LISTRIK STATIS
A. Konsep Listrik Dinamis
Listrik Dinamis adalah listrik yang bisa bergerak. Listrik dinamis terjadi karena ada arus listrik searah
dan arus bolak balik.
Arus listrik hanya bisa menyala pada rangkaian tertutup. Contoh listrik dinamis adalah pada baterai dan
lampu.
Baterai punya kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif adalah ujung baterai dengan tonjolan kecil.
Kutub negatif adalah ujung baterai yang rata.
Jika kedua kutub dihubungkan kabel, elek tron mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Saat arus
listrik melewati lampu, arus listrik menyebabkan lampu menyala.
Saat salah satu ujung kabel dilepas dari kutub baterai, lampu akan mati karena elektron tidak bisa mengalir.
Gejala listrik terbukti dengan adanya nyala lampu. Lampu bisa menyala karena ada elektron. Elektron
mengalir berarti elektron terus bergerak (dinamis).
Oleh sebab itu, gejala listrik yang timbul disebut Listrik dinamis.
1. Arus listrik
Arus Listrik adalah aliran muatan listrik melalui suatu penghantar (kabel). Arus listrik mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan arah aliran electron adalah sebaliknya yaitu mengalir dari
potensial rendah ke potensial tinggi dengan kata lain dari kutub negatif ke kutub positif.
Arus listrik mengalir karena pada ujung-ujung rangkaian ada perbedaan potensial listrik yang diberikan oleh
baterai sebagai sumber tegangan. Ujung kawat penghantar yang memiliki banyak elektron ( terhubung
dengan kutub negatif baterai) dapat dikatakan memiliki potensial listrik rendah, sedangkan ujung kawat
penghantar yang lainnya yang memiliki sedikit elektron (terhubung dengan kutub positif baterai) dapat
dikatakan memiliki potensial listrik tinggi.
Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar disebut
Amperemeter. Adapun Voltmeter adalah alat untuk mengukur beda potensial atau beda tegangan listrik
antara dua titik.
Kuat Arus Listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar setiap sekon.
Pada rangkaian listrik tertutup, besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian dapat ditentukan dengan
menghitung besar muatan listrik yang mengalir pada rangkaian setiap detiknya. . Hal ini dikarenakan besar
arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan besar muatan listrik yang
mengalir setiap detik. Secara matematis, kuat arus listrik dapat dituliskan dengan persamaan:
Konversi Satuan:
mA = milli Ampere = 10-3 , contoh : 1,2 mA = 1,2 x 10-3 Ampere
µA = mikro Ampere = 10-6 , contoh : 7 µA = 7 x 10-6 Ampere
nA = nano Ampere = 10-9 , contoh : 9 nA = 9 x 10-9 Ampere
Aturan Pangkat:
an x am = a n+m , contoh: 34 x 33 = 34+3 = 37
an : am = a n-m , contoh: 38 : 32 = 38-2 = 36
(an)m = a n x m , contoh: (52)6 = 5 2 x 6 = 512
1 = a-n , contoh: 1 = 2-8
an 28
Contoh Soal:
1. Pada sebuah penghantar mempunyai muatan listrik 120 Coulomb yang mengalir pada kawat penghantar
selama 30 sekon. Berapakah kuat arus listrik yang mengalir pada kawat tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
q = 120 C
t = 30 sekon
Ditanya:
I = ?
Dijawab:
q
I = ----
t
120 C
= --------- = 4 A
30 s
2. Arus lisrik sebesar 5 mA mengalir pada suatu kawat penghantar selama 0,1 sekon. Berapakan besar
muatannya?
Pembahasan:
Diketahui:
I = 5 mA = 5 x 10-3 = 0,005 A
t = 0,1 sekon
Ditanya:
q = ?
Dijawab:
q
I = ----
t
q =I xt
= 0,005 A x 0,1 s
= 0,0005 C
= 5 x 10-4 C
2. Hantaran Listrik
Listrik dialirkan melalui kabel. Kabel biasanya terdiri atas bahan tembaga atau perak di bagian dalamnya
dan dilapisi bahan plastik atau karet dibagian luarnya. Setiap bahan memiliki daya hantara listrik yang
berbeda-beda.
Dilihat dari kemampuan daya hantar listriknya, zat atau bahan di bagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Konduktor Listrik
Yaitu bahan yang mampu menghantarkan arus listrik dengan baik.
Contoh: tembaga, perak dan emas.
Meskipun perak dan emas merupakan konduktor yang sangat baik, tetapi harganya mahal, kabel
rumah tangga biasanya menggunakan bahan tembaga.
b. Isolator Listrik
Yaitu bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh: plastik dan karet.
c. Semikonduktor Listrik
Yaitu bahan yang jika berada pada suhu rendah bersifat sebagai isolator, sementara pada suhu tinggi
bersifat sebagai konduktor.
Contoh: Karbon, Silikon dan Germanium.
Pada bidang elektronika, bahan semikonduktor digunakan untuk membuat transistor yang kemudian
dirangkai menjadi Integrated Circuit (IC)
Setiap bahan memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghantarkan listrik. Kemampuan tersebut
tergantung pada nilai hambatan jenis suatu benda atau bahan. Semakin kecil hambatan jenis suatu bahan,
semakin baik kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan listrik.
Besar hambatan setiap jenis kawat yang panjangnya satu satuan panjang per satu satuan luas penampang
disebut Hambatan Jenis ( = rho). Besar hambatan jenis berbeda-beda untuk setiap jenis kawat (lihat tabel),
sehingga dapat dituliskan :
3. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik ada 2 macam yaitu Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel.
Rangkaian Seri adalah rangkaian listrik yang tidak memiliki percabangan kabel, sedangkan Rangkaian
Paralel adalah rangkaian listrik yang memiliki percabangan kabel.
4. Karakteristik Rangkaian Listrik
a. Hukum Kirchhoff
Menurut Hukum Kirchhoff, besar arus listrik yang masuk ke dalam titik cabang kawat penghantar
nilainya sama dengan besar arus listrik yang keluar dari titik cabang kawat penghantar tersebut.
Secara sistematis, pada setiap titik cabang berlaku:
∑ I masuk = ∑ I keluar
Contoh Soal:
Perhatikan gambar percabangan arus listrik berikut:
Jika diketahui besar arus listrik I1 = 2A, I2 = I3 = 4A dan I4 = 5A, hitung berapa besar arus di I5 ?
Pembahasan:
Diketahui:
I1 = 2A
I2 = I3 = 4A
I4 = 5A
Ditanya:
I5 = ?
Dijawab:
∑ I masuk = ∑ I keluar
I1 + I4 + I5 = I2 + I3
2A + 5A + I5 = 4A + 4A
7A + I5 = 8A
I5 = 8A – 7A
I5 = 1A
b. Hukum Ohm
c. Rangkaian Hambatan Listrik
Pembahasan:
a. Rangkaian hambatan 1
Diketahui:
R1 = 2
R2 = 6
R3 = 4
Ditanya:
Rp = ?
Dijawab:
Karena merupakan rangkaian paralel, maka menggunakan rumus:
1 1 1 1
---- = ----- + ----- + -----
Rp R 1 R2 R3
1 1 1 1
---- = ----- + ----- + -----
Rp 2 6 4
1 6 2 3
---- = ----- + ----- + -----
Rp 12 12 12
1 11
---- = -----
Rp 12
12
Rp = ------ = 1,09
11
b. Rangkaian Hambatan 2
Diketahui:
R1 = 3
R2 = 2
R3 = 4
Ditanya:
Rs = ?
Dijawab:
Karena merupakan rangkaian seri, maka menggunakan rumus:
R s = R1 + R 2 + R 3
Rs = 3 + 2 + 4
Rs = 9
c. Rangkaian Hambatan 3
Diketahui:
R1 = 2
R2 = 4
R3 = 6
Ditanya:
R total = ?
Dijawab:
Karena merupakan rangkaian campuran antara seri dan paralel, maka menggunakan rumus:
R s = ( R 1 + R 2)
= (2 + 4 )
= 6
1 1 1
------ = ------ + ------
Rp Rs R3
1 1 1
------ = ------ + ------
Rp 6 6
1 2
----- = ------
Rp 6
Rp 6
= ------
2
Rp = 3
d. Rangkaian Hambatan 4
Diketahui:
R1 = 3
R2 = 6
R3 = 4
Ditanya:
R total = ?
Dijawab:
Karena merupakan rangkaian campuran antara parale dan seri, maka menggunakan rumus:
1 1 1
------ = ------ + ------
Rp R1 R2
1 1 1
------ = ------ + ------
Rp 3 6
1 2 1
------ = ------ + ------
Rp 6 6
1 3
------ = ------
Rp 6
6
Rp = ------
3
Rp = 2
R s = R p + R3
=2 + 4
=6
Elemen listrik yang dipasang secara paralel dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Contoh Soal:
Tiga buah elemen GGL dan hambatan dalam masing-masing 1,5 volt dan 0,5 ohm disusun secara seri
dihubungkan denganhambatan 3 ohm. Hitunglah kuat arus yang mengalir!
Pembahasan:
Diketahui:
n=3
r = 0,5
E = 1,5 volt
R=3
Ditanya:
I = ?
Dijawab:
nxE
I = ---------------
R + (n x r)
3 x 1,5
= -----------------
3 + (3 x 0,5)
4,5
= ---------
4,5
I = 1A
Pembahasan:
Diketahui:
R1 = 3
R2 = 6
R3 = 2
I3 = 3 A
Ditanya:
a. R total = ?
b. VAB = ?
c. I di R1 = ?
d. I di R2 = ?
Dijawab:
a. 1 1 1
------ = ------ + ------
Rp R1 R2
1 1
= ------ + ------
3 6
2 1
= ------ + ------
6 6
1 3
------ = ------
Rp 6
6
Rp = -------
3
Rp = 2
Rtotal = Rp + R3
= 2 + 2
Rtotal = 4
b. Vtotal = I . R
=3A.4
= 12 volt
c. Arus di R1:
Tegangan pada rangkaian paralel (Vp)
Vp = I . Rp
=3A.2
= 6 volt
Vp
Maka I1 = -----
R1
6 volt
= --------
3
I1 = 2A
d. Arus di R2 :
Vp
Maka I2 = -------
R2
6 volt
= -----------
6
I2 = 1A
a. Energi matahari
Matahari merupakan sumber energi alternative terbesar.Sinar matahari ditangkap oleh alat yang disebut
Panel Surya, yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Lalu energi listrik itu disimpan
dalam baterai agar dapat digunakan pada saat malam atau mendung.
Penggunaan energi matahari (surya) di Indonesia diterapkan dalam 2 macam teknologi yaitu teknologi
energi surya termal dan energi surya fotovoltaik. Suhu yang tinggi dari energi surya termal digunakan
untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian dan memanaskan air. Sedangkan energi surya
fotovoltaik digunakan untuk menghasilkan listrik.
d. Bioenergi
Bioenergi adalah energi yang diperoleh dari biomassa.Biomassa merupakan bahan organik yang berasal
dari makhluk hidup, baik dari tumbuhan maupun hewan. Limbah dari budidaya pertanian, perkebunan,
kehutanan , peternakan maupun perikanan juga dapat digunakan sebagai sumber bioenergi.
Energi yang diperoleh dari biomassa ini dapat diubah menjadi energi listrik dengan cara mengolah
biomassa menjadi bahan bakar nabati misalnya etanol atau biodiesel. Bahanbakar nabati selanjutnya dapat
digunakan sebagai bahan bakar generator atau diesel untuk menghasilkan listrik.
Contoh Soal:
Energi listrik dihasilkan oleh sebuah lampu pijar yang memiliki hambatan 8 ketika dialiri arus listrik
selama 1 menit adalah 1920 joule. Berapa kuat arus listrik yang mengalir melalui lampu pijar tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
R = 8
t = 1 menit = 60 sekon
W = 1920 J
Ditanya:
I = ?
Dijawab:
W = I2 . R . t
W
I2 = --------
R . t
1920 J
I2 = ----------------
8 . 60 s
1920 J
= ------------
480
I2 = 4A
I = √ 4A
I = 2A
b. Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya energi listrik yang diubah menjadi energi bentuk lain dalam waktu 1 detik.
Daya listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
W
P = ----- atau W = P . t
t
V.I.t
P = ----------
t
P=V.I
Keterangan:
P = daya listrik, satuan watt (W)
V = tegangan listrik (V)
I = kuat arus (A)
W = energi, satuan joule (J)
Satuan daya listrik dalam Satuan Internasional (SI) adalah watt (Joule/ sekon)
1 watt = 1 VA = 1 joule/ sekon
1 kilowatt (kW) = 1000 watt = 103 watt
1 megawatt (MW) = 1.000.000 watt = 106 watt
Energi listrik yang dipakai untuk keperluan rumah tangga dinyatakan dalam satuam kilowatt jam atau
kilowatt hour (kWh).
1 kilowatt hour (kWh) adalah jumlah energi listrik yang digunakan oleh sebuah alat listrik dengan daya 1 kW
(1000 watt) dalam waktu 1 jam.
Dalam lampu pijar sering kita jumpai tulisan 220V 60W, artinya lampu tersebut menyala dengan baik pada
tegangan 220 V dan daya listrik yang digunakan sebesar 60 W. Jika lampu dipasang pada tegangan lebih
besar dari 220V, makalampu akan rusak. Sebaliknya, jika lampu dipasang pada tegangan kurang dari 220 v,
lampu menyala kurang terang.
Contoh soal:
Sebuah setrika listrik 100W, 125V dipasang pada tegangan yang tepat selama 1 menit. Berapa banyak energi
listrik yang digunakan?
Pembahasan:
Diketahui:
P = 100W
t = 1 menit = 60 sekon
Ditanya:
W = ?
Dijawab:
W = P.t
= 100 W . 60 s
= 6000 J
3. Biaya Listrik
Alat ukur energi listrik yang dipasang PLN di depa rumah biasa disebut kWh meter. Untuk menghitung
biaya energi listrik digunakan rumus sebagai berikut:
Biaya = energi Listrik x tarif per kWh
Contoh soal:
Dalam sebuah rumah terdapat 5 buah lampu bohlam masing-masing 50W yang semuanya digunakan selama
12 jam per hari. Sebuah TV 60 W yang digunakan selama 5 jam per hari dan setrika 100 W yang digunakan
selama 2 jam per hari. Jika tariff listrik per kWh Rp. 800,-. Tentukan biaya listrik yang harus dibayar selama
1 bulan (30 hari)!
Pembahasan:
Diketahui:
5 lampu bohlam masing-masing 50 W, t = 12 jam
1 buah TV 60 W, t = 5 jam
1 buah setrika 100 W, t = 2 jam
Ditanya:
Biaya listrik dibayar per bulan?
Dijawab:
Wbohlam = P . t
= 5 x 50 x 12 jam
= 3000 Wh
WTV = P . t
= 1 x 60 x 5 jam
= 300 Wh
Wsetrika = P . t
= 1 x 100 x 2 jam
= 200 Wh
Energi listrik yang terpakai setiap hari = Wbohlam + WTV + Wsetrika
= 3000 Wh + 300 Wh + 200 Wh
= 3500 Wh = 3,5 kWh
Energi listrik yang dipakai setiap bulan adalah:
W1 bulan = 30 x 3,5 kWh
= 105 kWh
Jadi biaya yang harus dibayarkan selama 1 bulan adalah 105 kWh x Rp 800 = Rp. 84.000