Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rangkaian RLC adalah sebuah rangkaian listrik yang terdiri dari resistor (R),
inductor (L), dan kapasitor (C) yang dihubungkan secara seri atau parallel. Rangkaian
RLC merupakan salah satu rangkaian listrik yang banyak digunakan pada kehidupan
sehari-hari. Pada perhitungan rangkaian RLC tidak sedikit menggunakan bilangan
kompleks, seperti perhitungan tegangan, impedansi, dan arus maksimum. Sehingga
apabila memahami konsep bilangan kompleks, penyelesaian permasalahan pada
perhitungan rangkaian RLC tidak akan mengalami kesulitan.
Bilangan berbentuk 𝑎 + 𝑏√−1, di mana a dan b adalah bilangan real—yang
kita sebut bilangan kompleks—muncul pada awal abad ke-16. Cardan (1501–1576)
bekerja dengan bilangan kompleks dalam memecahkan persamaan kuadrat dan kubik.
Pada abad ke-18, fungsi yang melibatkan bilangan kompleks ditemukan oleh Euler
untuk menghasilkan solusi persamaan diferensial. Ketika lebih banyak manipulasi
yang melibatkan bilangan kompleks, menjadi jelas bahwa banyak masalah dalam teori
fungsi bernilai nyata dapat diselesaikan dengan paling mudah menggunakan bilangan
dan fungsi kompleks. (Joseph Bak, Donald J. Newman, 2010)
Ada beberapa operasi pada bilangan kompleks diantaranya penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Bilangan kompleks juga dapat
direpresentasikan dengan beberapa cara diantaranya bentuk rectangular, bentuk polar,
dan bentuk eksponen. Operasi-operasi bilangan kompleks dan transformasi bentuk
bilangan kompleks ke bentuk bilangan kompleks lainnya dibutuhkan dalam
penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan perhitungan rangkaian RLC.
Oleh karena itu, pada makalah ini, penulis ingin membahas terkait
pengaplikasian bilangan kompleks dalam penyelesaian masalah perhitungan rangkaian
RLC khususnya pada perhitungan impedansi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Sebagai penambahan wawasan mengenai aplikasi bilangan kompleks dalam
penyelesaian permasalahan perhitungan rangkaian RLC khususnya dalam
perhitungan impedansi.
2. Sebagai syarat pemenuhan tugas dari mata kuliah analisis kompleks.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Definisi Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks merupakan bilangan yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian riil
dan bagian imajiner. Bentuk umum bilangan kompleks yaitu a + ib, dengan a dan b
merupakan bilangan riil. Pada bilangan kompleks berbentuk a + ib, bagian a
merupakan bagian riil, sedangkan ib merupakan bagian imajinernya. Misal z = 2 + 3i,
bilangan tersebut merupakan bilangan kompleks dengan bagian riil nya 2 dan bagian
imajinernya 3i, adapun simbol untuk bagian riil dapat dituliskan Re dan untuk bagian
imajinernya dapat dituliskan Im. Sehingga pada bilangan tersebut dapat dituliskan Re(z)
= 2 dan Im(z) = 3i.
Pembagian pada bilangan kompleks memang sedikit lebih rumit daripada operasi
lainnya. Hal ini dikarenakan kita harus membuat penyebut menjadi sederhana. Dengan
memanfaatkan sifat (x + y) * (x – y) = (x2 – y2 ), maka kita kalikan penyebut dengan
sekawannya (c – di). Agar tidak mengubah persamaan, maka pembilang juga dikalikan
dengan (c – di). Berikut adalah contoh pembagian bilangan kompleks:
2+2𝑖 (2 ∗ 3 + 2 ∗ 5) + (−2 ∗ 5 + 2 ∗ 3)𝑖
=
3+5𝑖 32 −52
16 − 4𝑖
= −16
1
= -1 + 4 𝑖
4. Rangkaian RLC
Seperti yang dijelaskan pada Bab 1, Rangkaian RLC adalah sebuah rangkaian listrik
yang terdiri dari resistor (R), inductor (L), dan kapasitor (C) yang dihubungkan secara
seri atau parallel. Rangkaian ini membentuk osilasi harmonik dan akan beresonansi
dalam cara yang sama dengan rangkaian LC.
Farad (F).
Setelah mendapatkan reaktansi induktor dan reaktansi kapasitor, besar
impedansi pada rangkaian dapat dihitung dengan persamaan :
|z| = √𝑅 2 + (XL − XC )2
Kemudian kita juga dapat mencari tegangan efektif pada rangkaian dengan
B. Pembahasan
Bilangan kompleks pada rangkaian RLC diterapkan saat perhitungan-perhitungan pada
rangkaian. Salah satu perhitungan yang memakai bilangan kompleks adalah impedansi. Pada
bagian Dasar Teori, sudah dijelaskan bahwa impedansi adalah keseluruhan dari sifat hambatan.
Sudah dijelaskan juga persamaan mencari besar impedansi. Namun, untuk mencari impedansi
sebenarnya memakai bilangan kompleks, dengan persamaan:
𝑧 = 𝑅 + 𝑗𝑋𝐿 + 𝑗𝑋𝐶
𝑧 = 𝑍𝑒 𝑖𝜃
Untuk mengetahui apakah arus atau tegangan yang bergetar lebih dulu, dapat digunakan
hukum ohm:
𝑉 𝑉0 𝑗(𝜃−𝜙)
𝐼= = 𝑒
𝑧 𝑍
Dalam penyelesaian soal rangkaian RLC, kita harus mengubah bentuk bilangan kompleks
agar dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Oleh
karena itu, dibutuhkan kemampuan untuk transformasi bentuk bilangan kompleks rektangular
ke polar maupun sebaliknya. Setiap operasi penjumlahan dan pengurangan, sebaiknya
digunakan bentuk rektangular. Sedangkan operasi perkalian dan pembagian, digunakan bentuk
polar.
Berikut adalah contoh soal rangkaian RLC yang menggunakan bilangan kompleks :
Untuk menghitung impedansi total pada rangkaian tersebut, kita perlu mencari reaktansi
induktif dan reaktansi kapasitif :
𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿 = (2)(3,14)(60)(650 x 10 − 3 ) = 244,92 Ω
1 1
𝑋𝐶 = = = 1769,28 Ω
2𝜋𝑓𝐶 (2)(3,14)(60)(1,5 x 10−6 )
Setelah mendapatkan reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif, dicari impedansi masing-
masing komponen :
𝑍𝑅 = (250 + j0) Ω = 250 Ω
𝑍𝐿 = (0 + j244,92) Ω
𝑍𝐶 = (0 − j1769,28) Ω
Kemudian, kita dapat mencari impedansi total dengan cara menjumlahkan semua
impedansi di atas:
𝑥 1524,36
𝜃 = 360 − 𝑡𝑎𝑛−1 = 360 − 𝑡𝑎𝑛−1 = 360 − 1,4 = 358,49
𝑦 250
𝑍𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 1544,72 Ω < 358,590
Jika diketahui impedansi totalnya, kita juga dapat mencari arus total pada rangkaian
tersebut:
B. Saran
Bilangan kompleks sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita
harus memahami bilangan kompleks tersebut baik dalam bentuk rektangular, polar maupun
eksponensial dari cara penggunaan dan penerapan ilmu tersebut. Adapun untuk mencari
impedansi pada rangkaian RLC kita harus mencari reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif
terlebih dahulu, kemudian dicari impedansi masing-masing komponennya.
DAFTAR PUSTAKA