Anda di halaman 1dari 11

BAB 3 FUNGSI

3.1 Deskripsi Singkat


3.1.1 Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Capaian pembelajaran yang akan diwujudkan dalam bab ini adalah mahasiswa mampu
menjelaskan pengertian fungsi, menunjukkan contoh fungsi matematika dan menggunakan fungsi
dalam kasus fisis sederhana.

3.1.2 Relevansi Materi


Penguasaan pada konsep fungsi akan sangat membantu mahasiswa memahami dan menjelaskan
hubungan ketergantungan antar variabel dalam sistem fisis. Selanjutnya penguasaan fungsi akan
membuat mahasiswa mampu menggambarkan proses fisis yang terjadi secara matematika dalam bentuk
persamaan matematika.

3.2 Pengertian Fungsi


Sebuah fungsi f adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap obyek x dalam suatu
himpunan yang disebut daerah asal dengan sebuah nilai unik f(x) dari himpunan kedua. Himpunan
nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah hasil (jelajah) fungsi tersebut. Aturan padanan
tersebut ditunjukkan seperti pada gambar berikut:

3.2.1 Relasi dan Fungsi


Relasi adalah hubungan antara daerah asal dan daerah hasil. Dalam relasi tidak ada aturan khusus

untuk memasangkan setiap anggota daerah asal ke daerah hasil selain pernyataan relasi itu sendiri.

Selain itu dalam relasi, setiap anggota himpunan daerah asal boleh mempunyai pasangan lebih dari satu
atau tidak mempunyai pasangan di daerah hasil. Aturan padanan atau fungsi dinyatakan dalam bentuk

relasi. Fungsi adalah relasi yang memasangkan setiap anggota daerah asal tepat satu ke himpunan

daerah hasil. Dengan kata lain dalam fungsi, setiap anggota himpunan daerah asal harus mempunyai

tepat satu pasangan di daerah hasil. Relasi dan fungsi ditunjukkan seperti pada gambar berikut:

dengan setiap anggota himpunan A mempunyai relasi di himpunan B dalam bentuk relasi berupa ‘tiga
kali dari’. Bentuk relasi dan fungsi dapat dinyatakan dalam tiga cara, yaitu:

1. Diagram panah
2. Himpunan pasangan berurutan
3. Diagram Cartesius

Contoh:

Diketahui himpunan A = {1,2,3,4,5} dan himpunan B = {becak, mobil, sepeda, motor,bemo}. Relasi
(bukan fungsi) yang menghubungkan himpunan A ke himpunan B adalah “banyak roda dari”.
Tunjukkan relasi tersebut dengan:

a. Diagram panah
b. Himpunan pasangan berurutan
c. Diagram Cartesius
Jawab:
a. Relasi dengan diagram panah

b. Relasi dengan himpunan pasangan berurutan = {(2, sepeda), (2, motor), (3, becak), (3, bemo), (4,
mobil )}

c. Relasi dengan diagram Cartesius

3.2.2 Notasi Fungsi

Fungsi diberi nama dengan sebuah huruf tunggal f atau g atau F dan dibaca f dari x dan
menunjukkan nilai yang diberikan oleh fungsi f kepada x. Dengan demikian jika suatu fungsi berbentuk
seperti:

𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 4

maka

𝑓(2) = (2)3 − 4 = 4 dan 𝑓(−1) = (−1)3 − 4 = −5


Contoh bentuk fungsi yang lain:

𝑓(𝑎) = 𝑎3 − 4 dan

𝑓(𝑎 + ℎ) = (𝑎 + ℎ)3 − 4 = 𝑎3 + 3𝑎2 ℎ + 3𝑎ℎ2 + ℎ3 − 4

Latihan soal:

Untuk 𝑓(𝑏) = 𝑏 2 − 2𝑏 hitung dan sederhanakan:

a. 𝑓(4) dan

b. 𝑓(4 + ℎ) − 𝑓(4)

Jawab:

a. 𝑓(𝑏) = 𝑏 2 − 2𝑏

𝑓(4) = 42 − 2(4) = 16 − 8 = 8

b. 𝑓(𝑏) = 𝑏 2 − 2𝑏

𝑓(4 + ℎ) = (4 + ℎ)2 − 2(4 + ℎ) = 16 + 8ℎ + ℎ2 − 8 − 2ℎ = ℎ2 + 6ℎ + 8

Bilamana relasi suatu fungsi diberikan oleh sebuah persamaan berbentuk y = f(x) seperti 𝑦 = 𝑥 3 +
3𝑥 − 6, x disebut variabel bebas dan y disebut variabel tak bebas atau variabel bergantung.

Sebarang elemen dari daerah asal boleh dipilih sebagai nilai variabel bebas x, tetapi pilihan itu
secara tuntas akan menentukan nilai padanan variabel tak bebas y pada daerah hasil. Dengan demikian
nilai y bergantung pada pilihan nilai x. Pada akhirnya fungsi menunjukkan bentuk kebergantungan
variabel tak bebas y pada variabel bebas x.

3.3 Grafik Fungsi dan Operasi Fungsi


3.3.1 Grafik Fungsi

Bilamana daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi merupakan bilangan riil, fungsi tersebut
dapat digambarkan grafiknya pada suatu bidang koordinat. Grafik fungsi f adalah grafik dari fungsi
atau persamaan y = f(x).
Contoh:

Buatlah gambar grafik dari persamaan berikut:

a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2

b. 𝑔(𝑥) = 𝑥 3 − 2𝑥

2
c. ℎ(𝑥) = kecuali pada x = 1
(𝑥−1)

Jawab:

a.

b.

c.
Grafik suatu persamaan y = f(x) dapat dibuat dengan memilih rentang nilai daerah asal x tertentu sesuai
yang dibutuhkan.

3.3.2 Operasi Pada Fungsi

Fungsi bukanlah bilangan, tetapi fungsi dapat dioperasikan seperti bilangan sehingga
menghasilkan fungsi baru. Operasi fungsi berupa: jumlah, selisih, hasilkali, hasilbagi dan pangkat.

Tinjau fungsi :
𝑥−3
𝑓(𝑥) = dan 𝑔(𝑥) = √𝑥
2

Operasi seperti berikut:


𝑥−3
(𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) = + √𝑥
2
adalah operasi jumlah dengan daerah asal x adalah bilangan pada mana f maupun g berlaku. Jadi
daerah asal 𝑓 + 𝑔 adalah irisan dari daerah asal f dan g. Untuk fungsi 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) diatas, daerah
asal adalah [0, ∼).

Operasi selisih, hasilkali dan hasilbagi dilakukan dengan cara yang analog dengan operasi
jumlah.

𝑥−3
(𝑓 − 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥) = − √𝑥
2
𝑥−3
(𝑓 ⋅ 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) ⋅ 𝑔(𝑥) = √𝑥
2

𝑓 𝑓(𝑥) 𝑥 − 3
( ) (𝑥) = =
𝑔 𝑔(𝑥) 2 √𝑥

Fungsi juga dapat dipangkatkan dengan simbol 𝑓 𝑛 untuk [𝑓(𝑥)]𝑛 pada x, seperti:

𝑥 − 3 2 𝑥 2 − 6𝑥 + 9
𝑓 2 (𝑥) = [𝑓(𝑥)]2 = [ ] =
2 4

Contoh:

𝑥
Untuk fungsi 𝑓(𝑥) = dan 𝑔(𝑥) = √1 + 𝑥 2 , carilah nilai:
𝑥−1

𝑔
a. (𝑓 + 𝑔)(2) b. ( ) (3)
𝑓
Jawab:

2
a. (𝑓 + 𝑔)(2) = 𝑓(2) + 𝑔(2) =
2−1
+ √1 + 22 = 2 + √5 = 4,23

𝑔 𝑔(3) √1+32 √10 2


b. ( ) (3) = = 3 = 3 = √10 = 2,1
𝑓 𝑓(3) 3
3−1 2

3.4 Garis Lurus


Sebuah garis yang menghubungkan dua buah titik disebut garis atau garis lurus dan merupakan
kurva yang paling sederhana. Garis lurus yang menghubungkan dua buah titik dalam sistem koordinat
kartesian mempunyai kemiringan m tertentu yang dinyatakan oleh:

𝑦2 − 𝑦1
𝑚=
𝑥2 − 𝑥1
dengan nilai x dan y sesuai nilai pada titik yang dilalui garis lurus. Misalnya dua titik (2,1) dan (8,4)
seperti dalam gambar berikut mempunyai kemiringan m = 1/2 seperti:

3
y

0
0 2 4 6 8 10

4−1 3 1
𝑚= = =
8−2 6 2

Kemiringan m adalah ukuran kecuraman suatu garis. Garis mendatar mempunyai kemiringan
nol, garis yang naik ke kanan mempunyai kemiringan positif dan garis yang jatuh ke kanan mempunyai
kemiringan negatif. Untuk garis tegak kemiringan dinyatakan tak terdefinisi.
Garis lurus dengan kemiringan m mempunyai persamaan garis lurus, yaitu:
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑏
dengan b adalah konstanta.
Contoh:
1. Tentukan kemiringan garis yang melalui titik (2,3) dan (4,8)
Jawab:

𝑥1 = 2 𝑥2 = 4 𝑦1 = 3 𝑦2 = 8

𝑦2 − 𝑦1 8 − 3 5
𝑚= = = = 2,5
𝑥2 − 𝑥1 4 − 2 2
2. Tuliskan persamaan garis lurus yang melalui titik (2,3) dan mempunyai kemiringan 4 dalam
bentuk Ax + By + C = 0
Jawab:
𝑥1 = 2 𝑦1 = 3 dan 𝑚 = 4

𝑦2 − 𝑦1 𝑦 − 3
𝑚= =
𝑥2 − 𝑥1 𝑥 − 2
𝑦 −3
4=
𝑥−2
4(𝑥 − 2) = 𝑦 − 3
4𝑥 − 8 = 𝑦 − 3
4𝑥 − 𝑦 − 5 = 0
dengan nilai 𝐴 = 4, 𝐵 = −1 dan 𝐶 = −5
3. Tuliskan persamaan garis lurus yang melalui (3,-3) dan sejajar dengan garis lurus 𝑦 = 2𝑥 + 5
Jawab:
𝑥1 = 3 𝑦1 = −3
Dua buah garis lurus yang sejajar akan mempunyai kemiringan yang sama, sehingga garis yang
melalui titik (3,-3) juga mempunyai kemiringan m = 2 seperti garis 𝑦 = 2𝑥 + 5

𝑦2 − 𝑦1 𝑦 − (−3) 𝑦 + 3
𝑚= = =
𝑥2 − 𝑥1 𝑥−3 𝑥−3

2(𝑥 − 3) = 𝑦 + 3
2𝑥 − 6 = 𝑦 + 3
2𝑥 − 9 = 𝑦 atau 𝑦 = 2𝑥 − 9

3.5 Grafik persamaan


Suatu persamaan matematika dapat dibuat gambar atau grafiknya seperti persamaan dengan
bentuk seperti:

𝑦 = 𝑓(𝑥), 𝑦 = 𝑓(𝑥 − 3), 𝑦 = 𝑓(𝑥) + 2, 𝑦 = 𝑓(𝑥 − 3) + 2


Contoh jika diberikan persamaan seperti berikut:

a. 𝑦 = 𝑥 3 + 𝑥 2

b. 𝑦 = (𝑥 + 1)3 + (𝑥 + 1)2

c. 𝑦 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 20

d. 𝑦 = (𝑥 + 1)3 + (𝑥 + 1)2 − 40

Grafiknya ditunjukkan seperti berikut dengan 𝑥 ∈ ℝ; −4 ≤ 𝑥 ≤ 4 :

a. b.

y y
100 200
80
60 150

40
100
20
0 50
-5 -20 0 5
0
-40 x
-5 0 5
-60 -50 x

c. d.

y y
100 150

100
50
50
0
-5 0 5 0
-5 0 5
-50
-50
x
-100 -100 x
Nampak bahwa beberapa persamaan dapat mempunyai bentuk grafik yang sama hanya mengalami
perubahan nilai atau pergeseran seperti pada gambar a, b, c dan d diatas.

Contoh:

Buatlah grafik dari persamaan : 𝑦 = −𝑥 2 + 4 dengan 𝑥 ∈ ℝ; 0 ≤ 𝑥 ≤ 5

Jawab:

Ambil nilai x dalam rentang 0 ≤ 𝑥 ≤ 5, grafik 𝑦 = −𝑥 2 + 4 adalah seperti berikut:

x 0 1 2 3 4
y(x) 4 5 8 13 20

25

20

15 y(x)
y

10

0
0 1 2 3 4 5
x

Beberapa bentuk grafik fungsi:

1. Fungsi konstan

Jika f(x) = k dengan k = konstanta (bilangan riil) seperti f(x) = 4, maka grafiknya adalah:

f(x)
6

0
-4 -2 0 2 4
x
2. Fungsi Identitas

Jika f(x) = x, dengan nilai x dapat dipilih misalnya −4 ≤ 𝑥 ≤ 4 maka gambar grafiknya adalah:

y
6
4
2
0
-6 -4 -2 0 2 4 6
-2 x
-4
-6

Sebarang fungsi dapat diperoleh dari fungsi konstan dan fungsi identitas dengan memakai
operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian yang disebut fungsi polinom dengan bentuk:

𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + ⋯ + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0

dengan a bilangan riil dan n bilangan bulat tak negatif. Jika 𝑎𝑛 ≠ 0 maka n adalah derajat dari
fungsi polinom. Contoh fungsi polinom:

𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏 adalah fungsi derajat satu atau fungsi linear

𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 adalah fungsi derajat dua atau fungsi kuadrat

Anda mungkin juga menyukai