Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

OP AMP SEBAGAI PENGUAT DAN KOMPARATOR


(MATERI 1.C)

ELEKTRONIKA TERAPAN (TES18543P)

( Dosen Pengampu ; Ir. Erlinasari,M.Eng)

Disusun Oleh :

Nama : Putra Wisnu Oky Kusuma Wardani

NIM : C.431.18.0007

Fakultas Teknik

Jurusan Teknik Elektro

UNIVERSITAS SEMARANG

Kota Semarang
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………….………...……………...ii

I. IDENTITAS MAHASISWA………....……..……………………….1
II. TUJUAN PERCOBAAN…………..…..…..………………………...1
III. DASAR TEORI
 PENGUAT PEMBALIK………………………...………………...1
 OP-AMP SEBAGAI PEMBANDING (KOMPARATOR)….......10
IV. ALAT DAN BAHAN………………….…….…………………..…..16
V. LANGKAH PERCOBAAN
 PENGUAT PEMBALIK………………..…………………..……17
 OP-AMP SEBAGAI PEMBANDING (KOMPARATOR)……...18
VI. DATA PERCOBAAN
 HASIL PERCOBAAN PENGUAT PEMBALIK…………..……19
 HASIL OSILOSKOP…………………………………..………...20
 HASIL PERCOBAAN DETEKTOR POSITIF……………..…...20
 HASIL OSILOSKOP………………..…………………………...21
VII. ANALISA PERHITUNGAN DAN ANALISA PEMBAHASAN
 PERHITUNGAN PENGUAT PEMBALIK…...………………....22
 PEMBAHASAN PENGUAT PEMBALIK …….…………….....24
 PERHITUNGAN PENGUAT SEBAGAI DETEKTOR
POSITIF………………………………………………………….24
 PEMBAHASAN PENGUAT SEBAGAI DETEKTOR
POSITIF………………………………………………………….26
VIII. KESIMPULAN……………………….....…………………….…….26

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...27
PERCOBAAN 1.C

OP AMP SEBAGAI PENGUAT DAN KOMPARATOR

I. IDENTITAS MAHASISWA

Nama : Putra Wisnu Oky Kusuma Wardani

NIM / Kelas : C.431.18.0007 / Teknik Elektro A (Sore)

Materi : 1 (C) Praktikum Elektronika Terapan

II. TUJUAN PERCOBAAN


1. Mempelajari sistem kerja dari Op Amp sebagai penguat.
2. Mengetahui pengaruh resistansi terhadap tegangan output.
3. Mengetahui besarnya faktor penguatan pada rangkaian.
4. Membandingkan hasil dari perhitungan dengan pengukuran dan sinyal
osiloskop.
5. Mempelajari sistem kerja Op Amp sebagai pembanding.
6. Mengetahui pengaruh perbedaan input terhadap output pada rangkaian
pembanding.
7. Mengetahui pengaruh perbedaan input terhadap nyala lampu pada
rangkaian pembanding.

III. DASAR TEORI


A. OP-AMP SEBAGAI PENGUAT
IC 741 adalah salah satu IC yang berfungsi sebagai op-amp. Op-
amp yang ideal memiliki sifat fisik sebagai berikut :
 Resistansi input, Ri = ~
 Resistansi output, Ro = 0
 Tegangan input, Vi = 0
 Arus output, Ii = 0
 Penguatan tegangan, Av = ~
Ada dua jenis penguat op-amp yaitu penguat pembalik dan penguat
tak membalik.
1. Penguat Pembalik (Inverting)
Penguat Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang berfungsi
menguatkaan sinyal akan tetapi sinyal yang dikuatkan akan berbanding
terbalik 180 derajat dengan dinyal masukkannya. Bentuk sinyal input
output rangkaian inverting dapat dilihat pada gambar 2. Pada dasarnya
penguat inverting digunakan sebagai pengkondisi sinyal inputan sensor
yang terlalu kecil sehingga dibutuhkan penguatan untuk diproses.

Gambar 1 Rangkaian Penguat Inverting

Keterangan Gambar

Vin : Tegangan masukan/ sinyal masuk

Rin : resintansi input

Rf : resistansi feedback

Vout : tegangan keluaran /sinyal keluaran


Gambar 2 Sinyal Input dan Output Penguat Inverting

Salah satu fungsi pamasangan resistor umpan balik (feedback) atau


pada gambar R2 dan resistor input R1 adalah untuk mengatur faktor
penguatan inverting amplifier (penguat membalik) tersebut. Dengan
dipasangnya resistor feedback (Rf) dan resistor input (R1) maka faktor
penguatan dari penguat membalik dapat diatur dari 1 sampai 100.000
kali. 

Fungsi Penguat Inverting

Keluaran sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai tegangan


yang sangat kecil hingga mikro volt, sehingga diperlukan penguat dengan
impedansi masukan rendah. Rangkaian penguat inverting merupakan
rangkaian penguat pembalik dengan impedansi masukan sangat rendah.
Rangkaian penguat inverting akan menerima arus atau tegangan dari
tranduser sangat kecil dan akan membangkitkan arus atau tegangan yang
lebih besar

Analisis Penguatan Op Amp Inverting

Untuk memulai analisis rangkaian penguat inverting, terapkan


hukum Kirchoff arus pada titik cabang A dan asumsi I+ = I- = 0,
sehingga gambar rangkaian penguat inverting menjadi seperti Gambar 3 
Gambar 3 Analisis Rangkaian Penguat Inverting 

Dari Gambar 3. didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik


cabang A, sebagai berikut:

Persamaan 1 :

𝐼1 = 𝐼f

Dengan menggunakan teori tegangan titik simpul, persamaan (1)


dapat dijabarkan menjadi: 

Persamaan 2 :

Karena V+ = 0 dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat


dituliskan nilai VA = 0. Sehingga persamaan (2) menjadi:

Persamaan 3 :
Dengan menyederhanakan persamaan (3), dapat diperoleh
persamaan tegangan keluaran dari penguat inverting:

Persamaan 4 :

Jika penguatan merupakan perbandingan antara tegangan keluaran


dan tegangan masukan, maka dari persamaan (4) dapat diperoleh
penguatan dari penguat inverting yaitu:

Persamaan 5 :

Keterangan: 

AV = penguatan tegangan 

Vin = tegangan masukan 

Vout = Tegangan Keluaran

2. Penguat Tak Membalik (Non Inverting)


Penguat Non Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang
berfungsi menguatkaan sinyal dan hasil sinyal yang dikuatkan tetap
sefasa dengan sinyal inputannya, hasil dari sinyal input dan output
rangkaian non inverting dapat dilihat pada Gambar 1. Pada dasarnya
penguat non inverting digunakan sebagai pengkondisi sinyal inputan
sensor yang terlalu kecil sehingga dibutuhkan penguatan untuk diproses.
intinya penguat non inverting ke balikkan dari penguat inverting.
Gambar 1 Rangkaian Penguat Non Inverting

Keterangan Gambar

Vin : Tegangan Masukan

Vout : Tegangan Keluaran

Rg : Resistansi ground 

Rf : Resistansi feedback

Gambar 2 Sinyal Input dan Output Penguat Non Inverting


Fungsi Penguat Non Inverting

Fungsi dari penguat non inverting kurang lebih sama dengan penguat
inverting hanya saja polaritas output yang dihasilkan sama dengan sinyal
inputnya. Keluaran sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai
tegangan yang sangat kecil hingga mikro volt, sehingga diperlukan
penguat dengan impedansi masukan rendah.  Rangkaian penguat non
inverting akan menerima arus atau tegangan dari tranduser sangat kecil
dan akan membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar

Analisis Penguatan Op Amp Non Inverting

Dalam menganalisis rangkaian Op-Amp sebagai penguat terdapat


dua aturan penting yang perlu diperhatikan. Kedua aturan tersebut
menggunakan karakteristik Op-Amp ideal. Aturan ini dalam beberapa
literatur dinamakan golden rule, yang berisi

1. Perbedaan tegangan antara kedua masukan Op-Amp adalah nol (V+ -


V- = 0 atau V+ = V-), hal ini bertujuan menghindari adanya tegangan
offset. Aturan pertama ini sering disebut dengan virtual ground.
2. Arus yang mengalir pada kedua masukan Op-Amp adalah nol (I+ = I-
= 0), hal ini dikarenakan impedansi input pada Op-Amp sangat besar
( Zin = ∞). Dengan memahami kedua aturan tersebut, analisis dari
rangkaian Op-Amp akan menjadi lebih mudah.

Untuk memulai analisis rangkaian penguat non-inverting, terapkan


hukum Kirchoff arus pada titik cabang A dan asumsi I+ = I- = 0,
sehingga gambar rangkaian penguat non-inverting menjadi seperti
Gambar 3.
Gambar 3 Penjabaran Rangkaian Penguat Non Inverting untuk
mempermudah penurunan rumus

Berikut penjabaran penurunan rumus op-amp non inverting


berdasarkan gambar 3

didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A,


sebagai berikut:

Persamaan 1

𝐼𝑓 = 𝐼g

Dengan menggunakan teori tegangan titik simpul, persamaan (1)


dapat dijabarkan menjadi: 

Persamaan 2

Karena V+ = Vin dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka


dapat dituliskan nilai Vin = VA. Sehingga persamaan (2) menjadi:
Persamaan 3

Dengan menyederhanakan persamaan (3), dapat diperoleh persamaan


tegangan keluaran dari penguat non-inverting:

Persamaan 4

Jika penguatan merupakan perbandingan antara tegangan keluaran


dan tegangan masukan, maka dari persamaan (4) dapat diperoleh
penguatan dari penguat non-inverting yaitu:

Persamaan 5
B. OP-AMP SEBAGAI PEMBANDING (KOMPARATOR)
Komparator Op-amp membandingkan satu level tegangan analog dengan
level tegangan analog lainnya, beberapa tegangan Referensi Preset, Vref dan
menghasilkan sinyal output berdasarkan perbandingan tegangan.

Komparator tegangan Op-amp membandingkan besaran dua input


tegangan dan menentukan yang mana yang terbesar dari keduanya. Penguat
Operasional Standar dicirikan oleh Gain Loop Terbuka AO dan bahwa
tegangan outputnya.

Vout = AO (V+ - V-)


Dimana.
V+ dan V- tegangan pada terminal -membalikkan dan membalik.

Pembanding tegangan, baik menggunakan umpan balik positif atau tidak


ada umpan balik sama sekali (Mode Loop Terbuka) untuk mengalihkan
outputnya di antara dua kondisi jenuh, karena dalam mode loop terbuka
penguat gain tegangan pada dasarnya sama dengan AVO. 
Karena Gain Loop Terbuka yang tinggi, output dari komparator
mengayun sepenuhnya ke rel pasokan positifnya, +Vcc atau sepenuhnya ke
rel pasokan negatifnya, -Vcc pada aplikasi berbagai sinyal input yang
melewati beberapa nilai ambang yang telah ditetapkan.
Pembanding op-amp dasar menghasilkan output tegangan positif atau
negatif dengan membandingkan tegangan inputnya terhadap beberapa
tegangan referensi DC yang telah ditetapkan. 
Pembagi tegangan resistif digunakan untuk mengatur tegangan referensi
input dari komparator, tetapi sumber baterai, dioda zener atau potensiometer
untuk tegangan referensi variabel.
Secara teori tegangan referensi pembanding diatur untuk berada di mana
saja antara 0V dan tegangan suplai tetapi ada batasan pada rentang tegangan
yang sebenarnya tergantung pada komparator op-amp yang digunakan.

Komparator Tegangan Positif dan Negatif


Rangkaian Komparator Op-Amp digunakan untuk mendeteksi Tegangan
Input Positif atau Negatif tergantung pada masukan penguat operasional yang
terhubung ke sumber Tegangan Referensi tetap dan Tegangan Input.

Pembanding Tegangan Positif


Konfigurasi dasar Komparator Tegangan Positif, Sebagai rangkaian
komparator Non-Pembalik mendeteksi ketika Sinyal Input, Vin lebih Positif
daripada tegangan referensi, Vref menghasilkan output Vout yang TINGGI.
Konfigurasi Non-Inverting, Tegangan Referensi terhubung ke Input
Pembalik Penguat Operasional dengan sinyal input terhubung ke Input Non-
pembalik.

Mengasumsikan dua Resistor membentuk jaringan pembagi potensial


sama dan R1 = R2 = R. Akan menghasilkan tegangan referensi tetap
merupakan setengah dari tegangan suplai Vcc/2.
Ketika Vin lebih besar dari Vref, Output komparator Op-Amp akan jenuh
menuju rel pasokan Positif, Vcc. Ketika Vin kurang dari Vref output akan
berubah keadaan dan jenuh pada rel pasokan Negatif, 0v.
Pembanding Tegangan Negatif
Konfigurasi Dasar Komparator Tegangan Negatif, Sebagai rangkaian
komparator pembalik mendeteksi ketika Sinyal Input, Vin DI BAWAH atau
lebih Negatif daripada Tegangan Referensi, Vref menghasilkan output Vout
yang TINGGI.
Konfigurasi Pembalik, merupakan kebalikan dari Konfigurasi Positif,
Tegangan Referensi terhubung ke Input Non-Pembalik penguat operasional
sementara sinyal input terhubung ke Input Pembalik.

Kemudian tergantung pada input op-amp yang kita gunakan untuk sinyal
dan tegangan referensi, kita dapat menghasilkan output pembalik atau non-
pembalik. 
Kita dapat mengambil ide ini untuk mendeteksi sinyal arah negatif atau
positif satu langkah lebih jauh dengan menggabungkan dua rangkaian
komparator op-amp di atas untuk menghasilkan jendela komparator.

Komparator Op-amp - Umpan Balik Positif


Jika sinyal input, Vin lambat untuk berubah, komparator Op-amp
berosilasi beralih outputnya bolak-balik antara dua keadaan saturasi, +Vcc
dan -Vcc ketika sinyal input berada di sekitar referensi tegangan, tingkat
Vref.
Umpan Balik Positif, Teknik untuk memberi Input atau sinyal output
yang dalam fase ke Input Non-Pembalik Op-amp melalui pembagi potensial
yang diatur oleh dua resistor dengan jumlah umpan balik sebanding dengan
rasio.
Penggunaan umpan balik positif di sekitar komparator op-amp berarti
sekali output dipicu ke kejenuhan pada kedua level, ada perubahan signifikan
sinyal input Vin sebelum output beralih ke titik kejenuhan awal. Perbedaan
antara dua titik switching disebut Histeresis menghasilkan Sirkuit Pemicu
Schmitt.
Rangkaian Komparator Pembalik, Vin diterapkan pada Input Pembalik
Op-Amp. Resistor R1 dan R2 membentuk pembagi tegangan yang
memberikan umpan balik Positif dari tegangan output muncul pada input
non-pembalik. Jumlah umpan balik ditentukan oleh rasio resistif dari dua
resistor.

β (beta) digunakan untuk menunjukkan Fraksi Umpan Balik.


Ketika sinyal input kurang dari tegangan referensi, Vin <Vref, tegangan
output akan TINGGI, VOH dan sama dengan tegangan saturasi positif.
Karena output TINGGI dan positif, nilai tegangan referensi input non-
pembalik

 + β * Vcc  disebut Upper Trip Point (UTP)


Sinyal input, Vin meningkat menjadi sama dengan UTP, tingkat VUTP
input Non-Pembalik. Menyebabkan output komparator menjadi RENDAH,
Vol dan sama dengan tegangan saturasi Negatif.  Jumlah Histeresis
ditentukan oleh fraksi umpan balik, β dari tegangan output yang di input non-
pembalik. 
Keuntungan dari umpan balik positif bahwa komparator yang dihasilkan
pemicu sirkuit Schmitt kebal terhadap pemicu tidak beraturan sinyal input
yang berubah secara perlahan di dalam pita histeresis yang menghasilkan
sinyal keluaran lebih bersih karena output komparator op-amp hanya terpicu
satu kali.
Untuk Tegangan Output Positif, Vref = +β * Vcc
Tetapi untuk tegangan output Negatif, Vref = -β * Vcc.
Bahwa jumlah tegangan histeresis.

Perhatikan ! .. Panah pada grafik histeresis menunjukkan arah perpindahan


pada titik perjalanan atas dan bawah.

Pembanding Tegangan
Menggunakan penguat operasional seperti 741 sebagai rangkaian
komparator dasar, Adalah bahwa op-amp hanya dioptimalkan untuk operasi
linier. 
Di Terminal input berada pada tingkat tegangan yang sama dan tahap
outputnya dirancang untuk menghasilkan tegangan output linear yang tidak
jenuh untuk jangka waktu yang lama. Juga amplifier operasional standar
dirancang untuk digunakan dalam aplikasi loop tertutup dengan umpan balik
negatif dari outputnya ke input pembaliknya.
Karena pembanding tegangan mengubah sinyal input linier menjadi
sinyal keluaran digital, digunakan untuk menghubungkan dua sinyal listrik
yang berbeda dengan tegangan suplai atau referensi yang berbeda. 
Akibatnya, tahap output dari komparator tegangan umumnya
dikonfigurasi sebagai saklar kolektor terbuka tunggal (Tiriskan) dengan
keadaan terbuka atau tertutup daripada tegangan output aktual.
Output kolektor terbuka dari komparator tegangan terhubung ke sumber
tegangan melalui resistor pull-up tunggal (LED untuk indikasi) yang menarik
output tunggal tinggi ke catu daya. Ketika saklar output TINGGI menciptakan
jalur impedansi tinggi, tidak ada arus mengalir sebagai Vout = Vcc.

IV. ALAT DAN BAHAN


 Power supply DC
 Multimeter
 Osciloskop
 Protoboard
 LED
 Resistor 10K Ohm
 IC 741
 Audio Function Generator (AFG)
 Kabel jumper

V. LANGKAH PERCOBAAN
1. OP-AMP SEBAGAI PENGUAT
Percobaan Penguat Pembalik
1. Membuat rangkaian seperti gambar 3.
2. Memberikan Vi = 500 mVpp dengan frekuensi 100Hz dari AFG, R1 = 1K,
R2= 2K, Vcc = 15 volt.
3. Menghubungkan pin 7 dari IC 741 pada catu daya +15 Volt dan pin 4 IC
741 pada catu daya -15 Volt.
4. Pin 2 IC 741 dihubungkan pada resistor feedback R2 yang bernilai 2 KΩ
dan sisi lain resistor feedback R2 dihubungkan pada pin 6 IC 741.
5. Pin 2 IC 741 dipasang dengan resistor input R1 bernilai 1 KΩ dan sisi lain
resistor input R1 dihubungkan pada project board yang akan menjadi
sumber input. Dan pin 3 IC 741 dipasang ke ground.
6. Mengatur sumber tegangan input, dan mengatur AFG generator V i = 500
mVpp dengan frekuensi 100 Hz.
7. Probe merah AFG generator dipasang ke V i yang terhubung ke resistor
input R1 dan probe hitam dipasang ke ground.
8. Tegangan output diukur menggunakan multimeter digital kemudian probe
merah multimeter dipasang ke Pin 6 IC 741. Lalu, pada probe hitam
dipasang ke ground rangkaian. Catat hasil pengukuran.
9. Melihat VO pada osiloskop untuk gambar gelombang, probe merah
multimeter dipasang ke Pin 6 IC 741. Lalu, pada probe hitam dipasang ke
ground rangkaian. Catat nilainya dan gambar hasilnya.
10. Mencatat nilai time/div, volt/div dan gambar hasil gelombang.
Gambar 3. Penguat Pembalik

2. OP-AMP SEBAGAI PEMBANDING (KOMPARATOR)


Percobaan Detektor Positif
1. Membuat rangkaian seperti gambar 4.
2. Mengatur Vrot = 15 volt; Vi = 10 volt ; Vcc = 15 volt ; R1 =10 KΩ.
3. Menghubungkan pin 7 IC 741 pada catu daya +15 Volt dan pin 4 IC 741
dihubungkan pada catu daya -15 Volt.
4. Pin 6 IC 741 dihubungkan ke resistor R1 10 KΩ dan sisi lain resistor R1
dihubungkan ke ground.
5. Memasang pin 2 IC 741 ke Vrot = 4,6 Volt dan pin 3 IC 741 ke Vi = 10 volt.
6. Memasang probe merah multimeter pada pin 6 IC 741 dan probe hitam ke
ground rangkaian.
7. Mengukur dan mencatat nilai VO menggunakan multimeter.

Gambar 4. Rangkaian Detektor Positif

Pelajari secara mendalam poin-poin di bawah ini :


 Karakteristik Op-amp
 Simbol dan rangkaian dalam Op-amp
 Jenis-jenis rangkaian Op-amp
 Unity Gain untuk inverting, non-inverting
 Kerja rangkaian komparator
 Kerja rangkaian penguat
 Tegangan offset Op-amp

VI. DATA PERCOBAAN


a. Penguat Pembalik

No. VI FREK R1 R2 Gambar VOLT/DIV TIME/DIV


(Vpp) (Hz) (Ohm) (Ohm Vo Pada (V) (S)
) Osilosko
p
1 500 m 100 1K 2K 200 mV 2,5 mS
2 500 m 100 1K 10K

b. Hasil Osiloskop
c. Hasil Percobaan Detektor Positif

No. RESISTOR VRot Vi Vo


(Ohm) (Volt) (Volt) (Volt)
1 10 K 5V 10 V 0,97 V

5V

d. Hasil Osiloskop

VII. ANALISA PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


- Analisa Perhitungan
A. Penguat Pembalik
Diketahui : Vin = 500 mV = 0,5 V
Rin (R1) = 1 K Ohm = 1000 Ohm
Rf (R2) = 2 K Ohm = 2000 Ohm
Div vertical = 5 kotak
Div Horisontal = 3,5 kotak
Volt/div = 200 mV = 0,2 V
Time/div = 2,5 mS = 0,0025 S

Gain

A(v) = - (Rf / Rin)


= - (2000 Ω / 1000 Ω)
= -2 kali

Vout = Vin x A(v)

= 0,5 volt x -2

= -1 Volt

Analisa pada gambar Osiloskop

T = Div Horizontal x Time/Div

= 3,5 x 0,0025 s/div

= 0,00875 S

F = 1/T

= 1 / 0,00875 S

= 114,3 Hz

Vpp = Div Vertikal x Volt/div

= 5 x 0,2 V

=1V

Vpp
Veff =
1,414

1V
=
1,414

= 0,70 V
Vpp
Vmax =
2

1V
=
2

=2V

Veff
Imax =
1,414

0,70 V
=
1,414

= 0,495 A

Imax
Ieff =
1,414

0,495 A
=
1,414

= 0,35 A

Analisa Pembahasan Penguat Pembalik

Pada table percobaan penguat pembalik dari VI : 500mV, dengan


frekuensi : 100Hz, R1 : 1KOhm, R2 : 2KOhm, diperoleh Volt/div 200
mV (0,2), Time/div 2,5 mS (0,0025 S). diperoleh gambar gelombang
sinus yang tidak beraturan, bisa saja terjadi karena pada pengaturan
Volt/div atau Time/div tidak sesuai yang diingnkan. Kemudian kita
hitung menggunakan rumus untuk mencari. Gain A(v) = - (Rf / Rin)
= -2 kali, Vout = Vin x A(v) = -1 Volt, Analisa pada gambar Osiloskop
T = Div Horizontal x Time/Div, = 0,00875 S, F = 1/T, = 114,3 Hz,
Vpp
Vpp = Div Vertikal x Volt/div, = 1 V, Veff = = 0,70 V, Vmax
1,414

Vpp Veff Imax


= = 2 V, Imax = = 0,495 A, Ieff = = 0,35 A
2 1,414 1,414

B. Penguat sebagai Detektor Positif

Diketahui : Vrot = 5 V
R = 10 KΩ = 10000 Ω
Vi = 10 V
Vo = 0,97 V
Time/Div = 2,5 ms = 0,0025 s
Volt/Div = 200 mV = 0,2 V
Div Vertikal = 6 kotak
Div Horisontal = 6 kotak
Vd = Vi – Vrot
= 10 V – 5 V
= 5 Volt ( Nilai Vi > Vrot maka Vo = +Vsat)
AOL1 = Vout / Vd
= 0,97 / 5 V
= 0,194 Volt
Analisa pada gambar osiloskop
T = Div Horizontal x Time/Div
= 6 x 0,0025 S
= 0,09 S

1
F=
T

1
=
0,095

= 11,11 Hz

Vpp = Div V x Volt/div

= 6 x 0,2 V
= 1,2 V

Vpp
Veff =
1,414

1,2 V
=
1,414

= 0,8486 V

Vpp
Vmax =
2

1,2V
=
2

= 0,6 V

Veff
Imax =
1,414

0,8486
=
1,414

= 0,6001 A

Imax
Ieff =
1,414

0,6001
=
1,414

= 0,4243 A

Analisa Pembahasan Penguat Sebagai Detektor Positif

Pada praktikum Op-Amp Penguat sebagai Detektor Positif dengan


Resistor 10 K Ohm (10000 Ohm), VRot : 5 V, didapatkan Vinput : 10 V,
Voutput : 0,97 V, diperoleh gambar hasil penglihatan di osiloskop yang
beraturan dan begitu sempurna. Dengan rumus diperoleh hasil Vd = Vi –
Vrot = 5 Volt ( Nilai Vi > Vrot maka Vo = +Vsat), AOL1 = Vout / Vd =
0,194 Volt, Analisa pada gambar osiloskop didapatkan T = Div Horizontal
1
x Time/Div = 0,09 S, F = = 11,11 Hz, Vpp = Div V x Volt/div = 1,2 V,
T

Vpp Vpp Veff


Veff = = 0,8486 V, Vmax = = 0,6 V, Imax = = 0,6001 A,
1,414 2 1,414

Imax
Ieff = = 0,4243 A.
1,414

VIII. KESIMPULAN
Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input yaitu satu input
inverting dan satu input non-inverting. Penguat Inverting adalah suatu
rangkaian penguat yang berfungsi menguatkaan sinyal akan tetapi sinyal
yang dikuatkan akan berbanding terbalik 180 derajat dengan dinyal
masukkannya. Penguat Non Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang
berfungsi menguatkaan sinyal dan hasil sinyal yang dikuatkan tetap sefasa
dengan sinyal inputannya.
Komparator dalam penggunaan op amp sebagai pembanding antara
tegangan masukan pada input (+) dan (-). Jika input (+) lebih tinggi dari
input (-) maka op amp akan mengeluarkan tegangan (+), begitu juga
sebaliknya. Dengan begitu op amp dapat digunakan untuk membandingkan
dua buah tegangan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Petunjuk Praktikum Elektronika Terapan, edisi pandemi, 2020


https://www.samrasyid.com/2019/08/op-amp-sebagai-penguat-
inverting.html
https://www.samrasyid.com/2019/08/op-amp-sebagai-penguat-non-
inverting.html
http://myelectronicnote.blogspot.com/2018/07/comparator-operational-
amplifier.html

Anda mungkin juga menyukai