Anda di halaman 1dari 13

KISI-KISI MATEMATIKA

Kelas VII

1. Bilangan bulat dan bilangan pecahan:


Bilangan bulat adalah bilangan dari semua bilangan. Bilangan bulat terdiri atas
 Bilangan bulat negatif (-) yang berada di sebelah kiri 0 yaitu - 1,-2,-3,-4,-5,6..........dst
 Nol (0)
 Bilangan bulat positif (+) yang berada di kanan 0 yaitu 1,2,3,4,5.........dst
Oprasi bilangan bulat
Dalam mengoprasikan bilangan bulat kita harus memperhatikan tanda positif dan negatif pada bilangan tersebut
-x-=+
-x+=-
+x-=+
+x+=+
Nb: hukum operasi ini berlaku untuk penjumlahan, pengurangan, pembagian maupun peekalian
Contoh:
 (-6)+(-3)= - 9
 (-2)+ 7 = 5
 4 + (-5)= - 1
 5+2=7
Operasi bilangan pecahan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri atas pembilang dan penyebut.
Macam macam pecahan
 Pecahan biasa, contohh ½
 Pecahan campuran, contoh 2⅓
 Pecahan desimal, contoh 0.5
1) operasi penjumlahan dan pengurangan
Dalam menjumlahkan atau mengurangkan pecahan kita harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu
Contoh :

2) Perkalian
Untuk mengalikan bilangan pecahan tidak perlu menyamakan penyebut tetapi langsung dikali pembilang dengan
pembilang, penyebut dengan penyebut
Contoh

3)pembagian
Untuk membagi bilangan pecahan kita harus membalik pecahan pembagi agar menjadi perkalian
Contoh

2. Bilangan bulat besar sebagai bilangan berpangkat bulat positif:


Perpangkatan adalah perkalian berulang dari suatu bilangan yang sama. Bentuk umum dari perpangkatan

adalah , dengan n bilangan bulat positif.


Sifat-sifat bilangan berpangkat
 a⁰ = 1
 aⁿ × aᵐ = aⁿ⁺ᵐ
 aⁿ : aᵐ = aⁿ⁻ᵐ
 (aⁿ)ᵐ = aⁿᵐ
 (ab)ⁿ = aⁿ × bⁿ


Untuk lebih lengkap sifat eksponen bisa dilihat pada lampian.
Contoh bilangan berpangkat bilangan bulat positif
 Sifat a⁰ = 1
1.00⁰ = 1
 Sifat aⁿ × aᵐ = aⁿ⁺ᵐ
6³ × 6² = 6³⁺²
           = 6⁵
 Sifat aⁿ : aᵐ = aⁿ⁻ᵐ
5⁶ : 5² = 5⁶⁻³
           = 5³
 Sifat (aⁿ)ᵐ = aⁿᵐ
(3²)³ =
       = 3⁶
 Sifat (ab)ⁿ = aⁿ × bⁿ
(2 × 7)⁴ = 2⁴ × 7⁴

3. Diagram venn:
Diagram Venn
Himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk gambar yang dikenal sebagai diiagram Venn. Diagram Venn
diperkenalkan oleh pakar matematika Inggris bernama John Venn ( 1834 - 1923 ).
Petunjuk dalam membuat diagram Venn antara lain :
Himpunan semesta ( S ), digambarkan sebagai persegi panjang dan huruf S diletakkan di sudut kiri atas persegi
panjang
Setiap himpunan yang dibicarakan ( selain himpunan kosong ) ditunjukkan oleh kurva tertutup.
Setiap anggota ditunjukkan dengan titik
Bila anggota suatu himpunan banyak sekali, maka anggota-anggotanya tidak perlu dituliskan.
Diketahui :
S = {x| x ≤ 10, x bilangan cacah}
A = {x| x ≤ 7, x bilangan prima}
B = {x| x < 10, x bilangan ganjil }
Ditanya :
Buatlah diagram Venn dari himpunan-himpunan tersebut !
.
Dijawab :
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {2, 3, 5, 7}
B = {1, 3, 5, 7, 9}

4. Persamaan aljabar dan nilai t:


1. ( 4 + (- 10)) = -2 (t + 5) ---> menggunakan sifat distributif perkalian
=> ( x 4) + ( x (-10)) = -2 (t + 5)
=> ( x 4: 2) + ( x (-10: 2)) = ( -2 x t) + ( -2 x 5)
=> ( x 2) + ( x (- 5)) = ( -2t) + ( -10)
=> 2 + (- 5) = ( -2t) + ( -10)
=> -3 = -2t - 10
=> 2t = - 10 + 3
=> 2t = -7
=> t = -7 : 2
=> t =  
=> t =  

2. 3 (2z - 1) + 1 = -2 (2z + 9) ---> menggunakan sifat distributif perkalian


=> (3 x 2z) + (3 x ( -1)) = ( -2 x 2z) + ( -2 x 9)
=> 6z - 3 = -4z - 18
=> 6z + 4z = - 18 + 3
=> 10z = - 15
=> z = - 15 : 10
=> z =  
=> z =  
=> z =  
=> z =  
3. - (4n - 4) + 5n = 2n + 8 ---> menggunakan sifat distributif perkalian
=> -4n + 4 + 5n = 2n + 8
=> -4n + 5n - 2n = 8 - 4
=> -n = 4
=> n = -4

4. 20 (3x + 1) = -50 (5 - x) ---> menggunakan sifat distributif perkalian


=> 60n + 20 = -250 + 50x
=> 60n - 50x = -250 - 20
=> 10x = -270
=> x = -270 : 10
=> x = -27

5. Gambar bangun persegi panjang yang dibagi empat dengan ukuran panjang dan lebar berbentuk aljabar:
6. Persamaan dan pertidaksamaan linier satu variable:
Contoh Soal Persamaan Linear Satu Variabel
Himpunan penyelesaian dari 25 - 4y = 6y + 15
Penyelesaian :

25 - 4y = 6y + 15

⇔ -4y - 6y = 15 - 25

⇔ -10y = -10

⇔ y=

⇔ y=1

Himpunan penyelesaiannya adalah {1}

Contoh Soal Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut, 3(6p + 1) - 6p > 17p - 12

Penyelesaian :

3(6p + 1) - 6p > 17p - 12

18p + 3 - 6p > 17p - 12

18p - 6p - 17p > -12 - 3

-5p > -15

p < (kedua ruas dibagi -5, tanda berubah menjadi <)

p<3

Jadi himpunanan penyelesaiannya adalah {... , -1, 0, 1, 2}


7. Aritmatika sosial
Soal No. 1
Anto membeli motor baru dengan harga Rp17.000.000,00 dan dijual lagi dengan harga Rp18.360.000,00.
Tentukan:
a) keuntungan yang diperoleh Anto
b) persentase keuntungan yang diperoleh
Pembahasan
Jual Beli motor:
Harga beli = Rp17.000.000,00
Harga jual = Rp18.360.000,00
a) Untung = harga jual − harga beli
= 18.360.000,00 − 17.000.000,00
= Rp1.360.000,00
b) persentase keuntungan

Soal No. 2
Pak Budi membeli mobil dengan harga 125.000.000,00. Mobil tersebut kemudian dijual kembali dengan harga
Rp120.000.000,00. Tentukan:
a) kerugian yang dialami Pak Budi
b) persentase kerugian
Pembahasan
Jual Beli Mobil:
a) kerugian yang dialami Pak Budi
Rugi = 125.000.000,00 − 120.000.000,00
= Rp5.000.000,00
b) persentase kerugian

Soal No. 3
Seorang pedagang memiliki barang yang dijual dengan harga Rp126.000,00. Jika dari harga tersebut pedagang
mendapatkan keuntungan 5%, tentukan harga pembelian barang!

Pembahasan
Data:
Misal harga belinya adalah x =......
keuntungan 5% = 0,05
harga jual = Rp126.000
Harga beli = x
atau dengan rumus jadi:
dengan p% = 5% = 0,05

Soal No. 4
Pak Jono menjual seekor sapi yang dibelinya beberapa hari yang lalu. Jika sapi terjual Rp8.100.000,00 dan Pak
Jono rugi 10%, tentukan harga sapi waktu dibeli!
Pembahasan
Rugi = 10% = 0,10
Harga beli = x =.....
atau dengan rumus langsung:
x = harga beli

Soal No. 5
Seorang pedagang menjual barangnya seharga x rupiah. Dengan penjualan itu ia untung Rp15.000,00 atau 20%
dari modalnya. Nilai x adalah....
A. Rp75.000,00
B. Rp80.000,00
C. Rp85.000,00
D. Rp90.000,00

Pembahasan
Harga jual = x
Keuntungan = Rp15.000
%p = 20%
x =....
Menentukan harga belinya dulu
didapat
Jadi harga jualnya:
Harga jual = harga beli + untung
= Rp75.000 + 15.000 = Rp90.000,00
Jawaban: D. Rp90.000,00

8. Menentukan nilai variable sudut saling berpelurus:

9. Keliling dan luas segiempat dan segitiga


segi empat
→ persegi
• Keliling = 4 × s
• Luas = s × s

→ persegi panjang
• Keliling = 2 (p + l)
• Luas = p × l
→ belah ketupat
• Keliling = 4 × s
• Luas = 1/2 × d1 × d2

→ layang - layang
• Keliling = (2 × sisi pndk) + (2 × sisi pnjng)
• Luas = 1/2 × d1 × d2

→ Jajargenjang
• Keliling = Jumlahkan seluruh sisi
• Luas = a × t

→ Trapesium
• Keliling = Jumlahkan seluruh sisi
• Luas = 1/2 × (jmlah sisi sejajar) × t

Segitiga
• Keliling segitiga sama sisi
=3×s
• Keliling segitiga sama kaki
= (2 × sisi kaki) + alas
• Keliling segitiga sembarang
= Jumlahkan seluruh sisi

Luas segitiga
= 1/2 × alas × tinggi

Kelas VIII
10. Barisan aritmatika
Barisan aritmetika adalah suatu barisan dengan beda atau selisih antara dua suku berurutan selalu tetap atau
konstan. Bentuk umum barisan aritmetika adalah
U₁, U₂, U₃, ..., Un atau a, a + b, a + 2b, ..., a + (n - 1)b

Suku ke-n dari barisan aritmetika, yaitu : Un = a + (n - 1)b.

Beda atau selisih antara dua suku berurutan, yaitu :


b = Un - U(n - 1)

Deret aritmetika adalah jumlah suku-suku barisan aritmetika. Bentuk umum deret aritmetika adalah
Sn = U₁ + U₂ + U₃ + ... + U(n - 1) + Un
⇔ Sn = a + a + b + a + 2b + ... + a + (n - 1)b
⇔ Sn = (2a + (n - 1)b)
⇔ Sn = (a + a + (n - 1)b)
⇔ Sn = (a + Un)
S(n - 1) = U₁ + U₂ + U₃ + ... + U(n - 1)
Sn - S(n - 1) = Un.

Barisan geometri adalah suatu barisan dengan rasio (pembanding atau pengali) antara dua suku yang berurutan
selalu tetap atau konstan. Bentuk umum barisan geometri adalah

U₁, U₂, ..., Un.

U₁ = a

U₂ = ar
Un = arⁿ⁻¹,

dengan r ≠ 0.
Sehingga berdasarkan definisi di atas berlaku hubungan
r=
dengan r = rasio antara dua suku yang berurutan, a = suku pertama, Un = suku ke-n, U(n-1) = suku ke n-1, dan n
= banyak suku.
Deret geometri adalah jumlah suku-suku barisan geometri. Bentuk umum deret geometri adalah

Sn = U₁ + U₂ + U₃ + ... + U(n - 1) + Un

⇔ Sn = a + ar + ar² + ... + arⁿ ⁻ ¹

⇔ Sn = untuk r > 1

⇔ Sn = untuk r < 1

1. Diketahui barisan aritmetika  3, 8, 13, …


    a. Tentukan suku ke-10 dan rumus suku ke-n barisan tersebut!
    b. Suku keberapakah yang nilainya 198 ?

Jawab :
 
a. Dari barisan aritmetika 3, 8, 13, … diperoleh suku pertama a = 3 dan beda b = 8 – 3 = 5.

Un    = a + (n – 1)b
U10  = 3 + (10 – 1)5
         = 3 + 9 x 5
         = 3 + 45
         = 48

 Un   = a + (n – 1)b
        = 3 + (n – 1)5
        = 3 + 5n – 5
        = 5n – 2

b. Misalkan Un  = 198, maka berlaku :

Un      = 198
5n – 2 = 198
5n       = 200
 n        = 40
Jadi 198 adalah suku ke- 40 

2. Diketahui U1 = a = 3 , U5 = 19 , Un = 31
    a. Tentukan beda (b)
    b. Tentukan n
    c. Tentukan suku ke-20 
    d. Tentukan n jika Un = 51

Jawab :

a. Cari U5 terlebih dahulu, setelah itu cari b dengan rumus U5 yang telah didapat :

    Un = a + (n - 1)b
    U5 = a + (5 - 1)b
         = a + 4b

    b = a + 4b = 19
          3 + 4b = 19
                4b = 19 - 3
                  b = 16/4
                  b = 4  

 b. Gunakan rumus Un = a + (n - 1)b = 31 (diketahui Un = 31) :

      Un = 31
      a + (n - 1)b = 31
      3 + (n - 1)4 = 31
      3 + 4n - 4   = 31
            4n - 1   = 31
                   4n  = 31 + 1
                     n  = 32/4
                     n  = 8 
 c. suku ke-20 , dik: a = 3 , b = 4 :

       Un   = a + (n - 1) b
       U20 = 3 + (20 - 1) 4
       U20 = 3 + 80 - 4
       U20 = 80 - 1
       U20 = 79 

d. Jika Un = 51 :

      Un = 51
      a + (n - 1)b = 51
      3 + (n - 1)4 = 51
      3 + 4n - 4   = 51
            4n - 1   = 51
                   4n  = 51 + 1
                     n  = 52/4
                     n  = 13

11. Koordinat kartesius:


12. Fungsi linier sebagai persamaan garis lurus:
13. Sistem persamaan linier dua varibel
Soal No. 1
Diberikan dua persamaan linier 2x + y = 12 dan x − y = 3 . Tentukan nilai x dan nilai y dengan menggunakan
metode eliminasi!

Pembahasan
Untuk menentukan nilai x, maka y kita eliminasi terlebih dahulu:
2x + y = 12
 x−y=3
______________ +
      3x = 15
        x = 15/3 = 5

Untuk menentukan nilai y, maka x yang kita eliminasi:


2x + y = 12 |× 1 |   2x   + y = 12
  x − y = 3  |× 2 |   2x − 2y = 6
                              ____________  -    
                                    3y = 6
                                     y = 6/3 = 2

Himpunan Penyelesaian HP:{(5, 2)}


Soal No. 2
Diberikan dua persamaan 2x + y = 12 dan x − y = 3 . Tentukan nilai x dan nilai y dengan menggunakan metode
substitusi!

Pembahasan
Dari persamaan kedua:
x − y = 3 diatur menjadi
x=3+y

Substitusikan ke persamaan kedua:


2x + y = 12
2(3 + y) + y = 12
6 + 2y + y = 12
6 + 3y = 12
3y = 12 − 6
3y = 6
y = 6/3
y=2
Berikutnya substitusikan nilai y yang sudah diperoleh, ke persamaan pertama atau kedua, misal diambil
persamaan pertama:
x−y=3
x−2=3
x=3+2
x=5
Himpunan Penyelesaian HP:{(5, 2)}
Soal No. 3
Diberikan dua persamaan 2x + y = 12 dan x − y = 3 . Tentukan nilai x dan nilai y dengan menggunakan metode
eliminasi yang dikombinasi dengan metode substitusi!

Pembahasan
Untuk menentukan nilai x, maka y kita eliminasi terlebih dahulu:
2x + y = 12
 x−y=3
______________ +
      3x = 15
        x = 15/3 = 5

Setelah nilai x ketemu, langsung disubstitusikan ke salah satu persamaan:


x−y=3
x−2=3
x=3+2
x=5

Himpunan Penyelesaian HP:{(5, 2)}

Contoh 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel berikut
2x + y = 7
3x – 2y = 21
Jawab
2x + y = 7    |×2| 4x + 2y = 14
3x – 2y = 21 |×1| 3x – 2y = 21
                          ------------------ +
                            7x      = 35
                              x      =
                              x      = 5
2x + y = 7
2(5) + y = 7
10 + y = 7
y = 7 – 10
y = –3  
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah  
 HP = {(5, –3)}
Contoh 2
Diketahui sistem persamaan linear dua variabel berikut ini
x – 6y = 4
3x + 2y = –8
Nilai dari x + y adalah ….
Jawab
x – 6y = 4    |×3| 3x – 18y = 12
3x + 2y = –8 |×1| 3x + 2y = –8
                            ----------------- –
                              –20y = 20
                                     y =
                                     y = –1
x – 6y = 4
x – 6(–1) = 4
x+6=4
x=4–6
x = –2
Jadi nilai dari x + y adalah
=x+y
= –2 + (–1)
= –3
Contoh 3
Harga 2 buku dan 3 pensil adalah Rp8.500,00 sedangkan harga 5 pensil dan sebuah buku adalah Rp9.500,00.
Berapa harga masing-masing sebuah buku dan sebuah pensil tersebut?
Jawab
Misal
 x = harga 1 buku
 y = harga 1 pensil
maka persamaan linear dua variabelnya adalah
 2x + 3y = 8.500 dan 5y + x = 9.500
Kita eliminasi kedua persamaan tersebut
2x + 3y = 8.500 |×1| 2x + 3y = 8.500
x + 5y = 9.500  |×2| 2x + 10y = 19.000
                               ----------------------------  –
                                      –7y = –10.500
                     y= 
                                          y = 1.500
x + 5y = 9.500
x + 5(1.500) = 9.500
x + 7.500 = 9.500
x = 9.500 – 7.500
x = 2.000
Jadi
 Harga 1 buku (x) = Rp2.000,00
 Harga 1 pensil (y) = Rp1.500,00
Contoh 4
Lima tahun yang lalu umur Budi 7 kali umur Ayu, sedangkan 20 tahun yang akan datang umur Budi 2 kali umur
Ayu. Berapakah umur Ayu sekarang?
Jawab
Misal  
 x = umur Ayu
 y = umur Budi
Lima tahun yang lalu umur Budi 7 kali umur Ayu
(y – 5) = 7(x – 5)
y – 5 = 7x – 35
y = 7x – 35 + 5
y = 7x – 30
20 tahun yang akan datang umur Budi 2 kali umur Ayu
(y + 20) = 2(x + 20)
(7x – 30) + 20 = 2x + 40
7x – 10 = 2x + 40
7x – 2x = 40 + 10
5x = 50
x=
x = 10
Jadi umur Ayu sekarang adalah 10 tahun

14. Lingkaran
15. Luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar ( kubus,balok,prisma,limas)
1. Kubus

- Rumus Volume Kubus = s × s × s = s³

- Rumus Luas Permukaan Kubus = 6 × s²

2. Balok

- Rumus Volume Balok = p × l × t

- Rumus Luas Permukaan Balok = 2 × ( pl + pt + lt )

3. Prisma

- Rumus Volume Prisma = ½ × a × t

- Rumus Luas Permukaan Prisma = 2 × luas alas + ( keliling alas × tinggi prisma )
4. Limas

- Rumus Volume Limas =

- Rumus Luas Permukaan Limas = ( ½ × a × t ) + ( 3 × luas sisi tegak )

1. Kubus
Volume atau isi kubus V= sisi x sisi x sisi atau V= s x s x s.Luas seluruh permukaan kubus = 6 x (sisi x
sisi).Keliling Kubus = 12 x rusukLuas salah satu sisi = rusuk x rusuk

2. Balok
Volume balok V = Panjang x lebar x tinggi atau V = p x l x t.Luas permukaan balok = (2 x p x l) + (2 x p x t) + (2
x l x t).Diagonal Ruang = Akar dari (p kuadrat + l kuadrat + t kuadrat)Keliling Balok = 4 x (p + l + t)

3. Prisma Segitiga
Volume prisma segitiga V= Luas alas segitiga x tinggi atau V = ½ x p x l x t .Luas permukaannya = keliling alas
segitiga x tinggi + (2 x luas alas segitiga).

4. Limas Segiempat
Volume limas V = 1/3 x luas alas x tinggi atau V = 1/3 x p x l x t.Luas permukaannya luas permukaan limas
segiempat = luas alas + luas selubung limas.

5. Limas Segitiga
Volume limas segitiga Volume = 1/3 x luas alas x tinggi atau V = 1/3 x (1/2 x a x b) x t.Luas Permukaannya L
permukaan  = Luas alas + luas selubung limas.

6. Tabung
Volume tabung = luas alas x tinggi atau V = π x r2 x tLuas permukaan tabung = (2 x luas alas) + (keliling alas x
tinggi ) atau = (2 x π x r x r) + (π x d x t)

7. Kerucut
Volume kerucut = 1/3 x π x r2 x t.Luas permukaannya =  (π x r2 )+  (π x r x s ).

8. Bola
Volume bola = 4/3 x π x r3Luas Permukaannya = 4 x π x r2

KELAS IX
16. Sifat-sifat operasi bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar

17. Persamaan kuadrat


1) Himpunan penyelesaian dari persamaan kuadrat 4x² – 3x – 10 = 0 adalah …
Jawab
4x² – 3x – 10 = 0
4x² + 5x – 8x – 10 = 0
x(4x + 5) – 2(4x + 5) = 0
(4x + 5)(x – 2) = 0
(4x + 5) = 0 atau (x – 2) = 0
x= atau x = 2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah { , 2}
2) Persamaan kuadrat x² + x – 2 = 0, akar-akarnya x₁ dan x₂ dengan x₁ < x₂. Nilai 2x₁ + 3x₂ = …
Jawab
x² + x – 2 = 0
(x + 2)(x – 1) = 0
(x + 2) = 0 atau (x – 1) = 0
x = –2 atau x = 1
 karena x₁ < x₂ maka x₁ = –2 dan x₂ = 1
Jadi nilai dari 2x₁ + 3x₂ adalah
= 2x₁ + 3x₂  
= 2(–2) + 3(1)
= –4 + 3
= –1
3) Jika salah satu akar persamaan x² + (a + 1)x + (3a + 2) = 0 adalah 5, maka akar yang lain adalah …
Jawab
x² + (a + 1)x + (3a + 2) = 0
salah satu akarnya adalah 5, maka
5² + (a + 1)5 + (3a + 2) = 0
25 + 5a + 5 + 3a + 2 = 0
8a + 32 = 0
8a = –32  
a = –4
Jadi persamaan kuadrat tersebut adalah
x² + (a + 1)x + (3a + 2) = 0
x² + (–4 + 1)x + (3(–4) + 2) = 0
x² – 3x + (–12 + 2) = 0
x² – 3x – 10 = 0
(x – 5)(x + 2) = 0
(x – 5) = 0 atau (x + 2) = 0
x = 5 atau x = –2
Jadi akar lain dari persamaan kuadrat tersebut adalah –2
4) Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat 6x² – 2x + 3 = 0 adalah ....
Jawab
x₁ . x₂  
=
=
=
5) Jika x₁ dan x₂ adalah akar-akar persamaan kuadrat 2x² + 3x – 6 = 0, maka nilai dari 2x₁x₂² + 2x₁² x₂ = …
Jawab
2x₁x₂² + 2x₁² x₂
= 2 x₁x₂ (x₂ + x₁)
=2. .( )
=2. .( )
= 2 . –3 . ( )
=9
6) Jika x₁ dan x₂ merupakan akar-akar persamaan 3x² – 4x – 2 = 0, maka x₁² + x₂² = …
Jawab
x₁² + x₂²
= (x₁ + x₂)² – 2 x₁x₂
=( )² – 2 .
=( )² – 2 .
=
=
=
7) Akar-akar persamaan kuadrat 2x² + mx + 16 = 0 adalah α dan β. Jika α = 2β dan α, β positif maka nilai m = …
Jawab
α.β=
2β . β =
2β² = 8
β² = 4
β=2
maka α = 2β = 2(2) = 4
α+β=
4+2=
6=
12 = –m
m = –12  
8) Persamaan kuadrat yang akar-akarnya –2 dan ½ adalah …
Jawab
x² – (x₁ + x₂)x + x₁ . x₂ = 0
x² – (–2 + ½)x + (–2) . ½ = 0
x² – ( )x + (–1) = 0
==> kedua ruas kali 2 <==
2x² + 3x – 2 = 0
9) Akar-akar persamaan kuadrat x² – 3x + 7 = 0 adalah α dan β. Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 2α
dan 2β adalah …
Jawab
 α+β= =3
 α.β= =7
Persamaan kuadrat barunya adalah:
x² – (x₁ + x₂)x + x₁ . x₂ = 0
x² – (2α + 2β)x + 2α . 2β  = 0
x² – 2(α + β)x + 4α.β = 0
x² – 2(3)x + 4(7) = 0
x² – 6x + 28 = 0
10) Persamaan (1 – m)x² + (8 – 2m)x + 12 = 0 mempunyai akar kembar, maka nilai m = ….
Jawab
Mempunyai akar kembar jika D = 0
b² – 4ac = 0
(8 – 2m)² – 4(1 – m)12 = 0
64 – 32m + 4m² – 48 + 48m = 0
4m² + 16m + 16 = 0
m² + 4m + 4 = 0
(m + 2)(m + 2) = 0
(m + 2) = 0
m = –2

18. Kongruenan dan kesebangunan


KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN
Dua bangun datar dikatakan memiliki kekongruenan atau sama dan sebangun jika bentuknya sama dan
memiliki ukuran yang sama. Perhatikan gambar persegi panjang merah dan biru.
 Semua sisi sama panjang.
 Sudut-sudutnya sama besar.
 Bentuk sama.
 Persegi panjang merah ≅ persegi panjang biru.
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memiliki bentuk yang sama dan sisi-sisinya memiliki
perbandingan yang sama. Perhatikan persegi panjang biru dan hijau.
 Keduanya memiliki bentuk yang sama.
 Semua sudutnya sama besar.
 Panjang persegi panjang biru = 5 cm sedangkan panjang persegi panjang hijau 10 cm.

 Lebar persegi panjang biru = 3 cm sedangkan lebar persegi panjang hijau 6 cm.

 Persegi panjang biru ≈  persegi panjang hijau


Perbedaan kekongruenan dan kesebangunan adalah ukuran bendanya, Jika kongruen semua ukuran sisi yang
bersesuaian sama besar, sedangkan sebangun semua sisi memiliki perbandingan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai