Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH LAPORAN

PERCOBAAN PENGUKURAN LISTRIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

NAMA :- ALDY SAPUTRA / 5183230008

:- RAHWAL DANDI / 5182230003

DOSEN PENGAMPU :Dr. Adi Sutopo, M.Pd, MT

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK

1
PRODI TEKNIK ELEKTRO
2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rangkaian Listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik
lainnya yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat
listrik, maka rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara, yaitu: rangkaian seri,
rangkaian paralel, dan rangkaian campuran. Rangkaian seri adalah rangkaian alat-alat
listrik yang disusun berurut tanpa cabang.
Ciri-ciri rangkaian seri antara lain: Arus listrik mengalir tanpa melalui cabang.
Arus listrik yang mengalir melalui lampu 1 melalui lampu 2, demikian pula yang
melalui baterai 1 dan baterai 2, dan Jika salah satu alat listrik dilepas atau rusak maka
arus listrik akan putus.
Kelebihan dari rangkaian seri adalah: Lebih menghemat daya yang dikeluarkan
pada baterai, Pengerjaan yang singkat dan Tidak memerlukan banyak penghubung pada
penyambungan jalur sehingga hemat kabel dan saklar (hemat biaya)
Kekurangan rangkaian seri adalah: Jika salah satu komponen dicabut atau rusak
maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagai mana mestinya. Misalnya saja
tiga buah lampu disusun secara seri, maka apabila salah satu lampu dicabut atau rusak
maka lampu yang lain akan ikut padam, Nyala lampu yang satu dengan yang lain tidak
sama terangnya, dan Semakin jauh dari sumber listrik maka nyala lampu semakin
redup.
Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam rangkaian listrik,
resistor dapat disambung dengan dua cara, yaitu seri dan paralel. Tapi bisa juga
disambung dengan cara campuran yaitu paralel dan seri secara bersama-sama.

2
1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara seri


2. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara paralel
3. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara campura

BAB II

PEMBAHASAN

1. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian hambatan (resistor) yang disambungkan secara
berturut-turut.Untuk mengetahui hubungan antara besarnya masing-masing hambatan
dengan hambatan penggantinya dalam rangkaian tersebut dapat menggunakan alat ukur
voltmeter. Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

VAD = VAB + VBC + VCD ………………………… (2.8)


I.RAD = I.R1 + I.R2 + I.R3 ………………………… (2.9)
Rs = R1 + R2 + R3 ………….……………… (2.10)

Dengan :Rs = hambatan pengganti untuk susunan seri


R = resistor

1.1 Rangkaian Listrik Seri

Rangkaian listrik yang komponen di dalamnya akan disusun secara seri atau
memiliki bentuk yang sejajar. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan
rangkaian seri adalah lampu senter yang biasanya akan memiliki rangkaian seri di
dalamnya. Biasanya pada bagian baterai dari lampu tersebut yang akan disusun secara
seri. Sementara pengertian lain dari rangkaian listri seri adalah input dari suatu
komponen di dalam rangkaian tersebut akan berasal dari output komponen lainnya di
dalam rangkaian tersebut. Oleh sebab itu rangkaian listrik yang dirangkai secara seri
ini tentu bisa menghemat biaya dengan menggunakan sedikit kabel penghubung.

3
Namun rangkaian listrik seri ini juga memiliki kelemahan selain kelebihan di
penghematan biaya yang sudah disebutkan.

Gambar 1.1.1 Rangkaian seri

Kelemahannya adalah ketika salah satu komponen dari rangkaian tersebut dicabut atau
mengalami kerusakan seperti habis atau mungkin tidak berfungsi, maka komponen lain
yang terdapat di dalam rangkaian tersebut tidak akan berjalan dan juga berfungsi
dengan baik bahkan dapat menyebabkan mati total. Seperti contoh pada tiga buah bola
lampu yang dirangkai atau disusun secara seri. Maka input dari lampu tersebut akan
dihasilkan dari output lampu yang lain yang terdapat di rangkaian tersebut. Dan
seandainya salah satu lampu tersebut di cabut dan juga putus atau rusak, tentu lampu
yang ada di rangkaian tersebut bisa ikut padam.

Komponen listrik di atas bisa disebut atau di rangkai secara seri tentunya memiliki
karakteristik tersendiri yaitu :

 Arus listrik di dalam rangkaian tersebut hanya memiliki satu jalur saja.
 Hambatan total dari arus listrik pada rangkaian seri adalah jumlah total dari tiap
hambatan di dalam rangkaian listrik tersebut.
 Energi listrik akan disipasi pada tiap hambatan yang terdapat dalam rangkaian tersebut.
tentu saja jumlah tegangan di setiap komponen listrik akan memiliki besaran yang sama
dengan sumber tegangan.

4
 Disebabkan hambatan total pada rangkaian listrik seri ini adalah jumlah dari hambatan
pada rangkaian tersebut, maka rangkaian seri biasanya difungsikan untuk memperbesar
hambatan.

1.2 Rangkaian Seri Resistor


Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang
disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini kita bisa
mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Seri :

Contoh Kasus untuk menghitung Rangkaian Seri Resistor

Seorang Engineer ingin membuat sebuah peralatan Elektronik, Salah satu nilai resistor
yang diperlukannya adalah 4 Mega Ohm, tetapi Engineer tidak dapat menemukan Resistor
dengan nilai 4 Mega Ohm di pasaran sehingga dia harus menggunakan rangkaian seri
Resistor untuk mendapatkan penggantinya.

5
Penyelesaian :

Ada beberapa kombinasi Nilai Resistor yang dapat dipergunakannya, antara lain :

1 buah Resistor dengan nilai 3,9 Mega Ohm


1 buah Resistor dengan nilai 100 Kilo Ohm
Rtotal = R1 + R2
3,900,000 + 100,000 = 4,000,000 atau sama dengan 4 Mega Ohm.

Atau

3 buah Resistor dengan nilai 1 Mega Ohm


Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm + 1 MOhm = 4 Mega Ohm

2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.

2.1 Rangakain listrik paralel


Suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber
yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang
menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih
banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut,
susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun
kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen
yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya Berikut contoh gambar rangkaian
paralel : Contoh pengaplikasian rangkaian paralel pada 3 buah lampu : Pada umumnya
hambatan(R) yang dirangkaia paralel akan menghasilkan hambatan tota(RT) yang
semakin kecil . Untuk mengetahui hambatan total dari hambatan(RT) yang dipasang
paralel dapat menggunakan perhitungan di bawah:

1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/ R3 ... + 1/Rn RT = 1/(1/R1 + 1/ R2 + 1/R3 ... + 1/Rn) B.

6
Hubungan Antara Tegangan (V), Arus (I) Dan Hambatan (R) Dan Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa apabila arus listrik mengalir ke
dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang
mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar. Hukum Ohm digunakan untuk
melihat besarnya arus (I), tegangan (V) dan hambatan (R). Rumus: V = I . R bunyi
Hukum Ohm “Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik
berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, dan
berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka”. Arus adalah
elektron yang mengalir dari satu atom ke atom lainnya melalui penghantar dan diukur
dalam ampere. Satu ampere adalah aliran arus listrik dari 6,28 x 10 pangkat 28 elektron
/ detik pada sebuah penghantar. Jadi, arus adalah jangkauan aliran listrik yang diukur
dalam ampere atau elektron / detik. Arus dapat digolongkan atas dua macam, yaitu arus
searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).

a. Arus Searah (DC)


Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga
konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah batere. Di samping itu arus searah
dapat diperoleh dengan menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada
pembangkit listrik arus bolak-balik (AC).

b. Arus Bolak-balik (AC)


Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-balik. Arus
ini bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga dapat
disebut dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating
Current. Sumber arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi seperti
PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator.
Tegangan adalah suatu tekanan yang menyebabkan terjadinya aliran arus listrik pada
sebuah penghantar. Biasanya tegangan tergantung pada ujung-ujung kawat penghantar.
Apabila ujung-ujung penghantar tersebut dihubungkan dengan batere atau generator,
maka akan terjadi tegangan. Jadi, tegangan adalah daya potensial yang tetap ada
walaupun tidak ada arus. Walaupun tidak ada hubungan terhadap peralatan lain
tegangan tetap ada. Tegangan tetap ada walaupun tanpa arus, tetapi arus tidak akan ada
tanpa ada tekanan dari tegangan-tegangan

7
2.2 Rangkaian Paralel Resistor

Adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Resistor yang
disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan Rangkaian Seri,
Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti.
Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian Seri.

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :

Contoh Kasus untuk Menghitung Rangkaian Paralel Resistor

Terdapat 3 Resistor dengan nilai-nilai Resistornya adalah sebagai berikut :


R1 = 100 Ohm
R2 = 200 Ohm
R3 = 47 Ohm

8
Berapakah nilai hambatan yang didapatkan jika memakai Rangkaian Paralel Resistor?

Penyelesaiannya :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3


1/Rtotal = 1/100 + 1/200 + 1/47
1/Rtotal = 94/9400 + 47/9400 + 200/9400
1/Rtotal = 341 x Rtotal = 1 x 9400 (→ Hasil kali silang)
Rtotal = 9400/341
Rtotal = 27,56

Jadi Nilai Hambatan Resistor pengganti untuk ketiga Resistor tersebut adalah 27,56
Ohm.

Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan bertambah jika
menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan Resistor (Ohm)
akan berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor.

3. Rangkaian Campuran

3.1 Rangkaian listrik Campuran

Rangkaian Campuran adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian


paralel. Rangkaian campuran biasanya juga terdapat pada rangkaian listrik. Untuk dapat
mencari besarnya hambatan yang terdapat pada rangkaian campuran, terlebih dahulu
kita harus mencari besaran hambatan pada tiap-tiap model rangkaian (seri dan paralel),
setelah kita menemukan besaran hambatan pada kedua rangkaian tersebut kemudian
kita mencari hambatan dari gabungan rangkaian akhir yang telah kita dapat.Contoh
yang kita peroleh dari penjelasan di atas adalah model rangkaian seri, sehingga total
rangkaian yang nantinya akan kita cari harus dengan persamaan hambatan pengganti
pada rangkaian hambatan seri. Sedangkan untuk rangkaian paralel, kita harus
mencarinya dengan cara menghubungkan suatu hambatan secara paralel baru kita akan
mendapatkan hasil tersebut.

Berikut ini kami jelaskan masing-masing dari rangkaian seri dan paralel. Rangkaian
seri adalah rangkaian listrik yang tersusun sejajar (seri). Contohnya adalah baterai yang

9
t erdapat di dalam senter pada umumnya di susun secara seri. Rangkaian yang
disusun secara seri terdiri dari satu atau lebih rangkaian yang di hubungkan ke catu
daya lewat suatu rangkaian elektronika. Jadi di dalam rangkaian ini terdapat banyak
beban listrik yang tersusun dalam satu rangkaian.

Dua buah elemen dalam Rangkaian Campuran yang di susun secara seri hanya
memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada
suatu jaringan. Karena semua rangkaian di susun secara seri maka jaringan tersebut di
sebut rangkaian seri, itu di akibatkan arus yang lewat sama besar pada masing masing
elemen.

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang di susun secara berderet


(paralel). Contohnya adalah lampu yang kita pasang di rumah umumya merupakan
rangkaian paralel. Rangkaian paralel merupakan jenis rangkaian yang memiliki lebih
dari satu bagian garis edar untuk dapat mengalirkan arus listrik.

Contoh Rangkaian Campuran yang dapat dihubungkan dengan rangkaian paralel


adalah kendaraan bermotor yang sebagian besar komponennya terdapat beban listrik
yang lebih banyak dari rangkaian seri. Masing masing dari rangkaian tersebut dapat di
hubungkan atau di putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain. Rangkaian seri
dan rangkaian paralel adalah 2 jenis rangkaian yang di gunakan untuk menghubungkan
satu atau lebih komponen listrik menjadi satu kesatuan rangkaian. Penggabungan kedua
rangkaian ini di sebut dengan Rangkaian Campuran.

10
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini
kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.
Rangkaian peralel adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti dengan
Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan nilai
hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari Rangkaian
Seri.

1.2 Saran
Saran saya pada teman teman setelah membaca makalah ini yang berjudul
Rangkaian yang dihubungkan secara seri,paralel dan campuran, Teman – teman dapat
mempelajari komponen yang ada dalam rangkaian tersebut yaitu resistor yang di bahas
dalam makalah ini, Kemudian jika ada salah dalam penulisan, saya atas selaku penulis
minta maa’f sebesar besarnya.

11

Anda mungkin juga menyukai