Anda di halaman 1dari 19

BILANGAN KOMPLEKS

1. Pengertian Bilangan Kompleks

2. Diagram Bilangan Kompleks

3. Operasi Dalam Bilangan Kompleks

a. Penjumlahan dan pengurangan

b. Perkalian

c. Pembagian
Pengertian Bilangan Kompleks

Bilangan kompleks adalah sebuah bilangan yang

mempunyai bentuk a+bi, dengan a dan b merupakan


bilangan real dan i adalah bilangan imajiner .
Sedangkan bilangan imajiner adalah bilangan-bilangan yang
apabila dikuadratkan bernilai negatif. Sebagai dasar yang
digunakan adalah bilangan “i” dengan ketentuan :

i2 = -1 dan i= √-1
DIAGRAM BILANGAN KOMPLEKS
Bilangan Kompleks Dapat Disajikan Dalam Beberapa Cara, yaitu:

A. Bilangan Kompleks dalam bentuk pasangan berurutan (x,y) dengan sumbu x adalah
sumbu real dan sumbu y adalah sumbu imajiner dan bidangnya di sebut bidang
kompleks atau bidang Argand.

imaginary axis

y z= x+yi

0 x real axis

-y

z = x-yi

contoh : bilangan Kompleks pasangan berurutan

3+2i → (3,2)

4-2i → (4,-2)
B. Bilangan kompleks dalam bentuk vektor yang berpangkal di

titik O (0,0) pada bidang Argand dan berujung di titik (x,y).


Nilai mutlak bilangan kompleks:
│x+yi│ =
contoh :
4+3i mempunyai nilai mutlak
│4+3i│ =
=
= √25 =5
Operasi Bilangan Kompleks
 BENTUK RECTANGULAR

A. Penjumlahan dan pengurangan


Penjumlahan dua bilangan kompleks sama seperti penjumlahan pada suku banyak.

z1+z2 = (a+bi)+(c+di)

= (a+c)+(b+d)I
Pengurangan bilangan kompleks sama dengan invers negatifnya.

z1-z2 = z1 + (-z2)

= (a+bi)+(-c-di)
= (a-c)+(b-d)i
Contoh:

(3-2i) – (1-4i)=…
(2+3i) + (4+2i)=…

 = (2+4) + (3i+2i)  = (3-2i) + (-1+4i)


= 6 + (3+2)I = (3-1) + (-2+4)I
= 6 + 5i = 2 + 2i
Sifat- sifat penjumlahan dan pengurangan bilangan kompleks :
- tertutup
- elemen identitas (“nol”): (0,0)
- invers aditif (z+(-z))=0
B. Perkalian dan pembagian bilangan kompleks
Perkalian dua bilangan kompleks dapat dikerjakan sebagai perkalian polinom
dengan mengingat bahwa i2=-1

(a+bi)(c+di) = a(c+di)+bi(c+di)
= ac+adi+bci+bdi2
= (ac-bd)+(ad+bc)i
sifat-sifat perkalian bilangan kompleks
- tertutup
- komutatif z1xz2= z2xz1
- elemen identitas
- asosiatif (z1xz2)xz3=z1x(z2xz3)

- distributif perkalian terhadap penjumlahan z1x(z2+z3)=z1.z2+z1.z3


Pembagian bilangan kompleks dioperasikan dengan merasionalkan penyebutnya.
Contoh:
 Betuk Polar
Pembagian
Dilakukan dengan cara membagi pembilang dengan penyebut dan
mengurangi sudut pembilang dengan sudut penyebut.
Misal : A = C  dan A = C 
1 1 1 2 2 2

Maka : A1/A2 = C1/C2 1-2

Penambahan dan Pengurangan


Tidak dapat dilakukan kecuali memiliki sudut  yang sama atau hanya
berbeda phasa kelipatan 1800

Perkalian
Pembilang dikalikan dengan pembilang dan sudut  dijumlah
Misal : dan
A1 = C11 A2 = C22
Maka : A1.A2 = C1C21+2
. Perkalian
Untuk operasi perkalian bilangan kompleks lebih mudah jika menggunakan
bentuk Polar

ρ1 = a < θ1 dan ρ2 = b < θ2


ρ1 . ρ2 = (a . b) < (θ1 + θ2)
Contoh:
Lakukan perkalian pada bilangan kompleks berikut
ρ1 = 15 < 300  , ρ2 = 20 < 450
Jawab :
ρ1 . ρ2 = (15.20) < (300 + 450)
ρ1 . ρ2 = 300 < 750

3
Pembagian
Pada operasi pembagian bilangan kompleks lebih mudah
menggunakan bentuk Polar, sama halnya saat operasi
perkalian
dan

Contoh:
Lakukan pembagian untuk bilangan kompleks berikut
A = 15 < 300  , B = 20 < 450
Jawab :
PENJUMLAHAN, PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN KOMPLEKS
 
1. PENJUMLAHAN
DALAM OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN KOMPLEKS MENGGUNAKAN BENTUK RECTANGULAR
V1 = A1 + JB1  DAN V2 = A2 + JB2
V1 + V2 = (A1 + A2) + J(B1 +B2)
CONTOH :
JUMLAHKANLAH BILANGAN KOMPLEKS DIBAWAH INI
A = 3 + J5 , B = 4 – J8
JAWAB :
A + B = (3 + 4) + J(5 – 8)
A + B = 7 – J3
 
2. PERKALIAN
UNTUK OPERASI PERKALIAN BILANGAN KOMPLEKS LEBIH MUDAH JIKA MENGGUNAKAN BENTUK POLAR

Ρ1 = A < Θ1 DAN Ρ2 = B < Θ2


Ρ1 . Ρ2 = (A . B) < (Θ1 + Θ2)
CONTOH:
LAKUKAN PERKALIAN PADA BILANGAN KOMPLEKS BERIKUT
Ρ1 = 15 < 300  , Ρ2 = 20 < 450
JAWAB :
Ρ1 . Ρ2 = (15.20) < (300 + 450)
Ρ1 . Ρ2 = 300 < 750

3.
Lakukan perkalian pada bilangan kompleks berikut
ρ1 = 15 < 300  , ρ2 = 20 < 450
Jawab :
ρ1 . ρ2 = (15.20) < (300 + 450)
ρ1 . ρ2 = 300 < 750

3. Pembagian
Pada operasi pembagian bilangan kompleks lebih mudah menggunakan
bentuk Polar, sama halnya saat operasi perkalian
dan

Contoh:
Lakukan pembagian untuk bilangan kompleks berikut
A = 15 < 300  , B = 20 < 450
Jawab :
QUADRAN

KOORDINAT

KARTESIUS
CONTOH SOAL
Pertanyaan

1. (2+3i) + (4+2i)=…?
2. (3-2i) – (1+4i)=…?
3. (3 – 4i).(-6 + i)=…?
4. Dapatkan bentuk polar dari bilangan kompleks z = -3 + 3i dan terletak di kuadran
berapa sudut  nya ?

Penyelesaian

5. (2+3i) + (4+2i) = (2+4) + (3i+2i)


= 6 + (3+2)I
= 6 + 5i
2. (3-2i) – (1+4i) = (3-1) + (-2i+4i)
= 2+ (-2+4)i
= 2 + 2i

3. (3 – 4i).(-6 + i) = – 18 + 3i + 27i - 4i2


= -4 + 30i

4. Persamaan bilangan kompleks z = -3 + j3

r  ( 3) 2  3 2  3 2   arctg ( 3 /  3 )  arctg (  1)  135


1
2
2
Dimana : Sin  =

Terletak pada Kuadran


1
2 II
2
Cos  =

Bentuk Polar nya :

z = r(cos + j sin) = 3 (cos(135) + j sin(135))


CONTOH SOAL PENGGUNAAN BILANGAN KOMPLEKS PADA
RANGKAIAN LISTRIK

DALAM MENYELESAIKAN SOAL RANGKAIAN LISTRIK KITA HARUS MENGUASAI


PERUBAHAN/ TRANSFORMASI BENTUK BILANGAN KOMPLEKS (RECTANGULAR KE
POLAR ATAU SEBALIKNYA), KARENA UNTUK MENYELESAIKAN SATU SOAL
RANGKAIAN LISTRIK AKAN MEMBUTUHKAN PERUBAHAN BENTUK BILANGAN
KOMPLEKS AGAR DAPAT MELAKUKAN OPERASI PENJUMLAHAN, PENGURANGAN,
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN. BERIKUT CONTOH SOAL SERTA PENYELESAIANNYA
AGAR PEMBACA DAPAT LEBIH MEMAHAMI PENGGUNAAN BILANGAN KOMPLEKS
PADA RANGKAIAN LISTRIK.
 

Hitunglah besar arus I yang mengalir pada rangkaian....?

Anda mungkin juga menyukai