Anda di halaman 1dari 9

Critical Book Review

Judul Buku : Fisika Matematika

Oleh
Nama : Ira Maya Ningsih Damanik
NIM : 4213121047
Prodi/Kelas : PSPF/21D
Strata : S-1
Mata Kuliah : Matematika Fisika

Diserahkan 09 September 2022

Jurusan Fisika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Astutik, S. (2012). FISIKA MATEMATIKA. Jember : UPT Penerbitan UNEJ.

Pendahuluan
Critical Book Review yang saya buat ini bertujuan untuk mengkaji sebuah buku
bacaan atau buku pelajaran yang telah selesai dibaca. Alasan saya mengapa mereview
buku Fisika Matematika dengan judul sub-bab yang saya akan review mengenai “Bilangan
Kompleks” adalah menurut saya karena terdapatnya materi yang ingin saya review di
dalam buku tersebut, alasan lain juga karena saya ingin belajar lagi mengenai bilangan
kompleks agar bertambahnya pengetahuan saya tentang materi tersebut.
Selain beberapa alasan yang saya paparkan diatas, ada pula alasan dikerjakannya
Critical Book Review ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas wajib mata kuliah
Matematika Fisika. Saya memilih buku ini untuk saya review juga karena buku ini sudah
ber-ISBN dan juga menurut saya pembahasannya pun mudah dipahami.

2
Ringkasan
A. Defenisi Bilangan Kompleks
Bilangan Kompleks adalah yang dapat digambarkan atau dilambangkan dengan z
yang dipasangkan dengan x sebagai bilangan realnya sedangkan y sebagai imajinernya.
Dengan bentuk umum :
z=a+ib
dengan keterengan :
a=bil . real
b=bil . imajiner
B. Aturan dalam Bilangan Kompleks
1. Penjumlahan
z 1+ z2 =( a1 +i b1 ) + ( a 2+i b2 )

¿ ( a 1+ a2 ) +i ( b1 +b2 )

2. Pengurangan
z 1−z 2=( a1+ ib1 ) −( a 2+i b2 )

¿ ( a 1−a2 ) +i ( b1 −b2 )

3. Perkalian
z 1 × z2 =( a1 +i b1 ) × ( a 2+i b2 )

¿ a1 . a2 +a1 . ib 2+ a2 . i b1−b 1 . b2

z 1 × z2 =a1 . a2−b 1 . b2 +i(a1 b2 +a 2 b 1)

4. Pembagian (z 1 ≠ 0)
z1 (a1+ i b 1) (a2 +i b2 )
= ∙
z2 (a2+ i b 2) (a2 +i b2 )

( a1 ∙ a2 )−( a1 ∙ ib 2 ) + ( a2 ∙i b1 ) +(b1 ∙b 2)
¿
a22−( a2 ∙i b2 ) + ( a2 ∙ ib 2 )+ b22

a1 ∙ a 2−a1 ∙i b2 +a 2 ∙ i b1 +b 1 ∙ b2
¿ 2 2
a2 +b2

C. Hukum-hukum dalam Bilangan Kompleks


1. Hukum Asosiatif (Penjumlahan)
z 1+ ( z 2 + z 3 ) = ( z 1 + z 2 ) + z 3

2. Hukum Komutatif (Perkalian)


3
z 1 ∙ z 2=z 2 ∙ z 1

3. Hukum Assosiatif (Perkalian)


z 1 ∙(z 2 ∙ z 3 )=(z 1 ∙ z 2)∙ z3

4. Hukum Distributif
z 1 ∙ ( z 2+ z3 ) =( z 1 ∙ z 2 ) +( z 1 ∙ z 3)

D. Ketentuan Umum pada Bilangan Imajiner


1
t =−1 √−1=i =−1
2
t

4
Evaluasi Kritis
Disini buku yang saya gunakan untuk menyelesaikan salah satu tugas wajib dari
Mata Kuliah Matematika Fisika yaitu tugas Critical Book Review atau yang sering disebut
sebagai CBR. Tujuan dari me-review buku ini adalah untuk menemukan kekurangan
maupun kelebihan yang terdapat dalam buku serta untuk dapat menganalisis apakah buku
ini layak jika dijadikan referensi untuk pegangan atau pengantar dalam perkuliahan. Serta
juga dapat menjadikan buku sebagai bahan ajar dan menambah wawasan mengenai materi
terkait.
Setelah saya membaca buku Fisika Matematika dengan sub-bab yang saya ambil
yaitu mengenai “Bilangan Kompleks” saya menemukan beberapa kelebihan di dalam buku
tersebut. Salah satunya ialah penulis memaparkan rumus-rumus dengan penjelasan yang
ringkas namun mampu dipahami dengan mudah.
Selain itu buku ini juga memberikan materi lengkap mengenai bilangan kompleks.
Penjelasan rumus juga dituliskan asal mulanya darimana, jadi tidak membingungkan
pembaca untuk memahami asal mula rumus itu dating darimana.
Didalam pembahasan aljabar kompleks juga, penulis memaparkan bukti
bahwasannya operasi dari perkalian bilangan kompleks adalah sama. Seperti contoh
berikut yang saya paparkan :
z 1 z 2=z 2 z 1

Jawab :
z 1 z 2=z 2 z 1

¿(x 1 +i y 1 )¿ )

¿ ( x 2 x 1− y 2 y 1 )( x 1 y 2+ x 2 y 1 ) i

¿ ( x 2 x 1− y 2 y 1 )( x 2 y 1+ x 1 y 2 ) i

¿ ( x 2− y 2 i ) ( x 1 − y 1 ) i

z 1 z 2=z 2 z 1 (terbukti)

Pada sub-bab materi Aturan dalam Bilangan Kompleks, penulis menyajikan


ketentuan-ketentuan bilangan kompleks yang tidak pernah meninggalkan operasi-operasi
dari matematika dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Penulis
membahasnya dengan ringkas namun mudah dimengerti.
Penulis didalam buku juga menyampaikan ketentuan umum pada bilangan imajiner
tetapi tidak menyertakan mengapa nilai tersebut dapat ditemukan, seperti contoh berikut
ini:

5
1
t =−1 √−1=i =−1
2
t
Dalam sub-bab sub-bab berikutnya yang terdapat dalam buku, penulis juga
memaparkan materi dalam bilangan kompleks mengenai fungsi kompleks elementer yang
memuat fungsi akar dan pangkat bilangan kompleks yang biasa dikenal sebagai persamaan
de Moivre yang sangat bermanfaat dalam penentuan fungsi trigonometri secara kelipatan
pada setiap atau masing-masing sudut.
Selain itu, penulis juga memberikan penjelasan materi fungsi dalam bilangan
kompleks mengenai fungsi trigonometri kompleks. Pembahasannya pun sangat
berhubungan misalnya seperti hubungan pada fungsi trigonometri dan eksponsial secara
hiperbolik. Bentuk – bentuk identitas yang melibatkan fungsi hiperbolik sinus dan cosines
dapat diturunkan secara langsung dari identitas – identitas trigonometri dituliskan secara
lengkap oleh penulis.

6
Simpulan
Bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk : a + bi atau a + ib dapat ditulis
(a,b). a dan b bilangan real dan i2 = -1 . Pengertian kompleks sendiri sebenarnya
merupakan bilangan yang terdiri atas dua bagian yaitu bagian riil dan bagian imajiner.
Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dikali, dan dibagi seperti bilangan real.
Sebuah bilangan kompleks dapat digambarkan pada bidang kompleks dengan sumbu x
sebagai sumbu real dan sumbu y sebagai sumbu khayal atau biasa disebut dengan imajiner.
bilangan imajiner ialah bilangan yang di simbolkan dengan huruf “I” (imajiner) yang
mempunyai nilai √−1 . Namun bilangan kompleks juga mempunyai sifat-sifat tambahan
yang menarik. Misalnya, setiap persamaan aljabar polinomial mempunyai solusi bilangan
kompleks, tidak seperti bilangan real yang hanya memiliki sebagian.

7
Rekomendasi
Setelah saya mereview dan membaca serta memahami isi dari buku tersebut
mengenai materi pembahasan tentang Bilangan Kompleks tersebut saya sangat
menyarankan kepada mahasiswa lain untuk menjadikan buku Fisika Matematika ini
menjadi pegangan sebagai bahan dari perkuliahan tetapi alangkah lebih baik jika
menggunakan lebih dari satu buku sebagai pegangan atau bahan perkuliahan untuk lebih
menambah wawasan atau pengetahuin mengenai materi terkait.
Selain itu saya buku ini juga dapat dijadikan Dosen atau Mahasiswa untuk dijadikan
sebagai literature dalam menulis karya ilmiah ataupun laporan. Sementara itu saran saya
kepada penulis untuk lebih mendetail dalam rumus dengan penurunannya darimana, karena
ada beberapa rumus yang hanya dituliskan hasilnya saja.

8
DAFTAR PUSTAKA

Astutik, S. (2012). FISIKA MATEMATIKA. Jember : UPT Penerbitan UNEJ.

Anda mungkin juga menyukai