Anda di halaman 1dari 8

BAB III

Rangkaian Pembagi Arus, Tegang serta Transformasi Delta Star


3.1 Tujuan
1.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 EasyEDA

Gambar 3. 1 Tampilan EasyEDA


EasyEDA merupakan salah satu software yang sangat berguna dalam
dunia desain elektronik khususnya dalam mendesain PCB. EasyEDA dapat
digunakan secara online, jadi memudahkan desainer untuk merancang sebuah
PCB selama mereka terhubung ke Internet. EasyEDA menawarkan berbagai alat
desain canggih, termasuk editor PCB visual, simbol komponen yang mudah
dipahami, dan fitur kolaborasi yang memungkinkan kelompok kerja berbagi dan
mengedit proyek bersama-sama dengan mudah.
Sumber : https://easyeda.com/page/about
3.2.2 Laptop
Gambar 3. 2 Laptop
Laptop merupakan perangkat yang sangat penting dalam proses
perancangan desain PCB di EasyEDA. Dengan menggunakan laptop, siapa saja
dapat dengan mudah mengakses platform EasyEDA. Dengan bantuan laptop,
pembuatan sirkuit di EasyEDA menjadi lebih efisien dan mudah diakses, sehingga
memudahkan inovasi dalam dunia elektronik.
Sumber : https://id.pinterest.com/pin/598134394283567591/
3.3 Langkah Kerja
3.3.1 Percobaan 1
1. Buatlah rangkaian seperti berikut.

Gambar 3. 3 Rangkaian percobaan pertama


2. Lakukan penghitungan nilai voltase dan ampere pada masing-masing
titik resistor (R1, R2, R3, R4, R5, R6, R7, R8, R9) dan V1.
Gambar 3. 4 Hasil pengukuran tegangan pada percobaan pertama
3.3.2 Percobaan 2
1. Buatlah rangkaian seperti berikut.

Gambar 3. 5 Rangkaian percobaan kedua


2. Lakukan penghitungan terhadap nilai hambatan total dan analisa
apakah perbedaan dari kedua rangkaian tersebut.
Gambar Rangkaian Percobaan 2 saat LED menyala

3.4 Hasil Percobaan dan Analisis


3.4.1 Percobaan 1

Gambar 3. 6 Hasil pengukuran tegangan pada percobaan 1


Gambar Hasil Pengukuran arus pada Percobaan 1

Titik Tegangan Arus


R1 33.333 V 6,66 A
R2 26.667 V 2,66 A
R3 6.667 V 0,66 A
R4 6.667 V 0,66 A
R5 6.667 V 1,33 A
R6 20 V 3,99 A
R7 13.333 V 2,66 A
R8 13.333 V 1,33 A
R9 33.333 V 6,66 A
V1 100 V 6,66 A

Analisa:
Rangkaian tersusun atas rangkaian paralel dan rangkaian seri. Rangkaian
paralel akan membagi voltase dengan besar yang sama di dalam jalur penyusun
rangkaian paralel tersebut. Sedangkan pada bagian rangkaian seri, terdapat
kesamaan pada nilai arusnya. Dengan menggunakan rumus dasar . Dengan rumus
tersebut, kita mendapatkan nilai R Total sebesar . Dengan begitu, arus total bisa
dihitung menggunakan rumus dan menghasilkan nilai 6,66A. Karena I pada
rangkaian seri sama, maka pada R1 nilai I nya adalah 6,66A.
Pada percabangan besar (antara R1 dan R9) voltasenya sebesar 33,33V.
Karena struktur rangkaian pada R1 dan R9 sama, nilai voltase dan arus nya juga
sama. Pada rangkaian percabangan, nilai voltase akan sama (nilai arus berbeda)
sehingga didapatkan hasil nilai I pada R2 sebesar 2,66A dan nilai voltasenya
sebesar 26,66V. Runtutan rangkaian pada R6 sebenarnya sama dengan R2, tetapi
karena nilai R nya berbeda, nilai voltase pada R6 menjadi sebesar 20V dan
arusnya bernilai 4A. Nilai voltase pada R3, R4, dan R5 sebesar 6,66V. R3 dan R4
memiliki nilai hambatan yang sama yaitu 10 Ohm sehingga nilai dari arusnya
adalah 0,66A. Sedangkan arus yang mengalir pada R5 sebesar 1,33A. Sedangkan
pada percabangan R7 dan R8, nilai voltasenya sama, yaitu sebesar 13,33V. Pada
R7, arus yang mengalir sebesar 2,66A sedangkan pada R8 sebesar 1,33A.

3.4.2 Percobaan 2

Nilai Rangkaian Kiri Rangkaian kanan


Hambatan Pengganti 3,65 Ohm 3,65 Ohm
Kuat Arus Pada LED 3,287 A 3,287 A
Beda Potensial pada 11,997 V 11, 997 V
LED dan Vin
Analisa :
Pada percobaan 2 ini terdapat 2 rangkaian yaitu rangkaian kiri dan kanan.
Untuk menghitung nilai hambatan pengganti, kuat arus pada LED dan beda
potensial pada LED dan Vin bisa dihitung secara manual menggunakan rumus
transformasi delta ke star.
Untuk menghitung nilai hambatan pengganti pada rangkaian langkah pertama
yang harus dilakukan adalah mengubah rangkaian ke rangkaian pengganti star.
Kemudian menghitung Rp, Ra dan Rr pada rangkaian star.
6×4 24
Rp= = =2 Ω
4+6+ 2 12
6 ×2 12
Ra = = =1 Ω
4+6 +2 12
4×2 8
Rr = = =3 ,67 Ω
4+ 6+2 12
Langkah kedua menghitung nilai Rp dari rangkaian seri
1 1 1
= +
R P 3 , 67 3
R p = 1,65 Ω
Selanjutnya,untuk mendapatkan nilai hambatan pengganti, hitung RT
RT = R p (rangkaian star) + R p (rangkaian seri)
= 2 Ω + 1,65 Ω = 3,65 Ω.
Maka, nilai hambatan pengganti rangkaian kiri dan rangkaian kanan adalah
3,65 Ω.
V
Untuk menghitung Kuat arus pada LED dapat menggunakan rumus I =
R
Sehingga, nilai kuat arus pada LED rangkaian kiri dan kanan adalah
12
I= =3,287 A.
3 ,65
Selanjutnya,untuk menghitung Beda Potensial pada LED dan Vin dapat
menggunakan rumus : Hambatan pengganti × Kuat arus.
Maka, beda potensial pada LED dan Vin adalah = 3,65 × 3,278 = 11,997 V.
Dari perhitungan secara manual pada rangkaian kiri dan kanan untuk
menghitung nilai hambatan pengganti,kuat arus pada LED, dan beda potensial
pada LED dan Vin. Dapat disimpulkan bahwa kedua rangkaian ini sama,walaupun
beda penyusunan setiap komponen yang terdapat pada rangkaian.

3.5 Kesimpulan
1. Untuk mencari nilai voltase pada sebuah titik percabangan rangkaian,
nilai dari hambatan total harus dicari terlebih dahulu.
2. Pada rangkaian seri, nilai dari arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut selalu sama.
3. Pada rangkaian paralel, nilai voltase pada tiap cabang rangkaian
tersebut akan selalu sama.
4. Rangkaian delta-star dan star-delta merupakan rangkaian yang
convertible atau bisa berubah “bentuk” untuk menyesuaikan komponen
rangkaian yang lainnya.
5. Terdapat perbedaan voltase dan besar arus pada LED antara rangkaian
star dan rangkaian delta.

Anda mungkin juga menyukai