2 Pasang jalur Atas dan bawah terhubung secara horisontal sampai ke bagian
tengah dari breadboard. Biasanya jalur ini digunakan sebagai jalur power atau jalur
sinyal yg umum digunakan seperti clock atau jalur komunikasi.5 lobang komponen di
tengah merupakan tempat merangkai komponen. Jalur ke 5 lobang ini terhubung
vertikal sampai bagian tengah dari breadboard. Pembatas tengah breadboard biasanya
digunakan sebagai tempat menancapkan komponen IC .
Jika sebuah penghantar arus atau resistansi atau hambatan dilewati oleh sebuah
arus maka pada kedua ujung penghantar tersebut akan muncul beda potensial , atau
Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar
adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut .
Secara matematis dapat dituliskan :
V=IxR
Dimana :
V = tegangan ( Volt , V )
I = arus ( Ampere , A )
R = tahanan ( Ohm , Ω )
Resistor adalah Komponen Elektronika yang paling sering ditemui dalam
rangkaian Elektronika. Fungsi dari Komponen Resistor adalah sebagai penghambat
listrik dan juga dipergunakan sebagai pengatur arus listrik dalam rangkaian
Elektronika. Satuan pengukuran Resistor (Hambatan) adalah OHM (Ω). Dalam
Rangkaian Elektronika, Resistor atau Hambatan ini sering disingkat dengan huruf
“R” (huruf R besar).
Rangkaian Seri Resistor
Rangkaian Seri Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini
kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1 R3 = Resistor ke-3
R2 = Resistor ke-2 Rn = Resistor ke-n
Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian Paralel Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau
lebih Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti
dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan
nilai hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari
Rangkaian Seri.
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor R3 = Resistor ke-3
R1 = Resistor ke-1 Rn = Resistor ke-n
R2 = Resistor ke-2
V. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Percobaan Rangkaian Seri
1. Disusun rangkaian seperti gambar dibawah ini :
1 1 1 1
= + +
Rtotal 56 4,7 18
84,6 1,008 263,2
= + +
4737,6 4737,6 4737,6
348,808
=
4737,6
4737,6
=
348,808
= 13,58 Ω
V 9
Itotal = = = 4,3456 V
Rtotal 13,58 Ω
Rangkaian Paralel
V1 9V V1 9V
V2 9V V2 9V
V3 9V V3 9V
Teori I1 0,16 A Praktik I1 0,86 A
I2 1,91 A I2 1,2 A
I3 0,5 A I3 1,06 A
VIII. KESIMPULAN
1. Pada resistor terdapat lingkaran yang membentuk cincin dank ode warna , untuk
mengetahui besar hambatan resistor tanpa mengukur dengan multitester ,
ketentuannya sudah dijelaskan pada praktikum pertama .
2. Pada rangkaian resistor disusun secara seri , untuk menghitung hambatan toyalnya
menggunakan rumus : Rtotal = R1 + R2 + R3 + …..+ Rn . Sedangkan pada
rangkaian parallel menggunakan rumus 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….
+1/Rn .
3. Hukum ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik ( I ) sebanding dengan beda
potensial ( V ) yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan
rangkaian ( R ) yang dapat ditulis dengan persamaan I = V / R .
IX. DAFTAR PUSTAKA
Tangkemanda,Abram.2014.Aplikasi Teknik Listrik dan Elektronika.Yogyakarta :
deepublish
https://teknikelektronika.com/rangkaian-seri-dan-paralel-resistor-serta-cara-
menghitung-nilai-resistor/
http://www.aisi555.com/2011/07/mengenal-project-board-atau-bread-board.html