PENDAHULUAN
Dalam Critical Book Report ini, penulis mereview materi Bilangan Kompleks
dan Pengertian Fasa dan mengkritik buku yang berjudul Dasar-Dasar Matematika Untuk
Fisika dengan pengarang Drs.Hans J. Wospakrik.
1
BAB II
2.1 Umum
Perluasan sistem bilangan real agar menampung pula kasus kuadrat bilangan bernilai
negatif seperti di atas, merupakan pokok bahasan bab ini, dalam mana diperkenalkan sistem
kompleks. Sistem bilangan baru ini, ternyata memberikan pula keuntungan baru dalam segi
perumusan dan perhitungan soal Fisika.
Terhadap sistem bilangan real, kita sekarang turut sertakan sebuah lambang
tambahan I yang didefinisikan sebagai berikut. Lambang i disebut suatu bilangan imajiner
satuan, bila ia memenuhi aturan: i2 = 1 dengan i = 1
Definisi 3.2
Lamban: a + ib dengan a dan b real, dan I imajiner satuan , disebut sebuah bilangan
kompleks. Sebuah bilangan kompleks akan kita lambangkan pula dengan sebuah huruf c
misalnya, jadi: c = a + ib. Jika, b = 0, maka c = a adalah sebuah bilangan real; sedangkan
jika a = 0, maka c = ib disebut sebuah bilangan imajiner.
A. Penjumlahan/Pengurangan
(a1 + ib1 ) (a2 + ib2 ) = (a1 + a2 ) + i(b1 + b2 )
B. Perkalian
(a1 + ib1 ) (a2 + ib2 ) = a1 a2 + ia1 b2 + ib1 a1 + i2 b1 b2
= (a1 a2 b1 b2 ) + i(a1 b2 + a2 b1 )
C. Pembagian
(a1 + ib1 ) (a1 + ib1 ) (a2 ib2 ) (a1 a2 + b1 b2 ) (a1 b2 + b1 a2 )
= = 2 2 +i
(a2 + ib2 ) (a2 + ib2 ) (a2 ib2 ) (a2 + b2 ) (a22 + b22 )
D. Pangkat real bulat
Jika m dan n dua bilangan real bulat (positif), maka: c (m+n) = c m c n
1 1 1
Kita juga mendefinisikan pangkat negatif yaitu: c 1 = c , c 2 = c2 , , c n = cn
2
E. Konyugat kompleks atau kompleks sekawan
Jika : c = a + ib adalah sebuah bilangan kompleks, maka (*) disebut konyugat
kompleks dari c didefinisikan sebagai: c = a + i b
dengan sifat a = a; b = b; i = 1
F. Modulus
|| = = 2 + 2 . Dengan operasi konyugasi ini, pembagian dua bilangan
c c c c c
kompleks teringkaskan menjadi:c1 = c1 c2 = |c1 |22
2 2 2 2
Bilangan kompleks (a, b) secara geometris dapat pula kita pandang sebagai sebuah
titik P pada bidang xy dengan absis a dan ordinat b, sumbu x dalam hal ini disebut sumbu
real sedangkan sumbu y yang tegak lurus sumbu x, disebut sumbu imajiner. Jadi, bagi
setiap bilangan kompleks : = x + iy, yang menyatakan suatu variabel kompleks, terkait ,
Definisi 3.3: Dua bilangan kompleks adalah sama, jika dan hanya jika, bagian
realnya sama dan juga bagian imajinernya sama. Jadi, persamaan bilangan kompleks
Definisi 3.4: Deret tak hingga kompleks adalah pernyataan jumlah tak hingga bilangan
kompleks:
n=1 cn = c1 + c2 + c3 + + cn + dengan setiap suku cn adalah
bilangan kompleks yang bergantung pada bilangan bulat n.
Definisi 3.5: Jika untuk n , Sn menuju limit S = X + iY , maka deret kompleksnya
konvergen dengan S sebagai limit (jumlah)nya. Ini berarti pula bahwa Xn X, Yn Y
, yang mengatakan bahwa deret bagian real, dan imajinernya masing-masing
konvergen.
Teorema 3.1 Uji Konvergensi Mutlak: Deret kompleks
n=1 cn , konvergen mutlak,
3
2.7 Fungsi Eksponensial dan Rumus Euler
Pangkat real bulat n suatu bilangan kompleks z dalam pernyataan eksponensial adalah
n
z n = (rei ) = r n ein . Fungsi akar: Misalkan z adalah sebuah bilangan kompleks
sehingga w = z . Maka, seperti pada bilangan real, kita definisikan fungsi akar pangkat
n dari z sebagai = z1/n
Dengan menggunakan rumus perkalian eksponensial kompleks, dan rumus Euler, dapat
ditulis: ez = e(x+iy) = ex eiy = ex (cos y + i sin y). Dari rumus Euler, fungsi
trigonometri cos dan sin dapat dinyatakan dalam bentuk eksponensial yang
berkaitan. Karena cos() = cos dan sin() = sin , maka dari rumus Euler:
+
cos = ; sin =
2 2
4
BAB III
PEMBAHASAN
Buku yang berjudul Dasar-Dasar Matematika Untuk Fisika terdiri dari 15 bab, yang
dibagi menjadi 14 bab untuk membahas materi dan 1 bab untuk membahas pendahuluan.
Adapaun judul materi yang dibahas di dalam buku tersebut yaitu, Bab 1: Pendahuluan, Bab
2: Deret Tak Hingga dan Perhitungan Numerik, Bab 3: Bilangan Kompleks dan Pengertian
Fase, Bab 4: Vektor dan Geometri Ruang, Bab 5: Matriks dan Persamaan Nilai Eigen, Bab
6: Deret Fourier, Bab 7: Turunan Parsial, Bab 8: Integral Lipan dan Transformasi Koordinat,
Bab 9: Analisis Vektor dan Pengertian Medan, Bab 10: Persamaan Diferensial Biasa, Bab
11: Pemecahan Deret Persamaan Diferensial dan Persamaan Nilai Eigen, Bab 12: Fungsi
Khusus dan Deret Fungsi, Bab 13: Persamaan Diferensial Parsial, Bab 14: Fungsi Kompleks
dan Perhitungan Integral Tentu dan Bab 15: Transformasi Integral dan Konsep Kawasan.
CBR ini, saya mereview materi Bab 3: Bilangan Kompleks dan Pengertian Fase yang
terdiri dari subbab-subbab yaitu: 3.1)Umum, 3.2)Bilangan Kompleks, 3.3)Aljabar Bilangan
Kompleks, 3.4)Bidang Kompleks, 3.5)Persamaan Kompleks, 3.6)Deret Kompleks,
3.7)Deret Pangkat Kompleks, 3.8)Fungsi Eksponensial dan Rumus Euler, 3.9)Fungsi
Logaritma Kompleks, 2.10)Pangakat dan Akar Kompleks, 2.11)Fungsi Trigonometri dan
Hiperbolik Kompleks dan 2.12)Penerapan Dalam Fisika.
Menurut saya, materi yang dijelaskan sudah lengkap jika dibandingkan dengan buku
diktat Fisika Matematika I. Di setiap subbab, di paparkan penjelasan, definisi, teorema, dalil,
tabel, grafik, contoh soal dan soal-soal yang cukup banyak. Pembahasan di contoh soal ada
yang bisa di mengerti dan ada yang tidak bisa dimegerti karena ada contoh soal yang
pembahasannya tidak dipaparkan secara detail sehingga dapat membingungkan pembaca.
Pada akhir bab terdapat soal-soal sehingga kita dapat mengetes dan mengevaluasi
pemahaman kita terhadap materi yang dipelajari di buku tersebut.
5
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Buku yang berjudul Dasar-Dasar Matematika Untuk Fisika terdiri dari 15 bab, yang
dibagi menjadi 14 bab untuk membahas materi dan 1 bab untuk membahas pendahuluan.
Materi Bab 3 yang berjudul: Bilangan Kompleks dan Pengertian Fase yang terdiri dari
subbab-subbab yaitu: 3.1)Umum, 3.2)Bilangan Kompleks, 3.3)Aljabar Bilangan Kompleks,
3.4)Bidang Kompleks, 3.5)Persamaan Kompleks, 3.6)Deret Kompleks, 3.7)Deret Pangkat
Kompleks, 3.8)Fungsi Eksponensial dan Rumus Euler, 3.9)Fungsi Logaritma Kompleks,
2.10)Pangakat dan Akar Kompleks, 2.11)Fungsi Trigonometri dan Hiperbolik Kompleks
dan 2.12)Penerapan Dalam Fisika. Buku ini memiliki lebih banyak kelebihan dari pada
kekurangan sehingga layak untuk dibaca dan dijadikan referensi.
4.2 Saran
Saya menyadari bahwa tugas Critical Book Report saya memiliki banyak kekurangan
dibandingkan kelebihan. Saya membutuhkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
Critical Book Report saya nanti, sehingga tugas selanjutnya, saya dapat menyelesaikan
Critical Book Report lebih berkualitas bagus lagi.
7
DAFTAR PUSTAKA