3 – Bilangan Kompleks - 2
Sebrian Mirdeklis Beselly Putra
Teknik Pengairan – Universitas Brawijaya
Rekap
Dari materi sebelumnya telah dipelajari operasi dalam bilangan kompleks (penambahan,
pengurangam, perkalian, dan pembagian)
Dipelajari pula bagaimana merubah bilangan kompleks a + jb dinyatakan dalam bentuk bilangan
polar r(cos + j sin)
Untuk mengingat kembali bisa dinyatakan bentuk bilangan kompleks menjadi bentuk polar.
a. z = 12 – j5
b. z = -5 – j4
c. z = 4 – j3
Rekap
a. z = 12 – j5
r2 = 122 + 52 = 169
r = 13
tan E = 5/12 = 0,4167 E = 22o37’
Maka dari sketsa di samping dalam hal ini = 360o – E = 360o - 22o37’ =337o23’
Maka z = r(cos + j sin)
z = 13(cos 337o23’ + j sin 337o23’)
Rekap
b. z = -5 – j4
r2 = 52 + 42 = 41
r = 6,403
tan E = 4/5 = 0,8 E = 384037’
Maka dari sketsa di samping dalam hal ini = 180o + E = 218o40’
Maka z = r(cos + j sin)
z = 6,403(cos 218o40’ + j sin 218o40’)
Dengan cara singkat ditulis 6,403ہ218°40′
Rekap
c. z = 4 – j3
r2 = 42 + 32 = 25
r = 5
tan E = 3/4 = 0,75 E = 36052’
Maka dari sketsa di samping dalam hal ini = 360o - 36052’ = 323o8’
Maka z = r(cos + j sin)
z = 5(cos 323o8’ + j sin 323o8’)
Dengan cara singkat ditulis 5ہ323o8’
Rekap
Maka prosedur perkalian bilangan kompleks dalam bentuk polar dapat dijelaskan dalam
tahapan sebagai berikut:
1. Kalikan kedua r-nya
2. Tambahkan kedua sudutnya ()
Sebelumnya telah dibahas bagaimana melakukan pembagian pada bilangan kompleks, yaitu
dengan mengalikan dengan konjugat penyebutnya.
𝑟1 𝑐𝑜𝑠𝜃1 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑟1 𝑐𝑜𝑠𝜃1 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃2
=
𝑟2 𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃2 𝑟2 𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃2 𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃2
𝑟1 𝑐𝑜𝑠𝜃1 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑟1 𝑐𝑜𝑠𝜃1 𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑐𝑜𝑠𝜃2 − 𝑗𝑐𝑜𝑠𝜃1 𝑠𝑖𝑛𝜃2 + 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑠𝑖𝑛𝜃2
=
𝑟2 𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃2 𝑟2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃2 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃2
𝑟1 𝑐𝑜𝑠𝜃1 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑟1 [ 𝑐𝑜𝑠𝜃1 𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑠𝑖𝑛𝜃2 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑐𝑜𝑠𝜃2 − 𝑗𝑐𝑜𝑠𝜃1 𝑠𝑖𝑛𝜃2
=
𝑟2 𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃2 𝑟2 1
𝑟1 𝑐𝑜𝑠𝜃1 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑟1
= 𝑐𝑜𝑠 𝜃1 − 𝜃2 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 − 𝜃2
𝑟2 𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑗 𝑠𝑖𝑛𝜃2 𝑟2
Peraturannya adalah bagi r-nya dan kurangkan sudutnya.
Pembagian Bilangan Kompleks
Contoh:
6 𝑐𝑜𝑠72° + 𝑗 𝑠𝑖𝑛72°
= 3 𝑐𝑜𝑠31° + 𝑗 𝑠𝑖𝑛31°
2 𝑐𝑜𝑠41° + 𝑗 𝑠𝑖𝑛41°
Misalkan semua z1,z2,z3 adalah sama dan masing-maisng z adalah = =r (cos + j sin)
z1z2z3 = r.r.r[cos(+ + )+ j sin ( ++ )]
z1z2z3 = r3 [cos(3)+ j sin (3)]
Teorema DeMoivre
Misalkan semua z1,z2,z3 adalah sama dan masing-maisng z adalah = =r (cos + j sin)
z1z2z3 = r.r.r[cos(+ + )+ j sin ( ++ )]
z1z2z3 = r3 [cos(3)+ j sin (3)]
Berarti bahwa jika memangkat tigakan bilangan kompleks dengan bentuk polar cukup dengan
memangkat tigakan modulusnya (nilai r) dan mengalikan argumennya dengan 3.
Serupa halnya dengan:
[r(cos + j sin )]4 = r4(cos 4 + j sin 4)
[r(cos + j sin )]5 = r5(cos 5 + j sin 5), dan seterusnya
Teorema DeMoivre
Contoh
Cari akar kuadrat dari 4(cos 70o + j sin 700)
𝑧 = 𝑧1/2 = [4(cos 70o + j sin 700)]1/2 = 41/2(cos (0,5 x 70o) + j sin (0,5 x 70o) )
= 2 (cos 35o + j sin 35o)
Teorema DeMoivre
Dicoba untuk mencari akar pangkat tiga dari suatu bilangan kompleks
Z = 8(cos 120o + j sin 1200) atau bisa disederhanakan 𝑧 = 8ہ120°
Boleh kita mengatakan bahwa adalah ‘1 putaran + 120o dan
vektornya akan tetap pada posisi yang sama, atau bisa juga
(‘2 putaran + 120o), (‘3 putaran + 120o), dst.
Misalnya didapat z = 8ہ120° atau z = 8ہ480° atau z = 8ہ840° atau z = 8ہ1200°, dst..
Maka jika diterapkan Teorema DeMoivre..
120° 480° 840° 1200°
z1/3 = 81/3 ඌ atau z1/3=81/3 ඌ atau z1/3 =81/3 ඌ atau z1/3 =81/3 ඌ
3 3 3 3
Teorema DeMoivre
z1/3 = 2ہ40° atau z1/3= 2ہ160° atau z1/3 = 2ہ280° atau z1/3 = 2ہ400°, dst..
Teorema DeMoivre
Dari Teorema DeMoivre diketahui bahwa: [r(cos + j sin )]n = rn(cos n + j sin n)
cos n + j sin n = (cos + j sin )n
Metode ini hanya menguraikan sisi kanan sebagai deret binomial, yang mana setelah itu dapat
disamakan bagian real dan imajinernya.
Maka diuraikan cos 3 + j sin 3 :
cos 3 + j sin 3 = (cos + j sin )3
= (c + js)3 dimana c cos dan s sin
Sehingga diuraikan dengan deret binomial seperti halnya (a + b)3
Ekspansi sin n dan cos n, dimana n adalah bil. positif
1 1
z + = 2 cos z - = j2 sin
𝑧 𝑧
1 1
n
z + 𝑛 = 2 cos n n
z - 𝑛 = j2 sin n
𝑧 𝑧
Ekspansi cosn dan sinn dalam sinus & kosinus kelipatan
1
Dicoba untuk mengekspansi cos3 sebagai contoh: dengan z + = 2 cos
𝑧
1 3
(2 cos )3 = z+
𝑧
1 1 1
= z3 + 3z2 + 3z +
𝑧 𝑧2 𝑧3
1 1
= z3 + 3 z + 3 +
𝑧 𝑧3
1 1
(2 cos )3 = 𝑧 3 + +3 𝑧+
𝑧3 𝑧
Kadangkala diminta mencari lokus (tempat kedudukan) suatu titik yang bergerak pada diagram
Argand dengan suatu kondisi yang telah ditentukan.
Contoh 1:
Jika z = x + jy, carilah lokus yang didefinisikan oleh 𝑧
Kita telah mengatahui dari materi sebelumnya
𝑧 = 𝑥2 + 𝑦2
Lokus ini didefinisikan sebagai
𝑥2 + 𝑦2 = 5
x2 + y2 = 25; maka ini adalah berupa lingkarang dengan pusat di titik asal dengan radius 5.
Masalah Lokus-Lokus
Contoh 2:
𝜋
Jika z = x + jy, carilah lokus yang didefinisikan arg z = ; ( disebut juga argumen z atau arg z)
4
𝑦 𝑦 𝜋
Dalam hal ini arg z = 𝑡𝑎𝑛−1 𝑡𝑎𝑛−1 =
𝑥 𝑥 4
𝑦 𝜋 𝑦
= tan = tan 45° = 1 = 1 y = x
𝑥 4 𝑥
𝜋
Jadi lokus arg z= adalah sebuah garis lurus y = x dan y>0
4
Masalah Lokus-Lokus
Contoh 3:
𝑧+1
Jika z = x + jy, carilah persamaan lokus =2
𝑧−1
Karena z = x + jy
z + 1 = x + jy + 1 = (x + 1) + jy = 𝑟1 උ𝜃1 = 𝑧1
z - 1 = x + jy - 1 = (x - 1) + jy = 𝑟2 උ𝜃2 = 𝑧2
𝑧+1 𝑟1 උ𝜃1 𝑟1
= = උ𝜃 − 𝜃2
𝑧−1 𝑟2 උ𝜃2 𝑟2 1
𝑧+1 𝑟1 𝑟1 𝑥+1 2 +𝑦 2
= = =
𝑧−1 𝑟2 𝑟2 𝑥−1 2 +𝑦 2
Masalah Lokus-Lokus
Contoh 3:
𝑧+1 𝑟1 𝑟1 𝑥+1 2 +𝑦 2
= = =
𝑧−1 𝑟2 𝑟2 𝑥−1 2 +𝑦 2
𝑥+1 2 +𝑦 2
2 +𝑦 2
=2
𝑥−1
𝑥+1 2 +𝑦 2
2 +𝑦 2 =4
𝑥−1
Proses berikutnya adalah menyelesaikan persamaan hingga ke bentuk yang paling sederhana.
Masalah Lokus-Lokus
Contoh 3:
Proses berikutnya adalah menyelesaikan persamaan hingga ke bentuk yang paling sederhana.
𝑥+1 2 +𝑦 2
2 +𝑦 2 = 4; maka
𝑥−1