⃗⃗⃗⃗⃗ di
Suatu bilangan kompleks 𝑧 = 𝑎 + 𝑏𝑖 dapat juga dinyatakan sebagai vektor OP
bidang kompleks dengan titik pangkal O(0, 0) dan P(𝑎, 𝑏) sebagai titik ujung (Gambar
2a). Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian 1.3. bahwa dua bilangan kompleks dapat
dijumlahkan secara aljabar. Hal tersebut juga dapat divisualisasikan secara geometris.
𝑃
𝑏1
𝑏2 𝑄
𝑎1 𝑎2
Gambar 2a. Bilangan kompleks sebagai Vektor Gambar 2b. Vektor jumlah bilangan kompleks
Contoh 8. Tentukan hasil dari operasi bilangan kompleks berikut secara analitis dan
nyatakan secara geometris pada diagram Argan!
(a) (3𝑖 − 2) + (3 + 𝑖)
1 1
(b) (2 + 3𝑖) − (3 − 𝑖)
2 2
Penyelesaian:
(a) (3𝑖 − 2) + (3 + 𝑖)
Secara Analitis:
(3𝑖 − 2) + (3 + 𝑖) = 1 + 4𝑖
Secara analitis:
1 1 3 1
(2 + 3𝑖) − (3 − 𝑖) = 1 + 𝑖 − 3 + 𝑖
2 2 2 2
Secara analitis:
|𝑧2 − 𝑧1 | = √25 = 5
1 1
Gambar 4a. Grafik dari (𝟑𝒊 − 𝟐) + (𝟑 + 𝒊) Gambar 4b. Grafik dari (2 + 3𝑖) − (3 − 𝑖)
2 2
𝑟 = √𝑎2 + 𝑏 2
𝑎 = 𝑟 cos 𝜃
𝑏 = 𝑟 sin 𝜃
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa 𝜃 adalah sudut antara ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑂𝑃 dan
sumbu real positif yang dinyatakan dalam radian. Selanjutnya, didefinisikan argument
bilangan kompleks 𝑧, dinotasikan arg(𝒛), merupakan suatu sudut 𝜃 yang memenuhi
sin 𝜃 = 𝑏/𝑟 dan cos 𝜃 = 𝑎/𝑟. Nilai arg(𝒛) tidak tunggal dan dapat ditentukan sebagai
berikut.
arg(𝑧) = 𝜃 + 2𝑘𝜋 (𝑘 = 0, ±1, ±2, …)
Oleh karena itu, perlu ditentukan dan didefinisikan Argumen utama bilangan
kompleks 𝑧 (the principal value of arg z) yaitu suatu nilai argument 𝑧 yang berada pada
selang −𝜋 < Θ ≤ 𝜋. Argumen utama 𝑧 dinotasikan dengan Arg 𝒛 dan bersifat tunggal,
sehingga diperoleh hubungan.
arg(𝑧) = Arg 𝑧 + 2𝑘𝜋 (𝑘 = 0, ±1, ±2, …)
𝑟 = √02 + 12 = 1
0 1 𝜋
cos 𝜃 = = 0 dan sin 𝜃 = = 1, maka 𝜃 = + 2𝑘𝜋
1 1 2
𝜋
Arg 𝑧 =
2
Sehingga bentuk polarnya,
𝜋 𝜋
𝑧 = 1 (cos + 𝑖 sin )
2 2
𝜋
𝑧 = cis
2
(b) 𝑧 = 1 + 𝑖
𝑟 = √12 + 12 = √2
1 1 1 1 𝜋
cos 𝜃 = = √2 dan sin 𝜃 = = √2, maka 𝜃 = + 2𝑘𝜋
√2 2 √2 2 4
𝜋
Arg 𝑧 =
4
Sehingga bentuk polarnya,
𝜋
𝑧 = √2 cis
4
3𝜋
𝑧 = −1 − 𝑖 ⇒ 𝑟 = √2; 𝜃 = −
4
3𝜋 3𝜋
Sehingga diperoleh bentuk polar: 𝑧 = √2 (cos (− ) + 𝑖 sin (− )),
4 4
3𝜋 3𝜋
dan bentuk eksponensial: 𝑧 = √2 exp [𝑖 (− )] atau 𝑧 = √2 exp [𝑖 (− ) + 2𝑘𝜋]
4 4
𝜋8
(1 − 𝑖)8 = [√2 cis ]
4
𝜋 𝜋8
= [√2 cos + 𝑖 sin ]
4 4
8 8𝜋 8𝜋
= (√2) [cos ( ) + 𝑖 sin ( )]
4 4
= 16[cos(2𝜋) + 𝑖 sin(2𝜋)]
= 16
Dengan demikian diperoleh (1 − 𝑖)8 = 16.
(b) Akan dibuktikan bahwa cos 2𝜃 = 1 − 2 sin2 𝜃 dan sin 2𝜃 = 2 sin 𝜃 cos 𝜃
Bukti.
Misalkan suatu bilangan kompleks 𝑧 = cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃. Berdasarkan perkalian
bilangan kompleks, maka dapat diperoleh:
𝑧 2 = (cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃)2
𝑧 2 = (cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃)(cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃)
𝑧 2 = (cos 2 𝜃 − sin2 𝜃) + 𝑖(2 sin 𝜃 cos 𝜃) …*)
Sementara itu, berdasarkan Teorema De Moivre, 𝑧 2 dapat dinyatakan sebagai,
𝑧 2 = (cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃)2
Jika diberikan bilangan kompleks 𝑤 = 𝑟(cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃) yang tak nol dan 𝑛 adalah
bilangan bulat positif, maka terdapat 𝑛 buah akar pangkat 𝑛 dari 𝑤 yaitu:
1 𝜃 + 2𝑘𝜋 𝜃 + 2𝑘𝜋
𝑧 = 𝑤 1/𝑛 = 𝑟 𝑛 (cos + 𝑖 sin ) , 𝑘 = 0, 1, 2, … , (𝑛 − 1)
𝑛 𝑛
terletak pada suatu lingkaran yang sama yaitu lingkaran dengan titik pusat (0, 0) dan jari-
1
jari |𝑧| = 𝑟 𝑛 (lihat gambar 4.6). Selain itu, jika masing-masing akar tersebut dihubungkan
dengan garis lurus maka akan terbentuk suatu bengun geometri segi−𝑛 beraturan.
Contoh 12. Tentukan semua nilai akar pangkat 6 dari 1 dan gambarkan representasi
geometrisnya!
Penyelesaian:
6
1
√1 = 16
1
= (1 + 0𝑖)6
= (1 cis 0)1/6
0 + 2𝑘𝜋 0 + 2𝑘𝜋
= 1 (cos + 𝑖 sin )
6 6
2𝑘𝜋 2𝑘𝜋
= 1 (cos + 𝑖 sin ) , 𝑘 = 0, 1,2,3,4,5
6 6
𝟔
Gambar 4.6. Representasi geometris dari akar-akar 𝒘 = √𝟏