BAHAN AJAR
KALKULUS 2
15P04689
3 SKS
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
DESKRIPSI MATAKULIAH
Mata kuliah ini membahas tentang bilangan kompleks, persamaan diferensial biasa
(pdb) orde 1, orde 2 atau orde lebih dari 2, persamaan linear, transformasi laplace, dan
matrik.
ii
BAB I
BILANGAN KOMPLEKS
A. Deskripsi singkat
Pada Bab I akan dibahas mengenai bilangan kompleks.
𝑧 = 𝑎 + 𝑗𝑏
Keterangan:
Sebagai contoh, jika suatu bilangan kompleks z = 3 + j8 maka 3 adalah bagian riil dan
8 adalah bagian imajiner. Coba tentukan bagian riil dan dagian imajiner dari beberapa
bilangan kompleks berikut:
a. z1 = -7 + j6
b. z2 = -17 - j68
c. z3 = 71 + j86
d. z4 = 1 – j8
2. Pangkat dari j
𝑗 = √−1 𝑗 = √−1
𝑗 2 = −1 𝑗 2 = −1
𝑗 3 = 𝑗 2 𝑗 = (−1)𝑗 = −𝑗 𝑗 3 = −𝑗
𝑗 4 = (𝑗 2 )2 = (−1)2 = 1 𝑗4 = 1
1
2
Perhatikan hasil perpangkatan yang terakhir: 𝑗 4 = 1. Setiap kali ada faktor 𝑗 4 muncul,
nilainya dapat digantikan dengan 1. Sehingga nilai pangkat dari j akan memiliki salah
satu nilai dari empat nilai yang telah disampaikan sebelumnya. Sebagai contoh:
𝑗 47 = (𝑗 4 )11 𝑗 3 = (1)11 𝑗 3 = 1(−𝑗) = −𝑗
Coba tentukan nilai pangkat dari j berikut:
a. 𝑗 326
b. 𝑗 101
c. 𝑗 92
d. 𝑗 55
3. Operasi Tambah dan Kurang Bilangan Kompleks
Secara umum operasi tambah dan kurang dua buah bilangan kompleks dapat
dituliskan sebagai berikut:
(𝑎 + 𝑗𝑏) + (𝑐 + 𝑗𝑑) = (𝑎 + 𝑐) + 𝑗(𝑏 + 𝑐)
(𝑎 + 𝑗𝑏) − (𝑐 + 𝑗𝑑) = (𝑎 − 𝑐) + 𝑗(𝑏 − 𝑐)
Sebagai contoh : (-3 + j5) + (6 – j4) = 3 + j
Coba tentukan nilai dari: (2 + 𝑗5) + (−9 + 𝑗2) − (−8 − 2)
4. Operasi Perkalian Bilangan Kompleks
Secara umum operasi tambah dan kurang dua buah bilangan kompleks dapat
dituliskan sebagai berikut:
Sebagai contoh:
Terdapat tiga kemungkinan dari hasil perkalian dua bilangan kompleks, yaitu bilangan
kompleks, bilangan riil, dan bilangan imajiner.
Sebagai contoh:
(6+𝑗5)
a. (2−𝑗4)
(6+𝑗5)(3−𝑗5)
b. (2−𝑗4)
OP dimana r adalah besar dari vektor dan θadalah sudut yang terbentuk terhadap
OX.
𝑎 = 𝑟 cos 𝜃 𝑏 = 𝑟 sin 𝜃
𝑧 = 𝑎 + 𝑗𝑏 dapat ditulis menjadi 𝑧 = 𝑟 cos 𝜃 + 𝑗𝑟 sin 𝜃 = 𝑟(cos 𝜃 + 𝑗 sin 𝜃) = 𝑟|𝜃
Bentuk polar dari bilangan kompleks z = a + jb adalah 𝑧 = 𝑟(cos 𝜃 + 𝑗 sin 𝜃) = 𝑟|𝜃
𝑏
dimana = √𝑎2 +𝑏2 dan 𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1 ( ). Perlu kehati-hatian dalam menentukan besar
𝑎
nilai θuntuk setiap kuadran, ada baiknya untuk dibuat sketsa vektornya. Nilai θ
dihitung dari sumbu OX positif berlawanan arah jarum jam hingga garis vektor atau
disebut sudut positif.
Sebagai contoh bentuk polar dari bilangan kompleks z = -3 – j4 adalah sebagai
berikut:
𝑟=5
4
𝐸 = 𝑡𝑎𝑛−1 (3)=53,130
𝑧 = 𝑟𝑒 𝑗𝜃
Nilai r dan θdidapatkan dengan cara yang sama seperti pada bentuk polar, namun
nilai θharus dinyatakan dalam radian.
Sebagai contoh bentuk eksponensial dari bilangan kompleks 𝑧 = 5|600 adalah sebagai
berikut:
𝜋
𝜋
𝑟=5 𝜃 = 600 = 3
𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑧 = 5𝑒 𝑗 3
9|−500
b. 3|200
𝑛 𝑛 𝑛
√𝑟|𝜃 = √𝑟 |𝜃/𝑛 atau √𝑟 |(3600 + 𝜃)/𝑛 atau √𝑟 |(2[3600 ] + 𝜃)/𝑛 atau ... atau
𝑛
𝑛
√𝑟 |(3600 [𝑛 − 1] + 𝜃)/𝑛
b. 5√32|250
D. Rangkuman
Terdapat tiga cara menyatakan bilangan kompleks, yaitu:
a. 𝑧 = 𝑎 + 𝑗𝑏 (Bentuk kartesian)
b. 𝑧 = 𝑟(cos 𝜃 + 𝑗 sin 𝜃) = 𝑟|𝜃 (Bentuk polar)
c. 𝑧 = 𝑟𝑒 𝑗𝜃 (Bentuk eksponensial)
E. Pertanyaan/Diskusi
1. Tentukan nilai 5√−3 + 𝑗3 dalam bentuk polar dan eksponensial!
𝜋
2. Nyatakan 𝑒 1−𝑗 2 dalam bentuk 𝑎 + 𝑗𝑏 !
F. Referensi
1. Kreyzig, E., Advanced Engineering Mathematics 9th Edition, John Wiley & Sons, Inc.,
Singapore, 2006
2. Stroud, K.A., Engineering Mathematics, Industrial Press, Inc., New York, 2001.
BAB II
A. Deskripsi singkat
Pada Bab II akan dibahas mengenai persamaan diferensial orde satu.
9
10
𝐴
Dari persamaan 6 diperoleh bahwa 𝑥
= 𝑦 − 𝑥 sehingga 𝐴 = 𝑥(𝑦 − 𝑥).
𝑑𝑦 𝑥(𝑦−𝑥) 𝑦−𝑥 𝑥−(𝑦−𝑥) 2𝑥−𝑦
∴ 𝑑𝑥 = 1 − 𝑥2
=1− 𝑥
= 𝑥
= 𝑥
(8)
𝑑𝑦
∴ 𝑥 𝑑𝑥 = 2𝑥 − 𝑦 (9)
ruas kanan mencegah kita untuk memecahkan persamaan tersebut dengan integrasi
𝑑𝑦
langsung. Bentuk persamaan diferensial orde satunya dapat berupa 𝑑𝑥
= 𝑓(𝑥)𝐹(𝑦)
𝑑𝑦 𝑓(𝑥)
ataupun 𝑑𝑥 = 𝐹(𝑦). Perhatikan contoh berikut:
𝑑𝑦 2x
Selesaikan: 𝑑𝑥
= 𝑦+1 (12)
𝑑𝑦
Dapat dituliskan sebagai: (𝑦 + 1) = 2x (13)
𝑑𝑥
11
𝑑𝑦
Integralkan keduanya terhadap x: ∫(𝑦 + 1) 𝑑𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 2x 𝑑𝑥 (14)
∫(𝑦 + 1) 𝑑𝑦 = ∫ 2x 𝑑𝑥 (15)
𝑦2
+ 𝑦 = 𝑥2 + 𝐶 (16)
2
𝑑𝑦 x+3y
𝑑𝑥
= 2𝑥
(22)
∴ 2 ln(1 + 𝑣) = ln 𝑥 + 𝐶 = ln 𝑥 + ln 𝐴 (30)
(1 + 𝑣)2 = 𝐴𝑥 (31)
Substitusi persamaan 23 ke persamaan 31, diperoleh hasil:
𝑦 2
(1 + 𝑥 ) = 𝐴𝑥 (32)
z. IF = ∫ 𝑄. 𝐼𝐹 𝑑𝑥 (54)
z 1
𝑥
= ∫ −𝑥 𝑥
𝑑𝑥 (55)
14
z
𝑥
= −𝑥 + 𝐶 (56)
∴ 𝑧 = 𝐶𝑥 − 𝑥 2 (57)
1
Substitusikan persamaan 49: = 𝐶𝑥 − 𝑥 2 (58)
𝑦
D. Rangkuman
Suatu persamaan diferensial berorde satu dapat diturunkan dari suatu fungsi yang
memiliki sebanyak 1 buah konstanta sembarang. Pemecahan persamaan diferensial orde
satu dapat dilakukan menggunakan integrasi langsung, pemisahan variabel, persamaan
homogen, persamaan linier maupun persamaan Bernoulli dilihat dari bentuk persamaan
diferensial orde satu yang akan diselesaikan.
E. Pertanyaan/Diskusi
Selesaikan persamaan diferensial berorde satu di bawah ini, pilih dan gunakan metode
yang sesuai dengan bentuk persamaan!
𝑑𝑦 𝑑𝑦
1. 𝑥 = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3 7. (𝑥 3 + 𝑥𝑦 2 ) = 2𝑦 3
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦
2. (1 + 𝑥)2 = 1 + 𝑦2 8. (𝑥 2 − 1) + 2xy = x
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦
3. 𝑑𝑥
+ 2𝑦 = 𝑒 3𝑥 9. 𝑑𝑥
+ y tanh 𝑥 = 2 sinh 𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦
4. 𝑥 𝑑𝑥 − y = 𝑥 2 10. 𝑥 𝑑𝑥 − 2y = 𝑥 3 cos 𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑦
5. 𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝑥 3 sin 3𝑥 + 4 11. 𝑑𝑥 + 𝑥 = 𝑦 3
𝑑𝑦 𝑑𝑦
6. 𝑥 cos 𝑦 𝑑𝑥 − sin 𝑦 = 0 12. 𝑥 𝑑𝑥 + 3y = 𝑥 2 𝑦 2
Daftar Pustaka
Advanced Engineering Mathematics 9th Edition, Erwin Kreyszig, John Wiley & Sons, Inc.,
Singapore, 2006.
Engineering Mathematics, Fifth Edition, K.A. Stroud, Industrial Press, Inc., New York, 2001.
Persamaan Diferensial Orde Dua
d2y dy
Sehingga y Ae mx
akan menjadi solusi persamaan orde kedua a 2 b cy 0 jika memenuhi
dx dx
persamaan tersebut.
jika y Ae mx
dy
Ame mx
dx
d2y
2
Am 2 e mx
dx
Maka jika dimasukkan ke dalam persamaan ruas kiri, persamaan diferensial orde dua menjadi:
d2y dy
a 2
b cy 0
dx dx
aAm e bAme cAe mx 0
2 mx mx
solusi.
d2y dy
Catatan: pemecahan persamaan diferensial orde dua a 2
b cy 0 yaitu y Aem1x Bem2 x telah
dx dx
memuat dua konstanta sembarang yang dibutuhkan persamaan diferensial orde dua, berarti tidak ada lagi
pemecahan lain selain bentuk ini.
Contoh:
d2y dy
persamaan diferensial orde dua 2
3 2y 0
dx dx
persamaan karakteristik m 3m 2 0
2
m2 3m 2 0
harga m dapat ditentukan m 1 m 2 0
m 1 dan m 2
d2y dy
Jadi pemecahan persamaan diferensial orde dua 2
3 2 y 0 adalah y Ae x Be2 x
dx dx
Rangkuman:
d2y dy
persamaan diferensial orde dua a 2
b cy 0
dx dx
pemecahan y Aem1x Bem2 x
dengan A dan B adalah dua konstanta sembarang sedangkan m1 dan m2 adalah akar-akar persamaan
kuadrat am 2 bm c 0 . Persamaan kuadrat ini disebut persamaan karakteristik dan dapat diperoleh
d2y dy d2y dy
langsung dari persamaan a 2
b cy 0 , dengan menggantikan 2
dengan m2, dengan m,
dx dx dx dx
dan y dengan 1.
d2y dy
Pemecahan persamaan diferensial orde dua a 2
b cy 0 akan tergantung dari nilai akar-akar
dx dx
persamaan kuadrat am 2 bm c 0 , ada tiga kemungkinan yaitu:
1. Kedua akar riil dan berbeda (m=m1 dan m=m2)
Solusi : y Ae 1 Be 2
mx mx
d2y dy
Pada persamaan diferensial orde dua a
2
b cy f x dengan mensubtitusikan y Aem1x Bem2 x
dx dx
hanya akan membuat LHS=0 bukannya f x maka perlu ditambahkan fungsi tambahan, X, agar
LHS f x . X (fungsi x) inilah yang perlu dicari, biasanya disebut sebagai integral khusus (particular
integral) atau jawaban tak homogen. Sehingga persamaan lengkap sebagai solusi persamaan diferensial
d2y dy
orde dua a 2 b cy f x adalah y Aem1x Bem2 x X atau:
dx dx
Solusi lengkap = fungsi komplementer + integral khusus
d2y dy
Cara memecahkan persamaan a 2
b cy f x adalah sebagai berikut:
dx dx
1. Fungsi komplementer
Fungsi komplemeter bisa diperoleh dengan memecahkan persamaan bila f x 0 sehingga diperoleh
bentuk pemecahan sebagai berikut:
1) y Aem1x Bem2 x
2)
y Ae m1x Bxe m1x e m1x A Bx
y e x A cos x B sin x
3)
4) y A cos nx B sin nx
5) y A cosh nx B sinh nx
2. Integral khusus
Integral khusus diperoleh dengan menggunakan bentuk umum dari fungsi x yang ada di ruas kanan
persamaan yang diberikan, kemudian melakukan substitusi pada persamaan di ruas kiri dan
menyamakan koefisien-koefisiennya. Berikut ini bentuk umum yang bisa digunakan sesuai persamaan
f x :
3. Solusi Lengkap
Solusi lengkap = fungsi komplementer + integral khusus