Anda di halaman 1dari 15

BAB 5

LISTRIK STATIS
A. Konsep Listrik Dinamis
Listrik Dinamis adalah listrik yang bisa bergerak. Listrik dinamis terjadi karena ada arus listrik searah
dan arus bolak balik.

Arus listrik hanya bisa menyala pada rangkaian tertutup. Contoh listrik dinamis adalah pada baterai dan
lampu.

Baterai punya kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif adalah ujung baterai dengan tonjolan kecil.
Kutub negatif adalah ujung baterai yang rata.

Jika kedua kutub dihubungkan kabel, elek tron mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Saat arus
listrik melewati lampu, arus listrik menyebabkan lampu menyala.

Saat salah satu ujung kabel dilepas dari kutub baterai, lampu akan mati karena elektron tidak bisa mengalir.

Gejala listrik terbukti dengan adanya nyala lampu. Lampu bisa menyala karena ada elektron. Elektron
mengalir berarti elektron terus bergerak (dinamis).

Oleh sebab itu, gejala listrik yang timbul disebut Listrik dinamis.

1. Arus listrik
Arus Listrik adalah aliran muatan listrik melalui suatu penghantar (kabel). Arus listrik mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan arah aliran electron adalah sebaliknya yaitu mengalir dari
potensial rendah ke potensial tinggi dengan kata lain dari kutub negatif ke kutub positif.
Arus listrik mengalir karena pada ujung-ujung rangkaian ada perbedaan potensial listrik yang diberikan oleh
baterai sebagai sumber tegangan. Ujung kawat penghantar yang memiliki banyak elektron ( terhubung
dengan kutub negatif baterai) dapat dikatakan memiliki potensial listrik rendah, sedangkan ujung kawat
penghantar yang lainnya yang memiliki sedikit elektron (terhubung dengan kutub positif baterai) dapat
dikatakan memiliki potensial listrik tinggi.
Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar disebut
Amperemeter. Adapun Voltmeter adalah alat untuk mengukur beda potensial atau beda tegangan listrik
antara dua titik.

Ada 2 syarat terjadinya arus listrik, yaitu:


a. Ada zat penghantar atau perantara, yaitu penghubung 2 beda potensial.
b. Ada beda potensial, yaitu selisih muatan listrik.

Kuat Arus Listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar setiap sekon.
Pada rangkaian listrik tertutup, besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian dapat ditentukan dengan
menghitung besar muatan listrik yang mengalir pada rangkaian setiap detiknya. . Hal ini dikarenakan besar
arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan besar muatan listrik yang
mengalir setiap detik. Secara matematis, kuat arus listrik dapat dituliskan dengan persamaan:

Konversi Satuan:
mA = milli Ampere = 10-3 , contoh : 1,2 mA = 1,2 x 10-3 Ampere
µA = mikro Ampere = 10-6 , contoh : 7 µA = 7 x 10-6 Ampere
nA = nano Ampere = 10-9 , contoh : 9 nA = 9 x 10-9 Ampere

Aturan Pangkat:
an x am = a n+m , contoh: 34 x 33 = 34+3 = 37
an : am = a n-m , contoh: 38 : 32 = 38-2 = 36
(an)m = a n x m , contoh: (52)6 = 5 2 x 6 = 512
1 = a-n , contoh: 1 = 2-8
an 28
Contoh Soal:
1. Pada sebuah penghantar mempunyai muatan listrik 120 Coulomb yang mengalir pada kawat penghantar
selama 30 sekon. Berapakah kuat arus listrik yang mengalir pada kawat tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
q = 120 C
t = 30 sekon

Ditanya:
I = ?

Dijawab:
q
I = ----
t

120 C
= --------- = 4 A
30 s

2. Arus lisrik sebesar 5 mA mengalir pada suatu kawat penghantar selama 0,1 sekon. Berapakan besar
muatannya?
Pembahasan:
Diketahui:
I = 5 mA = 5 x 10-3 = 0,005 A
t = 0,1 sekon

Ditanya:
q = ?

Dijawab:
q
I = ----
t
q =I xt
= 0,005 A x 0,1 s
= 0,0005 C
= 5 x 10-4 C

2. Hantaran Listrik
Listrik dialirkan melalui kabel. Kabel biasanya terdiri atas bahan tembaga atau perak di bagian dalamnya
dan dilapisi bahan plastik atau karet dibagian luarnya. Setiap bahan memiliki daya hantara listrik yang
berbeda-beda.
Dilihat dari kemampuan daya hantar listriknya, zat atau bahan di bagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Konduktor Listrik
Yaitu bahan yang mampu menghantarkan arus listrik dengan baik.
Contoh: tembaga, perak dan emas.
Meskipun perak dan emas merupakan konduktor yang sangat baik, tetapi harganya mahal, kabel
rumah tangga biasanya menggunakan bahan tembaga.
b. Isolator Listrik
Yaitu bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh: plastik dan karet.
c. Semikonduktor Listrik
Yaitu bahan yang jika berada pada suhu rendah bersifat sebagai isolator, sementara pada suhu tinggi
bersifat sebagai konduktor.
Contoh: Karbon, Silikon dan Germanium.
Pada bidang elektronika, bahan semikonduktor digunakan untuk membuat transistor yang kemudian
dirangkai menjadi Integrated Circuit (IC)

Setiap bahan memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghantarkan listrik. Kemampuan tersebut
tergantung pada nilai hambatan jenis suatu benda atau bahan. Semakin kecil hambatan jenis suatu bahan,
semakin baik kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan listrik.
Besar hambatan setiap jenis kawat yang panjangnya satu satuan panjang per satu satuan luas penampang
disebut Hambatan Jenis (  = rho). Besar hambatan jenis berbeda-beda untuk setiap jenis kawat (lihat tabel),
sehingga dapat dituliskan :
3. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik ada 2 macam yaitu Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel.
Rangkaian Seri adalah rangkaian listrik yang tidak memiliki percabangan kabel, sedangkan Rangkaian
Paralel adalah rangkaian listrik yang memiliki percabangan kabel.
4. Karakteristik Rangkaian Listrik

a. Hukum Kirchhoff
Menurut Hukum Kirchhoff, besar arus listrik yang masuk ke dalam titik cabang kawat penghantar
nilainya sama dengan besar arus listrik yang keluar dari titik cabang kawat penghantar tersebut.
Secara sistematis, pada setiap titik cabang berlaku:

∑ I masuk = ∑ I keluar
Contoh Soal:
Perhatikan gambar percabangan arus listrik berikut:

Jika diketahui besar arus listrik I1 = 2A, I2 = I3 = 4A dan I4 = 5A, hitung berapa besar arus di I5 ?
Pembahasan:
Diketahui:
I1 = 2A
I2 = I3 = 4A
I4 = 5A

Ditanya:
I5 = ?

Dijawab:
∑ I masuk = ∑ I keluar
I1 + I4 + I5 = I2 + I3
2A + 5A + I5 = 4A + 4A
7A + I5 = 8A
I5 = 8A – 7A
I5 = 1A
b. Hukum Ohm
c. Rangkaian Hambatan Listrik
Pembahasan:
a. Rangkaian hambatan 1
Diketahui:
R1 = 2 
R2 = 6 
R3 = 4 

Ditanya:
Rp = ?

Dijawab:
Karena merupakan rangkaian paralel, maka menggunakan rumus:
1 1 1 1
---- = ----- + ----- + -----
Rp R 1 R2 R3
1 1 1 1
---- = ----- + ----- + -----
Rp 2  6  4 

1 6 2 3
---- = ----- + ----- + -----
Rp 12 12 12

1 11
---- = -----
Rp 12

12
Rp = ------  = 1,09 
11
b. Rangkaian Hambatan 2
Diketahui:
R1 = 3 
R2 = 2 
R3 = 4 

Ditanya:
Rs = ?

Dijawab:
Karena merupakan rangkaian seri, maka menggunakan rumus:
R s = R1 + R 2 + R 3
Rs = 3  + 2  + 4 
Rs = 9 

c. Rangkaian Hambatan 3
Diketahui:
R1 = 2 
R2 = 4 
R3 = 6 

Ditanya:
R total = ?

Dijawab:
Karena merupakan rangkaian campuran antara seri dan paralel, maka menggunakan rumus:

R s = ( R 1 + R 2)
= (2  + 4 )
= 6
1 1 1
------ = ------ + ------
Rp Rs R3
1 1 1
------ = ------ + ------
Rp 6 6
1 2
----- = ------
Rp 6

Rp 6
= ------
2
Rp = 3

d. Rangkaian Hambatan 4
Diketahui:
R1 = 3 
R2 = 6 
R3 = 4 

Ditanya:
R total = ?

Dijawab:
Karena merupakan rangkaian campuran antara parale dan seri, maka menggunakan rumus:
1 1 1
------ = ------ + ------
Rp R1 R2

1 1 1
------ = ------ + ------
Rp 3 6

1 2 1
------ = ------ + ------
Rp 6 6
1 3
------ = ------
Rp 6
6
Rp = ------
3
Rp = 2 

R s = R p + R3
=2 + 4
=6

c. Rangkaian GGL dan HUkum Ohm Pada Rangkaian Tertutup


Baterai baru yang belum dipakai umumnya memiliki Gaya Gerak Listrik (GGL) = 1,5 V.
Artinya sebelum dirangkaikan untuk menghasilkan arus listrik, di antara kutub-kutub baterai ada tegangan
sebesar 1,5 V. Jika baterai dihubungkan dengan suatu rangkaian sehingga ada arus yang mengalir, maka
tegangan di antara kutub-kutub baterai disebut Tegangan Jepit. Perbedaan antara besar GGL dan tegangan
jepit terjadi karena adanya hambatan dalam pada baterai. Menurut Hukum Ohm, besar kuat arus yang
mengalir pada rangkaian tertutup adalah:

Elemen listrik yang dipasang secara paralel dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Contoh Soal:
Tiga buah elemen GGL dan hambatan dalam masing-masing 1,5 volt dan 0,5 ohm disusun secara seri
dihubungkan denganhambatan 3 ohm. Hitunglah kuat arus yang mengalir!
Pembahasan:
Diketahui:
n=3
r = 0,5 
E = 1,5 volt
R=3

Ditanya:
I = ?

Dijawab:
nxE
I = ---------------
R + (n x r)
3 x 1,5
= -----------------
3 + (3 x 0,5)
4,5
= ---------
4,5
I = 1A

Pembahasan:
Diketahui:
R1 = 3 
R2 = 6 
R3 = 2 
I3 = 3 A

Ditanya:
a. R total = ?
b. VAB = ?
c. I di R1 = ?
d. I di R2 = ?

Dijawab:
a. 1 1 1
------ = ------ + ------
Rp R1 R2
1 1
= ------ + ------
3 6
2 1
= ------ + ------
6 6
1 3
------ = ------
Rp 6
6
Rp = -------
3
Rp = 2 

Rtotal = Rp + R3
= 2 + 2
Rtotal = 4 
b. Vtotal = I . R
=3A.4
= 12 volt

c. Arus di R1:
Tegangan pada rangkaian paralel (Vp)
Vp = I . Rp
=3A.2
= 6 volt
Vp
Maka I1 = -----
R1
6 volt
= --------
3
I1 = 2A

d. Arus di R2 :
Vp
Maka I2 = -------
R2
6 volt
= -----------
6
I2 = 1A

5. Sumber Arus Listrik


Secara umum, sumber arus listrik terdiri atas 2 jenis, yaitu:
- Sumber Arus searah (Direct Current = DC)
- Sumber arus Bolak Balik (Alternating Current =AC)
Elemen Volta, baterai dan akumulator adalah sumber arus DC yang dihasilkan dari reaksi kimia, sehongga
disebut juga sebagai elektrokimia. Berdasarkan dapat atau tidaknya diisi ulang, sumber arus listrik dibedakan
menjadi elemen primer dan elemen skunder.
Elemen Primer adalah sebutan bagi sumber arus listrik yang tidak dapat diisi ulang ketika energinya habis,
contohnya seperti baterai kering dan elemen volta.
Elemen Skunder adalah sebutan bagi sumber arus listrik yang dapat diisi ulang ketika energinya habis,
contohnya seperti akumulator dan baterai Lithium-ion (Li-ion) yang digunakan pada telepon genggam
ataun kamera.

6. Sumber-sumber Energi Listrik


Sumber energi listrik umumnya berasal dari minyak bumi dan batubara. Mengingat keterbatasan energi
tambang minyak bumi dan batubara, aka sekarangdigunakan sumber energi alternative seperti dari energi
matahari, angin, air dan bioenergi.

a. Energi matahari
Matahari merupakan sumber energi alternative terbesar.Sinar matahari ditangkap oleh alat yang disebut
Panel Surya, yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Lalu energi listrik itu disimpan
dalam baterai agar dapat digunakan pada saat malam atau mendung.
Penggunaan energi matahari (surya) di Indonesia diterapkan dalam 2 macam teknologi yaitu teknologi
energi surya termal dan energi surya fotovoltaik. Suhu yang tinggi dari energi surya termal digunakan
untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian dan memanaskan air. Sedangkan energi surya
fotovoltaik digunakan untuk menghasilkan listrik.

b. Energi angin (Kincir Angin)


Angin termasuk salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi
listrik. Energi gerak yang dihasilkan oleh gerakan angin terhadap kincir, diubah olehgenerator menjadi energi
listrik. Selain itu energi dari angin tidak menyebabkan polusi bagi lingkungan.
California memiliki 13.000 kincir angin yang dapat menghasilkan 1,5 – 4 juta kWh listrik yang dapat
menyuplai kebutuhan listrik 150 – 400 rumah. Tetapi jika sedang tidak ada angin yang berhembus, maka
tidak aka nada energi listrik yang dihasilkan.
Jogjakarta juga telah membangun beberapa unit kincir angin dengan kapasitas masing-masing 80 KW dan
menargetkan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Baru(PLTB) yang mampu menghasilkan 250 MW pada
tahun 2025.

c. Energi Air (Hydropower)


Aliran air yang deras merupakan energi alternative yang pertama digunakan untuk menghasilkan energi
listrik.Caranya dengan membangun bendungan air untuk menampung air, kemudian air tersebut dialirkan
untuk menggerakkan turbin yang terhubung pada generator sehingga dihasilkan energi listrik.
Salah satu contoh PLTA yaitu PLTA Karangkates di malang Jawa timur.

d. Bioenergi
Bioenergi adalah energi yang diperoleh dari biomassa.Biomassa merupakan bahan organik yang berasal
dari makhluk hidup, baik dari tumbuhan maupun hewan. Limbah dari budidaya pertanian, perkebunan,
kehutanan , peternakan maupun perikanan juga dapat digunakan sebagai sumber bioenergi.
Energi yang diperoleh dari biomassa ini dapat diubah menjadi energi listrik dengan cara mengolah
biomassa menjadi bahan bakar nabati misalnya etanol atau biodiesel. Bahanbakar nabati selanjutnya dapat
digunakan sebagai bahan bakar generator atau diesel untuk menghasilkan listrik.

7. Transmisi Energi listrik


Transmisi listrik jarak jauh dilakukan dengan menaikkan tegangan listrik dari 10.000 volt menjadi 150.000
volt dengan menggunakan transformator step up, agar dapat dialirkan ke rumah-rumah penduduk.
Dan sebelum didistribusikan ke rumah-rumah penduduk, tegangan listrik diturunkan kembali hingga 220 volt
dengan menggunakan transformator step down.

B. Penggunaan Energi Listrik, Upaya Penghematan dan Pencegahan Bahaya Penggunaannya

1. Penggunaan Energi Listrik


a. Energi Listrik
Energi Listrik adalah kemampuan untuk mengalirkan muatan listrik dati satu titik ke titik lain yang
berbeda potensial. Energi listrik dapat mengalir melalui suatu penghantar. Besarnya energi listrik yang
dikeluarkan sumber energi listrik dipengaruhi oleh besarnya tegangan (V), kuat arus (I) dan waktu (t).
Rumus besarnya energi listrik dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
W=V.I.t
Karena menurut hukum Ohm, V = I . R
Maka rumus energi listrik dapat juga ditulis dengan persamaan berikut:
W = V . I . t dapat diubah menjadi W = I . R . I . t atau W = I2 . R . t
V
Karena menurut hukum Ohm, I = ----- ,
R V V2
maka W = V . I . t dapat diubah menjadi W = V . ---- . t atau W = ----- . t
R R
Keterangan:
W = energi, satuan joule (J)
V = tegangan listrik, satuan volt (V)
I = kuat arus listrik, satuan ampere (A)
R = Hambatan listrik, satuan ohm ()
t = waktu, satuan sekon (s)
P = daya listrik, satuan watt (W)

Contoh Soal:
Energi listrik dihasilkan oleh sebuah lampu pijar yang memiliki hambatan 8  ketika dialiri arus listrik
selama 1 menit adalah 1920 joule. Berapa kuat arus listrik yang mengalir melalui lampu pijar tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
R = 8
t = 1 menit = 60 sekon
W = 1920 J

Ditanya:
I = ?

Dijawab:
W = I2 . R . t
W
I2 = --------
R . t

1920 J
I2 = ----------------
8  . 60 s

1920 J
= ------------
480
I2 = 4A
I = √ 4A
I = 2A

b. Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya energi listrik yang diubah menjadi energi bentuk lain dalam waktu 1 detik.
Daya listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
W
P = ----- atau W = P . t
t

V.I.t
P = ----------
t
P=V.I

Keterangan:
P = daya listrik, satuan watt (W)
V = tegangan listrik (V)
I = kuat arus (A)
W = energi, satuan joule (J)

Satuan daya listrik dalam Satuan Internasional (SI) adalah watt (Joule/ sekon)
1 watt = 1 VA = 1 joule/ sekon
1 kilowatt (kW) = 1000 watt = 103 watt
1 megawatt (MW) = 1.000.000 watt = 106 watt
Energi listrik yang dipakai untuk keperluan rumah tangga dinyatakan dalam satuam kilowatt jam atau
kilowatt hour (kWh).
1 kilowatt hour (kWh) adalah jumlah energi listrik yang digunakan oleh sebuah alat listrik dengan daya 1 kW
(1000 watt) dalam waktu 1 jam.
Dalam lampu pijar sering kita jumpai tulisan 220V 60W, artinya lampu tersebut menyala dengan baik pada
tegangan 220 V dan daya listrik yang digunakan sebesar 60 W. Jika lampu dipasang pada tegangan lebih
besar dari 220V, makalampu akan rusak. Sebaliknya, jika lampu dipasang pada tegangan kurang dari 220 v,
lampu menyala kurang terang.
Contoh soal:
Sebuah setrika listrik 100W, 125V dipasang pada tegangan yang tepat selama 1 menit. Berapa banyak energi
listrik yang digunakan?

Pembahasan:
Diketahui:
P = 100W
t = 1 menit = 60 sekon

Ditanya:
W = ?

Dijawab:
W = P.t
= 100 W . 60 s
= 6000 J

3. Biaya Listrik
Alat ukur energi listrik yang dipasang PLN di depa rumah biasa disebut kWh meter. Untuk menghitung
biaya energi listrik digunakan rumus sebagai berikut:
Biaya = energi Listrik x tarif per kWh

Contoh soal:
Dalam sebuah rumah terdapat 5 buah lampu bohlam masing-masing 50W yang semuanya digunakan selama
12 jam per hari. Sebuah TV 60 W yang digunakan selama 5 jam per hari dan setrika 100 W yang digunakan
selama 2 jam per hari. Jika tariff listrik per kWh Rp. 800,-. Tentukan biaya listrik yang harus dibayar selama
1 bulan (30 hari)!

Pembahasan:
Diketahui:
5 lampu bohlam masing-masing 50 W, t = 12 jam
1 buah TV 60 W, t = 5 jam
1 buah setrika 100 W, t = 2 jam

Ditanya:
Biaya listrik dibayar per bulan?

Dijawab:
Wbohlam = P . t
= 5 x 50 x 12 jam
= 3000 Wh
WTV = P . t
= 1 x 60 x 5 jam
= 300 Wh
Wsetrika = P . t
= 1 x 100 x 2 jam
= 200 Wh
Energi listrik yang terpakai setiap hari = Wbohlam + WTV + Wsetrika
= 3000 Wh + 300 Wh + 200 Wh
= 3500 Wh = 3,5 kWh
Energi listrik yang dipakai setiap bulan adalah:
W1 bulan = 30 x 3,5 kWh
= 105 kWh
Jadi biaya yang harus dibayarkan selama 1 bulan adalah 105 kWh x Rp 800 = Rp. 84.000

2. Upaya Penghematan Energi Listrik


Penghematan energi listrik dilakukan, tidak hanya untuk menghemat biaya listrik. Tetapi juga
dilakukan untuk mengurangi besarnya emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran batubara di
pembangkit listrik. Emisi karbonmerupakan penyumbang terbesar terjadinya global waning.
Salah satu upaya untuk menghemat energi listrik adalah dengan menggunakan energi listrik
seperlunya atau mengganti peralatan listrik dengan peralatan berdaya lebih kecil. Contoh:
Penggunaan lampu LED (Light Emitting Diode) pada lampu sorot kendaraan mobil-mobil baru dan
lampu penerangan di rumah.
3. Pencegahan bahaya Penggunaan Listrik
Beberapa prosedur “Aman Menggunakan Listrik” antara lain:
a. Mencabut kabel dari stop kontak bila tidak menggunakan peralatan listrik.
b. Menghindari air dan kondisi tangan yang basah saat ingin menyambung atau melepas
sambungan kabel dengan stop kontak.
c. Tidak memegang lubang stop kontak atau sambungan kabel yang terbuka.
d. Selalu memperhatikan peringatan penggunaan listri yang ada pada peralatan listrik.
e. Memasang sekering dengan benar untuk menghindari kebakaran dengan cara memutus arus
pendek yang terjadi di rumah secara otomatis.

Anda mungkin juga menyukai