Anda di halaman 1dari 12

Bab 5

Barisan dan Deret


1. Pola Bilangan dan Barisan Bilangan
Dalam perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi, materi barisan dan deret
menjadi sangat penting dan berguna dalam berbagai bidang, antara lain analisis data
perbankan, data penduduk, data kebutuhan pangan dan sebagainya. Kalian tentu pernah
berpikir tentang nomor rumah di sisi kiri jalan yang bernomor ganjil 1, 3, 5, 7, dan
seterusnya, sedangkan nomor rumah di sisi kanan jalan bernomor genap 2, 4, 6, 8, dan
seterusnya. Mungkin juga kalian pernah berpikir dari mana para pakar menyatakan
bahwa 10 tahun ke depan penduduk Indonesia akan menjadi x juta jiwa.
Sekumpulan bilangan yang sering ditemui kadang mengikuti pola tertentu. Misalnya
barisan bilangan berikut:
 Barisan bilangan asli : {1, 2, 3, 4, 5, … }
 Barisan bilangan genap: {2, 4, 6, 8, … }
 Barisan bilangan ganjil: {1, 3, 5, 7, … }
Barisan bilangan adalah susunan anggota suatu himpunan bilangan yang diurutkan
berdasarkan pola atau aturan tertentu. Anggota barisan bilangan disebut suku barisan,
yang dinyatakan sebagai berikut {𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 }Penjumlahan dari suku-suku suatu
barisan disebut deret bilangan {𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 , … + 𝑈𝑛 }
Menurut banyak suku-suku pembentuknya, deret bilangan dibedakan menjadi deret
hingga dan deret tak hingga.
 1 + 3 + 5 + 7 + 9 adalah suatu deret berhingga.
 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + … adalah deret tak hingga.

A. Contoh Soal Pola Bilangan dan Barisan Bilangan


Tulislah empat suku pertama dari barisan yang mempunyai rumus suku ke-n
berikut:
𝑈𝑛 = (𝑛 − 1)3
Penyelesaian :
𝑈𝑛 = (𝑛 − 1)3
𝑈1 = (1 − 1)3 = 0
𝑈2 = (2 − 1)3 = 1
𝑈3 = (3 − 1)3 = 8
𝑈4 = (4 − 1)3 = 27
Jadi, empat suku pertama barisan tersebut adalah {0,1,8,27}

B. Latihan soal pola Bilangan dan Barisan


1. Tulislah empat suku pertama dari barisan yang mempunyai rumus suku ke-n
berikut:
𝑈𝑛 = 𝑛2 − 5𝑛
𝑈… = 12 − 5 … = 1 − 5 = −4
𝑈… = 22 − 5 … = 4 − … = …
𝑈… = 32 − 5 … = … − 15 = −6
𝑈… = 42 − 5 … = 16 − … = −4
Jadi, empat suku pertama barisan tersebut adalah {… , … , … , … }

2. Tulislah lima suku pertama barisan berikut, dengan 𝑛 ∈ 𝑁.


a. 𝑈𝑛 = 3𝑛 − 1
1
b. 𝑈𝑛 = 2 𝑛2 + 2𝑛 + 5
(−1)𝑛
c. 𝑈𝑛 = 𝑛+1
d. 1, 5, 9, …
e. 4, 16, 36, 64, …
Untuk no.2 (a, b, c) silahkan dikerjakan seperti no. 1

2. Barisan dan Deret Aritmatika


A. Barisan Aritmatika
Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang mempunyai selisih antara dua
suku yang berurutan selalu tetap. Jika (𝑼𝟏 ) dinyatakan dengan a, selisih antara dua
suku berurutan diberi notasi b dan suku barisan ke-n dilambangkan dengan 𝑈𝑛 .
Menemukan Rumus Bentuk Umum dari barisan aritmatika, perhatikan dan
isikan pada bagian rumpang berikut:

WAJIB DI ISI DAN AMBILAH KESIMPULAN

𝑈1 = 𝑎 = 𝑎 + 0. 𝑏 = 𝑎 + (1 − 1)𝑏
𝑈2 = 𝑈1 + 𝑏 = … + 𝒃 = 𝑎 + 1. 𝑏 = 𝑎 + (… − 1)𝑏
( )
𝑼𝟑 = 𝑼𝟐 + 𝑏 = … + 𝒃 + … = 𝑎 + 2. 𝑏 = 𝑎 + (… − 1)𝑏
𝑈4 = 𝑼𝟑 + 𝑏 = (… + 𝒃) + … + 𝒃 = 𝑎 + 3. 𝑏 = 𝑎 + (… − 1)𝑏
Rumus suku ke-n barisan aritmatika

𝑈𝑛 = … + … (𝑛 − 1)
− …)

Keterangan:
𝑏 = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1
𝑏 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛

B. Suku Tengah Barisan Aritmatika


Suku tengah terdapat pada barisan aritmatika dengan banyak suku ganjil.
Misalkan diketahui barisan aritmatika dengan suku tengah 𝑈𝑡 dan banyak suku barisan
tersebut (2𝑡 − 1). Barisan tersebut dapat dituliskan 𝑎, … , 𝑈𝑡 , … , 𝑈2𝑡−1 .

Menemukan Rumus Suku Tengah

Rumus suku ke-n:


𝑈𝑛 = … + (𝑛 − … ). 𝑏 …………………………………………..Persamaan 1
Banyaknya suku ganjil pada barisan aritmatika adalah: 2𝑡 −1
Dari persamaan 1 subtitusikan rumus suku ke 𝟐𝒕 −1:
𝑈2𝑡−1 = … + ((2𝑡 − 1) − … ). 𝑏 ………………………………Persamaan 2

Untuk mencari suku tengah (𝑼𝑨𝒘𝒂𝒍 + 𝑼𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 ): 𝟐


Dari persamaan 2 diperoleh:
𝑼𝑨𝒘𝒂𝒍 + 𝑼𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓
𝑼𝒕 =
𝟐
𝒂 + 𝑼𝟐𝒕−𝟏
𝑼𝒕 =
𝟐
𝑎 + (𝒂 + 𝒃(… − … − 𝟏)
𝑼𝒕 =
𝟐
𝒂 + 𝑼𝟐𝒕−𝟏
𝑼𝒕 =
𝟐
Oleh karena 𝑈2𝑡−1 merupakan suku akhir dari barisan tersebut dan 𝑼𝟏 merupakan
suku …, diperoleh suku tengah barisan aritmatika adalah sebagai berikut:
1
𝑈𝑡 = (𝑼𝑨𝒘𝒂𝒍 + 𝑼𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 )
2
C. Sisipan Barisan Aritmatika
Jika diantara dua suku yang berurutan dalam suatu barisan aritmatika dimasukkan
satu atau lebih suku atau bilangan yang lain sehingga diperoleh barisan aritmatika
yang baru, proses ini disebut menyisipkan. Misalkan, diantara dua bilangan real p
dan q dengan 𝑝 ≠ 𝑞, dapat disisipkan s dengan 𝑠 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖.

Sisipan sebanyak s bilangan


𝑝, 𝑝 + 𝑏, 𝑝 + 2𝑏, 𝑝 + 3𝑏, … , 𝑝 + 𝑠𝑏, 𝑞

Bilangan – Bilangan semula

Dengan menggunakan dua suku yang terakhir, diperoleh beda b dari barisan aritmatika
tersebut adalah sebagai berikut:

𝑏 = 𝑞 − (𝑝 + 𝑠𝑏)
𝑏 = 𝑞 − 𝑝 − 𝑠𝑏

𝑏 + 𝑠𝑏 = 𝑞 − 𝑝

𝑏(1 + 𝑠) = 𝑞 − 𝑝

𝑞−𝑝
𝑏=
1+𝑠

𝑏𝑙𝑎𝑚𝑎 = 𝑞 − 𝑝
D. Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah suatu barisan aritmatika yang suku-sukunya dijumlahkan.
Bentuk umum deret dinyatakan sebagai 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + … + 𝑈𝑛 . Deret aritmatika
disebut deret hitung atau deret tambah. Jika jumlah n suku barisan aritmatika yang
berurutan dinyatakan sebagai 𝑆𝑛 , maka:

Penemuan rumus Deret Aritmatika

𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + … + 𝑈𝑛−1 + 𝑈𝑛 silahkan subtitusikan 𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑏(𝑛 − 1).


𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + … + (𝑎 + 𝑏(𝑛 − 1)) … 1
𝑆𝑛 = 𝑈𝑛 + (𝑈𝑛 − 𝑏) + (𝑈𝑛 − 2𝑏) + … + (𝑎 + 𝑈𝑛 )… 2 urutan penulisan di balik
𝑫𝒂𝒓𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂𝒂𝒏 𝟏 + 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂𝒂𝒏 𝟐
2𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛 ) + (𝑎 + 𝑈𝑛 ) + (𝑎 + 𝑈𝑛 ) + … + (𝑎 + 𝑈𝑛 ) Ruas kanan sebanyak n suku
2𝑆𝑛 = 𝑛. (𝑎 + 𝑈𝑛 ) Ruas kanan dikalikan n
𝒔𝒆𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒓𝒖𝒎𝒖𝒔 𝑺𝒏 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒖𝒕:
𝑛.(𝑎+𝑈𝑛 ) 𝑛.(𝑎+𝑏(𝑛−1))
𝑆𝑛 = atau 𝑆𝑛 =
2 2

Contoh dan Latihan Soal wajib dikerjakan di buku catatan


Kerjakan contoh berikut sebagai catatan pribadi kalian.
1. Tentukan suku pertama, beda, rumus suku ke-n dan suku k-10 dari barisan berikut.
a. 5, 10, 15, 20, …
b. 2, -1, -4, -7, …

Penyelesaian:

a. 𝑈1 = 5 b. 𝑈1 = ⋯
𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1
𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1
= 10 − 5
= ⋯ −⋯
=5
=⋯
𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑏(𝑛 − 1)
𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑏(𝑛 − 1)
𝑈𝑛 = 5 + 5(𝑛 − 1)
𝑈𝑛 = ⋯ + ⋯ (𝑛 − 1)
𝑈𝑛 = 5 + 5𝑛 − 5
𝑈𝑛 = ⋯ + ⋯ 𝑛 − ⋯
𝑈𝑛 = 5𝑛
𝑈𝑛 = ⋯
𝑈10 = 5.10
𝑈10 = …
= 50

2. Suatu perusahaan memproduksi 5.000 unit barang pada tahun pertama. Pada tahun-tahun
berikutnya, hasil produksi turun secara bertahap sebesar 80 unit per tahun. Tentukan pada
tahun ke berapa perusahaan tersebut hanya memproduksi 3.000 unit barang.
Diketahui:
𝑈1 = 5000
𝑏 = −80
𝑈𝑛 = 3000
Ditanya: n (tahun)
Penyelesaian:
𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑏(𝑛 − 1)
… = … + … (𝑛 − 1)
… = …+ …𝑛 − …
𝑛= …
3. Diketahui barisan aritmatika dengan suku ke-4 = 17dan suku ke-9 = 37. Tentukan suku ke-41
barisan tersebut.
Diketahui :
𝑈4 = 17
𝑈9 = 37
Ditanya:
𝑈41 = … ?

Penyelesaian:
𝒔𝒖𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 – 𝒔𝒖𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍
- Mencari beda: 𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓−𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍

𝒔𝒖𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 – 𝒔𝒖𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍


- b= 𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓−𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍

𝟑𝟕−𝟏𝟕
- b= 𝟗−𝟒

𝟏𝟎
- b=
𝟓

- b=𝟐

- Subtitusi ke salah satu suku yang diketahui, misal 𝑈4 = 17


- 𝑈4 = 𝑎 + 𝑏 (𝑛 − 1) = 17
- 𝑎 + 2 (4 − 1) = 17
- 𝑎 + 2.3 = 17
- 𝑎 + 6 = 17
- 𝑎 = 17 − 6
- 𝑎 = 11

Ditanya: 𝑼𝟒𝟏 = … ?

Penyelesaian:
𝑈41 = 𝑎 + 𝑏(𝑛 − 1)

𝑈41 = 11 + 2 (41 − 1)
𝑈41 = 11 + 2.40
𝑈41 = 11 + 80

𝑈41 = 91
4. Diketahui barisan aritmatika dengan suku ke-6 = 24dan suku ke-12 = 144. Tentukan suku ke-41
barisan tersebut.
Diketahui :
𝑈6 = 24
𝑈12 = 144
Ditanya:
𝑈41 = … ?
Penyelesaian:
- Mencari beda:

𝒔𝒖𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 – 𝒔𝒖𝒌𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍


- b=
𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓−𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍

… − …
- b = …. − ….


- b=…

- b=…

- Subtitusi ke salah satu suku yang diketahui, misal 𝑈6 = 24


- 𝑈6 = 𝑎 + 𝑏 (𝑛 − 1) = 24
- 𝑎 + … ( … − 1) = 24
- 𝑎 + (… . … ) = 24
- 𝑎 + … = 24
- 𝑎 = 24 − …
- 𝑎= …

Ditanya: 𝑼𝟒𝟏 = … ?

Penyelesaian:

𝑈41 = 𝑎 + 𝑏(𝑛 − 1)

𝑈41 = … + … (41 − 1)
𝑈41 = … + … . 40
𝑈41 = … + …
𝑈41 = …
5. Suatu industry merencanakan membuat 9000 roda gigi dan harus selesai dalam waktu 1 tahun.
Jika hasil produksi setiap bulan meningkat secara deret aritmatika dan pada bulan pertama
dapat memproduksi 200 roda gigi, tentukan hasil produksi dalam bulan ke-3 dan bulan ke-12.
Diketahui:
1 tahun = … bulan Rumus suku ke-n  𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑏(𝑛 − 1)
𝑆12 = 9000
𝑈1 = 𝑎 = 200 Mencari
𝑼𝟑 = …
Ditanya:
𝑈3 = 200 + ⋯ (3 − 1)
𝑼𝟑 = … ?
𝑈3 = 200 + …
𝑼𝟏𝟐 = … ?
𝑈3 = …

Penyelesaian:
𝒏 𝑼𝟏𝟐 = …
𝑺𝒏 = (𝟐𝒂 + 𝒃(𝒏 − 𝟏)) 𝑈12 = 200 + ⋯ (12 − 1)
𝟐
𝑈12 = 200 + …
Mencari b dari 𝑺𝒏 𝑈12 = …
n = 12
𝒏
𝑺𝒏 = (𝟐𝒂 + 𝒃(𝒏 − 𝟏))
𝟐
𝟏𝟐
𝟗𝟎𝟎𝟎 = (𝟐. … + 𝒃( … − 𝟏))
𝟐
𝟗𝟎𝟎𝟎 = 𝟔 ( … + 𝒃. 𝟏𝟏)
𝟗𝟎𝟎𝟎
= … + 𝟔𝟔. 𝒃
𝟔
𝟏𝟓𝟎𝟎 = … + 𝟔𝟔. 𝒃
𝟏𝟓𝟎𝟎 − …
𝒃=
𝟔𝟔
𝒃= …

LATIHAN SOAL Barisan dan Deret Aritmatika


1. Yuda Anshori memiliki sebidang lahan berbentuk trapesium yang akan di tanami pohon
eboni. Pada lahan tersebut telah dibuat pematang-pematang dengan jarak tertentu agar
pohon eboni tumbuh dengan baik. Pematang paling atas disebut pematang 1 dan
seterusnya. Pematang 1 dapat ditanami 24 pohon eboni. Pematang ke-dua dapat ditanami
30 pohon eboni. Pematang lainnya selalu bertambah dengan pola yang sama. Lahan Yuda
Anshori dapat memuat 8 pematang.

Berdasarkan data tersebut, berikan tanda √ pada pernyataan – pernyataan yang benar.

o Banyak pohon eboni disetiap pematang membentuk barisan aritmatika dengan beda
6.
o Banyak pohon eboni disetiap pematang membentuk barisan geometri dengan rasio 6.
o Banyak pohon eboni di pematang ke-4 adalah 44
o Banyak pohon eboni di pematang ke-8 adalah 66
o Jumlah pohon eboni di lahan itu 360

2. Bu Istiyaning menargetkan hasil produksi es krim selalu naik. Modal pembuatan es krim Bu
Istiyaning bulan ini adalah Rp 2.500.000, 00, dua minggu lalu produksi es krim 340 buah.
Minggu lalu, produksi es krim 420 buah. Sekarang, produksi es krim 500 buah. Dengan pola
seperti itu, berikan tanda √ pada pernyataan – pernyataan yang benar.
o Produksi es krim minggu ke-5 adalah 372 es krim.
o Bu Istiyaning bulan ini akan mengalami kerugian jika satu es krim di jual Rp 2.000,00
o Bu Istiyaning bulan ini akan mengalami keuntungan jika satu es krim di jual Rp
2.000,00
o Jika target tercapai maka jumlah produksi eskrim total selama 4 minggu mencapai
1.840 es krim.
o Jika target tercapai, dalam waktu 3 bulan Bu Istiyaning dapat membelanjakan bahan
es krim pada bulan ke-4 dari hasil keuntungan yang diperoleh dan masih bisa
menabung sebesar Rp 620.000, 00.
Barisan dan Deret Geometri
1. Barisan Geometri
Perhatikan barisan bilangan berikut.
a. 2, 7, 12, 17, 22, …
b. 2, 4, 8, 16, 32, …
Apakah perbedaan antara kedua barisan tersebut? Pada bagian a, terlihat
bahwa suku – suku barisan berubah secara tetap karena operasi penjumlahan, yaitu
ditambahkan dengan 5 untuk setiap suku berikutnya. Barisan ini disebut barisan
aritmatika.
Pada bagian b, terlihat bahwa setiap suku barisan berubah juga secara tetap
karena operasi perkalian, yaitu diaklikan dengan 2 untuk setiap suku berikutnya.
Barisan ini disebut barisan geometri. Jadi, barisan geometri adalah suatu barisan
bilangan yang setiap suku berikutnya diperoleh dengan mengalikan suatu bilangan
yang besarnya tetap ( r = rasio). Jika diketahui barisan bilangan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , 𝑈4 , … , 𝑈𝑛 ,
nilai r diperoleh dengan cara berikut.

𝑈2 𝑈3 𝑈4 𝑈𝑛
𝑟= = = = …=
𝑈1 𝑈2 𝑈3 𝑈𝑛−1
Bentuk Umum Barisan Geometri
Tuliskan proses mencari bentuk umum barisan geometri, anda bisa mengambil di buku
atau internet.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

Dengan keterangan:
𝑈𝑛 = ………………………………………………………………………………………………………………………………
𝑎 = ……………………………………………………………………………………………………………………………….
𝑟 = ……………………………………………………………………………………………………………………………….
𝑛 = ……………………………………………………………………………………………………………………………….

a. Suku tengah barisan geometri


Seperti halnya pada barisan aritmatika, suku tengah juga terdapat pada barisan
geometri dengan banyak suku ganjil.
Misal:
𝑈𝑡 = Suku Tengah
2𝑡 − 1 = Banyak suku barisan tersebut

Barisan tersebut dapat di tuliskan:


𝑎, … , 𝑈𝑡 , … , 𝑈2𝑡−1
Berdasarkan rumus suku ke -n barisan geometri, diperoleh:

𝑈𝑡 = 𝑎𝑟 𝑡−1
𝑈𝑡2 = (𝑎𝑟 𝑡−1 )2
= 𝑎2 . 𝑟 2𝑡−2
= 𝑎. 𝑎. 𝑟 2𝑡−1−1
= 𝑈1 . 𝑈2𝑡−1
𝑈𝑡2 = √𝑈1 . 𝑈2𝑡−1

Sehingga, diperoleh rumus suku tengah:

𝑈𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ = √𝑈𝑎𝑤𝑎𝑙 . 𝑈𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

b. Sisipan barisan Geometri


Misalkan diantara dua bilangan p dan q dengan 𝑝 ≠ 𝑞, dapat disisipkan s dengan
(𝑠 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖 ).
Barisan geometri beserta bilangan-bilangan yang disisipkan adalah sebagai berikut:
Sisipan sebanyak s bilangan

𝑝, 𝒑𝒓, 𝒑𝒓𝟐 , 𝒑𝒓𝟑 , … , 𝒑𝒓𝒔 , 𝑞


Bilangan-bilangan semula

Dengan menggunakan dua suku terakhir, dapat ditentukan rasio r dari barisan
geometri tersebut sebagai berikut:

𝑞
𝑟 =
𝑝. 𝑟 𝑠
𝑞
𝑟. 𝑟 𝑠 =
𝑝
𝑞
𝑟 𝑠+1 =
𝑝
𝑠+1 𝑞
𝑟 = √
𝑝
2. Deret Geometri
Penjumlahan suku-suku dari barisan geometri yang berurutan disebut deret
geometri. Seperti pada deret aritmatika, deret geometri juga dinyatakan dengan 𝑆𝑛 ,
yaitu sebagai berikut:

𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 + … + 𝑈𝑛
𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + … + 𝑎𝑟 𝑛−1 …………………………………………..Persamaan 1
𝒌𝒂𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂𝒂𝒏 𝟏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓
𝑟. 𝑆𝑛 = 𝑟. (𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + … + 𝑎𝑟 𝑛−1 )
… … = … … … … … … … … … … … … … … ………………………………………….. Persamaan 2
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 1 − 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 2, diperoleh:
…… = ……………………………………
…… = ……………………………………−
… … = … … … …, sehingga diperoleh
𝑆𝑛 (1 − 𝑟) = 𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
Dan berlaku, untuk r < 1 Dan berlaku, untuk r > 1
𝒏)
𝒂(𝟏 − 𝒓 𝒂(… − … )
𝑺𝒏 = 𝑺𝒏 =
𝟏−𝒓 …− …
Contoh dan Latihan Soal wajib dikerjakan di buku catatan
Kerjakan contoh berikut sebagai catatan pribadi kalian.

Contoh 1

Tentukan Suku Pertama, rasio, suku ke-n dan suku ke – 8 dari barisan 128, 32, 8, …
Penyelesaian:
Suku Pertama (𝑈1 ) = …


Rasio = …

Rumus suku ke-n = …


… …
= …( )

= … … . ( … … )…
= …… . (…… +⋯. )
= …… 𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛
Suku ke – 8 (𝑈8 ) = … (𝑇𝑢𝑙𝑖𝑠𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎)

= …
= …
Contoh 2

Jika suku pertama suatu barisan geometri adalah 16 dan suku ketiga adalah 36, hitunglah
suku kelima barisan tersebut.
Penyelesaian:
𝑈1 = 16
𝑈3 = 36
𝑈1 16 𝑎. 𝑟 𝑛−1 𝑟1−1 𝑟…
= = = 3−1 = … = …
𝑈2 36 𝑎. 𝑟 𝑛−1 𝑟 𝑟
16
= …
36
𝑟= …
Sehingga 𝑈5 = … Tuliskan rumus secara umum
𝑈5 = … … … … subtitusikan nilai yang diketahui
𝑈5 = … … … … Jadi, suku ke-lima adalah …
Contoh 3
1
Suku tengah suatu barisan Geometri adalah 9 dan suku pertamanya 729. Jika suku ke -3
adalah 9, tentukan suku terakhir dan rasio barisan tersebut.
Penyelesaian:
Suku terakhir Barisan:

𝑈𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ = √𝑈𝑎𝑤𝑎𝑙 . 𝑈𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

… = √… . 𝑈𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 Kedua ruas di kuadratkan

… = … . 𝑈𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑈𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =

Rasio barisan
r bisa dicari dengan menggunaka suku yang diketahui, yaitu:
𝑈3 = 9
𝑎. 𝑟 3−1 = 9
729 . … = 9

…=


…=√


…=

Jadi, suku terakhir dan rasio barisan tersebut berturut-turut adalah ……….. dan ……..

Contoh 4
Diketahui suatu deret geometri dengan 𝑆2 = 15 dan 𝑆4 = 75. Tentukan rumus suku ke – n
deret tersebut, kemudian hitung jumlah 10 suku pertamanya.
Langkah 1
Tuliskan rumus  𝑆𝑛 = …………………………………
Berdasarkan dari yang diketahui maka dapat dicari suku awal terlebih dahulu kemudian
rasio-nya, dengan 𝑟 > 1

𝑎 (𝑟 2 − 1) … = … + 𝒂 persamaan 1 … = 𝒂. (𝒓 − 𝟏)(𝒓 + 𝟏)𝟐 persamaan 2


𝑆2 =
𝑟−1
𝑎 (𝑟 4 − 1) Dari persamaan 1 dan 2 diperoleh
𝑎(𝑟 − 1)(𝑟 + 1) 𝑆4 =
…= 𝑟−1
𝟏𝟓 𝒂(𝒓 + 𝟏)
𝑟−1 =
)2 (
𝑎 (𝑟 − 1 𝑟 + 1 )2 𝟕𝟓 𝒂. (𝒓 − 𝟏)(𝒓 + 𝟏)𝟐
… = 𝑎. (𝑟 + 1) …=
𝑟−1
Silahkan tulis dalam 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒅𝒊, 𝒓 = …
bentuk sederhana.
…=𝟓 Subtitusikan r pada 𝑆2 , sehingga
… 1 diperoleh nilai a adalah …
= 𝒓𝟐 = … + 𝟓
… (𝑟 − 1)(𝑟 + 1)
𝑎((… )2 − 1)
… 1 𝒓 = √… 15 =
= …− 1
… (𝑟 − 1)…

15(√6 − 1) = 𝑎(… − 1) Sehingga rumus suku ke-n Jadi, rumus suku ke-n adalah:
adalah:
… − … = 5𝑎 ……………………………………………………………..
𝑛−1
…− … 𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟
𝑎= Sehingga kita bisa menghitung 𝑆10 .
5
Silahkan subtitusikan niali
𝑎= … ……………………………………………………………..
a dan r

LATIHAN SOAL
1. Tentukan rasio, rumus suku ke-n dan suku ke sepuluh dari setiap barisan geometri
berikut.
a. 1, 4, 16, 64, …
b. 3, -6, 12, -24, …

2. Diketahui rumus suku ke-n suatu deret geomeetri adalah 𝑈𝑛 = 3 . 2𝑛+1 . Tentukan nilai
𝑎, 𝑟, 𝑈6 𝑑𝑎𝑛 𝑆4 .

3. Sebatang pipa PVC dibagi menjadi 6 bagian dengan panjang setiap bagian membentuk
suatu barisan geometri. Jika pipa yang paling pendek adalah 3 cm dan pipa yang paling
panjang adalah 96 cm, tentukan panjang pipa bagian kedua, ketiga, keempat dan kelima.

4. Seutas kabel akan dipotong menjadi tujuh bagian. Panjang dari setiap bagian kabel
membentuk barisan geometri. Jika panjang bagian yang terpendek 5 cm dan terpanjang
320 cm, panjang seluruh kabel tersebut adalah …

Anda mungkin juga menyukai