Anda di halaman 1dari 28

RANGKAIAN LISTRIK DC

Judul Materi : Teorema Norton dan Teorema Millman

Disusun oleh:
Kelompok 9

Silvia Desrani Br Tarigan (5212131001)


Yobelita Lastarda Br Manjorang (5212431009)
Tia Enola Hutasoit (5212431006)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Rangkaian listrik DC.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Khususnya kepada Bapak Prof.
Dr. Paningkat Siburian, M.Pd selaku dosen mata kuliah Rangkaian Listrik DC dan kepada
teman-teman semua yang telah memberikan masukan-masukan demi kesempurnaan makalah ini.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, baik berupa materi maupun ide dan sehingga makalah ini dapat
mencakup semua pokok pembahasan. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, November 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..
A.Latar Belakang………………………………………………………………………………...
B.Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..
C.Tujuan………………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
A.Teorema Norton……………………………………………………………………………….
B.Teorema Millman………………………………………………………………………………
C.Contoh Soal………………………………………………………………………………….....
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………….
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….....
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….....
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Suatu rangkaian yang terhubung secara seri maupun paralel yang telah kita pelajari
sebelumnya merupakan contoh rangkaian yang sederhana. Pada rangkaian sederhana yang
mengkombinasikan tahanan-tahanan atau sumber-sumber yang seri atau paralel dapat kita
analisis dengan menggunakan prinsip pembagian arus dan tegangan sesuai hukum yang telah
dipelajari yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff. Rangkaian-rangkaian sederhana tersebut
merupakan suatu latihan pemahaman dalam pemecahan masalah untuk menolong kita
memahami hukum-hukum dasar yang selanjutnya akan kita gunakan dalam rangkaian-rangkaian
yang lebih sukar atau lebih kompleks.Dalam menyederhanakan analisis pada rangkaian yang
lebih sukar diperlukan suatu metode analisis yang lebih cocok dan mudah. Diantara metode-
metode ini adalah superposisi, loop, mesh, node voltage, teorema Thevenin dan teorema Norton
serta teorema Milman. Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari teorema Thevenin.
Pada resume kali ini akan mengembangkan kemampuan menganalisis teorema Norton serta
teorema Milman.

B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teorema Norton?
2. Apa yang dimaksud dengan teorema Millman?
3. Bagaimana cara penggunaan teorema Norton dan teorema Millman pada penyelesaian
rangkaian?

C.Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami teorema Norton
2. Mahasiswa dapat memahami teorema Milman
3. Mahasiswa dapat menyederhanakan rangkaian dengan menggunakan teorema Norton dan
teorema Milman;
4. Mahasiswa dapat menyelesaikan perhitungan rangkaian menggunakan teorema Norton
dan teorema Milman.
BAB II PEMBAHASAN

A.TEOREMA NORTON

Pada teorema ini berlaku bahwa:


Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus
yang dihubungkan secara paralel dengan sebuah tahanan ekuivalennya pada dua terminal yang
diamati.
Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian yaitu untuk membuat rangkaian
pengganti berupa sumber arus yang diparalel dengan suatu tahanan ekuivalennya.

Gambar 2.1. Rangkaian dengan analisis teorema Norton

Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Norton:


a.Cari dan tentukan titik terminal a-b di mana parameter ditanyakan. Pada Gambar 2.1 yang
ditanyakan adalah besar atau nilai dari IR2, maka titik terminal a-b terdapat pada komponen
tahanan R2.
b.Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut. Sehingga diperoleh gambar berikut:
Gambar 2.2. Komponen tahanan R3 dilepas menjadi terminal a-b

c.Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur pada titik a-b
tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti dengan tahanan dalamnya ( jika
sumber tegangan bebas maka diganti dengan rangkaian short circuit, apabila sumber arus bebas
maka diganti dengan rangkaian open circuit).

Gambar 2.3. Sumber tegangan bebas di short

Maka didapatkan Rab = RN,


RN = "R₁ . R₃" /"R1 + R₃"
Diperoleh:
RN = "6 Ω . 4 Ω" /"6 Ω + 4 Ω"
= "24 Ω" /"10 Ω" = 2,4 Ω

d.Pasang kembali sumber tegangan bebasnya.


Gambar 2.4. Sumber tegangan bebas dipasang kembali

e.Kemudian titik a-b dihubungkan singkat sehingga tidak ada arus yang melewati R2. Atau
dengan kata lain, I2 = 0. Sehingga besar IN dapat dicari dengan :

Gambar 2.5. Titik a-b dihubung singkat sehingga I3=0

IN = "V" /"R" _"1"

Sehingga diperoleh:

IN = "10 V" /"6 Ω"


= 1 "2" /"3" A
f.Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya (rangkaian aktif).

Gambar 2.6. Rangkaian aktif

g.Kemudian pasangkan kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang
ditanyakan.

Gambar 2.7. komponen yg dilepas dipasang kembali

Dari Gambar 2.7, maka dapat mencari besar atau nilai dari IR2, yaitu:
IR2 = "R" _"N" /"RN + R2" . IN
Maka besar atau nilai arus yang mengalir pada tahanan R2 (IR2) yaitu:
IR2 = "2,4 Ω" /"2,4 Ω +3,6 Ω" . 1 2/3 A
= "2,4 Ω " /"6 Ω" . "10" /"6" " A" = "2" /"3" A

Contoh penyelesaian soal dengan teorema Norton

Perhatikan gambar rangkaian berikut ini:


Gambar 2.7. Rangkaian dengan dua sumber tegangan dan tiga tahanan

Tentukanlah berapa besar nilai arus yang mengalir melalui tahanan R2 (IR2)?
Jawab:

Langkah-langkahnya adalah:
a.Tentukan titik terminal a-b dimana parameter ditanyakan. Pada rangkaian gambar 1.6 titik
terminal a-b dapat ditentukan di tahanan R2. Maka komponen R2 dilepaskan dan diganti dengan
titik a-b.

Gambar 2.8. Tahanan R2 dilepaskan

b. Sumber tegangan bebasnya diganti dengan rangkaian short circuit. Kemudian mencari tahanan
Nortonnya.
Gambar 2.9. Sumber tegangan di short

Rangkaian dibuat seperti Gambar 2.9. untuk memudahkan mencari tahanan Nortonnya. Dapat
diperoleh:
RN = "R1 . R3" /"R1 + R3"
RN = "4 Ω . 1 Ω" /"4 Ω +1 Ω"
= "4 Ω" /"5 Ω" = 0,8 Ω

c. Pasang kembali sumber tegangannya.

Gambar 2.10. Sumber tegangan dipasang kembali

d. Kemudian titik a-b dihubungkan singkat. Sehingga IN dapat diperoleh dengan:


Gambar 2.11. Titik a-b dihubung singkat

IN = I1 + I2

Sehingga diperoleh

IN = "V" _"1" /"R" _"1" + "V" _"2" /"R" _"3"


= "28 V" /"4 Ω" + "7 V" /"1 Ω"
=7A+7A
= 14 A

e.Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya (rangkaian aktif), kemudian pasangkan


kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.

Gambar 2.12. Rangkaian aktif dan komponen yg dilepas dipasang kembali

Maka dapat diperoleh besar nilai arus yang mengalir pada tahanan R2 (IR2), yaitu:

IR2 = "R" _"N" /"RN + R2" . IN


= "0,8 Ω" /"0,8 Ω +2 Ω" . 14 A
IR2 = "0,8 Ω " /"2,8 Ω" . 14 A = 4 A
B.TEOREMA MILMAN

Teorema ini dikemukakan oleh Milman untuk lebih menyederhanakan lagi cara
menghitung dibandingkan dengan menggunakan teorema sebelumnya. Teorema ini
menggunakan konsep rangkaian pengganti ( konduktansi).

Teorema ini seringkali disebut juga sebagai teorema transformasi sumber, baik dari
sumber tegangan yang dihubungserikan dengan resistansi ke sumber arus yang dihubung
paralelkan dengan resistansi yang sama atau sebaliknya. Teorema ini berguna untuk
menyederhanakan rangkaian dengan multi sumber tegangan atau multi sumber arus menjadi satu
sumber pengganti.

Langkah-langkah :

a.Ubah semua sumber tegangan ke sumber arus

I1 = "V" _"1" /"R" _"1"


= "28" /4
=7A
I2 = "V" _"2" /"R" _"3"
= "7" /1
=7A

b.Jika kita ingin mencari I pada R2, maka lepaskan komponen yang hendak dicari yaitu R2.

Penentu R : "1" /"R" _"T" = "1" /"R" _"1" + "1" /"R" _"2" + "1" /"R" _"3"

GT = G1 + G2 + G3
RT = "1" /"G" _"T"
Arus :
IT = I1 + I2
IT = "V" _"1" /"R" _"1" + "V" _"2" /"R" _"2" + "V" _"3" /"R" _"3"
Sehingga dapat diketahui:

GT = G1 + G3
= 0,25 + 1 = 1,25 mho
RT = "1" /"G" _"T"
= "1" /"1.25"
RT = 0,8 Ω

IT = I1 + I2
=7+7
IT = 14 A
c.Buat rangkaian penggantinya

d.Pasang kembali komponen yang telah dilepas

Sehingga, dapat kita ketahui arus yang mengalir pada R2 adalah


IR2 = "R" _"T" /"RT + R2" . IT
= "0.8" /"0.8 + 2" . 14
IR2 = 4 Ampere

C.CONTOH SOAL

1.Perhatikan rangkaian dibawah ini !


Tentukanlah berapa besar nilai arus yang mengalir melalui tahanan R3 (IR3)?

Jawab:
a.Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut. Sehingga diperoleh gambar berikut:

b.Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur pada titik a-b
tersebut saat semua sumber di non aktifkan.

c.
Maka didapatkan Rab = RN,
RN = "R1 . R2" /"R1 + R2"
Diperoleh:
RN = "6 Ω . 4 Ω" /"6 Ω + 4 Ω" = (24 Ω)/(10 Ω) = 2,4 Ω

c.Pasang kembali sumber tegangan bebasnya.

d.Kemudian titik a-b dihubungkan singkat sehingga tidak ada arus yang melewati R2. Atau
dengan kata lain, I2 = 0. Sehingga besar IN dapat dicari dengan :

Sehingga diperoleh:
IN = "V" /"R" _"1"
IN = "10 V" /"6 Ω"
= 1 "2" /"3" A
e. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya (rangkaian aktif), kemudian pasangkan
kembali komponen yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.

maka dapat mencari besar atau nilai dari IR3, yaitu:


IR3 = "R" _"N" /"RN + R3" . IN
Maka besar atau nilai arus yang mengalir pada tahanan R3 (IR3) yaitu:
IR3 = "2,4 Ω" /"2,4 Ω +3,6 Ω" . 1 2/3 A
= "2,4 Ω " /"6 Ω" . "10" /"6" " A" = "2" /"3" A

2.Perhatikan rangkaian dibawah ini!

E1 = 24 V
E2 = 9 V
R1 = 6 Ω
R2 = 5 Ω
R3 = 3 V
Tentukanlah berapa besar nilai arus yang mengalir melalui tahanan R2 (IR2)?
Jawab:
a. Lepas komponen yang akan dicari nilainya

b. Sumber tegangan bebasnya dishort. Kemudian titik a-b dikeluarkan.

RN = "R1 . R3" /"R1 + R3"


RN = "6 Ω . 3 Ω" /"6 Ω +3 Ω" = "18 Ω" /"9 Ω" = 2 Ω

c. Pasang kembali sumber tegangannya.

d. Kemudian titik a-b dihubungkan singkat. Sehingga IN dapat diperoleh dengan:


IN = I1 + I2
IN = "V" _"1" /"R" _"1" + "V" _"2" /"R" _"3"
= "24 V" /"6 Ω" + "9 V" /"3 Ω"
IN = 4 A + 3 A = 7 A

e. Gambarkan kembali rangkaian aktifnya.

IR2 = "R" _"N" /"RN + R2" . IN


= "2 Ω" /"2 Ω +5 Ω" . 7 A
= "2 Ω " /"7 Ω" . 7 A = 2 A

3.Perhatikan rangkaian dibawah ini !


Tentukan arus yang mengalir pada R4 (IR4) !

Jawab:
a. lepaskan komponen yang akan dicari nilainya

R2 // R3 RP = "R2 . R3" /"R2 + R3"


= "12 .20" /"12 + 20"
RP = "240" /"32" = 7,5 Ω

V1 = R_p/(R_P+ R_1 ) . Vs
= 7.5/(7.5+ 5) . 18
= 10.8
Sehingga, dapat diketahui IN yaitu:
IN = "V" _"1" /"R" _"1"
= "10.8" /"5"
=2,16 Ampere
b. Short semua sumber dan mencari RN dititk a – b

R1 // R2 RP = "R1 . R2" /"R1 + R2"


= "5 . 12" /"5 + 12"
Rp = "60" /17 = 3,53 Ω
RN = Rp + R3
= 3,53 + 20
= 23,53

c. Buat rangkaian penggantinya

IR4 = "R" _"N" /"RN + R4" . IN


Sehingga arus yang mengalir adalah
IR4 = "23.53" /"23.53 + 40" . 2,16
= "50,82" /63,53
= 0.799 A

4.Tentukan arus yang mengalir pada R2 dengan teorema Milman!

Jawab:
a. Ubah semua sumber tegangan ke sumber arus

I1 = "V" _"1" /"R" _"1"


= "25" /5
=5A

I2 = "V" _"2" /"R" _"3"


= 15/4
= 3.75 A
b. Jika kita ingin mencari I pada R2, maka lepaskan komponen yang hendak dicari yaitu R2
GT = G1 + G3
= 0,2 + 0,25 = 0,45 mho
RT = "1" /"G" _"T"
= "1" /"0,45"
RT = 2,22 Ω

IT = I1 + I2
= 5 + 3,75
IT = 8,75 A

c. Buat rangkaian penggantinya

d. Pasang kembali komponen yang telah dilepas


Sehingga, dapat kita ketahui arus yang mengalir pada R2 adalah
IR2 = "R" _"T" /"RT + R2" . IT
= "2,22" /"2,22 + 10" . 8,75
IR2 = 1,58 Ampere

5.Tentukan Ia dengan teorema Milman !

Jawab :
a. Tinjau sumber arus 8 A dan 4 A, karena arah arus berlawanan maka dihasilkan
I1 = 8 - 4 = 4 A
b. Tinjau sumber arus 4A dan 3Ia A ,sehingga dihasilkan sumber arus
I2 = 3Ia - 4 A

Sehingga Ia dapat diketahui yaitu:


Ia = 3/(3+2) . (3Ia - 4)
Ia = 3/5 . (3Ia - 4)
5 Ia = 9 Ia - 12
12 = 4 Ia
Ia = 12/4 = 3 A
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Pada teorema Norton berlaku bahwa : “ Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan
dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang dihhubungparalelkan dengan sebuah
tahanan ekivalennya pada dua terminal yang diamati.” Tujuan teorema Norton adalah untuk
menganalisis rangkaian,yaitu dengan membuat rangkaian sumber arus yang diparalel dengan
suatu batasan ekivalennya.
Pada teorema Millman dinyatakan bahwa jika beberapa sumber tegangan (memiliki
resistansi internal) dihubungkan secara parallel, rangkain spesifik ini dapat diganti dengan
rangkaian yang lebih sederhana dari sumber tegangan tunggal dan resistansi secara seri.
DAFTAR PUSTAKA

Kemmerly, Jack E.. Jr, William H. Hayt. 2005. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga.

Guntoro, Nanang Arif. 2013. Fisika Terapan. Jakarta: Rosda

id.scribd.com/doc/30319413/9/Teorema-Millman

Anda mungkin juga menyukai