untuk memasangkan setiap anggota daerah asal ke daerah hasil selain pernyataan relasi itu sendiri.
Selain itu dalam relasi, setiap anggota himpunan daerah asal boleh mempunyai pasangan lebih dari satu
atau tidak mempunyai pasangan di daerah hasil. Aturan padanan atau fungsi dinyatakan dalam bentuk
relasi. Fungsi adalah relasi yang memasangkan setiap anggota daerah asal tepat satu ke himpunan
daerah hasil. Dengan kata lain dalam fungsi, setiap anggota himpunan daerah asal harus mempunyai
tepat satu pasangan di daerah hasil. Relasi dan fungsi ditunjukkan seperti pada gambar berikut:
dengan setiap anggota himpunan A mempunyai relasi di himpunan B dalam bentuk relasi berupa ‘tiga
kali dari’. Bentuk relasi dan fungsi dapat dinyatakan dalam tiga cara, yaitu:
1. Diagram panah
2. Himpunan pasangan berurutan
3. Diagram Cartesius
Contoh:
Diketahui himpunan A = {1,2,3,4,5} dan himpunan B = {becak, mobil, sepeda, motor,bemo}. Relasi
(bukan fungsi) yang menghubungkan himpunan A ke himpunan B adalah “banyak roda dari”.
Tunjukkan relasi tersebut dengan:
a. Diagram panah
b. Himpunan pasangan berurutan
c. Diagram Cartesius
Jawab:
a. Relasi dengan diagram panah
b. Relasi dengan himpunan pasangan berurutan = {(2, sepeda), (2, motor), (3, becak), (3, bemo), (4,
mobil )}
Fungsi diberi nama dengan sebuah huruf tunggal f atau g atau F dan dibaca f dari x dan
menunjukkan nilai yang diberikan oleh fungsi f kepada x. Dengan demikian jika suatu fungsi berbentuk
seperti:
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 4
maka
𝑓(𝑎) = 𝑎3 − 4 dan
Latihan soal:
a. 𝑓(4) dan
b. 𝑓(4 + ℎ) − 𝑓(4)
Jawab:
a. 𝑓(𝑏) = 𝑏 2 − 2𝑏
𝑓(4) = 42 − 2(4) = 16 − 8 = 8
b. 𝑓(𝑏) = 𝑏 2 − 2𝑏
Bilamana relasi suatu fungsi diberikan oleh sebuah persamaan berbentuk y = f(x) seperti 𝑦 = 𝑥 3 +
3𝑥 − 6, x disebut variabel bebas dan y disebut variabel tak bebas atau variabel bergantung.
Sebarang elemen dari daerah asal boleh dipilih sebagai nilai variabel bebas x, tetapi pilihan itu
secara tuntas akan menentukan nilai padanan variabel tak bebas y pada daerah hasil. Dengan demikian
nilai y bergantung pada pilihan nilai x. Pada akhirnya fungsi menunjukkan bentuk kebergantungan
variabel tak bebas y pada variabel bebas x.
Bilamana daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi merupakan bilangan riil, fungsi tersebut
dapat digambarkan grafiknya pada suatu bidang koordinat. Grafik fungsi f adalah grafik dari fungsi
atau persamaan y = f(x).
Contoh:
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2
b. 𝑔(𝑥) = 𝑥 3 − 2𝑥
2
c. ℎ(𝑥) = kecuali pada x = 1
(𝑥−1)
Jawab:
a.
b.
c.
Grafik suatu persamaan y = f(x) dapat dibuat dengan memilih rentang nilai daerah asal x tertentu sesuai
yang dibutuhkan.
Fungsi bukanlah bilangan, tetapi fungsi dapat dioperasikan seperti bilangan sehingga
menghasilkan fungsi baru. Operasi fungsi berupa: jumlah, selisih, hasilkali, hasilbagi dan pangkat.
Tinjau fungsi :
𝑥−3
𝑓(𝑥) = dan 𝑔(𝑥) = √𝑥
2
Operasi selisih, hasilkali dan hasilbagi dilakukan dengan cara yang analog dengan operasi
jumlah.
𝑥−3
(𝑓 − 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥) = − √𝑥
2
𝑥−3
(𝑓 ⋅ 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) ⋅ 𝑔(𝑥) = √𝑥
2
𝑓 𝑓(𝑥) 𝑥 − 3
( ) (𝑥) = =
𝑔 𝑔(𝑥) 2 √𝑥
Fungsi juga dapat dipangkatkan dengan simbol 𝑓 𝑛 untuk [𝑓(𝑥)]𝑛 pada x, seperti:
𝑥 − 3 2 𝑥 2 − 6𝑥 + 9
𝑓 2 (𝑥) = [𝑓(𝑥)]2 = [ ] =
2 4
Contoh:
𝑥
Untuk fungsi 𝑓(𝑥) = dan 𝑔(𝑥) = √1 + 𝑥 2 , carilah nilai:
𝑥−1
𝑔
a. (𝑓 + 𝑔)(2) b. ( ) (3)
𝑓
Jawab:
2
a. (𝑓 + 𝑔)(2) = 𝑓(2) + 𝑔(2) =
2−1
+ √1 + 22 = 2 + √5 = 4,23
𝑦2 − 𝑦1
𝑚=
𝑥2 − 𝑥1
dengan nilai x dan y sesuai nilai pada titik yang dilalui garis lurus. Misalnya dua titik (2,1) dan (8,4)
seperti dalam gambar berikut mempunyai kemiringan m = 1/2 seperti:
3
y
0
0 2 4 6 8 10
4−1 3 1
𝑚= = =
8−2 6 2
Kemiringan m adalah ukuran kecuraman suatu garis. Garis mendatar mempunyai kemiringan
nol, garis yang naik ke kanan mempunyai kemiringan positif dan garis yang jatuh ke kanan mempunyai
kemiringan negatif. Untuk garis tegak kemiringan dinyatakan tak terdefinisi.
Garis lurus dengan kemiringan m mempunyai persamaan garis lurus, yaitu:
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑏
dengan b adalah konstanta.
Contoh:
1. Tentukan kemiringan garis yang melalui titik (2,3) dan (4,8)
Jawab:
𝑥1 = 2 𝑥2 = 4 𝑦1 = 3 𝑦2 = 8
𝑦2 − 𝑦1 8 − 3 5
𝑚= = = = 2,5
𝑥2 − 𝑥1 4 − 2 2
2. Tuliskan persamaan garis lurus yang melalui titik (2,3) dan mempunyai kemiringan 4 dalam
bentuk Ax + By + C = 0
Jawab:
𝑥1 = 2 𝑦1 = 3 dan 𝑚 = 4
𝑦2 − 𝑦1 𝑦 − 3
𝑚= =
𝑥2 − 𝑥1 𝑥 − 2
𝑦 −3
4=
𝑥−2
4(𝑥 − 2) = 𝑦 − 3
4𝑥 − 8 = 𝑦 − 3
4𝑥 − 𝑦 − 5 = 0
dengan nilai 𝐴 = 4, 𝐵 = −1 dan 𝐶 = −5
3. Tuliskan persamaan garis lurus yang melalui (3,-3) dan sejajar dengan garis lurus 𝑦 = 2𝑥 + 5
Jawab:
𝑥1 = 3 𝑦1 = −3
Dua buah garis lurus yang sejajar akan mempunyai kemiringan yang sama, sehingga garis yang
melalui titik (3,-3) juga mempunyai kemiringan m = 2 seperti garis 𝑦 = 2𝑥 + 5
𝑦2 − 𝑦1 𝑦 − (−3) 𝑦 + 3
𝑚= = =
𝑥2 − 𝑥1 𝑥−3 𝑥−3
2(𝑥 − 3) = 𝑦 + 3
2𝑥 − 6 = 𝑦 + 3
2𝑥 − 9 = 𝑦 atau 𝑦 = 2𝑥 − 9
a. 𝑦 = 𝑥 3 + 𝑥 2
b. 𝑦 = (𝑥 + 1)3 + (𝑥 + 1)2
c. 𝑦 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 20
d. 𝑦 = (𝑥 + 1)3 + (𝑥 + 1)2 − 40
a. b.
y y
100 200
80
60 150
40
100
20
0 50
-5 -20 0 5
0
-40 x
-5 0 5
-60 -50 x
c. d.
y y
100 150
100
50
50
0
-5 0 5 0
-5 0 5
-50
-50
x
-100 -100 x
Nampak bahwa beberapa persamaan dapat mempunyai bentuk grafik yang sama hanya mengalami
perubahan nilai atau pergeseran seperti pada gambar a, b, c dan d diatas.
Contoh:
Jawab:
x 0 1 2 3 4
y(x) 4 5 8 13 20
25
20
15 y(x)
y
10
0
0 1 2 3 4 5
x
1. Fungsi konstan
Jika f(x) = k dengan k = konstanta (bilangan riil) seperti f(x) = 4, maka grafiknya adalah:
f(x)
6
0
-4 -2 0 2 4
x
2. Fungsi Identitas
Jika f(x) = x, dengan nilai x dapat dipilih misalnya −4 ≤ 𝑥 ≤ 4 maka gambar grafiknya adalah:
y
6
4
2
0
-6 -4 -2 0 2 4 6
-2 x
-4
-6
Sebarang fungsi dapat diperoleh dari fungsi konstan dan fungsi identitas dengan memakai
operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian yang disebut fungsi polinom dengan bentuk:
dengan a bilangan riil dan n bilangan bulat tak negatif. Jika 𝑎𝑛 ≠ 0 maka n adalah derajat dari
fungsi polinom. Contoh fungsi polinom: