Anda di halaman 1dari 34

Persamaan

Linier
Matematika Dasar
Persamaan Linier
 Persamaan : Kalimat terbuka yang
menyatakan hubungan sama dengan ( = )
 Persamaan Linier : Persamaan yang setiap
sukunya mengandung variabel yang
berderajat satu
 Dapat digambarkan dalam bentuk garis
lurus dalam sebuah grafik kartesius
 Bentuk Umum :
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑏
Contoh Persamaan Linier
y = -x + 5
 y = 0,5x + 2
 Contoh bentuk grafik persamaan linier :
Metode Penyelesaian Persamaan
Linier
a. Metode Substitusi
b. Metode Eliminasi
c. Metode Campuran ( eliminasi dan substitusi )
d. Metode grafik
Metode Substitusi
 Mengganti salah satu peubah dari suatu
persamaan dengan peubah yang diperoleh dari
persamaan linier yang lainnya .
 Contoh :
Diketahui persamaan x + 3y = 7 dan 2x + 2y = 6 ,
tentukan Himpunana Penyelesaiannya :
Penyelesaiannya :
x + 3y = 7
x = -3y + 7 . . . .(1)
2x + 2y = 6 ......(2)
Jadi , HP = { 1 , 2 }
Metode Eliminasi
 Mengeliminasi atau menghilangkan salah satu peubah dengan
menambahkan atau mengurangkan dengan menyamakan
koefisien yang akan dihilangkan tanpa memperhatikan nilai positif
atau negatif .
 Apabila peubah yang akan dihilangkan bertanda sama , maka
untuk mengeliminasi menggunakan sistem operasi pengurangan .
Dan sebaliknya apabila peubah yang akan dihilangkan bertanda
berbeda , maka untuk mengaliminasi menggunakan operasi
penjumlahan .
 Contoh :
x + 3y = 7
x+y =3 _
2y = 4
∴ y=2

2x + 2y = 6 | x3 | ⟺ 6x + 6y = 18
x + 3y = 7 | x 2 | ⟺ 2x + 6 y = 14 _
4x + 0 = 4
∴ x=1
Jadi , Himpunan penyelesaian yang dihasilkan sama yaitu HP = { 1 , 2 }
Metode Campuran
 Mencari himpunan penyelesaian
menggunakan dua metode , eliminasi dan
substitusi
 boleh gunakan eliminasi terlebih dahulu
setelah diketahui salah satu nilai variabel baik
itu x atau y maka selanjutnya masukkan ke
dalam metode substitusi atau sebaliknya .
 Contoh :
x + 3y = 7 dan 2x + 2y = 6 x + 3y = 7
x+y =3 _
2y = 4
∴ y=2
Metode Grafis
 Menggambarkan dua persamaan pada
grafik kartesius , dan himpunan
penyelesaiannya dihasilkan dari titik
potong dari kedua garis tersebut .
 Menggambar titik sumbu kartesiusnya
harus sama dan konsisten
Latihan
1. Jika x = 2; y = 5x dan 2x – 3y + 6z = -2, maka
tentukanlah nilai z!
2. Jika y = 4; 3x + 5y = 14 dan 2x + 3y – z = 6,
maka tentukanlah nilai z yang sesuai!
3. Jika x + y = 2 dan x – y = 2 dan z – x = 0 apa
yang dapat anda jelaskan dari soal tersebut?
4. Jika x + y + z = 6; 2x + y = 15 dan 4x + y = 25,
maka tentukanlah nilai z!
5. Misal 3x + 5y – z = 24; 3x + 4y – 2z = 20 dan y = z
tentukanlah nilai y!
Persamaan Linier
 Sebuah garis dalam bidang xy secara
aljabar dapat dinyatakan oleh
persamaan yang berbentuk :
𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑦 = 𝑏
disebut dengan persamaan linier
dengan dua variabel ( x dan y)
 Secara umum persamaan linier
dengan n variabel :
𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏
Sistem Persamaan Linier
 Himpunan berhingga dari persamaan-
persamaan linier dalam variabel
𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 dinamakan sistem persamaan
linier atau sistem linier saja
 Sistem persamaan linier dengan dua
variabel : ax + by = c 

dx + ey = f 
 Sistem persamaan linier dengan tiga
variabel : ax + by + cz = d 

ex + fy + gz = h 
ix + jy + kz = l 

Latihan
 Carilah himpunan penyelesaian dari
sistem persamaan linier berikut :
1. 3x + y = 5 

2 x + 3 y = 8

2. x + 3 y + 2 z = 11 

2 x + 3 y + z = 13 
4 x + 2 y + z = 17 

3.Tentukan nilai x yang memenuhi system persamaan
3x + y + z = 8
2y + z = 8
z=2

4. Tentukan nilai y yang memenuhi system persamaan


berikut :
2x + 3y + z = 17
2x - y - z = -1
z=1

5. tentukanlah pasangan (x, y, z) yang merupakan


penyelesaian dari system persamaan :
x+y–z=4
x+y+z=6
x–y+z=2
Sistem Persamaan Linier
 Sebuah sistem sembarang yang terdiri dari m
persamaan linier dan n bilangan tak diketahui
akan dituliskan sebagai

𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + … + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1


𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + … + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2
. . . .
. . . .
. . . .
𝑎𝑚1 𝑥1 + 𝑎𝑚2 𝑥2 + … + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑚
FUNGSI
MATEMATIKA DASAR
PENDAHULUAN
 Didalam konsep matematika, kata fungsi digunakan
untuk mendeskripsikan konsep subjek yang diwakilinya.
 Meskipun mempunyai makna yang sama, untuk konsep
diluar matematika, kata korespondensi lebih tepat
digunakan.
 Contoh, jika setiap mahasiswa di Fakultas MIPA
memperoleh satu buah buku pedoman akademik,
maka banyaknya buku pedoman yang harus disediakan
adalah sama dengan jumlah mahasiswa Fakultas MIPA.
Peristiwa ini dapat dikatakan : “ Mahasiswa dipasangkan
satu-satu dengan buku pedoman” atau dengan kata
lain bahwa mahasiswa dengan buku pedoman
“berkorespondensi satu-satu”.
PENDAHULUAN
 Apabila konsep ini kita terapkan dalam
matematika, mahasiswa dengan buku kita
ilustrasikan sebagai dua himpunan x dan y,
maka korespondensi dari x dan y dapat
dianggap sebagai sebuah aturan yang
menghubungkan setiap elemen di x dengan
satu dan hanya satu elemen di y.
 Melalui hubungan satu-satu dapat diperiksa
ekivalesinya, dan dapat diketahui apakah
hubungan tersebut merupakan hubungan
fungsional atau tidak.
Definisi Fungsi
 Suatu fungsi dari himpunan A ke
himpunan B ditulis  : A → B adalah suatu
aturan yang mengkaitkan setiap unsur di
A tepat satu unsur di B
A B

A : Domain / daerah asal / daerah wilayah


B : Kodomain / Range / daerah kawan
Fungsi
Notasi Fungsi
 Gunakan huruf tunggal : f (g, h,....) atau F
 F(x) dibaca “F dari x” atau “F pada x”
 Menunjukkan nilai yang diberikan oleh F
kepada x
 Contoh : 𝑓 𝑥 = 𝑥 3 − 4
𝑓 2 = 23 − 4 = 4
𝑓 −1 = (−1)3 −4 = −5
𝑓 𝑎 = 𝑎3 − 4
𝑓 𝑎 + ℎ = (𝑎 + ℎ)3 −4
Latihan
1. Untuk 𝑓 𝑥 = 𝑥 2 − 2𝑥 cari dan
sederhanakanlah
a. f(4)
b. f(4+h)
c. f(4+h) – f(4)
d. [f(4+h)-f(4)]/h
2. Untuk 𝑔 𝑥 = 1Τ𝑥 cari dan sederhanakan
[g(a+h)-g(h)]/h
Pengertian Fungsi Linier
 Fungsi linear adalah suatu fungsi yang
pangkat tertinggi dari variable bebasnya
adalah satu.
 Fungsi linear memiliki persamaan y = mx +
n dan grafiknya merupakan garis lurus.
Operasi Fungsi
 (f + g)(x) = f(x) + g(x)
 (f – g)(x) = f(x) – g(x)
 (f . g)(x) = f(x) . g(x)
𝑓 𝑓(𝑥)
 (x) =
𝑔 𝑔(𝑥)
 𝑓 𝑛 𝑥 = 𝑓(𝑥) 𝑛
Penjumlahan
𝑥−3
 Misal 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 = 3𝑥 + 1
2

𝑥−3
Maka 𝑓 𝑥 + 𝑔 𝑥 = + (3𝑥 + 1)
2
𝑥−3 2(3𝑥+1)
= +
2 2
𝑥−3 6𝑥+2
= +
2 2
𝑥+6𝑥−3+2 7𝑥−1
= =
2 2
Pengurangan
𝑥−3
 Misal 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 = 3𝑥 + 1
2

𝑥−3
Maka 𝑔 𝑥 - 𝑓 𝑥 = 3𝑥 + 1 −
2
2(3𝑥+1) 𝑥−3
= −
2 2
6𝑥+2 𝑥−3
= −
2 2
6𝑥−𝑥+2+3 5𝑥+5
= =
2 2
Perkalian
𝑥−3
 Misal 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 = 3𝑥 + 1
2

(𝑥−3)
Maka 𝑓 𝑥 . 𝑔 𝑥 = ⋅ (3𝑥 + 1)
2
(𝑥−3)(3𝑥+1)
=
2.1
3𝑥 2 +𝑥−9𝑥−3
=
2
3𝑥 2 −8𝑥−3
=
2
Pembagian
𝑥−3
 Misal 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 = 3𝑥 + 1
2

(3𝑥+1) 2
Maka 𝑔 𝑥 ÷ 𝑓 𝑥 = (𝑥−3) = 3𝑥 + 1 .
𝑥−3
2
3𝑥+1 .2
=
𝑥−3
6𝑥+2
=
𝑥−3
Grafik Fungsi
 Fungsi Linier
y

y=mx

a x

m = tg a
Grafik Fungsi Linier
 Gradien Positif
Grafik Fungsi Linier
 Gradien Negatif
 Jika sebuah garis mempunyai persamaan ax + by = c,
maka gradien persamaan garis itu ialah :
Grafik Fungsi Linier
Gradien garis melalui pangkal koordinat (0,0) maka
Grafik Fungsi Linier
• Gradien dua garis yang sejajar
• Dua buah garis sejajar l dan k , jika m1 adalah gradien
garis l dan m2 adalah gradien garis k, maka m1 = m2.
Sehingga dapat dikatakan bahwa gradien garis l dan k
adalah sama.
Grafik Fungsi Linier
• Gradien dua garis yang saling tegak lurus
• Dua garis yang saling tegak lurus, perkalian gradiennya
adalah -1. m1 . m2 = -1
WASSALAMU’ALAIKUM
WR.WB
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai