RANGKAIAN LISTRIK I
“TEOREMA SUPERPOSISI”
Ditunjukan untuk : Drs. Faried Wadjdi, MPd,MM.
TEOREMA SUPERPOSISI
Teorema superposisi adalah salah satu cara yang membuat suatu rangkaian yang terlihat
kompleks dijadikan lebih sederhana. Strategi yang digunakan pada teorema Superposisi
adalah mengeliminasi semua sumber tetapi hanya disisakan satu sumber yang hanya bekerja
pada waktu itu juga dan menganalisa rangkaian itu dengan konsep rangkaian seri-paralel
masing-masing saat sumber bekerja sendiri-sendiri. Lalu setelah masing-masing tegangan
dan/atau arus yang tidak diketahui telah dihitung saat sumber bekerja sendiri-sendiri, masing-
masing nilai yang telah diperoleh tadi dijumlahkan sehingga diperoleh nilai tegangan/arus
yang sebenarnya.
Teorema Superposisi memberikan suatu konsep rangkaian yang penting. Dimana tiap
sumber energy dipertimbangkan secara terpisah. Tiap-tiap efek kemudian dikombinasikan
untuk memberikan efek total.
Konsep ini dapat digunakan untuk anbalisi rangkaian yang sederhana. Beberapa pedoman
pada rangkaian dimana lebih cocok untuk analisis superposisi, yaitu :
Untuk menggunakan teorema tersebut ada dua aturan yang dapat digunakan,
sehingga diperoleh besaran yang diinginkan. Aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut :
Aturan 1 : suatu sumber yang tidak bekerja memiliki tegangan nol. Ini berarti dapat diganti
dengan suatu hubungan singkat (cloced circuit).
Aturan 2 : suatu sumber yang tidak bekerja dan memiliki arus nol berarti dapat diganti
dengan suatu hubungan terbuka (open circuit).
Pada teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier, dimana rangkaian
linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan memenuhi jika y = kx,
dimana k = konstanta dan x = variabel.
Rangkaian linier tentu tidak terlepas dari gabungan rangkaian yang mempunyai
sumber independent atau sumber bebas, sumber dependent / sumber tak bebas linier
(sumber dependent arus/ tegangan sebanding dengan pangkat satu dari tegangan/ arus lain,
atau sebanding dengan jumlah pangkat satu besaran-besaran tersebut) dan elemen resistor
(R ), induktor ( L ), dan kapasitor ( C ).
Prinsip Superposisi tidak dapat digunakan untuk perhitungan daya karena daya yang
hilang dalam sebuah sumber tahanan berubah-ubah sebanding dengan kuadrat arus atau
tegangan (tidak linear). Teorema ini juga tidak berlaku apabila dalam rangkaian itu
mengandung komponen yang nilai tegangan dan arusnya berubah-ubah.
Teorema Superposisi hanya dapat digunakan untuk rangkaian yang bisa direduksi
menjadi seri-paralel saja saat salah satu sumber yang bekerja. Teorema ini bisa digunakan
untuk menganalisa rangkaian yang didalamnya mmengandung sumber dc dan ac. Kita
matikan sumber ac nya, lalu hanya sumber dc yang bekerja. Setelah itu sumber dc yang
dimatikan, sumber ac nya yang bekerja. Masing-masing hasil perhitungan bisa dijumlahkan
untuk memperoleh nilai yang sebenarnya.
Rs
E I
I Rs
E
Contoh :
Tentukan I1 untuk jaringan :
Penggantian Sumber Tegangan, menghitung I’1 dengan Aturan Pembagi Arus.
Karena I’1 dan I’’1 memiliki arah yang sama, maka arus I1 sama dengan jumlah arus
keduanya.
I1 = I’1 + I’’1 = 0 A + 5 A = 5 A
1. Berpatokan pada satu sumber, sumber (E) yang lain di hubung singkat (short)
atau jika pada arus (I) dalam rangkaian terbuka (o.c)
2. Tidak berpengaruh dengan
sumbernya
3. Besar I3 akan sama dengan I 1/3 + I
2/3 apabila searah
4. Jika I 1/2 > I 2/2 maka I 1/2 - I2/2 atau
sebaliknya
Langkah Percobaan
Cari arus yang dihasilkan
oleh
V2 saja. Ganti sumber te
gangan V1 dengan hubung singkat.
Carilah arus pada I12 dengan menggantikan R1, R2 dan R3menjadi R5
Jawaban:
Pada saat sumber tegangan aktif/bekerja maka sumber arus tidak aktif (diganti dengan
Pada saat sumber arus aktif/bekerja maka sumber tegangan tidak aktif (diganti dengan
Jawaban :
Pada saat sumber Vs = 17V aktif/bekerja maka sumber tegangan 6 V diganti dengan tahanan
dalamnnya yaitu nol atau rangkaianshort circuit, dan sumber arus 2 A diganti dengan tahanan
dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit :
3 Ω // 3 Ω → Rp1 = 0 Ω
2 Ω // 2 Ω → Rp2 = (2 x 2) / (2 + 2) = 1 Ω
Sehingga,
Pada saat sumber Vs = 6V aktif/bekerja maka sumber tegangan 17 V diganti dengan tahanan
dalamnnya yaitu nol atau rangkaianshort circuit, dan sumber arus 2 A diganti dengan tahanan
dalamnya yaitu tak hingga atau rangkaian open circuit :
3 Ω // 3 Ω → Rp1 = (3 x 2)/(3 + 2) = 6 / 5 Ω
Rs = Rp1 + 2 Ω = 6 / 5 + 2 = 16 / 5 Ω
Pada saat sumber Is = 2A aktif/bekerja maka sumber tegangan 17 V diganti dengan
tahanan dalamnnya yaitu nol atau rangkaianshort circuit, dan sumber tegangan 6 V