RTh = 1 . 2
R1 + R2
Diperoleh:
6Ω . 4Ω
RTh =
6Ω+4Ω
24 Ω
= = 2,4 Ω
10 Ω

4. Pasang kembali sumber tegangan bebasnya, kemudian


hitung nilai tegangan dititik a-b tersebut.
V

Gambar 1.4. Sumber tegangan bebas dipasang kembali

Tegangan di titik a-b, Vab = VTh


R
VTh = R 2R . V
1+ 2
Diperoleh,

VTh = . 10 v
6Ω+4Ω

= . 10 v = 4 v
10 Ω
Gambarkan kembali rangkaian pengganti Theveninnya (rangkaian aktif), kemudian pasangkan kembali
komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.
Rangkaian Aktif

Gambar 1.5. Rangkaian aktif dan komponen yg dilepas dipasang kembali

Dari Gambar 1.5, maka dapat mencari besar atau nilai dari IR3, yaitu:
VTh
IR3 =
RTh + R3
Maka besar atau nilai arus yang mengalir pada tahanan R3 (IR3) yaitu:
4v
IR3 =
2,4 Ω +3,6 Ω
4v 2
= = A
6Ω 3
TEOREMA NORTON

Pada teorema ini berlaku bahwa:

Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang
dihubungkan secara paralel dengan sebuah tahanan ekuivalennya pada dua terminal yang diamati.

Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian yaitu untuk membuat rangkaian pengganti berupa
sumber arus yang diparalel dengan suatu tahanan ekuivalennya.

Gambar 2.1. Rangkaian dengan analisis teorema Norton


Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Norton:
1. Cari dan tentukan titik terminal a-b di mana parameter ditanyakan. Pada Gambar 2.1 yang ditanyakan adalah besar atau nilai dari IR3, maka titik
terminal a-b terdapat pada komponen tahanan R3

2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut. Sehingga diperoleh gambar berikut:

Gambar 2.2. Komponen tahanan R3 dilepas menjadi terminal a-b

3. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur pada titik a-b tersebut saat semua sumber di
non aktifkan dengan cara diganti dengan tahanan dalamnya ( jika sumber tegangan bebas maka diganti dengan rangkaian short
circuit, apabila sumber arus bebas maka diganti dengan rangkaian open circuit).
Gambar 2.3. Sumber tegangan bebas di short

Maka didapatkan Rab = RN,


R R
RN = R 1 . R2
1+ 2
Diperoleh:
6Ω . 4Ω
RN =
6Ω+4Ω
24 Ω
= = 2,4 Ω
10 Ω
4. Pasang kembali sumber tegangan bebasnya.

Gambar 2.4. Sumber tegangan bebas dipasang


kembali
5. Kemudian titik a-b dihubungkan singkat sehingga tidak ada arus yang melewati R2. Atau dengan kata lain, I2 = 0. Sehingga besar IN dapat dicari dengan :

Gambar 2.5. Titik a-b dihubung singkat sehingga I2 =0

V
IN =
R1
Sehingga diperoleh:

10 V
IN =
6Ω
2
=1 A
3
6. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya (rangkaian aktif), kemudian pasangkan kembali komponen yang
tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.

Gambar 2.6. Rangkaian aktif dan komponen yg dilepas dipasang kembali

Dari Gambar 2.6, maka dapat mencari besar atau nilai dari IR3, yaitu:
RN
IR3 = .I
RN + R3 N
Maka besar atau nilai arus yang mengalir pada tahanan R3 (IR3) yaitu:
2,4 Ω 2
IR3 = .1 A
2,4 Ω +3,6 Ω 3
2,4 Ω 10 2
= . A= A
6Ω 6 3
Kesimpulan

Kesimpulan utama dari kedua teorema ini adalah


bahwa setiap rangkaian listrik dapat digantikan
dengan rangkaian yang lebih sederhana yang memiliki
karakteristik yang sama saat dilihat dari dua terminal
output tertentu.Hal ini memudahkan analisis dan
perancangan rangkaian listrik.
Daftar Pustaka

Kemmerly, Jack E.. Jr, William H. Hayt. 2005.


Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga.

Guntoro, Nanang Arif. 2013. Fisika Terapan. Jakarta:


Rosda
THANK U VERY MUCH

Anda mungkin juga menyukai